• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2020"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH SUHU PEREKATAN DAN JENIS SAMBUNGAN PADA SERAT DAUN NANAS (Ananas comosus L.) TERHADAP

KEKUATAN TARIK DAN KEMULURAN THE EFFECT OF ADHESION TEMPERATURE AND CONNECTION TYPES ON PINEAPPLES LEAVES (Ananas

comosus L.) TOWARD STRENGTH OF TENSILE AND ELONGATION

Imam Prasetya 05021281520088

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020

(2)

Universitas Sriwijaya

SKRIPSI

PENGARUH SUHU PEREKATAN DAN JENIS SAMBUNGAN PADA SERAT DAUN NANAS (Ananas comosus L.) TERHADAP

KEKUATAN TARIK DAN KEMULURAN THE EFFECT OF ADHESION TEMPERATURE AND CONNECTION TYPES ON PINEAPPLES LEAVES (Ananas

comosus L.) TOWARD STRENGTH OF TENSILE AND ELONGATION

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

Imam Prasetya 05021281520088

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020

(3)

Universitas Sriwijaya

SUMMARY

IMAM PRASETYA. The Effect of Adhesion Temperature and Connection Types on Pineapples Leaves (Ananas comosus L.) toward Strength of Tensile and Elongation (Supervised by AMIN REJO and RIZKY TIRTA ADHIGUNA).

This research aimed to determine the effect of adhesion temperature and various types of connection the characteristics of pineapple leaf fibers. The research was conducted in November 2018 until April 2020, in the workshop of the Department of Agricultural Technology, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, and testing was carried out at the Sriwijaya State Polytechnic Chemical Engineering Laboratory, Palembang. This study use a factorial completely randomized design (RALF) method with two treatment factors namely gluing temperature which consists of 3 levels, 40oC, 50oC, 60oC and the type of connection consists of two levels, straight connection and overlapping connection. This study use three parameters, namely the Tensile Strength / strand (gf ), the Tensile Strength / bundle, and the elongation test (%).

The results of this study indicated that differences in adhesion temperature and type of connection on pineapple leaves affect the tensile strength / bundle (gf), tensile strength / strand (gf) and elongation (%). Interaction combination of the adhesion temperature and the type of connection significantly affects the tensile strength (gf) and elongation (%) of F max and E max. The best treatment in this study for tensile strength was found in the combination of A3B2 (temperature 60oC and type of overlapping connection), while for the best treatment in stretching test was on A3B2 (temperature of 600C and type of overlapping connection)

Keywords: Pineapple, Fiber Connector, Tensile of Strength and Elongation.

.

(4)

Universitas Sriwijaya

RINGKASAN

IMAM PRASETYA. Pengaruh Suhu Perekatan dan Jenis Sambungan pada Serat Daun Nanas (Ananas comosus L.) terhadap Kekuatan Tarik dan Kemuluran.

(Dibimbing oleh AMIN REJO dan RIZKY TIRTA ADHIGUNA).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu perekatan dan berbagai jenis sambungan terhadap karakteristik dari serat daun nanas. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018 sampai dengan April 2020, di bengkel Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, dan pengujian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan dua faktor perlakuan yaitu suhu perekatan yang terdiri dari 3 taraf yaitu suhu 40oC, 50oC, 60oC dan jenis sambungan yang terdiri dari dua taraf yaitu sambungan tumpang dan sambungan lurus. Penelitian ini menggunakan tiga parameter yaitu kekuatan Tarik per Helai (gf), kekuatan Tarik per Bundel (gf), dan uji kemuluran (%).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan suhu perekatan dan jenis sambungan pada daun nanas berpengaruh terhadap kekuatan tarik/bundel (gf), kekuatan tarik/helai (gf) dan kemuluran (%). Interaksi kombinasi suhu perekatan dan jenis sambungan berpengaruh nyata terhadap kekuatan tarik (gf) dan kemuluran (%) F max dan E max. Perlakuan terbaik pada penelitian ini untuk kuat tarik adalah terdapat pada kombinasi A3B2 (suhu 60oC dan jenis sambungan tumpangan), sedangkan untuk perlakuan terbaik pada uji kemuluran yaitu pada A3B2 (suhu 60oC dan jenis sambungan tumpang)

Kata kunci: Nanas, Penyambungan Serat, Kuat Tarik dan Kemuluran

(5)

