• Tidak ada hasil yang ditemukan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

         

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work

non-commercially, as long as you credit the origin creator

and license it on your new creations under the identical

terms.

(2)

BAB III

PELAKSAAN KERJA MAGANG

3.1 Kedudukan dan Koordinasi

Penempatan kerja magang disesuaikan dengan program studi yang penulis tempuh di perkuliahan, yaitu Ilmu Komunikasi khususnya jurnalistik. Ketika mendapatkan kesempatan untuk bekerja magang di Good Housekeeping, penulis bertugas sebagai reporter.

Proses kerja magang penulis berada di bawah bimbingan dan pengawasan Donna Chazniana Asri selaku managing editor di Good Housekeeping. Sebagai reporter yang bekerja di Good Housekeeping, penulis harus melakukan koordinasi dengan sesama reporter, senior feature editor serta managing editor.

Selama proses kerja magang, penulis berada dalam desk fashion and beauty. Penulis banyak bekerja sama dengan sesama reporter, fotografer, pengarah gaya serta art director agar setiap berita yang disajikan sesuai dengan segmentasi pembaca, visi serta misi Good Housekeeping.

3.2 Tugas Yang Dilakukan

Selama tiga bulan bekerja magang, penulis mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari redaksi Good Housekeeping. Penulis biasanya melakukan pekerjaan yang diberikan oleh editor in chief serta managing editor untuk melakukan liputan suatu acara, mewawancarai narasumber, menulis artikel web, mencari bahan untuk rubrik DIY (Do It Yourself), mencari model untuk pemotretan serta menerjemahkan artikel.

Secara umum tugas yang dilakukan penulis selama kerja magang sama seperti reporter lainnya yaitu pengumpulan informasi baik melalui data dari internet maupun data langsung yang didapat dari narasumber.

Setelah mengumpulkan informasi, penulis mengolah data tersebut menjadi suatu artikel berita yang juga disertai oleh visual yang memadai kemudian

(3)

diberikan kepada editor utnuk diperiksa apakah layak atau tidak untuk diterbitkan.

Pekerjaan yang telah penulis buat selama masa kerja magang yaitu Juli hingga akhir September adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2.1: Tabel Kerja Magang Minggu Tugas

1 (1-5 Juli 2013)

a. Pengenalan reaksi Good Housekeeping b. Menulis artikel beauty dan artikel web c. Foto DIY, survey peminjaman baju d. Media visit

2 (8-12 Juli

2013)

a. Menulis artikel web dan beauty

b. Meminjam dan mengembalikan baju untuk foto produk fashion

c. Liputan Body Shop di Hotel Mulia d. Meminjam baju untuk makeover e. Foto studio bersama model makeover

3 (15-19 Juli

2013)

a. Menulis artikel beauty

b. Mengembalikan baju makeover

c. Menulis artikel makeover, good health dan good deals home

4 (22-26 Juli

2013)

a. Mencari bahan untuk rubrik DIY

b. Mencari model untuk pemotretan Good Health c. Menulis artikel web dan DIY

5 (29 Jul – 2 Agustus 2013)

a. Interview Indie Barends untuk cover story b. Mencari foto untuk bahan DIY, artikel DIY c. Foto studio untuk good health

d. Foto studio untuk DIY e. Make over

6 (5-12 Agustus

2013)

Libur Lebaran

(4)

7 (13-16 Agustus 2013)

a. Menyelesaikan artikel box Indie Barends

b. Mencari quotes celebrity untuk bahan edisi ulang tahun GH

c. Mencari bahan artikel beauty d. Menulis artikel web dan beauty 8

(19-23 Agustus 2013)

a. Menulis artikel resep dan web b. Menulis artikel Good Ideas

9 (26-30 Agustus 2013)

a. Menulis artikel beauty

b. Liputan kampanye “Ayo Makan Seafood”

c. Menulis artikel liputan untuk web

d. Wawancara Happy Salma via telfon tentang inspirasi wanita

e. Liputan info resto

10 (2-6 September

2013)

a. Menulis artikel good food b. Liputan Philips di dapur Arimbi c. Liputan flight 001

d. Menulis artikel resep e. Meeting evaluasi 11

(9-13 September

2013)

a. Liputan Google Café b. Menulis artikel good food c. Menulis artikel web

12 (16-20 September

2013)

a. Mencari bahan untuk rubrik DIY b. Menulis artikel web

13 (23-30 September

2013)

a. Menulis artikel web

b. Membuat TOC untuk edisi Oktober c. Membuat Shopping List

d. Liputan pembukaan HopeTown Kitchen &

High Tea

(5)

