SKRIPSI
Disusun oleh :
MUKHAMAD IQBAL
NPM. 1034010129
J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
ABSTRAK
Jasa Notaris dan PPAT memiliki peran yang sangat penting dalam membuat sertifikat tanah dan perjanjian yang berhubungan langsung dengan badan pemerintah dan sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat yang ingin melakukan pembuatan sertifikat tanah dan perjanjian yang bersifat halal, tetapi dalam membuat sertifikat tersebut masyarakat harus menunggu lama untuk sampai ke tanggan mereka. Dengan pengolahan dokumentasi akta tersebut dapat diperoleh income bagi kantor Notaris dan PPAT, untuk mempermudah melakukan dokumentasi akta dan pengolahan biaya dibuatlah sistem informasi dokumentasi sehingga mempercepat waktu pembuatan walaupun memiliki sedikit karyawan.
Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan Visual Basic .NET 2012 sebagai bahasa pemrogaman dan MySQL sebagai sistem database, serta untuk membangun sebuah sistem informasi ini dibuat perancangan sistem dengan membuat CDM, PDM dan UML (business use case diagram, business activity diagram, use case, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram).
Sistem informasi yang dibangun mampu melakukan pembuatan dokumentasi akta dimana dapat diketahui akta yang sudah diambil atau belum diambil, dapat melakukan kelola keuangan, dan melakukan penghitungan biaya pajak jual beli. Sistem informasi yang dibangun ini juga dapat melakukan pengolahan laporan akta dan keuangan sehingga owner dapat mengetahui dengan cepat dan tepat mengenai informasi tersebut.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke pada Allah SWT atas segala rahmat kasihnya dan atas
limpahan rahmat-Nya sehingga dengan keterbatasan saya baik waktu, tenaga, dan pikiran yang penulis miliki, akhirnya saya dapat menyelesaikan laporan Tugas
Akhir ini tepat pada waktunya.
Penulis membahas masalah tentang sebuah Sistem Informasi yang berjudul “SISTEM INFORMASI DOKUMENTASI DAN PENGOLAHAN
BIAYA PADA NOTARIS DAN PPAT ISMU BUDI EKO KUNCORO PUTRO, S.H, M.Kn.
Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam menyelesaikan
tugas akhir ini, namun penulis juga berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat menunjang kemudahan dalam sistem informasi dokumentasi dan pengolahan
biaya pada Notaris dan PPAT Ismu Budi Eko Kuncoro Putro, S.H, M.Kn. Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dalam menyelesaikan laporan ini. Akhirnya dengan ridho Allah penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Surabaya, Desembar 2014
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini.
Dengan selesainya tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang telah memberikan masukan-masukan. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih sebagai perwujudan rasa syukur atas terselesaikannya tugas akhir ini dengan lancar. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada :
1. Terima kasih buat Ayah serta Ibu tercinta yang telah memberi semangat, dorongan dan doa yang tiada henti-hentinya. Terima kasih buat
saudara-saudaraku yang telah menjadi motivasi sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN
“Veteran” Jawa Timur.
4. Budi Nugroho, S.Kom, M.Komselaku ketua jurusan teknik informatika.
5. Intan Yuniar Purbasari, S.Kom, M.Sc selaku dosen pembimbing I pada
iii
bimbingan, dorongan serta kritik yang bermanfaat sejak awal hingga terselesainya Tugas Akhir ini.
6. Rizky Parlika, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan petunjuk, masukan serta kritik yang bermanfaat
hingga terselesainya Skripsi ini.
7. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dorongan serta doa, yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih yang tak
terhingga untuk kalian semua.
8. Serta pihak-pihak lain yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Terima kasih atas bantuannya semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dan bantuan tersebut
Surabaya, Desember 2014
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Metode Penelitian ... 4
1.7 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil Notaris dan PPAT Ismu Budi Eko Kuncoro Putro, S.H, M.Kn ... 8
2.2 Visi dan Misi... 133
2.1.1 Visi ... 144
v
2.3 Struktur Organisasi ... 14
2.4 Sistem Informasi ... 155
