• Tidak ada hasil yang ditemukan

D2JC SINOPSIS PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "D2JC SINOPSIS PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM

D2JC ( D I P L O M A D U A J A L U R C E P A T )

Program Diploma Dua Jalur Cepat (D2JC) merupakan salah satu program terobosan dan inovasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang bertujuan untuk mendorong lulusan SMK dapat lebih cepat mendapatkan kompetensi yang lebih tinggi melalui mekanisme yang lebih praktis. Skema kurikulum Program D2JC harus dirancang sedemikian rupa, sehingga SMK dan dunia kerja dapat terlibat di dalamnya. Untuk memenuhi beban belajar mahasiswa minimum 72 sks, kurikulum D2JC dapat dirancang sebagai berikut:

1. Pemenuhan 12 sks – 20 sks melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

2. Pemenuhan 16 sks – 24 sks melalui proses pembelajaran di dalam program studi di Perguruan Tinggi Vokasi (PTV).

3. Pemenuhan 36 sks melalui bentuk pembelajaran magang di dunia kerja.

Di dalam buku panduan ini dijelaskan cara penyusunan kurikulum Program D2JC yang lebih operasional yang mencakup penyusunan kurikulum, implementasi RPL dalam kurikulum, dan implementasi magang dalam kurikulum. Dalam menyusun kurikulum D2JC terdapat tiga langkah utama, yaitu:

1. Penetapan profil lulusan dan perumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL).

2. Penetapan bahan kajian dan pembentukan mata kuliah.

3. Penyusunan matriks organisasi mata kuliah dan peta kurikulum.

Skema RPL yang relevan dan tepat untuk digunakan pada Program D2JC adalah tipe A2, RPL tipe ini bertujuan untuk memperoleh pengakuan sebagian satuan kredit semester (sks) calon mahasiswa (selama menjalani pendidikan di SMK) dari pengalaman pendidikan nonformal, informal atau pelatihan-pelatihan terkait dengan pekerjaannya maupun kemampuan yang diperoleh secara otodidak melalui pengalaman kerjanya. Proses RPL tipe A2 dilakukan dalam dua tahap yaitu proses penilaian dan rekognisi.

Dalam penyelenggaraan Program D2JC, PTV wajib bekerja sama dengan dunia kerja pada kegiatan pembelajaran berupa magang dalam 2 semester selama masa studi untuk pengayaan kompetensi secara spesifik (micro credential) yang dapat diandalkan sesuai dengan standar dan permintaan dunia kerja serta dapat diakui setara dengan 18 sks - 20 sks setiap semester.

SINOPSIS

Diterbitkan oleh:

Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun 2021

DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI VOKASI DAN PROFESI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI TAHUN 2021

(2)

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM

D2JC ( D I P L O M A D U A J A L U R C E P A T )

DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI VOKASI DAN PROFESI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI TAHUN 2021

(3)

Dalam rangka penguatan pendidikan tinggi vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berusaha meningkatkan peran perguruan tinggi dalam meningkatkan daya saing nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan program pendidikan vokasi (terapan) di Indonesia. Arah kebijakan pendidikan tinggi vokasi diarahkan untuk dapat memenuhi kebutuhan industri, sehingga arah pendidikan vokasi diselaraskan dengan sistem kerja industri. Pendidikan tinggi vokasi diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang terampil dan unggul sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Salah satu Program Kampus Merdeka Vokasi yang telah diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi adalah Program Diploma Dua Jalur Cepat bekerja sama dengan SMK dan dunia kerja. Program ini bertujuan untuk mewujudkan percepatan misi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk memperbesar keterserapan lulusan pendidikan vokasi oleh dunia kerja. Program Diploma Dua Jalur Cepat berorientasi pada link and match atau sambung-suai pendidikan vokasi dengan dunia kerja. Pengembangan Program Diploma Dua Jalur Cepat bekerja sama dengan SMK dan dunia kerja merupakan program terobosan yang memberikan kesempatan bagi lulusan SMK untuk memperoleh kompetensi keahlian formal yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat serta memberikan kesempatan bagi lulusannya untuk mendapatkan pengalaman kerja industri secara langsung. Dengan link and match tersebut diharapkan dapat menghadirkan lulusan yang relevan dengan pasar kerja, sehingga keterserapan lulusan lebih terjamin.

Kunci keberhasilan implementasi Program Diploma Dua Jalur Cepat dalam mendukung terwujudnya link and match antara pendidikan tinggi vokasi dengan dunia kerja, khususnya dalam rangka memenuhi kebutuhan dunia kerja yang dinamis, diperlukan kurikulum yang link and match dengan dunia kerja.

Penyusunan kurikulum menjadi tahapan yang penting dalam pengembangan Program Diploma Dua Jalur Cepat. Oleh karena itu, perlu adanya buku panduan penyusunan kurikulum Program Diploma Dua Jalur Cepat yang dapat dijadikan rujukan dalam menyusun Kurikulum program Diploma Dua Jalur Cepat. Buku panduan penyusunan kurikulum Diploma Dua Jalur Cepat diharapkan dapat menjadi acuan perguruan tinggi dalam menyusun kurikulum Diploma Dua Jalur Cepat, sehingga dihasilkan kurikulum yang memenuhi standar mutu.

Jakarta, Desember 2021 Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto

SAMBUTAN

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI

TIM PENYUSUN

Dr. Beny Bandanadjaja, ST., MT. (Dikti Vokasi dan Profesi) Sawitri Isnandari (Dikti Vokasi dan Profesi)

Prof. Tjitjik Srie Tjahjandarie Dra., Ph.D. (UNAIR)

Darma Firmansyah Undayat, SST., M.T. (POLMAN Bandung) Dr. Eng. Rusminto Tjatur Widodo, ST. (PENS)

Haryadi Sumardi, PhD. (POLBAN) Ahmad Riyad Firdaus, PhD. (POLIBATAM)

Mohamad Zenurianto, Dipl.Ing.HTL. , M.Sc (POLINEMA) Yuni Syam (Dikti Vokasi dan Profesi)

Happy Bahagiati (Dikti Vokasi dan Profesi) Roudlotul Jannah (Dikti Vokasi dan Profesi) Yuswan Faisal (Dikti Vokasi dan Profesi) Alman Pawzy (Dikti Vokasi dan Profesi)

2 3

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT

(4)

Program Diploma Dua Jalur Cepat merupakan salah satu program terobosan dan inovasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Menurut SN Dikti pasal 17 ayat 1 huruf b, masa dan beban belajar program diploma dua paling lama 3 tahun akademik dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 72 sks.

Pengembangan Program Diploma Dua Jalur Cepat bekerja sama dengan SMK dan dunia kerja memberikan kesempatan bagi lulusan SMK untuk memperoleh kompetensi keahlian formal yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat.

Penyelenggaraan pendidikan pada Program Diploma Dua Jalur Cepat dirancang selama 3 semester.

