• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DIRI REMAJA DENGAN ORANGTUA BERCERAI Konsep Diri Remaja Dengan Orangtua Bercerai.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSEP DIRI REMAJA DENGAN ORANGTUA BERCERAI Konsep Diri Remaja Dengan Orangtua Bercerai."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP DIRI REMAJA DENGAN ORANGTUA BERCERAI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Psikologi

Diajukan Oleh:

KHARIS SYARIFUDIN ZAIN F 100 114 001

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

ii

KONSEP DIRI REMAJA DENGAN ORANGTUA BERCERAI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Psikologi

Diajukan Oleh:

KHARIS SYARIFUDIN ZAIN F 100 114 001

FAKULTAS PSIKOLOGI

(3)
(4)
(5)
(6)

vi MOTTO

“Karakter bukan sekedar pernyataan secara lisan maupun tertulis tetapi merupakan integrasi pernyataan dan sikap”

(Yahya Khan)

“… Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…”

(Q.S. Ar Ra’d: 11)

“Sesungguhnya sesudah kesusahan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain dan hanya kepada Allah SWT hendaknya kamu berharap”

(7)

vii

VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

VISI:

Menjadi Pusat Pendidikan Psikologi yang Mengedepankan Risalah Islam dan Budaya Indonesia

MISI:

Mengembangkan Pendidikan Psikologi di Tingkat Sarjana dan Magister Psikologi Profesi

TUJUAN:

Menjadi Fakultas Psikologi yang Terkemuka di Indonesia Meningkatkan Peran Psikologi dalam Upaya Membangun Kualitas Kesehatan Mental

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan segenap cinta dan kasih-Nya,

sehingga penulis mampu menyelesaikan lembar demi lembar skripsi ini dengan

baik.

Dengan segala kerendahan hati, karya sederhana ini penulis persembahkan

kepada:

1. Mama dan Papa tersayang, yang telah

membimbing dan mengiringi langkah

penulis dengan doa dan kasih sayang yang

tak terhingga dengan penuh harapan demi

kesuksesan penulis.

2. Kakak, Mbak Indi R. dan Mbak Indah MA.

yang telah memberikan doa dan selalu

memberikan semangat.

3. Teman-teman angkatan 2011 yang selalu

menemani dan berjuang bersama dalam suka

dan duka.

4. Sahabat penulis Ian Fatah dan Farkahn Ari P.

yang selalu ada saat penulis membutuhkan

dan selalu memberikan semangat.

5. Teman sepesial penulis Dik Niza Anjari yang

tak henti-hentinya memberikan semangatnya

dan doanya kepada penulis.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat, berkah, dan hidayah-Nya. Tak terhitung berkah dan

kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT kepada Penulis sehingga Penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan pada program Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Banyak hambatan dan kendala yang menimbulkan kesulitan dalam

penyelesaian penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak

akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi, sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada yang terhormat :

1. Taufik, M.Si, Ph.D, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

2. Dr. Nisa Rachmah NA, M.Si, Pembimbing yang dengan sabar telah

memberikan pengarahan bimbingan dan petunjuk dalam penyususnan skripsi

ini yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi ini.

3. Dr. Eny Purwandari, M.Si, Pembimbing Akademik yang dengan sabar telah

memberikan pengarahan bimbingan dan petunjuk selama berkuliah di

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Bapak/Ibu dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Seluruh Staf Administrasi di Fakultas Psikologi atas dukungan dan bantuan

(10)

x

6. Seluruh informan penelitian, terimakasih telah mau meluangkan waktu untuk

wawancara dan berbagi semua pengalaman yang telah dibagikan kepada

penulis.

7. Papa dan mama terimakasih atas kasih sayang, dukungan materi, waktu,

maupun moril, dan segenap doa yang tak henti-hentinya engkau panjatkan

untuk kebaikan penulis.

8. Kakak, Mbak Indi R. dan Mbak Indah MA. yang telah memberikan doa dan

selalu memberikan semangat.

9. Keluarga besar Bani Munawir dan Maridjo yang tak henti-hentinya

memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan karya sederhana

ini.

10.Sahabat Ian Fatah dan Farkhan Ari P. yang selalu ada saat penulis

membutuhkan dan selalu memberikan semangat.

11.Teman sepesial penulis Dik Niza Anjari yang tak henti-hentinya memberikan

semangatnya dan doanya kepada penulis.

12.Seluruh teman-teman angkatan 2011. Terimakasih untuk persahabatan indah

yang mengajarkan saling menghargai dan mendukung satu sama lain.

13.Teman-teman di semua angkatan Fakultas Psikologi. Terima kasih telah

memberikan warna-warni dalam kehidupan penulis.

14.Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas

semua bantuan dan dukungannya. Semoga amal kebaikan semua pihak

tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan

bagi pembaca pada umumnya.

Surakarta, Oktober 2015

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. SURAT PERNYATAAN... Error! Bookmark not defined. MOTTO... vi

VISI, MISI DAN TUJUAN ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAKSI... xvii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 6

C. Manfaat Penelitian ... 6

(12)

xii

TINJAUAN PUSTAKA... 7

A. Konsep Diri Remaja ... 7

B. Perceraian ... 16

C. Konsep Diri Remaja dengan Orang Tua Bercerai... 22

D. Pertanyaan Penelitian ... 23

BAB III... 24

METODE PENELITIAN ... 24

A. Gejala Penelitian ... 24

B. Definisi Operasional Konsep Diri Remaja dengan Orang Tua Bercerai ... 24

C. Informan Penelitian ... 25

D. Metode dan Pengumpulan Data ... 26

E. Keabsahan Data ... 29

F. Metode Analisis Data ... 30

BAB IV ... 32

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Persiapan Penelitian ... 32

B. Pengumpulan Data ... 33

C. Hasil dan Analisis Data... 35

D. Pembahasan ... 56

BAB V ... 66

PENUTUP ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 68

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Informan Penelitian ... 25

Tabel 2. Pedoman Wawancara Informan ... 27

Tabel 3. Pedoman Wawancara Informan Pendukung Suami ... 28

Tabel 4. Pedoman Wawancara Informan Pendukung Istri... 28

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Informan 1 dengan Orangtua Bercerai ... 39

