• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Akuntansi Penjualan Kredit PT Purinusa Ekapersada T0 552011012 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Akuntansi Penjualan Kredit PT Purinusa Ekapersada T0 552011012 BAB II"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

5

Bab II

Dasar Teori

2.1 Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang

dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan

(Mulyadi, 2001: 1).

Sistem Akuntansi terdiri atas metoda dan catatan untuk mengidentifikasi,

merangkai, menganalisis, menggolongkan, mencatat, dan melaporkan

transaksi-transaksi perusahaan dan untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan kewajiban

yang terkait (Krismiaji, 2002: 219).

2.2 Pengertian Penjualan Kredit

Penjualan Kredit adalah penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan

dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli

dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli

tersebut (Mulyadi, 2001: 202).

Penjualan Kredit adalah penjualan barang dagangan yang penerimaan

pembayarannya beberapa waktu setelah penyerahan barang (M. Sochih, 2007:

13).

2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi

dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu

perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Kegiatan penjualan secara

kredit ini ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan kredit (Mulyadi,

(2)

Sistem Penjualan Kredit merupakan sistem yang digunakan untuk

menghindari tidak tertagihnya piutang, sehingga setiap penjualan kredit yang

pertama kepada seorang pembeli selalu didahului dengan analisis terhadap dapat

atau tidaknya pembeli tersebut diberi kredit (Mulyadi, 2001: 210).

2.4 Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit (Mulyadi, 2001: 211-213)

adalah:

1. Fungsi Penjualan yaitu fungsi yang bertanggung jawab untuk menerima

surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk

menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut (seperti

spesifikasi barang dan rute pengiriman), meminta otorisasi kredit,

menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana barang yang akan

dikirim, dan mengisi Surat Order Pengiriman dan fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat “Back Order” pada saat diketahuinya tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi order dari pelanggan.

2. Fungsi Kredit yaitu Fungsi yang bertanggung jawab untuk meneliti status

kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada

pelanggan.

3. Fungsi Gudang yaitu fungsi yang bertanggung jawab untuk menyimpan

barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta

menyerahkan barang ke Fungsi Pengiriman.

4. Fungsi Pengiriman yaitu fungsi yang bertanggung jawab untuk

menyerahkan barang atas dasar Surat Order Pengiriman yang diterimanya

dari Fungsi Penjualan dan fungsi ini juga bertanggung jawab untuk

menjamin bahwa tidak ada barang keluar dari perusahaan tanpa ada

otorisasi dari yang berwenang, misalnya: Surat Order Pengiriman barang

yang ditandatangani oleh Fungsi Penjualan dan Memo Debit yang

ditandatangani oleh Fungsi Pembelian karena adanya pengembalian barang.

5. Fungsi Penagihan yaitu fungsi yang bertanggung jawab untuk membuat dan

(3)

Akuntansi.

6. Fungsi Akuntansi yaitu fungsi yang bertanggung jawab untuk mencatat

piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta

mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur, serta membuat

laporan penjualan.

2.5 Dokumen yang digunakan

Berikut adalah dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit

(Mulyadi, 2001: 214-217) adalah:

1. Surat Order Pengiriman dan tembusannya

Surat order pengiriman merupakan pokok untuk memproses penjualan

kredit kepada pelanggan. Berikut ini adalah berbagai tembusan surat order

pengiriman terdiri dari:

a. Surat Order Pengiriman

b. Tembusan Kredut (Credit Copy)

c. Surat Pengakuan (Aknowledgement Copy)

d. Surat Muat (Bill of Lading)

e. Slip Pembungkus (Packing Slip)

f. Tembusan Gudang (Warehouse Copy)

g. Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow-up Copy)

h. Arsip Index Silang (Cross-index File Copy)

2. Faktur dan tembusannya.

Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk

mencatat timbulnya piutang. Berikut ini adalah berbagai tembusan surat

order pengiriman terdiri dari:

a. Faktur Penjualan (Customer’s Copies)

b. Tembusan Piutang (Account Receivable Copy)

c. Tembusan Jurnal Penjualan (Sales Journal Copy)

d. Tembusan Analisis (Analysis Copy)

(4)

3. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan.

Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen pendukung yang

digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama

periode akuntansi tertentu. Data yang dicantumkan dalam rekapitulasi harga

pokok penjualan berasal dari kartu persediaan. Secara periodik harga pokok

produk yang dijual selama jangka waktu tertentu dihitung dalam rekapitulasi

harga pokok penjualan dan kemudian dibuatkan dokumen sumber berupa

Bukti Memorial untuk mencatat harga pokok produk yang dijual dalam

periode akuntansi tertentu.

4. Bukti Memorial

Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke

dalam jurnal umum. Dalam sistem pejualan kredit, merupakan dokumen

sumber untuk mencatat harga pokok penjualan produk yang dijual dalam

periode akuntansi tertentu.

2.6 Catatan Akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit (Mulyadi,

2001: 218-219) adalah:

1. Jurnal Penjualan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik

secara tunai maupu kredit.

2. Kartu Piutang

Catatan akuntansi ini merupakan buku besar pembantu yang berisi rincian

mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya.

3. Kartu Persediaan

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi

setiap jenis persediaan.

4. Kartu Gudang

Catatan ini diselenggarakan oleh Fungsi Gudang untuk mencatat mutasi dan

(5)

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang

dijual selama periode akuntansi tertentu.

