• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

Tahun 2016

Direktorat Jenderal

Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Jln. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Lt. IV-A Jakarta 12950

Telp. +62 21-5250991, +62 21-5214564, Fax. +62 21-5227588, +62 21-5214564 E-mail : infobinapenta@naker.go.id, datin.binapenta@gmail.com

(2)

DAFTAR ISI ... PENGANTAR ... RINGKASAN EKSEKUTIF ... BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... B. Isu Aktual Penempatan Dan Pemberdayaan Tenaga ...

.... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... C. Tugas Pokok, Fungsi Dan Kewenangan ... D. Peraturan Di Bidang Penempatan Dan Pemberdayaan Tenaga Kerja (PPTK)

E. Struktur Organisasi

F. SDM Aparatur Ditjen Binapenta dan PKK

... G. Sistematika Penyajian i iii v 1 1 2 3 9 11 12 14 BAB II PERENCANAAN KINERJA ...

...

... A. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019

B. Peran Strategis Bidang Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Tahun 2016 B. Analisis Pencapaian Kinerja

C. Realisasi Anggaran...

BAB IV PENUTUP

17 17 21

D. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 26

E. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016 27

C. Arah Kebijakan Ditjen Binapenta dan PKK Dalam Melaksanakan

Sasaran Strategis 23

29 29

A. Kesimpulan 49

B. Saran / Langkah-langkah Kedepan 49

30 44 D. Hambatan Dan Kendala... 47 49

(3)

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... PENGANTAR ... RINGKASAN EKSEKUTIF ... BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... B. Isu Aktual Penempatan Dan Pemberdayaan Tenaga ...

.... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... C. Tugas Pokok, Fungsi Dan Kewenangan ... D. Peraturan Di Bidang Penempatan Dan Pemberdayaan Tenaga Kerja (PPTK)

E. Struktur Organisasi

F. SDM Aparatur Ditjen Binapenta dan PKK

... G. Sistematika Penyajian i iii v 1 1 2 3 9 11 12 14 BAB II PERENCANAAN KINERJA ...

...

... A. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019

B. Peran Strategis Bidang Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Tahun 2016 B. Analisis Pencapaian Kinerja

C. Realisasi Anggaran...

BAB IV PENUTUP

17 17 21

D. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 26

E. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016 27

C. Arah Kebijakan Ditjen Binapenta dan PKK Dalam Melaksanakan

Sasaran Strategis 23

29 29

A. Kesimpulan 49

B. Saran / Langkah-langkah Kedepan 49

30 44 D. Hambatan Dan Kendala... 47 49

(4)
(5)

iii Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan

ridho-NYA, karena sampai saat ini kita masih diberikan kesehatan yang prima sehingga dapat mengemban tugas untuk mewujudkan sumbangsih serta pengabdian ke arah kemajuan, kesejahteraan, dan kepuasan kepada masyarakat dalam program penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja dapat terlaksana di tahun 2016.

Pelaksanaan program penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja selama tahun anggaran 2016 telah diwarnai oleh sejumlah keberhasilan yang dicerminkan dengan pencapaian indikator kinerja sesuai target, walaupun beberapa capaian indikator yang belum memenuhi target. Informasi kinerja tersebut disajikan dalam sebuah Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK).

Laporan Kinerja Ditjen Binapenta dan PKK Tahun 2016 disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi, misi yang dibebankan kepada Ditjen Binapenta dan PKK dalam kurun waktu tahun 2016. Selain itu, laporan kinerja disusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih serta sebagai umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ke depan.

Mudah-mudahan, penyajian Laporan Kinerja Ditjen Binapenta & PKK ini menjadi cermin bagi kita semua untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja ke depan secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya. Terima kasih kepada seluruh jajaran Ditjen Binapenta dan PKK yang telah memberikan sumbangsih karyanya selama ini.

Jakarta, Februari 2017 Direktur Jenderal Binapenta & PKK,

Ir. Maruli A. Hasoloan, M.A, P.Hd NIP. 19590608 198603 1 001

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan ridho-NYA, karena sampai saat ini kita masih diberikan kesehatan yang prima sehingga dapat mengemban tugas untuk mewujudkan sumbangsih serta pengabdian ke arah kemajuan, kesejahteraan, dan kepuasan kepada masyarakat dalam program penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja dapat terlaksana di tahun 2016.

Pelaksanaan program penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja selama tahun anggaran 2016 telah diwarnai oleh sejumlah keberhasilan yang dicerminkan dengan pencapaian indikator kinerja sesuai target, walaupun beberapa capaian indikator yang belum memenuhi target. Informasi kinerja tersebut disajikan dalam sebuah Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK).

Laporan Kinerja Ditjen Binapenta dan PKK Tahun 2016 disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi, misi yang dibebankan kepada Ditjen Binapenta dan PKK dalam kurun waktu tahun 2016. Selain itu, laporan kinerja disusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih serta sebagai umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ke depan.

Mudah-mudahan, penyajian Laporan Kinerja Ditjen Binapenta & PKK ini menjadi cermin bagi kita semua untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja ke depan secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya. Terima kasih kepada seluruh jajaran Ditjen Binapenta dan PKK yang telah memberikan sumbangsih karyanya selama ini.

Jakarta, Februari 2017 Direktur Jenderal Binapenta & PKK,

Ir. Maruli A. Hasoloan, M.A, P.Hd NIP. 19590608 198603 1 001

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan ridho-NYA, karena sampai saat ini kita masih diberikan kesehatan yang prima sehingga dapat mengemban tugas untuk mewujudkan sumbangsih serta pengabdian ke arah kemajuan, kesejahteraan, dan kepuasan kepada masyarakat dalam program penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja dapat terlaksana di tahun 2016.

Pelaksanaan program penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja selama tahun anggaran 2016 telah diwarnai oleh sejumlah keberhasilan yang dicerminkan dengan pencapaian indikator kinerja sesuai target, walaupun beberapa capaian indikator yang belum memenuhi target. Informasi kinerja tersebut disajikan dalam sebuah Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK).

Laporan Kinerja Ditjen Binapenta dan PKK Tahun 2016 disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi, misi yang dibebankan kepada Ditjen Binapenta dan PKK dalam kurun waktu tahun 2016. Selain itu, laporan kinerja disusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih serta sebagai umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ke depan.

Mudah-mudahan, penyajian Laporan Kinerja Ditjen Binapenta & PKK ini menjadi cermin bagi kita semua untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja ke depan secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya. Terima kasih kepada seluruh jajaran Ditjen Binapenta dan PKK yang telah memberikan sumbangsih karyanya selama ini.

Jakarta, Februari 2017 Direktur Jenderal Binapenta & PKK,

Ir. Maruli A. Hasoloan, M.A, P.Hd NIP. 19590608 198603 1 001

(6)
(7)

v

Ringkasan Eksekutif

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja didasarkan pada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana yang tertuang dalam Renstra Ditjen Binapenta & PKK dan perubahan Renstra tahun 2015- 2019. yang merupakan wujud akuntabilitas capaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Ditjen Binapenta & PKK Tahun 2015-2019 dan Rencana Kinerja Tahunan 2016.