Universitas Sriwijaya

SKRIPSI

PENGARUH SUHU PEREKATAN DAN JENIS SAMBUNGAN PADA SERAT DAUN NANAS (Ananas comosus L.) TERHADAP

KEKUATAN TARIK DAN KEMULURAN THE EFFECT OF ADHESION TEMPERATURE AND CONNECTION TYPES ON PINEAPPLES LEAVES (Ananas

comosus L.) TOWARD STRENGTH OF TENSILE AND ELONGATION

Imam Prasetya 05021281520088

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020

(6)

Universitas Sriwijaya

(7)

Universitas Sriwijaya

(8)

i Universitas Sriwijaya

(9)

ii

Universitas Sriwijaya

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh suhu perekatan dan jenis sambungan pada serat daun nanas (Ananas comosus L.) terhadap kekuatan tarik dan kemuluran”.

Penulis mengucapkan terima kasih untuk kedua orang tua yang banyak memberikan dukungan dalam pembuatan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Amin Rejo, M.P. dan Dr. Rizky Tirta Adhiguna, S.TP, M.Si yang telah memberikan saran, masukan, dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, dan diharapkan semoga skripsi ini dapat menjadi referensi bacaan yang bermanfaat untuk semua kalangan terutama Mahasiswa Teknologi Pertanian, Universitas Sriwijaya.

Indralaya, September 2020

Penulis

(10)

iii

Universitas Sriwijaya

RIWAYAT HIDUP

IMAM PRASETYA. Lahir di Muara Enim pada tanggal 10 Agustus 1997.

Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari orang tua yang bernama Harijono dan Ninghaya.

Riwayat pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis yaitu pendidikan SD Negeri 30 Muara Enim dinyatakan lulus pada tahun 2009. Pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 2 Muara Enim dan dinyatakan lulus pada tahun 2012. Kemudian melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Muara Enim dan dinyatakan lulus pada tahun 2015.

Pada bulan Agustus 2015 tercatat sebagai mahasiswa aktif pada Program Studi Teknik Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 30 hari pada bulan Juni 2018 sampai dengan Juli 2018 di Desa Betung Utara, Kecamatan Abab, PALI, Sumatera Selatan melalui program KKN Regular Angkatan Ke-89 Universitas Sriwijaya.

(11)

iv

Universitas Sriwijaya

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang memberikan ridho dan rahmat-Nya, serta orang-orang yang berdedikasi selama masa perkuliahan penulis. Ucapan terima kasih yang tulus ini diberikan kepada:

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE selaku Rektor Universitas Sriwijaya

2. Yth. Bapak Prof. Dr. Ir. Andy Mulyana, M.Sc selaku Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

3. Yth. Bapak Dr. Ir. Edward Saleh, M.S selaku Ketua Jurusan Teknologi Pertanian yang telah memberikan motivasi dan bimbingan kepada penulis selama menjadi mahasiswa Jurusan Teknologi Pertanian.

4. Yth. Bapak Hermanto, S. TP, M. Si selaku Sekretaris Jurusan Teknologi Pertanian yang telah meluangkan waktu, bimbingan dan arahan selama penulisan menjadi mahasiswa Jurusan Teknologi Pertanian.

5. Yth. Bapak Dr. Ir. Tri Tunggal, M.Agr selaku Koordinator Program Studi Teknik Pertanian dan Ibu Dr. Ir. Hj. Tri Wardani Widowati, M.P selaku Koordinator Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, yang telah meluangkan waktu dan memberikan motivasi selama penulis menjadi mahasiswa Jurusan Teknologi Pertanian.

6. Yth. Bapak Prof. Dr. Ir. Amin Rejo, M. P selaku dosen pembimbing akademik, pembimbing praktek lapangan sekaligus pembimbing skripsi pertama yang telah memberikan banyak waktu, arahan, bantuan, bimbingan, motivasi, serta nasihat kepada penulis dari awal menjadi mahasiswa S1 hingga selesai

7. Yth. Bapak Dr. Rizky Tirta Adhiguna, S. TP, M. Si selaku dosen pembimbing skripsi kedua yang telah memberikan banyak waktu, arahan, bantuan, bimbingan, motivasi, kerjasama tim, nasihat serta banyak pelajaran yang tidak didapatkan penulis didalam perkuliahan.

