• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVMENTS DIVISION (STAD) PADA SUB MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVMENTS DIVISION (STAD) PADA SUB MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT

TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SUB MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI KELAS XI IPA

SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Oleh :

Nama : Putri Delvira

NIM : 409141074

Program Studi : Pendidikan Biologi

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT

TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI KELAS XI IPA

SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Putri Delvira (NIM. 409141074) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran Jigsaw dan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sunggal tahun pembelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sunggal yang berjumlah 120 siswa dan sampel diambil secara random sampling sebanyak 80 siswa. Dimana kelas XI IPA-1 sebagai kelas eksperimen yang diberi pembelajaran dengan model

Jigsaw dengan jumlah 40 orang dan kelas XI IPA-2 sebagai kelas eksperimen yang

diberi pembelajaran dengan model Student Teams Achievement Division (STAD) dengan jumlah 40 orang, sehingga jumlah sampel sebanyak 80 orang. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes yang berbentuk soal pilihan berganda yang terdiri dari 30 butir soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas Jigsaw sebesar 80,6 dengan SD 11,74 sedangkan untuk kelas Student

Teams Achievement Division (STAD) sebesar 74,63 dengan SD 12,40. Adanya perbedaan hasil belajar siswa antara model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan Student Teams Achievement Division (STAD) terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan α = 0,05, dimana thitung >

ttabel(2,24 > 1,99), yang berarti dalam penelitian ini Ha diterima dan H0 ditolak yang

berarti ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan Student Teams Achievment Division

(STAD) pada materi sistem reproduksi manusia di kelas XI SMA Negeri 1 Sunggal

(4)

iv

THE COMPARISON OF STUDENT LEARNING RESULT WITH USE COOPERATIVE LEARNING MODEL JIGSAW TYPE AND STUDENT

TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TYPE IN SYSTEM OF HUMAN REPRODUCTION AT CLASS XI SMA

NEGERI 1 SUNGGAl IN ACADEMIC YEAR 2012/2013

Putri Delvira (NIM. 409141074) ABSTRACT

This study aimed to determine the differences in learning outcomes, learning completeness, student indicator achievement and student activities by using learning model type Jigsaw and Student Teams Achievement Division (STAD) on the topic of system of human reproduction in class XI SMA Negeri 1 Sunggal Academic Year 2012/2013. This was the quation experimental research. The study population was all student in class XI IPA was 120 students of class XI SMA Negeri 1 Sunggal and the samples were taken by random sampling was 80 students. The tools used for data collection were a test of multiple-choice questions that consists of 30 questions. The results showed that the average of student learning outcomes in Jigsaw class was 80,6 and SD 11,74 while in Student Teams Achievement Division (STAD) class was 74,63 and SD 12,40.The big differences in student learning outcomes between cooperative learning model type Jigsaw with Student Teams Achievement Division (STAD) were proved by hypothesis testing using t-test and confidence levelα = 0.05, where tcount> t table (2,24> 1,99), meant that in this study the Ha was accepted and H0 was rejected

which meant that there were significant differences between student learning outcomes using cooperative learning model type Jigsaw with Student Teams Achievement

(5)

v

2.1.1 Pengertian Belajar dan Hasil Belajar 8 2.1.2 Hakikat Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.3 Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.4 Prosedur Pembelajaran Kooperatif 13 2.2 Model Pembelajaran Kooperatiftipe Jigsaw 15 2.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 20 2.3.1 Tahapan-Tahapan Model Pembelajaran tipe STAD 23 2.4 Sistem Reproduksi Pada Manusia 25 2.4.1 Alat kelamin laki-laki 25 2.4.2 Alat Kelamin Wanita 27 2.4.3 Mechanisme Pembentukan Gamet 29

2.4.4 Siklus Menstruasi 32

2.4.5 Fertilisasi dan Kehamilan 33

2.4.6 ASI (Air Susu Ibu) 38

2.4.7 Kelainan Sistem Reproduksi 39

2.5 Kerangka Berpikir 42

2.6 Hipotesis

(6)

vi

2.6.2 Hipotesis Alternatif 43 2.6.3 Hipotesis Statistik 43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 44 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian 50 3.7. Organisasi Pengolahan Data 52