Sejalan dengan semangat dan peran Ditjen Binapenta & PKK dalam bidang peningkatan kualitas pelayanan penempatan dan pemberdayaan serta perluasan kesempatan kerja, telah menyusun perjanjian kinerja tahun 2016 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsinya dalam pengelolaan kinerja di lingkungan Ditjen Binapenta & PKK. Selain merupakan pemenuhan amanat kebijakan pengelolaan kinerja yang telah ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan, juga ditujukan untuk:

1. Menterjemahkan strategis organisasi ke dalam rencana operasional dengan baik, sehingga manajemen kinerja organisasi akan selaras dengan startegis organisasi;

2. Membangun organisasi yang terus menerus melakukan perbaikan (continous improvement);

3. Membangun keselarasan anatr unit kerja dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi.

Sebagai implikasi penerapan Reviu Renstra Tahun 2015-2019 dalam upaya perbaikan perencanaan tahun 2016, Sasaran Program Ditjen Binapenta yang semula bermuara pada 7 sasaran program telah disempurnakan menjadi 3 sasaran program, yaitu: (1) Terwujudnya pengendalian tenaga kerja asing di

(8)

vi

Indonesia; (2) Meningkatnya penempatan tenaga Kerja informal maupun formal; (3) Meningkatnya Kesempatan berusaha.

Penilaian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian Sasaran Program, diukur dengan Indikator Kinerja Program (IKP). Pada tahun 2016, sebagai hasil dari implementasi Reviu Renstra, terdapat 4 IKP yang menjadi komitmen kinerja Ditjen Binapenta & PKK. Pencapaian IKP tahun 2016, dari 4 IKP level Ditjen Binapenta & PKK terdapat 1 IKP berstatus hijau (mencapai target), 3 IKP berstatus merah (tidak mencapai target)

Sesuai dengan hal tersebut dan berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK) tahun 2016, maka Capaian Kinerja Ditjen Binapenta dan PKK tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL CAPAIAN INDIKATOR KINERJA DITJEN BINAPENTA & PKK TAHUN 2016

No Sasaran Program Indikator Kinerja Program Target Realisa

si

1 Terwujudnya pengendalian tenaga kerja asing di Indonesia

2.1 Pesentase peningkatan rasio tenaga kerja pendamping dengan TKA untuk jabatan tertentu

12 % 72,92% 2 Meningkatnya penempatan

tenaga Kerja informal maupun formal

2.2 Persentase peningkatan tenaga kerja yang ditempatkan di dalam

negeri 14 % -10,31%

2.3 Persentase peningkatan

penempatan TKI pada pengguna

berbadan hukum 11 % -17,86%

3 Meningkatnya Kesempatan berusaha

2.4 Persentase peningkatan

wirausaha baru per tahun 20 % 7,91%

(9)

vii Secara umum terdapat 3 (tiga) indikator kinerja program belum dapat tercapai sesuai dengan target;

a. Terdapat 2 (dua) Indikator kinerja program tidak dapat tercapai dengan baik, terkait 1 (satu) sasaran program pada penempatan tenaga kerja informal dan formal tidak tercapai dari target yang ditetapkan, penyebab dari turunnya penempatan tenaga kerja informal dan formal salah satu penyebab dikarenakan faktor kebijakan moratorium pada negara penempatan di kawasan Timur Tengah, yang diharapkan mencegah terjadinya penempatan non prosedural dan mengurangi penempatan sektor informal;

b. Pada indikator kinerja program peningkatan wirausaha baru per tahun, terkait dengan sasaran program meningkatnya kesempatan berusaha tidak mencapai target yang ditetapkan. Turunya indikator persentase peningkatan wirausaha baru pertahun, dikarenakan faktor mekanisme penganggaran melalui dana pusat (luncuran) dan pehematan anggaran yang menyebabkan nilai pembiayaan paket bantuan sarana usaha untuk pemberdayaan masyarakat berkurang. Adanya penghematan anggaran dalam pelaksanaan program tahun 2016 sehingga belum tercapai sasaran target wirausaha baru yang dilaksanakan oleh dinas tenaga kerja di tingkat provinsi/kabupaten/kota.

Untuk itu, seluruh program kegiatan Ditjen Binapenta & PKK Renstra Ditjen Binapenta & PKK dijadikan dasar untuk pengukuran capaian kinerja yang meliputi Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK) dan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK).

Sasaran dan tujuan yang dimaksud adalah sasaran strategis yang digunakan untuk dapat memenuhi capaian kinerja sasaran strategis yang dapat dicapai melalui indikator kinerja sebagai berikut:

(10)

viii

Peningkatan kualitas pelayanan penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi capaian % kinerja 2015 2016 2015 2016 Peningkatan Kualitas Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja 1 Penyediaan Lapangan Kerja 2015-2019 2.000.000 orang 2.000.000 orang 2.001.272 orang 2.232.349 orang 111,62% 2 Peningkatan Persentase Tenaga Kerja Formal 42,00% 44,00% 42,24 % 42,40% 96,37%

Penyediaan Lapangan Kerja 2015-2019

IKSS 1

No Indikator Kinerja Sasaran Strategis Target Realisasi Capaian Kinerja 1 Jumlah tenaga kerja yang mendapat

fasilitasi penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja

2.000.000

Orang 2.232.349 Orang 111,62%

1. Sasaran stategis “peningkatan kualitas pelayanan penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja” dengan capaian kinerja sebesar 111,62% di dukung sebagian besar oleh 1 indikator kinerja, yaitu jumlah tenaga kerja yang mendapat fasilitasi penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja. Cara mengukur indikator kinerja ini dengan menjumlah seluruh kegiatan fasilitasi penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja/perluasan kesempatan kerja yang dilakukan oleh Ditjen Binapenta dan PKK beserta stakeholder terkait, melalui koordinasi antar satker dan kompilasi data sesuai target IKSS sebanyak 2.000.000 orang untuk tahun 2016 yang dapat direalisasikan sebesar 2.232.349 orang, melalui :

1. Data Penempatan IPKOL sebesar 1.190.335 Orang 2. Data Stakeholder lain (penempatan) sebesar 781.761;

3. Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja Antar Daerah sejumlah 30.792 Orang;

(11)

ix 4. Perluasan Kesempatan Kerja sejumlah 77.982 Orang;

5. Job Fair Daerah sejumlah 12.109 orang; 6. Job Fair Mini sejumlah 2.612 orang;

7. Penempatan Ditjen Binalattas (3 in 1) sejumlah 3.841 Orang; dan 8. Penempatan Tenaga Kerja di Luar Negeri 132.917 orang.

Pencapaian target 10.000.000 penempatan orang sampai dengan tahun 2019, dalam periode Renstra 2015 – 2019, sampai dengan tahun 2016 telah mencapai penempatan sebanyak 2.478.618 orang, sehingga target renstra 2019 sebanyak 10 juta kesempatan kerja dipastikan akan terpenuhi.