Catatan akuntasi yang digunakan dalam penjualan kredit (Krismiaji, 2002: 273)

adalah sebagai berikut:

1. Buku Jurnal, yang mencakup:

a. Jurnal penjualan, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi

penjualan kredit

b. Jurnal memo kredit, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat

transaksi pengembalian barang yang dijual atau pemberian potongan

pembelian

c. Jurnal penerimaan kas yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat

transaksi penerimaan kas yang berasal dari pelunasan piutang.

2. Rekening pembantu piutang dagang, yaitu rekening yang digunakan untuk

mencatat piutang kepada setiap pelanggan

3. Rekening Buku Besar, yaitu:

a. Piutang dagang, yaitu rekening yang digunakan untuk mencatat

bertambahnya piutang karena penjualan kredit, dan berkurangnya piutang

dagang karena pelunasan atau adanya retur dan potongan penjualan.

b. Kas yaitu rekening yang digunakan untuk mencatat betambahnya kas

karena adanya pelunasan piutang dagang.

2.7 Jaringan Prosedur yang membentuk Sistem

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit (Mulyadi, 2001:

219-220) adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Order Penjualan

Dalam proses ini, Fungsi Penjualan menerima order dari Pembeli dan

menambahkan informasi penting pada Surat Order dari Pembeli. Fungsi

Penjualan kemudian membuat Surat Order Pengiriman dan mengirimkannya

(6)

2. Prosedur Persetujuan Kredit

Dalam prosedur ini, Fungsi Penjualan meminta persetujuan penjualan kredit

kepada Pembeli tertentu dari Fungsi Kredit.

3. Prosedur Pengiriman

Dalam prosedur ini, Fungsi Pengiriman mengirimkan barang kepada

pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam Surat Order

Pengiriman yang diterima dari Fungsi Pengiriman.

4. Prosedur Penagihan

Dalam prosedur ini, Fungsi Penagihan membuat Faktur Penjualan dan

mengirimkannya kepada pembeli. Dalam metode tertentu Faktur Penjualan

dibuat oleh Fungsi Penjualan sebagai tembusan pada waktu bagian ini

membuat Surat Order Pengiriman.

5. Prosedur Pencatatan Piutang

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan Faktur Penjualan

ke dalam Kartu Piutang atau dalam metode pencatatan tertentu

mengarsipkan dokumen tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai

catatan piutang.

6. Prosedur Distribusi Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan

menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.

7. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Dalam Prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga

pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi.

2.8 Unsur Pengendalian Intern

Berikut adalah beberapa unsur pengendalian intern yang diterapkan dalam

sistem penjualan kredit (Mulyadi, 2001: 220-226):

1. Organisasi

Dalam merancang organisasi yang berkaitan dengan sistem penjualan kredit,

unsur pokok sistem pengendalian intern dijabarkan sebagai berikut.

(7)

Kredit.

c. Fungsi Akuntansi harus terpisah dari Fungsi Kas.

d. Transaksi harus dilaksanakan oleh lebih dari satu fungsi.

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh Fungsi Penjualan

dengan gunakan formulir Surat Order Pengiriman.

b. Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh Fungsi Kredit dengan

membubuhkan tanda tangan pada Credit Copy (yang merupakan

tembusan Surat Order Pengiriman).

c. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh Fungsi

Pengiriman dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap “sudah dikirim” pada Copy Surat Order Pengiriman.

d. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang,

dan potongan penjualan berada di tangan Direktur Pemasaran dengan

penerbitan surat keputusan mengenai hal tersebut.

e. Terjadinya piutang diotorisasi oleh Fungsi Penagihan dengan

membubuhkan tanda tangan pada Faktur Penjualan.

f. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen

sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.

g. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan

yang diberi wewenang untuk itu.

3. Praktik yang Sehat

a. Penggunaan Formulir bernomor urut tercetak dan penggunaannya di

pertanggungjawabkan oleh Fungsi Penjualan.

b. Secara periodik Fungsi Akuntansi mengirim pernyataan piutang

(Account Receivable Statement) kepada setiap debitur untuk menguji

ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi tersebut.

c. Secara periodik diadakan Rekonsiliasi Kartu Piutang dengan rekening

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua strategi bersaing yang diterapkan baik diferensiasi program sekolah Peduli Kasih, Sekolah Lima Hari, Moving Class ,

Untuk itu peneliti mencoba menyebarkan kuisioner kepada masyarakat umum khususnya para pemakai jasa telepon umum untuk mendapatkan masukan mengenai rasa ketidaknyamanan

Bank umum adalah lembaga keuangan yang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Analisis Distribusi Bunyi Fonem /s/ dalam Artikel Berbahasa Jerman ” ini beserta. seluruh isinya adalah

Hasil Penelitian tahun pertama (2015) oleh Muchtar Ginting CS, menghasilkan prototype Press Tool yang dapat digunakan untuk menyederhanakan proses pengerjaan

cousins Michael and Shaun Tom son, becam e world idols of t he sport ( both, by t he way, cont ribut ed t o Surfing; the first one worked for it for years) ; t he cham

[r]

Memanfaatkan jaringan wireless access point untuk meningkatkan pelayanan hotel dengan merancang sebuah prototype sistem pemanggil customer service hotel