3.3 Uraian Pelaksanaan Kerja Magang

3.3.1 Proses Pelaksanaan

Pola kerja jurnalistik dapat diaplikasi berbagai media menurut Brian S. Brooks dalam buku News Reporting and Writing (1992) bisa disimpulkan sebagai berikut:

1. Rapat perencanaan 2. Peliputan

3. Rapat budget 4. Penulisan berita 5. Editing tiap desk 6. Koreksi bahasa 7. Layout

8. Cetak

Alur ini saling berkesinambungan satu sama lain hingga proses naik cetak. Namun, proses kerja jurnalistik media cetak sebenarnya dapat disesuaikan dari masing-masing kebijakan redaksi. Majalah Good Housekeeping memiliki alur kerja yang sedikit berbeda. Sebagai reporter magang, penulis juga harus mengikuti setiap proses alur kerja yang sudah ditentukan. Berikut alur kerja penulis selama melakukan praktik kerja magang di Good Housekeeping Indonesia:

(6)

Bagan 3.3.1.1: Alur kerja Good Housekeeping

Berikut uraian proses alur kerja hingga penerbitan majalah Good Housekeeping:

1. Rapat redaksi

Rapat redaksi ini diadakan seminggu sekali, pada hari rabu. Dalam rapat ini dilakukan evaluasi yang dipimpin oleh Editor in Chief . Para staf redaksi akan mengajukan ide artikel yang memuat peristiwa yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat. Penulis harus memperhatikan unsur berita dari sisi keaktualan, kedekatan baik secara geografis/psikologis pembaca, tokoh inspiratif serta human interest.

2. Pembagian tugas dan riset awal

Setelah rapat redaksi, para editor akan membagi penugasan untuk menentukan agenda kerja. Pada proses ini, penulis banyak mendapatkan tugas untuk membantu editor serta mengikuti reporter lain dalam menjalankan tugas, misalnya membantu editor dalam

(7)

menerjemahkan artikel untuk rubrik Good House, Good Looks serta ikut reporter lain untuk wawancara narasumber dan liputan suatu acara. Tak jarang, penulis juga mendapat tugas sendiri untuk wawancara narasumber melalui telepon, maka penulis segera melakukan riset melalui internet untuk mendapatkan segala informasi tentang narasumber tersebut.

3. Pelaksanaan penugasan

Para reporter bertugas sesuai dengan fungsi dalam job desk masing- masing dan mengacu pada deadline dalam agenda kerja yang sudah ditentukan saat pembagian tugas. Pada proses ini, penulis banyak mendapat kesempatan untuk membuat artikel dari beberapa rubrik, berikut rubrik yang sering penulis buat:

a. Good (Enough) Housekeeping, artikel DIY (Do it Yourself) Rubrik DIY merupakan rubrik yang berisi inspirasi untuk membuat sesuatu yang unik dari bahan-bahan bekas atau barang yang mudah didapat di dalam rumah. Untuk membuat artikel ini, penulis melakukan riset terlebih dahulu untuk mencari produk apa yang penulis akan buat. Biasanya mencari dari pinterest.com dan dari majalah Good Housekeeping luar negeri. Kemudian penulis mengajukan beberapa ide ke editor in chief dan satu produk yang terpilihlah yang akan penulis buat.

Setelah itu penulis mulai mencari dan berbelanja bahan-bahan (bahan yang penulis beli adalah untuk pembuatan dua produk, satu untuk foto sebelum dan satu lagi untuk produk yang sudah jadi), penulis mulai membuat produk tersebut dan kemudian penulis melakukan foto di studio produk bersama fotografer.

Setelah itu, penulis memilih foto yang terbaik dan membuat tulisannya.

b. Good Looks, artikel Makeover

Dalam mengerjakan artikel ini, penulis biasanya tidak bekerja sendiri. Penulis bekerja bersama satu reporter fashion dan

(8)

seorang stylish serta fotografer. Pertama-tama editor in chief akan memberikan beberapa kontak dari model makeover, reporter fashion akan menghubungi beberapa nomor tersebut untuk menyesuaikan dengan jadwal make-up artist dan jadwal fotografer. Setelah mendapatkan model makeover, penulis melakukan peminjaman baju ke tempat yang sudah ditentukan.

