iv
(Studi Pustaka)
Esther Natalia Gani, 2006. Pembimbing : dr. Djaja Rusmana, M.Si dr. Johan Lucianus,M.Si
Definisi bronkitis kronis secara klinis terjadi bila terdapat batuk produktif yang persisten minimal selama tiga bulan berturut*turut sampai dua tahun. Pada bronkitis kronis terjadi inflamasi pada saluran pernapasan yang dalam waktu lama dapat menyebabkan perubahan dari struktur saluran napas itu, sehingga terjadi penyempitan lumen.
Asap rokok merupakan faktor penyebab utama dan memperparah terjadinya bronkitis kronis. Reactive Oxygen Species (ROS) dan Nitrit Oksida (NO) dalam asap rokok memperparah bronkitis kronis dengan cara meningkatkan adhesi dan mengurangi deformabilitas netrofil, mengaktivasi limfosti T dan limfosit B, mengaktivasi makrofag untuk menghasilkan mediator inflamasi yang dapat memperparah bronkitis kronis. Asap rokok dan elastase dapat meningkatkan ekspresi proinflammatory nuclear transcription factor κB (NF κB) yang dapat memperburuk proses inflamasi dengan mengaktivasi sel imun.
Antioksidan N*asetilsistein (NAC) dan N*acystelyn (NAL) dapat menghambat pelepasan mediator*mediator inflamasi, bekerja dengan meningkatkan kadar GSH intrasel dan menghambat pelepasan H2O2 dan O2* yang dikeluarkan dari netrofil perokok dan pasien dengan bronkitis kronis.
Dari semua ini dapat disimpulkan, bronkitis kronis adalah penyakit paru kronis yang dapat diperparah dengan ROS yang dihasilkan oleh asap rokok. Bronkitis kronis dapat dicegah dengan antioksidan NAC dan NAL.
Saran dalam penulisan ini adalah menghentikan kebiasaan merokok, dan mengkonsumsi antioksidan NAC dan NAL untuk terapi bronkitis kronis.
v
(Literature Study)
Esther Natalia Gani, 2006, Tutors : Dr. Djaja Rusmana, M.Si Dr. Johan Lucianus, M.Si
Chronic bronchitis is defined clinically as the presence of a cough productive of sputum not attributable to other causes on most days for at least 3 month over 2 consecutive years. Airways narrowing is seen in large and small airways and is caused by changes in their normal constituents in response to persistent inflammation.
Cigarette smoke produces high concentration of free radicals including reactive oxygen species (ROS) dan nitric oxide (NO). Smoke increases neutrophil adhesion through the pulmonary circulation and decreases deformability, increased numbers of T lymphocytes and B lymphocytes, and activation of inflammation mediators. Both smoke and elastase increases the expression of the proinflammatory nuclear transcription factor κB (NF κB) . The effect of both N acetylcystein (NAC) and N acystelyn (NAL) inhibit the inflammation mediators release, enhance intracellular GSH and inhibit H2O2 and O2 anion release from neutrophils of peripheral blood from smokers and patients with chronic bronchitis.
The conclusion is that chronic bronchitis is defined as a chronic pulmonary disease. ROS in cigarette smoke is the major risk factor of chronic bronchtis. NAC and NAL can prevent chronic bronchitis
Chronic bronchitis patients are suggested to stop to smoke, and to take NAC and NAL to reduce chronic bronchitis.
viii
DAFTAR ISI
JUDUL DALAM
LEMBAR PERSETUJUAN ...
iiSURAT PERNYATAAN ...
iiiABSTRAK ...
ivABSTRACT ...
vKATA PENGANTAR ...
viDAFTAR ISI ...
viiiDAFTAR GAMBAR ...
xDAFTAR BAGAN...
xiBAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... 11.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Kegunaan Penulisan ... 3
1.5 Waktu dan Tempat Penulisan ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bronkitis Kronis ... ... 42.1.1 Epidemiology…… ... ... 4
2.1.2 Patogenesis……….. ... ... 4
2.1.3 Faktor risiko utama dan patofisiologi ... 5
2.2 Radikal bebas……… ... ... 7
2.2.1 Spesies oksigen reaktif atau Reactive Oxygen Species (ROS) ... ... 8
2.2.2 Nitrit oksida (NO) ... ... 9
2.2.3 Peroksinitrit……… ... ... 9
2.3 Enzim – enzim yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh terhadap ROS…………... ... ... 10
2.4 Kerusakan paru*paru yang dimediasi oleh asap rokok……..11
2.4.1 Netrofil dan Leukosit ... ... 14
2.4.2 Makrofag alveoli ... ... 16
2.4.3 Mediator Inflamasi ... 17
2.5 Pengaruh Asap Rokok terhadap Nitrit Oksida (NO) ... 19
ix
BABIII PEMBAHASAN ... ...
