• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN INDUSTRI BAHAN BAKU TRIPLEK (Veneer) DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN SITUBATU KECAMATAN BANJAR KOTA BANJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN INDUSTRI BAHAN BAKU TRIPLEK (Veneer) DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN SITUBATU KECAMATAN BANJAR KOTA BANJAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN INDUSTRI BAHAN BAKU TRIPLEK (Veneer) DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN SITUBATU

KECAMATAN BANJAR KOTA BANJAR

Rendi Nurul Arifin¹ (dilaga_kuntet@ymail.com)

Dr. Siti Fadjarajani M.T.² (sfadjarajani@yahoo.com)

Program Studi Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

ABSTRACT

This research has the background about industry that increase the economical society. Industry is also taking a lot of employment, one of the industry is triplex materials industry in Situbatu, Banjar City. The problems in this research are : (1) How is the role of triplex materials industry in taking the employment in Situbatu, Banjar City. (2) The factors of the inner drive of people in Situbatu to the decide to work in triplex matrials industry as the main living.Method the researcher uses is the quantitative descriptive method that processes the data and interprets the data in form of number and mathematical calculation. Technique of collecting data is used observation, interview, questioner, documentation and litelature study. With a total population of 446 employment in triplex materials industry in Situbatu, taking a sample using technique total sampling and purposive sampling. Technique of analysis the data is used by the simple of method of quantitative analysis is the percentage (%).The result of this research shows that the role of triplex materials industry in taking the employment in Situbatu is 446 people or 28% of the 1617 force existing work in Situbatu Banjar City absorbed the triplex materials industry, about 69% local people, they didn’t have a job before about 32 people or 71%, they are a farmer, trader, driver, all responden said that they have been helped in economic with triplex materials industry in Situbatu. The inner drive factors from the people in chousing as the employment in tiplex materials industry are, work chance 80 people or about 89% waking an application, wage employment in everyday was Rp. 45.000, 34 people or 71% sard that the wage was enough, the work shift devide in to 2 shift, 33 people or 73% responden were agree in deviding the work shift, the distance of 21 people or 46% were about 1-3 km. Keywords : indsustry, materials, triplex, employment

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kegiatan pembangunan industri bertujuan untuk menyediakan bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat, meningkatkan kemakmuran bangsa, meningkatkan pendapatan masyarakat, menyediakan lapangan kerja, menaikan devisa negara serta mengangkat prestise nasional (Ginting, 2009:1).

Kebijaksanaan pembangunnan industri di Indonesia diawali dengan peraturan dan ketentuan bagi investor-investor nasional maupun asing dalam rangka mencapai

(2)

tujuan-tujuan yang dimaksud. Pada dasarnya pembangunnan indutri di Indonesia awalnya adalah memenuhi kebutuhan konsumsi, baik kebutuhan konsumen secara langsung ataupun kebutuhan pabrik-pabrik pengolahan lain sehingga tumbuh indutri-indutri baru, banyak terserap tenaga kerja dan banyak devisa terhemat (Ginting, 2009:42).

Industri juga merupakan salah satu kegiatan ekonomi manusia yang penting. Ia menghasilkan berbagai kebutuhan hidup manusia dari mulai makanan, minuman, pakaian dan perlengkapan rumah tangga sampai perumahan dan kebutuhan hidup lainnya. Oleh karena itu industri erat hubungannya dengan berbagai keperluan hidup manusia, maka usaha dan kegiatan industri sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun lalu, walaupun masih dengan taraf yang sangat sederhana dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri (Abdurachmat, 1983:1).

Di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar terdapat industri bahan baku triplek yang telah berjalan sekitar 5 tahun. Dalam perkembangan kegiatan industri besar padat karya dalam pembuatan bahan baku triplek di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar selalu mengalami peningkatan, baik dari segi produksinya maupun dari penyerapan tenaga kerjanya. Pemasaran hasil produksinya barang setengah jadi ini, hingga ke daerah Lampung, Bekasi, dan Temanggung, yang kemudian diolah kembali menjadi barang jadi dan di ekspor ke luar negeri seperti ke Negara Jepang. Karena dalam kegiatan produksi pembuatan bahan baku triplek memerlukan tenaga kerja kasar, maka industri bahan baku triplek didominasi oleh kaum pria. Tenaga kerja yang di serap perusahaan hingga tahun 2012 mencapai angka 446 orang pekerja.