2.5 Dokumentasi ... 18
2.6 Microsoft Visual Basic .NET 2012 ... 19
2.6.1 Fitur Baru Visual Basic 2012 ... 20
2.7 ERD ... 22
2.8 MySQL ... 25
2.9 UML ... 28
2.9.1 Business Use Case Diagram ... 299
2.9.2 Use Case Diagram ... 30
2.9.3 Interaction Diagram ... 31
2.9.4 Activity Diagram ... 322
2.9.5 Class Diagram ... 32
2.10 Uji Validasi ... 32
2.11 Penghitungan Pajak Untuk Jual Beli ... 33
2.12 Notaris dan PPAT ... 34
2.12.1 Notaris ... 34
2.12.2 Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) ... 35
2.13 Akta Notaris dan PPAT ... 37
2.13.1 Akta Jual Beli ... 37
vi
2.13.3 Akta Pembagian Hak Bersama ... 43
2.13.4 Akta Pemberian Hak Tanggungan ... 45
2.13.5 Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan ... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Field Research ... 50
3.2 Analisa Sistem ... 51
3.3 Perancangan Sistem ... 511
3.4 Spesifikasi Kebutuhan Sistem ... 522
3.5 Perancangan Proses ... 53
3.5.1 Diagram alur (Flowchart) ... 544
3.5.2 Business Use Case Diagram ... 60
3.5.3 Business Activity Diagram ... 61
3.5.4 Use Case Diagram ... 66
3.4.5 Activity Diagram ... 67
3.5.6 Interaction Diagram ... 78
3.5.7 Class Diagram ... 89
3.5.8 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 90
3.5.9 CDM (Conceptual Data Model) ... 92
3.5.10 PDM (Physical Data Model) ... 94
3.5.11 Tabel-tabel Basisdata ... 96
vii
3.6.1 Perancangan Desain Login ... 1044
3.6.2 Perancangan Desain Home ... 105
3.6.3 Perancangan Desain Kelola Data Klien ... 106
3.6.4 Perancangan Desain Kelola Akta ... 107
3.6.5 Perancangan Desain Kelola Akta ... 108
3.6.6 Perancangan Desain Kelola Laporan Akta ... 109
3.6.7 Perancangan Desain Cari Akta ... 110
3.6.8 Perancangan Desain Tampilan Akta ... 111
3.6.9 Perancangan Desain Input Keuangan ... 112
3.6.10 Perancangan Desain Laporan Keuangan ... 113
3.6.11 Perancangan Desain Kelola Biaya ... 114
3.6.12 Perancangan Desain Diagram Laporan ... 115
3.6.13 Perancangan Desain Diagram Pie Keuangan ... 115
3.6.14 Perancangan Desain Diagram Batang Keuangan ... 116
3.6.15 Perancangan Desain Diagram Batang Akta ... 116
3.6.16 Perancangan Desain Diagram Pie Akta ... 117
3.6.17 Perancangan Desain Kelola Akun ... 117
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi... 118
4.2 Implementasi Desain Antarmuka ... 119
viii
4.2.2 Halaman Utama / Home ... 120
4.2.3 Halaman Menu Kelola Data Klien ... 121
4.2.4 Halaman Menu Detail Klien ... 122
4.2.5 Halaman Menu Kelola Akta ... 123
4.2.6 Halaman Akta Jual Beli ... 124
4.2.7 Halaman Akta Hibah ... 125
4.2.8 Halaman Akta Pembagian Hak Bersama... 126
4.2.9 Halaman Akta Pemberian Hak Tanggungan ... 127
4.2.10 Halaman Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan ... 128
4.2.11 Halaman Laporan Akta ... 129
4.2.12 Halaman Cari Akta ... 130
4.2.13 Halaman Hitung Biaya ... 131
4.2.14 Halaman Input Keuangan ... 132
4.2.15 Halaman Laporan Keuangan... 133
4.2.16 Halaman Info Akun ... 134
4.2.17 Halaman Owner ... 135
4.2.18 Halaman Diagram Pie... 136
4.2.19 Halaman Diagram Batang ... 137
4.2.20 Halaman Kelola Akun ... 138
4.3 Uji Coba dan Hasil ... 138
ix
4.3.2 Uji Coba Kelola Data Klien ... 140
4.3.3 Uji Coba Detail Klien ... 143
4.3.4 Uji Coba Kelola Akta ... 145
4.3.5 Uji Coba Buat Akta Jual Beli ... 147
4.3.6 Uji Coba Buat Akta Hibah ... 151
4.3.7 Uji Coba Buat Akta Pembagian Hak Bersama ... 154
4.3.8 Uji Coba Buat Akta Pemberian Hak Tanggungan ... 158
4.3.9 Uji Coba Buat Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan .. 161
4.3.10 Uji Coba Cetak Akta ... 165
4.3.11 Uji Coba Cari Akta ... 167
4.3.12 Uji Coba Laporan Akta... 168
4.3.13 Uji Coba Kelola Keuangan ... 174
4.3.14 Uji Coba Laporan Keuangan ... 176
4.3.15 Uji Coba Kelola Biaya ... 182
4.3.16 Uji Coba Lihat Laporan Diagram ... 183
4.3.17 Uji Coba Kelola Akun ... 187
4.4 Uji Validasi Tabel R... 189
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 195
5.2 Saran ... 196
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Contoh Akta ... 10
Gambar 2. 2 Contoh Form Biaya ... 11
Gambar 2. 3 Contoh Data Diri Klien ... 12
Gambar 2. 4 Buku Laporan Pembuatan Akta ... 13
Gambar 2. 5 Struktur Organisasi ... 14
Gambar 2. 6 Komponen Sistem Informasi ... 16
Gambar 2. 7 Relationship ... 23
Gambar 2. 8 Atribut Multivalue ... 23
