• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau. 1. Jalur Setia Budi Kecamatan Medan Selayang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau. 1. Jalur Setia Budi Kecamatan Medan Selayang"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO

2

per jalur hijau

1. Jalur Setia Budi Kecamatan Medan Selayang

No Jenis Jumlah D rata- rata (cm) Biomassa (Kg/L.jalan) Biomassa (Ton/Ha) Karbon (Ton/Ha) Serapan CO2 (Ton/Ha) 1 Palem Raja (Oreodoxa regia) 3 14,67 198,3 0,1469 0,069 0,2533 2 Angsana (Pterocarpus indicus) 311 23,5 152.564,7 113.0109 53,1151 194,9325 3 Mahoni (Switenia macrophylla) 4 14,5 550,8 0,408 0,191 0,704 4 Nangka (Artocarpus heterophyllus) 4 24,25 1315,285 0,974 0,458 1,681 5 Mangga (Mangifera indica) 3 22,33 824,394 0,610 0,287 1,053 Total 321 99,25 155.453,48 115,1498 54,1201 198,6238

2. Jalur Ahmad Yani Kecamatan Medan Barat

No Jenis Jumlah D rata- rata (cm) Biomassa (Kg/L.jalan) Biomassa (Ton/Ha) Karbon (Ton/Ha) Serapan CO2 (Ton/Ha) 1 Palem Raja (Oreodoxa regia) 60 15,998 2135,83 7,628 3,585 13,1575 Total 60 2135,83 7,628 3,585 13,1575

3. Jalur Pemuda Kecamatan Maimun

No Jenis Jumlah D rata- rata (cm) Biomassa (Kg/L.jalan) Biomassa (Ton/Ha) Karbon (Ton/Ha) Serapan CO2 (Ton/Ha) 1 Angsana (Pterocarpus indicus) 34 27,18 38.333,51 318,52 149,70 549,42 2 Palem Raja (Oreodoxa regia) 3 23 125,92 1,05 0,49 1,81 Total 37 50,18 13.637,85 6,619 3,045 11,175

(2)

4. Jalur DR.Mansyur Kecamatan Medan Baru

No Jenis Jumlah D rata- rata (cm) Biomassa (Kg/L.jalan) Biomassa (Ton/Ha) Karbon (Ton/Ha) Serapan CO2 (Ton/Ha)

1 Angsana (Pterocarpus indicus) 284 28,47 219.518 152,443 71,65 262,95 2 Kerai Payung (Filicium decipiens) 4 40,5 4.235,891 1,018 0,468 1,718 3 Trembesi (Samanea saman) 4 38,75 4.556,664 1,095 0,503 1,849 4 Mindi (Melia azedarach) 7 49,14 16.526,07 3,972 1,827 6,706 5 Cemara Kipas (Thuja occidentalis) 8 18 542,439 0,130 0,059 0,220

Total 143 389.012,454 93,506 43,012 157,857

5. Jalur Gaharu Kecamatan Medan Timur

No Jenis Jumlah D rata- rata (cm) Biomassa (Kg/L.jalan) Biomassa (Ton/Ha) Karbon (Ton/Ha) Serapan CO2 (Ton/Ha)

1 (Swetenia mahagoni)Mahoni 149 38,75 90.877,14 108,19 49,77 182,64

Total 149 90.877,14 108,19 49,77 182,64

6. Jalur Kapten Muslim Kecamatan Medan Helvetia

No Jenis Jumlah D rata- rata (cm) Biomassa (Kg/L.jalan) Biomassa (Ton/Ha) Karbon (Ton/Ha) Serapan CO2 (Ton/Ha) 1 Mahoni (Swetenia Macrophylla) 209 23,33 54.032,83 25,02 11,76 43,15 2

Palem Raja (Oreodoxa

regia) 64 17,44 2.327,19 1,59 0,75 1,13 3 Glodokan (Polyathia longilofia) 11 14,64 1.127,17 0,52 0,25 0,90 4 Sengon (Paraseriantes falcataria) 10 25,5 796,81 0,37 0,17 0,64 Total 294 58.284 27,5 12,87 45,82

7. Jalur Amir Hamzah Kecamatan Medan Sunggal

No Jenis Jumlah D rata- rata (cm) Biomassa (Kg/L.jalan) Biomassa (Ton/Ha) Karbon (Ton/Ha) Serapan CO2 (Ton/Ha) 1 Mahoni (Switenia macrophylla) 6 17,3 1.515,8 1,1 0,5 1,8 Angsana 305.080,3 211,86 99,57 365,44