Kemudian pada hari H, penulis bersama tim dari pagi hari langsung menuju lokasi salon yang sudah dijanjikan dengan model. Model difoto terlebih dahulu oleh fotografer untuk bahan foto before Penulis menemani model selama proses makeup dan hairdo. Selagi menemani model, penulis juga berkomunikasi dengan makeup artist dan hair stylish untuk menanyakan apa kekurangan bentuk wajah dan rambut model serta solusi makeup serta hairdo seperti apa yang cocok untuk tampilan yang lebih fresh dan menarik bagi model. Penulis mencatat segala informasi yang didapat untuk bahan pembuatan naskah. Setelah proses makeup dan hairdo selesai, penulis bersama tim dan model kembali ke kantor untuk melakukan pemotretan di studio foto untuk foto after. Pada proses ini, penulis membantu stylish dalam mengarahkan gaya serta merapikan tatanan baju dan rambut. Setelah foto di studio selesai, penulis langsung mengambil hasil foto dalam bentuk CD dan memilih beberapa foto untuk diajukan ke editor in chief. Dan yang terakhir, penulis membuat naskah dari informasi yang didapat sebelumnya.

c. Wawancara narasumber

Untuk mewawancarai narasumber, penulis sebelumnya melakukan berbagai riset baik di internet maupun bertanya ke sesame reporter mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan narasumber. Setelah informasi didapat, penulis melakukan konsultasi dengan editor tentang angle berita seputar apa yang akan diangkat. Kemudian penulis mulai

(9)

menetapkan daftar pertanyaan, lalu editor memberikan saran dan tambahan pertanyaan. Setelah seluruh pertanyaan sudah siap, penulis benar-benar mempelajari dan mengerti topik pertanyaan yang akan diajukan. Baru setelah penulis merasa siap, penulis menelpon atau mengirim pesan untuk janjian wawancara dengan narasumber. Setelah wawancara dilakukan, penulis memaparkan informasi-informasi menarik yang berkaitan dengan topik ke dalam sebuah artikel.

4. Pembuatan naskah

Seluruh informasi yang telah didapat dikumpulkan untuk kemudian dibuat menjadi suatu artikel. Misalnya artikel yang sering penulis kerjakan adalah membuat feature. Penulisan feature dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu (Iskandar & Atmakusumah, 2009):

Bright

 Profil

 Pengalaman pribadi

Feature yang memperkenalkan sesuatu

Feature yang mengajarkan sesuatu

 Artikel ilmiah popular

Feature sejarah

News feature

Untuk membuat lead tulisan feature, berikut ada beberapa contoh jenis lead yang biasa digunakan wartawan (Solihin, 2003):

 Lead ringkasan: lead ini mirip dengan berita biasa, bedanya yang ditulis adalah inti ceritanya. Banyak penulis feature yang menggunakan gaya ini karena gampang.

 Lead bercerita: lead ini menciptakan suatu suasana dan membenamkan pembaca seperti ikut jadi tokohnya.

 Lead deskriptif: lead ini menceritakan gambaran kepada pembaca tentang suatu tokoh atau suatu kejadian. Penulis

(10)

yang hendak menulis profil seseorang, biasanya senang menggunakan lead ini.

 Lead pertanyaan: lead ini menantang rasa ingin tahu pembaca, asal dipergunakan dengan tepat dan pertanyaannya wajar saja. Lead ini sebaiknya satu alinea dan satu kalimat, dan kalimat berikutnya sudah alinea baru.

 Lead nyentrik: lead ini nyentrik, ekstrim, bisa berbentuk puisi atau sepotong kata-kata pendek. Hanya baik jika seluruh cerita bergaya lincah dan hidup cara penyajiannya.

 Lead menuding: lead ini berusaha berkomunikasi langsung dengan pembaca dan ciri-cirinya adalah kata “Anda” atau

“Saudara” (bisa juga Kamu). Pembaca sengaja dibawa untuk menjadi bagian cerita, walau pembaca tidak terlibat pada persoalan.

 Lead kutipan: lead ini bisa jadi menarik jika kutipannya harus memusatkan diri pada inti cerita berikutnya dan tidak klise.

 Lead gabungan: ini adalah gabungan dari beberapa lead yang sudah disebutkan di atas. Misalnya gabungan lead kutipan dan deskriptif, atau bisa juga gabungan dari lead yang lainnya.