Sebagian besar pekerja di industri bahan baku triplek ini adalah masyarakat sekitar indutri yaitu masyarakat di Kelurahan Situbatu, tapi ada juga masyaraka luar Kelurahan yang bekerja di industri bahan baku triplek ini. Sistem kontrak di industri bahan baku triplek yang ada di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar menggunakan sintem borongan, dengan waktu kerja di bagi menjadi 2 shift yaitu shift siang dan shift malam. Jika dilihat dari pendapatannya setiap pekerja di industri bahan baku triplek ini mendapatkan upah Rp. 1.350.000/bulan.

(3)

1.2. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui seberapa besar peranan industri bahan baku triplek dalam penyerapan tenaga kerja di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pendorong masyarakat memilih industri bahan baku triplek sebagai mata pencaharian utama di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar.

2. METODE PENELITIAN

Sehubungan dengan masalah yang penulis teliti dan masalah yang terjadi pada masa sekarang, maka metode yang penulis gunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif yaitu mengolah data dan mengimplementasikan data yang berbentuk angka dan dengan menghitung yang bersifat matematik (Sumaatmadja, 1988:115). Penggunaan metode deskriptif kuantitatif ini diarahkan untuk mengungkapkan data tentang peranan industri bahan baku triplek dalam penyerapan tenaga kerja di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar.

3. PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Kegiatan Industri Bahan Baku Triplek di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar.

Di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar terdapat industri bahan baku triplek yang sudah berdiri sekitar 5 tahun. Dalam perkembangannya kegiatan industri besar padat karya dalam pembuatan bahan baku triplek di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar selalu mengalami peningkatan, baik dari segi produksinya maupun dari penyerapan tenaga kerjanya. Karena dalam kegiatan produksi pembuatan bahan baku triplek memerlukan tenaga kerja kasar, maka industri bahn baku triplek ini didominasi oleh kaum pria. Selanjutnya deskripsi industri bahan baku triplek yang di ungkapkan adalah bahan baku, proses pembuatan bahan baku triplek, dan aspek pemasaran.

3.1.1. Bahan Baku

Bahan baku untuk indutri jelas merupakan yang terpenting dalam industri. Penyediaan bahan baku bisa diambil dari sektor primer, seperti dari hasil pertaniaan, perikanan, peternakan, perhutanan, pertambangan, dan yang lainnya. Bahan baku

(4)

merupakan unsur yang sangat penting dalam kelangsungan dan kelancaran proses produksi.

Demikian pentingnya bahan baku bagi perindustrian, sehingga banyak usaha-usaha industri didirikan atau ditempatkan di daerah sumber bahan baku atau berdekatan dengan industri lain . Yang penting adalah bahan baku mudah diperoleh atau didatangkan secara ekonomis (Abdurachmat, 1983:18).

Bahan baku yang di gunakan untuk membuat triplek yaitu kayu albasiah. Bahan baku tersebut di dapat dari daerah Pangandaran, Kalipucang, Dayeuhluhur, Majenang, Tasikmalaya, Cimaragas, dan dari sekitar daerah Situbatu. Dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini :

3.1.2. Proses Pembuatan Bahan Baku Triplek

Seperti yang sudah di jelaskan dalam bahan baku, maka bahan baku yaitu kayu alba kemudian diproses melalui langkah-langkah pembuatan bahan baku triplek di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar sebagai berikut :

(5)

1. Merupakan kayu bulat yang nantinya akan di jadikan bahan baku pembuatan triplek di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar. Jenis kayu yang di jadikan bahan baku pembuatan triplek yaitu kayu alba. Pertama kayu di kupas terlebih dahulu dari kulitnya.

2. Setelah di kupas kayu bulat tersebut di rendam dalam air untuk di bersihkan, supaya tanah atau pasir yang menempel hilang, agar dalam proses pengupasan dalam mesin rotary lancar.

