1
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. NANDA PERSADA TRANSPORT (STUDI KASUS PADA KARYAWAN PT. NANDA
PERSADA TRANSPORT)
Sri Nurhayati1,Tri Wahyu Wiryawan.,SE.,MM.,2 Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa
Email : nurhayatisri225@gmail.com ; triwahyuwiryawan@gmail.com
ABSTRAK
Suatu perusahaan dalam pelaksanaan kegiatannya tentu berkeinginan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Hal yang paling penting yaitu bahwa keberhasilan berbagai aktivitas di dalam perusahaan dalam mencapai tujuan. Sumber daya manusia diharapkan oleh suatu perusahaan agar memberikan pengaruh positif terhadap semua kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan. Gaya kepemimpinan menjadi peran penting pada suatu perusahaan agar terciptanya kinerja karyawan yang terarah dan berkualitas. Sumber daya manusia pada sebuah organisasi perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan karyawan dengan tuntutan dan kemampuan organisasi. Tidak wajar jika banyak karyawan yang sebenarnya secara potensi berkemampuan tinggi tetapi tidak mampu berprestasi dalam bekerja, hal ini dimungkinkan karena faktor gaya kepemimpinan. Setiap perusahaan harus menetapkan kebijakan kompensasi sesuai peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Masalah dalam penelitian ini adalah kompensasi finansial pada karyawan PT. Nanda persada Transport yang kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT Nanda Persada Transport ; (2) Pengaruh kompensasi financial terhadap kinerja karyawan PT Nanda Persada Transport. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Nanda Persada Transport yang diambil sample sebanyak 56 orang. Dengan metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS 25.
2 PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang padat penduduk dengan jumlah 232,516.8 juta jiwa. Indonesia pun memliki potensi SDM yang sangat besar dari segi kuantitas menurut data dari human development indeks Indonesia berada pada peringkat 108 dunia dari segi kualitas SDM (Denok Sunarsi, 2018).
Pemimpin yang efektif dalam menerapkan gaya tertentu dalam kepemimpinannya terlebih dahulu harus memahami siapa bawahan yang dipimpinnya, mengerti kekuatan dan kelemahan bawahannya dan mengerti bagaimana cara memanfaatkan
kekuatan bawahan untuk
mengimbangi kelemahan yang mereka miliki. Hal ini menunjukkan bahwa dalam suatu organisasi terdapat orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi, mengarahkan, membimbing dan juga sebagian orang yang mempunyai kegiatan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain agar mengikuti apa yang menjadi kehendak dari pada atasan atau pimpinan mereka. Peranan pemimpin dalam perusahaan sangatlah penting dalam pencapaian tujuan dari berbagai sasaran yang di tetapkan sebelumnya perilaku kepemimpinan memiliki kecenderungan pada dua hal yaitu konsiderasi hubungan dengan bawahan atau struktur inisial atau hasil yang di capai. Dimana sosok kepemimpinan Supervisornya dalam memimpin para karyawan selama ini kurang baik terutama pada pola komunikasi yang tidak jelas yang membuat para karyawan PT. Nanda Persada Transport salah mengartikan apa yang diperintahkannya.
Dari hasil wawancara awal dapat disimpulkan bahwa 70,52% karyawan menjawab gaya kepemimpinan di perusahaan kurang menunjang kinerja karyawan di PT. Nanda Persada Transport. Dampak dari permasalahan tersebut, mengakibatkan banyak kesenjangan antara karyawan dan pimpinan sehingga dapat menurunkan hasil kerja para
3 karyawan. Kurangnya peranan kepemimpinan dalam menciptakan komunikasi yang harmonis serta memberikan pembinaan karyawan, akan menyebabkan tingkat kinerja karyawan rendah. Selain itu kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh kompensasi karyawan yang kurang memadai. Keadaan menciptakan sumber daya manusia sebagai asset yang harus ditingkatkan produktivitasnya, untuk mencapai hal tersebut, maka organisasi harus mampu menciptakan kondisi yang dapat mendorong dan memungkinkan kenyamanan untuk mengembangkan dan menigkatkan kemampuan serta keterampilan yang dimiliki secara optimal, salah satu upaya yang dapat ditempuh organisasi untuk mencapai kondisi tersebut adalah dengan memberikan kompensasi.