Selain hal tersebut, dalam pencapaian sasaran staregis peningkatan kualitas pelayanan penempatan dan pemberdayaan Tenaga Kerja dan sesuai dengan arahan RPJMN yang menempatkan 10 juta pekerja, maka indikator kinerja yang akan dibuat selain yang telah ada, Kemnaker di tahun 2017 antara lain membuat program Desa Migran Kreatif (Desmigratif) di basis TKI.

2. Sedangkan capaian kinerja peningkatan persentase tenaga kerja, diukur

dengan membandingkan jumlah tenaga kerja formal dengan total jumlah tenaga kerja formal dan informal. Menurut BPS tenaga kerja formal adalah mencakup status berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk Pekerja informal. Menurut BPS ada 7 status pekerjaan utama, adalah : (i) berusaha sendiri; (ii) berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar; (iii) berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar; (iv) buruh/karyawan/pegawai;(v) pekerja bebas di pertanian; (vi) pekerja bebas di non pertanian; (vii) pekerja keluarga/tidak dibayar. Cara mengukur pencapaian kinerja ini adalah membandingkan jumlah tenaga kerja formal (jumlah orang pada kategori Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar ditambah jumlah orang kategori Buruh/ karyawan/pegawai) dibandingkan dengan total jumlah tenaga kerja formal dan informal (Agustus 2016) dikalikan 100%.

Rumus formulasi :

%TK Formal ɳ = ∑7.)RUPDOɳ x 100% ∑ 7.)RUPDO7.,QIRUPDO ɳ

= 50.207.787 orang x 100%

(12)

x

118.411.973 orang = 42,40%

Peningkatan Persentase Tenaga Kerja Formal

IKSS 2

No Indikator Kinerja Sasaran Strategis Target Realisasi Capaian Kinerja 2 Peningkatan Persentase Tenaga Kerja

Formal

44% 42,40% 96,37%

Upaya pencapaian peningkatan persentase tenaga kerja formal dilakukan melalui kegiatan : Peningkatan Persentase Tenaga Kerja Formal melalui capaian indikator sesuai dengan renstra dari sasaran strategis dan target pencapianya.

No Sasaran Program Indikator Kinerja Program Target Realisasi

1

Terwujudnya pengendalian tenaga kerja asing di Indonesia

2.1

Pesentase peningkatan rasio tenaga kerja pendamping dengan TKA untuk jabatan tertentu

12 % 72,92%

2

Meningkatnya penempatan tenaga Kerja informal maupun formal

2.2

Persentase peningkatan tenaga kerja yang

ditempatkan di dalam negeri

14 % -10,31%

2.3

Persentase peningkatan penempatan TKI pada pengguna berbadan hukum

11 % -17,86%

Analisis pencapaian tahun 2015 dengan pencapaian 2016 ( dalam analisis pencapian di tahun 2015 yaitu 42,06% dari februari sampai dengan agustus adalah 42,24% dan capaian di tahun 2016 adalah 41,72 dan sampai dibulan agustus 2016 adalah 42,40% sehingga untuk analisis pencapaian mengalami kenaikan 2,5% untuk ditahun 2016).

Dari kinerja keuangan, Ditjen Binapenta dan PKK masih perlu melakukan perbaikan kinerja, alokasi anggaran Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja pada tahun 2016 pagu awal adalah sebesar Rp 858.380.381.000,-. Sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016, terdapat pergeseran dan penyesuaian anggaran sehingga alokasi anggaran menjadi sebesar: Rp 671.708.743.000,- dengan rincian sebagai berikut:

1. Dana Alokasi Pusat : Rp 338.191.889.000,- yang teralokasi untuk 7 (tujuh) satuan kerja tingkat eselon II pada Ditjen Binapenta dan PKK;

2. Dana Alokasi Daerah : Rp. 333.516.854.000,- yang teralokasi untuk 200 satuan kerja pelaksana daerah pada kabupaten/kota dan 33 satuan kerja pelaksana daerah di provinsi.

Adapun penyerapan anggaran sampai dengan bulan Desember 2016 adalah sebesar Rp 647.441.524.135,- (96,39 %), dengan rincian sebagai berikut :

Penyerapan Anggaran Ditjen Binapenta dan PKK

(Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja) Posisi : 31 Desember 2016

Capaian kinerja tahun 2016 ini menjadi indikasi bahwa pelaksanaan program penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja telah memberikan kontribusi bagi tenaga kerja dalam upaya perluasan kesempatan kerja, kendati masih memiliki berbagai kekurangan.

No Kegiatan Blocking(Rp.)Pagu Self Realisasi (Rp.) Keu (%)

A Pusat 338,191,889,000 322,010,552,822 95.22

1 Pengembangan Pasar Kerja 23,592,237,000 23,035,618,410 97.64

2 Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri 40,869,187,000 39,423,378,850 96.46

3 Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing 6,757,032,000 6,663,967,970 98.62

4 Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri 57,964,751,000 56,178,420,602 96.92

5 Pengembangan Perluasan Kesempatan Kerja 91,033,365,000 89,411,613,625 98.22

6 Inkubasi Bisnis Dan Perluasan Kesempatan Kerja 35,067,274,000 32,204,273,106 91.84

7 Dukungan Administrasi dan Manajemen 82,908,043,000 75,093,280,259 90.57

B Daerah 333,516,854,000 325,431,284,813 97.58

8 Dekonsentrasi (33 Provinsi) 70,947,809,000 67,241,729,881 94.78

9 Tugas Pembantuan (200 Kab/Kota) 262,569,045,000 258,189,554,932 98.33

671,708,743,000 647,441,837,635 96.39

(13)

xi Dari kinerja keuangan, Ditjen Binapenta dan PKK masih perlu melakukan perbaikan kinerja, alokasi anggaran Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja pada tahun 2016 pagu awal adalah sebesar Rp 858.380.381.000,-. Sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016, terdapat pergeseran dan penyesuaian anggaran sehingga alokasi anggaran menjadi sebesar: Rp 671.708.743.000,- dengan rincian sebagai berikut:

1. Dana Alokasi Pusat : Rp 338.191.889.000,- yang teralokasi untuk 7 (tujuh) satuan kerja tingkat eselon II pada Ditjen Binapenta dan PKK;

2. Dana Alokasi Daerah : Rp. 333.516.854.000,- yang teralokasi untuk 200 satuan kerja pelaksana daerah pada kabupaten/kota dan 33 satuan kerja pelaksana daerah di provinsi.

Adapun penyerapan anggaran sampai dengan bulan Desember 2016 adalah sebesar Rp 647.441.524.135,- (96,39 %), dengan rincian sebagai berikut :

Penyerapan Anggaran Ditjen Binapenta dan PKK

(Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja) Posisi : 31 Desember 2016

Capaian kinerja tahun 2016 ini menjadi indikasi bahwa pelaksanaan program penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja telah memberikan kontribusi bagi tenaga kerja dalam upaya perluasan kesempatan kerja, kendati masih memiliki berbagai kekurangan.