Untuk memenuhi beban belajar mahasiswa minimum 72 sks dengan masa pendidikan selama 3 semester, maka penyelenggaraan pendidikan Program Diploma Dua Jalur Cepat perlu dirancang sedemikian rupa dengan menggabungkan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL); proses pembelajaran di dalam program studi di Perguruan Tinggi dan bentuk pembelajaran magang di dunia kerja. Model pembelajaran Program Diploma Dua Jalur Cepat tersebut, diperlukan kurikulum yang lebih spesifik dan harus fleksibel. Oleh karena itu perlu disusun buku panduan penyusunan kurikulum Program Diploma Dua Jalur Cepat yang dapat memberikan panduan bagi perguruan tinggi dalam merancang kurikulum Program Diploma Dua Jalur Cepat dengan karakteristik di atas.

Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat dan menjadi salah satu rujukan bagi Perguruan Tinggi penyelenggara pendidikan vokasi dalam melakukan Pengembangan Program Diploma Dua Jalur Cepat bekerja sama dengan SMK dan dunia kerja.

Jakarta, Desember 2021 Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi

Beny Bandanadjaja

PENGANTAR

DIREKTUR PENDIDIKAN TINGGI VOKASI DAN PROFESI

4 5

(5)

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI ... 3

KATA PENGANTAR DIREKTUR PENDIDIKAN TINGGI VOKASI DAN PROFESI ... 5

DAFTAR ISI ... 7

DAFTAR GAMBAR ... 8

DAFTAR TABEL ... 9

BAB I PENDAHULUAN ... 11

1.1 Latar Belakang Program Diploma Dua Jalur Cepat ... 12

1.2 Landasan Hukum ... 15

1.3 Konsep Integrasi Program Diploma Dua Jalur Cepat Bekerja Sama Dengan SMK Dan Dunia Kerja ... 16

BAB II TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT ... 23

2.1 Tahapan Penyusunan Kurikulum ... 25

2.2 Pembelajaran Semester Antara ... 38

BAB III IMPLEMENTASI REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU DALAM KURIKULUM PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT... 41

3.1 Tahapan Penyusunan Skema RPL Bekerja Sama Dengan SMK Dan Dunia Kerja... 42

3.2 Bentuk-bentuk Kegiatan Yang Dapat Diakui Sebagai RPL ... 48

3.3 Dokumen RPL ... 49

3.4 Prinsip Dan Metode Penilaian (Assessment) RPL ... 5 1 3.5 Tahapan Pelaksanaan Dan Penilaian RPL ... 52

BAB IV IMPLEMENTASI MAGANG DALAM KURIKULUM PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT... 65

4.1 Bentuk MBKM dalam Pembelajaran Program Diploma Dua Jalur Cepat ... 66

4.2 Konsep Magang ... 69

4.3 Tahapan Implementasi Kurikulum Magang ... 75

BAB V PENUTUP ... 83

REFERENSI ... 84

6 7

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT

(6)

DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

Gambar 1. Profil Jumlah Program Studi Akademik Dan Vokasi Pada

Kemdikbudristek ... 13

Gambar 2. Skema Kurikulum Program Pendidikan Diploma Dua Jalur Cepat ... 17

Gambar 3. Tahapan Penyusunan Dokumen Kurikulum ... 25

Gambar 4. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Program Studi ... 29

Gambar 5. Pencapaian Jenjang KKNI Dapat Dilakukan Melalui Berbagai Tapak Jalan; Pendidikan Pormal, Pengembangan Karier Di Dunia Kerja, Pengalaman Individu Atau Belajar Mandiri, Proses Pelatihan Mandiri/ Terstruktur Untuk Meningkatkan Profesionalitas Atau Tapak Jalan Lainnya 43 Gambar 6. Tahapan Penyusunan Skema RPL ... 45

Gambar 7. Contoh Alur/Prosedur Proses Penerimaan Mahasiswa Baru Melalui Jalur RPL ... 56

Gambar 8. Tahapan Penilaian RPL Oleh Asesor ... 57

Gambar 9. Contoh Formulir Penilaian Mandiri ... 60

Gambar 10. Contoh Formulir Rencana RPL ... 6 1 Gambar 11. Contoh Formulir Verifikasi Portofolio RPL ... 6 1 Gambar 12. Contoh Formulir Penilaian Wawancara ... 62

Gambar 13. Contoh Formulir Hasil Penilaian RPL ... 63

Gambar 14. Bentuk Kegiatan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (sumber: Buku Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, 2020) ... 68

Gambar 15. Rancangan Pelaksanaan Magang D2JC ... 70

Gambar 16. Konversi Penilaian Hasil Magang Ke Dalam mata Kuliah Praktik 7 1 Gambar 17. Kerangka Pelaksanaan Magang (Sumber Panduan Magang PTV 2020) ... 76

Tabel 1. Contoh Profil Lulusan Operasionalisasi Perkantoran Digital ... 27

Tabel 2. Contoh Profil Lulusan Teknik Operasi Mesin dan Peralatan Industri ... 28

Tabel 3. Jenjang KKNI 3,4, dan 5 ... 32

Tabel 4. Matriks Capaian Pembelajaran Lulusan dan Bahan Kajian ... 34

Tabel 5. Skema Implementasi Pembelajaran ... 35

Tabel 6. Matriks Organisasi Mata Kuliah dan Peta Kurikulum ... 36

Tabel 7. Contoh Matriks CPL dan Magang ... 37

Tabel 8. Skema RPL D2JC tipe A2 ... 44

Tabel 9. Contoh Pemetaan Matakuliah ... 47

Tabel 10. Contoh Klasifikasi Hasil Pemetaan ... 47

Tabel 11. Jenis Bukti Pendukung Untuk Penilaian (Assessment) ... 51

Tabel 12. Metode Penilaian (Assessment) ... 52

Tabel 13. Tahapan Pelaksanaan RPL ... 53

Tabel 14. Magang I: Prodi Saluran Air dan Perpipaan ... 73

Tabel 15. Contoh format Log Book Kegiatan Magang ... 80

Tabel 16. Contoh Matriks Penilaian Magang Oleh Supervisor/Instruktur ... 80

8 9

(7)

BAB

I

10 11

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT

(8)

PENDAHULUAN

Menteri Pendidikan dan Kebu- dayaan telah menetapkan kebijakan Kampus Merdeka pada tahun 2020 dengan tujuan utama untuk mening- katkan kualitas dan relevasi lulusan program sarjana. Implementasi ke- ELMDNDQNDPSXVPHUGHNDGLUHÀHNVL- kan dalam 8 indikator kinerja uta- ma yang tertuang dalam keputusan tersebut. Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan kualitas lu- lusan pendidikan tinggi, mening- katkan kualitas dosen pendidikan tinggi, dan meningkatkan kualitas kurikulum dan pembelajaran.