3. Setelah di bersihkan dari tanah atau pasir, bahan kayu bulan dimasukan ke mesim pengupas (rotary) untuk di kupas, dalam proses pengupasan ini perlu ketelitian agar proses pengupasan sesuai dengan harapan. Setelah di masukan ke dalam mesim rotary maka akan keluar dalam bentuk kayu tipis (veneer), ukuran ketebalan veneer 1,8 mm. Setelah itu veneer tersebut di gulung.

4. Selanjutnya gulungan venner di bawa ke mesin pemotong (kliper) untuk di potong, sesuai dengan ukuran. Ukurannya veneer lebar 1 meter panjang 2 meter.

5. Kemudian veneer tersebut di bawa ke mesin pengering (hot pres) untuk di keringkan. Apabila pesanan dalam bentuk basah veneer tersebut langsung di ikat, tapi apabila pesanan dalam bentuk kering veneer tersebut dimasukan dalam mesin hot pres terlebih dahulu.

6. Setelah di keringkan veneer tersebut langsung di ikat dan siap di pasarkan menjadi triplek.

3.1.3 Aspek Pemasaran

Menurut Prawirosentono (2007:153), mengartikan bahwa pemasaran adalah seluruh kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen dengan cara yang paling efisien. Seperti yang telah di ungkapkan di atas, pemasaran bagi perusahaan sangatlah penting, karena barang yang di produksi tidak akan mempunyai nilai jika tidak di pasarkan. Pemasaran merupakan upaya menjuruskan daya milik perusahaan kearah pemberian kepuasan kepada konsumen, dengan maksud agar perusahaan dapat menjual hasil produksinya dan mendapatkan keuntungan.Pemasaran hasil produksi industri bahan baku triplek ini di pasarkan ke daerah Lampung, Bekasi, Temanggung dan kemudian di olah kembali mejadi barang jadi dan di ekspor ke luar negeri seperti ke Negara Jepang.

(6)

3.2 Peranan Industri Bahan Baku Triplek dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar.

Di tengah-tengah melimpahnya tenaga kerja Indonesia maka orientasi tenaga kerja merupakan pilihan dasar bagi pembangunan industri. Peranan industri baik ditinjau dari penyerapan tenaga kerja maupun dilihat peranannya untuk mempercepat laju perekonomian daerah cukup berarti. Industri besar dan sedang menyerap seperempat hingga seperlima di sektor industri (Suhartono, 1982:37).

Demikian pula industri bahan baku triplek di Kelurahan Situbatu yang sudah berdiri 5 tahun terus berkembang, apalagi dalam segi penyerapan tenaga kerja . Industri memiliki peran yang sangat besar dalam mengatasi masalah-masalah penyerapan tenaga kerja. Selain skala produktivitasnya yang besar sehingga memerlukan jumlah tenaga kerja yang banyak, industri memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan pekerjanya. Selain itu, industri memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

Jumlah penduduk di Kelurahan Situbatu sebanyak 3595 orang sedangkan angkatan kerja sebanyak 1617 orang. Penyerapan tenaga kerja di industri bahan baku triplek sebanyak 446 orang. Dari hasil observasi lapangan sebanyak 27% terserap oleh indutri bahan baku triplek di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar.

Dari hasil Penelitian di lapangan sebagian besar pekerja berasal dari daerah Kelurahan Situbatu, sebagian besar responden atau tenaga kerja yang bekerja di industri bahan baku triplek adalah masyarakat asli Kelurahan Situbatu sekitar 69% dan 31% beradal dari luar daerah Kelurahan Situbatu.

Berdasarkan hasil data dilapangan sebagian besar pekerja yang bekerja di industri bahan baku triplek sebayak 32 orang atau sebesar 71%, sebelumnya bermata pencaharian sebagai supir, karyawan swasta dan ada pula yang tidak memiliki pekerjaan. Sebesar 20% bermata pencaharian sebagai petani dan 9% bermata pencaharian sebagai pedagang. Maka dari itu dengan adanya industri bahan baku triplek masyarakat yang tadinya tidak mempunyai mata pencaharian akhirnya bisa bekerja di industri bahan baku triplek tersebut. Dengan keberadaan industri bahan baku triplek di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar sangat membatu masyarakat, terutama dalam segi perekonomian dan penyerapan tenaga kerja.

(7)

3.3 Faktor-faktor yang Mendorong Masyarakat Memilih Industri Bahan Baku Triplek Sebagai Mata Pencaharian Utama di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar.

