• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber dan Makna Motto Universitas Udayana Taki-Takining Sewaka Guna Widya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sumber dan Makna Motto Universitas Udayana Taki-Takining Sewaka Guna Widya."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

L - _ - \_-:-( '

L . - - =

t _ _

f, .a$i x

l-E sg*g

;rrrr -w

3 FEfl5

"'i ui ;ii

6 6

- ( f ,

rtr

z

x>

crr

Fl

3Fi

(nrA l F F

Vr

P

an

spE

rt3

t -

F

t?=

= D

bE

C ) o

^ z

= 3 >

19 l\

I

(,r

r

iu3

*3

pE'

E E

0l i.

t o

E;

gs

-t F d t o .

f 9 ) i D =

5p

= ' F

* 5

5 e

GT

;iffis

ts*trlil'}lil6r (=

1 1 1

(2)

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL SAINS

DAN TEKNOLOGI 2OI5

"Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi

untuk Pembangunan

Berkelanj utanoo

Kuta, 29 - 30 Oktober

2015

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT

UNTVERSITAS

UDAYANA

(3)

sEN6s1f;|f-ll

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI2Ol5

"Inovasi Humaniora, Sains dan Tbknologi untuk P e m b an gttnan B er ke I anj utan "

Kuta,29 - 30 Oktober 2015

Editor

Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, S.T., MSc. PhD Prof. Dr. Drs. IB Putra Yadnya, M.A.

Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardik4 M.S. Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., MHum., LLM.

Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsan4 M.Si Prof. Dr. Ir. I Gede Rai MayaTemaja, M.P.

Ir. IdaAyuAstarini, M.Sc., Ph.D Prof. Dr. Ir. Nyoman GdeAntar4 M.Eng

Dra. Ni Luh Watiniasih, MSc, Ph.D Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Kes. Prof. Dr. Ir. I MadeAlit Karyawan Salain, DEA.

Ir. I Nengah Sujay4 M.Agr.Sc., Ph.D. Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP, Ph.D dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, SpMK, Ph.D

Dr. Agoes Ganesha Rahyud4 S.E., M.T. PutuAlit Suthanay4 S.T., M.Eng.Sc, Ph.D.

I Putu Sudiart4 SP., M.Si., Ph.D. Dr. Ir. Yohanes Setiyo, M.P. Dr. P. Andreas Noak, SH, M.Si I Wayan Gede Astawa Karang, SSi, MSi, PhD.

Dr. Drh. I Nyoman Suart4 M.Si Diterbitkan Oleh: Udayana University Press, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana

2015, xli + 2l9l ha]r, 2l x 29,7 cm

T S n I q ? / t - k n i r - r q q - n q 1 - ' l

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... ... vtt

SAMBUTAN KETUA PANITIA".. ... ix SAMBUTAN KETUA LPPM IINMRSITAS UDAYANA... ... xi

HUMANIORA

NILAI LOKAL DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM

Fenty U. Puluhulawa, Nirwan Yunus ...3 KEBIJAKAN LOKAL DAN ETNISITAS MENUru

INTEGRASI KELOMPOK ETNIS DI KABUPATEN POHUWATO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERIIASILAN IMPLEMENTASI EKONOMI HIJAU DALAM RESTORASI DAN KONSERVASI TERUMBU KARANG DI PEMUTERAN BALI SEBAGAI DAYA TARIK EKOWISATA

I Ketut Surya Diarta, I Gede Setiawan Adi Putra ...13 KEMAMPUAN BAHASA BALI GENERASI MUDA BALI DI UBUD GIANYAR BALI

Ni Luh Nyoman Seri Malini, Luh Putu Laksminy,I KetutNgurah Sulibra ...21 INTENSITAS KAPITAL INDUSTRI DAN DINAMISME KEUNGGULAN

KOMPARATIF PRODUK EKSPOR INDONESIA

Ni Putu Wiwin Setyari ...29 MODEL E S TIMA S I KINERJA KEUANGAN BERDA SARKAN FAKTOR-FAKTOR

INTERNAL UKM DI KABUPATEN BANDI.]NG

Rivan Sutrisno,Mardha Tri Meilani ...38 KAMUS PRIMITIVA SEMANTIK BALI-INDONESIA-INGGRIS BIDANG ADAT DAN AGAMA Dr.I Made Netra, S.S., M.Hum, Drs.I Nyoman Udayana, M.Litt., Ph.D,

Dr. Drs. I wayan Suardiana, M.Hum, Drs. I Ketut Ngurah Sulibra, M.Hum.,

Dr. Drs. Frans I Made Brata, M.Hum ...46 MODEL KONFIGURASI MAKNA TEKS CERITA RAKYAT TENTANG PRAKTIK.PRAKTIK

BUDAYA RANAH AGAMA DAN ADAI

UNTUK MEMPERKOKOH JAII DIRI MASYARAKAT BALI

Dr. Dra. Ni Ketut Ratna Erawati, M.Hum, Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum,