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) per Januari 2021 menunjukkan jumlah program studi di Indonesia sebanyak 35.900 dan jumlah program studi aktif di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebanyak 29.350 program studi, yang terdiri atas 13.671 (63,7%)

program sarjana, 803 (3,5%) program sarjana terapan, 3.996 (17,6%) program diploma tiga, 187 (0,8%) program program diploma dua dan 75 (0,3%) program diploma satu. Berdasarkan jumlah okupasi lulusan pendidikan vokasi pada dunia kerja, menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap lulusan Diploma Dua menempati urutan kedua setelah lulusan SMK (Sumber:

Direktorat Mitras Dudi, 2020). Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan sumber daya tenaga kerja sesuai dengan pola piramida berdasarkan jenjang pendidikan. Di sisi lain jumlah program studi Diploma Dua masih sangat kecil dibanding dengan program studi Diploma Tiga dan Sarjana (Gambar 1).

LATAR BELAKANG PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT

Doktor (Akademik & Terapan)

Magister (Akademik & Terapan) Sarjana (Akademik & Terapan) Diploma Tiga

Diploma Dua Diploma Satu

SMK

Gambar 1. Profil jumlah program studi akademik dan vokasi pada Kemdikbudristek

S3 S2 S1 D3 D2

D1 SMK

11,1%/0,1%

63,7%/3,5%

17,6%(3.996) 0,8%(187)

0,3%(75)

Semakin banyak dibutuhkan DUDI

HAL 5

Gambar 1. Profil jumlah program studi akademik dan vokasi pada Kemdikbudristek

Berdasarkan peta okupasi dan jumlah program studi Diploma Dua yang ada, maka pengembang- an program diploma dua menjadi salah satu prioritas program yang perlu diakselerasi.

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah menetapkan sasar an pengembangan pendidikan tinggi vokasi diantaranya: 1) Mening- katnya jumlah lulusan pendidi- kan vokasi yang memperoleh pek- erjaan dan berwirausaha dalam satu tahun setelah kelulusan; 2) Persentase dosen pada pendidi- kan tinggi vokasi yang mempunyai pengalaman kerja di industri atau VHUWL¿NDVLNRPSHWHQVL\DQJGLDNXL

oleh industri; dan 3) Terwujudn- ya pendidikan tinggi vokasi yang berkualitas dan berstandar indus- tri. Perguruan tinggi diharapkan dapat memanifestasikan ketiga sasaran ini melalui peningkatan kapasitas dan kualitas proses dan pengelolaaan pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.

Pendidikan tinggi vokasi dia- rahkan untuk menghasilkan lu- lusan yang terampil dan unggul sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Oleh karena itu, salah satu ciri pendidikan tinggi vokasi ada- lah kemitraan yang erat dengan dunia kerja untuk membangun link and match, melalui pengem-

1.1.

12 13

(9)

bangan kurikulum, magang indus- tri, penerapan pembelajaran yang berorientasi pada project based learning atau case study atau pem- belajaran di luar kampus lainnya sebagai salah satu wujud imple- mentasi Merdeka Belajar.

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi berkomitmen penuh untuk mendukung terwujudnya link and match antara pendidikan tinggi vokasi dengan dunia kerja khusus- nya dalam rangka memenuhi ke- butuhan dunia kerja yang dinamis melalui pengembangan program Diploma Dua. Kesenjangan ini menjadi tantangan bagi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi untuk dapat menghasilkan lulusan yang terampil sesuai dengan kebutu- han dunia kerja. Upaya menjawab tantangan tersebut, dilakukan se-

cara strategis melalui pengemban- gan program diploma dua. Dalam upaya akselerasi dalam pemenu- han kebutuhan lulusan diploma dua yang bermutu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi mel- akukan terobosan melalui pengem- bangan program diploma dua yang lebih singkat selama 3 semester melalui “Pengembangan Program Diploma Dua Jalur Cepat Beker- ja sama dengan SMK dan dunia kerja”. Pengembangan Program Diploma Dua Jalur Cepat Bekerja sama dengan SMK dan dunia kerja memberikan kesempatan bagi lulu- san SMK untuk memperoleh kom- petensi keahlian formal yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih sing- kat melalui program Diploma Dua Jalur Cepat (D2JC) serta memberi- kan kesempatan bagi lulusannya

untuk mendapatkan pengalaman kerja industri secara langsung.

Melalui program ini diharapkan pendidikan vokasi mampu me- menuhi kebutuhan lulusan yang terampil dan unggul dalam waktu yang lebih singkat untuk memenu- hi kebutuhan dunia kerja.

Program diploma dua jalur ce- pat adalah program pendidikan vokasi yang diselenggarakan den- gan beban belajar minimum 72 sks dengan masa studi yang dapat ditempuh selama 3 semester mel- alui pengakuan Rekognisi Pembe- lajaran Lampau (RPL).

Dalam upaya untuk menjamin

mutu penyelenggaraan kuriku- lum dan lulusan diploma dua yang mempunyai karakteristik penga- kuan rekognisi pembelajaran lam- pau dan pengalaman kerja industri melalui program magang selama 2 semester, maka selain merujuk pada panduan penyusunan kuri- kulum pendidikan tinggi, perlu dis- usun panduan penyusunan kuri- kulum program diploma dua jalur cepat yang lebih operasional yang mencakup penyusunan kurikulum, implementasi RPL dalam kuriku- lum, dan implementasi magang dalam kurikulum.

LANDASAN HUKUM

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka .XDOL¿NDVL1DVLRQDO,QGRQHVLD

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

1 2 3 4 5 6 7

14 1.2. 15

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT

(10)

Pemenuhan 12 sks – 20 sks melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Pemenuhan 16 sks – 24 sks melalui proses pembelajaran di dalam program studi di PTV.

Pemenuhan 36 sks melalui bentuk pembelajaran magang di dunia kerja.

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 41 Tahun 2021 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau.

Keputusan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 123/B/

SK/2017 tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau.

Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18/D/M/2021 tentang Persyaratan dan Prosedur Pembukaan Program Studi Diploma Dua pada Politeknik, Akademi, dan Akademi Komunitas.

Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi di Era Industri 4.0 untuk mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Tahun 2020.

Panduan Magang Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Tahun 2020.

8 9 10 11 12

Program D2JC merupakan sa- lah satu program terobosan dan inovatif dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang bertujuan untuk mendorong lulusan SMK dapat lebih cepat mendapatkan kompetensi yang lebih tinggi mel- alui mekanisme yang lebih praktis.

Menurut SN Dikti pasal 17 ayat 1 huruf b, masa dan beban belajar program Pendidikan diploma dua adalah paling lama 3 tahun akade- mik dengan beban belajar maha- siswa paling sedikit 72 sks. Dalam program D2JC, masa penyeleng- garaan program Pendidikan diran- cang selama 3 semester. Hal ini

dilakukan untuk memenuhi tujuan dari diadakannya program D2JC tersebut di atas.