No Kegiatan Blocking(Rp.)Pagu Self Realisasi (Rp.) Keu (%)

A Pusat 338,191,889,000 322,010,552,822 95.22

1 Pengembangan Pasar Kerja 23,592,237,000 23,035,618,410 97.64

2 Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri 40,869,187,000 39,423,378,850 96.46

3 Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing 6,757,032,000 6,663,967,970 98.62

4 Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri 57,964,751,000 56,178,420,602 96.92

5 Pengembangan Perluasan Kesempatan Kerja 91,033,365,000 89,411,613,625 98.22

6 Inkubasi Bisnis Dan Perluasan Kesempatan Kerja 35,067,274,000 32,204,273,106 91.84

7 Dukungan Administrasi dan Manajemen 82,908,043,000 75,093,280,259 90.57

B Daerah 333,516,854,000 325,431,284,813 97.58

8 Dekonsentrasi (33 Provinsi) 70,947,809,000 67,241,729,881 94.78

9 Tugas Pembantuan (200 Kab/Kota) 262,569,045,000 258,189,554,932 98.33

671,708,743,000 647,441,837,635 96.39

(14)

xii

Secara keseluruhan dapat diinformasikan bahwa pencapaian hasil kinerja Ditjen Binapenta dan PKK selama kurun waktu tahun 2016 telah berusaha memenuhi/mencapai dokumen penetapan kinerja Kementerian dan sasaran strategis, yang pengukurannya dengan melihat indikator, target yang diinginkan, realisasi dan pencapaian target. Meskipun terdapat beberapa kendala dan keterbatasan, Ditjen Binapenta dan PKK akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya dan dana yang tersedia serta kinerja seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja.

Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja tahun 2016 menjadi tahap pertama periode pelaksanaan hasil reviu Renstra tahun 2015-2019.

(15)

1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB I PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja yang merupakan bagian dari Kementerian Ketenagakerjaan dituntut untuk dapat memberikan kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka penyelenggaraan sebagian tugas pemerintahan dibidang Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja. Pemerintah senantiasa menekankan perlunya partisipasi semua stakeholder, khususnya aparatur pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan efisiensi di segala sektor. Dalam melaksanakan kegiatan diharapkan dapat dicapai sasaran secara optimal dengan biaya yang seefisien mungkin. Untuk itu diperlukan berbagai langkah maupun kebijakan, antara lain dengan mengukur akuntabillitas suatu organisasi pada tingkat pelaksana teknis dalam melakukan tugas dan fungsinya.

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja atas penggunaan anggaran. Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja tahun 2016 menjelaskan tentang pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan yang memadai dari

BAB I. PENDAHULUAN

(16)

2 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB I PENDAHULUAN hasil analisis terhadap pengukuran kinerja tahun 2016. Tujuan penyajian

Laporan Kinerja ini adalah untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada Menteri Ketenegakerjaan atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja untuk meningkatkan kinerjanya.

B. ISU AKTUAL PENEMPATAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA

Isu aktual penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja yang menuntut perlunya dilakukan peningkatan kualitas pelayanan penempatan dan perluasan kesempatan kerja, antara lain:

1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri:

a. Belum optimalnya manajemen pasar kerja, sehingga informasi pasar kerja belum menjadi acuan bagi berbagai pihak.

b. Bursa kerja di kabupaten atau kota belum cukup banyak untuk memenuhi standar yang bersertifikat ISO 9001.

c. Jumlah serta kapasitas pengantar kerja/petugas antar kerja yang dibutuhkan belum memadai.

d. Pelayanan perizinan penggunaan tenaga kerja asing (TKA) yang efektif dan efisien dengan fasilitas online sistem yang belum optimal sehingga masih perlu dikembangkan.

e. Belum terpadu Tata kelola pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri, sehingga menimbulkan maraknya kasus TKI non prosedural.

2. Perluasan kesempatan kerja melalui pemberdayaan masyarakat yang produktif

a. Cakupan intervensi perluasan kesempatan kerja ke daerah melalui kewirausahaan dan padat karya yang belum optimal.

b. Belum memadainya cakupan pelayanan inkubasi bisnis dalam rangka mengatasi pengangguran secara lebih masif.

(17)

3 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB I PENDAHULUAN

c. Pelaku usaha produktif yang menerapkan terapan teknologi tepat guna belum cukup banyak memberdayakan masyarakat.

C. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan bahwa Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Ketenagakerjaan serta Susunan Organisasi Eselon I Kementerian Ketenagakerjaan, pada Bagian Keempat ditetapkan bahwa Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja berkedudukan di bawah Kementerian Ketenagakerjaan. Sebagai salah satu organisasi di bawah Kementerian Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja. Suatu organisasi dapat dikatakan tumbuh dan berkembang apabila dalam organisasi tersebut menunjukkan tanda-tanda, antara lain:

1) Meningkatkan tata hubungan kerja yang efektif dan efisien antar unit organisasi; dan

2) Menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan maupun dalam hubungan antar instansi pemerintah baik pusat maupun daerah.

Demikian halnya dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja yang juga merupakan suatu organisasi, tentu saja diharapkan dapat tumbuh dan berkembang, utamanya dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Untuk dapat memberikan layanan yang semakin baik kepada masyarakat dapat dilakukan dalam bentuk perencanaan program kegiatan yang baik. Program yang merupakan upaya untuk dapat memberikan layanan kepada masyarakat yang diharapkan semakin baik, dituangkan dalam bentuk Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Ketenagakerjaan 2015 – 2019 yang harus dijabarkan dan diimplementasikan dalam bentuk

(18)

4 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB I PENDAHULUAN kegiatan operasional tahunan pada tingkat organisasi di bawahnya. Oleh

karena itu, dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja telah pula menetapkan sasaran-sasaran organisasi dan dengan mengacu pada sasaran-sasaran tersebut dapat dilakukan pengukuran efektifitas organisasi sehingga dapat diketahui sejauh mana keberhasilan organisasi dalam merealisasikan sasaran yang hendak dicapai tersebut.

Untuk mencapai sasaran organisasi secara optimal perlu dilakukan upaya yang sungguh-sungguh dan terus menerus dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya dan dana yang tersedia. Kinerja suatu organisasi antara lain dapat dilihat dari laporan kinerjanya. Oleh karena itu, Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja ini diharapkan dapat berfungsi sebagai salah satu bahan untuk mengevaluasi secara garis besar atas kinerja program kerja dan kegiatan yang telah dilaksanakan yang diharapkan dapat digunakan untuk perencanaan program kerja pada tahun berikutnya. Garis besar sasaran program Ditjen Binapenta dan PKK merupakan suatu kesatuan proses yang meliputi; terwujudnya pengendalian tenaga kerja asing di Indonesia, meningkatnya penempatan tenaga kerja informal maupun formal, dan meningkatnya kesempatan berusaha.