Gambar 2. 9 Atribut Composite ... 24
Gambar 2. 10 Atribut Derivatif ... 24
Gambar 2. 11 Weak Entity ... 24
Gambar 2. 12 Simbol ERD ... 25
Gambar 3. 1 Flowchart untuk tampilan menu dan kelola data klien ... 544
Gambar 3. 2 Flowchart Kelola Data Klien ... 55
Gambar 3. 3 Flowchart Kelola Akta ... 56
Gambar 3. 4 Flowchart Kelola Biaya ... 57
Gambar 3. 5 Flowchart Kelola Keuangan ... 58
Gambar 3. 6 Flowchart Kelola Akun ... 59
xi
Gambar 3. 8 Business Activity Diagram Mengelola Data Diri Klien ... 61
Gambar 3. 9 Business Activity Diagram Mengelola Pembuatan Akta ... 62
Gambar 3. 10 Business Activity Diagram Mengelola Pembayaran ... 63
Gambar 3. 11 Business Activity Diagram Mengelola Laporan Akta... 64
Gambar 3. 12 Business Activity Diagram Pembukuan Keuangan... 65
Gambar 3. 13 Use Case Diagram ... 66
Gambar 3. 14 Activity Diagram Login ... 67
Gambar 3. 15 Activity Diagram Mengelola Data Diri Klien ... 68
Gambar 3. 16 Activity Diagram Mengelola Akta ... 69
Gambar 3. 17 Activity Diagram Mencari Akta ... 70
Gambar 3. 18 Activity Diagram Cetak Akta ... 71
Gambar 3. 19 Activity Diagram Cetak Laporan Akta ... 72
Gambar 3. 20 Activity Diagram Mengelola Biaya Klien ... 73
Gambar 3. 21 Activity Diagram Mengelola Keuangan ... 74
Gambar 3. 22 Activity Diagram Cetak Laporan Keuangan ... 75
Gambar 3. 23 Activity Diagram Kelola Akun ... 76
Gambar 3. 24 Activity Diagram Chart Laporan ... 77
Gambar 3. 25 Activity Diagram Logout ... 78
Gambar 3. 26 Sequence Diagram Login ... 79
Gambar 3. 27 Sequence Diagram Mengelola Data Diri Klien ... 80
xii
Gambar 3. 29 Sequence Diagram Mencari Akta ... 82
Gambar 3. 30 Sequence Diagram Membuat Laporan Akta ... 83
Gambar 3. 31 Sequence Diagram Mengelola Biaya Klien ... 84
Gambar 3. 32 Sequence Diagarm Mengelola Keuangan ... 85
Gambar 3. 33 Sequence Diagram Membuat Laporan Keuangan ... 86
Gambar 3. 34 Sequence Diagram Kelola Akun ... 87
Gambar 3. 35 Sequence Diagram Chart Laporan ... 88
Gambar 3. 36 Sequence Diagam Logout ... 89
Gambar 3. 37 Class Diagram ... 90
Gambar 3. 38 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 91
Gambar 3. 39 CDM (Conceptual Data Model) ... 92
Gambar 3. 40 PDM (Phisical Data Model) ... 94
Gambar 3. 41 Desain Login ... 104
Gambar 3. 42 Desain Home ... 105
Gambar 3. 43 Desain Kelola Data Klien ... 106
Gambar 3. 44 Desain Kelola Akta ... 107
Gambar 3. 45 Desain Buat Akta ... 108
Gambar 3. 46 Desain Laporan Akta ... 109
Gambar 3. 47 Desain Cari Akta ... 110
Gambar 3. 48 Desain Detail Akta ... 111
xiii
Gambar 3. 50 Desain Laporan Keuangan ... 113
Gambar 3. 51 Desain Kelola Biaya ... 114
Gambar 3. 52 Desain Diagram Laporan ... 115
Gambar 3. 53 Desain Diagram Pie Keuangan ... 115
Gambar 3. 54 Desain Diagram Batang Keuangan ... 116
Gambar 3. 55 Desain Diagram Batang Akta ... 116
Gambar 3. 56 Desain Diagram Pie Akta ... 117
Gambar 3. 57 Desain Kelola Akun ... 117
Gambar 4. 1 Halaman Login ... 119
Gambar 4. 2 Halaman Utama / Home ... 120
Gambar 4. 3 Halaman Menu Kelola Data Klien ... 1211
Gambar 4. 4 Halaman Menu Detail Klien ... 122
Gambar 4. 5 Halaman Menu Kelola Akta ... 1233
Gambar 4. 6 Halaman Akta Jual Beli ... 1244
Gambar 4. 7 Halaman Akta Hibah ... 1255
Gambar 4. 8 Halaman Akta Pembagian Hak Bersama... 1266
Gambar 4. 9 Halaman Akta Pemberian Hak Tanggungan ... 1277
Gambar 4. 10 Halaman Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan ... 128
Gambar 4. 11 Halaman Laporan Akta ... 129
Gambar 4. 12 Halaman Cari Akta ... 130
xiv
Gambar 4. 14 Halaman Input Keuangan ... 132
Gambar 4. 15 Halaman Laporan Keuangan... 133
Gambar 4. 16 Halaman Informasi Akun ... 134
Gambar 4. 17 Halaman Owner ... 135
Gambar 4. 18 Halaman Diagram Pie... 136
Gambar 4. 19 Halaman Diagram Batang ... 137
Gambar 4. 20 Halaman Kelola Akun ... 138
Gambar 4. 21 Proses Login ... 139
Gambar 4. 22 Peringatan Error Login ... 140
Gambar 4. 23 Proses Daftar Klien ... 141
Gambar 4. 24 Peringatan Isi Data ... 141
Gambar 4. 25 Pesan Data disimpan ... 142
Gambar 4. 26 Pesan Sukses UpDate data ... 142
Gambar 4. 27 Pesan Sukses Hapus data ... 142
Gambar 4. 28 Uji Coba Detail Klien KTP ... 143
Gambar 4. 29 Pesan Data Tidak ditemukan ... 144
Gambar 4. 30 Uji Coba Detail Klien Nama ... 144
Gambar 4. 31 Pesan Data Nama Tidak ditemukan ... 145
Gambar 4. 32 Proses Kelola Akta ... 146