Untuk dapat menjalankan pro- gram D2JC, Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Pemangku kepentingan yang uta- ma adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan dunia kerja.

SMK dan dunia kerja harus dilibat- kan sejak proses pengusulan pem- bukaan program studi hingga pros- es penyelenggaraannya. Pelibatan SMK dan dunia kerja harus dalam bentuk kerja sama, yang ditandai dengan adanya dokumen perjanji-

KONSEP INTEGRASI PROGRAM

DIPLOMA DUA JALUR CEPAT BEKERJA SAMA DENGAN SMK DAN DUNIA KERJA

an kerja sama antara PTV dengan SMK dan dunia kerja.

Skema kurikulum Program D2JC harus dirancang sedemikian rupa, sehingga SMK dan dunia kerja dapat terlibat didalamnya.

Untuk memenuhi beban belajar

mahasiswa minimum 72 sks, kurikulum Program D2JC dapat dirancang sebagai berikut:

1 2 3

Gambar 2. Skema kurikulum Program Pendidikan Diploma Dua Jalur Cepat

Program D2 Jalur Cepat (72 sks)

Kerja sama dengan SMK Kerja sama dengan Dunia Kerja

RPL Tipe A2

(12-20 sks) Pembelajaran

di PTV (16-24 sks) 1 semester

Magang di Dunia Kerja (36 sks)

2 semester

Gambar 2. Skema kurikulum Program Diploma Dua Jalur Cepat

17

Gambar 2. Skema kurikulum Program Diploma Dua Jalur Cepat

Pemenuhan 12 sks – 20 sks mel- alui RPL, dilaksanakan dengan menggunakan RPL tipe A2, yaitu RPL terhadap hasil belajar yang be- rasal dari Pendidikan nonformal, in- formal, dan/atau pengalaman kerja untuk melanjutkan studi di PTV un- tuk memperoleh pengakuan sebagi- an sks. Agar pelaksanaan RPL dapat berjalan dengan baik, perlu adanya kerja sama antara PTV dengan SMK.

Bentuk kerja samanya dapat berupa PTV menyelenggarakan pelatihan GDQ VHUWL¿NDVL NRPSHWHQVL EDJL VLV- wa/i SMK, yang hasilnya nanti dap- at diakui dalam proses RPL. Proses

RPL tentunya tetap harus didasar- kan atas capaian pembelajaran lulu- san Program D2JC.

Pemenuhan 16 sks – 24 sks mel- alui proses pembelajaran di dalam program studi di PTV, dilaksanakan dengan menggunakan metode dan bentuk pembelajaran seperti yang telah diatur di dalam SN Dikti.

Pemenuhan 36 sks melalui bentuk pembelajaran magang di dunia kerja, dilaksanakan melalui kerja sama dengan mitra dunia kerja. Isi kegiatan magang harus dirancang bersama-sama antara program studi dengan mitra

1.3.

16 17

(11)

dunia kerja, disesuaikan dengan capaian pembelajaran lulusan dan kebutuhan mitra dunia kerja.

Kurikulum Program D2JC harus disusun secara bersama oleh program studi dan mitra kerja sama, yaitu SMK dan dunia kerja. Hal tersebut perlu dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Keterlibatan SMK diperlukan untuk menyelaraskan jenis pendidikan nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja lulusan SMK dengan capaian pembelajaran lulusan diploma

dua, sehingga akan memudahkan pada saat proses RPL. Sedangkan keterlibatan dunia kerja diperlukan XQWXNPHPSHUROHKLQIRUPDVLSUR¿O

lulusan yag diperlukan oleh dunia kerja, agar kompetensi lulusan dalam hal keterampilan kerja khusus dan keterampilan lunaknya relevan dengan dunia kerja.

Sesuai skema kurikulum yang WHODK GLGH¿QLVLNDQdi atas, bahwa dalam pembukaan dan penyeleng- garaan Program D2JC harus ada kerja sama antara PTV, SMK, dan dunia kerja.

Bentuk kerja sama antara PTV dengan SMK dapat berupa:

O Penyelarasan kegiatan SMK dengan kurikulum D2JC.

Kegiatan-kegiatan dan hasil belajar siswa/i SMK diharapkan dapat diselaraskan dengan kurikulum D2JC, agar memudahkan dalam proses RPL.

O 3HQ\HOHQJJDUDDQSHODWLKDQGDQVHUWL¿NDVLNRPSHWHQVL

ROHK379EDJLVLVZDL60. PTV dapat bekerja sama dengan 60.GDODPPHQ\HOHQJJDUDNDQSHODWLKDQGDQDWDXVHUWL¿NDVL

kompetensi bagi siswa/i SMK dalam rangka memenuhi kesenjangan FDSDLDQSHPEHODMDUDQ60.GDQSURJUDP'-&6HUWL¿NDW

pelatihan/ kompetensi yang diperoleh dapat diajukan oleh siswa/i SMK untuk di RPL ketika melanjutkan studi di program D2JC.

O 3HQHULPDDQPDKDVLVZDEDUX NULWHULDGDQVNHPD

SHQHULPDDQPDKDVLVZDEDUX  Dalam melakukan penerimaan mahasiswa baru program D2JC, PTV dapat bekerja sama dengan SMK dalam penyusunan kriteria bagi calon mahasiswa baru program D2JC, serta dalam membuat skema penerimaan calon mahasiswa barunya (jalur rapor atau ujian).

O Mekanisme pelaksanan RPL. Mekanisme pelaksanaan RPL perlu dikoordinasikan oleh PTV dan SMK, khususnya dalam hal program pengayaan bagi siswa/i SMK.

Bentuk kerja sama antara PTV dengan dunia kerja dapat berupa:

O 3HQ\HOHQJJDUDDQSHODWLKDQGDQVHUWL¿NDVLNRPSHWHQVL

ROHKGXQLDNHUMDEDJLVLVZDL60.. Kerja sama 3 pihak (triple helix) antara PTV-SMK-dunia kerja dapat berupa program pelatihan GDQDWDXVHUWL¿NDVLNRPSHWHQVLEDJLVLVZDL60.\DQJGLNHORODROHK

PTV dengan instruktur/narasumber dari dunia kerja.

O Penyusunan kurikulum. Kurikulum program D2JC harus disusun bersama dengan dunia kerja, khususnya dalam melakukan analisis kebutuhan lulusan dan penyusunan RPS bentuk

pembelajaran yang melibatkan pihak dunia kerja.

O 3HPDQIDDWDQLQVWUXNWXUGDQGRVHQSUDNWLVL\DQJ

GLPLOLNLGXQLDNHUMD Salah satu kewajiban dunia kerja adalah menyediakan minimal 2 orang instruktur dari perusahaannya, yang akan menjadi fasilitator dalam kegiatan pembelajaran di dunia kerja. Di samping itu, dunia kerja juga dapat menyediakan dosen praktisi untuk memberikan kuliah/praktik di PTV dan dunia kerja.