(3)

3 Palem Raja (Oreodoxa regia) 219 17,69 7.685,4 5,34 2,51 9,21 4 Jati (Tectona grandis ) 5 24,8 699,8 0,49 0,22 0,84 5 Akasia (Acacia auriculiformis) 5 27,8 1.271,6 0,88 0,41 1,52 Total 144 316.252,9 219,67 103,21 378,81

8. Jalur Adam Malik Kecamatan Medan Barat

No Jenis Jumlah D rata- rata (Cm) Biomassa (Kg/L.jalan) Biomassa (Ton/Ha) Karbon (Ton/Ha) Serapan CO2 (Ton/Ha) 1 Palem Raja (Oreodoxa regia) 5 24,4 254,27 0,423 0,1991 0,731 2 Angsana (Pterocarpus indicus) 6 21,5 2.111,64 3,519 1,654 6,071 3 Mahoni (Switenia macrophylla) 32 47 54.357,268 90,595 42,580 156,268 Total 43 56.723,178 94.537 44,433 163,07

(4)

Lampiran II. Foto Jenis Tanaman

Angsana

(Pterocarpus

indicus)

Mahoni (Switenia macrophylla)

(5)

Trembesi (Samanea saman)

Mindi (Melia azedarach)

(6)

Lampiran III. Berat jenis tanaman

No. Jenis Famili BJ

Kayu

Sumber

1. Akasia (Acacia mangium) Fabaceae 0,25 Balai Industri Ambon (1987) 2. Alpukat (Persea Americana) Lauraceae 0,6 ICRAF

3. Angsana (Pterocarpus indicus) Fabaceae 0,65 Atlas Kayu Jilid II

4. Asam Jawa (Tamarindus indica) Fabaceae 0,92 Oey Joen Seng 1964 dalam Sumarni dan Muslich (2006) 5. Beringin (Ficus benjamina) Moraceae 0,35 Oey Joen Seng 1964 dalam

Sumarni dan Muslich (2006) 6. Cemara Kipas (Thuja occidentalis) Casuarinaceae 0,31 Edward F. Gilman dan

Dennis G. Watson (1994) 7. Cemara Laut (Casuarina equisetifolia) Casuarinaceae 1,0 James A. Duke (1983) 8. Dadap (Erythrina crystagalii) Fabaceae 0,25 Satyarini K (2003)

9. Flamboyan (Delonix regia) Fabaceae 0,8 ICRAF

10. Glodokan (Polyathia longifolia) Annonaceae 0,8 Oey Joen Seng 11. Jambu Biji (Psidium guava) Myrtaceae 0,75 ICRAF

12. Jati Putih (Gmelina arborea) Verbenaceae 0,4 Martawijaya dan Barlay (1995)

13. Karet (Ficus elastica) Moraceae 0,75 ICRAF

14. Kepuh (Sterculia foetida) Sterculiaceae 0,64 Oey Joen Seng (1964) dalam Haryani PDS (2000)

15. Ketapang (Terminalia catappa) Combretaceae 0,63 Manual Kehutanan (1992) 16. Kupu-Kupu (Bauhinia blakena) Fabaceae 0,64 Gaby L. Gonzalo (2009) 17. Lengkeng (Dimocarpus longan) Sapindaceae 0,71 Gaby L. Gonzalo (2009) 18. Mahoni (Switenia macrophylla) Meliaceae 0,64 Atlas Kayu Jilid I 19. Mahoni (Switenia mahagony) Meliaceae 0,64 Atlas Kayu Jilid I 20. Mangga (Mangifera indica) Anacardiaceae 0,67 ICRAF

21. Melinjo (Gnetum gnemon) Gnetaceae 0,63 Martawijaya (1979) 22. Mengkudu (Morinda citrifolia) Rubiaceae 0,67 ICRAF

23. Mindi (Melia azedarach) Meliaceae 0,53 Atlas Kayu Jilid II 24. Nangka (Artocarpus heterophyllus) Moraceae 0,63 Isrianto (1979) 25. Palem Raja (Oreodoxa regia) Arecaceae - -

