Pendirian Jaringan Kota Pusaka Indonesia/JKPI),
declared by Minister Culture and Tourism, in Solo, October 25, 2008Assisted by Indonesian Heritage Trust
PROGRAM JANGKA PENDEK:
- Peningkatan kapasitas – P3KP
- Pengelolaan secara internal
- Heritage City National and Local Guidelines and Related Regulation
LONG-TERM PROGRAMS:
KOTA PUSAKA INDONESIA
Ekspresi disain fisik
Mencerminkan identitas budaya
Bernilai sejarah
Karakter alam yang mewarnai budaya lokal RENCANA PENGELOLAAN KOTA PUSAKA HERITAGE CITY MANAGEMENT PLAN KEUNGGULAN NILAI INDONESIA/ NASIONAL PELAKU PELESTARI AN PENGELOLAAN KOTA PUSAKA HERITAGE CITY MANAGEMENT • Livable
• Adaptatif dan seimbang:
• Kreatif dan inovatif:
• Ramah lingkungan:
• Kesempatan untuk semua:
• Memiliki kesiapan menghadapi
bencana
• Memiliki visi dan misi yang tepat
• Memiliki kemitraan yang kuat antara publik dan privat
• Memiliki tata kelola pelestarian
• Memiliki kemampuan, kepekaan, selera,
HERITAGE CONSERVATION
ST
AKEHO
LDER
S
- Natural heritage
@SITA
- Cultural landscape heritage - Intangible cultural heritage
- Tangible cultural heritage
H E R IT A G E COMMUNITY GOVERNMENT PRIVATE SECTORS
- Heritage Conservation is a management of change (Asworth, 1991) -
INDONESIAN HERITAGE CONSERVATION CHARTER 2003 PRESERVATION REVITALIZATION RETROFIT REHABILITATION RESTORATION RECONSTRUCTION ADAPTIVE REUSE RISK DISASTER MANAGEMENT F O R M O F C O N S E R V A T IO N HERITAGE TOURISM HERITAGE BUSINESE
1. Adanya Tantangan dalam melakukan penataan ruang sebuah Kota Pusaka saat ini adalah bagaimana
merumuskan langkah strategi penataan ruang kota dalam sinergi kegiatan pelestarian yang tepat. Tidak hanya melibatkan kebijakan / keputusan dan
2. Upaya memahami sejarah perkembangan kota dalam
peradaban masa lampau untuk penerapan masa kini
.
3. Sebagai bagian dari pengembangan obyek dan daya
Tarik wisata kota yang mendatangkan keuntungan
ekonomi .
Mengakselerasi penataan dan pelestarian kota menuju Kota Berbudaya
Memperluas jaringan dengan kota-kota pusaka di
Indonesia dan Internasional yang bisa dijadikan bahan pembelajaran.
Meningkatkan pelayanan dalam hal perbaikan infrastruktur publik umumnya dan infrastruktur
VISI TATA RUANG
mewujudkan tata ruang berwawasan lingkungan
untuk mendukung kota jasa yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan
Salah satu Indikator pencapaian tujuan penataan ruang akan bercirikan:
Kebijakan / Arahan Pengembangan Kawasan Heritage
dan Bangunan Cagar Budaya dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah
a. Kebijakan dan strategi pengembangan Kawasan Heritage sebagai bagian dari Kawasan Lindung
adalah
Menetapkan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan;
meningkatkan nilai kawasan bersejarah dan/atau bernilai arsitektur tinggi; dan
b. Kebijakan dan Stratefi pengembangan
Kawasan Heritage sebagai
bagian dari
Kawasan Budidaya
adalah
pengaturan pengembangan kawasan
budidaya sesuai dengan daya dukung dan
daya tampung mengendalikan
Pengendalian perkembangan kegiatan perdagangan jasa skala kota dan regional di sepanjang koridor jalan utama dan Kebun Raya Bogor seperti Jalan Raya Pajajaran,
jalan jalak Harupat, Jalan Ir.H.Juanda, Jalan Otto Iskandar Dinata, Jalan Suryakencana, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Kapten Muslihat
Revitalisasi kawasan Stasiun Kereta Api Bogor, Kawasan
A. Sektor Ekonomi
Kebijakan sektor ekonomi dalam mewujudkan pelestarian pusaka budaya adalah
“mendorong perekonomian kota terutama pada sektor pariwisata, dan jasa perdagangan yang mendukung aktifitas MICE ( meeting, insentive, conference dan exhibition ) yang ditunjang aktifitas budaya
B. Sektor Kebudayaan
melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya daerah. Sasaran yang akan dicapai: Meningkatnya kuantitas dan kualitas seniman/budayawan serta lestarinya dan berkembangnya seni, dengan strategi Peningkatan pemeliharaan dan pengembangan seni budaya lokal yang selaras dengan perkembangan zaman.