Dr. Frans I Made Brata, M.Hum, Prof. Dr. I Made Suastika, S.U... ...54

(5)

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

"Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan"

IDENTIFIKASI KEGIATAN KEAGAMAAN DAN BUDAYA MAS YARAKAT SETEMPAT YANG BERPOTENSI MENDUKL]NG PARI WI SATA BERKELANruTAN DI BEDUGUL : KAJIAN AWAL

Ida Bagus Putu Gunadnya, Ketut Budi Susrusa, Yohanes Setiyo, I G.N. Apriadi Aviantara ...62 PENGGLJNAAN VOCATIVES SEBAGAI PENANDA KEAKRABAN SEMU

PADA INTERAKSI DI MEDIA TELEVISI

(KAJIAN PENGGTINAAN BAHASA DARI PESPEKTIF JENDER)

Luh Putu Laksminy ...69 KOMODIFIKASI SENI KRIYADI BALI

Ni Luh Sutjiati Beratha, Ni Wayan Sukarini, I Made Rajeg ... ...,77 IMPLEMENTASI TRI HITA KARANA DALAM PENGELOLAAN WAIUSAN BUDAYA DUNIA

PURA TAMAN AYLIN DAN TIRTA EMPUL SEBAGAI DAYA TARIK WISATA

I Wayan Ardika, I Nyoman Dhana, I Ketut Setiawan ...86 MEMBANGUN JARINGAN EKOWISATA BERKELANJUTAN DI BALI

I Gusti Ngurah Widyatmaja, Ni Made Ariani ...93 MEMBANGI.IN DESA WISATA BERBASIS EKONOMI KREATIF

DI DESA KENDRAN KABUPATEN GIANYAR

Ni KetutArismayanti, I Gusti Ngurah Widyatmaja, I Wayan Wiraatmaja ...101 DAMPAK PARIWISATA DI KAWASAN WISATALOVINA

(Studi Tentang Sikap Masyarakat Lokal)

Agung Putri Sri, Ni Putu Ratnasari, Ni Nyoman Sri Aryanti ...108 CALONARANG

MAGIS, RITUAL DAN PERSPEKTIF KESEJARAHAN DI BALI DAN JAV/ATIMUR Prof. Dr. Phil. I KetutArdhana, MA, Dr. I Ketut Setiawan. M.Hum

Dra. Sulandjari, MA ...115 SUMBER DAN MAKNA MOTTO I-INIVERSITAS UDAYANA

*TAKI-TAKI

NING SEWAKA GUNA WIDYA"

I Nyoman Suarka, A.A. Gede Bawa, Komang Paramartha ...1..721,1{ PURI BADUNG:

KONSTELASI DAN PERUBAHAN SOSIAL - POLITIK DALAM PEMERINTAHAN DI BALI DARI I95O HINGGA2Ol4

Piers Andreas Noak ...127 PENGEMBANGAN DESA TISTA SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN TABANAN

Agus Muriawan Putra, Ni Ketut Arismayanti, I Nyoman Sudiarta ...135 WI S ATAWAN S EBAGAI S TA KE H O LDER PARIWI SATA EKOLOGI S

BERBASIS MASYARAKAT LOKAL

INyomanSunarta,IWayanKastawan,IMadeKusumaNegara'SaptonoNugroho...145

(6)

"InovasiHumaniora,,",,,n]1,!1lll,X,:ltl"#1tl#::JI"T[!,ff

fl ,"r',i:::ffi

"

SUMBER DAN MAKNA MOTTO UNIVERSITAS UDAYANA

KTAKI-TAKI NING SETI/AKA GUNA WIDYA"

I Nyoman Suarkart, A.A. Gede Bawa2), Komang paramartha3) tProgram Studi Sastra Jawa Kuna, Fakultas llmu Budaya, (Jniversitas (Jdayana

Jl. Pulau Nias 13, Sanglah, Denpasor 80t17, Telp. (0361) 224121 Eqnail : tuarik4@yahoo. com

2Program Sudi Sastra Jcmta Kuna, Fcrkultas llmu Budctya, (Jniversitas (Idaltana Jl. Pulau Nias 13, Sanglah, Denpasar 80117

3Program Studi Sastra Jawa Kuna, Fakultas llmu Budaya, (Jniversitas Udayana Jl. Pulau Nias 13, Sanglah, Denpasar 80117