3.8 Teknik Analisis Data 53

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

4.1 Hasil Penelitian 55

4.1.1 Deskripsi Data Instrumen Penelitian 55 4.1.2 Deksripsi Data Hasil Penelitian 56 4.1.2.1. Deskripsi Nilai Pre-tes Siswa 57 4.1.2.2. Deskripsi Nilai Pos-tes Siswa 58 4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data 61

4.1.3.1. Uji Normalitas 61

4.1.3.2. Uji Homogenitas 62

4.1.3.3. Uji Hipotesis 62

(7)

vii

BAB V Kesimpulan Dan Saran

5.1 Kesimpulan 70

5.2 Saran 70

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1.Struktur reproduksi laki-laki 26 Gambar 2.2 dan 2.3. Sistem reproduksi wanita dan uterus pada manusia 29 Gambar 2.4.Skema proses spermatogenesis dan oogenesis 31 Gambar 2.5.Skema siklus menstruasi dan hubungannya dengan hormone

Yang berpengaruh 33

Gambar 2.6. Proses implantasi dan perkembangan fetus 36 Gambar 3.1 Prosedur Kerja Penelitian 46 Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Nilai Pre-tes Kelas

Eksperimen Jigsaw dengan Kelas Eksperimen STAD 57 Gambar 4.2. Diagram Batang Perbandingan Nilai Pos-tes Kelas

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 72

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 73 Lampiran 3 Instrumen Penelitian 88

Lampiran 4 Kunci Jawaban 99

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 100 Lampiran 6 Kuis untuk Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 102 Lampiran 7 Lembar aktivitas siswa 103 Lampiran 8 Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa 105 Lampiran 9 Tabel Uji Validitas Instrumen Penelitian 106 Lampiran 10 Perhitungan Validitas Instrumen Penelitian 107 Lampiran 11 Tabel Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian 111 Lampiran 12 Perhitungan Reliabilitas Instrumen 112 Lampiran 13 Tabel Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian 114 Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen 115 Lampiran 15 Tabel Uji Daya Pembeda Instrumen Penelitian 117 Lampiran 16 Perhitungan Daya Pembeda Soal 118 Lampiran 17 Data Hasil Belajar Siswa 120 Lampiran 18 Perhitungan Rata-rata (Mean), Standart Deviasi

dan Variansi Nilai Pre-tes 123 Lampiran 19 Perhitungan Rata-rata (Mean), Standart Deviasi

dan Variansi Nilai Pos-tes 125 Lampiran 20 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi

dan Varians Data Pre-tes Sampel 127 Lampiran 21 Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa 131 Lampiran 22 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa 136 Lampiran 23 Uji Hipotesis 141 Lampiran 24 Rekapitulasi Skor Jawaban Siswa pada Pre-tes

(10)

xi

Lampiran 25 Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas Eksperimen

Jigsaw tipe II (X-5) pada Soal Pre-tes 147 Lampiran 26 Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas Eksperimen

Jigsaw tipe II (X-5) pada Soal Pos-tes 148 Lampiran 27 Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas Eksperimen

NHT (X-6) pada Soal Pre-tes 149 Lampiran 28 Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas Eksperimen

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Sebagai pengajar atau pendidik guru juga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan, guru juga harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas belajarnya. Oleh sebab itu guru harus mampu menggali potensi diri dan bakat peserta didik sehingga mampu mencari dan menentukan ilmu pengetahuannya sendiri. Guru sebagai motivator, mediator dan fasilitator pendidikan harus mampu mendesain kegiatan belajar mengajar yang tepat sehingga peserta didik mampu menginformasikan dan mengimplementasikan kemampuan yang dimilikinya kepada orang lain.

