• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci : Kinerja Karyawan, Gaya kepemimpinan, kompensasi finansial.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci : Kinerja Karyawan, Gaya kepemimpinan, kompensasi finansial."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. NANDA PERSADA TRANSPORT (STUDI KASUS PADA KARYAWAN PT. NANDA

PERSADA TRANSPORT)

Sri Nurhayati1,Tri Wahyu Wiryawan.,SE.,MM.,2 Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

Email : nurhayatisri225@gmail.com ; triwahyuwiryawan@gmail.com

ABSTRAK

Suatu perusahaan dalam pelaksanaan kegiatannya tentu berkeinginan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Hal yang paling penting yaitu bahwa keberhasilan berbagai aktivitas di dalam perusahaan dalam mencapai tujuan. Sumber daya manusia diharapkan oleh suatu perusahaan agar memberikan pengaruh positif terhadap semua kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan. Gaya kepemimpinan menjadi peran penting pada suatu perusahaan agar terciptanya kinerja karyawan yang terarah dan berkualitas. Sumber daya manusia pada sebuah organisasi perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan karyawan dengan tuntutan dan kemampuan organisasi. Tidak wajar jika banyak karyawan yang sebenarnya secara potensi berkemampuan tinggi tetapi tidak mampu berprestasi dalam bekerja, hal ini dimungkinkan karena faktor gaya kepemimpinan. Setiap perusahaan harus menetapkan kebijakan kompensasi sesuai peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Masalah dalam penelitian ini adalah kompensasi finansial pada karyawan PT. Nanda persada Transport yang kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT Nanda Persada Transport ; (2) Pengaruh kompensasi financial terhadap kinerja karyawan PT Nanda Persada Transport. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Nanda Persada Transport yang diambil sample sebanyak 56 orang. Dengan metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS 25.

(2)

2 PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang padat penduduk dengan jumlah 232,516.8 juta jiwa. Indonesia pun memliki potensi SDM yang sangat besar dari segi kuantitas menurut data dari human development indeks Indonesia berada pada peringkat 108 dunia dari segi kualitas SDM (Denok Sunarsi, 2018).

Pemimpin yang efektif dalam menerapkan gaya tertentu dalam kepemimpinannya terlebih dahulu harus memahami siapa bawahan yang dipimpinnya, mengerti kekuatan dan kelemahan bawahannya dan mengerti bagaimana cara memanfaatkan

kekuatan bawahan untuk

mengimbangi kelemahan yang mereka miliki. Hal ini menunjukkan bahwa dalam suatu organisasi terdapat orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi, mengarahkan, membimbing dan juga sebagian orang yang mempunyai kegiatan untuk

mempengaruhi perilaku orang lain agar mengikuti apa yang menjadi kehendak dari pada atasan atau pimpinan mereka. Peranan pemimpin dalam perusahaan sangatlah penting dalam pencapaian tujuan dari berbagai sasaran yang di tetapkan sebelumnya perilaku kepemimpinan memiliki kecenderungan pada dua hal yaitu konsiderasi hubungan dengan bawahan atau struktur inisial atau hasil yang di capai. Dimana sosok kepemimpinan Supervisornya dalam memimpin para karyawan selama ini kurang baik terutama pada pola komunikasi yang tidak jelas yang membuat para karyawan PT. Nanda Persada Transport salah mengartikan apa yang diperintahkannya.

Dari hasil wawancara awal dapat disimpulkan bahwa 70,52% karyawan menjawab gaya kepemimpinan di perusahaan kurang menunjang kinerja karyawan di PT. Nanda Persada Transport. Dampak dari permasalahan tersebut, mengakibatkan banyak kesenjangan antara karyawan dan pimpinan sehingga dapat menurunkan hasil kerja para

(3)

3 karyawan. Kurangnya peranan kepemimpinan dalam menciptakan komunikasi yang harmonis serta memberikan pembinaan karyawan, akan menyebabkan tingkat kinerja karyawan rendah. Selain itu kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh kompensasi karyawan yang kurang memadai. Keadaan menciptakan sumber daya manusia sebagai asset yang harus ditingkatkan produktivitasnya, untuk mencapai hal tersebut, maka organisasi harus mampu menciptakan kondisi yang dapat mendorong dan memungkinkan kenyamanan untuk mengembangkan dan menigkatkan kemampuan serta keterampilan yang dimiliki secara optimal, salah satu upaya yang dapat ditempuh organisasi untuk mencapai kondisi tersebut adalah dengan memberikan kompensasi.