8. Yth. Bapak Dr.Ir. Hersyamsi, M.Agr selaku komisi penguji skripsi yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran, bantuan, masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

(12)

v

Universitas Sriwijaya 9. Yth. Bapak Ir. Rahmad Hari Purnomo, M.Si selaku komisi penguji skripsi yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran, bantuan, masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

10. Yth. seluruh Bapak/Ibu dosen Jurusan Teknologi Pertanian yang telah memotivasi, mendidik etika dalam bersosialisasi, serta membimbing, dan mengajarkan ilmu bidang Teknologi Pertanian selama kepada penulis.

11. Staf Administrasi Akademik Jurusan Teknologi Pertanian (Kak Jon Hery dan Mbak Desi) dan Staf Administrasi Fakultas Pertanian atas semua bantuan dan kemudahan yang diberikan.

12. Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi Sumatera, Bapak Ramelan selaku Koordinator Bengkel Alsintan serta pegawai dan karyawan yang telah memberikan kontribusinya selama melaksanakan Praktek Lapangan.

13. Kepada bapak Agus Lukman selaku teknisi di Laboratorium Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya, yang telah membantu penulis untuk bias melakukan pengujian sampel penelitian.

14. Kedua orang tua penulis yang tersayang yaitu Ayah Harijono, S.P, M.Si dan Ibu Ninghaya yang telah memberikan do’a, semangat dan motivasi secara spiritual, moril, dan materil dalam menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar sarjana Teknologi Pertanian.

15. Saudara kandung yang saya cintai yakni Mas Nopriansyah, dan Adek Adi Kurniawan yang telah memberikan do’a, semangat, dan motivasi kepada penulis.

16. Kepada gusti satrio teman sekaligus tim satu penelitian yang telah membantu dan berkerja sama selama penelitian berlangsung.

17. Kepada teman dan adik satu pembimbing saya derry satria, rizky agung hasibuan, wahyu surya ningrad, dessy syapoetri, nadiah putri ramadhan, rizka aji dermawati, kenni rizka, sukma dan tamik yang telah bekerja sama selama penelitian berlangsung.

18. Kepada seluruh penghuni kosan satwa yakni hasri, irwan, ibnu, fiqih, al fajar, debby, hersayadi, deny, agung, iqbal, edie, ajis, dandy yang telah berjuang bersama-sama saling berbagi rezeki serta telah menjadi rumah kedua penulis selama tinggal di Indralaya.

(13)

vi

Universitas Sriwijaya 19. Kepada teman seperjuangan Prodi Teknik Pertanian Angkatan 2015 yang telah membersamai penulis mulai dari awal masuk perkuliahan sampai dengan akhir perkuliahan.

20. Kepada kak oman, bang hoky, bang candra, kak dedi, kak suci, kak angga yang telah membimbing serta memberikan motivasi kepada penulis selama menjalani proses perkuliahan di Universitas Sriwijaya.

21. Kepada kak ageng, kak eka, kak etak, kak peti, kak viola, kak della, kak selly yang telah berjuang bersama penulis didalam organisasi IMATETANI.

22. Kepada organisasi IMATETANI, KURMA FP UNSRI, BEM KM UNSRI yang telah memberikan pelajaran yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan.

23. Kakak tingkat (2012, 2013, 2014), adik tingkat (2016, 2017, 2018) yang telah membantu, memotivasi dan membersamai selama perkuliahan.

Indralaya, September 2020 Penulis

Imam Prasetya

(14)

vii

Universitas Sriwijaya

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

... i

RIWAYAT HIDUP

... ii

UCAPAN TERIMA KASIH

... iii

DAFTAR ISI

... vi

DAFTAR GAMBAR

... viii

DAFTAR TABEL

... ix

DAFTAR LAMPIRAN

... x

BAB 1. PENDAHULUAN

... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

... 4

2.1. Tanaman Nanas (Ananas comosus. L) ... 4

2.2. Limbah Nanas ... 5

2.3. Daun Nanas ... 6

2.4. Serat Daun Nanas ... 7

2.5. Metode Penyambungan Serat Daun Nanas ... 8

2.6. Bahan Penyambungan Serat Daun Nanas ... 9

2.6.1. Polivinil Alkohol ... 9

2.7. Jenis Sambungan Berbagai Macam Serat ... 10

BAB 3. PELAKSANAAN PENELITIAN

... 12

3.1. Waktu dan Tempat ... 12

3.2. Alat dan Bahan ... 12

3.3. Metode Penelitian ... 12

3.4. Analisa Statistik ... 13

3.5. Cara Kerja Penelitian ... 15

3.5.1. Pengambilan Serat Daun Nanas ... 15

3.5.2. Penyambungan Serat Daun Nanas ... 15

(15)