Akibat dari ketidak puasan dalam pembayaran bisa jadi mengurangi kinerja, meningkatkan keluhan-keluhan,penyebab mogok kerja, dan mengarah pada
tindakan-tindakan fisik dan psikologis, seperti meningkatkan derajat ketidak hadiran dan peraturan pegawai, yang pada giliran akan meningkatkan kesehatan jiwa pegawai yang parah. Sebaliknya, jika terjadi kelebihan pembayaran, juga akan menyebabkan perusahaan dan individual berkurang daya kompetisinya dan menyebabkan perselisihan, perasaan bersalah, dan suasana yang tidak nyaman di kalangan pegawai.
Menurut Rivai (2005) kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian. Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi tidak langsung dan langsung. Kompensasi langsung terdiri dari pembayaran karyawan dalam bentuk upah gaji, bonus atau komisi.
4 Permasalahan PT. Nanda Persada Transpport yang terindikasi dan melatar belakangi yaitu kompensasi yang dalam periode juli sampai bulan desember 2020 selalu terjadi keterlambatan 1 sampai 5 hari dari tanggal yang di tentukan oleh karna itu permasalahan tersebut sangat berpengaruh terhadap mental, fikiran, semangat dan kinerja karyawan.
Berdasarkan data yang di peroleh mendeskripsikan bahwa kompensasi yang terjadi selama 6 bulan mengalami keterlambatan dan oleh sebab itu mempengaruhi kinerja karyawan di PT Nanda Persada Transport.
Penghargaan finansial seperti pujian, mengahargai diri sendiri, dan pengakuan yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan, produktivitas dan kepuasan kerja. Jika dikelola dengan baik, kompensasi akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan
dengan baik. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada sangat mungkin untuk meninggalkan perusahaan dan untuk melakukan penempatan kembali tidaklah mudah.
Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor penting di setiap perusahaan oleh sebab itu dalam memperkerjakan karyawan yang akan
menjadi pemimpin harus
memperhatikan kinerjanya. Perusahaan perlu menempatkan karyawan pada posisi yang tepat agar kinerjanya bisa lebih maksimal. Hal ini dengan memahami kinerja karyawan
agar dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan dengan cara melakukan kegiatan penilaian kinerja
untuk menentukan apakah
perusahaan akan terus melakukan kerja sama jika kinerja nya baik atau sebaliknya memutus hubungan kerja jika kinerjanya tidak baik. PT. Nanda Persada Transport, perusahaan ini bergerak di bidang ekspedisi darat dan laut, penyimpanan dan layanan
5 tambahan di seluruh wilayah indonesia. Untuk kepuasaan customer PT Nanda Persada Transport mengutamakan misi melayani dengan kredibel, akuntabel dan transparan serta didukung oleh tenaga kerja yang berpengalaman.
Berdasarkan penelitian yang di peroleh bahwa tingkat ketidakhadiran PT Nanda Persada Transport masih cukup tinggi di lihat dari rata rata ketidak hadiran karyawan dengan jumlah sakit 2 orang izin 2 orang alfa 1 orang. Oleh karna itu harus ada upaya upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan agar sesuai dengan apa yang di harapkan.
Tingkat kinerja karyawan yang tinggi dapat menunjang perusahaan untuk bersaing secara kompetitif dan mengarah ke yang lebih baik. Fenomena yang terjadi di PT Nanda Persada Transport yaitu kinerja karyawan yang menurun yang di
pengaruhi oleh gaya
kepemimpinannya atau kompensasi
finansial yang tidak sebanding dengan kerja keras karyawan.
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Teori Kinerja Karyawan
Menurut Setyawan (2014) dalam Nur Aeni Marzani dan Donny Darmawan mendefinisikan kinerja karyawan (Prestasi Kerja) adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Berdasarkan beberapa definisi menurut ahli yang telah disebutkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja karyawan individu ataupun kelompok dalam periode tertentu, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan harapan mencapai tujuan bersama
.
