• Tidak ada hasil yang ditemukan

ROOT CAUSE ANALYSIS KERUSAKAN MECHANICAL SEAL PADA POMPA VAKUM NASH 2BE DENGAN METODE DIAGRAM FISHBONE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ROOT CAUSE ANALYSIS KERUSAKAN MECHANICAL SEAL PADA POMPA VAKUM NASH 2BE DENGAN METODE DIAGRAM FISHBONE"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ROOT CAUSE ANALYSIS KERUSAKAN

MECHANICAL SEAL PADA POMPA VAKUM NASH 2BE1 202-0 DENGAN METODE DIAGRAM

FISHBONE

Muhammad Rifqi Anggara

1*

,Asep Apriana

2

, Yuli Mafendro Dedet Eka Saputra

3

,

1,2,3Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Jl. Prof. Dr. G.A Siwabessy, Kampus Baru UI Depok 16425

Abstrak

Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0 yang terdapat pada PT. BASF Site Cengkareng mengalami kebocoran pada komponen mechanical seal. kebocoran tersebut menyebabkan kegiatan produksi terhambat, sehingga perusahaan mengalami kerugian disektor produksi.Saat dilakukan kegiatan overhaul didapati bahwa kondisi o-ring pada bagian mechanical seal sudah tidak flexible atau getas. Setelah diketahui terdapat mechanical seal yang mengalami kebocoran, dilakukanlah Root Cause Analysis (RCA) terhadap kerusakan pada mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0 menggunakan metode fishbone diagram (diagram tulang ikan) untuk menelusuri penyebab kebocoran yang terjadi serta pencarian solusinya. Dari hasil Root Cause Analysis (RCA) diketahui bahwa mechanical seal yang mengalami kebocoran disebabkan oleh operator tidak mengikuti SOP pada saat mengoperasikan mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0. Sehingga didapatkan solusi untuk mencegah terulangnya kembali kebocoran pada mechanical seal, yaitu operator diwajibkan untuk mengikuti SOP yang telah tersedia untuk mengoperasikan mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0.

Kata-kata kunci: Mechanical Seal, Root Cause Analysis, Fishbone Diagram, Pompa.

Abstract

The component mechanical seal on the Nash 2BE1 202-0 Vacuum Pump at PT. BASF Site Cengkareng experienced a leak. Production activities were hampered as a result of the leak, and the corporation suffered losses in the production sector as a result. The o-ring on the mechanical seal's condition during the overhaul activity review, was later determined that it was neither flexible or brittle, indicating that a mechanical seal was leaking. Root Cause Analysis (RCA) was carried out on the damaged Nash 2BE1 202-0 Vacuum Pump engine using the fishbone diagram method to trace the cause of the leak. The Root Cause Analysis (RCA) concluded that the mechanical seal leak was caused by the operator for not following the SOP when operating the Nash 2BE1 202-0 Vacuum Pump. In order to prevent the recurrence of leaks in the mechanical seal, the operator is required to follow the available SOPs to operate the Nash 2BE1 202-0 Vacuum Pump machine.

Keywords: Mechanical Seal, Root Cause Analysis, Fishbone Diagram, Pump.

* Corresponding author E-mail address:Muhammad.rifqianggara.tm18@mhsw.pnj.ac.id

(2)

1111

1. PENDAHULUAN

PT. BASF Site Cengkareng merupakan sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri pada produk kimia, dimana produk yang dihasilkan merupakan dispersi polimer yang digunakan sebagai bahan kimia untuk industri seperti kertas, tekstil, plastik dan industri kulit. Kapasitas produksinya untuk setahun mencapai 95000 ton dan disuplai ke pasar domestik dan ekspor, demikian pula dengan bahan mentah yang dipakai dalam proses produksi, ada yang berasal dari lokal dan ada yang berasal dari pabrik PT.XYZ lain di luar negeri

Mechanical Seal atau pengeblok mekanis adalah elemen mesin yang mendukung bagian mesin seperti poros yang berputar. Mechanical Seal pada Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0 berfungsi untuk menahan fluida atau cairan masuk kedalam mesin. Mechanical Seal pada pompa menjadi komponen penting untuk menjalankan mesin, namun sering didapati mechanical seal sudah rusak dalam keadaan bocor saat diumur yang masih dini atau premature. Jika mechanical seal yang dipakai mesin pompa sesuai kriteria menurut manual akan berumur 10.000 jam sampai 3 tahun. Indikasi kerusakan yang terlihat adalah vibrasi Pompa Vakum yang tidak normal atau berlebih. Mechanical Seal yang bocor dapat menambah kerusakan pada bagian lain pompa.