viii

Universitas Sriwijaya

3.6. Parameter ... 16

3.6.1 Kekuatan Tarik per Helai ... 16

3.6.2. Kekuatan Tarik per Bundel ... 17

3.6.3. Uji Kemuluran (Elongasi)... 17

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

... 18

4.1. Perubahan Kekuatan Tarik per Helai dan Kemuluran terhadap Suhu dan Jenis Sambungan ... 18

4.2. Perubahan Kekuatan Tarik per Bundel dan Kemuluran terhadap Suhu dan Jenis Sambungan ... 20

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

... 26

5.1. Kesimpulan ... 26

5.2. Saran ... 26

DAFTAR PUSTAKA

... 27

LAMPIRAN

(16)

ix

Universitas Sriwijaya

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tanaman nanas ... 4

Gambar 2.2. Mahkota nanas ... 6

Gambar 2.3. Sambungan tumpang ... 10

Gambar 2.4. Sambungan lurus ... 11

Gambar 4.1. Nilai F max dan E max per helai terhadap suhu penyambungan dan jenis sambungan ... 18

Gambar 4.2. Pengaruh suhu penyambungan terhadap nilai F max/helai .... 19

Gambar 4.3. Nilai F max dan E max per bundel terhadap suhu penyambungan dan jenis sambungan ... 20

Gambar 4.4. Pengaruh suhu penyambungan terhadap nilai F max/bundel 22

Gambar 4.5 Pengaruh jenis sambungan terhadap nilai F max/bundel. ... 22

(17)

x

Universitas Sriwijaya

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Analisis proksimat limbah daun nanas (% bahan kering) ... 7

Tabel 2.2 Komposisi kimia serat alam ... 8

Tabel 2.3 Komposisi kimia serat daun nanas ... 8

Tabel 3.1 Daftar analisa keragaman rancang acak lengkap faktorial ... 13

Tabel 4.1 Uji lanjut BNT 5% pengaruh suhu penyambungan terhadap nilai F max/helai ... 19

Tabel 4.2 Uji lanjut BNT 5% pengaruh suhu penyambungan terhadap nilai F max/bundle ... 21

Tabel 4.3 Uji lanjut BNT 5% pengaruh jenis sambungan terhadap nilai F max/bundel ... 22

(18)

xi

Universitas Sriwijaya

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Diagram alir ... 29 Lampiran 2. Data hasil analisis keragaman kekuatan tarik per helai

terhadap suhu penyambungan dan jenis sambungan ... 30 Lampiran 3. Data hasil analisis keragaman kemuluran per helai

terhadap suhu penyambungan dan jenis sambungan ... 33 Lampiran 4. Data hasil analisis keragaman kuat tarik per bundel

terhadap suhu penyambungan dan jenis sambungan ... 36 Lampiran 5. Data hasil analisis keragaman kemuluran per bundel

terhadap suhu penyambungan dan jenis sambungan ... 39 Lampiran 6. Lampiran Gambar ... 42

(19)

1 Universitas Sriwijaya

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dunia industry sampai saat ini masih menggunakan serat sintetis sebagai penguat material komposit. Serat sintetis digunakan dalam pembuatan berbagai produk, dari berbagai jenis serat, fibre glass adalah serat sintetis yang paling banyak digunakan. Pada tahun 2009 saja penggunaan fibre glass (serat kaca) di seluruh dunia sudah mencapai 4 sampai 5 juta ton per tahun dan diperkirakan pada tahun 2017 mencapai 8,5 juta ton per tahun, namun serat sintesis ini sendiri memeiliki beberapa kelemahan seperti harganya yang mahal, tidak dapat terurai secara alami, jumlahnya terbatas dan berbahaya bagi kesehatan, Selain itu fibre glass juga bisa meningkatkan resiko terkena kanker paru-paru. Karena ukuran serat kaca ini bervariasi,serat yang lebih kecil dan tidak dapat dilihat dengat mata dapat terhirup dan masuk kedalam tubuh, sedangkan partikel yang lebih besar dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata hidung dan tenggorokan (Yanhar et al., 2019).