Mutu pendidikan bergantung pada keberhasilan proses belajar yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Keberhasialan proses belajar ini sendiri di pengaruhi faktor (1) internal meliputi faktor biologis dan psikologis. Faktor biologis antara lain usia, kematangan dan kesehatan, sedangkan psikologis antara lain kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar (2) Faktor yang berasal dari luar diri manusia yang disebut faktor eksternal. Faktor ini antara lain faktor manusia seperti keluarga, sekolah dan masyarakat. Kemudian faktor non manusia seperti alam, benda, hewan, udara, suara, bau-bauan dan lingkungan fisik. Kedua faktor ini bagi peserta didik akan mempengaruhi prestasi belajar. Oleh karena itu guru harus menguasai dan memahami kedua faktor ini untuk mengatur strategi pembelajaran yang lebih bermakna, menarik dan menyenangkan bagi peserta didik.

(12)

2

kelas. Penggunaan metode yang bervariasi dan relevan dengan materi pelajaran yang diajarkan dapat meningkatkan proses interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa dan membantu siswa untuk lebih bermotivasi serta turut aktif selama proses pembelajaran biologi berlangsung, sehingga sejumlah konsep penting dapat tertanam kuat dalam benak siswa dan pemahaman materi biologi yang disampaikan oleh guru semakin lebih baik serta hasil belajarnya dapat meningkat.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi Biologi di SMA Negeri 1 Sunggal menyatakan bahwa hasil belajar biologi siswa masih rendah. Permasalahan yang ditemukan disekolah tersebut rendahnya hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari nilai sebagian besar siswa yang nilainy masih dibawah KKM ( KKM = 72),hal ini dapat dilihat dari Daftar Kumpulan Nilai Siswa(DKN) yang menunjukkan bahwasanya hanya sekitar 60% siswa yang mencapai KKM, kurangnya keaktifan siswa dalam merespon pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat dilihat ketika guru memberikan materi pelajaran hanya ada beberapa siswa yang merespon umpan balik dari guru, serta kurangnya kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep dasar materi pelajaran biologi. Permasalahan lainnya adalah kelas masih terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, guru masih sering menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab dimana metode ini membuat guru masih terkesan mendominasi kegiatan belajar mengajar dan siswa menjadi pasif, jadwal kegiatan ekstrakulikuler yang belum terkonsep sehingga sering mengganggu jam pelajaran lain termasuk mata pelajaran biologi yang mengakibatkan kurang kondusifnya suasana kelas, guru jarang membuat variasi dalam belajar karena hanya menggunakan metode ceramah dan memberikan tugas, serta fasilitas pembelajaran seperti laboratorium yang tidak lengkap sehingga siswa merasa kurang tertarik dengan kegiatan belajar.

(13)

3

dengan lebih kritis, maupun memahami dan menjelaskan konsep-konsep dengan kata-kata sendiri, serta mampu menunjukkan bukti klarifikasi dari penjelasan tersebut.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif yang tidak peduli pada yang lain. Model pembelajaran ini telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai usia.

Model pembealajarn kooperatif ada beberapa antara lain yaitu tipe Jigsaw, STAD, investigasi kelompok dan pendekatan structural. Berdasarkan penelitian yang membandingkan penerapan pembelajaran kooperatif model Examples non Examples dan STAD pada mata kuliah struktur hewan program studi pendidikan biologi menunjukkan peningkatan hasil Terhadap hasil tes juga menunjukkan adanya peningkatan. Sebelum dilakukan inovasi metode perkuliahan, hasil belajar mahasiswa rata-rata hanya 57,759. Setelah dilakukan Lesson Study 1 rata-rata skor menjadi 70,175 (meningkat 21,496). Selanjutnya setelah dilakukan refleksi dan diskusi sehubungan temuan dari observer tim Lesson study yang kemudian digunakan sebagai dasar perbaikan dalam perencanaan dan pelaksanaan Lesson study 2, ternyata rata-rata skor menjadi 77,155 (terjadi peningkatan lagi mencapai 33,581%).(Hening,W 2011).

Penelitian yang membandingkan Jigsaw dengan STAD pada materi system gerak (Nuning,2007) memperoleh perbandingan nilai rata-rata post-test untuk kelas Jigsaw 75,73 sedangkan untuk kelas STAD diperoleh 68,66. Maka yang baik dan yang unggul diterapkan pada materi system pencernaan adalah Jigsaw daripada STAD.