Berikut ini contoh artikel feature yang penulis buat dengan menggunakan jenis feature profil dan lead kutipan:

(11)

5. Proses editing

Editor melakukan proses penyuntingan dan rewriting dari artikel yang dibuat oleh para reporter. Dalam proses penulisan artikel tentunya penulis tidak luput dari kesalahan, misalnya saja menulis artikel yang terlalu panjang atau menulis judul yang kurang menarik pembaca Good Housekeeping.

Dalam buku Teknik Menulis Berita dan Feature, dikatakan bahwa dalam pekerjaan penyuntingan naskah, diperlukan seseorang yang benar-benar terampil. Tidak hanya terampil dalam mengemukakan gagasan (dalam bahasa lisan dan tulisan), tetapi juga terampil di dalam menerapkan tanda baca, ejaan, serta berbagai kompetensi lain yang berkaitan dengan pekerjaannya. Agar seseorang dapat menyunting dengan berhasil, diperlukan keterampilan khusus, sehingga naskah yang disunting benar-benar siap saji. Orang yang bertugas menyunting naskah itu disebut sebgai “penyunting”, atau “editor”, atau sering pula disebut sebagai “redaktur”.

Pelajaran Hidup Happy Salma

“Asalkan kita punya semangat dan terus berusaha, hidup akan memberikan segalanya,” ungkap Happy Salma mengutip pernyataan Kartini.

Dalam keadaan terkungkung, seorang Kartini tak kenal lelah dalam memperjuangkan haknya, yakni sebuah perubahan bagi wanita Indonesia. Hal inilah yang menginspirasi model, aktris serta pemain teater, Happy Salma dalam menjalani hidup. “Semangat Ibu Kartini sangat luar biasa, dalam keadaan yang kelihatannya tidak memungkinkan, ternyata dia bisa,” ujarnya kagum.

Sosok wanita lain yang menjadi kekuatan bagi Happy adalah Inggid Garnasih, istri kedua mantan presiden Soekarno. Happy yang pernah memerankan sosok Inggid Garnasih dalam pementasan monolog bulan April lalu, belajar bahwa dalam hidup kita harus memegang sebuah prinsip. Kita juga harus selalu siap dalam menghadapi setiap perubahan dalam hidup.

Ketika harus menghadapi masalahnya sendiri, Happy memiliki cara jitu untuk mengatasi masalah tersebut, yakni jujur pada diri sendiri dan mengekspresikan apa yang dirasakannya. “Kalau lagi sedih ya nangis aja, kalau lagi senang ya ketawa,” tegasnya. “Kita juga harus terus belajar buat ikhlas, bukan pasrah aja ya, tapi benar-benar menerima secara ikhlas dan let it go. “

(12)

Berikut alasan mengapa naskah masih perlu disunting lagi (Putra, 2006):

a. Menghindari masalah hukum maupun masalah pencemaran nama baik.

b. Menyeleksi berita bohong.

c. Menyeleksi berita yang sudah basi, atau berita yang tidak layak muat.

d. Mengoperasionalkan kalimat yang kacau menjadi kalimat yang komunikatif, enak dibaca, benar, dan menarik.

e. Menghindari masalah SARA.

f. Menghindari kesalahan spelling, atau salah cetak.

Tulisan penulis biasanya langsung diedit oleh managing editor.

Bila ada yang perlu diperbaiki, artikel akan dikembalikan pada penulis.

Setelah diperbaiki, artikel yang sudah fix baru diserahkan ke bagian layout. Berikut ini contoh tulisan penulis setelah melewati proses penyuntingan oleh editor:

Sebelum diedit:

Wardrobe tak menarik lagi? Terlalu ketat, terlalu besar atau terlihat sudah lama? Daripada membuangnya, lakukan smart upgrade dengan peralatan rumah sederhana untuk mendandani pakaian lama favorit Anda menjadi tampak menarik lagi. Your reward? A great 'new' clothes !

Setelah diedit:

Barang-barang lama yang ada di lemari tak menarik lagi?

Terlalu ketat, terlalu besar, atau terlihat sudah lama? Daripada membuangnya, siasati dengan peralatan rumah tangga sederhana.

Pakaian dan sepatu Anda menjadi baru!

(13)

6. Proses layouting

Art director memilah materi naskah dan foto, kemudian membagikan tugas pada tim artistik untuk dikerjakan sesuai tugas masing-masing dan sesuai konsep dan ketentuan yang telah disepakati.