ABSTRAK

Berbagai penafsiran arti, makna, dan sumber teks motto Universitas {Jda;,ana "Taki-taki ning Sewaka Guna Lyidya', yang htrang tepat maupun tatacqra penulisannya yang tidak benar mengindikasikan bahwa motto [Jniversitas Udayana masih merytirytan persoalan-persoalanyanglayakdipecahkan secara ilmiah. Untuk itu, kajian ini hertujuan menggali arti, makna, dan sumber teks motto Universitas Udayana "T(tkilaki ning Sewaka Guna Widya" dari pendekatan semiotika, dengan cara memandangnya sebagai sebuah tanda yang memiliki struktur dan mengandung pesan dengan terlebih dahulu melqcak sumbernya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motto (Jniyersitas (Jdayana "Taki-taki ning Sewaka Guna Widya" bernmber pada teks Kakawin Nitisastra, sebuah karya sastra puisi berbahasa Jqwa Kunq yang diperkirakan digubah pada masa akhir Majapahit di Jcrwa Timur. Motto (Jniversitas {Jclayana "Taki-taki ning Sewaka Guna Widya" memiliki arti 'Bersungguh-sungEyh mengabdiknn diri pada kebajikon rtan pengetahuan'; sertq memiliki makna mengajak dan menyadarkan setiap insan sivitas akademika (Jniversitas

Udayana untttk senantiasa bersungguh-sttngguh (taki-taki) mengabdikan diri kepada kebajikan (guna) clan ilmu pengetahuan (widya) Insan-insan Universitas Udayana hants rnemo,cisiknn diri sebagai abdi (sewaka) yang mampll memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat atau mahasiswa dengan cara membekali mahqsiswa berbagai ilmu pengetahuan, kecakapan, keterampilan serta sikap prilaht yang menunjukhan kebajikan dan berwawqsan ke depan sehingga mampxt menunjuklun prestasi secara unggu,l dan berkualitas dqlam pekerjaan. (Jniversitas (Idctyana diharapkan mampu melahirkan sarjana, magister, maupun doktor berkualitas, memiliki sifut baik, berprestasi unggtl, mandiri, dan berbudaya.

Kata htnci: hipogram, makna, kalunt,in nitisastra

TIIE SOURCE AND TTIE MEANING OF THE UDAYANA UNIVERSITY'S

MOTTO "TAKI.TAKI NING SEWAKA GUNA IYIDYA"

I Nyoman Suarkart, A.A. Gede Bawa2\ Komang Paramartha3)

lOld Javanese Sttdy Program, Faculry,of Culturctl Sciences, Udayana (Jniversity Jl. Pttlau Niew 13, Sanglah, Denpasar 80117 Phone: (0361) 224121

E -mai I : t uari k4 @yaho o. c orn

2Old Javanese Study Program, Faculty of Culntral Sciences, Udayana University Jl. Pulctu Nias 13, Sanglah, Denpasar 80117

rold Javanese study Program, Facuhy oJ'cultural sciences, (Jdayana university Jl. Pulau Nias 13, Sanglah, Denpasar B0l l7

ABSTRACT

Thevariotts interpretations of the meaning, significance, andthe source textUdayana University motto "Taki-taki ning Sewaka Guna Widya"which lack of proper and improper procedures of writing indicate that the motto oJ' the Unit'ersity of Udayana still has problems worth solving scientifii:allv. Therefore, this study aims to explore the meaning, signfficance, and the source text Udayana (Jni,persity motto "Taki-taki ning Sewaka Guna Widl,a" from a

(7)

SEMINAR NASIONAI, SAINS DAN TEKNOLOGI 20I5

"Inovasi Humaniora, sains dan Teknologi untuk pembangunan Berkelariutan"

semiotic approach, by lookingat itcts a signthat has astructure andcontains q message by.fir.sttracingthe sogrce. The results showed that the motto of the University of Udayana "Taki-taki ning Sewaka Guna Widya" rooted in Kakatuin Nitisastra text, a literary poem cornposed in old Javanese at the encl oj Majapahit kingdom in East ,Iava. Udayana Univer,sity motto "Taki-taki ning Sev,alw Guna kltidya" hos the meetning 'earnestly rJivoted to virtue and knowledge'; aswell os having the meaning of encouraging and awakening every individual academic:ians of the University of Udayana to always (taki-taki) devotes to the virtue (gpna) and science (widya). The academicians of Uclayana University have to position themselves as servqnts (sewakn) which are capable of providing the best,cerviie lo the community or to sludents by way of prot'icling students a-wir)e range of knotvledge, skilts, and attitttdes that indicate the virtue and the-fonuard-tookingview so as to clemonstrate the excellent achievements ancl quctlity in doing their work. Udayana University is expected to produce qualified undergraduote, masters, and doctors, which have excellent achievement, independent, and academic culture.