Kata industri mempunyai arti luas dan arti sempit, sebagaimana menurut pendapat Abdurachmat (1983 :2), bahwa dalam arti luas industri mencakup pengertian semua usaha dan kegiatan di bidang ekonomi yang produktif. Industri merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Dengan industri diharapkan dapat menjadi wadah kegiatan yang dapat menyerap tenaga kerja. Demikian pula industri yang tumbuh di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar, yang merupakan salah satu bagian perekonomian masyarakat di Kelurahan Situbatu. Maka dari itu ada faktor-faktor yang mendorong masyarakat memilih industri triplek sebagai mata pencaharian utama di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar, yaitu :

3.3.1 Kesempatan Kerja

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada pemilik industri bahan baku triplek di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar setiap tahunnya indutri triplek menyerap tenaga kerja. Pemilik memprioritaskan penyerapan tenaga kerja berasal dari masyarakat Kelurahan Situbatu, karena perkembangan indutri bahan baku triplek yang terus berkembang setiap tahunnya, maka penyerapan tenaga kerja di lakukan setiap tahunnya dalam upaya mengembangkan industri bahan baku triplek.

Terdapat beberapa cara untuk dapat bekerja di industri bahan baku triplek di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar, berdasarkan hasil kuesioner sebanyak 40 orang atau 89% membuat lamaran. Adapula yang mendapat tawaran langsung dari indutri bahan baku triplek kepada masyarakat yang dekat dengan indutri bahan baku triplek tersebut, karena industri bahan baku triplek di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar mengutamakan masyarakan di lingkungan industri bahan baku triplek atau masyarakat Kelurahan Situbatu.

Karena indutri bahan baku triplek yang terus berkemabang dan permintaan dari konsumen yang semakin meningkat setiap tahunnya, pemilik masih kekurangan tenaga kerja, sehingga pemilik pabrik masih harus mencari sumber daya manusia yang mau bekerja di industri industri bahan baku triplek baik dari masyarakat di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar atau masyarakat luar daerah.

(8)

3.3.2. Upah Kerja

Dari hasil bekerja di industri bahan baku triplek, semua pekerja di industri bahan baku triplek di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar mendapatkan upah dalam setiap harinya sebesar Rp. 45.000. Penghasilan tersebut tentunya dapat memenuhi kebutuhan hidup para pekerja pembuat bahan baku triplek di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar. Pekerjaan membuat bahan baku triplek dianggap pekerjaan kasar dan berat tapi itu sebanding dengan upah atau penghasilan yang diterima. Dari hasil kuesioner para pekerja yang bekerja di industri bahan baku triplek dengan upah tersebut merasa tercukupi sebanyak 34 orang atau sebesar 76%, sebanyak 10 orang responden atau sebesar 22% berpendapat upah dari indutri bahan baku triplek tidak mencukupi, dan 1 orang atau 2% berpendapat upah indutri bahan baku triplek sangat mencukupi.

3.3.3. Pembagian Jam Kerja

Pembagian jam kerja di industri bahan baku triplek di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar di bagi menjadi 2 shift, yaitu shift siang dan shift malam. Untuk shift pagi dari jam 07.00-19.00 dan shift malam dari jam 19.00-07.00. Dengan pembagian shift tersebut responden merasa terbantu, sebanyak 33 orang responden atau 73% berpendapat setuju dengan pembagian shift kerja, dan sebanyak 12 oarang responden atau 26% merasa keberatan atau tidak setuju dengan pembagian shift, alasannya masih terlalu lama jam kerjanya.

3.3.4. Jarak

Lokasi indstri bahan baku triplek berada di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar, yang berada di sekitar pemukiman warga, sehingga lokasi industri bahan baku triplek yang berada di sekitar masyarakat sangat terjangkau oleh para pekerja. Jarak yang di tempuh oleh responden yang bekerja di industri bahan baku triplek dari hasil kuesioner sebanyak 21 orang atau sebesar 46% berjarak 1-3 km, sebanyak 12 orang atau 27% berjarak kurang dari 1 km, dan 12 orang atau 27% berjarak lebih dari 3 km. Sarana transportasi yang mereka gunakan untuk pergi bekerja ke industri bahan baku triplek menggunakan sepeda motor sebanyak 36 orang atau sebesar 80%.

