• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DESA NGUMBUL TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DESA NGUMBUL TAHUN"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMEN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

DESA NGUMBUL

TAHUN 2014 – 2019

Kecamatan Tulakan

Kabupaten Pacitan

(2)

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN KECAMATAN TULAKAN

KANTOR DESA NGUMBUL

Alamat : Jalan Raya Desa Ngumbul Kec. Tulakan Kd Pos 63571

PERATURAN DESA NGUMBUL

KECAMATAN TULAKAN, KABUPATEN PACITAN NOMOR : 08 TAHUN 2014

TENTANG

PERUBAHAN PERATURAN DESA NO 04 TAHUN 2013

TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJMDes) 2014 - 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA NGUMBUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA NGUMBUL

Menimbang :

a. bahwa dalam rangka RPJM-Desa perlu dibuat peraturan desa yang merupakan landasan hukum untuk mengatur kebijakan-kebijakan perencanaan pembangunan desa;

b. bahwa untuk menetapkan RPJM-Desa sebagaimana dimaksud huruf a, diperlukan adanya peraturan desa;

c. bahwa untuk menjabarkan dan melengkapi peraturan tersebut diperlukan keputusan kepala desa;

d. bahwa dalam menjalankan kebijakan tertentu, diperlukan rekomendasi dan petunjuk teknis.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan

(3)

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri dalam NegeriNomor 21 Tahun 2011;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan mekanisme Penyusunan Peraturan Desa;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007, tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007, tentang Kader Pemberdayaan masyarakat;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007,tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007,tentang Perencanaan Pembangunan Desa;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007, tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 14 Tahun 2006 tentang Sumber - Sumber Pendapatan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2007 Nomor 8);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 15 Tahun 2006 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2007 Nomor 6);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa.

(Lembaran Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2009 Nomor 2);

18. Peraturan Bupati Pacitan Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2011 Nomor 28);

(4)

Dengan Persetujuan Bersama:

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NGUMBUL Dan

KEPALA DESA NGUMBUL MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA NGUMBUL KECAMATAN TULAKAN

KABUPATEN PACITAN TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN ANGGARAN 2014-2019

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :

1) Pemerintahan Desa adalah pemerintahan desa Ngumbul dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Ngumbul

2) Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan perangkat desa.

3) Peraturan desa adalah semua peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa dan BPD.

4) Keputusan Kepala Desa adalah semua keputusan yang bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan dari peraturan desa dan kebijaksanaan Kepala Desa yang menyangkut pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

5) Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang selanjutnya disingkat RPJM-Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahunan yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan umum, program, program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas ke wilayahan, disertai dengan rencana kerja.

6) Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP-Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

7) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat/Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa yang selanjutnya disingkat LPM/LKMD adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat.

8) Kader Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat KPM adalah anggota masyarakat desa yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif.

9) Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang karakter desa yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa.

(5)

BAB II

TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJM-DESA

Pasal 2

1) Rencana RPJM-Desa dapat diajukan oleh pemerintahan desa;

2) Dalam menyusun rancangan RPJM-Desa, pemerintahan desa harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang di masyarakat yang diwadahi oleh LPM/LKMD;

3) Rancangan RPJM-Desa yang berasal dari pemerintahan desa disampaikan oleh kepala desa kepada pemangku kepentingan yaitu LPM/LKMD, LK, PKK-Desa, KPM, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan sebagainya;

4) Setelah menerima rancangan RPJM-Desa, pemerintahan desa melaksanakan Musrenbang desa untuk mendengarkan penjelasan kepala desa tentang perencanaan pembangunan desa;

5) Jika rancangan RPJM-Desa berasal dari pemerintahan desa, maka pemerintahan desa mengundang LPM/LKMD, lembaga-lembaga kemasyarakatan, Tokoh Agama, Tokoh;

6) Masyarakat, dan lain-lain untuk melakukan Musrenbang-Desa membahas RPJMDesa;

7) Setelah dilakukan Musrenbang-Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan (5), maka pemerintahan desa menyelenggarakan rapat paripurna yang dihadiri oleh BPD dan pemerintah desa serta LPM/LKMD dan lembaga kemasyarakatan dalam acara penetapan persetujuan BPD atas rancangan RPJM-Desa menjadi RPJM-Desa yang dituangkan dalam Peraturan Desa; dan

8) Setelah mendapat persetujuan pemerintahan desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (6), maka kepala desa menetapkan RPJM-Desa, serta memerintahkan sekretaris desa atau kepala urusan yang ditunjuk untuk mengundangkannya dalam lembaran desa.

BAB III

MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENETAPAN RPJM-DESA

Pasal 3

1) Pemerintahan Desa wajib mengembangkan nilai-nilai demokrasi, para anggotanya untuk mengambil keputusan yang dikoordinir oleh LPM/LKMD atau sebutan lain dalam forum Musrenbang-Desa;

2) Mekanisme pengambilan keputusan dalam forum Musrenbang-Desa dalam perencanaan pembangunan desa berdasarkan musyawarah dan mufakat.

(6)

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP Pasal 4

Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan RPJM-Desa ini akan diatur oleh keputusan kepala desa.

Pasal 5

Peraturan Desa tentang RPJM-Desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Desa ini dengan menempatkannya dalam lembaran desa.

Ditetapkan di Desa : Ngumbul pada tanggal : 16 – 01 – 2014 KEPALA DESA NGUMBUL

( TUKIJAN ) Diundangkan di Desa

Pada tanggal 16-01-2014 Sekretaris Desa

( IMAM MASYHUDI ) NIP. 19670105 200801 1 014

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayat dari Allah SWT, akhirnya dokumen “Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Ngumbul Tahun 2014 – 2019” dapat terselesaikan dengan baik. Dokumen ini sebagai tindak lanjut dari berbagai aspirasi yang disampaikan masyarakat dalam menyampaikan permasalahan, potensi maupun kebutuhan- kebutuhan pembangunan di lingkungannya dalam upaya perbaikan tingkat kehidupan dan ekonomi masyarakat.

Dalam penyusunan RPJMD telah dilakukan melalui proses penggalian gagasan dan aspirasi masyarakat serta musyawarah desa yang diikuti oleh Pemerintah Desa, BPD, LPMD, Kelompok Masyarakat, Tokoh Masyarakat serta dihadiri oleh Tim PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan.

Harapan kami RPJMD ini dapat menjadi dasar dalam melaksanakan pembangunan desa serta dalam mengambil kebijakan desa, dan menjadi acuan bagi pemerintah Daerah, Propinsi maupun Pusat dalam mengalokasikan program/proyek.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Pacitan, Tim PNPM Mandiri Perdesaan dan berbagai pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan dokumen ini.