Gambar 4. 33 Pesan Isi data akta ... 147
xv
Gambar 4. 35 Pesan Akta Berhasil disimpan ... 149
Gambar 4. 36 Hasil Convert Dokumen Akta Jual Beli .doc ... 149
Gambar 4. 37 Proses Dokumen Simpan .pdf ... 150
Gambar 4. 38 Hasil Convert Akta Jual Beli ke PDF ... 150
Gambar 4. 39 Uji Coba Akta Hibah ... 151
Gambar 4. 40 Pesan Akta Berhasil Disimpan ... 152
Gambar 4. 41 Hasil Convert Dokumen Akta Hibah .doc ... 153
Gambar 4. 42 Pesan dokumen pdf berhasil dibuat ... 153
Gambar 4. 43 Hasil Convert Akta Hibah ke PDF ... 154
Gambar 4. 44 Uji Coba Akta Pemberian Hak Bersama ... 155
Gambar 4. 45 Pesan Akta Berhasil Disimpan ... 156
Gambar 4. 46 Hasil Convert Dokumen Akta Pembagian Hak Bersama .doc ... 156
Gambar 4. 47 Pesan dokumen pdf berhasil dibuat ... 157
Gambar 4. 48 Hasil Convert Akta Pembagian Hak Bersama PDF ... 157
Gambar 4. 49 Uji Coba Akta Pemberian Hak Tanggungan ... 158
Gambar 4. 50 Pesan Akta Berhasil Disimpan ... 159
Gambar 4. 51 Hasil Convert Dokumen Akta Pemberian Hak Tanggungan.doc 160 Gambar 4. 52 Pesan dokumen pdf berhasil dibuat ... 160
Gambar 4. 53 Hasil Convert Akta Pemberian Hak Tanggungan ke PDF ... 161
Gambar 4. 54 Uji Coba Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan ... 162
xvi
Gambar 4. 56 Hasil Convert Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan .... 163
Gambar 4. 57 Pesan dokumen pdf berhasil dibuat ... 164
Gambar 4. 58 Hasil convert Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan ... 164
Gambar 4. 59 Proses Preview Sebelum Cetak Akta ... 165
Gambar 4. 60 Proses Print-Out Akta ... 166
Gambar 4. 61 Pesan Cetak Sukses ... 166
Gambar 4. 62 Proses Cari Akta ... 167
Gambar 4. 63 Pesan Data Akta tidak ditemukan ... 167
Gambar 4. 64 Uji Coba Laporan Akta... 168
Gambar 4. 65 Proses cetak laporan akta ... 169
Gambar 4. 66 Pesan Data sudah ada ... 169
Gambar 4. 67 Pesan dokumen berhasil dibackup dalam pdf ... 170
Gambar 4. 68 Hasil Backup laporan ... 170
Gambar 4. 69 Pesan Data sudah ada ... 171
Gambar 4. 70 Pesan dokumen berhasil dibackup dalam doc ... 171
Gambar 4. 71 Hasil Backup laporan ... 172
Gambar 4. 72 Pesan Data sudah ada ... 172
Gambar 4. 73 Pesan dokumen berhasil dibackup dalam xls ... 173
Gambar 4. 74 Hasil Backup laporan ... 173
Gambar 4. 75 Proses Input Keuangan ... 174
xvii
Gambar 4. 77 Pesan Keuangan Sukses disimpan... 175 Gambar 4. 78 Uji Coba Laporan Akta... 176
Gambar 4. 79 Proses cetak laporan Keuangan... 177 Gambar 4. 80 Pesan Data sudah ada ... 177 Gambar 4. 81 Pesan dokumen berhasil dibackup dalam pdf ... 178
Gambar 4. 82 Hasil Backup laporan ... 178 Gambar 4. 83 Pesan Data sudah ada ... 179
Gambar 4. 84 Pesan dokumen berhasil dibackup dalam doc ... 179 Gambar 4. 85 Hasil Backup laporan ... 180 Gambar 4. 86 Pesan Data sudah ada ... 180
Gambar 4. 87 Pesan dokumen berhasil dibackup dalam xls ... 181 Gambar 4. 88 Hasil Backup laporan ... 181
Gambar 4. 89 Proses Kelola Biaya... 182 Gambar 4. 90 Proses Laporan Diagram... 183 Gambar 4. 91 Pesan tidak ada data ... 183
Gambar 4. 92 Diagram Pie keuangan ... 184 Gambar 4. 93 Diagram Batang Keuangan ... 184
Gambar 4. 94 Diagram Pie akta ... 185 Gambar 4. 95 Diagram Batang Akta ... 186 Gambar 4. 96 Proses Kelola Akun ... 187
xviii
Gambar 4. 98 Pesan kombinasi Password Salah ... 188 Gambar 4. 99 Pesan Password Berhasil diupDate... 188
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Level Pengguna dan Hak Akses ... 52
Tabel 3. 2 Tabel Basis Data Admin ... 96 Tabel 3. 3 Tabel Basis Data Klien ... 97 Tabel 3. 4 Tabel Basis Data Akta ... 98
Tabel 3. 5 Tabel Basis Data ajb ... 99 Tabel 3. 6 Tabel Basis Data ah ... 99
Tabel 3. 7 Tabel Basis Data apht ... 100 Tabel 3. 8 Tabel Basis Data aphb ... 101 Tabel 3. 9 Tabel Basis Data skmht ... 102
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Dengan berkembangnya teknologi akhir-akhir ini juga berdampak pada dunia usaha. Dengan kemajuan teknologi, para pelaku usaha dapat dengan mudah memantau kemajuan usaha mereka. Penggunaan teknologi komputer dianggap
lebih praktis dan lebih cepat dari pada metode konvensional yang membutuhkan waktu yang relatif lama dan tidak akurat. Demikian pula dengan usaha jasa
Notaris dan PPAT. Telah mengalami begitu banyak perubahan pada setiap kegiatan mereka. Yang tadinya menggunakan mesin ketik dalam pembuatan aktanya, kemudian beralih kepada komputer karena dianggap lebih praktis dan