23BABIV KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan ... 263.2 Saran ... 26
DAFTAR PUSTAKA ...
27x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR BAGAN
BABBIB
PENDAHULUANB
1.1B LatarBbelakangB
Definisi bronkitis kronis secara klinis terjadi bila terdapat batuk produktif
yang persisten minimal selama tiga bulan berturut turut sampai dua tahun. Pada
bronkitis kronis terjadi inflamasi pada saluran pernapasan yang dalam waktu
lama dapat menyebabkan perubahan dari struktur saluran napas itu, sehingga
terjadi penyempitan lumen. (Robbins, 1995; Honig, 1997)
Prevalensi perokok diperkirakan meningkat seiring dengan meningkatnya
penderita bronkitis kronis. WHO memprediksikan pada tahun 2020, bronkitis
kronis sebagai penyakit terbanyak di tingkat ke 12 akan naik menjadi tingkat
ke 5 dan angka kematian bronkitis kronis akan naik dua kali lipat pada tahun
2030. (Anonymus, 2002)
Patogenesis bronkitis kronis terjadi dari adanya proses inflamasi pada
saluran pernapasan. Peningkatan oksidan dan penurunan antioksidan
menginduksi terjadinya stres oksidatif yang merangsang terjadinya inflamasi.
Pada saluran pernapasan atas yang berkartilago, bronkitis kronis disertai dengan
hipertrofi dari kelenjar yang memproduksi mukus submukosa. Dan pada
bronkioli bisa terjadi hiperplasia sel goblet, infiltrasi sel inflamasi pada mukosa
dan submukosa bronkioli, oedem, fibrosis, plak mukus intralumen, dan
meningkatkan aktivitas otot polos. (Robins, 1995)
Salah satu yang dapat memperparah terjadinya bronkitis kronis adalah
radikal bebas yang dihasilkan dari asap rokok. Saat asap rokok yang terhisap
berinteraksi dengan sel dan sistem imun paru – paru, zat zat aktif dalam rokok
menyebabkan terbentuknya radikal bebas yaitu
reactive oxygen species
(ROS)
2
Pada akhirnya diharapkan masyarakat dapat mengetahui bahayanya
merokok terhadap timbulnya bronkitis kronis yang dapat menyebabkan
kematian. Melalui pengetahuan yang baik, diharapkan masyarakat dapat
mengubah kebiasaan hidup dengan menghentikan konsumsi rokok dan
mengkonsumsi makanan makanan yang mengandung antioksidan untuk
mengurangi jumlah radikal bebas dalam tubuh.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apa definisi bronkitis kronis?
2. Bagaimana pengaruh radikal bebas dalam asap rokok terhadap patogenesis
molekuler bronkitis kronis?
3. Bagaimana peran antioksidan terhadap penderita bronkitis kronis?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penulisan karya ilmiah ini adalah menjelaskan pengaruh radikal
bebas terhadap patogenesis bronkitis kronis pada sistem imun paru yang dapat
memperparah terjadinya bronkitis kronis. Selain itu menginformasikan bahwa
dengan antioksidan dapat berfungsi sebagai pencegah memburuknya brokitis
kronis.
Tujuan penulisan ini adalah perokok dapat menghentikan penggunaan rokok
yang merupakan penyebab utama diproduksinya ROS yang memperparah
bronkitis kronis dan memotivasi masyarakat untuk mengubah kebiasaan pola
hidup dengan makan makanan yang mengandung antioksidan untuk
3
1.4 Kegunaan Penulisan
Kegunaan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk
menyebarluaskan kepada khalayak luas mengenai bahaya dari merokok dan
pengaruhnya terhadap bronkitis kronis dan memotivasi masyarakat untuk
menghentikan kebiasaan merokok untuk mengurangi risiko bronkitis kronis.
1.5 Waktu dan Tempat
26
B
B B
B
B
BABBIVB
B
B B
KESIMPULANBDANBSARANB
4.1B
KESIMPULANB
B
Bronkitis kronis sebagai penyakit kronis dapat diperparah dengan
diproduksikannya radikal bebas dalam jumlah berlebih.