Demikianlah RPJMDes yang dapat disusun oleh Tim Penyusun ini, semoga bermanfaat bagi pelaku-pelaku pembangunan di Desa Ngumbul, di Kecamatan Tulakan maupun di Kabupaten Pacitan.

Desa Ngumbul, 16 Januari 2014 Wassalam,

Kepala Desa Ngumbul

TUKIJAN

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 1.3 Pengertian BAB II : PROFIL DESA

2.1 Kondisi Umum Desa 2.1.1 Sejarah Desa 2.1.2 Demografi 2.1.3 Keadaan sosial 2.1.4 Keadaan ekonomi 2.2 Kondisi pemerintahan desa

2.2.1 Pembagian wilayah desa

2.2.2 Struktur organisasi pemerintah desa BAB III : POTENSI DAN MASALAH

3.1 Potensi 3.2 Masalah

BAB IV : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA 4.1 Visi dan Misi

4.1.1 Visi 4.1.2 Misi

4.2 Kebijakan pembangunan

4.2.1 Arah kebijakan pembangunan desa 4.2.2 Potensi dan masalah

4.2.3 Program pembangunan desa 4.2.4 Strategi pencapaian

BAB V : PENUTUP LAMPIRAN :

1. Lampiran 1 Format E.1 (SE Mendagri 31 Maret ) Sekat Pembatas (Data Masukan RPJMDesa) 2. Lampiran 2 Peta Sosial Desa

3. Lampiran 3 Rekap Gagasan Desa dari Peta Desa 4. Lampiran 4 Lampiran 1 B/1 (Form B1)

5. Lampiran 5 Kalender Musim

6. Lampiran 6 Rekap Gagasan Desa dari Kalender Musim 7. Lampiran 7 Lampiran 1 B/2 (Form B2)

8. Lampiran 8 Bagan Kelembagaan

(9)

9. Lampiran 9 Rekap Gagasan Desa dari Kelembagaan 10. Lampiran 4 Lampiran 1 B/3 (Form B3)

Sekat Pembatas (Proses Data RPJMDesa) Sekat Pembatas (Pendidikan)

11. a. Form C1 b. Form C2 c. Form C3 d. Form C4

12. Sekat Pembatas (Kesehatan) a. Form C1

b. Form C2 c. Form C3 d. Form C4

13. Sekat Pembatas (Sarana Prasarana) a. Form C1

b. Form C2 c. Form C3 d. Form C4

14. Sekat Pembatas (Lingkungan Hidup) a. Form C1

b. Form C2 c. Form C3 d. Form C4

15. Sekat Pembatas (Sosial Budaya) a. Form C1

b. Form C2 c. Form C3 d. Form C4

16. Sekat Pembatas (Pemerintahan) a. Form C1

b. Form C2 c. Form C3 d. Form C4

17. Sekat Pembatas (Koperasi dan Usaha masyarakat) a. Form C1

b. Form C2 c. Form C3 d. Form C4

18. Sekat Pembatas (Pertanian) a. Form C1

b. Form C2 c. Form C3 d. Form C4

19. Rekaman Proses Penyusunan RPJM Des 20. Serat Keputusan Tim Perumus RPJM Des

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahwa berdasarkan Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan pengganti Undang – undang Nomor 22 Tahun 1999, Desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal – usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/ atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan partisipasi dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di desa, maka desa diharuskan mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) ataupun Rencana Kerja Pembangunan Tahunan Desa (RKP Desa).

Dalam rangka pelaksanaan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa. Pasal 63 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, Pemerintah Desa wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM Desa), dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) Tahunan.

RPJM Desa Ngumbul ini merupakan rencana strategis Desa Ngumbul untuk mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJM Desa tersebut nantinya akan menjadi dokumen perencanaan yang akan

(12)

menyesuaikan perencanaan Tingkat Kabupaten. Spirit ini apabila dapat dilaksanakan dengan baik maka kita akan memiliki sebuah perencanaan yang memberi kesempatan kepada desa untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Pemerintahan yang baik (Good Governance) seperti partisipasif, transparan dan akuntabilitas.

1.2. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Harapan Baru Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32. Tahun 1950, tentang Penetapan mulai berlakunya Undang-undang nomor 13 Tahun 1950;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah denagan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 7 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

10.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa;

12. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 41 tahun 2008 tentang Pedoman Umum Sistem Manajemen Pembangunan Partisipatif (SMPP) Provinsi Jawa Timur Tahun 2008;

(13)

13. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 23 tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 4 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan Tahun 2006 – 2011.

1.3. PENGERTIAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat (RPJMDesa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kebijakan umum, dan program, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencana kerja.

Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Desa Ngumbul ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut:

1. Tujuan RPJM Desa

a. Agar Desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa dalam lingkup skala desa yang berkesinambungan dalam waktu 4 tahun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan Kecamatan maupun Kabupaten.

b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan pembangunan Desa Ngumbul.

c. Sebagai masukan penyusunan RAPB Desa Ngumbul.

d. Dimilikinya rumusan nilai-nilai strategis desa, rumusan visi dan misi desa, analisis lingkungan strategis desa, penentuan isu-isu strategis desa, penentuan bidang-bidang strategis desa dan rumusan rencana tindak pelaksanaan strategi, sebagai pernyataan kegiatan perumusan Rencana Desa yang telah dilakukan bersama-sama oleh pemerintah desa dan masyarakat.

e. Sebagai masukan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Kabupaten Pacitan khususnya, dan pihak-pihak lain yang berkeinginan untuk menanamkan investasi di Desa Ngumbul.

2. Manfaat RPJM Desa

a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan.

b. Sebagai rencana induk pembangunan desa yang merupakan acuan pembangunan desa.

c. Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan di desa.

d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program pembangunan dari pemerintah.

e. Dapat mendorong partisipasi masyarakat.

f. Dapat Mewujudkan perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan keadaan setempat.

g. Menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap program pembangunan di desa.

h. Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di desa.

i. Menumbuhkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan desa

(14)

Profil Desa

Perencanaan Pembangunan Desa yang DibiayaiSwadaya Masyarakat dan Pihak Ketiga

Lamp. 1.D/1

Perencanaan Pembangunan Desa yang ada dananya

Lamp. 1.D/2

Pengelom- pokan Masalah

Lamp. 1.C./1 Penentuan Peringkat

Masalah

Lamp. 1.C/2 Penentuan Peringkat Tindakan

Lamp. 1.C/4

Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah Lamp. 1.C/3 Potret Desa

Kalender Musim

Bagan Kelembagaan

Daftar Masalah dan Potensi Lamp. 1.B/1

Daftar Masalah dan Potensi Lamp. 1.B/2

Daftar Masalah dan Potensi Lamp. 1.B/3

Agenda Paduan Kegiatan Swadaya dan danayang sudah ada (TP) Lamp. 1.D/3

Indikasi Program Pembangunan Desa Lamp. 1.D/6 RKP Desa (1 Tahunan)