lebih cepat dibanding bila harus mengetiknya dengan mesin ketik konvensional. Software yang digunakan sebagai pengganti mesin ketik konvensional yaitu microsoft word sebagai sarana penulisannya. Meskipun sudah menggunkana microsoft word data yang tersimpan sebagai arsip tidak terlindungi dari resiko-resiko yang mungkin saja terjadi, seperti resiko-resiko kehilangan data arsip, file corrupt,
dan terjadi pencurian data file. (Wawansyah, Rezha, Desy, Rizani, 2010)
Perkembangan teknologi ini, ternyata tidak diikuti pada sistem pengolahan
membuat laporan keuangan untuk kepentingan pelaporan pajak saja. Untuk mendapatkan hasil pengolahan biaya, klien wajib mengisi form yang sudah
tersedia, dari data form maka diperoleh hasil dengan rumus penghitungan ((NJOP – NJOPTKP) x 5%) + (Harga Jual x 5%) + Biaya Notaris. Untuk pemasukan dan pengeluaran terkadang tidak dimasukkan kedalam laporan keuangan, sehingga
tidak diketahui secara jelas berapa pemasukan dan pengeluaran pada kantor. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis berusaha melakukan
pengembangan “ Sistem Informasi Dokumentasi dan Pengolahan Biaya Pada Notaris dan PPAT Ismu Budi Eko Kuncoro Putro, S.H, M.Kn “.
1. 2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka terdapat
rumusan masalah pada laporan tugas akhir ini, yaitu :
a. Bagaimana melakukan pendataan klien pada kantor notaris dan PPAT ?
b. Bagaimana membuat dokumentasi akta pada kantor notaris dan PPAT ? c. Bagaimana membuat laporan pembuatan akta tanah ?
d. Bagaimana membuat pengolahan biaya pada kantor notaris dan PPAT ?
e. Bagaimana membuat laporan keuangan ?
1. 3. Batasan Masalah
a. Terdapat beberapa akta yang dapat dibuat yaitu akta jual beli, akta hibah, akta pembagian hak bersama, akta pemberian hak tanggungan, surat kuasa
membebankan hak tanggungan, akta dapat di cetak secara hard copy.
b. Terdapat 4 admin yang bertindak sebagai pengendali sistem dengan tugas yang berbeda.
c. Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic .Net 2012.
d. Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan database MySQL.
1. 4. Tujuan
Tujuan yang diharapkan pemilik bisa melakukan pengelolaan data dokumentasi akta tanah dengan baik, rapi dan aman, serta pengolahan biaya yang
ditujukan untuk client secara cepat dan tepat dan pengolahan data keuangan secara lebih ketat dan lebih detail untuk pembukuan laporan keuangan sehingga pemilik dapat mengetahui biaya pengeluaran dan pemasukan. Mengingat kantor ini tidak
membutuhkan banyak pegawai dalam pengelolaannya.
1. 5. Manfaat
a. Mempermudah dokumentasi pembuatan akta tersusun rapi dan aman.
b. Dapat mencetak ulang akta tanah dari data yang tersimpan. c. Mudah melakukan pencarian akta tanah yang sudah tersimpan. d. Dapat melakukan pembukuan keuangan dengan mudah.
1. 6. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pembuatan SISTEM INFORMASI DOKUMENTASI DAN PENGOLAHAN BIAYA PADA NOTARIS DAN PPAT ISMU BUDI EKO KUNCORO PUTRO, S.H, M.Kn serta penyusunan laporan
tugas akhir adalah sebagai berikut :
1. Metode Lapangan (Field Research) yaitu mencari dan mengumpulkan data –
data yang dibutuhkan oleh sistem melalui :
a. Metode Observasi, adalah melakukan pengamatan langsung ke instansi atau
perusahaan dengan tujuan untuk pengambilan data dengan cara langsung mengamati dan mencatat pada objek yang dipelajari.
b. Metode Interview, adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan
wawancara atau tanya jawab langsung kepada pihak yang berkompeten di instansi atau perusahaan. Untuk mendapatkan penjelasan mengenai masalah
yang dialami dan meyakinkan bahwa data yang diperoleh dan dikumpulkan benar-benar akurat.
2. Metode Literatur adalah pengambilan data dengan mempelajari literatur seperti buku – buku dan contoh akta-akta yang berkaitan dengan pengerjaan tugas
akhir yang dilakukan di kantor Notaris dan PPAT Ismu Budi Eko Kuncoro Putro, S.H, M.Kn. Selain itu juga mempelajari contoh – contoh sistem
3. Analisa Sistem, pada tahap ini melakukan analisa sistem yang telah ada sebelumnya untuk diidentifikasikan dan dianalisa untuk tercapainya software
requirement system atau kebutuhan sistem yang diharapkan.