Gambar 2. Informan 2 dengan Orangtua Bercerai ... 44

Gambar 3. Informan 3 dengan Orangtua Bercerai ... 48

Gambar 4. Informan 4 dengan Orangtua Bercerai ... 54

Gambar 5. Latar Belakang Orangtua Bercerai ... 58

Gambar 6. Faktor-faktor Orangtua Bercerai ... 60

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ... 72

Lampiran 2. Informed Concent ... 73

Lampiran 3. Verbatim Konsep Diri Remaja dengan Orangtua Bercerai ... 81

(16)

xvi

KONSEP DIRI REMAJA DENGAN ORANGTUA BERCERAI Kharis Syarifudin Zain

kharissyarifudin@yahoo.com Nisa Rachmah Nur Anganthi Nisa.R.N.Anganth@ums.ac.id

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRACT

Divorce happens by parents give a great influence in the development of adolescent self-concept in everyday life. This research was conducted with the aim of knowing the background of divorce of parents, know the factors that influence parents' divorce, knowing the consequences for adolescents of divorce of parents, and know the form of self-concept adolescents with divorced parents. This study used qualitative research methods. Subjects in the study were four early teens to late teens aged 12-21 years with divorced parents. The method used in data collection were interviews and observation. Interview results are then made in the form of the transcript and analyzed to discover the psychological meaning, a collection of units of meaning, concept mapping, and the deepest essence of the research results. This study found that adolescent self-concept with divorced parents have a tendency to evolve in a positive direction. They feel themselves comfortable in the family and social environment. Parents are married early teens when his family harmony. But after a long married parents of teens having an affair, doing domestic violence, and fight. Factors that make adolescents divorced parents is infidelity, domestic violence, and contention. Consequences received teens are feeling sad and disappointed. But some are happy and comfortable. Adolescent self-concept evolved towards the positive with this pecrceraian. From the physical form of positive informant, the informant can be accomplished in the academic and more eager to go to school. From the form of the positive psychological informant, the informant was happy because they do not see their parents fight back informants, and informants feel his life more comfortable and quiet. Their self-concept affects their attitudes toward interpersonal relationships.

(17)

xvii

KONSEP DIRI REMAJA DENGAN ORANGTUA BERCERAI Kharis Syarifudin Zain

kharissyarifudin@yahoo.com Nisa Rachmah Nur Anganthi Nisa.R.N.Anganth@ums.ac.id

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI

Perceraian yang terjadi oleh orang tua memberikan pengaruh yang besar dalam perkembangan konsep diri remaja dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui latar belakang perceraian orang tua, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perceraian orang tua, mengetahui konsekuensi bagi remaja dari perceraian orang tua, dan mengetahui bentuk konsep diri remaja dengan orang tua bercerai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian adalah empat remaja awal sampai remaja akhir usia 12-21 tahun dengan orang tua bercerai. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara dan observasi. Hasil wawancara kemudian dibuat dalam bentuk transkrip dan dianalisis untuk menemukan makna psikologis, kumpulan unit makna, pemetaan konsep, dan esensi terdalam dari hasil penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa konsep diri remaja dengan orang tua bercerai memiliki kecenderungan berkembang ke arah positif. Mereka merasa dirinya nyaman di dalam keluarga dan di lingkungan sosial. Orang tua remaja saat awal menikah keluarganya harmonis. Namun setelah menikah lama orang tua remaja berselingkuh, melakukan KDRT, dan bertengkar. Faktor yang membuat orang tua remaja bercerai adalah perselingkuhan, KDRT, dan pertengkaran. Konsekuensi yang diterima remaja adalah merasa sedih dan kecewa. Namun ada juga yang merasa senang dan nyaman. Konsep diri remaja berkembang ke arah postif dengan adanya pecrceraian ini. Dari bentuk fisik positif informan, informan dapat lebih berprestasi di dalam akademik dan lebih bersemangat untuk bersekolah. Dari bentuk psikologis positif informan, informan merasa senang karena tidak melihat orang tua informan bertengkar kembali, dan informan merasa hidupnya lebih nyaman dan tenang. Konsep diri yang mereka miliki mempengaruhi sikap mereka terhadap hubungan interpersonal.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dengan demikian dibutuhkan suatu sistem pertahanan didalam server itu sendiri yang bisa menganalisa langsung apakah setiap paket yang masuk tersebut adalah yang diharapkan

[r]

Tujuan keseluruhan dari kerja sama ASEAN di bidang ketenagakerjaan adalah untuk membangun visi menuju kualitas hidup yang lebih baik, pekerjaan yang produktif, dan perlindungan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hal yang menjadi alasan sopir truk melakukan “jajan” dijalan antara lain: Alasan Melepas ketegangan di perjalanan, sebagian

Dalam penelitian ini pengujian kuat tekan pada batako dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan semen PPC dengan penggantian sebagian pasir dengan limbah

Pembagian beban kerja yang tidak seimbang mengakibatkan banyak waktu tenaga, biaya yang terbuang karena terjadi stagnasi pada operasi- operasi tertentu, misalnya pada stasiun

adalah bobot, anatomi, tingkah laku, dan nafsu makan pada dua kelompok