Keyw ords : hipogram, mean i n g, kakawin nitisastra

I. PENDAHULUAN

Ada pepatah menyatakan bahwa kalau tidak kenal maka tidak sayang. Demikian halnya dengan keberadaan motto Universitas Udayana, yakni "Taki-taki ning Sewaka Guna l4ridya" jika tidak dikenal dengan baik, entah dari sisi sumber teks, ragam bahasa, tata penulisan, ataupun arti dan maknanya, tentu motto tersebut tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Motto Universitas Udayana "Tctki-taki ning Sewaka Guna lI/idya" ditemukan di beberapa tempat, antara lain dalam situs sinmawa.unud.ac.id dituliskan rnotto Universitas Udayana adalah "Takitakining SewaGunalltidya" dan diberi arti 'manusiasebagai penuntut ilmu berkewajiban mengejarpengetahuan dan kebajikan'. Di halaman depan Gedung Rektorat Universitas Udayana kampus bukit Jimbaran terpampang motto Universitas Udayana "Taki Takining Sewaka Gunct Widya" dan diberi arti 'Orang yang menunilr ilmu wajib mengejar pengetahuan dan kebajikan'. Pada pasal 8 ayat 4 Statuta Universitas Udayana (2009) dinruat motto Universitas Udayana "Taki-takining Sewaka Guna Widya" dan diartikan ,Orang yang menuntut ilmu wajib mengejar pengetahuan dan kebajikan hidup'. Pada pasal 7 ayat2 Statuta Universitas Udayana (2012) dimuat motto Universitas Udayana "Taki+akining Sewaka Guna l4ridya" clan diberi arti ' Manusia berkewaj

iban mengej ar pengetahuan dan kebaj ikan'.

Jika dicermati dengan saksama arti motto Universitas Udayana "Taki-takining Sewaka Guna Widya " tersebut di atas dapat dikatakan kurang tepat. Pengertian tersebut hanya mewakili arti dal makna kata "guna" (kebajikan) dan kata "widya" (pengetahuan). Kata "taki-takining" dan'osewaka,'praktis tidak mendapatkan arti. Satuan-satuan kalimat /Avlanusia sebagai penuntut ilmu berkewajiban mengejarll atau //Manusia berkewajiban mengejar/l atau llOrang yang menuntut ilmu wajib mengejar// tidak jelas kedudukannya, apakah merupakan terjemahan ataukah paraphrase dari "taki-takining sewaka', karena rumusan pengertian tersebut sama sekali tidak mencerminkan arti dari kata-kata "taki-takining sewaka,,. Demikian pula, tatacara penulisamya juga kurang tepat, terutama dalam penulisan bentuk ulang,,taki-tctki ning" Adakalanya ditulis bergabung, atau ditulis terpisah tetapi tanpa menggunakan tanda - yang secara linguistik berfungsi menandai kata ulang atau bentuk ulang.

Pada sampul belakang buku Panduan Studi Fakultas Sastra dan Budaya dan Jurnal Pustaka yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra Universitas Udayana, maupun pada sebuah banner yang dipajang di depan Gedung LPPM TINUD dimuat motto Universitas Udayana "Tctki-takining sewaka guna widya", namun tanpa disertai penjelasan arti.

Berbagai penafsiran arti motto Universitas Udayana *Taki-taki ning Sewaka Guna Widya" yang kr:rang tepat seperti tersebut di atas mengindikasikan bahwa civitas akademika Universitas Udayana belum rnemiliki pemahaman yang sama tentang arti dan makna motto Universitas Udayana "Taki+aki ning Sewaka Guna lVidya". Arti, makna, dan sumber motto Universitas Udayana "Taki-taki ning Sewaka Guna Widya" merupakau masalah yang sangat penting dibahas secara ilmiah. Untuk itu, pada tulisan ini persoalan arti, makna, dan sumber motto Universitas Udayana "Taki-taki ning Sewcka Guna Widya" akan dibrahas dari sisi semiotika.

(8)

"rnovasi

rrurnaniorct,

s",,,

a]Il#,llr!lti,",,Xjit

!f,{),:JLT;!,fffl:;,i:::

ffi"

2. TUJUAN

Penelitian ini bertujuan menggali sumber serta mengkaji secara holistik dan sistematik tentang arti dan makna motto Universitas Udayana "Taki-taki ning Sewaka Guna Widya" guna mendapatkan rum'san arti, makna, dan sumber yang valid dan ilmiah.