4. Desain Sistem, setelah menganalisa sistem pengembang diharapkan untuk menggambarkan pemodelan sistem sesuai dengan kebutuhan institusi yang
terkait agar memudahkan bagi pengembang untuk menganalisa alur data yang terjadi.
5. Pembuatan Sistem, tahap kali ini pengembang memasuki langkah-langkah teknis untuk membangun sebuah aplikasi yang telah dianalisa serta kebutuhan dasar terutama hardware dan software yang dimiliki pengembang. Penulis
akan menguraikan hardware dan software apa saja yang dimiliki dan dibutuhkan pengembang untuk membangun sistem informasi yang telah
dirancang.
6. Implementasi Sistem, pada tahap berikut ini pengembang akan melakukan sebuah proses untuk penginstalan program, pelatihan kepada institusi yang
terkait, serta melakukan pengujian program yang telah dikembangkan.
1. 7. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta metodologi dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang profil instansi serta visi dan misi instansi.
Dan dalam bab ini menguraikan teori – teori yang berhubungan dengan topik yang dibahas dan dipakai dalam menganalisa dan menyelesaikan masalah. Serta yang menjadi kerangka pikiran penulis dalam
pembuatan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metode – metode yang digunakan untuk perancangan sistem dan database dengan menggunakan UML (Unifed Modelling Language), CDM (Concept Data Model), PDM (Physical Data Model), desain input atau output, serta menguraikan langkah-langkah sistemasis dalam penyelesaian tugas akhir.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan mengenai analisa dan pembahasan dari hasil penghitungan dan pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan disajikan simpulan dari permasalahan yang terjadi dalam
penelitian dan saran-saran yang bermanfaat bagi peningkatan kerja sistem sebagai penutup dari Laporan Tugas Akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar pustaka yang disusun secara teratur dan berurutan berdasarkan abjad yang mencakup spesifikasi literatur dari sumber
8
TINJ AUAN PUSTAKA
Pada bab II ini menjelaskan tentang sejumlah teori dasar yang berkaitan dengan profil Kantor Notaris dan PPAT Ismu Budi Eko Kuncoro Putro, S.H,
M.Kn, struktur organisasi, visi dan misi, serta teori-teori yang mendasari pemecahan masalah dan mendukung secara teknis pengerjaan tugas akhir yang
berjudul Sistem Informasi Dokumentasi dan Pengolahan Biaya Pada Notaris dan PPAT Ismu Budi Eko Kuncoro Putro,S.H, M.Kn.
2.1. Pr ofil Notaris dan PPAT Ismu Budi Eko Kuncoro Putro, S.H, M.Kn.
Notaris adalah sebuah profesi ekslusif. Dalam kenyataan sehari-hari, banyak
masyarakat yang awam bahkan tak mampu membedakan profesi notaris sesungguhnya itu apa. Notaris adalah pekerjaan yang mulia sesungguhnya. Di satu sisi, para Notaris adalah ibarat perusahaan jasa, yang mendapat honor dari para
klien yang berurusan dengannya, sementara di sisi lain, ia adalah pejabat pemerintah, yang mendapat Surat Keputusan dari Pemerintah, dalam hal ini
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dan dilantik oleh Pemerintah Daerah setempat, yang sejak berlakunya Undang-undang No 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, Notaris dilantik oleh Kepala Kantor Wilayah
ditempatkan. Fungsi Notaris sangat dibutuhkan, terutama dalam hal pembuatan akta pendirian perusahaan, seperti perseroan terbatas (PT), CV (perseroan
komanditer), koperasi, Yayasan, maupun perjanjian-perjanjian kerja sama, bagi hasil, yang intinya mengarah ke bidang privat (atau keperdataan/hukum perdata). Juga dalam hal jual beli barang baik barang bergerak maupun barang tidak
bergerak (tanah).
Kantor Notaris dan PPAT Ismu Budi Eko Kuncoro Putro, S.H, M.Kn
didirikan di jalan dr.Cipto no 73 Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur tepatnya pada tanggal 9 Juli 2010 sesuai Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor AHU-938.AH.01.02.TH.2010 dan Surat Keputusan
Kepala Badan Pertanahan Nasional tertanggal 21 Maret 2011 nomor 106/KEP-17.3/III/2011. Kantor Notaris dan PPAT Ismu Budi Eko Kuncoro Putro, S.H,
M.Kn dimotori dan dikomandani oleh bapak Ismu Budi Eko Kuncoro sendiri yang melayani berbagai konsultasi hukum, pembuatan akta tanah, dan surat perjanjian yang bersifat halal.
Adapun tujuan dari kantor Notaris dan PPAT ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pejabat yang dipercaya oleh pemerintah dalam pembuatan akta dan surat perjanjian untuk melakukan pencatatan tanah dan surat perjanjian lainya.