Disebutkan dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I Nomor 13 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Pasal 254 bahwa Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I Nomor 24 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan

Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja menyelenggarakan fungsi :

1) Perumusan kebijakan di bidang informasi pasar kerja dan bimbingan jabatan, pengantar kerja dan bursa kerja, penempatan dan perlindungan tenaga kerja dalam dan luar negeri, pengembangan dan perluasan kesempatan kerja, serta pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang informasi pasar kerja dan bimbingan jabatan, pengembangan bursa kerja, pengembangan dan perluasan kesempatan kerja, serta pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;

3) Penyusunan norma, standar, dan prosedur di bidang informasi pasar kerja dan bimbingan jabatan, pengantar kerja dan bursa kerja, penempatan dan perlindungan tenaga kerja dalam dan luar negeri, pengembangan dan perluasan kesempatan kerja, serta pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang informasi pasar kerja dan bimbingan jabatan, pengantar kerja dan bursa kerja, penempatan dan perlindungan tenaga kerja dalam dan luar negeri, pengembangan dan perluasan kesempatan kerja, serta pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang informasi pasar kerja dan bimbingan jabatan, pengantar kerja dan bursa kerja, penempatan dan perlindungan tenaga kerja dalam dan luar negeri, pengembangan dan perluasan kesempatan kerja, serta pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;

6) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja; dan 7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

(19)

5 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB I PENDAHULUAN

Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja menyelenggarakan fungsi :

1) Perumusan kebijakan di bidang informasi pasar kerja dan bimbingan jabatan, pengantar kerja dan bursa kerja, penempatan dan perlindungan tenaga kerja dalam dan luar negeri, pengembangan dan perluasan kesempatan kerja, serta pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang informasi pasar kerja dan bimbingan jabatan, pengembangan bursa kerja, pengembangan dan perluasan kesempatan kerja, serta pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;

3) Penyusunan norma, standar, dan prosedur di bidang informasi pasar kerja dan bimbingan jabatan, pengantar kerja dan bursa kerja, penempatan dan perlindungan tenaga kerja dalam dan luar negeri, pengembangan dan perluasan kesempatan kerja, serta pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang informasi pasar kerja dan bimbingan jabatan, pengantar kerja dan bursa kerja, penempatan dan perlindungan tenaga kerja dalam dan luar negeri, pengembangan dan perluasan kesempatan kerja, serta pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang informasi pasar kerja dan bimbingan jabatan, pengantar kerja dan bursa kerja, penempatan dan perlindungan tenaga kerja dalam dan luar negeri, pengembangan dan perluasan kesempatan kerja, serta pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;

6) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja; dan 7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

(20)

6 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB I PENDAHULUAN Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan

Perluasan Kesempatan Kerja, terdiri atas :

1). Sekretariat Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal.

Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas: a. Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; b. Bagian Keuangan;

c. Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri; dan d. Bagian Kepegawaian dan Umum.

2). Direktorat Pengembangan Pasar Kerja mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan pasar kerja.

Direktorat Pengembangan Pasar Kerja terdiri atas: a. Subdirektorat Analisis Pasar Kerja;

b. Subdirektorat Informasi Pasar Kerja; c. Subdirektorat Analisis Jabatan;

d. Subdirektorat Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan; dan e. Subbagian Tata Usaha.

3). Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang penempatan dan perlindungan tenaga kerja dalam negeri. Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri terdiri atas: a. Subdirektorat Kelembagaan dan Penempatan Tenaga Kerja; b. Subdirektorat Bursa Kerja;

(21)

7 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB I PENDAHULUAN

d. Subdirektorat Penempatan Tenaga Kerja Khusus; dan e. Subbagian Tata Usaha.

4). Direktorat Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang penempatan dan perlindungan tenaga kerja luar negeri. Direktorat Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri terdiri atas:

a. Subdirektorat Kelembagaan Tenaga Kerja Luar Negeri; b. Subdirektorat Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri; c. Subdirektorat Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; d. Subdirektorat Kerjasama Antar Lembaga; dan

e. Subbagian Tata Usaha.

5). Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan dan perluasan kesempatan kerja. Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja, terdiri atas:

a. Subdirektorat Pengembangan Padat Karya;

b. Subdirektorat Pengembangan Terapan Teknologi Tepat Guna; c. Subdirektorat Pendampingan dan Kerjasama Antar Lembaga; d. Subdirektorat Pemberdayaan Tenaga Kerja Mandiri; dan e. Subbagian Tata Usaha.

6). Direktorat Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing.

(22)

8 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB I PENDAHULUAN Direktorat Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing terdiri atas:

a. Subdirektorat Analisis dan Perizinan TKA Sektor Industri; b. Subdirektorat Analisis dan Perizinan TKA Sektor Jasa;

c. Subdirektorat Analisis dan Perizinan TKA Sektor Pertanian dan Maritim;

d. Subdirektorat Analisis dan Perizinan TKA Kawasan Ekonomi Khusus dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; dan

e. Subagian Tata Usaha.

7). Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja mempunyai tugas melaksanakan pengembangan pasar kerja dan perluasan kesempatan kerja. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 Permenaker Nomor 24 Tahun 2015, Balai Besar PPK dan PKK menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut:

1) penyusunan rencana, program dan anggaran;

2) pelaksanaan pengembangan pasar kerja dan pelayanan tenaga kerja;

3) pelaksanaan pengembangan dan konsultasi inkubasi bisnis;

4) pelaksanaan pengembangan pendampingan kewirausahaan, dan uji coba model perluasan kesempatan kerja;

5) pelaksanaan kerjasama kelembagaan, promosi dan pemasaran; 6) pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan

7) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tanga.

Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja terdiri atas:

a. Bagian Tata Usaha;

b. Bidang Program dan Evaluasi;

c. Bidang Penyelenggaraan dan Pemberdayaan; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.

(23)

9 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB I PENDAHULUAN

D. PERATURAN DI BIDANG PENEMPATAN DAN PEMBERDAYAAN

TENAGA KERJA (PPTK)

Sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Ditjen Binapenta dan PKK ini adalah :

1) Undang-Undang Dasar R.I Tahun 1945 pasal 27 ayat (2) dan Pasal 28 ayat (2);

2) Undang-Undang R.I Nomor: 7 Th. 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Th. 1981 No. 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3201);

3) Undang-Undang R.I Nomor: 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

4) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah;

5) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6) Undang-Undang No. 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri;

7) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2012 tentang Ratifikasi Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak-hak seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya;

8) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang tentang APBN 2016;

9) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

10) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;

11) Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing;

(24)

10 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB I PENDAHULUAN 12) Peraturan Pemerintah R.I Nomor: 65 Tahun 2012 tentang Jenis

Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Ketenagakerjaan;

13) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentag Tata Cara Pelaksanaan APBN;

14) Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja;

15) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar Negeri;

16) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penempatan oleh Pemerintah;

17) PeraturanPemerintah Nomor 5 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penilaian dan Penetapan Mitra Usaha dan Pengguna Perseorangan;

18) Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja;

19) Peraturan Presiden R.I Nomor: 18 Tahun 2015, tentang Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia;

20) Peraturan Presiden R.I Nomor: 2 Tahun 2015, tentang Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019; 21) Peraturan Presiden Nomor: 66Tahun 2016 tentang Rincian APBN

T.A 2016

22) Keputusan Presiden R.I Nomor: 4 Tahun 1980 tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan;

23) Konvensi ILO No. 88 tentang Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja (Keputusan Presiden R.I Nomor: 36 Tahun 2002); 24) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I Nomor: 13 Tahun 2015

tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan R.I;

25) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I Nomor 24 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja;

(25)

11 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB I PENDAHULUAN

26) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I Nomor 35 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing;

27) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 27 Tahun 2016 tentang Rencana Strategis Kementerian Ketenagakerjaan Tahun 2015-2019;

E. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja tersebut, sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I Nomor 13 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan khususnya Ditjen Binapenta dan PKK dibantu oleh 7 unit kerja eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, yaitu : (1) Sekretariat Ditjen (2) Direktorat Pengembangan Pasar Kerja, (3) Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, (4) Direktorat Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri, (5) Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja, (6) Direktorat Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asingdan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I Nomor 24 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja (7) Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja.