Oleh karena itu para peneliti telah berupaya menemukan pengganti serat sintetis dari serat alam yang memiliki beberapa keunggulan, yaitu mudah didapat, dapat terurai secara alami, tidak berbahaya bagi kesehatan,tersedia dialam dalam jumlah besar dan harganya murah. Serat-serat alam dapat dikelompokan berdasarkan pada sumbernya yaitu berasal dari tanaman, binatang atau mineral.

Serat yang berasal dari tanaman, pada umumnya dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu serat non-kayu dan serat kayu. Serat non-kayu dibagi menjadi (Paryanto et al., 2010):

1. Jerami, contoh: jagung, gandum, dan padi.

2. Kulit pohon, contoh: kenaf (Hibiscus cannabicus), flax (Linum usitatissimum), jute (Corchorus), rami (Boehmeira nivea), dan hemp (Cannabis sativa)

3. Daun, contoh: sisal (Agave sisalana), daun nanas (Ananas comosus), dan serat henequen (Agave fourcroydes)

4. Serat rumput/grass, contoh: serat bambu, rumput, rotan, switch grass (Panicum virgatum), dan rumput gajah (Erianthus elephantinus).

(20)

2

Universitas Sriwijaya Penelitian kali ini serat alam yang digunakan adalah serat yang berasal dari daun nanas. Indonesia salah satu negara yang tanaman nanas sudah banyak dibudidayakan, terutama di pulau Jawa dan Sumatera yang antara lain terdapat di daerah Subang, Majalengka, Purwakarta, Purbalingga, Bengkulu, Lampung dan Palembang, merupakan salah satu sumber daya alam yang cukup berpotensi.

Tanaman nanas akan dibongkar setelah dua atau tiga kali panen untuk diganti tanaman baru, oleh karena itu limbah daun nanas terus berkesinambungan sehingga cukup potensial untuk dimanfaatkan yang dapat memberikan nilai tambah (Hidayat, 2008).

Nanas yang berasal dari Sumatera Selatan dikenal dengan nama nanas queen yang terkenal karena rasa buahnya manis, mengandung sedikit serat, dan buahnya besar. Daerah yang berpotensi untuk pengembangan komoditas nanas di Propinsi Sumatera Selatan adalah kabupaten OKI (5.329 ha), Lahat (140 ha), MUBA (901 ha) dan Muara Enim (16.940 ha). Tanaman nanas dapat tumbuh pada rentang habitat yang sangat luas, daerah produsen nanas yang utama di Sumatera Selatan hanya dua kabupaten, yaitu kabupaten Muara Enim dan kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Daerah kabupaten Muara Enim tanaman nanas tersebar pada kecamatan Gelumbang (727 ha), Lembak (409 ha), Gunung Megang (789 ha), Talang Ubi (137 ha), Rambang Lubai (1.234 ha), Prabumulih Barat (202 ha) dan Prabumulih Timur (113 ha). Kedua kecamatan yaitu kecamatan Prabumulih Barat dan Prabumulih Timur saat ini sudah termasuk dalam wilayah Pemerintah Kota Prabumulih. Daerah produsen di kabupaten OKI berada di kecamatan Tanjung Batu (2.912,5 ha), Muara Kuang (983 ha), Tulung Selapan (156 ha) dan Tanjung Raja (36 ha) (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumsel, 2005).

Tanaman nanas terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah dan tunas-tunas.

Buah nanas mengandung gizi cukup tinggi dan lengkap. Daun nanas (pineapple leaves) berbentuk panjang, runcing, berserat, dan berduri. Setiap hektar tanaman nanas dihasilkan lebih dari 80 ton daun setiap tahun. Daun nanas tumbuh memanjang sekitar 60-150 cm, lebar antara 3-5 cm atau lebih, permukaan daun sebelah atas halus mengkilap berwarna hijau tua atau merah tua bergaris atau coklat kemerah-merahan, permukaan daun bagian bawah berwarna keputih-putihan atau keperak-perakan (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumsel, 2005).