2. Memperoleh pemasukan atau income bagi kantor Notaris dan PPAT.
Dari tujuan tersebut penulis melihat adanya peluang untuk membuat sistem
mempermudah dalam pembuatan dokumen akta klien. Walaupun di kantor Notaris dan PPAT Ismu budi eko kuncoro putro, S.H, M.Kn sudah menggunakan
teknologi komputer tetapi dalam pembuatan akta masih membutuhkan waktu yang lama dan kadang hasil yang diinginkan tidak sesuai harapan saat akta tesebut dicetak. Sebagai acuan pembuatan akta dapat dilihat pada Gambar 2.1 Contoh
Akta yang dikerjakan.
Gambar 2. 1 Contoh Akta
memiliki isi yang berbeda dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada halaman lampiran.
Untuk melakukan penghitungan yang harus dibayar oleh penjual dan pembeli masih menggunakan sistem manual yaitu klien harus mengisikan nominal tertentu diselembar form sebagai bukti. Maka dibuatlah sistem informasi
pengolahan biaya untuk mempercepat penghitungannya secara lebih baik. Form biaya bisa dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2. 2 Contoh Form Biaya
Gambar diatas merupakan form untuk melakukan pengisian berapa banyak uang yang dikeluarkan oleh klien yang bertindak sebagai penjual dan pembeli
Untuk melakukan pendataan data diri klien hanya berupa buku tamu yang tidak efektif untuk menyimpan data-data klien yang pernah berkerjasama dalam
pembuatan akta ataupun surat perjanjian. Maka saat klien ingin melakukan pembuatan akta, surat perjanjian lain atau cetak ulang akta susah untuk melakukan dokumentasinya. Jadi dibuatnya sistem informasi ini dapat mempermudah
pendataan dan menyimpan informasi data diri dari klien. Sistem manual pendataan data diri klien dapat dilihat dari Gambar 2.3.
Gambar 2. 3 Contoh Data Diri Klien
Gambar 2. 3 merupakan contoh manual pendataan data diri klien yang ada
di kantor Notaris dan PPAT Ismu Budi Eko Kuncoro Putro, S.H, M.Kn. pada tahun 2011 yang akan dibuat dalam bentuk sistem.
Di kantor Notaris dan PPAT terdapat laporan pembuatan akta setiap harinya
penulisan dan pendataan akta yang dibuat, maka dibuatlah sistem informasi untuk membuat laporan akta dengan menghasilkan data yang benar dan akurat saat di
cetak nantinya. Laporan pembuatan akta dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2. 4 Buku Laporan Pembuatan Akta
Gambar 2. 4 merupakan buku laporan pembuatan akta yang digunakan
notaris untuk melakukan pelaporan pembuatan akta setiap harinya.
2.2. Visi dan Misi
Adapun visi dan misi dari Notaris dan PPAT Ismu Budi Eko Kuncoro Putro,
2.2.1. Visi
"TERDEPAN dalam menjalankan PROFESI dan memberikan PELAYANAN mengakomodir setiap KEINGINAN dengan AKURAT''
2.2.2. Misi
a. Memberikan Pelayanan yang prima.
b. Memberikan Informasi Hukum yang memadahi.
c. Menjadi Mitra kerja yang dapat diandalkan.
2.3. Struktur Organisasi
Di kantor notaris dan PPAT Ismu Budi Eko Kuncoro Putro, S.H, M.Kn terdapat beberapa susunan organisasi yang dapat dilihat pada gambar 2.5. Struktur
Organisasi.
Kepala Notaris dan PPAT
Sekertaris Bag. Keuangan Bag. Pembuat
Akta
Gambar 2. 5 Struktur Organisasi
Pada Gambar 2.5 menjelaskan struktur organisasi pada Kantor Notaris dan PPAT yang dikepalai oleh bapak Ismu Budi Eko Kuncoro Putro, S.H, M.Kn
2.4. Sistem Infor masi
Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli - Secara umum Sistem
informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi
penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal
yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
Definisi Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan
untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi
untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan. (Tata Sutabri, 2005)
Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli - Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial
Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling
terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang menerimanya. (Tafri D. Muhyuzir, 2001).
Menurut (O’Brien, 2005), sistem informasi adalah suatu kombinasi
terartur apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks and data communications (jaringan komunikasi), dan
database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.6 tentang komponen sistem informasi.
Gambar 2. 6 Komponen Sistem Informasi
Leitch Rosses (dalam Jugiyanto, 2005) mengemukakan sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan
Menurut (Lani Sidharta, 1995), “Sebuah sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen – komponen
manual dan komponen – komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, memproses data, dan menghasilkan informasi untuk pemakai”
Sistem informasi didefinisikan Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku (Jogiyanto HM., 1999), “Sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.”
Menurut (Gordon B. Davis, 1991), “Sistem informasi adalah suatu sistem
yang menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.”Suatu sistem informasi pada dasarnya terbentuk melalui suatu kelompok kegiatan operasi yang tetap, yaitu:
1. Mengumpulkan data 2. Mengelompokkan data
3. Menghitung 4. Menganalisa
5. Menyajikan laporan
2. Pemakai harus lebih produktif agar menghasilkan keluaran yang memiliki mutu yang tinggi.
3. Meningkatkan efektifitas secara keseluruhan. 4. Sistem harus mudah dan sering digunakan. 5. Meningkatkan efektifitas ekonomi.
Keuntungan yang diperoleh dari sistem harus lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.