18 19

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT

(12)

O Pemanfaatan fasilitas sarana prasarana untuk

SHPEHODMDUDQ Dalam melaksanakan program D2JC, PTV dapat memanfaatkan fasilitas sarana dan prasaran yang ada di dunia kerja untuk kegiatan pembelajaran, baik dalam kegiatan perkuliahan/

praktik/magang.

O 3HODNVDQDDQPDJDQJ PDKDVLVZDGDQDWDXGRVHQ 

'XQLDNHUMDZDMLEPHPIDVLOLWDVLNHJLDWDQPDJDQJEDJL

PDKDVLVZDGDQDWDXGRVHQ Hal ini untuk memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU) PTV: mahasiswa mendapat pengalaman belajar di luar kampus, dan dosen berkegiatan di luar kampus.

O 3HQ\HUDSDQOXOXVDQVHVXDLGHQJDQNHEXWXKDQGDQ

persyaratan. Dunia kerja diharapkan dapat menyerap lulusan program D2JC sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan. Dengan adanya program magang, dunia kerja diharapkan dapat melakukan seleksi lebih awal terhadap calon lulusan program D2JC.

Bentuk kerja sama antara PTV, SMK dan dunia kerja dapat berupa:

O 3HQ\HOHQJJDUDDQSHODWLKDQGDQVHUWL¿NDVLNRPSHWHQVL

ROHKGXQLDNHUMDEDJLVLVZDL60. Kerja sama 3 pihak (triple helix) antara PTV-SMK-dunia kerja dapat berupa program pelatihan GDQDWDXVHUWL¿NDVLNRPSHWHQVLEDJLVLVZDL60.\DQJGLNHORODROHK

PTV dengan instruktur/narasumber dari dunia kerja.

O 3HODNVDQDDQ3UDNWHN.HUMD,QGXVWULVLVZDL60.GLGXQLD

NHUMD379 PTV dan dunia kerja dapat menerima program praktik kerja industri siswa/i SMK sesuai dengan kebutuhan.

20 21

(13)

BAB

II

22 23

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT

(14)

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM

DIPLOMA DUA JALUR CEPAT

Dalam mengusulkan program studi D2JC, Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) harus mempertimbangkan berbagai macam variabel agar keberlangsungan program studi yang akan diselenggarakan bisa bertahan lama, dan lulusan yang dihasilkan bisa diterima dalam

dunia kerja, baik itu dunia kerja di sekitar PTV maupun di luar PTV berada, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk mengisi dunia kerja di luar negeri. Untuk itu sebelum membuka program studi D2JC, PTV harus melakukan survei mengenai:

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM

O Kebutuhan pasar kerja.

O Minat siswa SMK di kota tempat PTV berada dan juga kota sekitarnya yang ingin melanjutkan ke jenjang D2JC.

O Industri sebagai tempat magang, dan bersedia menerima lulusan program D2JC.

3HQHWDSDQSUR¿OOXOXVDQGDQSHUXPXVDQ&DSDLDQ3HPEHODMDUDQ

Lulusan (CPL).

Penetapan bahan kajian dan pembentukan mata kuliah.

Penyusunan matriks organisasi mata kuliah dan peta kurikulum.

Secara ringkas, langkah-langkah penyusunan dokumen kurikulum dituangkan dalam Gambar 3 di bawah ini. Paling tidak terdapat tiga langkah yang bisa diikuti dalam menyusun kurikulum, yaitu:

a b c

Gambar 3. Tahapan Penyusunan Dokumen Kurikulum

Evaluasi Kurikulum Ketercapaian CPL

Konsorsium Bidang Ilmu Visi, Misi, Tujuan, Strategi University Value/Landasan

Desain Kurikulum

Mengacu KKNI, SN Dikti, Perundangan lainnya, mengacu pada kemampuan era Industri 4.0 dengan literasi baru kebijakan MB-KM Masukan Asosiasi &

Stakeholders Tugas Tim Pengembang Kurikulum Prodi Keterlibatan Semua Dosen Tugas Bidang Studi/

Laboratorium

Peta Keilmuan (BoK) mengacu pada literasi Baru: literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia dan c6 21st skills

Keterlibatan semua dosen Keterlibatan semua dosen

Ditetapkan Program studi

Tugas Tim Pengembang Kurikulum Prodi

Struktur Kurikulum dan Peta Kurikulum

Desain pembelajaran memanfaatkan teknologi IT

Analisis Kebutuhan (Sinyal Pasar)

Kajian IPTEKS (Visi Ilmu)

Profil Lulusan

Organisasi Mata Kuliah Perangkat Pembelajaran

(RPS, Rencana Tugas, Bahan Ajar, Rencana Evaluasi, Instrumen penilaian (Rubrik/Portofolio))

Matriks

Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL, Learning Outcome, LO) Prodi

Mata Kuliah:

Bahan Kajian dengan keluasan dan kedalaman materi pembelajaran

CPL:

Sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus-utuh Mata Kuliah dan

besarnya SKS

Gambar 3. Tahapan Penyusunan Dokumen Kurikulum

dalamBlended Learning

Gambar 3. Tahapan Penyusunan Dokumen Kurikulum

2.1.

24 25

(15)

PENETAPAN PROFIL

LULUSAN DAN PERUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN (CPL)

2.1.1.

Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dirumuskan oleh

program studi berdasarkan hasil penelusuran lulusan, masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi, konsorsium keilmuan, kecenderungan perkembangan keilmuan/keahlian ke depan, dan dari hasil evaluasi kurikulum.

Rumusan CPL disarankan untuk memuat kemampuan yang diperlukan dalam era industri 4.0 tentang literasi data, literasi

teknologi, dan literasi manusia, serta kemampuan memandang tanda-tanda perkembangannya.

Pada akhirnya rumusan CPL Prodi harus mengacu pada SN Dikti dan deskripsi KKNI sesuai dengan jenjang pendidikannya. CPL juga dapat ditambahkan kemampuan- kemampuan yang mencerminkan keunggulan masing-masing perguruan tinggi sesuai dengan visi-misi, dalam memenuhi kebutuhan dunia kerja.

&RQWRK SUR¿O OXOXVDQ XQWXN ELGDQJ 2SHUDVLRQDOLVDVL 3HUNDQWRUDQ

Digital dan Teknik Operasi Mesin dan Peralatan Industri dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2 berikut ini.