3. METODE

Penelitiarr ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data berupa kata-kata yang bersumber pada naskah dan dokumen. Karena itu, pengumpulan data menggunakan metode stucli dokumen dan metode pembacaan teks, baik heuristik maupuu hermeneutik. Analisis data menggunakan metoile deskriptif-analitik, yakni data dideskripsikan dan dianalisis berdasarkan teori semiotik. Sebagaimana ditegaskan Barthes (dalam Becker-Leckrone,2013) bahwa teks itu "plural", yakni di samping teks memiliki banyak makna, teks juga menyelesaikan makna yang sangat plural. "Taki+aki ning Sewaka Gtmct Widya" dipandang sebagai sebuah tanda yang memiliki strukhu, baik dalam struktur paradigmatik, yakni membedakan motto "Taki-taki ning Sewaka Guna lVidya,' dengan bentuk tanda lain, maupun struktur sintagmatik, yakni motto tersebut dapat dikonstruksi dengan caa yang dapat diprediksi (lihat Danesi, 2012:17)' Motto "Tctki-taki ning Sewaka Gunet lhidya" dipandang sebagai sebuah teks yang mengandung pesan. Keberadaanllyadapatdilacakmelaluisumbemya, kemudian dikajiarti dan maknanyaagardiperoleh pemaknaan secara tepat, akurat. dan utuh.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Peran Bahasa Jawa Kuna dalam pendirian universitas udayana

Bahasa Jawa Ktma merupakan salah satu bahasa Nusantara, termasuk subbagian kelompok bahasa Austronesia' Bahasa Jawa Kuna ciitemukan pada prasasti Sukabumi bertahun 804 Masehi. Karya-karya sastra Jawa Kuna berasal dari abad ke-9 hingga abad ke- I 5 (Zoetmulder, I 985: 8). Menumt Teeuw ( I 9g3 : 78-80)' bahasa dan sastra Jawa Kutta menriliki peran dan nilai penting pada masa modern. pernyataannya tersebut didukung tujuh alasan, yaitu (l) bahasa Jawa Kuna merupakan bahasa peugantar kebudayaal pramodern lndonesia yang terpenting; (2) dari segi linguistik, bahasa Jawa Kuna merupakan tantangan yang kuat yang mempurryai ciri-ciri khas dan sumber kosa kata dalam pengembangan kosa kata bahasa lndonesia; (3) bahasa Jawa Kuna memegang perarlan penting dalam sejarah bahasa Jawa; (4) bahasa Jawa Kuna mempunyai peran strategis dalam perbandingan bahasa-bahasa lndonesia; (5) sastra Jawa Ktma merupakan sastra pramodern Indonesia yang unggul, yang mengan<lung harta karun keindahan, kearifan, dan kebajikan; (6) sastra Jawa Kuna merupakan sumber dan ternpat asal dari banyak hasil sastra Nusantara lainnya; dan (7) bahasa dan sastra Jawa Kuna merupakan pintu utama kebudayaan asing masuk dan keluar lndonesia pada era pra-lslam dan masa Majapahit.

Bahasa Jawa Kuna pertama kali dibawa ke Bali oleh Raja Udayana Warmadewa pada abad ke-10 dan menjadikannya sebagai bahasa resmi kerajaan (Suarka, 2014). Sejak runtuhnya kerajaan Majapahit di Jawa Timur pada abad ke-15, hasil karya sastra Jawa Kuia dibawa ke Bali oleh para pendukungnya. Di Bali, hasil karya sastra Jawa Kuna. baik berupa liakawin maupun parwa tetap disimpan, dipelihara, dan dibaca oleh masyarakat Bali. Lebih jauh Zoetmulder (1985:47) menyatakan bahwa kepada Bali-lah kita berhutang budi karena di Bali sastra Jawa Kuna diselamatkan dalam ribuan naskah lontar.

Kedudukan dan peran bahasa dan sastra Jawa Kuna sebagaimana disebutkan di atas tampaknya telah menjadikannya salah satu dasar pertimbangan dalam pendirial Universitas Udayana. Hal ini tampak lebih jelas pada pidato Poerbadaraka ketika membuka dan meresmikan Fakultas Sastra Udayana sebagai embrio Universitas Udayanapadatanggal 29 September 1958, yakni Bali dianggap sebagai peti tempat penyimpanan perbendaharaan hasil-hasil sastra dan budaya lama (Wirawan., dkk, 2012). yang dimaksud sastra dan budaya lama tentu tidak terlepas dari bahasa dan sastra Jawa Kuna. Di samping didirikannya Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Kutta sebagai salah satu jurusan di lingkungan Fakultas Sastra Udayana pada saat itu, tampaknya bahasa dan sastra Jawa Kuna telah mampu menginspirasi para pendiri Universitas Udayana dalam merumuskan motto Universitas Udayana, yakni "Taki-taki ning Sewaka Guna Wiclya,',

(9)

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 20I5

"Inoyasi Hu.manioro, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelar{utan"

maupun adagium "Cakra Widya Prswartana" serta Tri Hita Karana sebagai sumber nilai luhur budaya lokal yang menjadi acuan pengembangan nilai-nilai dasar sivitas akademika dan jatidiri Universitas Udayana di tengah-tengah perkembangan peradaban manusia yang dinamis (lihat Renstra UNUD Tahun

20ts-1019\.