Secara rinci struktur organisasi Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerjadapat di lihat, sebagai berikut:

(26)

12 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB I PENDAHULUAN

Bagan Struktur Organisasi Ditjen Binapenta dan PKK

F. SDM APARATUR DITJEN BINAPENTA DAN PKK

Untuk mendukung tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, saat ini terdapat 350 (tiga ratus lima puluh) personil dengan klasifikasi dan kualifikasi sebagaimana pada tabel berikut:

(27)

Laporan Kinerja - 2016 Dir ektor at Jender al P embinaan P enempa t T ena g a K er ja Dan P er luasan K esempa tan K er ja R ek ap itula si P ega w ai di ling ku ng an D itj en B ina pen ta dan P K K Peri ode b ul an : D es em ber 201 6 JU ML AH PE GA W AI I II III IV UM UM FU N GS LA KI -2 W AN ITA IV III II I S3 S2 S1 DIII DI I SL TA SL 2. D IP EK ER JA KA N D I B N P2 TK I D rs . T EGU H H EN D RO C AH YO 1 1 1 1 1 2. D IP EK ER JA KA N D I B N P2 TK I D rs . Ir .R .W IS AN TO RO 1 1 1 1 350 1 7 28 56 233 25 199 151 60 277 13 0 1 91 211 8 1 33 N O U N IT KE RJ A JU ML AH 5 7 BAL AI B ES AR PEN GEM BA N GA N D AN PE RL U AS AN K ER JA L EM BAN G 40 1 4 6 28 1 28 12 6 28 6 8 37 2 4 8 35 1 29 20 7 42 10 21 2 1 1 6 D IT .P EN G EN D AL IA N PEN GGU N AA N T EN AGA KE RJ A AS IN G 49 1 4 8 33 3 27 22 7 41 1 12 26 11 5 1. D IT .P ER LU AS AN KE SE M PAT AN K ER JA D AN PEN GEM BA N GA N T EN AGA KE RJ A S EK TO R I N FO RM AL 49 1 4 D IT .P EN EM PA TA N T EN AGA KE RJ A L U AR N EG ERI 51 1 4 8 34 4 29 22 9 40 2 9 38 1 1 24 1 3 3 1. D IT .P EN EM PA TA N T EN AGA KE RJ A D AL AM N EGER I 48 1 4 8 24 11 22 26 9 38 1 15 28 5 2 D IT .P EN GEM BA N GA N P AS AR KE RJ A 43 1 4 8 26 4 21 22 12 30 1 15 ES EL ON NO N S TR U KT U RA L JE N IS K EL AM IN GO LO N GA N PE N DI DI KA N 1 SE T.D IT JE N B IN AP EN TA 68 1 1 4 10 51 1 41 27 8 58 2 1 21 36 2 8 La por an Kiner ja Instansi P emerintah | B AB I PEND AHUL U AN

(28)

14 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB I PENDAHULUAN

G. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah dokumen pertanggungjawaban kinerja suatu instansi atas rencana strategis maupun rencana tahunan yang telah disusun serta sebagai mekanisme pertanggungjawaban kepada masyarakat. Laporan Kinerja merupakan deskripsi dari kegiatan yang telah dilakukan dalam satu periode tahun anggaran.

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Ditjen Binapenta dan PKK tahun 2016 diuraikan, sebagai berikut :

Bab I – Pendahuluan

Penjelasan singkat tentang organisasi Direktorat Jenderal Pembinaan

Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi. Bab II – Perencanaan Kinerja

Penjelasan tentang dokumen perencanaan yang terdiri dari Rencana

Strategis 2015-2019 dan penetapan indikator kinerja program tahun 2016 berdasarkan Permenaker Nomor 27 Tahun 2016, sebagai dasar pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Ditjen Binapenta dan PKK. Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016

A. Capaian Kinerja Organisasi

Penjelasan tentang hasil pengukuran kinerja, capaian, evaluasi dan analisis capaian kinerja sebagai berikut:

• Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; • Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun

ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

• Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

• Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; • Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

• Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

B. Realisasi Anggaran

Penjelasan tentang hasil pengkuran kinerja, capaian, evaluasi dan analisis akuntabilitas keuangan/anggaran, termasuk keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah tindak lanjut, sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

Bab IV – Penutup

Merupakan simpulan secara keseluruhan Laporan Kinerja Direktorat

Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Tahun Anggaran 2016 dan rekomendasi yang diperlukan bagi peningkatan kinerja organisasi dimasa datang.

(29)

15 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB I PENDAHULUAN

• Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

• Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; • Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

• Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

B. Realisasi Anggaran

Penjelasan tentang hasil pengkuran kinerja, capaian, evaluasi dan analisis akuntabilitas keuangan/anggaran, termasuk keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah tindak lanjut, sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

Bab IV – Penutup

Merupakan simpulan secara keseluruhan Laporan Kinerja Direktorat

Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Tahun Anggaran 2016 dan rekomendasi yang diperlukan bagi peningkatan kinerja organisasi dimasa datang.

(30)
(31)

17 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi agar efektif, efisien dan akuntabel, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK) berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdiri dari: Rencana Strategis Ditjen Binapenta dan PKK, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 dan Perjanjian Kinerja Ditjen Binapenta dan PKK Tahun 2016.

A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 – 2019

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kementerian merupakan Rencana Strategis Kementerian Ketenagakerjaan (Renstra K/L) sebagai dokumen perencanaan Kementerian untuk periode 5 (lima) tahun, yang diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 27 Tahun 2016.

Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta & PKK) pada Renstra Kementerian Ketenagakerjaan Tahun 2015-2019 telah di sebutkan dalam tujuan pembangunan ketenagakerjaan yang ingin dicapai adalah: Meningkatkan penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja yang efektif, dan perluasan penciptaan lapangan kerja serta menciptakan wirausaha baru.

Reviu pada tahun 2016, merupakan perencanaan jangka menengah yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun oleh Ditjen Binapenta dan

PKK, yaitu: “Jumlah tenaga kerja yang mendapat fasilitasi

penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja sebanyak 10 juta orang (selama 5 tahun)”.