26. Petai Cina (Leucaena leucocephala) Fabaceae 0,5 ICRAF

27. Pulai (Alstonia scholaris) Apocynaceae 0,38 Atlas Kayu Jilid I 28. Saga (Adenanthera pavoninna) Fabaceae 0,85 Saida Rasnovi (2006) 29. Sirsak (Annona muricata) Annonaceae 0,4 ICRAF

30. Talok (Muntingia calabura) Muntingiaceae 0,3 Gaby L. Gonzalo (2009) 31. Tanjung (Mimusops elengi) Sapotaceae 1,02 Atlas Kayu Jilid II 32. Trembesi (Samanea saman) Fabaceae 0,61 Manual Kehutanan (1992) 33. Waru (Hibiscus tillaceus) Malvaceae 0,46 Oey Joen Seng

(7)

Lampiran 1V. Kriteria tanaman dengan fungsi serta persyaratannya berdasarkan

Direktorat Jenderal Bina Marga (1996

)

Fungsi Persyaratan Contoh Bentuk dan Jenis

Jalur Tepi

1. Peneduh -Ditempatkan pada jalur

tanaman ( minimal 1,5 m) - Percabangan 2 m di atas tanah. - Bentuk percabangan batang tidak merunduk. - Bermassa daun padat.

- Ditanam secara berbaris. Kerai Payung (Filicium decipiens) Tanjung

(Mimusops elengi) Angsana

(Pterocarpus indicus) 2. Penyerap Polusi Udara Terdiri dari pohon, perdu/

semak.

- Memiliki ketahanan tinggi terhadap

pengaruh udara.

- Jarak tanam rapat. - Bermassa daun padat.

- Angsana

(Ptherocarphus indicus) - Akasia daun besar (Accasia mangium) - Oleander (Nerium oleander) - Bogenvil (Bougenvilleasp) - Teh-tehan pangkas (Acalypha sp) 3. Penyerap Kebisingan - Terdiri dari pohon, perdu

/semak.

- Membentuk massa. - Bermassa daun rapat. - Berbagai bentuk tajuk.

- Tanjung (Mimusops elengi) - Kiara payung (Filicium decipiens) - Teh-tehan pangkas (Acalypha sp) - Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis) - Bogenvil

(Bogenvillea sp) - Oleander (Nerium oleander)

(8)

4. Pemecah Angin - Tanaman tinggi, Perdu / semak. - Bermassa daun padat - Ditanam berbaris atau membentuk massa. - Jarak tanam rapat <3m. - Cemara (Cassuarina-equisetifolia). - Angsana (Ptherocarphus indicus) - Tanjung (Mimusops elengi) - Kerai Payung (Filicium decipiens) - Kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis) 5. Pembatas Pandang - Tanaman tinggi,

perdu/semak

- Bermassa daun padat - Ditanam berbaris atau membentuk massa - Jarak tanam rapat

- Bambu (Bambusa sp) - Cemara

(Cassuarina equisetifolia) - Kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis) - Oleander

(Nerium oleander)

Pada Median

6. Penahan silau lampu kendaraan

- Tanaman perdu/semak - Ditanam rapat. - ketinggian 1,5 m - Bermassa daun padat

- Bogenvil

(Bogenvillea sp) - Kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis) - Oleander

(Netrium oleander) - Nusa Indah (Mussaenda sp)

(9)

7. Pengarah Pandang - Tanaman perdu atau pohon ketinggian > 2 m. - Ditanam secara massal atau berbaris.

- Jarak tanam rapat. - Untuk tanaman perdu/semak digunakan tanaman yang memiliki warna daun hijau muda agar dapat dilihat pada malam hari. Pohon : - Cemara (Cassuarina equisetifolia) - Mahoni (Switenia mahagoni) - Hujan Mas (Cassia glauca) - Kembang Merak (Caesalphinia pulcherima) - Kol Banda (pisonia alba) 2. Pembentuk Pandangan - Tanaman Tinggi > 3m.

- Membentuk massa. - Pada bagian tertentu dibuat terbuka - Diutamakan tajuk Conical & Columnar

- Cemara (Cassuarina equisetifolia) - Glodokan Tiang (Polyalthea Sp) - Bambu (Bambusa sp) -Gldokan (polyalthea longifolia)

(10)

Lampiran V.Peta sebaran titik per jalur hijau

Gambar 1.Peta sebaran titik pohon di jalan Ahmad Yani.

