• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekayasa Box Triseda Untuk Penjahit Keliling Menggunakan Konsep Ergonomi (Studi Kasus Di CV. Darto Putra, Cimahi).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rekayasa Box Triseda Untuk Penjahit Keliling Menggunakan Konsep Ergonomi (Studi Kasus Di CV. Darto Putra, Cimahi)."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis akan selalu menghadapi persaingan. Salah satu contoh persaingan di dalam dunia bisnis adalah perusahaan yang bergerak di bidang garmen, dimana penjahit tradisional, perusahaan garmen,

outlet, dan boutique saling bersaing untuk merebut pasar. Oleh karena itu,

perusahaan harus memiliki strategi tersendiri untuk memenangkan pasar. Salah satu strategi perusahaan untuk mempertahankan bisnisnya adalah dengan melakukan inovasi.

CV Darto Putra, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang garmen, ingin melakukan inovasi dalam memasarkan produknya. Hal ini dilakukan karena terdapat masalah penurunan tingkat permintaan dari pelanggan yang salah satunya dikarenakan jauhnya lokasi perusahaan dengan tempat tinggal pelanggan. Adapun inovasi yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah dengan merancang suatu alat transportasi yaitu triseda untuk penjahit. Triseda menjadi pilihan perusahaan dikarenakan motor tiga roda ini dapat melewati jalan-jalan kecil di sekitar perumahan konsumen, dan juga memiliki pengeluaran bensin yang sedikit bila dibandingkan dengan mobil. Box triseda juga dapat di modifikasi dengan mudah sesuai kebutuhan pengguna.

Langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan perancangan adalah mengumpulkan data. Adapun data yang dikumpulkan adalah jenis barang yang akan dibawa oleh penjahit, peralatan yang akan digunakan penjahit pada saat menjahit dan melayani konsumen, data umum triseda, data umum penjahit keliling, dan data antropometri yang berasal dari buku “Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya’ karangan Eko Nurmianto. Data tersebut diolah dan dianalisis, adapun analisis yang akan dilakukan menggunakan use value dan esteem value.

Setiap fasilitas dan tata letak yang dirancang memiliki 3 sampai 4 alternatif, yang masing-masing dianalisis menggunakan use value dan esteem

value, kemudian dilakukan pemilihan menggunakan metode concept scoring

berdasarkan diskusi dengan pemilik CV Darto Putra, dimana fasilitas fisik kursi jahit yang terpilih adalah alternatif 1 dengan keunggulan memiliki sistem

adjustment pada kaki-kaki kursinya, meja jahit yang terpilih adalah alternatif 4

dengan keunggulan memiliki multifungsi dimana dapat digunakan untuk meja tulis dan dapat mengefesiensikan tempat, tempat benang/rak benang yang terpilih adalah alternatif 3 dengan keunggulan memiliki bentuk yang simple dan memiliki

kemiringan sebesar 30o yang mengarah ke arah penjahit sehingga mempermudah

pengambilan benang, tempat jarum pentul, risleting dan kancing yang terpilih adalah alternatif 3 dengan keunggulan menggunakan sistem gaya berat pada tempat penyimpanan kancing, meja tulis yang terpilih adalah alternatif 4 dengan keunggulan memiliki multifungsi dimana dapat digunakan untuk meja jahit dan dapat mengefesiensikan tempat, ruang pas yang terpilih adalah alternatif 3 dengan keunggulan memiliki multifungsi dimana dapat digunakan untuk tempat simpan lain, tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting yang terpilih adalah alternatif 4 dengan keunggulan dapat mengefesiensikan tempat, dan tata letak fasilitas fisik yang terpilih adalah alternatif 3 dengan keunggulan memberikan ruang kerja yang lebih nyaman namun tetap dapat mengefesiensikan tempat.

(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah... 1-1

1.2Identifikasi masalah ... 1-2

1.3Batasan dan Asumsi ... 1-2

1.4Perumusan Masalah ... 1-4

1.5Tujuan Penelitian ... 1-4

1.6Sistematika Penulisan ... 1-5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ergonomi... 2-1

2.2 Antropometri ... 2-2

2.3 Antropometri dan Peralatan ... 2-4

2.4 Antropometri Dalam Sistem Manusia-Mesin ... 2-4

2.5 Persentil... 2-13

2.6 Perancangan ... 2-15

2.6.1 Konsep Perancangan ... 2-15

2.6.2 Teknik Perancangan ... 2-15

2.6.3 Krakteristik Teknik Perancangan dan Karakteristik Perancang... 2-15

2.7 Perancangan Produk... 2-16

2.7.1 Prosedur Perancangan ... 2-22

2.7.2 Analisa Nilai ... 2-22

2.8 Warna ... 2-22

2.9 Metode Concept Scoring... 2-24

2.10 Tangga... 2-26

(3)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Sejarah Perusahaan ... 4-1

4.2 Penjahit Keliling... 4-11

4.3 Motor Tiga Roda (Triseda) ... 4-12

BAB 5 PENGOLAHAN DATA, ANALISIS, DAN PERANCANGAN

5.1 Pengolahan dan Analisis Data Antropometri Fasilitas Fisik... 5-1

5.1.1 Fasilitas Fisik pada Area Kerja ... 5-1

5.1.1.1 Kursi Jahit ... 5-1

5.1.1.2 Perancangan dan Analisis Perancangan Kursi Jahit... 5-6

5.1.1.3 Concept Scoring Kursi Jahit... 5-14

5.1.1.4 Meja Jahit ... 5-18

5.1.1.5 Perancangan dan Analisis Perancangan Meja Jahit ... 5-24

5.1.1.6 Concept Scoring Meja Jahit ... 5-34

5.1.1.7 Tempat Benang/Rak Benang... 5-37

5.1.1.8 Perancangan dan Analisis Perancangan Tempat Benang... 5-41

5.1.1.9 Concept Scoring Tempat Benang/Rak Benang... 5-46

5.1.1.10 Tempat Jarum Pentul, Risleting dan Kancing ... 5-49

5.1.1.11 Perancangan dan Analisis Perancangan Tempat Jarum Pentul,

Risleting dan Kancing ... 5-53

5.1.1.12 Concept Scoring Tempat Jarum Pentul, Risleting dan Kancing .. 5-60

5.1.2 Area Konsumen dan Penjahit... 5-63

5.1.2.1 Meja Tulis ... 5-64

5.1.2.2 Perancangan dan Analisis Perancangan Meja Tulis... 5-68

5.1.2.3 Concept Scoring Meja Tulis... 5-76

5.1.2.4 Ruang Pas... 5-80

5.1.2.5 Perancangan dan Analisis Perancangan Ruang Pas ... 5-84

5.1.2.6 Concept Scoring Ruang Pas ... 5-89

5.1.2.7 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting... 5-92

5.1.2.8 Perancangan dan Analisis Perancangan Tempat Gantungan Baju Jadi

dan Baju Siap Fitting ... 5-95

(4)

5.1.2.9 Concept Scoring Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting

... 5-102

5.2 Perancangan Tata Letak Fasilitas Fisik... 5-105

5.3 Concept Scoring Tata Letak Fasilitas Fisik ... 5-118

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1

6.2 Saran ... 6-4

DAFTAR PUSTAKA ... xvii

KOMENTAR DOSEN PENGUJI ... xviii

DATA PENULIS ... xix

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Efek Psikologis Warna...2-23

Tabel 2.2 Concept Scoring...2-24

Tabel 4.1 Spesifikasi Teknik Triseda ...4-13

Tabel 4.2 Dimensi Buku Sample Kain...4-15

Tabel 4.3 Dimensi Buku Model Baju serta Sample Kain ...4-16

Tabel 4.4 Dimensi Surat Jalan/Nota...4-16

Tabel 4.5 Buku Data Konsumen ...4-17

Tabel 4.6 Buku Tagihan...4-18

Tabel 4.7 Gunting ...4-18

Tabel 4.8 Dimensi Meteran...4-19

Tabel 4.9 Dimensi Risleting...4-19

Tabel 4.10 Dimensi Benang...4-20

Tabel 4.11 Dimensi Mesin Jahit...4-21

Tabel 4.12 Dimensi Foot Pedal ...4-22

Tabel 4.13 Dimensi Kantong ...4-23

Tabel 4.14 Dimensi Baju dan Plastik Penutup...4-23

Tabel 4.15 Dimensi Accu ...4-24

Tabel 4.16 Dimensi Tempat dan Mesin Jahit...4-24

Tabel 5.1 Data Antropometri/data acuan Kursi Jahit...5-5

Tabel 5.2 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik Kursi Jahit...5-6

Tabel 5.3 Concept Scoring Kursi Jahit ...5-15

Tabel 5.4 Data Antropometri/data acuan Meja Jahit ...5-23

Tabel 5.5 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik Meja Jahit ...5-24

Tabel 5.6 Concept Scoring Meja Jahit ...5-34

Tabel 5.7 Tabel Data Antropometri/data acuan Tempat Benang...5-40

Tabel 5.8 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik Tempat Benang /

Rak Benang ...5-41

Tabel 5.9 Concept Scoring Tempat Benang ...5-47

(6)

Tabel 5.10 Data Antropometri/data acuan Tempat Jarum Pentul, Risleting dan

Kancing ...5-52

Tabel 5.11 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik Tempat Jarum

Pentul, Risleting, dan Kancing...5-53

Tabel 5.12 Concept Scoring Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing ...5-61

Tabel 5.13 Tabel Data Antropometri/data acuan Meja Tulis...5-67

Tabel 5.14 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik Meja Tulis...5-68

Tabel 5.15 Concept Scoring Meja Tulis ...5-77

Tabel 5.16 Fasilitas Tambahan ...5-79

Tabel 5.17 Tabel Data Antropometri/data acuan Ruang Pas ...5-83

Tabel 5.18 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik Ruang Pas ...5-84

Tabel 5.19 Concept Scoring Ruang Pas...5-90

Tabel 5.20 Data Antropometri/data acuan Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju

Siap Fitting...5-94

Tabel 5.21 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik Tempat Gantungan

Baju Jadi dan Baju Siap Fitting ...5-95

Tabel 5.22 Concept Scoring Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting....5-103

Tabel 5.23 Concept Scoring Tata Letak Fasilitas Fisik ...5-118

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Antropometri Posisi Berdiri ...2-6

Gambar 2.2 Antropometri Posisi Duduk...2-7

Gambar 2.3 Hip breadth, Sitting ...2-7

Gambar 2.4 Tinggi Badan ketika Duduk ...2-7

Gambar 2.5 Tinggi Lutut ketika Duduk...2-8

Gambar 2.6 Popliteal height, sitting ...2-8

Gambar 2.7 Elbow rest height, sitting...2-8

Gambar 2.8Thigh clearance, Sitting ...2-8

Gambar 2.9 Ketinggian Mata ketika Duduk ...2-9

Gambar 2.10 Jangkauan Tangan ...2-9

Gambar 2.11 Antropometri Kepala... 2-10

Gambar 2.12 Antropometri Tangan ...2-11

Gambar 2.13 Antropometri Kaki ...2-11

Gambar 2.14 Bagan Produk Ergonomis Berdasar Antropometri...2-13

Gambar 2.15 Peranan Konsep Ergonomi dalam Pengembangan Design Produk...2-20

Gambar 2.16 Tujuan dari Ergonomi ...2-21

Gambar 2.17 Dimensi Standar Tangga ...2-26

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian ...3-1

Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV Darto Putra ...4-2

Gambar 4.2 Sistematika Proses Pada Tempat Jahit/Outlet ...4-5

Gambar 4.3 Sistematika Proses Penjahit Keliling ...4-8

Gambar 4.4 Penjahit Keliling dengan Sepedanya...4-14

Gambar 4.5 Contoh Triseda ...4-14

Gambar 4.6 Buku Sample Kain...4-15

Gambar 4.7 Buku Model dan Sample Kain ...4-15

Gambar 4.8 Surat Jalan/Nota ...4-16

Gambar 4.9 Buku Data Konsumen ...4-17

Gambar 4.10 Buku Tagihan ...4-18

(8)

Gambar 4.11 Gunting...4-18

Gambar 4.12 Meteran...4-19

Gambar 4.13 Risleting ...4-19

Gambar 4.14 Benang...4-20

Gambar 4.15 Mesin Jahit ...4-21

Gambar 4.16 Foot Pedal ...4-22

Gambar 4.17 Tas ...4-22

Gambar 4.18 Baju dan Plastik Penutup...4-23

Gambar 4.19 Accu...4-24

Gambar 4.20 Tempat dan Mesin Jahit ...4-24

Gambar 5.1 Kursi Jahit Alternatif 1 Tampak Samping Maksimal...5-7

Gambar 5.2 Kursi Jahit Alternatif 1 Tampak Samping Minimal...5-7

Gambar 5.3 Kursi Jahit Alternatif 1 Tampak Depan ...5-8

Gambar 5.4 Kursi Jahit Alternatif 1 Tampak Samping Atas ...5-8

Gambar 5.5 Kursi Jahit Alternatif 2 Tampak Samping... 5-10

Gambar 5.6 Kursi Jahit Alternatif 2 Tampak Samping Atas ...5-10

Gambar 5.7 Kursi Jahit Alternatif 2 Tampak Depan ...5-11

Gambar 5.8 Kursi Jahit Alternatif 3 Tampak Depan ...5-12

Gambar 5.9 Kursi Jahit Alternatif 3 Tampak Samping ...5-13

Gambar 5.10 Kursi Jahit Alternatif 3 Tampak Samping Atas ...5-13

Gambar 5.11 Kursi Jahit Terpilih...5-17

Gambar 5.12 Mekanisme Kaki Kursi...5-17

Gambar 5.13 Meja Jahit Alternatif 1Tampak Samping ...5-25

Gambar 5.14 Meja Jahit Alternatif 1Tampak Atas Samping ...5-25

Gambar 5.15 Meja Jahit Tampak Belakang...5-26

Gambar 5.16 Meja Jahit Alternatif 2 Tampak Depan ...5-27

Gambar 5.17 Meja Jahit Alternatif 2 Tampak Atas Samping...5-27

Gambar 5.18 Meja Jahit Alternatif 2 Tampak Atas Samping Saat Dilipat...5-28

Gambar 5.19 Meja Jahit Alternatif 3 Tampak Depan ...5-29

Gambar 5.20 Meja Jahit Alternatif 3 Tampak Atas Samping...5-30

Gambar 5.21 Meja Jahit Alternatif 3 Tampak Depan Dengan Alas Terbuka ...5-30

(9)

Gambar 5.22 Meja Jahit Alternatif 4 Tampak Depan ...5-32

Gambar 5.23 Meja Jahit Alternatif 4 Tampak Atas ... 5-32

Gambar 5.24 Mekanisme Kerja Melipat Alas Meja ...5-33

Gambar 5.25 Meja Jahit Terpilih ...5-36

Gambar 5.26 Tempat Benang Alternatif 1 Tampak Depan ...5-42

Gambar 5.27 Tempat Benang Alternatif 1Tampak Samping...5-42

Gambar 5.28 Tempat Benang Alternatif 1Tampak Samping Atas ...5-43

Gambar 5.29 Tempat Benang Alternatif 2 Tampak Samping...5-44

Gambar 5.30 Tempat Benang Alternatif 2 Tampak Samping Atas ...5-44

Gambar 5.31 Tempat Benang Alternatif 3 Tampak Samping Atas ...5-45

Gambar 5.32 Tempat Benang Alternatif 3 Tampak Depan ...5-46

Gambar 5.33 Tempat Benang / Rak Benang Terpilih...5-49

Gambar 5.34 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Alternatif 1 Tampak

Depan ...5-54

Gambar 5.35 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Alternatif 1 Tampak

Atas Samping ...5-55

Gambar 5.36 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Alternatif 2 Tampak

Depan ...5-56

Gambar 5.37 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Alternatif 2 Tampak

Atas Samping ...5-57

Gambar 5.38 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Alternatif 3 Tampak

Atas Samping ...5-58

Gambar 5.39 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Alternatif 3 Tampak

Atas Samping ...5-59

Gambar 5.40 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Alternatif 3 Tampak

Atas ...5-59

Gambar 5.41 Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing Terpilih ...5-63

Gambar 5.42 Meja Tulis Alternatif 1Tampak Samping...5-69

Gambar 5.43 Meja Tulis Alternatif 1 Tampak Samping Atas ...5-69

Gambar 5.44 Meja Tulis Alternatif 2 Tampak Samping Atas ...5-70

Gambar 5.45 Meja Tulis Alternatif 2 Tampak Samping dengan Pintu Dibuka...5-71

(10)

Gambar 5.46 Meja Tulis Alternatif 2 Tampak Samping...5-71

Gambar 5.47 Meja Tulis Alternatif 3 Tampak Samping...5-72

Gambar 5.48 Meja Tulis Alternatif 3 Tampak Samping Atas ...5-73

Gambar 5.49 Meja Tulis Alternatif 4 Tampak Atas ...5-74

Gambar 5.50 Meja Tulis Alternatif 4 Tampak Samping...5-74

Gambar 5.51 Meja Tulis Alternatif 4 Tampak Samping Atas ...5-75

Gambar 5.52 Meja Tulis Alternatif 4 Tampak Atas Samping Atas Diperpanjang ...5-75

Gambar 5.53 Meja Tulis Terpilih...5-79

Gambar 5.54 Ruang Pas Alternatif 1 Tampak Atas...5-85

Gambar 5.55 Ruang Pas Alternatif 1 Tampak Samping Atas Dengan Pintu-

Terbuka ...5-85

Gambar 5.56 Ruang Pas Alternatif 1 Tampak Samping Atas ...5-85

Gambar 5.57 Ruang Pas Alternatif 2 Tampak Atas ...5-86

Gambar 5.58 Ruang Pas Alternatif 2 Tampak Samping Atas...5-87

Gambar 5.59 Ruang Pas Alternatif 3 Tampak Atas...5-88

Gambar 5.60 Ruang Pas Alternatif 3 Tampak Samping Atas...5-88

Gambar 5.61 Ruang Pas Terpilih ...5-91

Gambar 5.62 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 1

Tampak Depan ...5-96

Gambar 5.63 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 1

Tampak Samping ...5-96

Gambar 5.64 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 1

Tampak Samping Atas ...5-97

Gambar 5.65 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 2

Tampak Depan ...5-98

Gambar 5.66 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 2

Tampak Samping Atas ...5-98

Gambar 5.67 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 2

Tampak Samping ...5-98

Gambar 5.68 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 3

Tampak Samping Atas ...5-99

(11)

Gambar 5.69 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 3

Tampak Depan ...5-100

Gambar 5.70 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 4

Tampak Atas ...5-101

Gambar 5.71 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 4

Tampak Samping ...5-101

Gambar 5.72 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Alternatif 4

Tampak Samping Atas ...5-102

Gambar 5.73 Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Terpilih...5-105

Gambar 5.74 Tata Letak Fisik Pada Saat Tidak Terjadi Aktivitas ...5-106

Gambar 5.75 Tata Letak Fisik Pada Saat Terjadi Aktivitas Alternatif 1 ... 5-107

Gambar 5.76 Tata Letak Fisik Alternatif 2 Pada Saat Aktivitas Menjahit ...5-110

Gambar 5.77 Tata Letak Fisik Pada Saat Terjadi Aktivitas dengan Konsumen

Alternatif 2 ... 5-111

Gambar 5.78 Tata Letak Fisik Ketika Tidak Terjadi Aktivitas Alternatif 3 ...5-113

Gambar 5.79 Tata Letak Fisik Ketika Terjadi Aktivitas Antara Konsumen dan

Penjahit Alternatif 3 ...5-114

Gambar 5.80 Tata Letak Fasilitas Fisik Ketika Terjadi Aktivitas Menjahit

Alternatif 3 ...5-116

Gambar 5.81 Penyusunan Sisi Box Terpilih Pada Saat Tidak Ada Aktivitas...5-120

Gambar 5.82 Penyusunan Sisi Box Terpilih dengan Sisi Tambahan Dibuka...5-121

Gambar 5.83 Penyusunan Sisi Box Terpilih dengan Alas Menjadi Tangga...5-122

Gambar 5.84 Penyusunan Sisi Box Terpilih dengan Alas Menjadi Tangga Dilihat

dari Samping ...5-122

Gambar 5.85 Tata Letak Fasilitas Fisik Pada Saat Belum Terjadi Aktivitas...5-123

Gambar 5.86 Tata Letak Fasilitas Fisik Pada Saat Aktivitas Konsumen dan

Penjahit...5-125

Gambar 5.87 Tata Letak Fasilitas Fisik Pada Saat Aktivitas Menjahit...5-126

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Di tengah gemerlapnya dunia fashion dan persaingan ketat antar

perusahaan yang bergerak dalam bidang garmen, maka perusahaan harus

selalu meningkatkan performansinya, sehingga mereka dapat bertahan atau

bahkan dapat memenangkan persaingan. Bukan hanya perusahaan besar

saja yang harus berkompetisi, tetapi juga perusahaan-perusahaan kecil,

seperti halnya CV Darto Putra.

CV Darto Putra yang berada di daerah Komplek Taman Mutiara

Cimahi ini adalah salah satu perusahaan yang menyediakan jasa pelayanan

pembuat pakaian. Perusahaan ini dapat menerima segala macam permintaan

jahitan yang diminta oleh konsumen, sehingga pekerjaannya termasuk ke

dalam job order. Ragam jahitan yang ditawarkan antara lain pembuatan jas,

blazer, kebaya, celana panjang, dan rok. CV Darto Putra ini juga melayani

dalam pembuatan pakaian secara massal atau yang biasa disebut partai

besar.

Konsumen yang tertarik dengan jasa yang ditawarkan pada saat ini

cukup banyak, namun pesaing-pesaing yang ada juga semakin hari semakin

bertambah, misalnya saja dengan adanya boutique, mall, outlet dan

beberapa penjahit lain yang juga ikut bermain dalam dunia bisnis ini,

dimana hal inilah yang membuat penurunan jumlah konsumen dari CV

Darto Putra.

Melihat masalah ini tentu saja pemilik tidak tinggal diam. Untuk

memajukan perusahaannya, pemilik pun meneliti alasan penurunan jumlah

pelanggan ini. Setelah konsumen-konsumen yang sudah jarang memesan di

tempat jahit ini dihubungi, ternyata diketahui bahwa penurunan jumlah

pelanggan ini salah satunya disebabkan karena lokasi konsumen yang jauh

dengan tempat penjahit.

(13)

Bab 1 Pendahuluan 1- 2

Dari masalah tersebut, pemilik menginginkan suatu inovasi baru

dalam pelayanan jasanya, salah satunya memberikan layanan 'jemput bola',

yang artinya penjahit mendatangi konsumen, bukan konsumen yang

mendatangi penjahit untuk melakukan pemesanan, sehingga penjahit dapat

membuat pelanggan merasa puas dalam memesan produk dari penjahit ini.

Untuk hal ini, tentu saja diperlukan suatu sarana transportasi yang

menunjang layanan ini. Berdasarkan hasil diskusi pimpinan perusahaan dan

penulis, maka diputuskanlah penggunaan triseda sebagai sarana dari

pelayanan jasa yang telah direncanakan sebelumnya.

Dalam perancangan box triseda, perusahaan meminta bantuan penulis

untuk dapat memberikan usulan rancangan box triseda untuk penjahit

keliling yang ergonomis.

1.2Identifikasi masalah

Dalam proses merancang box triseda, penulis menemukan beberapa masalah

antara lain:

1. Belum ada produk triseda di pasaran, yang khusus untuk penjahit

keliling.

2. Belum diketahui aktivitas apa saja yang dapat dilakukan oleh penjahit

keliling di dalam box triseda, sehingga diperlukan wawancara dan

penelitian terhadap penjahit keliling.

3. Belum diketahui bahan-bahan dan alat apa saja yang harus dibawa oleh

penjahit keliling, sehingga diperlukan wawancara dan penelitian

terhadap pihak perusahaan CV Darto Putra.

1.3Batasan dan Asumsi

Berikut beberapa batasan yang digunakan pada penelitian ini:

• Data Antropometri yang digunakan untuk perancangan fasilitas fisik

diambil dari “ERGONOMI KONSEP DASAR DAN APLIKASINYA”

karangan Eko Nurmianto.

(14)

Bab 1 Pendahuluan 1- 3

Mesin jahit yang akan digunakan pada box triseda adalah merk “Singer

2662 Sewing Machine”.

• Tidak memperhitungkan biaya.

• Persentil maksimum sebesar 95%, persentil rata-rata 50%, dan persentil

minimum sebesar 5%.

• Rancangan tidak merubah dimensi mesin triseda.

• Tidak meneliti faktor lingkungan fisik.

Hasil perancangan box triseda ini hanya diperuntukkan bagi pria

dewasa, karena pekerja dari CV Darto Putra adalah pria.

• Perancangan fasilitas fisik yang dirancang meliputi kursi jahit, meja

jahit, tempat simpan benang, tempat simpan jarum dan kancing, meja

tulis, ruang pas, tempat gantungan baju, dan tata letak fasilitas fisik

yang mempengaruhi bentuk/design box triseda.

• Yang dimaksud ergonomis pada perancangan ini adalah melihat dari

kesesuaian dimensi produk dengan data-data antropometri.

• Perancangan hanya mengacu terhadap teori saja, belum sampai tahap

implementasi.

Berikut adalah asumsi yang digunakan pada penelitian ini:

• Data antropometri yang diambil dari buku Eko Nurmianto mewakili

data antropometri.

Permukaan tanah pada saat penjahit bekerja di box datar

• Luas tempat parkir kendaraan pada saat penjahit bekerja memiliki

keleluasaan minimal 300cm x 300 cm.

Penopang yang digunakan untuk menopang box triseda pada saat box

diperpanjang dapat menopang bebannya dengan aman.

• Ukuran panjang adalah bagian sisi benda yang horizontal tegak lurus

dengan dada manusia.

• Ukuran lebar adalah bagian sisi benda yang sejajar dengan dada

manusia.

(15)

Bab 1 Pendahuluan 1- 4

• Ukuran tinggi adalah bagian sisi benda yang vertikal sejajar dengan

tubuh manusia pada saat berdiri tegak.

• Ukuran tinggi hak sepatu yang digunakan penjahit adalah 3 cm.

Allowance untuk kenyamanan adalah 3cm.

• Ukuran /dimensi produk rancangan dapat melebihi/kurang dari 10%

data antropometri dan data acuan yang disarankan.

1.4Perumusan Masalah

Berikut adalah beberapa pertanyaan pada penelitian ini, yang menyangkut

dengan perumusan masalah yang diamati:

1. Aktivitas apa saja yang dapat dilakukan oleh penjahit keliling di

dalam box triseda hasil rancangan?

2. Bahan-bahan dan alat apa saja yang dapat dibawa oleh penjahit

keliling di dalam box triseda hasil rancangan?

3. Bagaimana rancangan fasilitas fisik yang ergonomis dalam box

triseda?

4. Bagaimana rancangan box triseda yang ergonomis?

5. Bagaimana tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan yang ergonomis

pada saat penggunaan (saat menjahit)?

6. Bagaimana tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan yang ergonomis

pada saat box triseda tidak digunakan?

1.5Tujuan Penelitian

Berikut adalah beberapa tujuan dari penelitian ini:

1. Mengetahui aktivitas apa saja yang dapat dilakukan oleh penjahit

keliling di dalam box triseda hasil rancangan.

2. Menentukan bahan-bahan dan alat apa saja yang dapat dibawa oleh

penjahit keliling di dalam box triseda hasil rancangan.

3. Merancang fasilitas fisik yang ergonomis dalam box triseda

4. Merancang box triseda yang ergonomis

(16)

Bab 1 Pendahuluan 1- 5

5. Mengatur tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan yang ergonomis

pada saat penggunaan (saat menjahit).

6. Mengatur tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan yang ergonomis

pada saat box triseda tidak digunakan.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, perumusan masalah, batasan dan asumsi, tujuan penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memuat tentang teori-teori yang mendukung pengamatan

dalam Tugas Akhir ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memuat tentang langkah-langkah penelitian secara

sistematis dalam bentuk flow chart penelitian beserta keterangannya secara

terperinci.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini memuat tentang data-data yang dibutuhkan dalam

pengolahan data dari objek yang diamati, sehingga dapat digunakan untuk

dianalisis pada bab selanjutnya dan menghasilkan suatu kesimpulan yang

baru dalam perancangan produk yang lebih efektif dan efisien.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

(17)

Bab 1 Pendahuluan 1- 6

Bab ini berisi tentang pengolahan data dari data yang telah

dikumpulkan pada bab sebelumnya dan juga analisis data pada data yang

telah ada.

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

Bab ini memuat tentang proses merancang suatu produk beserta

fasilitas fisik yang terkandung di dalamnya berdasarkan teori Ergonomi.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan dan saran untuk produk rancangan yang

telah dihasilkan.

(18)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Di dalam box triseda ini terdapat dua area yang dimana penjahit

melakukan beberapa kegiatan. Di dalam area kerja/menjahit, penjahit

melakukan aktivitas seperti menjahit, sedangkan pada area konsumen

dan penjahit, penjahit melakukan aktivitas seperti mencatat data

konsumen, dan pesanan konsumen, memotong kain sample, dan

berinteraksi dengan konsumen.

2. Bahan-bahan dan alat yang dibawa penjahit di dalam box triseda

antara lain 12 buah buku sample kain, 10 buah buku model baju serta

sample kain, 1 buah surat jalan/nota, 1 buah buku data konsumen, 1

buah buku tagihan, gunting, meteran, risleting, jarum pentul, accu,

benang, mesin jahit, kancing, foot pedal, dan baju pesanan konsumen.

Untuk fasilitas fisik yang dibawa antara lain kursi jahit, meja jahit,

tempat simpan benang, tempat simpan jarum dan kancing, meja tulis,

ruang pas, dan tempat gantungan baju.

3. Rancangan fasilitas fisik yang didapat dari pengolahan dan analisis

data berdasarkan data antropometri adalah sebagai berikut:

Perancangan kursi jahit yang ergonomis pada box triseda

menggunakan data antropometri dan data acuan. Perancangan ini

memiliki lima kaki yang setiap ujungnya memiliki roda. Alas dan

sandaran kursinya terbuat dari rakitan alumunium yang dilapisi

oleh spons busa, dan untuk ketinggian kursi dapat diatur

ketinggiannya sesuai dengan kenyamanan pengguna. Kursi

memiliki lebar alas duduk sebesar 37,00 cm, panjang alas duduk

sebesar 60,00 cm, tinggi alas duduk sebesar 36,10 cm sampai

dengan 47,50 cm, panjang sandaran sebesar 60,00 cm, dan tinggi

(19)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

sandaran sebesar 40,00 cm. Kursi memiliki warna biru yang

memiliki efek jauh sehingga penjahit merasa lebih luas.

Perancangan meja jahit yang ergonomis pada box triseda

menggunakan data antropometri dan data acuan. Meja jahit ini

dapat mengefesiensikan kebutuhan ruang simpan meja, dimana

alas meja dapat dilipat. Meja juga memiliki beberapa kegunaan

antara lain dapat digunakan sebagai fasilitas meja tulis yang akan

dibutuhkan untuk area konsumen dan penjahit, memiliki lemari,

dan laci. Meja memiliki ukuran panjang sebesar 152,00 cm, lebar

meja sebesar 63,00 cm, tinggi meja sebesar 80,00 cm. Meja

memiliki warna yang warna yang modern dan elegan yaitu warna

hitam.

Perancangan tempat benang/rak benang yang ergonomis pada box

triseda menggunakan data antropometri dan data acuan. Tempat

benang/rak benang memiliki kemiringan pada posisi letak

penyimpanan benang, dimana benang condong ke arah penjahit

sebesar 30o, sehingga memudahkan penjahit dalam mengambil

benang-benang tersebut. Tempat benang/rak benang memiliki

ukuran panjang sebesar 64,00 cm, lebar sebesar 7,00 cm, tinggi

sebesar 70,00 cm. Tempat benang/rak benang memiliki warna

yang modern dan elegan yaitu warna coklat tua dengan desain

alamiah dari alur kayu

• Perancangan tempat jarum pentul, risleting dan kancing yang

ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan

data acuan. Tempat jarum pentul, risleting dan kancing memiliki

keunggulan yaitu tempat penyimpanan memanfaatkan prinsip gaya

berat sehingga barang yang akan digunakan selalu tersedia di

tempat yang dekat untuk diambil. Tempat jarum pentul, risleting

dan kancing memiliki ukuran panjang sebesar 53,00 cm, lebar

sebesar 12,00 cm, tinggi sebesar 50,00 cm. Tempat jarum pentul,

(20)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-3

risleting dan kancing memiliki warna yang modern namun elegan

yaitu warna coklat muda dengan desain alamiah dari alur kayu

Perancangan meja tulis yang ergonomis pada box triseda

menggunakan data antropometri dan data acuan. Meja jahit ini

dapat mengefesiensikan kebutuhan ruang simpan meja, dimana

alas meja dapat dilipat. Meja juga memiliki beberapa kegunaan

antara lain dapat digunakan sebagai fasilitas meja tulis yang akan

dibutuhkan untuk area konsumen dan penjahit, memiliki lemari,

dan laci. Meja memiliki ukuran panjang sebesar 90,00 cm, lebar

meja sebesar 80,00 cm, tinggi meja sebesar 105,00 cm. Meja

memiliki warna yang modern dan elegan yaitu warna hitam.

Perancangan ruang pas yang ergonomis pada box triseda

menggunakan data antropometri dan data acuan. Ruang pas ini

memiliki multifungsi, dimana sisi dinding dapat dibuka sehingga

dapat digunakan untuk aktivitas lain, bila sedang tidak digunakan

sebagai ruang ganti baju, seperti menjadi tempat simpan meja.

Ruang pas memiliki ukuran panjang sebesar 100,00 cm, lebar

meja sebesar 100,00 cm, tinggi meja sebesar 180,00 cm. Ruang

pas memiliki korden yang berwarna warni, sehingga terlihat unik

dan menarik.

Perancangan tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting yang

ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan

data acuan. Perancangan tempat gantungan baju jadi dan baju siap

fitting berbentuk lingkaran, sehingga lebih menghemat tempat dan

tetap memiliki kapasitas yang sama dengan alternatif lainnya, dan

memiliki roda pada alasnya sehingga lebih flexible. Tempat

gantungan baju jadi dan baju siap fitting memiliki ukuran panjang

sebesar 203,00 cm, lebar sebesar 65,00 cm, tinggi sebesar 140,00

cm. Perancangan tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting

ini dibentuk dari material alumunium, sehingga dari segi estetika

rancangan terlihat lebih modern.

(21)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-4

4. Rancangan box triseda menggunakan tiga kali perpanjangan alas yang

diambil dari sisi-sisi box, sehingga ruangan kerja dapat menjadi luas.

Perancangan tata letak fasilitas ini memiliki ukuran panjang yang

dilihat dari atas sebesar 300,00 cm, lebar sebesar 315,00 cm dan tinggi

sebesar 200,00 cm. Ukuran pada saat box dilipat adalah panjang

150,00 cm, lebar 115,00 cm dan tinggi 200,00 cm

5. Tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan dikatakan telah ergonomis

karena perancangannya telah diperhitungkan berdasarkan antropometri

manusia dengan persentil yang disesuaikan dengan penggunaan

alat/faslitas tersebut. Tata letak fasilitas fisik telah dipertimbangkan

penyusunannya berdasarkan area penjahit, antara area kerja/menjahit

dengan area konsumen dan penjahit.

6. Tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan yang ergonomis pada saat box

triseda tidak digunakan adalah dengan melakukan efesiensi tempat dari

fasilitas fisik yang ada di dalam box secara maksimal, sehingga pada

saat box tidak digunakan panjang dan lebar box menjadi lebih kecil

sehingga tidak menyulitkan penjahit pada saat menjalankan motor.

6.2 Saran

Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk melakukan perancangan

bagian luar triseda yang mengandung nilai promosi dari perusahaan,

seperti pada badan box diberikan gambar/logo perusahaan dan

memberikan alat pengeras suara yang akan dihidupkan selama perjalanan

mengelilingi komplek/ jalan di area konsumen dan juga melakukan

perancangan untuk desain kunci box.

(22)

REKAYASA BOX TRISEDA UNTUK PENJAHIT KELILING MENGGUNAKAN KONSEP ERGONOMI

(Studi Kasus Di CV Darto Putra, Cimahi)

ENGINEERING DESIGN TRISEDA`S BOX FOR TAILOR USING ERGONOMICS CONCEPT

(Case study in CV Darto Putra, Cimahi)

Maevita Anggraeni

Fakultas Teknik industri Universitas Kristen Maranatha, Jl. Surya Sumantri 65 Bandung E-mail: maebrody@yahoo.com

Abstrak: CV Darto Putra, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang

garmen, ingin melakukan inovasi dalam memasarkan produknya. Adapun inovasi yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah dengan merancang suatu alat transportasi yaitu triseda untuk penjahit. Triseda menjadi pilihan perusahaan dikarenakan motor tiga roda ini dapat melewati jalan-jalan kecil di sekitar perumahan konsumen, dan juga memiliki pengeluaran bensin yang sedikit bila dibandingkan dengan mobil. Adapun data yang dikumpulkan adalah jenis barang yang akan dibawa oleh penjahit, peralatan yang akan digunakan penjahit pada saat menjahit dan melayani konsumen, data umum triseda, data umum penjahit keliling, dan data antropometri yang berasal dari buku “Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya’ karangan Eko Nurmianto. Data tersebut diolah dan dianalisis, adapun analisis yang akan dilakukan menggunakan use value dan esteem value. Setiap fasilitas dan tata letak yang dirancang memiliki 3 sampai 4 alternatif, yang masing-masing dianalisis menggunakan use value dan esteem value, kemudian dilakukan pemilihan menggunakan metode concept scoring berdasarkan diskusi dengan pemilik CV Darto Putra.

Kata kunci: inovasi, triseda, penjahit keliling, modifikasi box, concept scoring.

Abstract: CV Darto Putra,is one of garment company, who want to make innovation where

they launching their product/service. And the innovation program that will be launched is making transportation for their tailor to serve the customer satisfied, its called triseda. Triseda becoming company choices because it could walk in the small way aroung customer`s house, and more economics if its compared by car. Triseda`s box could change/ modificated as their owner to be. First steps that we`ve done in modificating box triseda is collecting data. The data that`s been collected such as things that tailor has to bring, so they could used them effectively, like book of sample model, triseda`s specification, anthropometry data from “Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya” by Eko Nurmianto. All those data will be proceed and analyzed. In the way to analyzed, using use value ang esteem value. Every each facility and place to work that will be planned have 3-4 alternative design, which each alternative will be analyzed with use value and esteem value, and make a choice from those alternative using concept scoring method that will be made up from discussion with the owner of CV Darto Putra

(23)

Pendahuluan

Di tengah gemerlapnya dunia fashion dan persaingan ketat antar perusahaan yang bergerak dalam bidang garmen, maka perusahaan harus selalu meningkatkan performansinya, sehingga mereka dapat bertahan atau bahkan dapat memenangkan persaingan. Bukan hanya perusahaan besar saja yang harus berkompetisi, tetapi juga perusahaan-perusahaan kecil, seperti halnya CV Darto Putra.

CV Darto Putra yang berada di daerah Komplek Taman Mutiara Cimahi ini adalah salah satu perusahaan yang menyediakan jasa pelayanan pembuat pakaian. Perusahaan ini dapat menerima segala macam permintaan jahitan yang diminta oleh konsumen, sehingga pekerjaannya termasuk ke dalam job order. Ragam jahitan yang ditawarkan antara lain pembuatan jas, blazer, kebaya, celana panjang, dan rok. CV Darto Putra ini juga melayani dalam pembuatan pakaian secara massal atau yang biasa disebut partai besar.

Konsumen yang tertarik dengan jasa yang ditawarkan pada saat ini cukup banyak, namun pesaing-pesaing yang ada juga semakin hari semakin bertambah, misalnya saja dengan adanya boutique, mall, outlet dan beberapa penjahit lain yang juga ikut bermain dalam dunia bisnis ini, dimana hal inilah yang membuat penurunan jumlah konsumen dari CV Darto Putra.

Melihat masalah ini tentu saja pemilik tidak tinggal diam. Untuk memajukan perusahaannya, pemilik pun meneliti alasan penurunan jumlah pelanggan ini. Setelah konsumen-konsumen yang sudah jarang memesan di tempat jahit ini dihubungi, ternyata diketahui bahwa penurunan jumlah pelanggan ini salah satunya disebabkan karena lokasi konsumen yang jauh dengan tempat penjahit. Dari masalah tersebut, pemilik menginginkan suatu inovasi baru dalam pelayanan jasanya, salah satunya memberikan layanan 'jemput bola', yang artinya penjahit mendatangi konsumen, bukan konsumen yang mendatangi penjahit untuk melakukan pemesanan, sehingga penjahit dapat membuat pelanggan merasa puas dalam memesan produk dari penjahit ini.

Untuk hal ini, tentu saja diperlukan suatu sarana transportasi yang menunjang layanan ini. Berdasarkan hasil diskusi pimpinan perusahaan dan penulis, maka diputuskanlah penggunaan triseda sebagai sarana dari pelayanan jasa yang telah direncanakan sebelumnya.

Dalam perancangan box triseda, perusahaan meminta bantuan penulis untuk dapat memberikan usulan rancangan box triseda untuk penjahit keliling yang ergonomis.

Metodologi

Melakukan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mengusulkan penyelesaian masalah dalam suatu perusahaan yang diamati, kemudian melakukan studi literatur yang berguna sebagai dasar teori dari keseluruhan usulan perancangan produk yang ada dalam laporan ini. Cakupan teori yang ada dalam sub bab ini antara lain menjelaskan ilmu ergonomi, data antropometri, persentil, perancangan, lingkungan fisik, dan metode concept scoring. Dilanjutkan dengan identifikasi masalah yaitu mengidentifikasi masalah-masalah yang ada selama perancangan box triseda, diantaranya adalah:

• Belum ada produk triseda di pasaran, yang khusus untuk penjahit keliling.

• Belum diketahui aktivitas apa saja yang dapat dilakukan oleh penjahit keliling di dalam box triseda, sehingga diperlukan wawancara dan penelitian terhadap penjahit keliling.

• Belum diketahui bahan-bahan dan alat apa saja yang harus dibawa oleh penjahit keliling, sehingga diperlukan wawancara dan penelitian terhadap pihak perusahaan CV Darto Putra.

• Menetapkan Batasan dan Asumsi.

Pengumpulan data pada laporan ini berisi dengan data-data yang diperlukan untuk melakukan usulan perancangan produk pada penjahit perusahaan yang diamati. Data-data yang dikumpulkan berdasarkan dari hasil wawancara terhadap pemilik perusahaan yang diamati penulis, struktur organisasi, fasilitas fisik yang diperlukan selama penjahit bekerja baik di dalam ruangan kerja, dimensi box triseda, serta sistematika proses pelayanan penjahit kepada konsumennya dimulai dari awal sampai produk jadi dan diserahkan kepada konsumen.

(24)

Kemudian dilanjutkan dengan perancangan dan analisis, dimana memaparkan perancangan yang dilakukan untuk membuat box triseda beserta fasilitas fisik yang ada didalamnya, berdasarkan konsep ergonomi dan hasil dari pengolahan data yang dilakukan sebelumnya kemudian dilakukan pemilihan alternatif usulan melalui metode concept scoring.

Kesimpulan dan saran adalah tahap akhir dalam laporan perancangan ini, dimana merangkum hasil dari perancangan yang telah dibuat.

Pembahasan

Pembahasan pada laporan ini dilakukan untuk mnghasilkan suatu rancangan dari box triseda yang ergonomis. Perancangan ini merancang antara lain antara lain kursi jahit, meja jahit, tempat simpan benang, tempat simpan jarum dan kancing, meja tulis, ruang pas, dan tempat gantungan baju.

Kursi jahit dalam perancangannya memperhitungkan beberapa dimensi, antara lain lebar alas duduk, panjang alas duduk, tinggi alas duduk, panjang sandaran kursi, dan tinggi sandaran kursi. Meja jahit dalam perancangannya memperhitungkan beberapa dimensi, antara lain panjang meja jahit, lebar meja jahit, tinggi meja jahit, panjang laci jahit, tinggi laci jahit, dan lebar laci jahit. Tempat simpan benang dalam perancangannya memperhitungkan beberapa dimensi, antara lain panjang, lebar, dan tinggi. Tempat simpan jarum pentul dan kancing dalam perancangannya memperhitungkan beberapa dimensi, antara lain panjang, lebar, dan tinggi tempat jarum pentul, risleting dan kancing. Meja tulis dalam perancangannya memperhitungkan beberapa dimensi, antara lain panjang, lebar, dan tinggi meja tulis. Ruang pas dalam perancangannya memperhitungkan beberapa dimensi, antara lain panjang, lebar dan tinggi ruang pas. Tempat gantungan baju dalam perancangannya memperhitungkan beberapa dimensi, antara lain panjang, lebar, dan tinggi tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting.

(25)

Tabel 1. Data Antropometri/data acuan Kursi Jahit

Dimensi (cm)

Jenis Jenis Persentil Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm)

Lebar alas

Duduk Maksimum Jarak dari lipat lutut ke pantat 5% 40,50 Kenyamanan - 3,00 37,50 - 37,00

Panjang Alas Duduk

Minimum Lebar panggul + 2x lebar telapak tangan (sampai ibu

jari) 95% 37,10+(10,80*2) 58,70 - - - - 60,00

Total ukuran (cm) Interval Antropometri (cm)

Tabel 2. Data Antropometri/data acuan Kursi Jahit

Dimensi (cm)

Jenis Jenis Persentil Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm)

Minimum Panjang Mesin Jahit - - 40,64 Kain/baju yang dilipat - 21,00 61,64

Maksimum Jarak Bentang dari Ujung Jari Tangan Kiri ke Kanan 5% - 152,00 - - 152,00 Minimum Lebar Mesin+Panjang Tangan 95% 17,78 + 18,90 36,68 Jarak ujung meja ke mesin bagian belakang - 10,00 46,68

Maksimum

Jarak Genggaman Tangan (grip) ke Punggung pada Posisi Tangan ke Depan (horisontal)

5% 64,90 - - 64,90

Minimum Tinggi siku pada posisi duduk+tinggi lipat lutut 95% 28,2+44,5 72,7 tebal sepatu + kenyamanan 3,00+3,00 6,00 78,70

Maksimum Tinggi kursi max+(2xtebal paha) 95% 47,50+(2x16,3) 80,1 Tebal alas meja 3,00 83,10

Minimum Lebar gunting + tinggi meteran saat digulung - 7,50+3,40 10,90 (2xtebal ibu jari )+ tebal jari telunjuk (2x2,30)+2,00 6,60 17,50

Maksimum Panjang tangan 95% - 18,90 - - 18,90

Minimum Panjang gunting +(2xjarak dinding ke laci) - 24,5+(2x2,00) 28,50 - 28,50

Maksimum Lebar meja - (2xtebal kaki meja) - 63,00-(2x4) 55,00 - 55,00

Minimum tebal meteran+tebal alas laci - 3,40+2,00 5,40 Kesesuaian 3,00 8,40

Maksimum Panjang tangan 95% 18,90 - - 18,90

(26)

Tabel 3. Data Antropometri/data acuan Tempat Benang

Dimensi (cm)

Jenis Jenis Persentil Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm)

Minimum 10x panjang benang+(2x tebal kayu) (10x3,40)+(2x2,00) 38,00 11xtebal ibu jari 11x 2,30 25,30 63,30 Maksimum Jarak genggaman tangan (grip) ke punggung pada posisi

tangan ke depan (horisontal) 5% 64,90 64,90 64,90

Lebar Minimum Diameter genggam (maksimum)+tebal kayu 95% 5,10+2,00 7,10 7,10 7,00 Minimum 3xTinggi benang + (3xtinggi benang) 2x(3x10,40) 62,40 (2x tebal alas lemari)+ (2x tebal kayu) (2x2,00)+(2x2,00) 8,00 70,40

Maksimum Tinggi bahu pada posisi duduk+tinggi benang 5% 52,30+10,40 62,70 (2x tebal alas lemari)+ (2x tebal kayu) (2x2,00)+(2x2,00) 8,00 70,70

Interval Anthopometri Patokan Data Antopometri/Data Acuan Lainnya Allowance Total ukuran (cm)

63,30-64,90

Tabel 4. Data Antropometri/data acuan Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing

Dimensi (cm)

Jenis Jenis Persentil Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm)

Panjang Minimum Lebar risleting+(2x tebal kayu) 52+(2x0,50) 53 53,00 53,00

Lebar Minimum Diameter genggam (maksimum)+(2x tebal kayu)+ tebal

spons pelapis luar 95% 5,10+ (2x 0,5) + 5,00 11,10 - - 11,10 12,00

Minimum 3/4 Lebar risleting 3/4 x 52,00 39,00 - - 39,00

Maksimum Lebar risleting 52,00 - - 52,00 39,00 - 52,00 50,00

Patokan Data Antropometri/Data Acuan Lainnya Allowance Keputusan Data

Anthopometri (cm) Total ukuran (cm) Interval Anthopometri

(cm)

Tabel 5. Data Antropometri/data acuan Meja Tulis

Dimensi (cm)

Jenis Jenis Persentil Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Minimum 2x panjang buku tagihan+tinggi buku tagihan (2x28,50) + 10,50 67,50 2x jarak antara sisi buku

dengan tepi meja 2x10 20,00 87,50

Maksimum 1/2x(jarak bentang dari ujung jari tangan kiri ke kanan)+ 1/2x(tebal dada) 5% 1/2x152+1/2x17,4 84,70 2xtebal kayu 2x3,00 6,00 90,70

Minimum Lebar buku tagihan + lebar buku sample kain - 35,50 +28,50 64,00 - 64,00

Maksimum 2xJarak Genggaman Tangan (grip) ke Punggung

pada Posisi Tangan ke Depan (horisontal) 5% - 64,90

2x jarak antara sisi buku

dengan tepi meja 2x10 20,00 84,90

Minimum Tinggi siku berdiri+tebal sepatu 5% 93,20+3,00 96,20 96,20

Maksimum Tinggi siku berdiri 95% 107,40 107,40

Total ukuran (cm) Anthopometri (cm)Interval Anthopometri (cm)Keputusan Data

64,00-84,90 80,00 Jenis Patokan Data Anthopometri/Data Acuan Lainnya Allowance

(27)

Dimensi (cm)

Jenis Jenis Persentil Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm)

Minimum Jarak genggaman tangan(grip) ke punggung pada

posisi tangan ke depan + tebal gorden 95% 76,70+14,00 90,70 90,70

Maksimum 3/4panjang box 3/4x150,00 112,50 112,50

Minimum Jarak genggaman tangan(grip) ke punggung pada

posisi tangan ke depan + tebal gorden 95% 76,70+14,00 90,70 90,70

Maksimum Lebar box 115,00 115,00 115,00

Minimum Tinggi tubuh posisi berdiri tegak+ tebal sepatu 95% 173,20+3,00 176,20 176,20

Maksimum tinggi box 200,00 200,00

Patokan Data Antropometri/Data Acuan Lainnya

100,00

Jenis Total ukuran (cm) ata

Dimensi (cm)

Jenis Jenis Persentil Perhitungan (cm) Ukuran (cm) Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm)

Minimum

Total ukuran (cm) Keputusan Data Anthopometri (cm)

Jenis Jenis Perhitungan (cm) Ukuran (cm)

Panjang (12xtebal buku sample kain) (12x6,50) 78,00

Lebar Panjang buku sample kain 23,50 23,50

Tinggi Lebar buku model baju dan sample

kain 28,50 28,50

Panjang panjang tas 46,00 46,00

Jenis

10 x 2,50 25,00 alas kayu dinding

Data Acuan

Kawat gantungan tas Lebar 10x lebar tas saat dilipat

Tabel 8. Data Antropometri/data acuan Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Tabel 6. Data Antropometri/data acuan Fasilitas Tambahan

(28)

Setelah melakukan pengolahan data antropometri maka dilakukan perancangan dengan menentukan beberapa aspek dan spesifikasi perancangan fasilitas-fasilitas fisik tersebut yang kemudian membuat beberapa alternatif dari produk rancangan, sehingga dapat dilakukan pemilihan produk rancangan dengan menggunakan concept scoring.. Berikut beberapa concept scoring yang digunkan pada pemilihan perancangan.

Tabel 9. Concept Scoring Kursi Jahit

Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w)

Keamanan 3 2,5 7,5 1 3 2,5 7,5

Kenyamanan 2 3 6 1,5 3 1,5 3

Estetika 1 3 3 1,5 1,5 1,5 1,5

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Kursi Jahit

Tabel 10. Concept Scoring Meja Jahit

Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w)

Keamanan 4 2 8 1,5 6 1,5 6 3 24

Kenyamanan 3 3 9 1,5 4,5 1,5 4,5 2 18

Multifungsi 2 1 2 1,5 3 1,5 3 4 8

Estetika 1 1 1 3 3 2 2 2 2

Peringkat 2 3 4

Total Nilai (S) 20 16,5 15,5

Parameter Penilaian Bobot (w) Alternatif 1 Alternatif 2

Meja Jahit

Alternatif 3 Alternatif 4

52 1

Tabel 11. Concept Scoring Tempat Benang

Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w)

Kenyamanan 3 1 3 2,5 7,5 2,5 7,

Multifungsi 2 2 4 2 4 2 4

Estetika 1 1,5 1,5 2 2 2,5 2,5

Peringkat 3 2 1

Total Nilai (S) 8,5 13,5 14

Parameter Penilaian Bobot (w)

Tempat Benang

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

5

Tabel 12. Concept Scoring Tempat Jarum Pentul, Risleting, dan Kancing

Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w)

Keamanan 4 2 8 2 8 2 8

Kenyamanan 3 2 6 1 3 3 9

Multifungsi 2 2 4 2 4 2 4

Estetika 1 1,5 1,5 2 2 2,5 2,5

Parameter Penilaian Bobot (w)

Tempat Jarum Pentul, Risleting dan Kancing

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Total Nilai (S) 19,5 17 23,5

Peringkat 2 3 1

Tabel 13. Concept Scoring Meja Tulis

Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w)

Keamanan 4 1,5 6 2,5 10 2 8 2 12

Kenyamanan 3 2 6 2 6 2 6 2 12

Multifungsi 2 1 2 2 4 2 4 3 6

Estetika 1 1,5 1,5 2 2 1,5 1,5 3 4,5

Peringkat 4 2 3

Total Nilai (S) 15,5 22 19,5

Parameter Penilaian Bobot (w) Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 4

34,5 1 Meja Tulis

(29)

Tabel 14. Concept Scoring Runag Pas

Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w)

Keamanan 4 2 8 2,5 10 1,5 6

Kenyamanan 3 2 6 2 6 2 6

Multifungsi 2 1 2 1 2 4 8

Estetika 1 2 2 2 2 2 2

22 Parameter Penilaian Bobot (w)

Ruang Pas

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Peringkat 3 2 1

Total Nilai (S) 18 20

Tabel 15. Concept Scoring Tata Letak Fasilitas Fisik

Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w) Rating (r) Nilai (r.w)

Keamanan 3 2 6 2 6 2 6

Kenyamanan 2 2 4 1 2 3 6

Estetika 1 2 2 2 2 2 2

Peringkat 2 3 1

Total Nilai (S) 12 10 14

Parameter Penilaian Bobot (w)

Tata Letak Fasilitas Fisik

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Berikut beberapa alternatif yang terpilih melalui metode concept scoring:

Gambar 1. Kursi Jahit Terpilih

(30)

Gambar 3. Tempat benang / Rak Benang Terpilih

(31)

Gambar 5. Meja Tulis Terpilih

Gambar 6. Ruang Pas Terpilih

(32)

Gambar 7. Tata Letak Fasilitas Fisik Pada Saat Aktivitas Menjahit

(33)

Kesimpulan

Di dalam box triseda ini terdapat dua area yang dimana penjahit melakukan beberapa kegiatan. Di dalam area kerja/menjahit, penjahit melakukan aktivitas seperti menjahit, sedangkan pada area konsumen dan penjahit, penjahit melakukan aktivitas seperti mencatat data konsumen, dan pesanan konsumen, memotong kain sample, dan berinteraksi dengan konsumen.

Bahan-bahan dan alat yang dibawa penjahit di dalam box triseda antara lain 12 buah buku sample kain, 10 buah buku model baju serta sample kain, 1 buah surat jalan/nota, 1 buah buku data konsumen, 1 buah buku tagihan, gunting, meteran, risleting, jarum pentul, accu, benang, mesin jahit, kancing, foot pedal, dan baju pesanan konsumen. Untuk fasilitas fisik yang dibawa antara lain kursi jahit, meja jahit, tempat simpan benang, tempat simpan jarum dan kancing, meja tulis, ruang pas, dan tempat gantungan baju.

Rancangan fasilitas fisik yang didapat dari pengolahan dan analisis data berdasarkan data antropometri adalah sebagai berikut:

• Perancangan kursi jahit yang ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan data acuan. Perancangan ini memiliki lima kaki yang setiap ujungnya memiliki roda. Alas dan sandaran kursinya terbuat dari rakitan alumunium yang dilapisi oleh spons busa, dan untuk ketinggian kursi dapat diatur ketinggiannya sesuai dengan kenyamanan pengguna. Kursi memiliki lebar alas duduk sebesar 37,00 cm, panjang alas duduk sebesar 60,00 cm, tinggi alas duduk sebesar 36,10 cm sampai dengan 47,50 cm, panjang sandaran sebesar 60,00 cm, dan tinggi sandaran sebesar 40,00 cm. Kursi memiliki warna biru yang memiliki efek jauh sehingga penjahit merasa lebih luas.

• Perancangan meja jahit yang ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan data acuan. Meja jahit ini dapat mengefesiensikan kebutuhan ruang simpan meja, dimana alas meja dapat dilipat. Meja juga memiliki beberapa kegunaan antara lain dapat digunakan sebagai fasilitas meja tulis yang akan dibutuhkan untuk area konsumen dan penjahit, memiliki lemari, dan laci. Meja memiliki ukuran panjang sebesar 152,00 cm, lebar meja sebesar 63,00 cm, tinggi meja sebesar 80,00 cm. Meja memiliki warna yang warna yang modern dan elegan yaitu warna hitam.

• Perancangan tempat benang/rak benang yang ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan data acuan. Tempat benang/rak benang memiliki kemiringan pada posisi letak penyimpanan benang, dimana benang condong ke arah penjahit sebesar 30o, sehingga memudahkan penjahit dalam mengambil benang-benang tersebut. Tempat benang/rak benang memiliki ukuran panjang sebesar 64,00 cm, lebar sebesar 7,00 cm, tinggi sebesar 70,00 cm. Tempat benang/rak benang memiliki warna yang modern dan elegan yaitu warna coklat tua dengan desain alamiah dari alur kayu

• Perancangan tempat jarum pentul, risleting dan kancing yang ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan data acuan. Tempat jarum pentul, risleting dan kancing memiliki keunggulan yaitu tempat penyimpanan memanfaatkan prinsip gaya berat sehingga barang yang akan digunakan selalu tersedia di tempat yang dekat untuk diambil. Tempat jarum pentul, risleting dan kancing memiliki ukuran panjang sebesar 53,00 cm, lebar sebesar 12,00 cm, tinggi sebesar 50,00 cm. Tempat jarum pentul, risleting dan kancing memiliki warna yang modern namun elegan yaitu warna coklat muda dengan desain alamiah dari alur kayu

• Perancangan meja tulis yang ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan data acuan. Meja jahit ini dapat mengefesiensikan kebutuhan ruang simpan meja, dimana alas meja dapat dilipat. Meja juga memiliki beberapa kegunaan antara lain dapat digunakan sebagai fasilitas meja tulis yang akan dibutuhkan untuk area konsumen dan penjahit, memiliki lemari, dan laci. Meja memiliki ukuran panjang sebesar 90,00 cm, lebar meja sebesar 80,00 cm, tinggi meja sebesar 105,00 cm. Meja memiliki warna yang modern dan elegan yaitu warna hitam.

(34)

lebar meja sebesar 100,00 cm, tinggi meja sebesar 180,00 cm. Ruang pas memiliki korden yang berwarna warni, sehingga terlihat unik dan menarik.

• Perancangan tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting yang ergonomis pada box triseda menggunakan data antropometri dan data acuan. Perancangan tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting berbentuk lingkaran, sehingga lebih menghemat tempat dan tetap memiliki kapasitas yang sama dengan alternatif lainnya, dan memiliki roda pada alasnya sehingga lebih flexible. Tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting memiliki ukuran panjang sebesar 203,00 cm, lebar sebesar 65,00 cm, tinggi sebesar 140,00 cm. Perancangan tempat gantungan baju jadi dan baju siap fitting ini dibentuk dari material alumunium, sehingga dari segi estetika rancangan terlihat lebih modern.

Rancangan box triseda menggunakan tiga kali perpanjangan alas yang diambil dari sisi-sisi box, sehingga ruangan kerja dapat menjadi luas. Perancangan tata letak fasilitas ini memiliki ukuran panjang yang dilihat dari atas sebesar 300,00 cm, lebar sebesar 315,00 cm dan tinggi sebesar 200,00 cm. Ukuran pada saat box dilipat adalah panjang 150,00 cm, lebar 115,00 cm dan tinggi 200,00 cm

Tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan dikatakan telah ergonomis karena perancangannya telah diperhitungkan berdasarkan antropometri manusia dengan persentil yang disesuaikan dengan penggunaan alat/faslitas tersebut. Tata letak fasilitas fisik telah dipertimbangkan penyusunannya berdasarkan area penjahit, antara area kerja/menjahit dengan area konsumen dan penjahit.

Tata letak fasilitas fisik, alat dan bahan yang ergonomis pada saat box triseda tidak digunakan adalah dengan melakukan efesiensi tempat dari fasilitas fisik yang ada di dalam box secara maksimal, sehingga pada saat box tidak digunakan panjang dan lebar box menjadi lebih kecil sehingga tidak menyulitkan penjahit pada saat menjalankan motor.

Saran

Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk melakukan perancangan bagian luar triseda yang mengandung nilai promosi dari perusahaan, seperti pada badan box diberikan gambar/logo perusahaan dan memberikan alat pengeras suara yang akan dihidupkan selama perjalanan mengelilingi komplek/ jalan di area konsumen dan juga melakukan perancangan untuk desain kunci box.

(35)

Daftar Pustaka

Khalifa, Azaddin Salem, 2004, Customer Value : A Review of Recent Literature and An Integrative Configuration, Management Decision, Vol. 42, No. 5, pp. 645-666.

Kotler, Philip, & Kevin Lane Keller, 2006, Marketing Management, Twelfth Edition.

Liliana, Y.P; Pertimbangan Antropometri Pada Pendisainan, Seminar Nasional III SDM Teknologi Nuklir.2007

Nurmianto, Eko; “Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna Widya, Surabaya, 2003.

Pulat, Mustafa B.,1992, Fundamentals of Industrial Ergonomics, Prentice-Hall, Inc, New Jersey,USA.

Sutalaksana,Iftikar Z., R. Anggawisaatra, dan J. H. Tjakraatmadja; “Teknik dan Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri ITB, Bandung,1979.

Syafei, Yani, Seminar Nasional “Aplikasi Konsep Ergonomi Dalam Pengembangan Design Produk Dalam Pengembangan Design Produk Akan Memberikan Nilai Jual Produk Yang Tinggi & Keunggulan Bersaing”, Teknik Industri Unpas, Bandung,2007.

Team Dosen dan Team Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II; Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia, 2005.

Ulrich, Karl T., Steven D. Eppinger; “Perancangan dan Pengembangan Produk”, Salemba Teknika, Jakarta, 2001.

(36)

DAFTAR PUSTAKA

1. Khalifa, Azaddin Salem, 2004, Customer Value : A Review of Recent

Literature and An Integrative Configuration, Management Decision, Vol.

42, No. 5, pp. 645-666.

2. Kotler, Philip, & Kevin Lane Keller, 2006, Marketing Management, Twelfth

Edition.

3. Liliana, Y.P; Pertimbangan Antropometri Pada Pendisainan, Seminar

Nasional III SDM Teknologi Nuklir.2007

4. Nurmianto, Eko; “Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna Widya,

Surabaya, 2003.

5. Pulat, Mustafa B.,1992, Fundamentals of Industrial Ergonomics,

Prentice-Hall, Inc, New Jersey,USA.

6. Sutalaksana,Iftikar Z., R. Anggawisaatra, dan J. H. Tjakraatmadja; “Teknik

dan Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri ITB, Bandung,1979.

7. Syafei, Yani, Seminar Nasional “Aplikasi Konsep Ergonomi Dalam

Pengembangan Design Produk Dalam Pengembangan Design Produk Akan

Memberikan Nilai Jual Produk Yang Tinggi & Keunggulan Bersaing”,

Teknik Industri Unpas, Bandung,2007.

8. Team Dosen dan Team Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja

dan Ergonomi II; Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah Analisis Perancangan

Kerja dan Ergonomi II, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen

Maranatha, Bandung, Indonesia, 2005.

9. Ulrich, Karl T., Steven D. Eppinger; “Perancangan dan Pengembangan

Produk”, Salemba Teknika, Jakarta, 2001.

10. Hughes, FAA William J. HFDG, Technical Center.1996.

11. http://teori-teoriergonomi.blogspot.com/

Gambar

Tabel 2. Data Antropometri/data acuan  Kursi Jahit
Tabel 3. Data Antropometri/data acuan  Tempat Benang
Tabel 8. Data Antropometri/data acuan  Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting
Tabel 9. Concept Scoring Kursi Jahit
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Potensi lain yang dimiliki oleh desa Lopait adalah keberadaan peternakan sapi perah namun kurang dimanfaatkan oleh warga. Selain itu letak geografis desa Lopait yang sangat

Tujuan dibuat 3 jenis campuran dengan kadar yang berbeda adalah agar didapatkan pengaruh limbah beton dan kadar limbah beton optimum yang dapat digunakan sebagai

Salah satu peran penting tenaga kesehatan dalam meningkatkan kontrol asma dan kualitas hidup pasien adalah dengan pemberian edukasi oleh farmasis mengenai tentang

Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 1,91 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan yang terjadi pada indeks harga barang dan jasa

Turbocharger dilengkapi dengan waste gate valve yang berfungsi untuk mengontrol tekanan udara yang masuk (boost pressure) dan ada pula yang dilengkapi dengan inter-cooler yang

Kecelakaan yang terjadi di ruas Jalan Raya Ungaran-Bawen adalah sebanyak 293 kejadian, jenis kecelakaan yang sering terjadi adalah tabrakan depan-depan dengan jumlah 149

penting bagi akses menuju TPST, pada kondisi eksisting jalan di desa Cidadap dapat diketahui lebar jalan 3 meter dengan panjang 2370 meter dan masuk dalam kategori