4,2 Sumber Teks Motto Universitas Udayana "Taki-taki ning Sewaka Gada Wdyit"

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa dalam situs sinmawa.unud.ac.id dinyatakan bahwa motto Universitas Udayana "Tqki-taki ning Sewaka Guna Widya" dikutip dari kitab Nitisastra. Yang dimaksud kitab Nitisastra tersebut adalah Kakawin Nitisastra, sebuah karya sastra puisi berbahasa Jawa Kuna yang ditulis khusus untuk maksud-maksud didaktis (Zoetmulder, 1985:196). Sebelumnya, Poerbatjaraka dkk (1952:52) menyatakan bahwa Kakawin Nitiridstra diperkirakan dikarang pada masa akhir zaman Majapahit. Pendapat tersebut dikemukakan berdasarkan pada pertirnbangarl gaya bahasa Kakawin Nitisastra. Lebih jauh Poerbatjaraka menyatakan bahwa sebelum ada sekolah-sekolah di Jawa, kitab Kakawin Nitisastra

digunakan sebagai pedoman hidup yang dianggap baik oleh masyarakat Jawa.

Kakawin Nitisastro terdiri atas duaversi, yaitu versiteks panjang yang terdiri atas 15 pupuh danl20 bait serta versi teks pendek yang terdiri atas 10 pupuh dan 83 bait. Di antara puluhan bait tersebut terdapat satu bait yang memuat larik "Taki-taki ning Sewaka Guna Widya", yakni bait ke-l Pupuh V dengan met rum Kus umaw icitr a, sebagai berikut.

Taki-taki ning sewaka gttnawidya, smara wiSaya rwang puluh-ing-ayusya, ftngahi hrwuh sctnrryacana g|gonta, p ati I ar -in g-atm en g t anu p agur ok1n.

Terjemahannya:

Bersungguh-sungguh mengabdikan diri kepada kebajikan dan ilmu pengetahuan. Menikrnati asmara pada usia dua puluh tahun.

Pada usia setengah umur patut mendalami ajaran suci. Perpisahan jiwa dengan raga patut dipelajari.

Berdasarkan kutipan teks Kakawin Nitisastra di atas dapat dijelaskan bahwa motto Universitas Udayana "Takilaki ning Sewaka Guna Widya" dikutip dari Kakm,vin Nitisastra, Pupuh V, bait ke-1.

Kakqwin Nifisastra pernah diterbitkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa lndonesia oleh Poerbatjaraka pada tahun 1933, dengan judul "Nitigastra, Teks Jawa Kuno dan Terjemahannya", dimuat dalam Bibliotheca Javanica 4 (Bandung).

Sebagaimana diketahui bahwa setelah Fakultas Sastra Udayana diresmikan dan dibuka pada tanggal 29 September 1958, Prof. Dr. R.M. Ng. Poerbatjaraka merupakan Dekan pertama yang memimpin Fakultas Sastra Udayana periode 1958-1962. Selain ittr, Prof. Dr. R.M. Ng. Poerbatjaraka selaku Ketua Fakultas Sastra Udayana sekaligus menjabat sebagai Penasihat Badan Perguruan Tinggi Daerah Bali yang bertugas membentuk Panitia Persiapan Pendirian Universitas Udayana Bali. Dalam pidato ilmiahnya, Poerbatjaraka mengatakan bahwa bagi pulau Bali yang telah terkenal sebagai peti tempat penyimpanan perbendaharaan sastra dan budaya lama, maka berdirinya Fakultas Sastra dianggap sebagai kunci wasiat untuk membuka perbendaharaan itu secara ilmiah (Wirawan dkk., 2012: 49-53). Dengan memperhatikan profesinya sebagai ahli bahasa Jawa Kuna yang telah menerbitkan dan menerjemahkan teks Kakawin Nitisastra ke dalam bahasa Indonesia maupun kedudukan serta jabatannya, baik sebagai Ketua (Dekan) Fakultas Sastra Udayana ataupun sebagai Penasihat Badan Perguruan Tinggi Daerah Bali, tidak tertutup kemungkinan bahwamottoUniversitasUdayana "Taki+akiningSewakaGunaWidya"merupakansumbanganpemikiran atau gagasan Prof. Dr. R.M. Ng. Poerbatjaraka.