2. METODE PENELITIAN

Berdasarkan diagram alir pengerjaan, analisis kerusakan merupakan bagian yang paling krisis dalam menentukan akar penyebab masalah kerusakan secara fisik. Salah satu faktor penting yang menjadikan kunci keberhasilan dalam melakukan analisis kerusakan adalah dengan cara menjaga pola pikiran secara terbuka selama pengujian dilakukan dan tidak menutup penyebab kerusakan yang mungkin terjadi.

Mulai

Tidak

Ya

Pengumpulan Data

Penentuan Solusi Analisa Kerusakan

Studi Literatur Studi Lapangan

Identifikasi Masalah

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir Pengerjaan

(3)

Kerusakan yang terjadi dapat menyebabkan banyak kemungkinan seperti, tidak beroperasinya pabrik atau industri, produksi mengalami kerugian, hasil dari produksi yang tidak sesuai standar dan kendala produk yang dibuat. Terdapat delapan tahapan untuk menganalisis kerusakan, yaitu:

1. Mengidentifikasi masalah secara jelas dan ringkas.

2. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan permasalahan.

3. Mengobservasi catatan yang berhubungan dengan permasalahan.

4. Berpikir secara logis dan terbuka dengan fakta yang ada.

5. Mengidentifikasi akar penyebab permasalahan yang paling mungkin.

6. Mengkomunikasikan dengan pihak yang bertanggung jawab.

7. Memperbaiki sesuai dengan petunjuk.

8. Mengontrol dan menindaklanjuti hasil dari penyelesaian masalah.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi lapangan yang terdiri dari pengamatan secara visual dan data wawancara, didapatkan beberahasil. Berikut merupakan pembahasan dari hasil data observasi.

Hasil Pengamatan Visual Mechanical Seal

Seperti yang dapat dilihat secara visual, bocornya pompa vakum disebabkan karena o-ring pada mechanical seal sudah rusak dalam keadaan getas. Hal ini yang menyebabkan kebocoran pada pompa vakum, kebocoran terjadi karena mechanical seal sudah tidak mampu menahan liquid atau cairan.

Kondisi Shaft pada Pompa Vakum

Hasil dari observasi didapati bahwa shaft sudah dalam korosi atau berkarat, shaft yang sudah dalam keadaan korosi atau berkarat disebabkan oleh masuknya cairan yang sudah tidak dapat ditahan oleh mechanical seal

Gambar 2. Masuknya Cairan pada Mechanical Seal

(4)

1113 Hasil Wawancara

Sementara hasil data wawancara dengan teknisi dan supervisor, efek yang terjadi akibat bocornya mechanical seal adalah pompa tidak dapat dioperasikan karena tidak adanya pengeblok mekanis atau mechanical seal yang dapat membuat masuknya cairan atau liquid kedalam pompa, biaya perbaikan meningkat karena dilakukan perbaikan sebelum waktunya tiba dan terhambatnya proses produksi. Akibat dari bocornya mechanical seal pada mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0 sangat dirasakan kerugiannya oleh perusahaan, diantaranya adalah mempercepat jadwal preventive maintenance dan meningkatnya biaya maintenance untuk pembelian suku cadang yang baru.

Hasil Analisis

Dalam melakukan Analisis bocornya mechanical seal pada mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0 ini, penulis menggunakan metode fishbone diagram atau diagram tulang ikan dan mengambil beberapa faktor penyebab terjadinya kebocoran. Selanjutnya dipilih 4 faktor yang akan digunakan, yaitu faktor manusia, faktor mesin, faktor material dan faktor perawatan. Faktor-faktor tersebut dipilih untuk mempermudah pekerjaan penulis dalam menganalisa masalah yang ada.

Gambar 3. Kondisi Shaft Sudah Korosi

(5)

Fishbone Diagram Analisa Kebocoran pada Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0

Preventive

Kegiatan dari preventive maintenance terdiri dari 1. Scheduling

2. Inspection 3. Tools 4. Spare parts 5. Lubrication 6. Kompetensi SDM

MECHANICAL SEAL BOCOR PADA MESIN POMPA NASH

2BE1 202-0 Man (SDM)

Kompetensi dari tiap personil untuk melakukan pengoperasian

dan perawatan Pemeliharaan Mesin

Unsur yang dibutuhkan dalam pemeliharaan mesin adalah

1. Kompetensi SDM terkait pemeliharaan atau perbaikan

2. Jumlah teknisi yang berkompeten untuk melakukan pemeliharaan atau perbaikan

Pengoperasian Mesin

Unsur yang dibutuhkan dalam pengoperasian mesin adalah

1. Kompetensi SDM terkait pengoperasian mesin

2. Working Instruction untuk operator atau teknisi.

Predictive

Kegiatan dari predictive maintenance terdiri dari 1. Monitoring

2. Tools

3. Kompetensi SDM

Method Durasi Penggunaan Mesin bekerja selama 24/7

Prosedur Pengoperasian SOP dijalankan dengan baik dan

benar

Material

Spesifikasi Mechanical Seal Mechanical Seal SS304 Corrective

Kegiatan dari corrective maintenance adalah pergantian komponen atau general overhaul Maintenance