Adapun indikator-indikator kinerja menurut (Setiawan 2014, dalam Nur’aini Marzani dan Donny Darmawan 2017), yaitu:1. Ketepatan penyelesaian tugas merupakan pengelolaan waktu
6 dalam bekerja dan juga ketepatan karyawan dalam menyelsaikan tugas.
2. Kesesuaian jam kerja merupakan kesediaan karyawan dalam mematuhi peraturan yang berkaitan dengan ketepatan waktu masuk dan pulang.
3. Tingkat kehadiran karyawan dalam suatu perusahaan selama periode tertentu.
4. Kerjasama antar karyawan suatu usaha bersama perorangan atau kelompok dalam menyelesaikan tugas dan mencapai tuuan bersama. 5. Kepuasan kerja karyawan merupakan kesusaian antara harapan dengan hasil yang di dapatkan.
Teori Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan tulang punggung pengembangan organisasi karena tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit mencapai tujuan organisasi. Jika seorang pemimpin berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka orang tersebut perlu memikirkan
gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin melaksanakan fungsi kepemimpinannya dan bagaimana ia dilihat oleh mereka yang berusaha dipimpinnya atau mereka yang mungkin sedang mengamati dari luar (Davis yang dikutip Handoko 2013).
Indikator Gaya Kepemimpinan menurut Davis yang di kutip oleh Handoko (2013), ada 10 ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam pemerintahan antara lain sebagai berikut:
1. Kecerdasan (intelligence)
Penelitian-penelitian pada umumnya menunjukan bahwa seorang pemimpin yang mempunyai tingkat kecerdsan yang lebih tinggi dari pada pengikutnya, tetapi tidak sangat berbeda.
7 2. Kedewasaan, social dan hubungan
sosial yang luas (social maturity and breadth)
Pemimpin cenderung mempunyai emosi yang stabil dan dewasa atau matang, serta mempunyai keinginan dan perhatian yang luas.
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
Pemimpin secara relatif mempunyai motivasi dan dorongan berprestasi yang tinggi, mereka bekerja keras lebih untuk nilai intrinsik.
4. Sikap-sikap hubungan manusiawi Seorang pemimpin yang sukses akan mengakui harga diri dan martabat pengikut-pengikutnya, mempunyai perhatian yang tinggi dan berorientasi pada bawahannya. 5. Memiliki pengaruh yang kuat
Seorang pemimpin harus memiliki pengaruh yang kuat untuk menggerkan orang lain atau
bawahan agar berusaha mencapai tujuan kelompok secara sukarela.
Teori Kompensasi finansial
Menurut teori yang dikemukakan oleh (Henry simamora 2014:445, dalam Siti Nurkhasanah dan Rebin Sumardi), kompensasi adalah segala sesuatu dalam bentuk kembalian finansial, jasa-jasa terwujud dan tunjangan yang diterima oleh karyawan sebagai bagian dari hubungan kekaryawanan. Adapun Menurut Garry Dessler (1997) definisi kompensasi semua bentuk penggajian atau ganjaran yang mengalir pada karyawan dan timbul dari pegawainya (M.yani, 2012) kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima sebagai karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka Sedangkan menurut Susilo Martoyo (2000), kompensasi didefinisikan sebagai pengaturan keseluruhan memberian balas jasa sebagai “employers” maupun “employees” baik yang langsung berupa uang (financial) maupun yang tidak langsung berupa uang (nonfinancial). Dari definisi tersebut
8 jelas akan dapat meningkatkan maupun menurunkan prestasi kerja, kepuasan kerja, maupun motivasi karyawan.
Oleh karenanya, penting sekali perhatian organisasi terhadap pengaturan kompensasi secara benar dan adil lebih dipertajam. Kompensasi finansial adalah semua bentuk imbalan, penghargaan yang berbentuk finansial yang diberikan perusahaan terhadap pekerjanya sebagai bentuk penggantian atas kinerjanya yang terdiri dari bentuk kompensadi finansial seperti gaji pokok, intensif,
dan tunjangan-tunjangan
lainnya.membuat atmosfer yang baik ditempat kerja.
Hipotesis Penelitian
H1 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Nanda Persada Transport.
H2 : Diduga ada pengaruh signifikan antara kompensasi finansial terhadap Kinerja karyawan operator PT. Nanda Persada Transport .