PETA SEBARAN TITIK POHON JALUR HIJAU

Keterangan

Sumber

Dibuat Oleh

Janri Surya D. Marbun NIM 111201140

Fakultas Kehutanan Jurusan Manajemen Hutan Universitas Sumatera Utara

Mei -2016

Dinas Tata Ruang da n Tata Bangun an Kota Medan , 2015

(11)

Gambar 2. Peta sebaran titik pohon di jalan Pemuda

PETA SEBARAN TITIK POHON JALUR HIJAU

Keterangan

Sumber

Dibuat Oleh

Janri Surya D. Marbun NIM 111201140

Fakultas Kehutanan Jurusan Manajemen Hutan Universitas Sumatera Utara

Mei -2016

Dinas Tata Ruang da n Tata Bangun an Kota Medan , 2015

(12)

Gambar 3.Peta sebaran titik pohon di jalan Kapten Muslim.

PETA SEBARAN TITIK POHON JALUR HIJAU

Keterangan

Sumber

Dibuat Oleh

Janri Surya D. Marbun NIM 111201140

Fakultas Kehutanan Jurusan Manajemen Hutan Universitas Sumatera Utara

Mei -2016

Dinas Tata Ruang da n Tata Bangun an Kota Medan , 2015 SKALA 1:12174 Medan Petisah M ed an B ar u

(13)

Gambar 4.Peta sebaran titik pohon di jalan Setia Budi.

PETA SEBARAN TITIK POHON JALUR HIJAU

Keterangan

Sumber

Dibuat Oleh Janri Surya D. Marbun

NIM 111201140

Fakultas Kehutanan Jurusan Manajemen Hutan Universitas Sumatera Utara

Mei -2016

Dinas Tata Ruang da n Tata Bangun an Kota Medan , 2015 SKALA 1:15376 M eda n P ol oni a M ed an B ar u Meda n Selayang M eda n S u n gga l

(14)

Gambar 5.Peta sebaran titik pohon di jalan Amir Hamzah. SKALA 1:18782

PETA SEBARAN TITIK POHON JALUR HIJAU

Keterangan

Sumber

Dibuat Oleh Janri Surya D. Marbun

NIM 111201140

Fakultas Kehutanan Jurusan Manajemen Hutan Universitas Sumatera Utara

Mei -2016

Dinas Tata Ruang da n Tata Bangun an Kota Medan , 2015 Medan Petisah M ed an B ar at

(15)

Gambar 6.Peta sebaran titik pohon di jalan Adam Malik.

PETA SEBARAN TITIK POHON JALUR HIJAU

Keterangan

Sumber

Dibuat Oleh Janri Surya D. Marbun

NIM 111201140

Fakultas Kehutanan Jurusan Manajemen Hutan Universitas Sumatera Utara

Mei -2016

Dinas Tata Ruang da n Tata Bangun an Kota Medan , 2015 SKALA 1:5847 Med an T im ur M ed an B ar at

(16)

Gambar 7.Peta sebaran titik pohon di jalan Gaharu.

PETA SEBARAN TITIK POHON JALUR HIJAU

Keterangan

Sumber

Dibuat Oleh

Janri Surya D. Marbun NIM 111201140

Fakultas Kehutanan Jurusan Manajemen Hutan Universitas Sumatera Utara

Mei -2016

Dinas Tata Ruang da n Tata Bangun an Kota Medan , 2015 SKALA 1:11215 Medan Perjuangan Med an T im ur M eda n K ot a

(17)

Gambar .Peta sebaran titik pohon di jalan Dr.Mansyur.

PETA SEBARAN TITIK POHON JALUR HIJAU

Keterangan

Sumber

Dibuat Oleh

Janri Surya D. Marbun NIM 111201140

Fakultas Kehutanan Jurusan Manajemen Hutan Universitas Sumatera Utara

Mei -2016

Dinas Tata Ruang da n Tata Bangun an Kota Medan , 2015 SKALA 1:17323 M eda n P ol o ni a M ed an B ar u

(18)

Lampiran VI. Contoh perhitungan nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan

CO

2

Diketahui:

Jenis Tanaman Diameter

(cm)

Biomassa (Kg/individu)

Angsana (Pterocarpus indicus) 38 1.175,082 Angsana (Pterocarpus indicus) 86 9.278,903 Angsana (Pterocarpus indicus) 56 3.134,233 Angsana (Pterocarpus indicus) 54 2.858,721 Angsana (Pterocarpus indicus) 76 6.786,939

Total 23.233,88

Masukkan ke rumus:

Y = exp(-2,134 + 2,530 Ln(D))

Biomassa = exp(-2,134 + 2,530 Ln(38))

= 1.175,082 kg/individu

Jenis yang sama dalam satu jalur, nilai biomassanya ditotalkan sehingga diperoleh

total biomassanya adalah 23.233,88 kg biomassa/luasan jalur.