Kegiatan pemeliharaan secara predictive, preventive dan corrective

(6)

1115 Man (SDM)

Tabel 1. Evaluasi Tabel Man Pengoperasian Mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0

No. Elemen Kompetensi Ya Tidak

1. Apakah operator memiliki kompetensi untuk mengoperasikan mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0?

2. Apakah telah tersedia SOP dalam pengoperasian mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0? ✓ Pemeliharaan mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0

No Elemen Kompetensi Ya Tidak

1. Apakah mekanis memiliki kompetensi untuk melakukan pemeliharaan terhadap mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0?

2. Apakah telah tersedia jadwal untuk melakukan pemeliharaan mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0?

3. Apakah jumlah teknisi dalam melakukan pemeliharaan sudah sesuai dengan banyaknya pekerjaan?

Dari hasil tabel evaluasi faktor man, kompetensi dari para personel baik pengoperasian maupun pemeliharaan diatas telah memenuhi kriteria, sesuai kompetensi dan sesuai dengan SOP yang tersedia. Dengan demikian

MECHANICAL SEAL BOCOR PADA MESIN POMPA NASH 2BE1 202-0 Man (SDM)

Kompetensi dari tiap personil untuk melakukan pengoperasian

dan perawatan

Pengoperasian Mesin

Unsur yang dibutuhkan dalam pengoperasian mesin adalah 1. Kompetensi SDM terkait pengoperasian mesin 2. Working Instruction untuk operator atau teknisi.

Pemeliharaan Mesin Unsur yang dibutuhkan dalam pemeliharaan mesin adalah 1. Kompetensi SDM terkait pemeliharaan atau perbaikan 2. Jumlah teknisi yang berkompeten untuk melakukan pemeliharaan atau perbaikan

Gambar 5. Faktor Man

(7)

dapat disimpulkan bahwa faktor man (SDM) tidak berpengaruh terhadap kebocoran mechanical seal yang terdapat pada mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0.

Method

Tabel 2. Evaluasi Faktor Method

Durasi Pengoperasian Mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0

No. Elemen Durasi Pengoperasian Ya Tidak

1. Apakah tersedia jadwal pemeliharaan untuk mendukung kinerja mesin yang selalu beroperasi? ✓ 2. Apakah durasi pengoperasian mesin telah sesuai

standar?

Prosedur Pengoperasian Mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0

No. Elemen Prosedur Pengeoperasian Ya Tidak

1. Apakah tersedia SOP dalam mengoperasikan mesin?

✓ 2. Apakah operator mengoperasikan mesin sesuai

dengan SOP yang telah tersedia?

Setelah dilakukan evaluasi faktor method dan ditampilkan dalam bentuk tabel evaluasi diatas, terdapat keterkaitan penyebab terjadinya kebocoran terhadap mechanical seal. Hal tersebut adalah operator tidak mengikuti SOP yang telah tersedia dalam mengoperasikan mesin Pompa Nash 2BE1 202-0. Dalam mengoperasikan mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0 operator tidak memasukan sealing water ke dalam mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0.

Sealing water pada mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0 berguna sebagai pendingin untuk mechanical seal, jika tidak terdapatnya sealing water pada saat pengoperasian mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0 akan menyebabkan overheat pada mechanical seal dan menjadi penyebab terjadinya getas pada o-ring yang akan berdampak tidak mampunya mechanical seal dalam melakukan pengeblokan terhadap liquid atau cairan yang akan memasuki bagian ruang dalam mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0.

MECHANICAL SEAL BOCOR PADA MESIN POMPA NASH 2BE1 202-0

Prosedur Pengoperasian SOP dijalankan dengan baik

dan benar Durasi Penggunaan

Mesin bekerja selama 24/7

Method

Sistem prosedur pengoperasian dan durasi penggunaan mesin

dan kapasitas

Gambar 6. Faktor Method

(8)

1117 Maintenance

Gambar 7. Fishbone Maintenance

Tabel 3. Evaluasi Faktor Maintenance Preventive Maintenance

No. Elemen Preventive Maintenance Ya Tidak

1. Apakah tersedia jadwal atau schedule

pemeliharaan mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0?