Sedangkan program kegiatannya adalah
1. Melestarian benda, situs dan kawasan cagar budaya
2. Mendorong aktifitas masyarakat dalam aktivitas budaya 3. Meningkatkan kerjasama dengan anggar seni dalam mengembangkan seni
Kebijakan sektor pendidikan dalam melestarikan
budaya adalah
1. Memasukkan kurikulum pelajaran Bahasa
Sunda dalam Kurikuum muatan lokal dan
wajib diikuti siswa dari tingkat Sekolah Dasar
sampai dengan Sekolah Menengah Atas,
2. Menggalakkan perlombaan bidang seni dan
budaya pada tingkat Taman kanak-anak
D. Kebijakan Sektor Pariwisata
Sesuai dengan Visi Kota Bogor sebagai
Kota
Jasa yang
Nyaman dengan Masyarakat Madani dan Pemerintahan
Amanah
, Kota Bogor
berupaya terus mengembangkan
perekonomian masyarakat dengan menitik beratkan
pada
jasa
yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber
Kota Bogor memiliki
potensi sumber daya wisata alam
maupun budaya
yang besar dan bervariasi mencakup
potensi obyek wisata budaya dan peninggalan
sejarah (historical an4d cultural heritage), wisata
makanan/kuliner, wisata belanja, amusement, wisata
alam (situ), wisata spiritual, wisata pendidikan, serta
wisata konvensi (MICE). Fasilitas penunjang
kepariwisataan di Kota Bogor juga sangat banyak dan
beragam jenisnya. Akomodasi hotel, restoran dan
rumah makan menyajikan berbagai menu dan
Peningkatan kapasitas pengelolaan, antara lain penanganan kapasitas kelembagaan, registrasi / pendaftaran pusaka.
Rehabilitasi/revitalisasi terhadap bangunan-bangunan yang bernilai arsitektur lama, belanda, cina, arab,
dengan melalui penetapan kawasan.
--Mempertahankan morphologi dan typologi tiap
peninggallan arsitektur lama.
--Mensosialisasikan kepada masyarakat Kota
Bogor pada umunya, dan khususnya pada
penetapan kawasan.
--Menyusun arahan-arahan pembangunan pada
kawasan cagar budaya dengan prinsip
TUJUAN RAKP
Tujuan dari disusunnya Rencana Aksi Kota
Pusaka adalah untuk mendapatkan rencana
penataan dan pelestarian heritage serta
membuat batasan sekaligus arahan dalam
pembangunan
untuk
mendorong
terwujudnya
identitas kota yang
berkarakter
sebagai hasil karya sosial
R A K P
I. Manajemen Kota Pusaka
1. Kelembagaan dan Peran Pemangku Kepentingan 2. Inventarisasi, Analisis dan Penetapan Pusaka
3. Informasi, Edukasi dan Promosi
4. Pengelolaan resiko bencana untuk pusaka /PRBP
II. Perencanaan dan Olah Disain Kota Pusaka
1. Pengembangan karakter dan kehidupan 2. Pengembangan ekonomi pusaka
Rencana Aksi Kota Pusaka Kota Bogor berkaitan
dengan inventarisasi, interpretasi dan promosi
pusaka
No Rencana Aksi Jenis Kegiatan
1. Inventarisasi pusaka Kota Bogor 2. Workshp Kota Pusaka
3. Pemetaan Pusaka 4. Interpretasi pusaka
5. Membuat bentuk – bentuk penyebaran informasi kota Pusaka Kota Bogor
6. Menyebarkan pengetahuan tentang penataan dan pelestarian Kota Pusaka kpd Aparat pemerintah, sekolah-sekolah dan masyarakat
7. Melakukan pembinaan terhadap grup-grup dan sanggar seni
Rencana Aksi Kota Pusaka Kota Bogor berkaitan dengan pengaturan dan perlindungan pusaka
No Rencana Aksi Jenis
Kegiatan 1 Rencana Tata Ruang Wilayah
2 Rencana Detail Tata Ruang WP A, D, dan E 3 Rencana Detail Tata Ruang WP B, dan C
3 Menyusun Perda/Perwali perlindungan pusaka
4 Menyusun perangkat insentif/disinsentif untuk melindungi pusaka 5 Revitalisasi kawasan pecinan dan Arab
6 Revitalisasi benda cagar budaya (BCB) dan mempertahankan keaslian BCB
Rencana Aksi Kota Pusaka Kota Bogor berkaitan dengan pengembangan ekonomi pusaka
No
Rencana Aksi Jenis Kegiatan
1. Kerjasama pemasaran wisata pusaka dengan agen perjalanan dan dunia usaha
2 Pembinaan usaha kecil dan menengah bidang pengembangan heritage