(32)

18 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB II PERENCANAAN KINERJA Terkait dengan pembangunan bidang Ekonomi 2015 – 2019,

sasaran pembangunan ketenagakerjaan yang menjadi bagian dari sasaran bidang ekonomi, khususnya pada sasaran makro ekonomi pada tahun 2019, seperti tabel berikut.

Sasaran Makro Ekonomi 2019

Target sebagaimana tersebut di atas merupakan anamah yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019 melalui Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015.

1. Tujuan Startegis Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja (Program PPTK) Ditjen Binapenta dan PKK

Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja menetapkan 6 (enam) tujuan yang akan dicapai dalam jangka waktu 5 tahun (2015 - 2019), yaitu :

a. Terwujudnya pelayanan informasi pasar kerja dan manajemen pasar kerja yang dinamis, aktual dan menjadi rujukan berbagai pihak;

b. Meningkatnya pelayanan serta koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan fasilitasi penyediaan dan

(33)

19 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB II PERENCANAAN KINERJA

pendayagunaan tenaga kerja lintas instansi, sektor dan daerah;

c. Meningkatnya pelayanan penempatan dan perlindungan pekerja migran (TKI) pada pra, masa, dan purna penempatan secara komprehensif;

d. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja penganggur, setengah penganggur dan penganggur terdidik pada lapangan kerja produktif;

e. Tumbuhnya jiwa kewirausahaan dengan pemanfaatan model-model perluasan kesempatan kerja di bidang pertanian, industri dan jasa;

f. Terkendalinya mobilitas dan penggunaan tenaga kerja asing melalui koordinasi dan kerjasama antar instansi di tingkat pusat dan daerah.

2. Sasaran Strategis

Berdasarkan atas tujuan, selanjutnya Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan selama periode Renstra.

Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun 2015-2019 atas Rancangan Renstra Ditjen Binapenta dan PKK adalah sebagai berikut :

a. Tingkat pengangguran terbuka diperkirakan sebesar 4,0 - 5,0 persentase pada tahun 2019;

b. Menciptakan kesempatan kerja sebesar 10 juta selama 5 (lima) tahun.

Dalam rancangan sasaran Rencana Strategis Ditjen Binapenta dan PKK tahun 2015-2019 yang ditargetkan per tahun sebanyak 2 juta orang melalui fasilitasi penempatan perluasan kesempatan

(34)

20 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB II PERENCANAAN KINERJA kerja. Adapun di tahun 2016 ini, target sebanyak 2 juta orang

tersebut telah terpenuhi dan tercapai dengan adanya koordinasi lintas Kementerian/Lembaga Negara dan BUMN serta pihak swasta, sebagai berikut:

a. Dalam mewujudkan target penempatan 2 juta orang per tahun, Ditjen Binapenta dan PKK, telah dilaksanakan melalui kegiatan “Dialog Nawacita, untuk inventarisasi dan pengumpulan data tentang kesempatan kerja dan jumlah angkatan kerja yang ada;

b. Untuk menunjang layanan bagi masyarakat pencari kerja Ditjen Binapenta dan PKK meningkatkan Bursa Kerja Online (BKOL), yang berisi data pencari kerja, lowongan pekerjaan, kesempatan pelatihan, bursa kerja, dan penciptaan lapangan kerja termasuk kesempatan kerja bagi disabilitas, di wilayah masing-masing;

c. Dalam mendukung penciptaan kesempatan kerja tahun 2015-2019 Ditjen Binapenta dan PKK melalui peningkatan kualitas pelayanan dan penempatan serta pemberdayaan tenaga kerja, yakni mendorong pengembangan ekonomi produktif berbasis masyarakat melalui berbagai kegiatan seperti; pemberdayan masyarakat untuk memasuki pasar kerja, penerapan model wirausaha, pendampingan untuk pemberdayaan usaha mandiri dan peningkatan jumlah wirausaha.

Untuk Rancangan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Tahun 2015-2019 setiap tahunnya terukur pada penetapan kinerja tahunan dan diharapkan dapat diimplementasikan dalam pengukuran capaian kinerja tahunan.

(35)

21 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB II PERENCANAAN KINERJA

B. PERAN STRATEGIS BIDANG PENEMPATAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA

Sasaran nasional bidang ketenagakerjaan dalam RPJMN 2015 – 2019 adalah menurunnya tingkat pengangguran terbuka hingga di sekitar 4-5 persen pada akhir tahun 2019, dan memfasilitasi penciptaan kesempatan kerja sebesar 10 juta selama periode 2015 – 2019.

Profil Ketenagakerjaan Indonesia Tahun 2016

Keadaan ketenagakerjaan sesuai dengan Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi bulan Januari 2017 dari BPS, bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2016 sebesar 5,61 persen meningkat 0,11 persen poin dibanding TPT Februari 2016 (5,50 persen) dan menurun 0,57 persen poin dibandingkan TPT Agustus 2015 (6,18 persen) sebagaimana kondisi ketenagakerjaan tahun 2016 seperti tabel dibawah ini:

(36)

22 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada Agustus 2016 terdapat 8,97 juta orang (7,58 persen) penduduk

bekerja berstatus setengah penganggur, yaitu mereka yang bekerja tidak penuh dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan. Angkatan kerja Indonesia pada Agustus 2016 sebanyak 125,4 juta orang, berkurang sebanyak 2,2 juta orang dibanding Februari 2016 dan bertambah sebanyak 3,06 juta orang dibanding Agustus 2015.

Perkembangan Penganggur di Indonesia (2010-2016)

Sumber: BPS, Agustus 2016

2015

Agustus Februari Agustus 1 Penduduk berumur 15 Tahun ke Atas 186,10 187,60 189,09

2 Angkatan Kerja 122,38 127,67 125,44

- Bekerja 114,82 120,65 118,41 - Penganggur 7,56 7,02 7,03 3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 65,76 68,06 66,34 4 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 6,18 5,50 5,61

5 Pekerja Tidak Penuh 34,31 36,33 32,23

- Setengah Penganggur 9,74 10,46 8,97 - Paruh Waktu 24,57 25,87 23,26 - Bekerja di bawah 15 jam perminggu 6,46 8,54 6,74

2016 Jenis Kegiatan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Angkatan Kerja 116.53 117.37 118.05 118.19 121.87 122.38 125.44 Bekerja 108.21 109.67 110.81 110.8 114.63 114.82 118.41 Pengangguran 8.32 7.7 7.24 7.39 7.24 7.56 7.03 TPT 7.14 6.56 6.14 6.25 5.94 6.18 5.61 7.14 6.56 6.14 6.25 5.94 6.18 5.61 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 20 40 60 80 100 120 140 Jum la h ( Jut a Ora ng ) TPT (%)

Perkembangan Tingkat Pengangguran di Indonesia Tahun 2010 s.d 2016

(37)

23 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB II PERENCANAAN KINERJA

Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2016 sebanyak 118,4 juta orang, berkurang 2,2 juta orang dibanding keadaan Februari 2016 dan bertambah 3.59 juta orang dibanding keadaan Agustus 2015. Jumlah penganggur pada Agustus 2016 mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 10 ribu orang dibanding Februari 2016 dan 530 ribu orang jika dibanding Agustus 2015. Dengan kondisi tersebut peran program penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja menjadi sangat penting dalam rangka penciptaan perluasan kesempatan kerja melalui program-program pemerintah.