Pada saat proses layouting, apabila ditemukan naskah yang terlalu panjang, artikel akan dikembalikan ke penulis untuk dipotong dan apabila naskah kurang, maka harus ditambah. Setelah diperbaiki, tim artistik kembali melakukan proses layouting. Setelah proses layout selesai, Editor in Chief akan memeriksa segala kelengkapannya dan selanjutnya meneruskan hasil produksi ke bagian percetakan.

Berikut contoh hasil tulisan penulis pada rubrik DIY (Do it Yourself) yang sudah di layout:

(14)
(15)

3.3.2 Kendala yang Ditemukan

Saat melakukan kerja magang, kendala yang dihadapi penulis, yaitu:

1. Dalam proses pencarian model, awalnya penulis terbantu karena penulis telah diberikan kontak beberapa model agency oleh editor serta reporter lainnya. Namun untuk mencari model yang sesuai serta mencocokan waktu dengan fotografer dan makeup artist cukup sulit karena biasanya model agency banyak menyediakan model berwajah bule.

Sedangkan model yang dipakai di Good Housekeeping harus berwajah asli Indonesia. Sehingga pencarian model dan penyesuaian jadwal seringkali membuatuhkan waktu yang lama.

2. Terbatasnya web untuk mencari visualisasi tulisan. Penulis kesulitan dalam mencari visualisasi yang sesuai dengan tulisan sekaligus menarik untuk dilihat pembaca karena penulis tidak boleh sembarangan mengambil gambar. Penulis hanya diperbolehkan mengambil gambar pada web tertentu.

3. Penulis belum terbiasa dengan gaya penulisan Good Housekeeping.

Penulisan yang juicy, enak dibaca, ringan dan dekat dengan pembaca merupakan faktor utama dari setiap artikel. Sedangkan selama proses perkuliahan, penulis lebih terbiasa dengan penulisan hard news.

3.3.3 Solusi Atas Kendala yang Ditemukan

1. Dalam menghadapi pencarian model, penulis memberikan pilihan sebanyak-banyaknya untuk kemudian dipilih beberapa oleh editor in chief. Sedangkan penyesuaian jadwal dengan fotografer dan makeup artist, penulis terlebih dahulu booking fotografer dan makeup artist jauh hari sebelumnya. Setelah beberapa model dipilih oleh editor in chief, penulis menelpon satu per satu untuk mencari model yang tersedia pada tanggal yang penulis tetapkan. Setelah mendapatkan

(16)

model, penulis kembali mengkonfirmasi detail tanggal dan waktu pada model, fotografer dan makeup artist.

2. Untuk mendapatkan visualisasi yang sesuai, penulis sering kali berdiskusi dengan editor dan tim layout tentang gambar seperti apa yang kira-kira bisa diambil dan situs apa yang biasanya banyak memuat gambar itu.

3. Untuk membiasakan diri dengan gaya penulisan Good Housekeeping, penulis banyak membaca majalah Good Housekeeping pada minggu- minggu awal. Selain itu, berdiskusi dengan reporter lain dan editor sangat membantu penulis.

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 1 tampak baik simulasi pada data suhu udara maupun data kecepatan angin memiliki rataan yang lebih mendekati data setelah menggunakan algoritma Filter

pengujian hipotesis daya tahan jantung paru (X 1 ) dan daya tahan otot tungkai (X 2 ) terhadap kemampuan tendangan sabit (Y) pada Atlet Putra Pencak Silat UKM Unsyiah

karakteristik manusia dan dalam bidang pendidikan merupakan hasil belajar. Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar dan memiliki peran penting. Keberhasilan

Kertas ini mengkaji corak kemeruapan harga saham sektor ekonomi di Bursa Malaysia, di samping mengenal pasti sektor yang meruap secara berkelangsungan bagi tempoh masa sebelum,

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa spesies burung rangkong (Bucerotidae) yang terdapat di pegunungan Gugop Kemukiman Pulo Breuh Selatan Kecamatan Pulo Aceh

1) Dalam Pelaksanaannya Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau sudah menjalankan kewenangannya, sebagaimana kewenanganya yang diatur dalam pasal 8 Undang-Undang

Bu nedenle kredi aynı tarihte (14/12/2014) kapatıldığında ilgili ayda tahakkuk eden peşin komisyon tutarı olan 1.268,81 TL ve geri kalan sekiz aya ilişkin itfa edilmemiş

dengan menawarkan sejumlah kemudahan. Ditambah dengan pembeli digital Indonesia diperkirakan mencapai 31,6 juta pembeli pada tahun 2018, angka ini meningkat dari