Akibat dari ketidak puasan dalam pembayaran bisa jadi mengurangi kinerja, meningkatkan keluhan-keluhan,penyebab mogok kerja, dan mengarah pada

tindakan-tindakan fisik dan psikologis, seperti meningkatkan derajat ketidak hadiran dan peraturan pegawai, yang pada giliran akan meningkatkan kesehatan jiwa pegawai yang parah. Sebaliknya, jika terjadi kelebihan pembayaran, juga akan menyebabkan perusahaan dan individual berkurang daya kompetisinya dan menyebabkan perselisihan, perasaan bersalah, dan suasana yang tidak nyaman di kalangan pegawai.

Menurut Rivai (2005) kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian. Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi tidak langsung dan langsung. Kompensasi langsung terdiri dari pembayaran karyawan dalam bentuk upah gaji, bonus atau komisi.

(4)

4 Permasalahan PT. Nanda Persada Transpport yang terindikasi dan melatar belakangi yaitu kompensasi yang dalam periode juli sampai bulan desember 2020 selalu terjadi keterlambatan 1 sampai 5 hari dari tanggal yang di tentukan oleh karna itu permasalahan tersebut sangat berpengaruh terhadap mental, fikiran, semangat dan kinerja karyawan.

Berdasarkan data yang di peroleh mendeskripsikan bahwa kompensasi yang terjadi selama 6 bulan mengalami keterlambatan dan oleh sebab itu mempengaruhi kinerja karyawan di PT Nanda Persada Transport.

Penghargaan finansial seperti pujian, mengahargai diri sendiri, dan pengakuan yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan, produktivitas dan kepuasan kerja. Jika dikelola dengan baik, kompensasi akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan

dengan baik. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada sangat mungkin untuk meninggalkan perusahaan dan untuk melakukan penempatan kembali tidaklah mudah.

Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor penting di setiap perusahaan oleh sebab itu dalam memperkerjakan karyawan yang akan

menjadi pemimpin harus

memperhatikan kinerjanya. Perusahaan perlu menempatkan karyawan pada posisi yang tepat agar kinerjanya bisa lebih maksimal. Hal ini dengan memahami kinerja karyawan

agar dapat meningkatkan

produktivitas perusahaan dengan cara melakukan kegiatan penilaian kinerja

untuk menentukan apakah

perusahaan akan terus melakukan kerja sama jika kinerja nya baik atau sebaliknya memutus hubungan kerja jika kinerjanya tidak baik. PT. Nanda Persada Transport, perusahaan ini bergerak di bidang ekspedisi darat dan laut, penyimpanan dan layanan

(5)

5 tambahan di seluruh wilayah indonesia. Untuk kepuasaan customer PT Nanda Persada Transport mengutamakan misi melayani dengan kredibel, akuntabel dan transparan serta didukung oleh tenaga kerja yang berpengalaman.

Berdasarkan penelitian yang di peroleh bahwa tingkat ketidakhadiran PT Nanda Persada Transport masih cukup tinggi di lihat dari rata rata ketidak hadiran karyawan dengan jumlah sakit 2 orang izin 2 orang alfa 1 orang. Oleh karna itu harus ada upaya upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan agar sesuai dengan apa yang di harapkan.

Tingkat kinerja karyawan yang tinggi dapat menunjang perusahaan untuk bersaing secara kompetitif dan mengarah ke yang lebih baik. Fenomena yang terjadi di PT Nanda Persada Transport yaitu kinerja karyawan yang menurun yang di

pengaruhi oleh gaya

kepemimpinannya atau kompensasi

finansial yang tidak sebanding dengan kerja keras karyawan.

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Teori Kinerja Karyawan

Menurut Setyawan (2014) dalam Nur Aeni Marzani dan Donny Darmawan mendefinisikan kinerja karyawan (Prestasi Kerja) adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Berdasarkan beberapa definisi menurut ahli yang telah disebutkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja karyawan individu ataupun kelompok dalam periode tertentu, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan harapan mencapai tujuan bersama

.

Adapun indikator-indikator kinerja menurut (Setiawan 2014, dalam Nur’aini Marzani dan Donny Darmawan 2017), yaitu:

1. Ketepatan penyelesaian tugas merupakan pengelolaan waktu

(6)

6 dalam bekerja dan juga ketepatan karyawan dalam menyelsaikan tugas.

2. Kesesuaian jam kerja merupakan kesediaan karyawan dalam mematuhi peraturan yang berkaitan dengan ketepatan waktu masuk dan pulang.