(21)

3

Universitas Sriwijaya Jenis nanas yang banyak terdapat di Sumatera Selatan yaitu nanas Queen karena nanas queen dapat tumbuh didaerah dataran rendah, memiliki bentuk buahnya lonjong menyerupai bentuk krucut sampai slidris, mata buahnya menonjol, memiliki warna kulit agak kemerah-merahan dan memiliki rasa yang manis sehingga cocok sebagai buah segar, daun dari nanas queen berkisar antara 60-80 cm dengan lebar antara 4-5 cm. (Riana, 2012).

Serat alam (natural fibre) adalah jenis-jenis serat sebagai bahan baku industry tekstil atau lainnya, yang diperoleh langsung dari alam. Serat daun nanas (pineapple–leaf fibres) adalah salah satu jenis serat yang berasal dari tumbuhan (vegetable fibre) yang diperoleh dari daun-daun tanaman nanas. Daun nanas mempunyai lapisan luar yang terdiri dari lapisan atas dan bawah. Lapisan tersebut terdapat banyak ikatan atau helai-helai serat (bundles of fibre) yang terikat satu dengan yang lain oleh sejenis zat perekat (gummy substances) yang terdapat dalam daun karena daun nanas tidak mempunyai tulang daun adanya serat-serat dalam daun nanas tersebut akan memperkuat daun nanas saat pertumbuhannya. Berat daun nanas hijau yang masih segar akan dihasilkan kurang lebih sebanyak 2,5 sampai 3,5% serat-serat daun nanas (Hidayat, 2008).

Metode yang digunakan untuk menyambung serat daun nanas menggunakan adhesive bonding yaitu adhesive/perekat sebagai media penyambung. Metode ini tidak akan merusak serat dan distribusi beban akan merata. Menurut Siregar 2016, pada penelitiannya menggunakan suhu 37oC, 47oC, 57oC dan 67 oC pengaruh suhu pada serat optik. Alat penyambungan serat daun nanas masih dilakukan secara manual sehingga perlu dibuat rancangan alat penyambung serat daun nanas agar dapat mempermudah produksi benang-benang dari serat daun nanas (Sugiyanto, 2013).

2.1. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu perekat dan jenis sambungan terhadap kekuatan tarik dan kemuluran serat daun nanas yang dihasilkan melalui proses penyambungan.

(22)

27 Universitas Sriwijaya

DAFTAR PUSTAKA

Akron., 2009. The Chemical Database. The Department of Chemistry a the University of Akron.

AMTS., 2008. Adhesive Bonding. Amts Standard Workshop Practice.

Bella, Y., Suprapto, W., dan Wahyudi, S., 2014. Pengaruh Fraksi Volume Serat Buah Lontar Terhadap Kekuatan Tarik Dan Kekuatan Impak Komposit Bermatrik Polyester. Jurnal rekayasa mesin, 5(2), 157-164.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Selatan., 2005. Laporan Identifikasi Sentra Produksi Buah-Buahan Unggulan. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Selatan, Palembang

Eriningsih, R., Mutia, T., Judawisastra, H., 2011. Komposit Sunvisor Tahan Api Dari Bahan Baku Serat Nenas Flame Resistant Sunvisor Composite With Pineapple Leaf Fiber As Raw Material. Jurnal Riset Industri. 5(2): 191-203.

Fitri, Malinda A., Atmaja, L., 2014. Polimerisasi Emulsi Polivinil Alkohol Dan Monomer Vinil Asetat Dalam Campuran Pelarut Etil Asetatair Pada Sintesis Polivinil Asetat. Jurnal sains dan seni pomits. 2(1): 1-5.

Gomez, K.A. dan Gomez, A.A., 1984. Statistical Procedures For Agricultural Research. Philippines : The International Rice Research Institute.

Hariyadi, E., Mamungkas, Mohamad, Irkhan., 2019. Analisa Kekuatan Tarik Komposit Serat Daun Nanas Polyester Dengan Variasi Waktu Pengeringan Dan Volume Serat. SENTRA. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Hayat, W., Syakbaniah., Darvina, Yenni., 2013. Pengaruh Kerapatan Terhadap Koefisien Absorbsi Bunyi Papan Partikel Serat Daun Nenas (Ananas comosus L.). Pillar Of Physics. 1: 44-51.

Hidayat, P., 2008., Teknologi Pemanfaatan Serat Daun Nanas Sebagai Alternatif Bahan Baku Tekstil. Teknoin. 14 (2): 31-35.