3UR¿OOXOXVDQDGDODKSHUDQ\DQJ

dapat dilakukan oleh lulusan di bidang keahlian atau bidang ker- ja tertentu setelah menyelesaikan VWXGLQ\D 3UR¿O GDSDW GLWHWDSNDQ

berdasarkan hasil kajian terhadap kebutuhan pasar kerja yang di- butuhkan pemerintah dan dunia usaha maupun industri, serta ke- butuhan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

6HEDLNQ\D SUR¿O OXOXVDQ SURJUDP

studi disusun oleh kelompok pro- gram studi (prodi) sejenis, sehing- ga terjadi kesepakatan yang dapat diterima dan dijadikan rujukan se- cara nasional.

Lulusan prodi untuk dapat menjalankan peran-peran yang GLQ\DWDNDQ GDODP SUR¿O WHUVHEXW

diperlukan kemampuan yang dinyatakan dalam rumusan CPL.

%HULNXWLQLDGDODKWDKDSDQSHQ\XVXQDQSUR¿OGDQFDSDLDQSHPEHODMDUDQ

lulusan:

1. PENETAPAN PROFIL LULUSAN

Halaman 18

TABEL 1. CONTOH PROFIL LULUSAN OPERASIONALISASI PERKANTORAN DIGITAL

Agar lulusan program Diploma Dua bisa lebih siap masuk dalam dunia kerja baik di dalam maupun di luar negeri, akan sangat baik jika alumni disiapkan dan GLEHNDOL VHUWL¿NDVL NRPSHWHQVL

yang diakui secara internasional.

6HUWL¿NDVL NRPSHWHQVL \DQJ

diperoleh mahasiswa nantinya harus dimasukkan ke dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).

No Profil Deskripsi Profil

1 Operator TIK (ICT officers)

Mampu mengoperasikan dan menggunakan perangkat komputer untuk keperluan pemrosesan data bisnis, saintifik, rekayasa, dan data lain sesuai dengan instruksi pengoperasian.

2 Programer Muda (Junior Programmer)

Mampu mempelajari sistem-sistem berbasis TIK beserta prosedur-prosedurnya dan merancang solusi-solusi sistem informasi skala kecil untuk membantu organisasi agar dapat beroperasi secara terkomputerisasi.

3 Administrator (Administration Officer)

Mampu bertanggung jawab mengurus dan mengerjakan semua laporan dan dokumentasi harian yang menyangkut laporan keuangan, personil, surat-menyurat, korespondensi, kearsipan, dan hal-hal lain yang menyangkut urusan administrasi perkantoran sesuai dengan instruksi supervisor.

4 Administrator Barang (Logistic Officer)

Mampu melaksanakan tata administrasi penerimaan dan pengeluaran barang dari dan ke gudang sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan.

5 Administrator Akuntansi (Accounting Officer)

Mampu bekerja di suatu perusahaan untuk menyiapkan, menyusun, dan menyajikan laporan keuangan, pajak dan menggunakan sistem informasi akuntansi perusahaan berukuran mikro kecil dan kecil.

26 27

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT

(16)

Pada tahap ini perlu melibatkan pemangku kepentingan yang dapat memberikan kontribusi untuk memperoleh konvergensi dan konektivitas antara institusi pendidikan dengan pemangku kepentingan yang akan menggunakan lulusan, dan hal ini dapat menjamin mutu lulusan.

Penetapan kemampuan lulusan harus mencakup empat unsur untuk menjadikannya sebagai CPL, yakni unsur sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus seperti yang

dinyatakan dalam SN Dikti.

CPL, seperti terlihat pada Gam- bar 4, dirumuskan dengan men- JDFXSDGDMHQMDQJNXDOL¿NDVL..1,

dan SN Dikti. Unsur sikap dan keterampilan umum mengacu pada SN Dikti sebagai standar min- imal, yang memungkinkan ditam- bah oleh program studi untuk memberi ciri lulusan perguruan tingginya. Sedangkan unsur keter- ampilan khusus dan pengetahuan dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi KKNI sesuai dengan jen- jang pendidikannya.

2. PERUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN (CPL)

Gambar 4. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Program Studi

SIKAP Pengetahuan (Sesuai jenjang KKNI) Keterampilan Khusus (Sesuai jenjang KKNI) Keterampilan

Umum

Merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi, dan aktualisasi, dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait.

Merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian

kepada masyarakat yang terkait.

Kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi.

Kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis pendidikan tinggi.

Capaian Pembelajaran Lulusan Prodi

Gambar 4. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Program StudiGambar 4. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Program Studi

Halaman 20

TABEL 2. CONTOH PROFIL LULUSAN TEKNIK OPERASI MESIN DAN PERALATAN INDUSTRI

No Profil Deskripsi Profil

1 Teknisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Mampu memahami dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam pengoperasian dan perawatan mesin dan peralatan industri

2 Teknisi Perencana Pemeliharaan (Maintenance planing section Technician)

Mampu mengaplikasikan jadwal pemeliharaan mesin dan peralatan industri dengan metode preventif maintenance menggunakan prosedur inspeksi pada kondisi mesin dan peralatan industri

3 Teknisi Perawatan dan Perbaikan (Mainteance

& Repair Technician)

Mampu melaksanakan perawatan, pencegahan kerusakan mesin dan peralatan industri dengan alat tes sesuai dengan POB untuk menjamin kebenaran performa mesin dan peralatan industri

4 Teknisi Pemeriksaan Mesin Industri (Overhoul Technician)

Mampu melakukan penyetelan mesin dan peralatan industri dengan pemilihan alat/

kunci-kunci dengan teknik-teknik yang tepat pada tataran praktis sesuai POB 5 Teknisi Perbaikan Alat Berat

(Heavy Duty Vehicle Technician)

Mampu melakukan repair tune-up, overhoul, intalasi pembongkaran dan pemasangan, pengelasan dalam pemeliharaan sesuai POB

6 Teknisi Pengelasan

(Welding Technician) Mampu mengelas 3G untuk mendukung welding maintenance sesuai POB

28 29

(17)

Setiap lulusan Program Diploma Dua wajib memiliki sikap sebagai berikut:

Lulusan Program Diploma Dua wajib memiliki keterampilan umum sebagai berikut:

A. RUMUSAN SIKAP

B. RUMUSAN KETERAMPILAN UMUM

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;

menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;

berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;

berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa;

menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;

bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;

taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;

menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;

menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; dan

menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.

4 3

5 6 7

mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang lazim serta dilaksanakan dan bertanggung jawab secara mandiri atas hasilnya;

mampu menyusun laporan tertulis dalam lingkup terbatas;

mampu bekerja sama, berkomunikasi, mengambil inisiatif yang diperlukan dalam konteks pelaksanaan pekerjaannya;

mampu bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas mutu dan kuantitas hasil kerja orang lain; dan mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan.