Lamp. 1.D/7

Keputusan Kepala Desa tentang RKP Desa Lamp. 1.E/3

Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (DU-RKP Desa) Lamp. 1.E/2 Peraturan Desa tentang RPJM Desa Lamp. 1.E/1

Berita Acara Musrenbang RPJM Desa dan RKP-Desa

Lamp. 1.D/8

Pemeringkatan Usulan Kegiatan Pembangunan Lamp. 1.D/5

RPJM Desa (5 Tahunan) Lamp. 1.D/4

HASIL PROSES

MASUKAN DAMPAK

P e m

i l i h a n

T

i n d a k a n

P e n y u s u n a n R e n c n a Pengkajian Keadaan

(Desa, Dusun/Lingkungan, RT/RW)

ALUR PENYUSUNAN RPJM-DESA DAN RKP-DESA

(15)

BAB II

PROFIL DESA

(16)

BAB II PROFIL DESA

2.1. Kondisi Desa

Pentingnya memahami kondisi Desa untuk mengetahui keterkaitan perencanaan dengan muatan pendukung dan permasalahan yang ada, memberikan arti penting keputusan pembangunan sebagai langkah mendayagunakan dan penyelesaian masalah di masyarakat.

Desa Ngumbul merupakan salah satu dari 16 desa di wilayah Kecamatan Tulakan, yang terletak 5 Km ke arah timur dari kota Kecamatan, Desa Ngumbul mempunyai luas wilayah seluas 918,44 hektar. Adapun batas-batas wilayah desa Ngumbul:

BATAS DESA Sebelah Utara : Desa Ketro

Sebelah Selatan : Desa Bodag Kec.Ngadirojo dan Desa Kluwih Kec.Tulakan Sebelah Timur : Ds. Wonosidi Kec. Tulakan, Ds.Tanjunglor Kec.Ngadirojo Sebelah Barat : Desa Bungur dan Desa Losari

Iklim Desa Ngumbul, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim tropis yaitu kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Ngumbul Kecamatan Tulakan.

2.1.1. Sejarah Desa

Cerita dari para sesepuh dan beberapa tokoh Desa Ngumbul konon berasal dari kata umbul- umbulan yang artinya sumber air yang deras. Dan Desa Ngumbul berdiri sejak jaman penjajahan Belanda. Pada saat itu tentunya kondisi desa masih belum menentu karena masyarakat mersa tertekan oleh kekuatan fisik para tentara Belanda.

Walaupun masyarakat desa hidupnya dalam cengkeraman tentara Belanda namun sudah ada pimpinan Desa yang disebut ki Demang. Ki Demang merupakan seorang yang sangat bberpengaruh dalam hal kepemerintahan. Ki Demang ditunjuk oleh Tentara Belanda untuk memimpin desa hingga tahun 1942.

Dan pada tahun itu juga sebetulnya sudah ada pembangunan yang diprakarsai oleh tentara Belanda, namun hanya pelebaran jalan yang sangat sederhana saja dikerjakan secara swadaya bersama-sama masyarakat.

Selang beberapa tahun datang para tentara Jepang yang berkeinginan menguasai dan mengatur sehingga nama Ki Demang (Kepala Desa sekarang) diganti dengan sebutan Lurah dengan

(17)

disertai pembantu-pembantunya demi melancarkan tugasnya dalam memimpin Desa. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 sebutan Lurah tersebut tetap dipakai, hingga akhirnya sebutan lurah tersebut diganti dengan nama Kepala Desa. Untuk sekarang ini Kepala Desa dibantu oleh Sekretaris Desa sebagai penanggungjawab Administrasi dan dibantu oleh 5 orang Kepala Urusan.

Dan juga seorang Kepala desa dibantu oleh Kepala Dusun dan beberapa Lembaga Desa lainnya.

2.1.2. Demografi

Desa Ngumbul terletak pada ketinggian 450m di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata 27ºC dengan curah hujan rata-rata 2500 Mm terdiri dari 4 dusun dengan jumlah penduduk 5339 Jiwa atau 1715 KK, dengan perincian sebagaimana tabel berikut;

Tabel II.1: Jumlah Penduduk

No. Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki – Laki 2706 Orang

2. Perempuan 2633 Orang

3. Laki – Laki + Perempuan 5339 Orang

3. Kepala Keluarga 1715 KK

Tabel II.2: Jumlah Penduduk Menurut Umur

No. Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa)

1. > 65 573

2. 60 – 65 377

3. 55 – 60 346

4. 50 – 55 362

5. 45 – 50 346

6. 40 – 45 370

7. 35 – 40 372

8. 30 – 35 359

9. 25 – 30 374

10. 20 – 25 372

11. 15 – 20 370

12. 10 – 15 372

13. 5 – 10 366

14. < 5 372

Jumlah 5339

(18)

2.1.3. Keadaan Sosial

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Ngumbul adalah sebagai berikut Tabel II.3: Tingkat Pendidikan Masyarakat No. Tingkat Pendidikan Jumlah ( orang )

1. Tidak Sekolah / Buta Huruf 48

3. Tidak Tamat SD/Sederajat 59

4. Tamat SD / sederajat 1803

5. Tamat SLTP / sederajat 1262

6. Tamat SLTA / sederajat 402

7. Tamat D1, D2, D3 21

8. Sarjana / S-1 62

Kesenian yang masih ada di masyarakat Desa Ngumbul adalah sebagai berikut Tabel II.4: Kesenian Masyarakat

No. Jenis Kesenian Jumlah

Kelompok

Status

1. Sholawatan 5 Aktif

2. Wayang 2 Aktif

3. Hadrah 5 Aktif

2.1.4. Keadaan Ekonomi

Karena Desa Ngumbul merupakan desa pertanian, maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, selengkapnya sebagai berikut:

9

Tabel II.5: Mata Pencaharian Penduduk

Petani Pedagang PNS Tukang /Jasa Lain- Lain

1356 90 24 239 -

Jumlah kepemilikan hewan ternak oleh penduduk Desa Ngumbul adalah sebagai berikut : Tabel II.6: Kepemilikan Ternak

Ayam/itik Kambing Sapi Kerbau Lain-lain

3825 476 375 0 0

(19)

2.2. Kondisi Pemerintahan Desa

Penjelasan kondisi Pemerintahan Desa diberikan, untuk dapat memberikan gambaran ruang lingkup kerja yang mengemban tugas pelayanan dan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat.