3. Tingkat kehadiran karyawan dalam suatu perusahaan selama periode tertentu.

4. Kerjasama antar karyawan suatu usaha bersama perorangan atau kelompok dalam menyelesaikan tugas dan mencapai tuuan bersama. 5. Kepuasan kerja karyawan merupakan kesusaian antara harapan dengan hasil yang di dapatkan.

Teori Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan tulang punggung pengembangan organisasi karena tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit mencapai tujuan organisasi. Jika seorang pemimpin berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka orang tersebut perlu memikirkan

gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin melaksanakan fungsi kepemimpinannya dan bagaimana ia dilihat oleh mereka yang berusaha dipimpinnya atau mereka yang mungkin sedang mengamati dari luar (Davis yang dikutip Handoko 2013).

Indikator Gaya Kepemimpinan menurut Davis yang di kutip oleh Handoko (2013), ada 10 ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam pemerintahan antara lain sebagai berikut:

1. Kecerdasan (intelligence)

Penelitian-penelitian pada umumnya menunjukan bahwa seorang pemimpin yang mempunyai tingkat kecerdsan yang lebih tinggi dari pada pengikutnya, tetapi tidak sangat berbeda.

(7)

7 2. Kedewasaan, social dan hubungan

sosial yang luas (social maturity and breadth)

Pemimpin cenderung mempunyai emosi yang stabil dan dewasa atau matang, serta mempunyai keinginan dan perhatian yang luas.

3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi

Pemimpin secara relatif mempunyai motivasi dan dorongan berprestasi yang tinggi, mereka bekerja keras lebih untuk nilai intrinsik.

4. Sikap-sikap hubungan manusiawi Seorang pemimpin yang sukses akan mengakui harga diri dan martabat pengikut-pengikutnya, mempunyai perhatian yang tinggi dan berorientasi pada bawahannya. 5. Memiliki pengaruh yang kuat

Seorang pemimpin harus memiliki pengaruh yang kuat untuk menggerkan orang lain atau

bawahan agar berusaha mencapai tujuan kelompok secara sukarela.

Teori Kompensasi finansial

Menurut teori yang dikemukakan oleh (Henry simamora 2014:445, dalam Siti Nurkhasanah dan Rebin Sumardi), kompensasi adalah segala sesuatu dalam bentuk kembalian finansial, jasa-jasa terwujud dan tunjangan yang diterima oleh karyawan sebagai bagian dari hubungan kekaryawanan. Adapun Menurut Garry Dessler (1997) definisi kompensasi semua bentuk penggajian atau ganjaran yang mengalir pada karyawan dan timbul dari pegawainya (M.yani, 2012) kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima sebagai karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka Sedangkan menurut Susilo Martoyo (2000), kompensasi didefinisikan sebagai pengaturan keseluruhan memberian balas jasa sebagai “employers” maupun “employees” baik yang langsung berupa uang (financial) maupun yang tidak langsung berupa uang (nonfinancial). Dari definisi tersebut

(8)

8 jelas akan dapat meningkatkan maupun menurunkan prestasi kerja, kepuasan kerja, maupun motivasi karyawan.

Oleh karenanya, penting sekali perhatian organisasi terhadap pengaturan kompensasi secara benar dan adil lebih dipertajam. Kompensasi finansial adalah semua bentuk imbalan, penghargaan yang berbentuk finansial yang diberikan perusahaan terhadap pekerjanya sebagai bentuk penggantian atas kinerjanya yang terdiri dari bentuk kompensadi finansial seperti gaji pokok, intensif,

dan tunjangan-tunjangan

lainnya.membuat atmosfer yang baik ditempat kerja.

Hipotesis Penelitian

H1 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Nanda Persada Transport.

H2 : Diduga ada pengaruh signifikan antara kompensasi finansial terhadap Kinerja karyawan operator PT. Nanda Persada Transport .

H1

g

H2 H2

Gambar 1. Model Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini yaitu semua karyawan operator PT. Nanda Persada Transport yang berjumlah 56 responden. Karena jumlah populasi terbilang sedikit sehingga pengambilan sampel penelitian ini dengan metode sampling jenuh , yaitu semua populasi dijadikan sebagai sampel.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara, sebagai berikut :

Observasi, mengobservasi/pengamatan yang dilakukan secara langsung pada PT. Nanda Persada Transport sebagai

Gaya kepemimpinan Kompensasai Finansial Kinerja Karyawan

(9)

9 objek penelitian mengenai kinerja karyawan.