9 1

1 2

2 3 4 5 6 7 8

10

Halaman 23

mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tugas yang berlingkup luas GDODPELGDQJ\DQJVSHVL¿NPHQJDQDOLVLVLQIRUPDVLVHFDUDWHUEDWDVGDQ

memilih metode yang sesuai dari beberapa pilihan yang baku;

mampu menunjukkan kinerja bermutu dan terukur dari hasil kerja yang seluruhnya merupakan hasil kerja sendiri, tanpa pengawasan;

30 31

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT

(18)

Program Diploma Dua, masuk dalam jenjang KKNI 4. Dalam me- nentukan rumusan Pengetahuan dan Keterampilan Khusus harus mengacu kepada deskripsi KKNI seperti pada Tabel 3. Dalam me- nentukan Rumusan Pengetahuan

dan Keterampilan Khusus, jenjang KKNI dibawahnya dan diatasnya harus dijadikan sebagai bahan per- timbangan, agar CPL tidak terlalu rendah dan tidak pula terlalu ting- gi.

C. RUMUSAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KHUSUS

TABEL 3. JENJANG KKNI 3, 4, DAN 5

Jenjang KKNI 3 Pendidikan Diploma Satu

• Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang sebagian merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung.

• Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsep umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah yang lazim dengan metode yang sesuai.

• Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya.

• Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.

Jenjang KKNI 4 Pendidikan Diploma Dua

• Mampu menyelesaikan tugas berlingkup luas dan kasus spesifik dengan menganalisis informasi secara terbatas, memilih metode yang sesuai dari beberapa pilihan yang baku, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur.

• Menguasai beberapa prinsip dasar bidang keahlian tertentu dan mampu menyelaraskan dengan permasalahan faktual di bidang kerjanya.

• Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi, menyusun laporan tertulis dalam lingkup terbatas, dan memiliki inisiatif.

• Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas hasil kerja orang lain.

Jenjang KKNI 5 Pendidikan Diploma Tiga

• Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur.

• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

• Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif.

• Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.

Lulusan program diploma dua paling sedikit menguasai prinsip dasar pengetahuan dan keterampilan pada bidang keahlian tertentu (Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020). Program Diploma Dua, paling lama 3 tahun akademik, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 72 sks.

Di setiap butir CPL prodi mengandung bahan kajian yang akan digunakan untuk membentuk mata kuliah. Bahan kajian tersebut dapat berupa satu atau lebih cabang ilmu beserta ranting ilmunya, atau sekelompok pengetahuan yang telah terintegrasi dalam suatu pengetahuan baru yang sudah disepakati oleh forum prodi sejenis sebagai ciri bidang ilmu

prodi tersebut. Dari bahan kajian selanjutnya diuraikan menjadi lebih rinci menjadi materi pembelajaran.

Tingkat keluasan dan kedalaman materi pembelajaran mengacu pada CPL yang tercantum dalam SN Dikti.

Bahan kajian dan materi pembelajaran dapat diperbaharui atau dikembangkan sesuai perkembangan IPTEKS dan arah pengembangan ilmu program studi.

Proses penetapan bahan kajian perlu melibatkan kelompok bidang keilmuan/laboratorium yang ada di program studi. Pembentukan suatu mata kuliah berdasarkan bahan kajian yang dipilih dapat dimulai dengan membuat matriks antara rumusan CPL sikap, keterampilan

PENETAPAN BAHAN KAJIAN DAN PEMBENTUKAN MATA KULIAH

2.1.2.

Halaman 25

32 33

(19)

O Letakkan butir-butir CPL Prodi pada bagian lajur, sedangkan bahan kajian yang dikandung oleh butir-butir CPL tersebut diletakkan pada bagian kolom tabel tersebut.

O Selanjutnya silahkan diperiksa apakah bahan kajian–bahan kajian tersebut telah sesuai dengan disiplin bidang ilmu yang dikembangkan di program studi, dan apakah bahan kajian tersebut telah sesuai dengan kebutuhan belajar mahasiswa sesuai dengan jenjang program studinya.

O Jika jawaban atas kedua pertanyaan tersebut adalah sesuai, maka butir-butir CPL tersebut selanjutnya akan digunakan sebagai dasar pembentukan mata kuliah.

Bedasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, kurilukum Pendidikan Tinggi wajib memuat mata kuliah Agama, Pancasila, kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia masing-masing 2 sks. Sedangkan mata kuliah disusun dengan mempertimbangkan CPL dan Bahan Kajian (BK) (seperti terlihat pada Tabel 4) dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

TABEL 4. MATRIKS CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN DAN BAHAN KAJIAN No Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)

Bahan Kajian (BK)

BK1 BK2 BK3 BK4 BK5 BK6 BK7 dst

SIKAP

Diambil dari SN Dikti dan bisa ditambah KETERAMPILAN UMUM

Dirumuskan dari deskripsi KKNI KETERAMPILAN KHUSUS Dirumuskan dari deskripsi KKNI PENGETAHUAN

Dirumuskan dari deskripsi KKNI

MATA KULIAH- MATA KULIAH

6HWHODK WHUGH¿QLVL VWUXNWXU PDWD NXOLDK EHUGDVDUNDQ KDVLO SHPHWDDQ

CPL dan bahan kajian, maka skema implementasi pembelajaran, seperti terlihat pada Tabel 5, perlu disusun agar mempermudah perencanaan pendidikan program D2JC.

TABEL 5. SKEMA IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN

Keterangan:

1. Diisi dengan tanda centang √ jika mata kuliah termasuk dalam mata kuliah kompetensi program studi.

2. Diisi dengan konversi bobot kredit ke jam pelaksanaan pembelajaran per minggu.

3. Beri tanda √ pada kolom unsur pembentuk Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) sesuai dengan rencana pembelajaran.

4. Beri tanda √ pada mata kuliah yang telah dilengkapi dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS).

5. Tuliskan metode dan bentuk pembelajaran, misalnya: SCL (Student Centre Learning), PBL (Project Based Learning), dll RPL (Rekognisi PembelajaranLampau) adalah jenis pengakuan yang dilakukan oleh

PTV Pengusul terhadap sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSP, sertifikat keahlian dari asosiasi profesi, atau sertifikat/surat keterangan/bukti pengalaman lain yang dicapai oleh calon mahasiswa yang dapat diakui setara dengan capaian pembelajaran kurikulum program studi yang diusulkan, berkisar 12 sks - 20 sks. KSA (Kuliah Semester Antara) adalah penyelenggaraan pembelajaran yang dilaksanakan di antara dua semester yang berurutan. Tulisan RPL dan/

atau KSA Butir ini wajib diisikan pada tabel di atas jika pengusul akan melaksanakan Program Diploma Dua Jalur Cepat.

6. Metode pembelajaran yang memerlukan keterlibatan DUDIKA sebesar 40 sks atau 2 semester.

umum, keterampilan khusus, dan pengetahuan dengan bahan kajian, untuk menjamin keterkaitannya.

Selanjutnya CPL Prodi yang telah disusun, setiap butir diperiksa apakah telah mengandung

kemampuan dan bahan kajian, beserta konteksnya sesuai dengan jenjang KKNI seperti tersaji pada Tabel 3.