H1
g
H2 H2
Gambar 1. Model Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini yaitu semua karyawan operator PT. Nanda Persada Transport yang berjumlah 56 responden. Karena jumlah populasi terbilang sedikit sehingga pengambilan sampel penelitian ini dengan metode sampling jenuh , yaitu semua populasi dijadikan sebagai sampel.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara, sebagai berikut :
Observasi, mengobservasi/pengamatan yang dilakukan secara langsung pada PT. Nanda Persada Transport sebagai
Gaya kepemimpinan Kompensasai Finansial Kinerja Karyawan
9 objek penelitian mengenai kinerja karyawan.
Wawancara, pengumpulan data dengan melakukan cara bertanya langsung pada bagian supervisor yang langsung berhubungan dengan para karyawan sehingga didapatkan informasi yang jelas mengenai kinerja karyawan. Data kuesioner, pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket kuesioner yang berisi tentang pertanyaaan mengenai Gaya kepemimpinan, Kompensasi Finansial yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan yang diberikan kepada 56 responden dengan menggunakan skala penilaian responden 1-5, dimana skala 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan skala 5 (sangat setuju)
Uji Data
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian.
Uji reliabilitas digunakan Uji Realiabilitas digunakan untuk menunjukan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi,2006). Metode uji reliabilitas yang sering digunakan adalah Cronbach’s Alpha. Suatu variabel dikatakan reliable dengan
menggunakan batasan 0,6
(Priyanto,2016).
Uji Asumsi Klasik
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval ataupun rasio. Menurut Kriswanto (2008) dalam masngudi apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak . Uji mutikoloniertas bertuuan untuk menguji apakah model reresi di temukan adanya korelasi anatar variable bebas (independen). Ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari perolehan Variance Inflation Faktor (VIF) dan tolerance. Jika nilai VIF kurang dari 10,00 dan nilai tolerance > 0,10 maka pada model
10 regresi tidak terdapat problem multikolonieritas. Sebaliknya jika nilai VIF 10,00 keatas atau tolerance 0,10 kebawah, maka pada regresi terdapat problem multikolonieritas.
Uji Heteroskedastisitas bertujuan mengetahui apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada tidaknya heteroskedastisitas pada model regresi dapat dideteksi dengan melihat grafik plot anatara nilai prediksi variable terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan SRESID.
Uji Regresi
Analisa model persamaan regresi linier berganda atau Multiple Linear Regression Analysis digunakan untuk meregresikan secara simultan antara variabel bebas atau independent variable dengan variabel terikat atau dependent variable. Dalam penelitian ini model regresi yang digunakan yaitu:
Y = a + b1X1+ b2X2 + e
Keterangan :
Y = variabel terikat (Kepuasan kerja karyawan)
X1 = variabel bebas (Keselamatan Kerja)
X2 = variabel bebas (Kesehatan Kerja)
a = konstanta
b1, b2 = koefisien regresi
Uji Koefisien Determinasi(R2)
Koefisien Determinan (R2) intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen, nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu
11 biasanya mempunyai nilai R2 tinggi
(Priyatno, 2016).
Uji Hipotesis
Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji T) Dalam pengujian hipotesis ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh secara parsial dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) yaitu dengan membandingkan ttabel dan thitung.
Masing-masing t hasil perhitungan ini kemudian dibandingkan dengan tabel yang diperoleh dengan menggunakan taraf kesalahan 0,05.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Uji T Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
Hasil Uji T Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,000 < 0,05 selanjutnya t hitung sebesar
20,861 sedangkan t tabel yang didapatkan dari titik persentase distribusi dengan menggunakan rumus t tabel = t (a/2 ; n-k-1) mengasilkan nilai t tabel 2,005. Dengan demikian t hitung sebesar 20,861 > t tabel sebesar 2,005 yang artinya : 59
a. Ho; gaya kepemimpinan tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan ditolak. b. H1; gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan diterima.