Wawancara, pengumpulan data dengan melakukan cara bertanya langsung pada bagian supervisor yang langsung berhubungan dengan para karyawan sehingga didapatkan informasi yang jelas mengenai kinerja karyawan. Data kuesioner, pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket kuesioner yang berisi tentang pertanyaaan mengenai Gaya kepemimpinan, Kompensasi Finansial yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan yang diberikan kepada 56 responden dengan menggunakan skala penilaian responden 1-5, dimana skala 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan skala 5 (sangat setuju)

Uji Data

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian.

Uji reliabilitas digunakan Uji Realiabilitas digunakan untuk menunjukan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi,2006). Metode uji reliabilitas yang sering digunakan adalah Cronbach’s Alpha. Suatu variabel dikatakan reliable dengan

menggunakan batasan 0,6

(Priyanto,2016).

Uji Asumsi Klasik

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval ataupun rasio. Menurut Kriswanto (2008) dalam masngudi apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak . Uji mutikoloniertas bertuuan untuk menguji apakah model reresi di temukan adanya korelasi anatar variable bebas (independen). Ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari perolehan Variance Inflation Faktor (VIF) dan tolerance. Jika nilai VIF kurang dari 10,00 dan nilai tolerance > 0,10 maka pada model

(10)

10 regresi tidak terdapat problem multikolonieritas. Sebaliknya jika nilai VIF 10,00 keatas atau tolerance 0,10 kebawah, maka pada regresi terdapat problem multikolonieritas.

Uji Heteroskedastisitas bertujuan mengetahui apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada tidaknya heteroskedastisitas pada model regresi dapat dideteksi dengan melihat grafik plot anatara nilai prediksi variable terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan SRESID.

Uji Regresi

Analisa model persamaan regresi linier berganda atau Multiple Linear Regression Analysis digunakan untuk meregresikan secara simultan antara variabel bebas atau independent variable dengan variabel terikat atau dependent variable. Dalam penelitian ini model regresi yang digunakan yaitu:

Y = a + b1X1+ b2X2 + e

Keterangan :

Y = variabel terikat (Kepuasan kerja karyawan)

X1 = variabel bebas (Keselamatan Kerja)

X2 = variabel bebas (Kesehatan Kerja)

a = konstanta

b1, b2 = koefisien regresi

Uji Koefisien Determinasi(R2)

Koefisien Determinan (R2) intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen, nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu

(11)

11 biasanya mempunyai nilai R2 tinggi

(Priyatno, 2016).

Uji Hipotesis

Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji T) Dalam pengujian hipotesis ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh secara parsial dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) yaitu dengan membandingkan ttabel dan thitung.

Masing-masing t hasil perhitungan ini kemudian dibandingkan dengan tabel yang diperoleh dengan menggunakan taraf kesalahan 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Uji T Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan

Hasil Uji T Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,000 < 0,05 selanjutnya t hitung sebesar

20,861 sedangkan t tabel yang didapatkan dari titik persentase distribusi dengan menggunakan rumus t tabel = t (a/2 ; n-k-1) mengasilkan nilai t tabel 2,005. Dengan demikian t hitung sebesar 20,861 > t tabel sebesar 2,005 yang artinya : 59

a. Ho; gaya kepemimpinan tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan ditolak. b. H1; gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan diterima.

Tabel 2. Uji T Pengaruh Kompensasi Finansial terhadap Kinerja Karyawan

Hasil Uji T Kompensasi Finansial terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,000 < 0,05 selanjutnya t hitung sebesar 11,710 sedangkan t tabel yang didapatkan dari titik persentase distribusi dengan menggunakan rumus t tabel = t (a/2 ; n-k-1) mengasilkan nilai t tabel 2,005. Dengan demikian t hitung sebesar

(12)

12 11,710 > t tabel sebesar 2,005 yang artinya : a. Ho; kompensasi finansial tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan ditolak. b. H1; kompensasi finansial mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan diterima.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Gaya kepemimpinan pada perusahaan PT. Nanda Persada Transport. Mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin meningkatnya gaya

kepemimpinan maka akan

berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Nanda Persada Transport. 2. Kompensasi finansial pada perusahaan PT. Nanda Persada transport mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin meningkatnya

kompensasi finansial maka akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Nanda Persada Transport.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam suatu kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran, diantaranya: 1. Karyawan di PT. Nanda Persada Transport pun diharapkan dapat berperan aktif dalam meningkatkan kompensasi yang baik untuk pegawai, misalnya dengan memperhatikan pemberian kompensasi dan dilakukan pembagian yang teratur serta jmlah yang tepat. 2. Bagi Peneliti lain yang ingin meneliti permasalahan kinerja karyawan dapat menambah atau merubah variabel-variabel yang diasumsikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, sehingga ditemukan variabel-variabel yang berpengaruh terbesar terhadap kinerja karyawan dapat diketahui.