C. ARAH KEBIJAKAN DITJEN BINAPENTA DAN PKK DALAM

MELAKSANAKAN SASARAN STRATEGIS

Arah kebijakan sasaran strategis Kementerian adalah: Peningkatan kualitas penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja, yang dilaksanakan melalui Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja dengan sasaran meningkatnya jumlah tenaga kerja yang memperoleh fasilitasi penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja. Sebagaimana tabel matriks rencana tindak Rencana Strategi Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, dibawah ini :

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kementerian Ketenagakerjaan Tahun 2015-2019 Sasaran Strategis 4 :

Peningkatan Kualitas Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja

Indikator Kinerja Sasaran Strategis 4.1: Penyediaan Lapangan Kerja 2015-2019 Indikator Kinerja Sasaran Strategis 4.2: Peningkatan Persentase Tenaga Kerja Formal

(38)

24 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB II PERENCANAAN KINERJA Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program

Ditjen Binapenta dan PKK Tahun 2016 Sasaran Program 1:

Terwujudnya Pengendalian tenaga kerja asing di Indonesia Indikator Kinerja Program 2.1:

Persentase peningkatan rasio tenaga kerja pendamping dengan tenaga kerja asing untuk jabatan tertentu

Sasaran Program 2 :

Meningkatnya Penempatan tenaga kerja Informal dan Formal Indikator Kinerja Program 2.2:

Persentase peningkatan tenaga kerja yang ditempatkan di Dalam Negeri Indikator Kinerja Program 2.3:

Persentase peningkatan penempatan tenaga kerja Indonesia pada pengguna berbadan Hukum

Sasaran Program 3:

Meningkatnya kesempatan berusaha Indikator Kinerja Program 2.4:

(39)

Laporan Kinerja - 2016 Dir ektor at Jender al P embinaan P enempa t T ena g a K er ja Dan P er luasan K esempa tan K er ja M atrik s Ta rge t Kine rja P rogra m Ditj en Bina pe nt a & P KK 2 015 -2 019

Prog

ra

m/Ke

giatan

Sas

ara

n Pro

gra

m (

Ou

tc

ome

)/Sas

ara

n

Ke

giatan (O

utp

ut)

/In

di

ka

to

r

Satuan

Baseline

2014

Ta

rget

2015

2016

2017

2018

2019

Prog

ra

m 2 :

Pen

em

pa

tan

da

n Pember

da

ya

an

Te

na

ga

Ker

ja

Sas

ara

n Pro

gra

m 1 :

Ter

wu

ju

dn

ya P

en

gen

dal

ian

Ten

ag

a K

er

ja

As

ing

di Indo

ne

sia

Ind

ika

tor Kin

erja

Prog

ram 2.1

:

Perse

ntase Pe

nin

gkatan

Rasi

o T

en

ag

a

Kerj

a Pen

da

mpi

ng

de

ng

an

T

KA

un

tuk

Jab

atan

Te

rte

ntu

%

49.

000

2

12

14

17

18

Sas

ara

n Pro

gra

m 2 :

Meni

ng

ka

tn

ya

Penem

pa

tan

Te

na

ga

Ker

ja

In

fo

rm

al

ma

up

un

F

orm

al

Ind

ika

tor Kin

erja

Prog

ram 2.2

:

Perse

ntase Pe

nin

gkatan

Te

na

ga

Kerja

yan

g Ditemp

atk

an

di Da

lam

Ne

ge

ri

%

13

14

17

19

20

Ind

ika

tor Kin

erja

Prog

ram 2.

3

Perse

ntase Pe

nin

gkatan

Pen

empa

tan

TK

I p

ada P

engguna B

er

ba

dan H

uk

um

%

9

11

13

14

15

Sas

ara

n Pro

gra

m 3 :

Meni

ng

ka

tn

ya

Ke

se

m

pa

tan Be

rusa

ha

Ind

ika

tor Kin

erja

Prog

ram

2.

4

:

Perse

ntase Pe

nin

gkatan

W

ira

usah

a

Baru

pe

r T

ah

un

%

100

20

21

28

30

La por an Kiner ja Instansi P emerintah | B AB III AKUNT ABILIT AS KINERJ A

(40)

26 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | BAB II PERENCANAAN KINERJA

D. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalah untuk :

1) meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;

2) sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

3) menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan

4) sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK) telah menetapan kinerja tahun 2016 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada, serta menyempurnakannya melalui pengembangan aplikasi pelaporan dalam pengelolaan kinerja di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan. Selain pemenuhan amanat kebijakan pengelolaan kinerja yang telah ditetapkan oleh Kemnaker, juga ditujukan untuk:

1. Menerjemahkan strategi organisasi ke dalam rencana operasional dengan baik, sehingga manajemen kinerja organisasi akan selaras dengan strategi organisasi;

2. Membangun organisasi yang terus menerus melakukan perbaikan; 3. Membangun keselarasan antar unit kerja dan meningkatkan efektifitas

dan efisiensi organisasi.

Oleh karena itu indikator-indikator kinerja dan target tahunan yang digunakan dalam penetapan kinerja ini adalah indikator kinerja program tingkat Ditjen Binapenta dan PKK yang telah ditetapkan dan telah diintegrasikan dalam Renstra Ditjen Binapenta dan PKK tahun 2015-2019. Penetapan Kinerja Ditjen Binapenta dan PKK berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I Nomor 27 Tahun 2016

Gambar

TABEL CAPAIAN INDIKATOR KINERJA  DITJEN BINAPENTA & PKK TAHUN 2016

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan bahwa setelah mengetahui pengadaan yang akan dilakukan oleh Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Pompengan Jeneberang Tahun Anggaran 2019 dengan ini menyatakan

Hasil Analisa data dengan one sampel t- test menunjukkan bahwa ada pengaruh massage endhorpin dalam menurunkan intensitas nyeri kala I persalinan yang ditunjukkan

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengkaji melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Upaya Meningkatkan Kerjasama dan Prestasi Belajar Siswa Mata

Komunikasi Dalam Keperawatan Teori dan Aplikasi, Salemba Medika (2010), Dasar-Dasar Keperawatan Keperawatan Jiwa Pengantar dan Teori, Salemba Medika (2011),

Mengawasi pelaksanaan tugas Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Bidang Pelatihan

Kesimpulan dari dokumenter potret “Kisah Tani Disabilitas” ini dimana visualisasi menjadi bagian sangat penting pada karya ini karena menampilkan inti dari cerita yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari strategi Active Group Resume terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemerintah Kota Surabaya dalam mewujudkan Surabaya Smart city khususnya dengan mengembangkan layanan publik berbasis pada teknologi, informasi,