Asap rokok adalah faktor penyebab utama bronkitis kronis dan dapat
memperparah patogenesis bronkitis kronis dengan mengaktivasi sel
mononuklear, netrofil dan makrofag dan melalui aktivasi mediator
inflamasi.
Antioksidan NAC dan NAL berpotensi dalam terapi bronkitis kronis dan
mencegah makin memburuknya bronkitis kronis pada pasien.
4.2B
SARANB
B
Kesehatan adalah harta yang penting dalam kehidupan kita, maka itu
selayaknya kita menjaga kesehatan dari kerusakan dan penyakit. Dasar
untuk mencegahnya yaitu mengurangi dari penggunaan rokok yang
merupakan sumber utama masuknya radikal bebas dalam tubuh.
Menghentikan kebiasaan merokok dapat mengurangi risiko terjadinya
!
"
#$
#
%&#
'
! !( !
&
( # )
!
(
*&$&
'
+!
(
# #
(
%!#&! )
'
! "
# $ %
&
' "
"
&
#, * - . !
/
!
! ( )
!
&
%
(
#
( (
(
%!#&! )
'
0 #1
2 # 1
!# 3(4
(! 5! & 5 4 6
/
!(
&) # '
56 23'
# %*
+
#
3
2
$! %!1! !'
0! ! 5 #
72,8 5
9
888
#5
!
! : 0 !&#
; ( !#)
!
5 !# <! 1! 0
!
! ! 0
! ! 5 #)!1 5! &
,
#
#
= >
!
"
#
$
"
?
@ 1 , * A"4
,# +
) 5
!
!
)
!
(
# #
? + (
'
!
#
% #
!
;
#
0 #
' 3( ) (! !#$ *
!)
A
&
# :!
3 0' 7!&
* ' 2!
6 B' /!&
B' B #$ 6 B' %!#
#
% B'
)
+
"
9
888
0
# - . !
/
5 C
C
"
)
& '(
;
#
0 #
&( # &
& &( # (
(
!
!
!#
E $
%&#
& )
*
"
"
"
&
$ +
(
$
, * - . !
/
& "
-
.++
?
@ 1 , * A"4
,# +
) 5
&
% )
/0 %
)
&#$
!
!
&
(
$
! ) 4
( $ * *
(
%!#&! )
'
'+
*
(
&
E & #!
$ $
# # 4&
&
(!"
/8F
<3 ,BF7A<-*F
!&
(! #
4&
"
" ! + G
!#
"! 4&
" !#
!
CC
78< F8?63
H
+!#
&
)
E & #!
%!#&! )
'
'+
*
1
#
E & #!
$ $
# # 4&
&
! (!"
/8F
<3 ,BF7A<-*F
!&
(! #
4&
"
" ! + G
!#
"! 4&
" !#
!
CC
78< F8?63H
+!#
&
)
E & #!
%!#&! ) C '
'+
*
2%
E & #!
$ $
# # 4&
&
!
%&#
'
+
,
!
+
"
1
#&$!
3
!
5! ! $
+
(
(
%
4
(+(
! &1
&
#
# $ &
!
!
(
%&#
'
(
(
( (
( (!$
E!(!!
+
%*-* B&#$/ !
;
#
A +
;A56 %55
E $
%!#&! )
'
(
* -
5 !# <! 1! 0
!
! ! 8 1 ( ! <
4&
! ! !& - 1!
&(
(
.
+
C 5 !# <! 1! 0
!
! ! 5 #)!1
/!
2 #
(
1
C
,,
&
/
# %*
++
3
C %!1! ! 3.;
+
! +
)
$ +
:!
#$ # 6;
* - 5
%
"
C
% 3
"
#
+
!#4
; ##
& *
# !# B!#$
%
"
% 3
"
# "
+
!#4
; ##
& *
# !# B!#$
*
$
(
-
#
-
#
#
$ + ( (
&
C
C
!
!
4&
(
%&#
'
%* 1
!%
2
?!(!
3
?! ! ! .!#
F ( !
!# F!#$$! B!
& ! !)!'
6
(
* !(!
%B . (
: !#
' 0!# &#$
3
%* 1
+ % %
+
' & & F2 /8?F*' % (
' & &
62 F3BB* -*<8 ' & ! !)!
' & &
-52 53F<* ' & ! !)!
' & &
-*2 53F<* ' & ! !)!