2.2.1. Pembagian Wilayah Desa

Secara administratif pembagian wilayah, sebagai berikut:

Tabel II.7: Pembagian Wilayah Desa

NO DESA DUSUN RW RT

1 NGUMBUL 4 9 34

2.2.2. Struktur organisasi pemerintah desa

Desa Ngumbul menganut sistem kelembagaan pemerintahan desa dengan pola maksimal, selengkapnya sebagai berikut :

Skema: SOTK Desa Ngumbul Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan

kepala Dusun kepala Dusun Jeruk Ngagik

Kepala Dusun Bandarangin

Ketua BPD Mulyono

Kepala Urusan Dan Staf Desa Sekretaris Desa Imam Masyhudi Kepala Desa

tukijan TUMARDI

Anggota BPD

Kepala Dusun Krajan

Jeruk Ngagik

Suli

(20)
(21)
(22)

BAB III POTENSI DAN MASALAH 3.1. Potensi

Potensi yang ada di Desa,dapat disampaikan menurut bidang Sosial Budaya, Ekonomi dan Sumber Daya Alam:

a. Potensi Sosial Budaya

1 Memiliki Budaya Gotong Royong yang tinggi 2 Mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar b. Potensi Ekonomi

1 Mempunyai banyak tenaga pengrajin

2 Letak geografis dekat dengan pusat ekonomi kecamatan.

c. Potensi Sumber Daya Alam

1 Mempunyai lahan yang cukup luas 2 Memiliki Sumber Air

3 Memiliki lahan pertanian yang luas 4 Memiliki Sungai

3.2. Masalah

Masalah yang ada di Desa secara umum, dapat disampaikan menurut Jenis Urusan:

a. Masalah Pendidikan:

1 Kegiatan belajar mengajar PAUD kurang maksimal 2 GTT DAN PTT kurang aktip dalam KBM

3 Fasilitas pendidikan TK kurang memadai 4 Minat belajar warga kurang

5 Halaman sekolah SD, MI,TK dan PAUD masih becek di musim hujan b. Masalah Kesehatan:

1 Gizi buruk balita

2 Pelayaan posyandu kurang maksimal

3 RTM banyak yang belum punya MCK permanen

4 Banyak warga yang menderita penyakit FLU waktu musim pancaroba 5 RTM tidak mempunyai biaya untuk berobat

6 Polindes belum sempurna kurang pagar dan paving 7 Kurangnya tenaga Kesehatan ( Bidan,Dokter )

(23)

c. Masalah Sarana Prasarana:

1 Jalan aspal desa rusak berat 2 Jalan becek ketika hujan tiba 3 Jembatan kurang memadai 4 Masih banyak jalan tanah

5 Jalan tembus antar desa maupun antar Kecamatan semua masih sulit rusak

6 Saluran irigasi Jebol dan longsor

7 Beberapa ruas jalan menuju sekolah masih banyak yang rusak 8 Belum ada sarana Poskamling di setiap RT maupun dusun 9 Di setiap dusun belum punya gedung pertemuan

10 BPD belum punya gedung pertemuan 11 Belum ada Panti PKK

12 Belum punya ruang untuk LPMD 13 Belum punya sanggar karang taruna d. Masalah Lingkungan Hidup:

1 Kesulitan air bersih jika musim kemarau 2 Saluran air tidak ada

3 Penerangan lampu jalan kurang

4 Banyak rumah warga masih berlantai tanah 5 Kondisi pemukiman warga / RTM kurang sehat 6 Banyak rumah warga belum punya MCK sendiri e. Masalah Sosial Budaya:

1 Banyak pengangguran

2 Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kerja bhakti 3 Belum punya tempat sarana olah raga yang memadai 4 Kegiatan Karang Taruna macet

5 Kondisi pemukiman warga / RTM kurang sehat 6 Banyak anak putus sekolah

7 Masjid dan Musholla perlu Renofasi dan perluasan 8 Kesejahteraan guru ngaji kurang

9 Kesejahteraan guru honorer sangat kurang f. Masalah Pemerintahan:

1 Kurangnya sarana prasarana kantor pelayanan masyarakat

2 Banyak Lembaga kemasyarakatan yang belum punya gedung sendiri 3 Ada aparat pemeritah yang tidak berfungsi secara optimal dan bersifat

masa bodoh.

4 Kualitas SDM aparatur desa relatif rendah 5 Kurangnya koordinasi dari aparatur desa

(24)

6 Pendapatan aparatur pemerintahan desa rendah

g. Koperasi dan Usaha Masyarakat:

1 Kurangnya modal untuk kelompok usaha kecil dan pedagang 2 Tidak ada wadah menampung hasil warga (KOPERASI) 3 Pengusaha Arang dan pertukangan kurang berkembang 4 Kelompok Simpan pinjam tidak berjalan baik

5 Pemasaran hasil kerajinan warga sulit dan terbatas 6 Keterampilan warga rendah

7 Belum ada bibit ternak bagus

8 Usaha peternakan kurang berkembang karena kurangnya modal 9 Usaha peternakan warga bersifat tradisional

10 Pengetahuan warga tentang peternakan terbatas

11 Belum ada penyuluhan peternakan yang berkesinambungan h. Masalah Pertanian:

1 Pengangkutan hasil pertanian di setiap dusun sulit 2 Pemasaran hasil pertanian terbatas

3 Hasil pertanian rendah dan tidak berkembang

4 Kelangkaan pupuk dan harga mahal pada musim-musim tertentu 5 Pemupukan di lahan sawah belum maksimal

6 Kurangnya pengetahuan warga tentang pertanian 7 Hama tanaman menyerang tanaman petani

8 Hasil pertanian kurang baik karena kurang air dan pengerjaan manual 9 Lahan pertanian tidak tergarap karena merupakan lahan tadah hujan 10 Kualitas SDM dari petani rendah sehingga hasil panen tidak optimal 11 Pada musim kemarau hasil panen merosot

12 Petani sering mengalami kekurangan air 13 Sumber air tidak dikelola dengan baik

(25)
(26)

BAB IV

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA 4.1. Visi dan Misi

4.1.1. Visi

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi Desa Ngumbul ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Krajan seperti pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa dan masyarakat desa pada umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan di Kecamatan. Maka berdasarkan pertimbangan di atas Visi Desa Ngumbul adalah:

“ Meciptakan kemandirian masyarakat desa sehingga dapat membangun sesuai sasaran dan tidak didominasi oleh kalangan tertentu sehingga pembangunan benar dirasakan oleh masyarakat untuk mencapai kehidupan yang lebih layak “

4.1.2. Misi

Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut. Visi berada di atas misi. Pernyataan visi kemudian dijabarkan ke dalam misi agar dapat di operasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan visi, misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa Ngumbul, sebagaimana proses yang dilakukan maka misi Desa Ngumbul adalah:

“ Meningkatkan kemampuaan penyelenggara pemerintah desa, mengembangkan ketangguhan masyarakat desa dalam melaksanakan pembangunan kelembagaan dan meningkatkan kwalitas SDM,

sehingga desa dapat mencapai kehidupan yang lebih baik gemah ripah loh jinawi ,aman tentram dan maju disegala bidang “

4.2. Kebijakan Pembangunan.

4.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa

Dari serangkaian rumusan Visi, Misi, dan bidang strategis yang telah ditetapkan, maka diperlukan rangkaian program yang berguna sebagai pelaksanaan konkrit dari segenap harapan dan cita-cita bersama. Program-program secara substansial dikelompokkan sebagai berikut :

1. Pengembangan Pengelolaan Potensi Desa

a) Pendayagunaan potensi desa secara optimal b) Peningkatan sarana dan prasarana desa.

c) Penciptaan lapangan kerja baru

(27)

2. Pengembangan Sumber Daya Manusia a) Terlibat aktif dalam kegiatan pelatihan b) Peningkatan fasilitas pendidikan c) Peningkatan fasilitas kesehatan

d) Membuka akses informasi dengan lembaga-lembaga penyedia jasa pelatihan e) Menumbuhkan jiwa dan semangat kewirausahaan

3. Pengembangan Pelayanan Masyarakat

a) Pengembangan kualitas dan kuantitas perangkat b) Peningkatan pendapatan perangkat desa

c) Pengembangan dan pemanfaatan lingkungan yang mendukung

4.2.2. Potensi dan masalah a. Urusan Pendidikan:

No. MASALAH POTENSI

1.

Kegiatan belajar mengajar PAUD kurang maksimal

 Guru

 Siswa banyak

 Keberlanjutan sangat baik

 lahan 2 GTT DAN PTT kurang aktip

dalam KBM

 Guru

 Siswa banyak

3

Fasilitas pendidikan TK kurang memadai

 Guru

 Siswa banyak

 Keberlanjutan sangat baik

 lahan 4 Minat belajar warga kurang

(putus sekolah)

 Lahan

 Siswa banyak

 Tenaga pengajar ada b. Urusan Kesehatan:

No. MASALAH POTENSI

1. Gizi buruk balita  Kader

 Anak balita 2 Pelayaan posyandu kurang

maksimal

 Pengurus ada

 Motivasi untuk maju kuat 3 RTM membutuhkan alat

kontrasepsi

 Motivasi KB ada

 Puskesmas dekat 4

Banyak warga yang menderita penyakit FLU waktu musim pancaroba

 Bidan desa

 Puskermas dekat 5 RTM tidak mempunyai biaya untuk

berobat

 Puskesmas dekat

 Bidan desa 6 Polindes kurang memadai  Lahan

 Swadaya masyarakat 7 Posyandu berjalan kurang

maksimal

 Pengurus ada

 Motivasi untuk maju kuat

(28)

c. Urusan Sarana Prasarana:

No. MASALAH POTENSI

1. Jalan aspal desa rusak

 Dilalui orang banyak

 Jalan Kabupaten

 Tenaga kerja 2 Jalan becek jika hujan

 Lahan luas

 Penduduk banyak

 Budaya gotong royong 3 Jembatan kurang memadai  Poros desa

 Tenaga kerja

 Akses lahan pertanian 4 Jalan tembus masih sulit

 Lahan luas

 Penduduk banyak

 Budaya gotong royong

d. Urusan Lingkungan Hidup:

No. MASALAH POTENSI

1. Kesulitan air bersih jika musim kemarau

 Sungai

 Sumur Gali 2 Saluran air kurag memadai  Penduduk banyak

 Budaya gotong royong 3 Penerangan lampu jalan kurang  Pemukiman padat

 Ada jaringan PLN 4 Banyak rumah warga masih

berlantai tanah

 Penduduk banyak

 Budaya gotong royong 5 Kondisi pemukiman warga

kurang sehat

 Penduduk banyak

 Budaya gotong royong e. Urusan Sosial Budaya:

No. MASALAH POTENSI

1. Banyak pengangguran  Jumlah anggota banyak

 Motivasi untuk maju kuat 2

Kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya miras dan narkoba

 Jumlah anggota banyak

 Motivasi untuk maju kuat

3 Belum punya tempat sarana olah raga yang memadai

 Jumlah pemuda banyak

 Motivasi untuk maju kuat

 Lahan ada

4 Kegiatan Karang Taruna macet

 Jumlah anggota banyak

 Motivasi untuk maju kuat

 Kualitas SDM/pendidikan relatif tinggi

5 Kondisi pemukiman warga / RTM tidak sehat

 Penduduk banyak

 Budaya gotong royong 6 Banyak anak putus sekolah  Sekolah ada

(29)

7 Masjid dan Musholla perlu perbaikan dan perluasan

 Penduduk banyak

 Budaya gotong royong 8 Kesejahteraan guru ngaji kurang  Penduduk banyak

 Budaya gotong royong f. Urusan Pemerintahan;

g. Urusan Koperasi dan Usaha Masyarakat;

No. MASALAH POTENSI

1

Kurangnya modal untuk kelompok usaha kecil dan pedagang keliling

 Jumlah kelompok banyak

 Jumlah anggota kelompok besar

 Pengurus aktif

 Antar kelompok saling mengenal 2 Tidak ada wadah menampung

hasil warga (KOPERASI)

 Lokasi pasar dekat

 Pemasaran luas

 Kualitas hasil kerajinan bagus 3 Pengusaha pertukangan kurang

berkembang

 Lokasi pasar dekat

 Pemasaran luas

 Kualitas hasil kerajinan bagus

4 Kelompok Simpan pinjam tidak berjalan baik

 Jumlah kelompok banyak

 Jumlah anggota kelompok besar

 Pengurus aktif

 Antar kelompok saling mengenal 5 Pemasaran hasil kerajinan warga

sulit dan terbatas

 Lokasi pasar dekat

 Pemasaran luas

 Kualitas hasil kerajinan bagus 6 Keterampilan warga rendah  Jumlah anggota kelompok besar 7 Belum ada bibit ternak bagus  Peternak banyak

No. MASALAH POTENSI

1 Kegiatan PKK kurang aktif  Pengurus ada

 Motivasi untuk maju kuat 2 Ada aparat pemeritah yang tidak

berfungsi secara optimal

 Hubungan antar aparatur desa harmonis

 Perangkat lengkap

3 Kualitas SDM aparatur desa relatif rendah

 Perangkat lengkap

 Aparatur pemerintahan yang akomodatif

 Aparatur mempunyai motivasi untuk maju

4 Kurangnya koordinasi dan transparansi dari aparatur desa

 Hubungan antar aparatur desa harmonis

5 Pendapatan aparatur pemerintahan desa rendah

 Perangkat lengkap

 Aparatur pemerintahan yang akomodatif

 Aparatur mempunyai motivasi untuk maju

(30)