(13)

13 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2013. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek.

Rineka cipta, Jakarta.

Dale, Robert. D. 1992. Pelayan Sebagai Pemimpin. Malang : Gandum Mas.

Davis, Keith dan Newstrom, 2014, Perilaku Dalam Organisasi, Edisi ketujuh,

Penerbit. Erlangga, Jakarta. Dessler, Gary. 2016. Manajemen

Sumber Daya Manusia, Jilid 1 Edisi 10, Alih Bahasa : Paramita Rahay, (2016), Indeks, Jakarta.

Ermawati, Y., & Amboningtyas, D. (2017). Pengaruh Motivasi Intrinsik, Komunikasi, Dan Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Produksi Video Preparation Pada PT HIT Polytron yang Berimplikasi pada Produktivitas. Journal of Management, 3(3).

Handoko, 2013, Manajemen; Edisi Kedua, Cetakan Ketigabelas, BPFE

Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu S.P 2007, Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahaan,

Bandung, PT. Bumi Aksa.

Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta: PT BPFE –. JogJakarta. Roberth. N and Govindarajan. 2005.

Nawawi, 2005, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gadjah Mada. University

Press. Kaelany, Yogyakarta. Nurhasanah, S., & Sumardi, R. (2019).

Pengaruh Kecerdasan

Emosional, Kompetensi Dan Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Pt Agranet

Multicitra Siberkom

(Detikcom). Oikonomia: Jurnal Manajemen, 14(2).

Pawirosumarto, S., Sarjana, P. K., & Gunawan, R. (2017). The effect of work environment, leadership style, and organizational culture towards job satisfaction and its implication towards employee performance in Parador Hotels and Resorts, Indonesia. International Journal of Law and Management.

Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Dari teori Ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

(14)

14

Riyadi, S. (2011). Pengaruh kompensasi finansial, gaya kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada perusahaan manufaktur di Jawa Timur. Jurnal manajemen

dan kewirausahaan, 13(1),

40-45.

Setiawan, D. S., & Nawangsari, L. C. (2019). The Effect of Transformational Leadership and Training to Employe Performance Mediated through the Development of a Career (Case Studies: Pusdiklat Bssn). International Journal of Innovative Science and Research Technology, 4(5). Setiawan, K. A., & Mujiati, N. W.

(2016). Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Dan

Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Astra Honda Nusa Dua Kabupaten Badung. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 5(12).

Simamora, Henry. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Sugiyono, 2007, Metode Penelitian

Administrasi, Bandung, Alphabeta

Sugiyono, 2010, Metodologi Penelitian Kuantitatif kualitatif dan r & d, Alfabeta,

Bandung

Sunarsi, D. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

Pendidik Yayasan

Marvin. Inovasi, 5(1), 1-18.

Tampubolon, Biatna. D. 2007. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan Dan Faktor Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi Yang Telah Menerapkan SNI 19-9001-2001. Jurnal Standardisasi. No 9. Hal: 106- 115.

Yani, M, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Mitra Wacana Media,

Referensi

Dokumen terkait

Ketika melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber, peneliti menggunakan berbagai macam teknik seperti wawancara, observassi dan dokumentasi (triangulasi

Netwatch berfungsi untuk melakukan ping ke sebuah host, dan dari hasil pingnya router akan menjalankan script yang sesuai kita definisikan..

1) Penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan bahwa Periklanan, Promosi Penjualan, Public Relation, Personal Selling, Direct Seliing dan Gaya Hidup (life style) mempunyai

Tujuannya untuk menganalisis distribusi temperatur media penampung bahan bakar bekas Reaktor Daya Eksperimental (RDE) dengan menggunakan software analisis komputasi

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, menunjukkan bahwa penggunaan Media video tutorial dapat meningkatkan keterampilan dasar siswa saat melakukan Eksperimen dari

Rerata lama persalinan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah dilakukan uji statistik dengan uji Wilcoxon di peroleh nilai p = 0,003 lebih kecil dari 0,05, artinya

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai tertinggi sebesar 84,2, nilai terendah sebesar 50,8, rata-rata sebesar 67,51, standar deviasi sebesar 8,6915 dan varian sebesar

Menurut Prawirosentono (1999), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang