ABSTRAK
Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis akan selalu menghadapi persaingan. Salah satu contoh persaingan di dalam dunia bisnis adalah perusahaan yang bergerak di bidang garmen, dimana penjahit tradisional, perusahaan garmen,
outlet, dan boutique saling bersaing untuk merebut pasar. Oleh karena itu,
perusahaan harus memiliki strategi tersendiri untuk memenangkan pasar. Salah satu strategi perusahaan untuk mempertahankan bisnisnya adalah dengan melakukan inovasi.
CV Darto Putra, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang garmen, ingin melakukan inovasi dalam memasarkan produknya. Hal ini dilakukan karena terdapat masalah penurunan tingkat permintaan dari pelanggan yang salah satunya dikarenakan jauhnya lokasi perusahaan dengan tempat tinggal pelanggan. Adapun inovasi yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah dengan merancang suatu alat transportasi yaitu triseda untuk penjahit. Triseda menjadi pilihan perusahaan dikarenakan motor tiga roda ini dapat melewati jalan-jalan kecil di sekitar perumahan konsumen, dan juga memiliki pengeluaran bensin yang sedikit bila dibandingkan dengan mobil. Box triseda juga dapat di modifikasi dengan mudah sesuai kebutuhan pengguna.
Langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan perancangan adalah mengumpulkan data. Adapun data yang dikumpulkan adalah jenis barang yang akan dibawa oleh penjahit, peralatan yang akan digunakan penjahit pada saat menjahit dan melayani konsumen, data umum triseda, data umum penjahit keliling, dan data antropometri yang berasal dari buku “Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya’ karangan Eko Nurmianto. Data tersebut diolah dan dianalisis, adapun analisis yang akan dilakukan menggunakan use value dan esteem value.
Setiap fasilitas dan tata letak yang dirancang memiliki 3 sampai 4 alternatif, yang masing-masing dianalisis menggunakan use value dan esteem
value, kemudian dilakukan pemilihan menggunakan metode concept scoring
berdasarkan diskusi dengan pemilik CV Darto Putra, dimana fasilitas fisik kursi jahit yang terpilih adalah alternatif 1 dengan keunggulan memiliki sistem
adjustment pada kaki-kaki kursinya, meja jahit yang terpilih adalah alternatif 4
dengan keunggulan memiliki multifungsi dimana dapat digunakan untuk meja tulis dan dapat mengefesiensikan tempat, tempat benang/rak benang yang terpilih adalah alternatif 3 dengan keunggulan memiliki bentuk yang simple dan memiliki
kemiringan sebesar 30o yang mengarah ke arah penjahit sehingga mempermudah
pengambilan benang, tempat jarum pentul, risleting dan kancing yang terpilih adalah alternatif 3 dengan keunggulan menggunakan sistem gaya berat pada tempat penyimpanan kancing, meja tulis yang terpilih adalah alternatif 4 dengan keunggulan memiliki multifungsi dimana dapat digunakan untuk meja jahit dan dapat mengefesiensikan tempat, ruang pas yang terpilih adalah alternatif 3 dengan keunggulan memiliki multifungsi dimana dapat digunakan untuk tempat simpan lain, tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting yang terpilih adalah alternatif 4 dengan keunggulan dapat mengefesiensikan tempat, dan tata letak fasilitas fisik yang terpilih adalah alternatif 3 dengan keunggulan memberikan ruang kerja yang lebih nyaman namun tetap dapat mengefesiensikan tempat.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah... 1-1
1.2Identifikasi masalah ... 1-2
1.3Batasan dan Asumsi ... 1-2
1.4Perumusan Masalah ... 1-4
1.5Tujuan Penelitian ... 1-4
1.6Sistematika Penulisan ... 1-5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ergonomi... 2-1
2.2 Antropometri ... 2-2
2.3 Antropometri dan Peralatan ... 2-4
2.4 Antropometri Dalam Sistem Manusia-Mesin ... 2-4
2.5 Persentil... 2-13
2.6 Perancangan ... 2-15
2.6.1 Konsep Perancangan ... 2-15
2.6.2 Teknik Perancangan ... 2-15
2.6.3 Krakteristik Teknik Perancangan dan Karakteristik Perancang... 2-15
2.7 Perancangan Produk... 2-16
2.7.1 Prosedur Perancangan ... 2-22
2.7.2 Analisa Nilai ... 2-22
2.8 Warna ... 2-22
2.9 Metode Concept Scoring... 2-24
2.10 Tangga... 2-26
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
4.1 Sejarah Perusahaan ... 4-1
4.2 Penjahit Keliling... 4-11
4.3 Motor Tiga Roda (Triseda) ... 4-12
BAB 5 PENGOLAHAN DATA, ANALISIS, DAN PERANCANGAN
5.1 Pengolahan dan Analisis Data Antropometri Fasilitas Fisik... 5-1
5.1.1 Fasilitas Fisik pada Area Kerja ... 5-1
5.1.1.1 Kursi Jahit ... 5-1
5.1.1.2 Perancangan dan Analisis Perancangan Kursi Jahit... 5-6
5.1.1.3 Concept Scoring Kursi Jahit... 5-14
5.1.1.4 Meja Jahit ... 5-18
5.1.1.5 Perancangan dan Analisis Perancangan Meja Jahit ... 5-24
5.1.1.6 Concept Scoring Meja Jahit ... 5-34
5.1.1.7 Tempat Benang/Rak Benang... 5-37
5.1.1.8 Perancangan dan Analisis Perancangan Tempat Benang... 5-41
5.1.1.9 Concept Scoring Tempat Benang/Rak Benang... 5-46
5.1.1.10 Tempat Jarum Pentul, Risleting dan Kancing ... 5-49
5.1.1.11 Perancangan dan Analisis Perancangan Tempat Jarum Pentul,
Risleting dan Kancing ... 5-53
5.1.1.12 Concept Scoring Tempat Jarum Pentul, Risleting dan Kancing .. 5-60
5.1.2 Area Konsumen dan Penjahit... 5-63
5.1.2.1 Meja Tulis ... 5-64
5.1.2.2 Perancangan dan Analisis Perancangan Meja Tulis... 5-68
5.1.2.3 Concept Scoring Meja Tulis... 5-76
5.1.2.4 Ruang Pas... 5-80
5.1.2.5 Perancangan dan Analisis Perancangan Ruang Pas ... 5-84
5.1.2.6 Concept Scoring Ruang Pas ... 5-89
5.1.2.7 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting... 5-92
5.1.2.8 Perancangan dan Analisis Perancangan Tempat Gantungan Baju Jadi
dan Baju Siap Fitting ... 5-95
5.1.2.9 Concept Scoring Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting
... 5-102
5.2 Perancangan Tata Letak Fasilitas Fisik... 5-105
5.3 Concept Scoring Tata Letak Fasilitas Fisik ... 5-118
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ... 6-1
6.2 Saran ... 6-4
DAFTAR PUSTAKA ... xvii
KOMENTAR DOSEN PENGUJI ... xviii
DATA PENULIS ... xix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Efek Psikologis Warna...2-23
Tabel 2.2 Concept Scoring...2-24
Tabel 4.1 Spesifikasi Teknik Triseda ...4-13
Tabel 4.2 Dimensi Buku Sample Kain...4-15
Tabel 4.3 Dimensi Buku Model Baju serta Sample Kain ...4-16
Tabel 4.4 Dimensi Surat Jalan/Nota...4-16
Tabel 4.5 Buku Data Konsumen ...4-17
Tabel 4.6 Buku Tagihan...4-18
Tabel 4.7 Gunting ...4-18
Tabel 4.8 Dimensi Meteran...4-19
Tabel 4.9 Dimensi Risleting...4-19
Tabel 4.10 Dimensi Benang...4-20
Tabel 4.11 Dimensi Mesin Jahit...4-21
Tabel 4.12 Dimensi Foot Pedal ...4-22
Tabel 4.13 Dimensi Kantong ...4-23
Tabel 4.14 Dimensi Baju dan Plastik Penutup...4-23
Tabel 4.15 Dimensi Accu ...4-24
Tabel 4.16 Dimensi Tempat dan Mesin Jahit...4-24
Tabel 5.1 Data Antropometri/data acuan Kursi Jahit...5-5
Tabel 5.2 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik Kursi Jahit...5-6
Tabel 5.3 Concept Scoring Kursi Jahit ...5-15
Tabel 5.4 Data Antropometri/data acuan Meja Jahit ...5-23
Tabel 5.5 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik Meja Jahit ...5-24
Tabel 5.6 Concept Scoring Meja Jahit ...5-34
Tabel 5.7 Tabel Data Antropometri/data acuan Tempat Benang...5-40
Tabel 5.8 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik Tempat Benang /
Rak Benang ...5-41
Tabel 5.9 Concept Scoring Tempat Benang ...5-47
Tabel 5.10 Data Antropometri/data acuan Tempat Jarum Pentul, Risleting dan
Kancing ...5-52
Tabel 5.11 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik Tempat Jarum
Pentul, Risleting, dan Kancing...5-53
Tabel 5.12 Concept Scoring Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing ...5-61
Tabel 5.13 Tabel Data Antropometri/data acuan Meja Tulis...5-67
Tabel 5.14 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik Meja Tulis...5-68
Tabel 5.15 Concept Scoring Meja Tulis ...5-77
Tabel 5.16 Fasilitas Tambahan ...5-79
Tabel 5.17 Tabel Data Antropometri/data acuan Ruang Pas ...5-83
Tabel 5.18 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik Ruang Pas ...5-84
Tabel 5.19 Concept Scoring Ruang Pas...5-90
Tabel 5.20 Data Antropometri/data acuan Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju
Siap Fitting...5-94
Tabel 5.21 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik Tempat Gantungan
Baju Jadi dan Baju Siap Fitting ...5-95
Tabel 5.22 Concept Scoring Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting....5-103
Tabel 5.23 Concept Scoring Tata Letak Fasilitas Fisik ...5-118
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Antropometri Posisi Berdiri ...2-6
Gambar 2.2 Antropometri Posisi Duduk...2-7
Gambar 2.3 Hip breadth, Sitting ...2-7
Gambar 2.4 Tinggi Badan ketika Duduk ...2-7
Gambar 2.5 Tinggi Lutut ketika Duduk...2-8
Gambar 2.6 Popliteal height, sitting ...2-8
Gambar 2.7 Elbow rest height, sitting...2-8
Gambar 2.8Thigh clearance, Sitting ...2-8
Gambar 2.9 Ketinggian Mata ketika Duduk ...2-9
Gambar 2.10 Jangkauan Tangan ...2-9
Gambar 2.11 Antropometri Kepala... 2-10
Gambar 2.12 Antropometri Tangan ...2-11
Gambar 2.13 Antropometri Kaki ...2-11
Gambar 2.14 Bagan Produk Ergonomis Berdasar Antropometri...2-13
Gambar 2.15 Peranan Konsep Ergonomi dalam Pengembangan Design Produk...2-20
Gambar 2.16 Tujuan dari Ergonomi ...2-21
Gambar 2.17 Dimensi Standar Tangga ...2-26
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian ...3-1
Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV Darto Putra ...4-2
Gambar 4.2 Sistematika Proses Pada Tempat Jahit/Outlet ...4-5
Gambar 4.3 Sistematika Proses Penjahit Keliling ...4-8
Gambar 4.4 Penjahit Keliling dengan Sepedanya...4-14
Gambar 4.5 Contoh Triseda ...4-14
Gambar 4.6 Buku Sample Kain...4-15
Gambar 4.7 Buku Model dan Sample Kain ...4-15
Gambar 4.8 Surat Jalan/Nota ...4-16
Gambar 4.9 Buku Data Konsumen ...4-17
Gambar 4.10 Buku Tagihan ...4-18
Gambar 4.11 Gunting...4-18
Gambar 4.12 Meteran...4-19
Gambar 4.13 Risleting ...4-19
Gambar 4.14 Benang...4-20
Gambar 4.15 Mesin Jahit ...4-21
Gambar 4.16 Foot Pedal ...4-22
Gambar 4.17 Tas ...4-22
Gambar 4.18 Baju dan Plastik Penutup...4-23
Gambar 4.19 Accu...4-24
Gambar 4.20 Tempat dan Mesin Jahit ...4-24
Gambar 5.1 Kursi Jahit Alternatif 1 Tampak Samping Maksimal...5-7
Gambar 5.2 Kursi Jahit Alternatif 1 Tampak Samping Minimal...5-7
Gambar 5.3 Kursi Jahit Alternatif 1 Tampak Depan ...5-8
Gambar 5.4 Kursi Jahit Alternatif 1 Tampak Samping Atas ...5-8
Gambar 5.5 Kursi Jahit Alternatif 2 Tampak Samping... 5-10
Gambar 5.6 Kursi Jahit Alternatif 2 Tampak Samping Atas ...5-10
Gambar 5.7 Kursi Jahit Alternatif 2 Tampak Depan ...5-11
Gambar 5.8 Kursi Jahit Alternatif 3 Tampak Depan ...5-12
Gambar 5.9 Kursi Jahit Alternatif 3 Tampak Samping ...5-13
Gambar 5.10 Kursi Jahit Alternatif 3 Tampak Samping Atas ...5-13
Gambar 5.11 Kursi Jahit Terpilih...5-17
Gambar 5.12 Mekanisme Kaki Kursi...5-17
Gambar 5.13 Meja Jahit Alternatif 1Tampak Samping ...5-25
Gambar 5.14 Meja Jahit Alternatif 1Tampak Atas Samping ...5-25
Gambar 5.15 Meja Jahit Tampak Belakang...5-26
Gambar 5.16 Meja Jahit Alternatif 2 Tampak Depan ...5-27
Gambar 5.17 Meja Jahit Alternatif 2 Tampak Atas Samping...5-27
Gambar 5.18 Meja Jahit Alternatif 2 Tampak Atas Samping Saat Dilipat...5-28
Gambar 5.19 Meja Jahit Alternatif 3 Tampak Depan ...5-29
Gambar 5.20 Meja Jahit Alternatif 3 Tampak Atas Samping...5-30
Gambar 5.21 Meja Jahit Alternatif 3 Tampak Depan Dengan Alas Terbuka ...5-30
Gambar 5.22 Meja Jahit Alternatif 4 Tampak Depan ...5-32
Gambar 5.23 Meja Jahit Alternatif 4 Tampak Atas ... 5-32
Gambar 5.24 Mekanisme Kerja Melipat Alas Meja ...5-33
Gambar 5.25 Meja Jahit Terpilih ...5-36
Gambar 5.26 Tempat Benang Alternatif 1 Tampak Depan ...5-42
Gambar 5.27 Tempat Benang Alternatif 1Tampak Samping...5-42
Gambar 5.28 Tempat Benang Alternatif 1Tampak Samping Atas ...5-43
Gambar 5.29 Tempat Benang Alternatif 2 Tampak Samping...5-44
Gambar 5.30 Tempat Benang Alternatif 2 Tampak Samping Atas ...5-44
Gambar 5.31 Tempat Benang Alternatif 3 Tampak Samping Atas ...5-45
Gambar 5.32 Tempat Benang Alternatif 3 Tampak Depan ...5-46
Gambar 5.33 Tempat Benang / Rak Benang Terpilih...5-49
Gambar 5.34 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Alternatif 1 Tampak
Depan ...5-54
Gambar 5.35 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Alternatif 1 Tampak
Atas Samping ...5-55
Gambar 5.36 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Alternatif 2 Tampak
Depan ...5-56
Gambar 5.37 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Alternatif 2 Tampak
Atas Samping ...5-57
Gambar 5.38 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Alternatif 3 Tampak
Atas Samping ...5-58
Gambar 5.39 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Alternatif 3 Tampak
Atas Samping ...5-59
Gambar 5.40 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Alternatif 3 Tampak
Atas ...5-59
Gambar 5.41 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Terpilih ...5-63
Gambar 5.42 Meja Tulis Alternatif 1Tampak Samping...5-69
Gambar 5.43 Meja Tulis Alternatif 1 Tampak Samping Atas ...5-69
Gambar 5.44 Meja Tulis Alternatif 2 Tampak Samping Atas ...5-70
Gambar 5.45 Meja Tulis Alternatif 2 Tampak Samping dengan Pintu Dibuka...5-71
Gambar 5.46 Meja Tulis Alternatif 2 Tampak Samping...5-71
Gambar 5.47 Meja Tulis Alternatif 3 Tampak Samping...5-72
Gambar 5.48 Meja Tulis Alternatif 3 Tampak Samping Atas ...5-73
Gambar 5.49 Meja Tulis Alternatif 4 Tampak Atas ...5-74
Gambar 5.50 Meja Tulis Alternatif 4 Tampak Samping...5-74
Gambar 5.51 Meja Tulis Alternatif 4 Tampak Samping Atas ...5-75
Gambar 5.52 Meja Tulis Alternatif 4 Tampak Atas Samping Atas Diperpanjang ...5-75
Gambar 5.53 Meja Tulis Terpilih...5-79
Gambar 5.54 Ruang Pas Alternatif 1 Tampak Atas...5-85
Gambar 5.55 Ruang Pas Alternatif 1 Tampak Samping Atas Dengan Pintu-
Terbuka ...5-85
Gambar 5.56 Ruang Pas Alternatif 1 Tampak Samping Atas ...5-85
Gambar 5.57 Ruang Pas Alternatif 2 Tampak Atas ...5-86
Gambar 5.58 Ruang Pas Alternatif 2 Tampak Samping Atas...5-87
Gambar 5.59 Ruang Pas Alternatif 3 Tampak Atas...5-88
Gambar 5.60 Ruang Pas Alternatif 3 Tampak Samping Atas...5-88
Gambar 5.61 Ruang Pas Terpilih ...5-91
Gambar 5.62 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 1
Tampak Depan ...5-96
Gambar 5.63 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 1
Tampak Samping ...5-96
Gambar 5.64 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 1
Tampak Samping Atas ...5-97
Gambar 5.65 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 2
Tampak Depan ...5-98
Gambar 5.66 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 2
Tampak Samping Atas ...5-98
Gambar 5.67 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 2
Tampak Samping ...5-98
Gambar 5.68 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 3
Tampak Samping Atas ...5-99
Gambar 5.69 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 3
Tampak Depan ...5-100
Gambar 5.70 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 4
Tampak Atas ...5-101
Gambar 5.71 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 4
Tampak Samping ...5-101
Gambar 5.72 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 4
Tampak Samping Atas ...5-102
Gambar 5.73 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Terpilih...5-105
Gambar 5.74 Tata Letak Fisik Pada Saat Tidak Terjadi Aktivitas ...5-106
Gambar 5.75 Tata Letak Fisik Pada Saat Terjadi Aktivitas Alternatif 1 ... 5-107
Gambar 5.76 Tata Letak Fisik Alternatif 2 Pada Saat Aktivitas Menjahit ...5-110
Gambar 5.77 Tata Letak Fisik Pada Saat Terjadi Aktivitas dengan Konsumen
Alternatif 2 ... 5-111
Gambar 5.78 Tata Letak Fisik Ketika Tidak Terjadi Aktivitas Alternatif 3 ...5-113
Gambar 5.79 Tata Letak Fisik Ketika Terjadi Aktivitas Antara Konsumen dan
Penjahit Alternatif 3 ...5-114
Gambar 5.80 Tata Letak Fasilitas Fisik Ketika Terjadi Aktivitas Menjahit
Alternatif 3 ...5-116
Gambar 5.81 Penyusunan Sisi Box Terpilih Pada Saat Tidak Ada Aktivitas...5-120
Gambar 5.82 Penyusunan Sisi Box Terpilih dengan Sisi Tambahan Dibuka...5-121
Gambar 5.83 Penyusunan Sisi Box Terpilih dengan Alas Menjadi Tangga...5-122
Gambar 5.84 Penyusunan Sisi Box Terpilih dengan Alas Menjadi Tangga Dilihat
dari Samping ...5-122
Gambar 5.85 Tata Letak Fasilitas Fisik Pada Saat Belum Terjadi Aktivitas...5-123
Gambar 5.86 Tata Letak Fasilitas Fisik Pada Saat Aktivitas Konsumen dan
Penjahit...5-125
Gambar 5.87 Tata Letak Fasilitas Fisik Pada Saat Aktivitas Menjahit...5-126
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Di tengah gemerlapnya dunia fashion dan persaingan ketat antar
perusahaan yang bergerak dalam bidang garmen, maka perusahaan harus
selalu meningkatkan performansinya, sehingga mereka dapat bertahan atau
bahkan dapat memenangkan persaingan. Bukan hanya perusahaan besar
saja yang harus berkompetisi, tetapi juga perusahaan-perusahaan kecil,
seperti halnya CV Darto Putra.
CV Darto Putra yang berada di daerah Komplek Taman Mutiara
Cimahi ini adalah salah satu perusahaan yang menyediakan jasa pelayanan
pembuat pakaian. Perusahaan ini dapat menerima segala macam permintaan
jahitan yang diminta oleh konsumen, sehingga pekerjaannya termasuk ke
dalam job order. Ragam jahitan yang ditawarkan antara lain pembuatan jas,
blazer, kebaya, celana panjang, dan rok. CV Darto Putra ini juga melayani
dalam pembuatan pakaian secara massal atau yang biasa disebut partai
besar.
Konsumen yang tertarik dengan jasa yang ditawarkan pada saat ini
cukup banyak, namun pesaing-pesaing yang ada juga semakin hari semakin
bertambah, misalnya saja dengan adanya boutique, mall, outlet dan
beberapa penjahit lain yang juga ikut bermain dalam dunia bisnis ini,
dimana hal inilah yang membuat penurunan jumlah konsumen dari CV
Darto Putra.
Melihat masalah ini tentu saja pemilik tidak tinggal diam. Untuk
memajukan perusahaannya, pemilik pun meneliti alasan penurunan jumlah
pelanggan ini. Setelah konsumen-konsumen yang sudah jarang memesan di
tempat jahit ini dihubungi, ternyata diketahui bahwa penurunan jumlah
pelanggan ini salah satunya disebabkan karena lokasi konsumen yang jauh
dengan tempat penjahit.
Bab 1 Pendahuluan 1- 2
Dari masalah tersebut, pemilik menginginkan suatu inovasi baru
dalam pelayanan jasanya, salah satunya memberikan layanan 'jemput bola',
yang artinya penjahit mendatangi konsumen, bukan konsumen yang
mendatangi penjahit untuk melakukan pemesanan, sehingga penjahit dapat
membuat pelanggan merasa puas dalam memesan produk dari penjahit ini.
Untuk hal ini, tentu saja diperlukan suatu sarana transportasi yang
menunjang layanan ini. Berdasarkan hasil diskusi pimpinan perusahaan dan
penulis, maka diputuskanlah penggunaan triseda sebagai sarana dari
pelayanan jasa yang telah direncanakan sebelumnya.
Dalam perancangan box triseda, perusahaan meminta bantuan penulis
untuk dapat memberikan usulan rancangan box triseda untuk penjahit
keliling yang ergonomis.
1.2Identifikasi masalah
Dalam proses merancang box triseda, penulis menemukan beberapa masalah
antara lain:
1. Belum ada produk triseda di pasaran, yang khusus untuk penjahit
keliling.
2. Belum diketahui aktivitas apa saja yang dapat dilakukan oleh penjahit
keliling di dalam box triseda, sehingga diperlukan wawancara dan
penelitian terhadap penjahit keliling.
3. Belum diketahui bahan-bahan dan alat apa saja yang harus dibawa oleh
penjahit keliling, sehingga diperlukan wawancara dan penelitian
terhadap pihak perusahaan CV Darto Putra.
1.3Batasan dan Asumsi
Berikut beberapa batasan yang digunakan pada penelitian ini:
• Data Antropometri yang digunakan untuk perancangan fasilitas fisik
diambil dari “ERGONOMI KONSEP DASAR DAN APLIKASINYA”
karangan Eko Nurmianto.
Bab 1 Pendahuluan 1- 3
• Mesin jahit yang akan digunakan pada box triseda adalah merk “Singer
2662 Sewing Machine”.
• Tidak memperhitungkan biaya.
• Persentil maksimum sebesar 95%, persentil rata-rata 50%, dan persentil
minimum sebesar 5%.
• Rancangan tidak merubah dimensi mesin triseda.
• Tidak meneliti faktor lingkungan fisik.
• Hasil perancangan box triseda ini hanya diperuntukkan bagi pria
dewasa, karena pekerja dari CV Darto Putra adalah pria.
• Perancangan fasilitas fisik yang dirancang meliputi kursi jahit, meja
jahit, tempat simpan benang, tempat simpan jarum dan kancing, meja
tulis, ruang pas, tempat gantungan baju, dan tata letak fasilitas fisik
yang mempengaruhi bentuk/design box triseda.
• Yang dimaksud ergonomis pada perancangan ini adalah melihat dari
kesesuaian dimensi produk dengan data-data antropometri.
• Perancangan hanya mengacu terhadap teori saja, belum sampai tahap
implementasi.
Berikut adalah asumsi yang digunakan pada penelitian ini:
• Data antropometri yang diambil dari buku Eko Nurmianto mewakili
data antropometri.
• Permukaan tanah pada saat penjahit bekerja di box datar
• Luas tempat parkir kendaraan pada saat penjahit bekerja memiliki
keleluasaan minimal 300cm x 300 cm.
• Penopang yang digunakan untuk menopang box triseda pada saat box
diperpanjang dapat menopang bebannya dengan aman.
• Ukuran panjang adalah bagian sisi benda yang horizontal tegak lurus
dengan dada manusia.
• Ukuran lebar adalah bagian sisi benda yang sejajar dengan dada
manusia.
Bab 1 Pendahuluan 1- 4
• Ukuran tinggi adalah bagian sisi benda yang vertikal sejajar dengan
tubuh manusia pada saat berdiri tegak.
• Ukuran tinggi hak sepatu yang digunakan penjahit adalah 3 cm.
• Allowance untuk kenyamanan adalah 3cm.
• Ukuran /dimensi produk rancangan dapat melebihi/kurang dari 10%
data antropometri dan data acuan yang disarankan.
1.4Perumusan Masalah
Berikut adalah beberapa pertanyaan pada penelitian ini, yang menyangkut
dengan perumusan masalah yang diamati:
1. Aktivitas apa saja yang dapat dilakukan oleh penjahit keliling di
dalam box triseda hasil rancangan?
2. Bahan-bahan dan alat apa saja yang dapat dibawa oleh penjahit
keliling di dalam box triseda hasil rancangan?
3. Bagaimana rancangan fasilitas fisik yang ergonomis dalam box
triseda?
4. Bagaimana rancangan box triseda yang ergonomis?
5. Bagaimana tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan yang ergonomis
pada saat penggunaan (saat menjahit)?
6. Bagaimana tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan yang ergonomis
pada saat box triseda tidak digunakan?
1.5Tujuan Penelitian
Berikut adalah beberapa tujuan dari penelitian ini:
1. Mengetahui aktivitas apa saja yang dapat dilakukan oleh penjahit
keliling di dalam box triseda hasil rancangan.
2. Menentukan bahan-bahan dan alat apa saja yang dapat dibawa oleh
penjahit keliling di dalam box triseda hasil rancangan.
3. Merancang fasilitas fisik yang ergonomis dalam box triseda
4. Merancang box triseda yang ergonomis
Bab 1 Pendahuluan 1- 5
5. Mengatur tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan yang ergonomis
pada saat penggunaan (saat menjahit).
6. Mengatur tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan yang ergonomis
pada saat box triseda tidak digunakan.
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, perumusan masalah, batasan dan asumsi, tujuan penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini memuat tentang teori-teori yang mendukung pengamatan
dalam Tugas Akhir ini.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini memuat tentang langkah-langkah penelitian secara
sistematis dalam bentuk flow chart penelitian beserta keterangannya secara
terperinci.
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Bab ini memuat tentang data-data yang dibutuhkan dalam
pengolahan data dari objek yang diamati, sehingga dapat digunakan untuk
dianalisis pada bab selanjutnya dan menghasilkan suatu kesimpulan yang
baru dalam perancangan produk yang lebih efektif dan efisien.
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Bab 1 Pendahuluan 1- 6
Bab ini berisi tentang pengolahan data dari data yang telah
dikumpulkan pada bab sebelumnya dan juga analisis data pada data yang
telah ada.
BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS
Bab ini memuat tentang proses merancang suatu produk beserta
fasilitas fisik yang terkandung di dalamnya berdasarkan teori Ergonomi.
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dan saran untuk produk rancangan yang
telah dihasilkan.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Di dalam box triseda ini terdapat dua area yang dimana penjahit
melakukan beberapa kegiatan. Di dalam area kerja/menjahit, penjahit
melakukan aktivitas seperti menjahit, sedangkan pada area konsumen
dan penjahit, penjahit melakukan aktivitas seperti mencatat data
konsumen, dan pesanan konsumen, memotong kain sample, dan
berinteraksi dengan konsumen.
2. Bahan-bahan dan alat yang dibawa penjahit di dalam box triseda
antara lain 12 buah buku sample kain, 10 buah buku model baju serta
sample kain, 1 buah surat jalan/nota, 1 buah buku data konsumen, 1
buah buku tagihan, gunting, meteran, risleting, jarum pentul, accu,
benang, mesin jahit, kancing, foot pedal, dan baju pesanan konsumen.
Untuk fasilitas fisik yang dibawa antara lain kursi jahit, meja jahit,
tempat simpan benang, tempat simpan jarum dan kancing, meja tulis,
ruang pas, dan tempat gantungan baju.
3. Rancangan fasilitas fisik yang didapat dari pengolahan dan analisis
data berdasarkan data antropometri adalah sebagai berikut:
• Perancangan kursi jahit yang ergonomis pada box triseda
menggunakan data antropometri dan data acuan. Perancangan ini
memiliki lima kaki yang setiap ujungnya memiliki roda. Alas dan
sandaran kursinya terbuat dari rakitan alumunium yang dilapisi
oleh spons busa, dan untuk ketinggian kursi dapat diatur
ketinggiannya sesuai dengan kenyamanan pengguna. Kursi
memiliki lebar alas duduk sebesar 37,00 cm, panjang alas duduk
sebesar 60,00 cm, tinggi alas duduk sebesar 36,10 cm sampai
dengan 47,50 cm, panjang sandaran sebesar 60,00 cm, dan tinggi
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2
sandaran sebesar 40,00 cm. Kursi memiliki warna biru yang
memiliki efek jauh sehingga penjahit merasa lebih luas.
• Perancangan meja jahit yang ergonomis pada box triseda
menggunakan data antropometri dan data acuan. Meja jahit ini
dapat mengefesiensikan kebutuhan ruang simpan meja, dimana
alas meja dapat dilipat. Meja juga memiliki beberapa kegunaan
antara lain dapat digunakan sebagai fasilitas meja tulis yang akan
dibutuhkan untuk area konsumen dan penjahit, memiliki lemari,
dan laci. Meja memiliki ukuran panjang sebesar 152,00 cm, lebar
meja sebesar 63,00 cm, tinggi meja sebesar 80,00 cm. Meja
memiliki warna yang warna yang modern dan elegan yaitu warna
hitam.
• Perancangan tempat benang/rak benang yang ergonomis pada box
triseda menggunakan data antropometri dan data acuan. Tempat
benang/rak benang memiliki kemiringan pada posisi letak
penyimpanan benang, dimana benang condong ke arah penjahit
sebesar 30o, sehingga memudahkan penjahit dalam mengambil
benang-benang tersebut. Tempat benang/rak benang memiliki
ukuran panjang sebesar 64,00 cm, lebar sebesar 7,00 cm, tinggi
sebesar 70,00 cm. Tempat benang/rak benang memiliki warna
yang modern dan elegan yaitu warna coklat tua dengan desain
alamiah dari alur kayu
• Perancangan tempat jarum pentul, risleting dan kancing yang
ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan
data acuan. Tempat jarum pentul, risleting dan kancing memiliki
keunggulan yaitu tempat penyimpanan memanfaatkan prinsip gaya
berat sehingga barang yang akan digunakan selalu tersedia di
tempat yang dekat untuk diambil. Tempat jarum pentul, risleting
dan kancing memiliki ukuran panjang sebesar 53,00 cm, lebar
sebesar 12,00 cm, tinggi sebesar 50,00 cm. Tempat jarum pentul,
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-3
risleting dan kancing memiliki warna yang modern namun elegan
yaitu warna coklat muda dengan desain alamiah dari alur kayu
• Perancangan meja tulis yang ergonomis pada box triseda
menggunakan data antropometri dan data acuan. Meja jahit ini
dapat mengefesiensikan kebutuhan ruang simpan meja, dimana
alas meja dapat dilipat. Meja juga memiliki beberapa kegunaan
antara lain dapat digunakan sebagai fasilitas meja tulis yang akan
dibutuhkan untuk area konsumen dan penjahit, memiliki lemari,
dan laci. Meja memiliki ukuran panjang sebesar 90,00 cm, lebar
meja sebesar 80,00 cm, tinggi meja sebesar 105,00 cm. Meja
memiliki warna yang modern dan elegan yaitu warna hitam.
• Perancangan ruang pas yang ergonomis pada box triseda
menggunakan data antropometri dan data acuan. Ruang pas ini
memiliki multifungsi, dimana sisi dinding dapat dibuka sehingga
dapat digunakan untuk aktivitas lain, bila sedang tidak digunakan
sebagai ruang ganti baju, seperti menjadi tempat simpan meja.
Ruang pas memiliki ukuran panjang sebesar 100,00 cm, lebar
meja sebesar 100,00 cm, tinggi meja sebesar 180,00 cm. Ruang
pas memiliki korden yang berwarna warni, sehingga terlihat unik
dan menarik.
• Perancangan tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting yang
ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan
data acuan. Perancangan tempat gantungan baju jadi dan baju siap
fitting berbentuk lingkaran, sehingga lebih menghemat tempat dan
tetap memiliki kapasitas yang sama dengan alternatif lainnya, dan
memiliki roda pada alasnya sehingga lebih flexible. Tempat
gantungan baju jadi dan baju siap fitting memiliki ukuran panjang
sebesar 203,00 cm, lebar sebesar 65,00 cm, tinggi sebesar 140,00
cm. Perancangan tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting
ini dibentuk dari material alumunium, sehingga dari segi estetika
rancangan terlihat lebih modern.
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-4
4. Rancangan box triseda menggunakan tiga kali perpanjangan alas yang
diambil dari sisi-sisi box, sehingga ruangan kerja dapat menjadi luas.
Perancangan tata letak fasilitas ini memiliki ukuran panjang yang
dilihat dari atas sebesar 300,00 cm, lebar sebesar 315,00 cm dan tinggi
sebesar 200,00 cm. Ukuran pada saat box dilipat adalah panjang
150,00 cm, lebar 115,00 cm dan tinggi 200,00 cm
5. Tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan dikatakan telah ergonomis
karena perancangannya telah diperhitungkan berdasarkan antropometri
manusia dengan persentil yang disesuaikan dengan penggunaan
alat/faslitas tersebut. Tata letak fasilitas fisik telah dipertimbangkan
penyusunannya berdasarkan area penjahit, antara area kerja/menjahit
dengan area konsumen dan penjahit.
6. Tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan yang ergonomis pada saat box
triseda tidak digunakan adalah dengan melakukan efesiensi tempat dari
fasilitas fisik yang ada di dalam box secara maksimal, sehingga pada
saat box tidak digunakan panjang dan lebar box menjadi lebih kecil
sehingga tidak menyulitkan penjahit pada saat menjalankan motor.
6.2 Saran
Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk melakukan perancangan
bagian luar triseda yang mengandung nilai promosi dari perusahaan,
seperti pada badan box diberikan gambar/logo perusahaan dan
memberikan alat pengeras suara yang akan dihidupkan selama perjalanan
mengelilingi komplek/ jalan di area konsumen dan juga melakukan
perancangan untuk desain kunci box.
REKAYASA BOX TRISEDA UNTUK PENJAHIT KELILING MENGGUNAKAN KONSEP ERGONOMI
(Studi Kasus Di CV Darto Putra, Cimahi)
ENGINEERING DESIGN TRISEDA`S BOX FOR TAILOR USING ERGONOMICS CONCEPT
(Case study in CV Darto Putra, Cimahi)
Maevita Anggraeni
Fakultas Teknik industri Universitas Kristen Maranatha, Jl. Surya Sumantri 65 Bandung E-mail: maebrody@yahoo.com
Abstrak: CV Darto Putra, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
garmen, ingin melakukan inovasi dalam memasarkan produknya. Adapun inovasi yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah dengan merancang suatu alat transportasi yaitu triseda untuk penjahit. Triseda menjadi pilihan perusahaan dikarenakan motor tiga roda ini dapat melewati jalan-jalan kecil di sekitar perumahan konsumen, dan juga memiliki pengeluaran bensin yang sedikit bila dibandingkan dengan mobil. Adapun data yang dikumpulkan adalah jenis barang yang akan dibawa oleh penjahit, peralatan yang akan digunakan penjahit pada saat menjahit dan melayani konsumen, data umum triseda, data umum penjahit keliling, dan data antropometri yang berasal dari buku “Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya’ karangan Eko Nurmianto. Data tersebut diolah dan dianalisis, adapun analisis yang akan dilakukan menggunakan use value dan esteem value. Setiap fasilitas dan tata letak yang dirancang memiliki 3 sampai 4 alternatif, yang masing-masing dianalisis menggunakan use value dan esteem value, kemudian dilakukan pemilihan menggunakan metode concept scoring berdasarkan diskusi dengan pemilik CV Darto Putra.
Kata kunci: inovasi, triseda, penjahit keliling, modifikasi box, concept scoring.
Abstract: CV Darto Putra,is one of garment company, who want to make innovation where
they launching their product/service. And the innovation program that will be launched is making transportation for their tailor to serve the customer satisfied, its called triseda. Triseda becoming company choices because it could walk in the small way aroung customer`s house, and more economics if its compared by car. Triseda`s box could change/ modificated as their owner to be. First steps that we`ve done in modificating box triseda is collecting data. The data that`s been collected such as things that tailor has to bring, so they could used them effectively, like book of sample model, triseda`s specification, anthropometry data from “Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya” by Eko Nurmianto. All those data will be proceed and analyzed. In the way to analyzed, using use value ang esteem value. Every each facility and place to work that will be planned have 3-4 alternative design, which each alternative will be analyzed with use value and esteem value, and make a choice from those alternative using concept scoring method that will be made up from discussion with the owner of CV Darto Putra
Pendahuluan
Di tengah gemerlapnya dunia fashion dan persaingan ketat antar perusahaan yang bergerak dalam bidang garmen, maka perusahaan harus selalu meningkatkan performansinya, sehingga mereka dapat bertahan atau bahkan dapat memenangkan persaingan. Bukan hanya perusahaan besar saja yang harus berkompetisi, tetapi juga perusahaan-perusahaan kecil, seperti halnya CV Darto Putra.
CV Darto Putra yang berada di daerah Komplek Taman Mutiara Cimahi ini adalah salah satu perusahaan yang menyediakan jasa pelayanan pembuat pakaian. Perusahaan ini dapat menerima segala macam permintaan jahitan yang diminta oleh konsumen, sehingga pekerjaannya termasuk ke dalam job order. Ragam jahitan yang ditawarkan antara lain pembuatan jas, blazer, kebaya, celana panjang, dan rok. CV Darto Putra ini juga melayani dalam pembuatan pakaian secara massal atau yang biasa disebut partai besar.
Konsumen yang tertarik dengan jasa yang ditawarkan pada saat ini cukup banyak, namun pesaing-pesaing yang ada juga semakin hari semakin bertambah, misalnya saja dengan adanya boutique, mall, outlet dan beberapa penjahit lain yang juga ikut bermain dalam dunia bisnis ini, dimana hal inilah yang membuat penurunan jumlah konsumen dari CV Darto Putra.
Melihat masalah ini tentu saja pemilik tidak tinggal diam. Untuk memajukan perusahaannya, pemilik pun meneliti alasan penurunan jumlah pelanggan ini. Setelah konsumen-konsumen yang sudah jarang memesan di tempat jahit ini dihubungi, ternyata diketahui bahwa penurunan jumlah pelanggan ini salah satunya disebabkan karena lokasi konsumen yang jauh dengan tempat penjahit. Dari masalah tersebut, pemilik menginginkan suatu inovasi baru dalam pelayanan jasanya, salah satunya memberikan layanan 'jemput bola', yang artinya penjahit mendatangi konsumen, bukan konsumen yang mendatangi penjahit untuk melakukan pemesanan, sehingga penjahit dapat membuat pelanggan merasa puas dalam memesan produk dari penjahit ini.
Untuk hal ini, tentu saja diperlukan suatu sarana transportasi yang menunjang layanan ini. Berdasarkan hasil diskusi pimpinan perusahaan dan penulis, maka diputuskanlah penggunaan triseda sebagai sarana dari pelayanan jasa yang telah direncanakan sebelumnya.
Dalam perancangan box triseda, perusahaan meminta bantuan penulis untuk dapat memberikan usulan rancangan box triseda untuk penjahit keliling yang ergonomis.
Metodologi
Melakukan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mengusulkan penyelesaian masalah dalam suatu perusahaan yang diamati, kemudian melakukan studi literatur yang berguna sebagai dasar teori dari keseluruhan usulan perancangan produk yang ada dalam laporan ini. Cakupan teori yang ada dalam sub bab ini antara lain menjelaskan ilmu ergonomi, data antropometri, persentil, perancangan, lingkungan fisik, dan metode concept scoring. Dilanjutkan dengan identifikasi masalah yaitu mengidentifikasi masalah-masalah yang ada selama perancangan box triseda, diantaranya adalah:
• Belum ada produk triseda di pasaran, yang khusus untuk penjahit keliling.
• Belum diketahui aktivitas apa saja yang dapat dilakukan oleh penjahit keliling di dalam box triseda, sehingga diperlukan wawancara dan penelitian terhadap penjahit keliling.
• Belum diketahui bahan-bahan dan alat apa saja yang harus dibawa oleh penjahit keliling, sehingga diperlukan wawancara dan penelitian terhadap pihak perusahaan CV Darto Putra.
• Menetapkan Batasan dan Asumsi.
Pengumpulan data pada laporan ini berisi dengan data-data yang diperlukan untuk melakukan usulan perancangan produk pada penjahit perusahaan yang diamati. Data-data yang dikumpulkan berdasarkan dari hasil wawancara terhadap pemilik perusahaan yang diamati penulis, struktur organisasi, fasilitas fisik yang diperlukan selama penjahit bekerja baik di dalam ruangan kerja, dimensi box triseda, serta sistematika proses pelayanan penjahit kepada konsumennya dimulai dari awal sampai produk jadi dan diserahkan kepada konsumen.
Kemudian dilanjutkan dengan perancangan dan analisis, dimana memaparkan perancangan yang dilakukan untuk membuat box triseda beserta fasilitas fisik yang ada didalamnya, berdasarkan konsep ergonomi dan hasil dari pengolahan data yang dilakukan sebelumnya kemudian dilakukan pemilihan alternatif usulan melalui metode concept scoring.
Kesimpulan dan saran adalah tahap akhir dalam laporan perancangan ini, dimana merangkum hasil dari perancangan yang telah dibuat.
Pembahasan
Pembahasan pada laporan ini dilakukan untuk mnghasilkan suatu rancangan dari box triseda yang ergonomis. Perancangan ini merancang antara lain antara lain kursi jahit, meja jahit, tempat simpan benang, tempat simpan jarum dan kancing, meja tulis, ruang pas, dan tempat gantungan baju.
Kursi jahit dalam perancangannya memperhitungkan beberapa dimensi, antara lain lebar alas duduk, panjang alas duduk, tinggi alas duduk, panjang sandaran kursi, dan tinggi sandaran kursi. Meja jahit dalam perancangannya memperhitungkan beberapa dimensi, antara lain panjang meja jahit, lebar meja jahit, tinggi meja jahit, panjang laci jahit, tinggi laci jahit, dan lebar laci jahit. Tempat simpan benang dalam perancangannya memperhitungkan beberapa dimensi, antara lain panjang, lebar, dan tinggi. Tempat simpan jarum pentul dan kancing dalam perancangannya memperhitungkan beberapa dimensi, antara lain panjang, lebar, dan tinggi tempat jarum pentul, risleting dan kancing. Meja tulis dalam perancangannya memperhitungkan beberapa dimensi, antara lain panjang, lebar, dan tinggi meja tulis. Ruang pas dalam perancangannya memperhitungkan beberapa dimensi, antara lain panjang, lebar dan tinggi ruang pas. Tempat gantungan baju dalam perancangannya memperhitungkan beberapa dimensi, antara lain panjang, lebar, dan tinggi tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting.
Tabel 1. Data Antropometri/data acuan Kursi Jahit
Dimensi (cm)
Jenis Jenis Persentil Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm)
Lebar alas
Duduk Maksimum Jarak dari lipat lutut ke pantat 5% 40,50 Kenyamanan - 3,00 37,50 - 37,00
Panjang Alas Duduk
Minimum Lebar panggul + 2x lebar telapak tangan (sampai ibu
jari) 95% 37,10+(10,80*2) 58,70 - - - - 60,00
Total ukuran (cm) Interval Antropometri (cm)
Tabel 2. Data Antropometri/data acuan Kursi Jahit
Dimensi (cm)
Jenis Jenis Persentil Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm)
Minimum Panjang Mesin Jahit - - 40,64 Kain/baju yang dilipat - 21,00 61,64
Maksimum Jarak Bentang dari Ujung Jari Tangan Kiri ke Kanan 5% - 152,00 - - 152,00 Minimum Lebar Mesin+Panjang Tangan 95% 17,78 + 18,90 36,68 Jarak ujung meja ke mesin bagian belakang - 10,00 46,68
Maksimum
Jarak Genggaman Tangan (grip) ke Punggung pada Posisi Tangan ke Depan (horisontal)
5% 64,90 - - 64,90
Minimum Tinggi siku pada posisi duduk+tinggi lipat lutut 95% 28,2+44,5 72,7 tebal sepatu + kenyamanan 3,00+3,00 6,00 78,70
Maksimum Tinggi kursi max+(2xtebal paha) 95% 47,50+(2x16,3) 80,1 Tebal alas meja 3,00 83,10
Minimum Lebar gunting + tinggi meteran saat digulung - 7,50+3,40 10,90 (2xtebal ibu jari )+ tebal jari telunjuk (2x2,30)+2,00 6,60 17,50
Maksimum Panjang tangan 95% - 18,90 - - 18,90
Minimum Panjang gunting +(2xjarak dinding ke laci) - 24,5+(2x2,00) 28,50 - 28,50
Maksimum Lebar meja - (2xtebal kaki meja) - 63,00-(2x4) 55,00 - 55,00
Minimum tebal meteran+tebal alas laci - 3,40+2,00 5,40 Kesesuaian 3,00 8,40
Maksimum Panjang tangan 95% 18,90 - - 18,90
Tabel 3. Data Antropometri/data acuan Tempat Benang
Dimensi (cm)
Jenis Jenis Persentil Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm)
Minimum 10x panjang benang+(2x tebal kayu) (10x3,40)+(2x2,00) 38,00 11xtebal ibu jari 11x 2,30 25,30 63,30 Maksimum Jarak genggaman tangan (grip) ke punggung pada posisi
tangan ke depan (horisontal) 5% 64,90 64,90 64,90
Lebar Minimum Diameter genggam (maksimum)+tebal kayu 95% 5,10+2,00 7,10 7,10 7,00 Minimum 3xTinggi benang + (3xtinggi benang) 2x(3x10,40) 62,40 (2x tebal alas lemari)+ (2x tebal kayu) (2x2,00)+(2x2,00) 8,00 70,40
Maksimum Tinggi bahu pada posisi duduk+tinggi benang 5% 52,30+10,40 62,70 (2x tebal alas lemari)+ (2x tebal kayu) (2x2,00)+(2x2,00) 8,00 70,70
Interval Anthopometri Patokan Data Antopometri/Data Acuan Lainnya Allowance Total ukuran (cm)
63,30-64,90
Tabel 4. Data Antropometri/data acuan Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing
Dimensi (cm)
Jenis Jenis Persentil Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm)
Panjang Minimum Lebar risleting+(2x tebal kayu) 52+(2x0,50) 53 53,00 53,00
Lebar Minimum Diameter genggam (maksimum)+(2x tebal kayu)+ tebal
spons pelapis luar 95% 5,10+ (2x 0,5) + 5,00 11,10 - - 11,10 12,00
Minimum 3/4 Lebar risleting 3/4 x 52,00 39,00 - - 39,00
Maksimum Lebar risleting 52,00 - - 52,00 39,00 - 52,00 50,00
Patokan Data Antropometri/Data Acuan Lainnya Allowance Keputusan Data
Anthopometri (cm) Total ukuran (cm) Interval Anthopometri
(cm)
Tabel 5. Data Antropometri/data acuan Meja Tulis
Dimensi (cm)
Jenis Jenis Persentil Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Minimum 2x panjang buku tagihan+tinggi buku tagihan (2x28,50) + 10,50 67,50 2x jarak antara sisi buku
dengan tepi meja 2x10 20,00 87,50
Maksimum 1/2x(jarak bentang dari ujung jari tangan kiri ke kanan)+ 1/2x(tebal dada) 5% 1/2x152+1/2x17,4 84,70 2xtebal kayu 2x3,00 6,00 90,70
Minimum Lebar buku tagihan + lebar buku sample kain - 35,50 +28,50 64,00 - 64,00
Maksimum 2xJarak Genggaman Tangan (grip) ke Punggung
pada Posisi Tangan ke Depan (horisontal) 5% - 64,90
2x jarak antara sisi buku
dengan tepi meja 2x10 20,00 84,90
Minimum Tinggi siku berdiri+tebal sepatu 5% 93,20+3,00 96,20 96,20
Maksimum Tinggi siku berdiri 95% 107,40 107,40
Total ukuran (cm) Anthopometri (cm)Interval Anthopometri (cm)Keputusan Data
64,00-84,90 80,00 Jenis Patokan Data Anthopometri/Data Acuan Lainnya Allowance
Dimensi (cm)
Jenis Jenis Persentil Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm)
Minimum Jarak genggaman tangan(grip) ke punggung pada
posisi tangan ke depan + tebal gorden 95% 76,70+14,00 90,70 90,70
Maksimum 3/4panjang box 3/4x150,00 112,50 112,50
Minimum Jarak genggaman tangan(grip) ke punggung pada
posisi tangan ke depan + tebal gorden 95% 76,70+14,00 90,70 90,70
Maksimum Lebar box 115,00 115,00 115,00
Minimum Tinggi tubuh posisi berdiri tegak+ tebal sepatu 95% 173,20+3,00 176,20 176,20
Maksimum tinggi box 200,00 200,00
Patokan Data Antropometri/Data Acuan Lainnya
100,00
Jenis Total ukuran (cm) ata
Dimensi (cm)
Jenis Jenis Persentil Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm)
Minimum
Total ukuran (cm) Keputusan Data Anthopometri (cm)
Jenis Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm)
Panjang (12xtebal buku sample kain) (12x6,50) 78,00
Lebar Panjang buku sample kain 23,50 23,50
Tinggi Lebar buku model baju dan sample
kain 28,50 28,50
Panjang panjang tas 46,00 46,00
Jenis
10 x 2,50 25,00 alas kayu dinding
Data Acuan
Kawat gantungan tas Lebar 10x lebar tas saat dilipat
Tabel 8. Data Antropometri/data acuan Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Tabel 6. Data Antropometri/data acuan Fasilitas Tambahan
Setelah melakukan pengolahan data antropometri maka dilakukan perancangan dengan menentukan beberapa aspek dan spesifikasi perancangan fasilitas-fasilitas fisik tersebut yang kemudian membuat beberapa alternatif dari produk rancangan, sehingga dapat dilakukan pemilihan produk rancangan dengan menggunakan concept scoring.. Berikut beberapa concept scoring yang digunkan pada pemilihan perancangan.
Tabel 9. Concept Scoring Kursi Jahit
Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w)
Keamanan 3 2,5 7,5 1 3 2,5 7,5
Kenyamanan 2 3 6 1,5 3 1,5 3
Estetika 1 3 3 1,5 1,5 1,5 1,5
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
Kursi Jahit
Tabel 10. Concept Scoring Meja Jahit
Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w)
Keamanan 4 2 8 1,5 6 1,5 6 3 24
Kenyamanan 3 3 9 1,5 4,5 1,5 4,5 2 18
Multifungsi 2 1 2 1,5 3 1,5 3 4 8
Estetika 1 1 1 3 3 2 2 2 2
Peringkat 2 3 4
Total Nilai (S) 20 16,5 15,5
Parameter Penilaian Bobot (w) Alternatif 1 Alternatif 2
Meja Jahit
Alternatif 3 Alternatif 4
52 1
Tabel 11. Concept Scoring Tempat Benang
Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w)
Kenyamanan 3 1 3 2,5 7,5 2,5 7,
Multifungsi 2 2 4 2 4 2 4
Estetika 1 1,5 1,5 2 2 2,5 2,5
Peringkat 3 2 1
Total Nilai (S) 8,5 13,5 14
Parameter Penilaian Bobot (w)
Tempat Benang
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
5
Tabel 12. Concept Scoring Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing
Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w)
Keamanan 4 2 8 2 8 2 8
Kenyamanan 3 2 6 1 3 3 9
Multifungsi 2 2 4 2 4 2 4
Estetika 1 1,5 1,5 2 2 2,5 2,5
Parameter Penilaian Bobot (w)
Tempat Jarum Pentul, Risleting dan Kancing
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
Total Nilai (S) 19,5 17 23,5
Peringkat 2 3 1
Tabel 13. Concept Scoring Meja Tulis
Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w)
Keamanan 4 1,5 6 2,5 10 2 8 2 12
Kenyamanan 3 2 6 2 6 2 6 2 12
Multifungsi 2 1 2 2 4 2 4 3 6
Estetika 1 1,5 1,5 2 2 1,5 1,5 3 4,5
Peringkat 4 2 3
Total Nilai (S) 15,5 22 19,5
Parameter Penilaian Bobot (w) Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 4
34,5 1 Meja Tulis
Tabel 14. Concept Scoring Runag Pas
Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w)
Keamanan 4 2 8 2,5 10 1,5 6
Kenyamanan 3 2 6 2 6 2 6
Multifungsi 2 1 2 1 2 4 8
Estetika 1 2 2 2 2 2 2
22 Parameter Penilaian Bobot (w)
Ruang Pas
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
Peringkat 3 2 1
Total Nilai (S) 18 20
Tabel 15. Concept Scoring Tata Letak Fasilitas Fisik
Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w)
Keamanan 3 2 6 2 6 2 6
Kenyamanan 2 2 4 1 2 3 6
Estetika 1 2 2 2 2 2 2
Peringkat 2 3 1
Total Nilai (S) 12 10 14
Parameter Penilaian Bobot (w)
Tata Letak Fasilitas Fisik
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
Berikut beberapa alternatif yang terpilih melalui metode concept scoring:
Gambar 1. Kursi Jahit Terpilih
Gambar 3. Tempat benang / Rak Benang Terpilih
Gambar 5. Meja Tulis Terpilih
Gambar 6. Ruang Pas Terpilih
Gambar 7. Tata Letak Fasilitas Fisik Pada Saat Aktivitas Menjahit
Kesimpulan
Di dalam box triseda ini terdapat dua area yang dimana penjahit melakukan beberapa kegiatan. Di dalam area kerja/menjahit, penjahit melakukan aktivitas seperti menjahit, sedangkan pada area konsumen dan penjahit, penjahit melakukan aktivitas seperti mencatat data konsumen, dan pesanan konsumen, memotong kain sample, dan berinteraksi dengan konsumen.
Bahan-bahan dan alat yang dibawa penjahit di dalam box triseda antara lain 12 buah buku sample kain, 10 buah buku model baju serta sample kain, 1 buah surat jalan/nota, 1 buah buku data konsumen, 1 buah buku tagihan, gunting, meteran, risleting, jarum pentul, accu, benang, mesin jahit, kancing, foot pedal, dan baju pesanan konsumen. Untuk fasilitas fisik yang dibawa antara lain kursi jahit, meja jahit, tempat simpan benang, tempat simpan jarum dan kancing, meja tulis, ruang pas, dan tempat gantungan baju.
Rancangan fasilitas fisik yang didapat dari pengolahan dan analisis data berdasarkan data antropometri adalah sebagai berikut:
• Perancangan kursi jahit yang ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan data acuan. Perancangan ini memiliki lima kaki yang setiap ujungnya memiliki roda. Alas dan sandaran kursinya terbuat dari rakitan alumunium yang dilapisi oleh spons busa, dan untuk ketinggian kursi dapat diatur ketinggiannya sesuai dengan kenyamanan pengguna. Kursi memiliki lebar alas duduk sebesar 37,00 cm, panjang alas duduk sebesar 60,00 cm, tinggi alas duduk sebesar 36,10 cm sampai dengan 47,50 cm, panjang sandaran sebesar 60,00 cm, dan tinggi sandaran sebesar 40,00 cm. Kursi memiliki warna biru yang memiliki efek jauh sehingga penjahit merasa lebih luas.
• Perancangan meja jahit yang ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan data acuan. Meja jahit ini dapat mengefesiensikan kebutuhan ruang simpan meja, dimana alas meja dapat dilipat. Meja juga memiliki beberapa kegunaan antara lain dapat digunakan sebagai fasilitas meja tulis yang akan dibutuhkan untuk area konsumen dan penjahit, memiliki lemari, dan laci. Meja memiliki ukuran panjang sebesar 152,00 cm, lebar meja sebesar 63,00 cm, tinggi meja sebesar 80,00 cm. Meja memiliki warna yang warna yang modern dan elegan yaitu warna hitam.
• Perancangan tempat benang/rak benang yang ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan data acuan. Tempat benang/rak benang memiliki kemiringan pada posisi letak penyimpanan benang, dimana benang condong ke arah penjahit sebesar 30o, sehingga memudahkan penjahit dalam mengambil benang-benang tersebut. Tempat benang/rak benang memiliki ukuran panjang sebesar 64,00 cm, lebar sebesar 7,00 cm, tinggi sebesar 70,00 cm. Tempat benang/rak benang memiliki warna yang modern dan elegan yaitu warna coklat tua dengan desain alamiah dari alur kayu
• Perancangan tempat jarum pentul, risleting dan kancing yang ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan data acuan. Tempat jarum pentul, risleting dan kancing memiliki keunggulan yaitu tempat penyimpanan memanfaatkan prinsip gaya berat sehingga barang yang akan digunakan selalu tersedia di tempat yang dekat untuk diambil. Tempat jarum pentul, risleting dan kancing memiliki ukuran panjang sebesar 53,00 cm, lebar sebesar 12,00 cm, tinggi sebesar 50,00 cm. Tempat jarum pentul, risleting dan kancing memiliki warna yang modern namun elegan yaitu warna coklat muda dengan desain alamiah dari alur kayu
• Perancangan meja tulis yang ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan data acuan. Meja jahit ini dapat mengefesiensikan kebutuhan ruang simpan meja, dimana alas meja dapat dilipat. Meja juga memiliki beberapa kegunaan antara lain dapat digunakan sebagai fasilitas meja tulis yang akan dibutuhkan untuk area konsumen dan penjahit, memiliki lemari, dan laci. Meja memiliki ukuran panjang sebesar 90,00 cm, lebar meja sebesar 80,00 cm, tinggi meja sebesar 105,00 cm. Meja memiliki warna yang modern dan elegan yaitu warna hitam.
lebar meja sebesar 100,00 cm, tinggi meja sebesar 180,00 cm. Ruang pas memiliki korden yang berwarna warni, sehingga terlihat unik dan menarik.
• Perancangan tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting yang ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan data acuan. Perancangan tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting berbentuk lingkaran, sehingga lebih menghemat tempat dan tetap memiliki kapasitas yang sama dengan alternatif lainnya, dan memiliki roda pada alasnya sehingga lebih flexible. Tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting memiliki ukuran panjang sebesar 203,00 cm, lebar sebesar 65,00 cm, tinggi sebesar 140,00 cm. Perancangan tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting ini dibentuk dari material alumunium, sehingga dari segi estetika rancangan terlihat lebih modern.
Rancangan box triseda menggunakan tiga kali perpanjangan alas yang diambil dari sisi-sisi box, sehingga ruangan kerja dapat menjadi luas. Perancangan tata letak fasilitas ini memiliki ukuran panjang yang dilihat dari atas sebesar 300,00 cm, lebar sebesar 315,00 cm dan tinggi sebesar 200,00 cm. Ukuran pada saat box dilipat adalah panjang 150,00 cm, lebar 115,00 cm dan tinggi 200,00 cm
Tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan dikatakan telah ergonomis karena perancangannya telah diperhitungkan berdasarkan antropometri manusia dengan persentil yang disesuaikan dengan penggunaan alat/faslitas tersebut. Tata letak fasilitas fisik telah dipertimbangkan penyusunannya berdasarkan area penjahit, antara area kerja/menjahit dengan area konsumen dan penjahit.
Tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan yang ergonomis pada saat box triseda tidak digunakan adalah dengan melakukan efesiensi tempat dari fasilitas fisik yang ada di dalam box secara maksimal, sehingga pada saat box tidak digunakan panjang dan lebar box menjadi lebih kecil sehingga tidak menyulitkan penjahit pada saat menjalankan motor.
Saran
Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk melakukan perancangan bagian luar triseda yang mengandung nilai promosi dari perusahaan, seperti pada badan box diberikan gambar/logo perusahaan dan memberikan alat pengeras suara yang akan dihidupkan selama perjalanan mengelilingi komplek/ jalan di area konsumen dan juga melakukan perancangan untuk desain kunci box.
Daftar Pustaka
Khalifa, Azaddin Salem, 2004, Customer Value : A Review of Recent Literature and An Integrative Configuration, Management Decision, Vol. 42, No. 5, pp. 645-666.
Kotler, Philip, & Kevin Lane Keller, 2006, Marketing Management, Twelfth Edition.
Liliana, Y.P; Pertimbangan Antropometri Pada Pendisainan, Seminar Nasional III SDM Teknologi Nuklir.2007
Nurmianto, Eko; “Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna Widya, Surabaya, 2003.
Pulat, Mustafa B.,1992, Fundamentals of Industrial Ergonomics, Prentice-Hall, Inc, New Jersey,USA.
Sutalaksana,Iftikar Z., R. Anggawisaatra, dan J. H. Tjakraatmadja; “Teknik dan Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri ITB, Bandung,1979.
Syafei, Yani, Seminar Nasional “Aplikasi Konsep Ergonomi Dalam Pengembangan Design Produk Dalam Pengembangan Design Produk Akan Memberikan Nilai Jual Produk Yang Tinggi & Keunggulan Bersaing”, Teknik Industri Unpas, Bandung,2007.
Team Dosen dan Team Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II; Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia, 2005.
Ulrich, Karl T., Steven D. Eppinger; “Perancangan dan Pengembangan Produk”, Salemba Teknika, Jakarta, 2001.
DAFTAR PUSTAKA
1. Khalifa, Azaddin Salem, 2004, Customer Value : A Review of Recent
Literature and An Integrative Configuration, Management Decision, Vol.
42, No. 5, pp. 645-666.
2. Kotler, Philip, & Kevin Lane Keller, 2006, Marketing Management, Twelfth
Edition.
3. Liliana, Y.P; Pertimbangan Antropometri Pada Pendisainan, Seminar
Nasional III SDM Teknologi Nuklir.2007
4. Nurmianto, Eko; “Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna Widya,
Surabaya, 2003.
5. Pulat, Mustafa B.,1992, Fundamentals of Industrial Ergonomics,
Prentice-Hall, Inc, New Jersey,USA.
6. Sutalaksana,Iftikar Z., R. Anggawisaatra, dan J. H. Tjakraatmadja; “Teknik
dan Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri ITB, Bandung,1979.
7. Syafei, Yani, Seminar Nasional “Aplikasi Konsep Ergonomi Dalam
Pengembangan Design Produk Dalam Pengembangan Design Produk Akan
Memberikan Nilai Jual Produk Yang Tinggi & Keunggulan Bersaing”,
Teknik Industri Unpas, Bandung,2007.
8. Team Dosen dan Team Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja
dan Ergonomi II; Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah Analisis Perancangan
Kerja dan Ergonomi II, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen
Maranatha, Bandung, Indonesia, 2005.
9. Ulrich, Karl T., Steven D. Eppinger; “Perancangan dan Pengembangan
Produk”, Salemba Teknika, Jakarta, 2001.
10. Hughes, FAA William J. HFDG, Technical Center.1996.
11. http://teori-teoriergonomi.blogspot.com/