Tabel 2. Uji T Pengaruh Kompensasi Finansial terhadap Kinerja Karyawan
Hasil Uji T Kompensasi Finansial terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,000 < 0,05 selanjutnya t hitung sebesar 11,710 sedangkan t tabel yang didapatkan dari titik persentase distribusi dengan menggunakan rumus t tabel = t (a/2 ; n-k-1) mengasilkan nilai t tabel 2,005. Dengan demikian t hitung sebesar
12 11,710 > t tabel sebesar 2,005 yang artinya : a. Ho; kompensasi finansial tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan ditolak. b. H1; kompensasi finansial mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan diterima.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Gaya kepemimpinan pada perusahaan PT. Nanda Persada Transport. Mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin meningkatnya gaya
kepemimpinan maka akan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Nanda Persada Transport. 2. Kompensasi finansial pada perusahaan PT. Nanda Persada transport mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin meningkatnya
kompensasi finansial maka akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Nanda Persada Transport.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam suatu kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran, diantaranya: 1. Karyawan di PT. Nanda Persada Transport pun diharapkan dapat berperan aktif dalam meningkatkan kompensasi yang baik untuk pegawai, misalnya dengan memperhatikan pemberian kompensasi dan dilakukan pembagian yang teratur serta jmlah yang tepat. 2. Bagi Peneliti lain yang ingin meneliti permasalahan kinerja karyawan dapat menambah atau merubah variabel-variabel yang diasumsikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, sehingga ditemukan variabel-variabel yang berpengaruh terbesar terhadap kinerja karyawan dapat diketahui.
13 DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2013. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek.
Rineka cipta, Jakarta.
Dale, Robert. D. 1992. Pelayan Sebagai Pemimpin. Malang : Gandum Mas.
Davis, Keith dan Newstrom, 2014, Perilaku Dalam Organisasi, Edisi ketujuh,
Penerbit. Erlangga, Jakarta. Dessler, Gary. 2016. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Jilid 1 Edisi 10, Alih Bahasa : Paramita Rahay, (2016), Indeks, Jakarta.
Ermawati, Y., & Amboningtyas, D. (2017). Pengaruh Motivasi Intrinsik, Komunikasi, Dan Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Produksi Video Preparation Pada PT HIT Polytron yang Berimplikasi pada Produktivitas. Journal of Management, 3(3).
Handoko, 2013, Manajemen; Edisi Kedua, Cetakan Ketigabelas, BPFE
Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu S.P 2007, Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan,
Bandung, PT. Bumi Aksa.
Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta: PT BPFE –. JogJakarta. Roberth. N and Govindarajan. 2005.
Nawawi, 2005, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gadjah Mada. University
Press. Kaelany, Yogyakarta. Nurhasanah, S., & Sumardi, R. (2019).
Pengaruh Kecerdasan
Emosional, Kompetensi Dan Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Pt Agranet
Multicitra Siberkom
(Detikcom). Oikonomia: Jurnal Manajemen, 14(2).
Pawirosumarto, S., Sarjana, P. K., & Gunawan, R. (2017). The effect of work environment, leadership style, and organizational culture towards job satisfaction and its implication towards employee performance in Parador Hotels and Resorts, Indonesia. International Journal of Law and Management.
Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Dari teori Ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
14
Riyadi, S. (2011). Pengaruh kompensasi finansial, gaya kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada perusahaan manufaktur di Jawa Timur. Jurnal manajemen
dan kewirausahaan, 13(1),
40-45.
Setiawan, D. S., & Nawangsari, L. C. (2019). The Effect of Transformational Leadership and Training to Employe Performance Mediated through the Development of a Career (Case Studies: Pusdiklat Bssn). International Journal of Innovative Science and Research Technology, 4(5). Setiawan, K. A., & Mujiati, N. W.
(2016). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Dan
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Astra Honda Nusa Dua Kabupaten Badung. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 5(12).
Simamora, Henry. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Sugiyono, 2007, Metode Penelitian
Administrasi, Bandung, Alphabeta
Sugiyono, 2010, Metodologi Penelitian Kuantitatif kualitatif dan r & d, Alfabeta,
Bandung
Sunarsi, D. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pendidik Yayasan
Marvin. Inovasi, 5(1), 1-18.
Tampubolon, Biatna. D. 2007. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan Dan Faktor Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi Yang Telah Menerapkan SNI 19-9001-2001. Jurnal Standardisasi. No 9. Hal: 106- 115.
Yani, M, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Mitra Wacana Media,