(14)

4

misalnya hanya siswa yang pintar yang akan melakukan diskusi, sehingga penulis tertarik melakukan penelitian dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD. Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw setiap siswa dituntut untuk memahami semua materi yang dibahas bukan hanya materi yang dibahas oleh kelompok. Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw akan ada kelompok asal dan kelompok ahli. Pada kelompok asal setiap siswa akan diberi setiap materi yang berbeda dan nantinya akan bergabung menjadi kelompok ahli yang artinya kelompok ahli membahas satu materi yang sama dan setelah itu akan kembali ke kelompok asal untuk memjelaskan kembali tentang materi yang dibahas pada kelompok ahli. Sedangkan pada tipe pembelajaran kooperatif tipe STAD setiap kelompok diberi lembaran kerja sebagai pedoman kerja bagi kelompok dan memberikan kuis sebagai evaluasi hasil belajar sehingga setiap siswa benar-benar harus memahami semua materi.

Berdasarkan uraian diatas, penulis berkeinginan melakukan penelitian

dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Student Teams Achievement Division (STAD) pada Sub Materi Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran 2012/2013”.

1.2 Identifkasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar siswa.

2. Kurangnya keaktifan siswa dalam merespon pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep dasar materi pelajaran biologi.

(15)

5

5. Kegiatan ekstrakulikuler pada jam pelajaran yang mengganggu aktivitas belajar mengajar.

6. Guru jarang membuat variasi dalam belajar.

7. Fasilitas pembelajaran seperti laboratorium yang tidak lengkap.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah maka perlu dibuat batasan-batasan masalah agar penelitian ini lebih jelas dan terarah. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini :

1. Hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA2 yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM = 72).

2. Kurangnya keaktifan siswa dalam merespon pembelajaran.

3. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD.

4. Materi pokok pembelajaran yang akan diteliti adalah sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA semester genap.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian batasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada sub materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sunggal tahun pembelajaran 2012/2013 ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada sub materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sunggal tahun pembelajaran 2012/2013 ?

(16)

6

sub materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sunggal tahun pembelajaran 2012/2013 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada sub materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sunggal tahun pembelajaran 2012/2013 ?

2. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada sub materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sunggal tahun pembelajaran 2012/2013 ?

3. Mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw dan STAD pada sub materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sunggal tahun pembelajaran 2012/2013 ?

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka manfaat penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan bagi penulis, guru bidang studi biologi, maupun

para pembaca dalam mengajarkan materi pelajaran biologi.

2. Memberikan variasi baru dalam kegiatan belajar mengajar khususnya biologi dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw dan STAD untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(17)

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil pengujian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw pada sub materi pokok sistem reproduksi manusia di kelas XI

IPA-1 diperoleh X = 80,6 dengan standar deviasi 11,74 dan varians sebesar 137,78.

2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub materi pokok

sistem reproduksi pada manusia di kelas XI IPA-2 diperoleh X = 74,63 dengan standar deviasi 12,40 dan varians sebesar 153,83.

3. Perbandingan hasil belajar yang diperoleh dari kedua model pembelajaran kooperatif tersebut adalah 80,6 : 74,63 (1,07 : 1) dengan kata lain, model pembelajaran koopertaif tipe Jigsaw memiliki hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD) pada sub materi sistem reproduksi manusia di kelas XI

IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2012/2013.

4. Aktivitas belajar siswa pada kelas Jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan kelas Student Teams Achievement Division (STAD).

5.2 Saran

(18)

71

sebagai media pembelajaran pada materi sistem Reprodukis Manusia pada manusia.

2. Karena populasi dalam penelitian ini sangat terbatas, maka perlu kiranya dilakukan penelitian lanjutan dengan mengambil populasi yang lebih luas, atau dilakukan pada semua tingkatan kelas dengan demikian kesimpulan yang diambil tidak terbatas berlakunya.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan referensi bagi peneliti-peneliti berikutnya serta dapat dijadikan sumber informasi yang memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi para guru dan siswa di SMA Negeri 1 Sunggal khusunya dikelas XI.