 Sumber pakan banyak

 Budaya ternak

8

Usaha peternakan kurang berkembang karena kurangnya modal

 Motivasi anggota kuat untuk maju

 Usaha sampingan setelah bertani

 Didukung pemerintah desa

 Pasar hewan dekat

 Kemungkinan berkembang luas 9 Usaha peternakan warga bersifat

tradisional

 Peternak banyak

 Sumber pakan banyak

 Budaya ternak 10 Pengetahuan warga tentang

peternakan terbatas

 Peternak banyak

 Sumber pakan banyak

 Budaya ternak 11

Belum ada penyuluhan peternakan yang berkesinambungan

 Peternak banyak

 BPP

h. Urusan Pertanian:

No. MASALAH POTENSI

1. Pengangkutan hasil pertanian sulit

 Lahan pertanian luas

 Jumlah petani besar

 Pengurus kelompok aktif 2 Pemasaran hasil pertanian

terbatas

 Lahan pertanian luas

 Jumlah petani besar

 Pengurus kelompok aktif 3 Hasil pertanian rendah dan tidak

berkembang

 Lahan pertanian luas

 Jumlah petani besar

 Pengurus kelompok aktif 4 Kelangkaan pupuk dan harga

mahal

 Lahan pertanian luas

 Jumlah petani besar

 Pengurus kelompok aktif 5 Pemupukan di lahan sawah

belum maksimal

 Lahan pertanian luas

 Jumlah petani besar

 Pengurus kelompok aktif 6 Kurangnya bibit padi dan buah-

buahan, kayu tahunan

 Lahan pertanian luas

 Jumlah petani besar

 Pengurus kelompok aktif 7 Hama tanaman menyerang

tanaman petani

 Lahan pertanian luas

 Jumlah petani besar

 Pengurus kelompok aktif 8

Hasil pertanian kurang baik karena kurang air dan pengerjaan manual

 Lahan pertanian luas

 Sungai 9

Lahan pertanian tidak tergarap karena merupakan lahan tadah hujan

 Lahan pertanian luas

 Jumlah petani besar

 Pengurus kelompok aktif

(31)

10

Kualitas SDM dari petani rendah sehingga hasil panen tidak optimal

 Lahan pertanian luas

 Jumlah petani besar

 Pengurus kelompok aktif 11 Pada musim kemarau hasil

panen merosot

 Lahan pertanian luas

 Sungai 12 Petani sering mengalami

kekurangan air

 Lahan pertanian luas

 Tenaga kerja 13 Kurangnya Sumber air

 Lahan pertanian luas

 Jumlah petani besar

 Pengurus kelompok aktif

4.2.3. Program Pembangunan Desa.

a. Urusan Pendidikan:

No. TINDAKAN YANG LAYAK

1. Program peningkatan mutu dan akses pendidikan 2 Pengadaan buku-buku perpustakaan

3 Program pembinaan Pendidik 4 Pengadaan mebeler

5 Stimulan rehab. Gedung SD / MI 6 Pembangunan lokal TK/PAUD 7 Bantuan beasiswa pendidikan 8 Bantuan Operasional Sekolah b. Urusan Kesehatan:

No. TINDAKAN YANG LAYAK

1. Pembangunan MCK Umum

2. Penyuluhan tentang penting gizi bagi anak balita 3. Bantuan kontrasepsi RTM

4. Program Penyuluhan kesehatan

5. Peningkatan kualitas dan aktifitas pelayanan posyandu 6. Pelayakan gedung Polindes

7. Pembinaan kader Posyandu dari Tim PKK c. Urusan Sarana Prasarana:

No. TINDAKAN YANG LAYAK

1 Pembangunan jalan Aspal 2 Pembangunan jalan Telford

3 Program pembangunan jalan dan jembatan 4 Pembangunan saluran air (stimulan) 5 Pembangunan plengsengan (TPT) 6 Pembangunan jalan Rabat

(32)

7 Pembangunan plengsengan sungai d. Urusan Lingkungan Hidup:

No. TINDAKAN YANG LAYAK

1. Pipanisasi air bersih 2. Pembuatan saluran air

3. Pemasangan lampu penerangan jalan 4. Plesterisasi rumah

5. Sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (RTM) 6. Reboisasi/ Penghijauan terhadap lahan yang gundul e. Urusan Sosial Budaya;

No. TINDAKAN YANG LAYAK

1. Pelatihan live skill untuk pemuda pengangguran 2. Penyuluhan tentang bahaya miras dan narkoba

3. Stimulan pembangunan sarana olah raga dan kepemudaan 4. Pembinaan Karang taruna dari pemerintahan Desa

5. Sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (RTM) 6. Bantuan beasiswa pendidikan

7. Stimulan rehab masjid dan musholla 8. Pemberian Insentif pada guru ngaji f. Urusan Pemerintahan:

No. TINDAKAN YANG LAYAK

1 Penguatan pengurus PKK

2 Penguatan kelembagaan BPD dan LPMD 3 Penguatan apatur pemerintah desa

4 Pembinaan Aparatur desa

5 Bantuan kesejahteraan bagi kader posyandu, PKK, dan aparatur desa g. Urusan Koperasi dan Usaha Masyarakat:

No. TINDAKAN YANG LAYAK

1. Bantuan modal bergulir 2. Pembentukan BUMDes

3. Program peningkatan mutu dan akses pemasaran industri rumah tangga 4. Pelatihan Kelompok Simpan Pinjam Perempuan

5. Program pembentukan lembaga ekonomi desa 6 Pelatihan keterampilan bagi pengrajin

7 Program bantuan bibit unggul 8 Bantuan gaduhan ternak kambing 9 Penyuluhan Pertanian dan Peternakan 10. Pelatihan peternakan

11. Program penyuluhan peternakan

(33)

h. Urusan Pertanian:

No. TINDAKAN YANG LAYAK

1 Program pengadaan alat-alat pertanian ( Alsinta ) 2 Program penyuluhan Pemasaran hasil pertanian

3 Bantuan modal bagi kelompok tani untuk pengadaan pupuk dan sarana produksi pertanian (saprotan)

4 Stimulan pengadaan pupuk bersubsidi 5 Program penyuluhan pertanian

6 Pengadaan bibit tanaman keras dan buah-buahan 7 Penyemprotan Masal oleh dinas pertanian

8 Penyuluhan pertanian dan merubah sistem bertanam 9 Pengadaan bibit padi, jagung dan palawija

10 Program Penyuluhan Agribisnis Perdesaan 11 Penyuluhan pola tanam

12 Perbaikan saluran irigasi 13 Pembangunan sumur bor 14 Pembangunan saluran irigasi 4.2.4. Strategi Pencapaian

Bertolak dari Visi dan Misi Desa Ngumbul yang merupakan situasi dan kondisi yang menjadi sebuah tujuan yang diharapkan maka untuk mencapai harapan atau target yang dimaksud maka diterapkan strategi pencapaian yang bertahap guna efektivitas dan optimalisasi suatu kegiatan.