Semester

Kode Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah

Mata Kuliah Kompetensi 1)

Bobot Kredit (sks)

Konversi Kredit ke Jam2)

Capaian Pembelajaran Lulusan 3)

Metode Pembelajaran Keterlibatan DUDIKA

5

RPS4

Kuliah/ Responsi/ Tutorial Praktikum Praktik/ Praktik Lapangan Sikap Pengetahuan Keterampilan Umum Keterampilan Khusus

1 S0123456 Matematika 2 0 0 5,7 Kuliah Tidak

Tidak Ya

Instruktur industri

Pembimbing Industri

S0123457 Pancasila 2 0 0 5,7 KSA

S0123458 Gambar Teknik 0 2 0 5,7

RPL

dst

dst

2 S6785432 Pneumatik dan

Elektro-Pneumatik 0 0 3 5,7 Praktik

Tidak dst

Total Semester 2 dst

4 Laporan Akhir 0 0 6 17

Total Semester 4

Jumlah

34 35

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT

8,5

6

(20)

Berdasarkan hasil penyusunan skema implementasi pembelajaran sesuai tabel 5, maka perlu disusun matriks organisasi mata kuliah dan peta kurikulum, seperti terlihat pada Tabel 6. Pelaksanaan pembelajaran di kampus didorong untuk dilaksanakan pada waktu

semester normal. Tetapi jika jumlah sks akumulatif mata kuliah yang di-RPL-kan dan magang, masih kurang dari 72 sks, maka dapat diselenggarakan Kuliah Semester Antara (KSA). KSA dapat diselenggarakan menggunakan skenario sebagai berikut:

PENYUSUNAN MATRIKS

ORGANISASI MATA KULIAH DAN PETA KURIKULUM

2.1.3.

O Setelah pembelajaran semester II berakhir hingga masuk semester III, ataupun

O Setelah pembelajaran semester III berakhir hingga masuk semester IV.

TABEL 6. MATRIKS ORGANISASI MATA KULIAH DAN PETA KURIKULUM

SMTR sks PEMBELAJARAN DALAM PRODI RPL PROGRAM MAGANG

IV 16 MK401 MK402 MK403 DST

Smtr Antara

III 20 MK301 MK302 MK303 DST

Smtr Antara

II 18 MK201 MK202 MK203 DST MK205 MK208 DST

I 18 MK101 MK102 MK103 DST MK107 MK109 DST

S SIKAP

U KETR. UMUM

P PENGETAHUAN K KETR. KHUSUS

Magang yang dilakukan di dunia kerja harus dilakukan dalam rangka pencapaian CPL prodi.

Oleh karena itu, perlu dibuat peta konversi magang/mata kuliah yang diselenggarakan melalui magang terhadap CPL. Untuk memperjelas,

kegiatan magang juga harus dibuat RPS sehingga aktivitas yang dilakukan bisa terarah sesuai dengan CPL prodi. Contoh peta konversi magang terhadap CPL dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini.

TABEL 7. CONTOH MATRIKS CPL DAN MAGANG   No

  Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)

Magang

Hard Skill Soft Skill

M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 ….. dst

SIKAP                    

1 S1       V            

2 S2         V          

3 ….             V V    

KETERAMPILAN UMUM                    

1 U1 V                  

2 U2   V                

3 ….           V        

KETERAMPILAN KHUSUS                    

1 K1   V           V    

2 K2     V              

3 ….     V              

PENGETAHUAN                    

1 P1 V                  

2 P2                    

3 …. V                  

Hard Skill Soft Skill

M1 = Merumuskan permasalahan keteknikan (3 sks) M2 = Menyelesaikan permasalahan teknis di lapangan (3 sks) M3 = Kemampuan sintesa dalam bentuk desain (4 sks)

M4 = Kemampuan Komunikasi (2 sks) M5 = Kemampuan bekerja sama (2 sks) M5 = Kerja keras (2 sks)

M6 = Kepemimpinan (2 sks) M7 = Kreativitas (2 sks) Keterangan:

36 37

(21)

Konsep Kuliah Semester Antara wajib mengacu pada SN Dikti yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020.

KULIAH SEMESTER ANTARA

O Dalam satu semester, pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

O Satu tahun akademik terdiri atas 2 semester dan Perguruan Tinggi dapat menyelenggarakan semester antara.

O Kuliah semester antara diselenggarakan:

PBeban belajar mahasiswa paling banyak 9 sks; dan

PSesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditetapkan.

PApabila semester antara diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan, tatap muka paling sedikit 16 kali termasuk ujian tengah semester antara dan ujian akhir semester antara.

2.2.

38 39

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT

(22)

BAB

III

40 41

(23)

IMPLEMENTASI REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU DALAM KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, sementara pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,

dan Teknologi Nomor 41 Tahun 2021 bahwa Rekognisi Pembelaja- ran Lampau (RPL) adalah proses pengakuan atas capaian pembe- lajaran seseorang yang dicapai sebelumnya baik melalui pendidi- kan formal, nonformal, informal atau pelatihan-pelatihan terkait dengan pekerjaannya maupun dilakukan secara otodidak melalui pengalaman kerjanya. Pengakuan atas capaian pembelajaran ini di- maksudkan untuk menempatkan VHVHRUDQJSDGDMHQMDQJNXDOL¿NDVL

(jenjang KKNI) yang sesuai, seper- ti yang terlihat pada Gambar 5.

TAHAPAN PENYUSUNAN SKEMA RPL BEKERJA SAMA DENGAN SMK DAN DUNIA KERJA

SMP

SMA D1

D2 D3

S1 P

S2 S3

SMK

D4

Sp Sub Sp

AHLI

L3 L2

L1

Teknisi/

Analisis

Operator

Pengalaman Individual atau Belajar Sendiri

PEN DE KA TAN FO RM AL

PEN GA LA MA N M AN DIR I KAR IR D I DU

NIA K ERJA

PRO FESIO NAL ISM E

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gambar 5. Pencapaian jenjang KKNI dapat dilakukan melalui berbagai tapak jalan: pendidikan formal, pengembangan karier di dunia kerja, pengalaman individu atau belajar mandiri, proses pelatihan mandiri/terstruktur untuk meningkatkan

profesionalitas atau tapak jalan lainnya.

Merujuk pada Keputusan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kema- hasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 123 Tahun 2017 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau, bahwa RPL digolongkan menjadi 2 tipe, yaitu:

a. Tipe A: RPL untuk melanjutkan pendidikan formal; dan b. Tipe B: RPL untuk mendapatkan pengakuan kesetaraan

GHQJDQNXDOL¿NDVLMHQMDQJ..1,WHUWHQWX

3.1.

42 43

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA DUA JALUR CEPAT

Referensi

Dokumen terkait