(10)

"InovasiHumaniora,,",r,,f",tY"l,!r!,::,t:lmt#l:ffi

"T[!,i:fl:j,,?:::ff*

4.3 Arti dan Makna Motto Universitas Udayana *Toki-taki ning Sewaka Ganu llidya"

Dalam ilmu sastra, khususnya dalam pendekatan semiotika. pengertian arti (meaning) dan makna (significance) memang dibedakan. Arti (meaning) adalah informasi yang dikembangkan melalui teks pada tataran mimetik. Makna (significance) dibangun dari arti teks berdasarkan prinsip kesatuan formal dan semantik yang meliputi bentuk-bentuk ketidaklangsungan, seperti displacing of meaning (pergeseran arti), distorting of meaning (perusakan arti), dan creating of meaning (penciptaan arti) (Riffaterre, 1978: 2-3). Berdasarkan pengertian arti dan makna di atas, arti dan makna motto Universitas Udayana "Taki-taki ning Sewaka Guna llidya " dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pada tataran mimetik, motto Universitas Udayana "Takilaki ning Sanaka Guna Widya" dibangun oleh satuan formal berupa kalimat yang terdiri atas kata-kata: /taki-taki/, /ning/, /sewuka/, /guna/, / widya/. Dalam bahasa Jawa Kuna, kata /taki-taki/ merupakan bentuk ulang, seperti kata kupu-kupu, laba-laba, kunang-kunang, sia-sia dalam bahasa Indonesia. Kata /taki+aki/ ditemukan dalam beberapa teks Jawa Kuna, antara Iain Sarasamltccaya, Arjttnowiwaha, Ghatotkacasraya, Sumanasantaka, Sutasoma, Nagarakretagama, Parthayajna, Nitisastra, Calonarang, Slokantara, Sang H-vang Kamahayanikan. Kata /tuki-taki/ bersifat polisemi karena mempunyai banyak arti. Kata /taki-taki/ dapat berarti praktik; melatih diri dalam; dengan tekun melakukan sesuatu; bersungguh-sungguh; mempersiapkan diri dengan latihan; menanti; menunggu-nunggu; memandang ke depan untuk (Zoetmulder dkk., 1995:1182). Bentuk /ning/ merupakan partikel penghubung n + i (ing) (Zoetmulder dkk., 1995: 697).Kata /sev,aka/ dapat ditemukan dalam berbagai teks Jawa Kuna. antara lainAdiparwa, Wirataparwa, (Jttarakanda, Slokantara, Ramayana, Ariuna,uiwaha, Bhcrrataywdha, Smaradahana, Hariv,angsa, Bhomaksw,ya, Ghatotkacasruya, Arjunaw,ijaya, Parthayaina. Kata /sewaka/ dapat berarti pelayanan; penghadapan; mengabdi; melayani; abdi, pelayan (Zoetmulder dkk., I 995: I 08 I ). Kata /guna/juga merupakan bentuk polisemi karena memiliki banyak arti dan dapat ditemukan dalam berbagai teks Jawa Kuna, antara lainAdiparwa, Bhismaparwa, ()dyogaparv,a, Wirataparwa, Uttarakanda, Slokantara, Korawasrama, Sarasamuccaya, Arjunawijaya, Ramayana, Hariwangsa, Ghatotkacetsreryer, Sumanctsantokct, Parthayajncr, Tantri Kamundaka, Kidung Harsnwijttytr. Kata /guda/ dapat berarti sifat; milik; sifat baik; kebajikan; keunggulan; prestasi; kecakapan; keterampilan; kegunaan; pekerjaan (Zoetmulder, dkk., 1995: 316). Kata /widyd/ dapat ditemukan dalam beberapa teks Jawa Kuna. seperti Ramayana, Strtasoma, Kidung Harsawiiaya, dan Kidung Tantri Nandakaharana. Dalam bahasa Jawa Kuna, kata/widyu/ dapat berarti ilmu pengetahuan; pengetahuan. Dalam sastra kidung, kata /widya/ dapat berarti ahli (Zoetmulder dkk., 1995: 1429).

Berdasarkan afiikata/taki-taki/, /ning/, /sewaka/, /guna/, dan /widya/ tersebut dapat dirumuskan arti motto Universitas Udayana "Taki-taki ning Sewaka Guna Widya" menurut tataran satuan formal (lnimetik) adalah 'Bersungguh-sungguh mengabdikan diri pada kebajikan dan ilmu pengetahuan'. Kebajikan (guta) memang sepantasnya ditempatkan mendahului ilmu pengetahuan(widyu), bukan sebaliknya, sebagaimana dirumuskan dalam arti motto Universitas Udayana yang telah berkembang selama irii. Rumusan penempatan 'kebajikan' (guna) mendahului 'ilmu pengetahuan' (widya) sesungguhnya rumusan yang sesuai dengan model kurikulum berbasis kompetensi yang menempatkan sikap lebih di depan daripada pengetahuan dan keterampilan. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan mampu memberdayakan warga Negara Indonesia berkembangmenjadi manusia berkualitas, yakni manrsiaterdidikyang beriman dan bertakwakepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab (lihat UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Lebih lanjut, dengan mengkaji arti masing-masing kata yang membentuk motto "Taki-toki ning Sewaka Guna l4/id;va ", maka secara hermeneutik dapat disuling makna motto Universitas Udayana "Taki-tctki ning Sewaka Guno Widya" sebagai berikut.