Dalam strategi pencapaian ini permasalahan dan potensi desa yang telah diuraikan diatas ada beberapa tahapan strategi pencapaian dalam pembangunan yang akan dipakai sebagai pendekatan dalam mencapai visi dan misi desa. Adapun tahapan strategi pencapaian adalah sebagai berikut : Tahap Pertama

Pada tahapan pertama ini tujuan atau sasaran yang hendak dicapai meliputi pengelolaan potensi desa secara terpadu untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatkan kemampuan SDM (terutama pengelola/pelaku pembangunan) dan peningkatan sarana / prasarana pendukung, pendidikan dan kesehatan dengan memanfaatkan potensi dan lingkungan yang mendukung untuk mewujudkan tahap awal pelaksanaan Visi dan Misi Desa Ngumbul.

Tahap Kedua

Pada tahapan ini diharapkan semua daya dan upaya yang dilakukan dapat mewujudkan pemerintahan desa yang transparan, akuntable, demokratis, profesionalisme dari perangkat desa dalam pelayanan publik serta mendorong pembangunan ekonomi masyarakat dengan meningkatkan hasil produk unggulan. Pada tahapan ini, peningkatan kesejahteraan dengan peningkatan taraf ekonomi masyarakat menjadi target utama dalam rangka mencapai visi desa ini.

(34)
(35)

BAB V PENUTUP

Bahwa dalam rangka meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan maka diperlukan kerangka kebijakan yang mampu mewadahi dan menampung aspirasi masyarakat. Dalam hal ini aspirasi masyarakat yang dimaksud adalah dalam bentuk keterlibatan warga (masyarakat) dalam setiap tahapan proses penyusunan prioritas pembangunan.

Untuk itu maka dalam setiap tahapan penyusunan perencanaan pembangunan haruslah dilakukan dengan metode pemberdayaan masyarakat serta dilakukan secara partisipatif.

Metode perencanaan partisipatif ini adalah salah satu upaya peningkatan peranserta masyarakat dalam pengelolaan pembangunan. Dalam perencanaan partisipatif masyarakat ditempatkan menjadi pelaku utama kegiatan, sejak perumusan ide sampai dengan perumusan akhir perencanaan pembangunan. Pada intinya pendekatan partisipatif merupakan kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat serta diawasi juga oleh masyarakat.

Hal ini dimaksudkan bahwa yang tahu kebutuhan masyarakat adalah masyarakat itu sendiri, pemerintah hanyalah pihak yang berperan untuk memfasilitasi masyarakat dalam menjawab kebutuhan yang masyarakat butuhkan.

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah ini merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan Desa Ngumbul, arah kebijakan keuangan Desa Ngumbul, kebijakan umum Desa Ngumbul, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Pacitan, lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencana kerja.

Demikian RPJM Desa Ngumbul ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan Pembangunan di Desa Ngumbul Kecamatan Tulakan tahun 2015-2019 yang selanjutnya setiap tahun akan dijabarkan dalam RKP Desa.

Ngumbul, 16 Januari 2014 Kepala Desa Ngumbul

( TUKIJAN )

(36)

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

Periode Tahun 2014 - 2019 Provinsi : Jawa Timur

Kecamatan : Tulakan Kabupaten : Pacitan

Desa : Ngumbul

No Urusan Kegiatan Tujuan Lokasi Perkiraan Biaya Tahun

Pelaksanaan 1.01 Pendidikan Pengadaan buku-buku

perpustakaan TK ngudi utami

- Peningkatan kualitas pendidikan

umum Bandarangin Rp. 20.000.000,- 2016 - 2019

Pengadaan gedung

perpustakaan beserta isinya di SDN Ngumbul II

- Peningkatan kualitas pendidikan

umum Bandarangin RP.200.000.000,- 2016 - 2019

Pengadaan gedung

perpustakaan beserta isinya di SDN Ngumbul III

- Peningkatan kualitas pendidikan

umum Ngagik RP.200.000.000,- 2016 - 2019

Bantuan beasiswa - Peningkatan kualitas pendidikan

umum dan agama Ngumbul Rp. 67.000.000,- 2015-2019

Pembangunan pagar gedung TK dan PAUD

- Peningkatan kualitas pendidikan

umum Jeruk Rp.7 Rp. 50.000.000,- 2015 - 2019

Pembangunan pagar dan Talud gedung TK dan PAUD

- Peningkatan kualitas pendidikan

umum Bandarangin RP. 40.000.000,- 2015 - 2019

PAVING dan pembangunan pagar

- Peningkatan kualitas pendidikan

umum dan agama Ngagik SDN 3 Rp. 90.000.000,- 2016

Pembangunan Pagar dan talud

- Peningkatan kualitas pendidikan umum dan agama

MIM Ngumbul

(Jeruk) Rp.150.000.000,- 2015 - 2019 PAVING - Peningkatan kualitas pendidikan Jeruk MIM Rp. 50.000.000,- 2015 - 2019

(37)

umum dan agama Pengadaan mebelair dan

APE TK Ngudi Utami

- Peningkatan kualitas pendidikan

Anak Bandarangin Rp. 10.000.000,- 2014- 2019

Pengadaan mebelair dan APE BA Aisyah

- Peningkatan kualitas pendidikan

Anak Dsn.Jeruk

Rp. 10.000.000,- 2014- 2019 Pengadaan mebelair dan

APE TK Yogatama

- Peningkatan kualitas pendidikan

Anak Dsn. Krajan Rp. 10.000.000,- 2014- 2019

Pengadaan mebelair dan APE TK Fajar Kencana

- Peningkatan kualitas pendidikan

Anak Bandarangin Rp. 10.000.000,- 2014- 2019

Pembangunan pagar gedung TK dan PAUD

- Peningkatan kualitas pendidikan

umum Ngagik Rp.7 Rp. 50.000.000,- 2015 - 2019

Bantuan intensif GTT dan PTT

- Peningkatan kualitas pendidikan

umum Ngumbul Rp. 55.000.000,- 2014-2019

1.02

Kesehatan Pemberian intensif kader di

POSYANDU - Peningkatan kualitas kesehatan Ngumbul Rp. 45.000.000,- 2015-2019 Pembuatan pagar gedung