Murni, R., Suparjo., Ginting., dan Akmal., 2008. Buku ajar teknologi pemanfaatn limbah untuk pakan. Laboratorium Makanan Ternak. Fakultas Peternakan.

Universitas Jambi. Jambi.

Paryanto, D.S., Nasmi, H.S., dan Dewa, G.P.P., 2012. Pengaruh Orientasi dan Fraksi Volume Serat Daun Nanas (Ananas Comocus) Terhadap Kekuatan Tarik Komposit Resin Epoxy Tak Jenuh (UP). Skripsi. Teknik Mesin.

Universitas Mataram

Riana, E., 2012. Keanekaragaman Genetik Nenas (AnanascomosusL.Merr.) di Kabupaten Kampar Provinsi Riau Berdasarkan Karakterisasi Morfologi dan Pola Pita Isozim Peroksinase. Skripsi. Fakultas Matematika dan Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Univesitas Riau: Riau.

(23)

28

Universitas Sriwijaya Siregar, Aslam, Chitami. dan Agus, M.H., 2016. Pengaruh Suhu Pada Pengukuran Pergeseran Dengan Menggunakan Serat Optik Berstruktur Sms (Singlemode- Multimode-Singlemode) Dan Otdr (Optical Time Domain Reflectometer).

Skripsi. Fakultas Teknologi Industri. Institut Teknologi Sepuluh nopember.

Surabaya.

Subagyo, A., 2012. Strategi Pengembangan Industri Serat Alam Daun Nanas Untuk Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan.

1(1): 13-28.

Sugeng H.S., B. Sinaga., B. Winarso, E. Handayani., I. Karim., Purwanto, Suparno, dan Triyanto., 2010. Pedoman Praktis Budidaya Nanas. Terbangi Besar Lampung Tengah: PT. Great Giant Pineapple. Hal 120–136.

Sugiyanto., 2016. Pengaruh Jenis Adhesive Pada Sambungan Komposit Serat Nanas Terhadap Kekuatan Geser Dengan Matrik Polyester. Jurnal Autindo, 1(3), 16-22.

Sugiyanto, W., 2013. Pengaruh Kekuatan Sambungan Komposit Serat Nanas Terhadap Kekuatan Tarik Dan Geser Dengan Adhesive Epoksi. Simposium Nasional RAPI XII. Fakultas Teknik. Universitas Surakarta: Solo.

Suparman., 2014. Pendugaan Populasi Hama Symphylids (Hanseniella Sp.) Pada Tanaman Nanas Dengan Metode Ekstraksi Langsung Vs Metode Umpan.

Skripsi. Jurusan Agroteknologi, Universitas Lampung.

Susana., 2011. Ekstraksi Selulosa Limbah Mahkota Nanas. Jurnal Vokasi. 7 (1):

87-92

Syapoetri, D., 2019. Penyambungan Serat dengan Berbagai Letak Daun dan Bahan Perekat Terhadap Karakteristik Serat Nanas. Skripsi (Tidak dipublikasikan).

Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

Yanhar, Muhammad, Rafiq. dan Musryady, Dedy., 2019. Kuat Tarik, Modulus Elastisitas, dan Makrostruktur Komposit Serat Alam Dengan Partikel Rumput Teki (Cyperus Rotundus) Sebagai Penguat. Skripsi. Teknik Mesin.

UISU.

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Studi

Dalam rangka mengetahui molekul dari cuko pempek berbasis belimbing wuluh perlu dilakukan identifikasi dan pendugaan terhadap sifat fisik dan kimia seperti

Penyambungan titanium dengan metode pengelasan mempunyai tantangan tersendiri dalam prosesnya sehingga didapatkan hasil yang baik, titanium pada suhu diatas 500 °C sangat

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan Skripsi yang berjudul “Biosintesis

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul “PENAMBAHAN VARIABEL MUTU FISIK DAN KIMIA SEBAGAI PELENGKAP STANDAR SERTIFIKASI PRIMA 3 BUAH NANAS

Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah S.W.T karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Penggunaan Kandang

Maka dari itu, pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan metode seduh yaitu penyeduhan dingin (cold brew) dan metode japanese iced coffee terhadap

iv PRAKATA Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Analisis Kuat Tekan Beton Serat Sabut