Diubah satuannya menjadi ton/luas jalur dengan mengalikan 10

-3

diperoleh hasil

23,23388 ton/luas jalur

Luas jalur = 1,24 Ha

Maka diubah nilainya menjadi 23,23388 ton/1,24 Ha sehingga menjadi 18,737

Ton/Ha

Kemudian dimasukkan ke dalam rumus simpanan karbon

Simpanan karbon = 0,46 x Total Biomassa

= 0,46 x 18,737 Ton/Ha

= 8,61902 Ton C/Ha

Kemudian dimasukkan ke dalam rumus serapan CO

2

Serapan CO

2

= Simpanan Karbon x Ar/Mr CO

2

atau setara 3,67

= 8,61902 Ton/Ha x 3,67

= 31,632 Ton CO

2

/Ha

Maka, diperoleh nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO

2

satu jenis

(19)

No. Indeks Komposisi Vegetasi Kategori 1. < 20,0 % Sangat Sedikit 2. 20,0 - < 40,0 % Sedikit 3. 40,0 - < 60,0 % Sedang 4. 60,0 - < 80,0 % Banyak 5. > 80,0 % Sangat Banyak

No. Indeks Kerapatan Vegetasi Kategori

1. ≥ 86,0 Sangat Rapat 2. 72,0 - < 86,0 Rapat 3. 57,0 - < 72,0 Agak Rapat 4. 43,0 - < 57,0 Sedang 5. 29,0 - < 43,0 Agak Jarang 6. 14,0 - < 29,0 Jarang 7. < 14,0 Sangat Jarang

Sumber : Setyowati (2010)

Lampiran VIII. Sampel Jalan penelitian yang terpilih berdasarkan jalan arteri

sekunder

Kota Medan

No. Kecamatan Jalur Hijau Panjang

(m) Lebar (m) Luas (m2) Luas (Ha)

1. Medan Selayang Jl. Setia Budi 1500 26 39000 3,90

2. Medan Barat Jl. Ahmad Yani 800 26 20800 2,80

3. Medan Maimun Jl. Pemuda 600 26 15600 1,56

4. Medan Timur Jl. Gaharu 800 26 20800 2,80

5. Medan Baru Jl. Dr. Mansyur 2000 26 52000 5,2

6. Medan Helvetia Jl. Kapten Muslim 1600 26 41600 4.16

7. Medan Sunggal Jl.Amir Hamzah 1600 26 41600 4.16

8. Medan barat Jl. Adam Malik 1500 26 39000 3,9

Gambar

Gambar 1.Peta sebaran titik pohon di jalan Ahmad Yani.
Gambar 2. Peta sebaran titik pohon di jalan Pemuda
Gambar 3.Peta sebaran titik pohon di jalan Kapten Muslim.
Gambar 4.Peta sebaran titik pohon di jalan Setia Budi.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak – Fiber optik adalah merupakan satu jenis kabel yang terbuat dari bahan kaca atau sejenis plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan

Karena Negara harus mewujudkan, menjamin, dan memelihara keberadaan otonomi perguruan tinggi, maka Negara TIDAK BOLEH LEPAS TANGGUNGJAWAB atas penyelenggaraan

Ada gereja yang dibangun dengan megah, ada yang sederhana, namun orang Kristen percaya bahwa apabila ada dua atau tiga orang berkumpul di dalam nama Yesus, maka di situlah Yesus

Semangat itu merupakan bagian penting yang menjiwai lahirnya UU Pendidikan Tinggi, yakni mengatur agar tidak terjadi komersialisasi pendidikan tinggi, menjamin hak akses

[r]

tahun 2021”. Misi yang digariskan untuk pengembangan Kabupaten Sleman selama 5. tahun ke

[r]

[r]