POLINDES - Peningkatan kualitas kesehatan Jeruk Rp. 50.000.000,- 20015-2017 Pemberian makanan

tambahan bagi balita - Peningkatan kualitas kesehatan Ngumbul Rp. 24.000.000,- 2014 - 2019 Program Penyuluhan

kesehatan dan pemberian bantuan obat-obatan

- Peningkatan kualitas kesehatan Ngumbul Rp. 8.000.000,- 2014-2019

Penyuluhan tentang

pentingnya Gizi balita - Peningkatan kualitas kesehatan Ngumbul Rp. 10.000.000,- 2015-2019 Pemberian bantuan berupa

perlengkapan sarana prasarana

- Peningkatan kualitas kesehatan Ngumbul Rp. 10.000.000.- 2016-2019

1.03

Sarana prasarana Pembangunan makadam dan rabat jalan jendral sudirman

- Memperlancar lalulintas transportasi

- Pengangkutan hasil bumi dan kerajinan

Ngagik Rp. 200.000.000,- 2015 - 2018

Pembangunan makadam dan rabat jurusan sono tanjung

- Memperlancar lalulintas transportasi

- Pengangkutan hasil bumi dan kerajinan

Jeruk Rp. 300.000.000,- 2014-2019

Pembangunan rabat jalan

Poso - watugethuk - Memperlancar lalulintas transportasi

Krajan Rp. 100.000.000,- 2014 - 2018

Pembangunan talut

gempong - Memperlancar lalulintas transportasi

Krajan Rp. 90.000.000,- 2016 - 2018 Pembangunan rabat jurusan

Pager gunung- Juwono - Memperlancar lalulintas transportasi

Ngumbul Rp. 200.000.000,- 2015 -2018 Renovasi Pagar Kantor dan

Balai Desa - Penjagaan dan pengamanan Kantor

Ngumbul Rp. 50.000.000,- 2014-2017

(38)

Perkerasan jalan berupa rabat jurusan Ngumbul Kluwih

- Memperlancar lalulintas

transportasi Krajan Rp. 50.000.000,- 2015-2017

Perkerasan jalan berupa makadam dan rabat jurusan Mloko - Dondong

- Memperlancar lalulintas transportasi

Krajan RT01 RW02 Rp. 150.000.000,- 2014 - 2018

Pengadaan Tugu Batas

Desa - Memperjelas wilayah

Administratif Desa

4 loksi Rp. 50.000.000,- 2014-2019 Pengadaan Tugu Batas

Dusun - Memperjelas wilayah

Administratif Dusun

4 loksi Rp. 40.000.000,- 2014-2019

Pengadaan balai pertemuan

Dusun - Memperlancar Komunikasi

Pemerintahan

4 loksi Rp. 200.000.000,- 2014-2019

Perkerasan jalan berupa makadam dan rabat jurusan Polindes-MIM

- Memperlancar lalulintas transportasi

Krajan RT02 dan RT

06 di RW04 Rp. 150.000.000,- 2014 - 2018 Perkerasan jalan berupa

makadam dan rabat Bolang- MIM

- Memperlancar lalulintas transportasi

- Pengangkutan hasil bumi

Jeruk RT05, 03, 02

RW 04 Rp. 125.000.000,- 2014-2017

Perkerasan jalan berupa makadam dan rabat

- Memperlancar lalulintas transportasi

- Pengangkutan hasil bumi

Ngagik RT04 RW07 Rp. 125.000.000,- 2014-2017

Perkerasan jalan berupa makadam dan rabat Bolang- Pule

- Memperlancar lalulintas transportasi

- Pengangkutan hasil bumi

Ngagik RT03 RW04 Rp. 125.000.000,- 2014-2017

Pengadaan Pos Kamling - Penjagaan Keamanan Desa Ngumbul 34 RT Rp. 170.000.000,- 2014-2019 Perkerasan jalan berupa

makadam dan rabat

- Memperlancar lalulintas transportasi

- Pengangkutan hasil bumi

Jeruk RT04 RW04 Rp. 125.000.000,- 2014-2017

Perkerasan jalan berupa

makadam dan rabat - Memperlancar lalulintas transportasi

Ngagik RT01 RW07 Rp. 95.000.000,- 2016-2018

Perkerasan jalan berupa makadam dan rabat

- Memperlancar lalulintas transportasi

- Pengangkutan hasil bumi

Ngagik RT03 RW07 Rp. 100.000.000,- 2015-2018

Diadakan perkerasan jalan berupa makadam dan rabat jurusan Ngumbul Kasihan

- Memperlancar lalulintas transportasi

Bandarangin Rp. 125.000.000,- 2015 - 2018

Diadakan perkerasan jalan berupa makadam dan rabat jurusan Nglengkeh

- Memperlancar lalulintas transportasi

- Pengangkutan hasil bumi

Ngagik Rp. 85.000.000,- 2016-2019

Diadakan perkerasan jalan berupa makadam dan rabat jurusan Gunung kunci

- Memperlancar lalulintas transportasi

Pengangkutan hasil bumi

Ngagik Rp. 80.000.000,- 2016 - 2018

Pembangunan pasar Ngagik - Memperlancar penjualan hasil

bumi Ngagik Rp. 150.000.000,- 2017-2019

Gambar

Tabel II.1: Jumlah Penduduk
Tabel II.5: Mata Pencaharian Penduduk
Tabel II.7: Pembagian Wilayah Desa

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD) Desa Mandong tahun 2018 - 2024, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa adalah dokumen Induk dari perencanaan

(3) Rancangan Peraturan Desa tentang Susunan Organisasi Pemerintahan Desa yang telah disetujui bersama antara Kepala Desa dan BPD sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa

Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui kerja alat dan mengetahui kecepatan angin yang dibutuhkan untuk dapat memutar kincir angin yang digunakan untuk penggerak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD) Desa Truko tahun 2017 - 2022, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa adalah dokumen Induk dari perencanaan

Anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas (Arikunto, 2006:68). Dalam hal ini yang dimaksud bahwa setiap

Menurut CGPI (Corporate Governance Perception Index) (2008) manfaat dari GCG untuk mengurangi agency cost, yaitu biaya yang harus ditanggung pemegang saham akibat

Dalam sistem Pemerintahan Desa terdapat 2 unsur penyelenggara pemerintahan desa, yakni Pemerintah Desa (Kepala Desa + Perangkat Desa) dan BPD, Pengertian

Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi android yang bisa digunakan untuk drive test dengan metode idle mode tanpa memerlukan banyak alat dan data hasil drive test