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber informasi dalam pengaplikasian penggunaan model pembelajaran Kooperatif khusunya

Jigsaw dan Student Teams Ahievement Division (STAD) dalam

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2010). Keunggulan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif tipe

STAD.http://yankcute.blogspot.com/2010/02/keunggulan-dan-kekurangan-pembelajaran.html, diakses pada 26 Mei 2013

Arikunto, S. (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S. (2009). Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan.Penerbit Usaha

Nasional.Surabaya

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.( 2008). Penerapan dan Pendekatan Kooperatif

STAD dalam Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Dimyati, M.(2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hamalik, O.(2009),Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta

Husnulinayah, (2012),Sistem Reproduksi.http// Husnuliyah.Blogspot.com diakses pada tanggal 17 Februari 2013

Ibrahim, m, dkk.(2000). Pembelajaran Kooperatif. Universitas Surabaya

University Press. Surabaya

Isjoni.(2009). Cooperative Learning. Alfabeta.Bandung

Lestari,E.(2009). Biologi 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA

Kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta

Lie, A. (2004). Cooperative Learning, Mempertahankan Cooperative Learning di

(20)

Nurdin. (2012). Kelebihan dan Kekurangan STAD. http://task-

lecture.blogspot.com/2012/09/kelebihan-dan-kekurangan-metode-jigsaw.html di akses 26 Mei 2013

Purwanto,M.(1990). Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung

Purwasih,N.(2007). Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dan Jigsaw pada Materi Pokok Sistem

Gerak Manusia di Kelas VIII MTs Swasta Al-Kautsar Karang Anom T.P

2011/2012. FMIPA Unimed.Medan(Tidak Di Publikasikan)

Pratiwi,D,dkk.(2007). Biologi untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta

Romberg, TA & Kaput, JJ(1999). Mathematic Worth. New Jersey: Larence Elbraum, Inc

Rusman.(2011).Seni Manajemen Sekolah Bermutu Model Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajawali Pers.Jakarta

Sanjaya,W.(2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana. Jakarta

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka

Cipta.Jakarta

Slavin, R. (2009).Cooperative Learning. Nusa Media. Bandung

Sudijono, A. (2011), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sudjana. (2009). Metode Statistika.Tarsindo. Bandung

Suwarno.(2009).Panduan Pembelajaran Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI.Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta

(21)

Trianto.(2009). Model Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Prestasi Pustaka. Jakarta

Vdr,C.(2006). Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan STAD pada Materi Pokok

Lumut di Kelas X SMAN 1 Percut T.P 2010/2011. FMIPA Unimed.

Medan(Tidak Di Publikasikan)

Widowati, H.(2011). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Examples Non Examples Dan Stad Pada Mata Kuliah Struktur Hewan Program Studi Pendidikan Biologi. FKIP Universitas Muhammadiyah Metro. Bioedukasi,

Volume 2 Nomor 1

Gambar

Gambar 2.1.Struktur reproduksi laki-laki

Referensi

Dokumen terkait

Pada Mega Electronik Store, pengolahan data dalam hal pemesanan barang electronik masih dilakukan secara manual, dalam penulisan ilmiah ini akan dibahas tentang pembuatan

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

[r]

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaturan hukum terhadap delik penyertaan (deelneming) dalam hukum pidana Indonesia dan untuk mengetahui pertimbangan

melakukan penelitian lanjutan tentang “Analisis Komitmen Organisasional, Komitmen Profesional, Motivasi, Kesempatan Kerja, Kepuasaan Kerja Terhadap Auditor

Berdasarkan hasil penelitian penulis melalui angket yang telah dibagikan kepada mahasiswa fakultas hukum UMS tahun angkatan 2003 s/d 2006 selaku responden, sebanyak 100 angket,

Tren  nilai  CPUE  dari  ikan  teri  terlihat  mengalami  peningkatan  yang  sangat  signifikan  sejak  tahun  2006.  Hal  ini  disebabkan  oleh  jumlah  catch

Tujuan: untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien post partum spontan dengan indikasi presentasi bokong meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan