• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di IndonesiaTahun Anggaran 2012).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di IndonesiaTahun Anggaran 2012)."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Krisis ekonomi di Indonesia yang terjadi pada tahun 1996-1997 memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kondisi perekonomian dan menuntut pemerintah agar mampu melaksanakan reformasi disegala bidang. Salah satu tuntutan yang diinginkan oleh masyarakat yaitu adanya otonomi daerah yang lebih luas. Hasil dari tuntutan tersebut dilahirkan sebuah ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan pusat dan daerah.

(2)

memberikan aturan dan arahan tentang Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) yang menggunakan LPPD sebagai sumber informasi utama yang difokuskan pada informasi capaian kinerja pada tataran pengambilan kebijakan dan pelaksana kebijakan dengan menggunakan Indikator Kinerja Kunci (IKK). Mustikarini (2012) menyatakan bahwa hasil dari EKPPD tersebut berupa laporan hasil evaluasi pemeringkatan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah yang pertama kalinya diselenggarakan untuk LPPD tahun anggaran 2007.

(3)

Kusumawardani (2012) menyatakan size yang besar dalam pemerintah akan memberikan kemudahan kegiatan operasional yang kemudian akan mempermudah dalam memberi pelayanan masyarakat yang memadai. Selain itu kemudahan dibidang operasional juga akan memberi kelancaran dalam memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna kemajuan daerah sebagai bukti peningkatan kinerja. Namun dengan adanya size yang besar, pemerintah mempunyai kewajiban untuk meningkatkan akuntabilitas karena size yang besar akan diikuti dengan risiko penyalahgunaan yang besar. Sedangkan akuntabilitas dapat ditujukan secara tidak langsung dengan perubahan kinerja keuangan pemerintah yang lebih baik.

Tingkat kekayaan suatu daerah ditandai dengan adanya kemampuan memproleh tingkat pendapatan atau pendapatan asli daerah yang tinggi. Dalam pemerintah daerah tingkat perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai tingkat kesuksesan pemerintah daerah. Indrarti (2011) menyatakan besarnya PAD yang diterima daerah dapat menjadi ukuran dalam menilai kinerja pemerintah daerah, karena semakin besar angka PAD juga menunjukkan bahwa pemerintah daerah mampu mendayagunakan sumber daya dan potensi yang ada pada kewenangannya.

(4)

pemerintah pusat semakin ketat sehingga hal ini diharapkan akan membuat Pemda semakin berhati-hati dalam pelaksanaan program kerjanya. Dengan demikian, semakin besar DAU akan membuat kinerja Pemda semakin baik (Mustikarini, 2012).

Belanja modal dalam pemerintah daerah merupakan pengeluaran yang digunakan untuk menunjang adanya fasilitas yang baik bagi kebutuhan masyarakat. Nugroho (2012) menyatakan pemerintah akan melakukan pembangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana yang diperlukan oleh negara, yang tercermin didalam belanja modal yang dilakukan oleh pemerintah. Belanja modal yang besar merupakan cerminan dari banyaknya infrastruktur dan sarana yang dibangun. Semakin banyak pembangunan yang dilakukan akan meningkatkan kinerja pemerintah daerah, sesuai dengan logika, semakin banyak sumber yang menghasilkan, maka hasilnya pun akan semakin banyak.

(5)

dilakukan BPK tersebut dapat berupa opini, temuan, kesimpulan atau dalam bentuk rekomendasi.

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Mustikarini (2012). Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah ukuran pemerintah daerah, tingkat kekayaan daerah, tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat dan temuan audit BPK. Selain itu peneliti menambahkan variabel independen lain yang termasuk dalam karakteristik pemerintah daerah yaitu belanja modal dari penelitian Sudarsana (2013) dan variabel leverage yang merujuk pada penelitian Kusumawardani (2012).

Pemerintah daerah juga memerlukan adanya sumber dana untuk pembiayaan penyelenggaraan dan pelaksanaan program pembangunan daerah. Sumber dana tersebut bisa berupa modal sendiri atau modal dari pihak luar. Tingkat kepemilikan sumber dana tersebut bisa dilihat dalam besarnya leverage Pemda. Kusumawardani (2012) menyatakan leverage adalah perbandingan antara utang dan modal. Semakin besar leverage akan mempengaruhi semakin besarnya ketergantungan entitas pada pihak luar. Hal itu disebabkan karena semakin besarnya utang perusahaan akan menurunkan kemampuan kinerja keuangan entitas tersebut.

(6)

variabel leverage yang menjadi salah satu indikator kinerja kunci (IKK) berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah. Oleh karena itu penulis menentukan penelitian yang berjudul ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT BPK TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia Tahun Anggaran 2012).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ukuran pemerintah daerah berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota?

2. Apakah tingkat kekayaan daerah berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota?

3. Apakah tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota?

4. Apakah belanja modal berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota?

5. Apakah leverage berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota?

(7)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan peneliti sehubungan dengan permasalahan adalah:

1. Menganalisis pengaruh ukuran pemerintah daerah terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota.

2. Menganalisis pengaruh tingkat kekayaan daerah terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota.

3. Menganalisis pengaruh tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota.

4. Menganalisis pengaruh belanja modal terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota.

5. Menganalisis pengaruh leverage terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota.

6. Menganalisis pengaruh temuan audit terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah Daerah

(8)

daerah dalam meningkatkan kinerja yang berasaskan pada prinsip good governance dan clean governance.

2. Bagi Masyarakat Umum

Penelitian ini dapat memberikan informasi yang akan digunakan sebagai penilaian terhadap pelaksanaan kinerja pemerintah daerah.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai literatur dalam melaksanakan penelitian berikutnya dan dapat melengkapi penelitian-penelitian yang sebelumnya.

4. Bagi Penulis

Penelitian ini sebagai bahan pembelajaran bagi penulis untuk menambah wawasan keilmuan dan mengembangkan potensi riset yang berkaitan dengan pemerintah daerah.

E. Sistematika Penulisan

Secara garis besar, sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi menjadi lima bab yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(9)

akuntabilitas, laporan penyelenggaraan pemerintah daerah, evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, karakteristik pemerintah daerah, ukuran pemerintah daerah, tingkat kekayaan daerah, tingkat ketergantungan dengan pusat, belanja modal, leverage, temuan audit BPK, pembahasan tentang penelitian-penelitian terdahulu, kerangka teoritis dan pengembangan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, populasi, sampel dan metode pengambilan sampel, data dan sumber data, definisi operasional variabel dan pengukuran variabel, metode analisis data.

BAB IV ANALSIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang hasil pengumpulan data, analisis statistik deskriptif, pengujian asumsi klasik, dan pengujian hipotesis dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

• Pada menu Search disediakan fasilitas pencarian untuk : * Knowledge Æ menampilkan daftar dokumen yang dicari * Groups Æ menampilkan data grups yang dicari. * People Æ

Perencanaan karier dianggap sebagai indikator yang mempengaruhi keberhasilan studi mahasiswa, karena dengan perencanaan karier mahasiswa akan berupaya mendapatkan nilai yang

Perspektif Keuangan Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam perspektif keuangan yang berdasarkan pada posisi perusahaan saat ini yakni berada pada posisi

This undergraduate thesis explores the foreignization and domestication translation of culture- related terms in the Indonesian’s version of Paulo Coelho’s

Hasil aplikasi system pada data yang dibangkitkan menunjukkan bahwa SVM memiliki performa yang “cukup baik” untuk mendeteksi gangguan kelistrikan pada fan industri

Masyarakat dalam hal ini diminta kesadarannya untuk membuat SIM apabila pengemudi atau pengguna kendaraan tersebut ingin mengemudikan kendaraannya.Tingkat kesadaran

Penelitian berjudul “Kontra Narasi Hoaks Ratna Sarumpaet tentang Pemukulan Wajahnya oleh Orang Asing dalam Perspektif Dekonstruksi Jacques Derrida” kira-kira memiliki

Kutipan diatas mengisyaratkan bahwa asimilasi, menurut Parkdan Burgess, adalah suatu prosesinterpretasi dan fusi. Melalui proses ini orang-orang dankelompok-kelompok