(l) Universitas Uclayana harus bersungguh-sungguh mengabdikan diri kepada kebajikan dan ilmu pengetahuan dengan mempersiapkan diri semaksimal mungkin, baik dalam hal sumber daya manusia, sistem kelembagaan, infrastruktuq maupun keuangan; serta harus tekun melaksanakan Tridharma, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

(11)

(2)

(3)

&,,

F

SEMINAR NASIONAI, SAINS DAN TEKNOLOGI 2OI5"Inovasi Hu.maniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan"

Universitas Udayana harus memosisikan diri sebagai abdi atau pelayan masyarakat yang mampu memberikan layanan terbaik kepada masyarakat atau mahasiswa dengan cara membekali mahasiswa berbagai ilmu pengetahuan, kecakapan, keterampilan serta sikap prilaku yang menunjukkan kebajikan dan berwawasan ke depan sehingga mampu menunjukkan prestasi secara unggul dan berkualitas dalam pekerjaan.

Universitas Udayana diharapkan mampu melahirkan sarjana, magister, maupun doktor yang berkualitas, memiliki sifat baik, serta berprestasiunggul, mandiri, dan berbudaya.

5. KESIMPULAN

Motto Universitas Udayana "Taki-taki ning Sev'aka Guna Widya" diambil dari teks sastra Jawa Kuna, yakni Kakawin Nitisustra. Motto "Taki-taki ning Sewaka Guna Widya" kemungkinan diusulkan atas prakarsa Prof. Dr. Raden Mas Ngabehi Poerbatjaraka selaku Ketua Fakultas Sastra Udayana dan Penasihat Badan Perguruan Tinggi Daerah Bali pada saat pendirian Urriversitas Udayana tahun 1962.

Motto Universitas Udayana "Taki-taki ning Sewaka Guna Widyo" memiliki arti 'Bersungguh-sungguh mengabdikan diri pada kebajikan dan ilmu pengetahuan'; serta menyimpan nilai budaya yang patut ditanamkan kepada segenap sivitas Universitas Udayana melalui upaya pendidikan. Motto Universitas Udayana memiliki makna menyadarkan setiap insan sivitas akademika Universitas Udayana untuk senantiasa bersungguh-sungguh (taki-taki) mengabdikan diri (sewaka) kepada kebajikan (guna) dan ilmu pengetahuan (widya), serta memosisikan diri sebagai abdi atau pelayan masyarakat (sewaka) yang mampu rnemberikan layanan terbaik kepada masyarakat melalui pendidikan dan pengajaran, penelitiano serta pengabdian kepada rnasyarakat dalam menatap masa depan masyarakat, bangsa, dan negara.

DAFTAR PUSTAKA

Becker-Leckrone, Megan .2013. Teori Sastrct & Julia Kristeva. Denpasar: CV. Bali Media Adhikarsa. Danesi, Marcel .2012. Pesan, Tanda, dan Maknq. Yogyakarta: Penerbit Jalasutra.

Poerbatjaraka, R.M. Ng. 1933. "Nitigdstra, Teks Jawa Kuno dan Terjemahannya", Bibliotheca Javanica 4. Bandung.

Poerbatjaraka, R.M. Ng dan Tardjan Hadidjaja. 1952. Kepustakaan Djawa. Djakarta: Djambatan. Riffaterre, Michael . 1978. Semiotics of Poetry. Bloomington & London: Indiana University Press. Suarka, I Nyoman. 2014. "Raja Udayana dan Politik Bahasa Kerajaan", dalam Raja Udayana Warmadana.

Ed. I Ketut Ardhana dan I Ketut Setiawan. Denpasar: Pustaka Larasan. Teeuw, A. 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: PT Gramedia.

Wirawan, A.A. Bagus, I Ketut Ardana, Made Jiwa Atmaja, I Wayan Tagel Eddy, Sulandjari. 2012. Dari Pewahyu Ralryat ke Universitas Berkelas Dunia Setengah Abad Universitas (Jdayana. Denpasar: Udayana University Press.

Zoettnulder, P.J. 1985. Kalangwan Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Iakarta: Penerbit Djambatan. Zoetmulder, P.J., S.O. Robson. 1995. Kamus Jawa Kuna-Indonesia I, II. Iakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Referensi

Dokumen terkait