2. Apakah dilakukan inspection rutin terhadap

mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0? ✓ 3. Apakah tools untuk mendukung kegiatan

preventive maintenance sudah sesuai? ✓ 4. Apakah sparepart yang mendukung kegiatan

preventive maintenance selalu tersedia? ✓ 5. Apakah lubrication pada mesin dilakukan

secara rutin? ✓

6. Apakah teknisi memiliki kompetensi yang mendalam untuk melakukan preventive maintenance?

Predictive Maintenance

No. Elemen Predictive Maintenance Ya Tidak

1. Apakah dilakukan monitoring selama

penggantian mechanical seal?

MECHANICAL SEAL BOCOR PADA MESIN

POMPA NASH 2BE1 202-0 Maintenance

Kegiatan pemeliharaan secara predictive, preventive dan

corrective

Preventive

Kegiatan dari preventive maintenance terdiri dari 1. Scheduling

2. Inspection 3. Tools 4. Spare parts 5. Lubrication 6. Kompetensi SDM

Predictive

Kegiatan dari predictive maintenance terdiri dari 1.Monitoring

2.Tools

3.Kompetensi SDM

Corrective

Kegiatan dari corrective maintenance adalah pergantian komponen atau general overhaul

(9)

2. Apakah tools untuk melakukan perbaikan sudah

sesuai? ✓

3. Apakah teknisi memiliki kompetensi yang

mendalam untuk melakukan perbaikan? ✓ Corrective Maintenance

No. Elemen Corrective Maintenance Ya Tidak

1. Apakah mechanical seal pernah mengalami

general overhaul?

2. Apakah komponen mechanical seal saat ini

masih dalam keadaan orisinil?

3. Apakah o-ring pada mechanical seal pernah

mengalami pergantian? ✓

Berdasarkan hasil evaluasi faktor maintenance dan ditampilkan dalam tabel evaluasi maintenance, hal ini dapat dikatakan bahwa pelaksanaan maintenance dari pihak teknisi sudah memenuhi kriteria, sesuai kompetensi dan sesuai dengan SOP yang tersedia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor maintenance tidak berpengaruh terhadap kebocoran mechanical seal yang terdapat pada mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0.

Material

Gambar 8. Fishbone Material

Tabel 4. Evaluasi Faktor Material Spesifikasi Mechanical Seal

No. Elemen Spesifikasi Mechanical Seal Ya Tidak 1. Apakah material yang digunakan pada

mechanical seal adalah SS304?

Material

Spesifikasi material yang dibutuhkan mesin

MECHANICAL SEAL BOCOR PADA MESIN

POMPA NASH 2BE1 202-0

Spesifikasi Mechanical Seal Mechanical Seal SS304

(10)

1119 Setelah dilakukan evaluasi terhadap faktor material dan ditampilkan dalam bentuk tabel diatas, material yang dibutuhkan mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0 telah sesuai. Dengan demikian faktor material bukanlah faktor yang menjadi penyebab kebocoran mechanical seal pada mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Kebocoran yang terjadi pada mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0 disebabkan oleh operator yang tidak menjalakan SOP yang tersedia dengan baik dan benar. Hasil analisis ini penulis dapatkan dari analisa menggunakan fishbone diagram.

2. Kerusakan premature pada mechanical seal disebabkan oleh tidak terdapatnya cairan pendingin pada mechanical seal (sealing water), yang menyebabkan mechanical seal mengalami overheat dan o-ring pada mechanical seal menjadi getas.

Saran

Agar kerusakan premature pada mechanical seal tidak terulang kembali, maka:

1. Jalankan SOP yang telah tersedia saat kan mengoperasikan mesin Pompa vakum Nash 2BE1 202-0 dengan baik dan benar.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada keluarga, teman dan dosen pembimbing atas bimbingan dan selalu memberi semangat serta do`a yang selalu menyertai penulis.

REFERENSI

1. PT. EgleBurgmann Indonesia, Mechanical Seal for Pump, 2018.

2. Alfalah, W. (2018). Pemeliharaan Preventif Pompa Vakum STG PLTGU Unit 1 Tambak Lorok Semarang. Jurnal PowerPlant, 6(2), 117–138. https://stt-pln.e-journal.id/powerplant/article/view/397 3. Irwan, Ir. H. 2005. Kehandalan Mechanial Seal&Bearing. Dumai: PT Pertamina (Persero) UP-II Dumai

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Pengerjaan
Gambar 2. Masuknya Cairan pada Mechanical Seal
Gambar 3. Kondisi Shaft Sudah Korosi
Tabel  1. Evaluasi Tabel Man  Pengoperasian Mesin Pompa Vakum Nash 2BE1 202-0
+4

Referensi

Dokumen terkait