(9)

4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1. Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembuktian hipotesis, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Peranan industri bahan baku triplek dalam penyerapan tenaga kerja di Kelurahan Situbatu yaitu Sebanyak 446 orang atau sebesar 28% dari 1617 angakatan kerja yang ada di Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar Kota Banjar terserap oleh industri bahan baku triplek, sekitar 69% adalah masyarakat asli daerah Situbatu, sebelumnya tidak memiliki pekerjaan yaitu sebayak 32 orang atau sebesar 71%, ada pula yang sebelumnya bekerja sebagai petani, pedagang, supir, semua responden merasa terbantu secara ekonomi dengan adanya industri bahan baku triplek di Kelurahan Situbatu.

2. Faktor-faktor yang mendorong masyarakat memilih industri bahan baku triplek sebagai mata pencaharian utama di Kelurahan Situbatu adalah kesempatan kerja sebanyak 40 orang atau 89% membuat lamaran, upah kerja dalam setiap harinya sebesar Rp. 45.000, sebanyak 34 orang atau sebesar 76% dengan upah tersebut mencukupi, jam kerja pembagian jam kerja di bagi menjadi 2 shift sebanyak 33 orang responden atau 73% berpendapat setuju dengan pembagian shift kerja, jarak sebanyak 21 orang atau sebesar 46% berjarak 1-3 km.

4.2. Saran

Semua orang tentunya memiliki harapan-harapan yang berorientasi pada perkembangan yang lebih maju. Dari harapan-harapan itu penulis menjadikannya sebagai saran-saran yang ditujukan kepada pemilik industri bahan baku triplek, pekerja dan piahk-pihak yang terkait. Adapun saran-saran penulis sebagai berikut :

1. Kepada pemilik industri bahan baku triplek untuk bisa meningkatkan kegiatan produksi, sehingga penyerapan tenaga kerja pun akan meningkatkan dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.

2. Adanya sarana dan prasarana transportasi yang disediakan oleh industri bahan baku triplek untuk para tenaga kerja.

3. Kepada pemerintah agar menaikan upah minimum regional (UMR).

4. Kepada peneliti selanjutnya, karena keterbatasan yang dimiliki penulis maka penulis harap hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding untuk mereka yang

(10)

hendak melakukan penelitian yang sama guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachmat, Idris. (1983). Geografi Industri. Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP

Ginting, Perdana. (2009). Pengembangan Industri Indonesia. Bandung: CV. Yrama Widya

Prawirosentono, Suryadi. (2007). Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Abad 21. Jakarta: PT. Bumi Angkasa.

Suhartono, R.B. (1982). Industrialisasi Dalam Rangka Pembangunan Nasional. Jakarta: CSIS

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pembelajaran wait time adalah suatu teknik yang digunakan dalam pembelajaran dengan memberikan waktu tunggu kepada peserta didik untuk berfikir dan guru

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan bahwa kinerja karyawan dan produktivitas pada PTPN XIV Takalar (Persero) Takalar telah sejalan dengan prinsif-prinsif ekonomi islam,

a) Teknik relevance feedback dengan model Croft pada suatu sistem information retrieval dapat meningkatkan nilai precision, recall, dan IAP dari 50 dokumen pertama

 Pelaksannannya meliputi : mulai dari dari diri kita, menciptakan kebersihan dalam kelas,. lingkungan kelas, halaman sekolah/ lingkungan sekolah,membuang sampah

Salah satunya disampaikan melalui variasi kepanjangan PKS, mulai dari partai kebal sogokan, partaine kyai lan santri , hingga Partai Kita Semua yang dimunculkan dalam iklan

Berdasarkan hasil penelitian pada petak hutan tanaman Jati dengan kelas umur yang berbeda (KU II  V) dapat disimpulkan bahwa komposisi jenis tumbuhan bawah

Adapun analisa yang dilakukan pada hasil interaksi, meliputi hasil penentuan sifat fisika kimia turunan asam sinamat dengan hukum lima dari Lipinski, nilai docking score

dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Analisis Manajemen Pembiayaan Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Menurut Perspektif Ekonomi