2.5. Dokumentasi
Dokumentasi adalah Kumpulan dari dokumen-dokumen dapat memberikan keterangan atau bukti yang berkaitan dengan proses pengumpulan dan
pengelolaan dokumen secara sistematis serta menyebar luaskan kepada pemakai informasi tersebut.
Dokumentasi menurut beberapa ahli :
1. Pengertian dokumentasi menurut Paul Otlet (International Economic Conference, 1905) Dokumentasi adalah kegiatan khusus berupa
pengumpulan,pengolahan, penyimpanan, penemuan kembali dan penyebaran dokumen.
2. Pengertian Dokumentasi menurut Encyclopedia Britanica
Dokumentasi adalah semacam pengawasan dan penyusunana bibiliografi, yang mengunakan alat-alat seperti seperti indeks, sari karnagn dan isei bibiliografi
3. Pengertian dokumentasi Federataion Internationale de Decomentation (FID) Dokumentasi adalah mengumpulkan menyebarkan dokumen-dokumen dari semua
jenis-jenis mengenai semua lapangan pekerjaan manusia (documentation C’ est reunir, classer et distribuer des document de tout genre dans tours les domaines de L’ativite humaine).
Dokumen Primer adalah dokumen berisi informasi tentang hasil penelitian asli atau langsung dari sumbernya. Misal : laporan
Dokumen Sekunder adalah dokumen berisi informasi tentang literatur primer. Dokumen Tersier adalah dokumen berisi informasi tentang literatur sekunder. Tugas dokumentasi :
1. Mencari dan mengumpulkan bahan-bahan 2. Mencatat dokumen
3. Mengolah dokumen 4. Memproduksi dokumen
5. Menyajikan dan menyebarluaskan dokumen
6. Menyimpan dan memelihara dokumen
2.6. Microsoft Visual Basic .NET 2012
Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan
menggunakan bahasa BASIC. Dengan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga
produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET.
(Priyanto Hidayatullah, 2013).
2.6.1. Fitur baru Visual Basic 2012
User Interface Hal baru pertama yang akan kita rasakan adalah UI atau tampilan antar mukanya. Mengusung gaya Metro, yang menjadi ciri khas
produk-produk baru Microsoft, tampilan Visual Studio 2012 akan lebih rapi dan simpel, namun tetap dengan kaya akan fungsi. Akan ada dua tema yang dapat kita pilih melalui Options, yaitu tema gelap (dark) atau terang (light). (Priyanto
Hidayatullah, 2013).
Kemampuan untuk membangun aplikasi Metro-Style Tentu saja ini adalah
fitur yang paling penting di dalam Visual Studio 2012. Dengan Visual Studio 2012, kita dapat membangun aplikasi Metro-Style dengan menggunakan HTML, JavaScript, XAML, Visual Basic, C# atau C++. Dan bukan itu saja, di dalam Visual Studio 2012 ini juga sudah disisipkan beberapa template aplikasi Metro-Style, sehingga akan mempermudah bagi para developer yang masih awam dalam hal Metro-Style.
Microsoft.NET Framework 4.5 Hampir dalam setiap rilis terbaru dari Visual Studio disertai dengan rilis baru dari Framework. Dan dalam hal ini, rilis
dari Visual Studio 2012, juga disertai denga rilis terbaru dari Framework 4.5. Apa saja perubahan yang terjadi pada Framework 4.5? Perubahan-perubahan yang
dukungan untuk paralelisme dan IPv6 juga kompresi zip. Selain itu, ASP.NET Web Forms juga telah diperbarui untuk mendukung modul asinkron dan menangani lebih banyak lagi data.
LightSwitch Dalam rilis Visual Studio sebelumnya, LightSwitch merupakan produk yang harus dibeli secara terpisah. Namun kali ini, LightSwitch
akan termasuk dalam paket Visual Studio 2012 edisi Professional dan edisi-edisi diatasnya. Apa saja yang baru dalam LightSwitch kali ini? Yang jelas adalah
improvisasi performa, yang berarti loading akan lebih cepat ketika membuka project, membuat screens dan tables, juga ketika kita membangun project (Building Projects). Selain itu juga pada LightSwitch kali ini,
kita akan dapat merasakan pengalaman mempublish aplikasi ke Azure dengan cara yang lebih sederhana dan mudah.
IIS Express Pada versi Visual Studio yang terdahulu, kita sering menemukan berbagai masalah kompatibilitas ketika melakukan pengujian secara lokal aplikasi web yang sudah kita develope. Oleh karena itu, pada Visual Studio
2012 ini, dibentuklah IIS Express yang dijadikan sebagai web server default lokal. IIS Express merupakan versi ringan dari IIS. Ia memiliki semua kemampuan inti
dari IIS, namun tidak berjalan sebagai service.
Dukungan untuk WinRT WinRT (Windows Runtime) adalah model pemrograman baru yang digunakan oleh aplikasi Metro-Style. Visual Studio 2012
yang ditulis menggunakan WinRT seharusnya bisa berjalan pada prosesor Intel dan ARM.
‘Solution Explorer’ baru Ketika kita mulai menggunakan Visual Studio 2012, kita pasti akan melihat Solution Explorer baru. Solution Explorer yang baru ini terlihat seperti persilangan antara Object Browser lama dan Class View. Kita
dapat melakukan navigasi objek pada proyek kita dan melakukan penelusuran ke methods dan properties. Hal ini juga memungkinkan Anda untuk melakukan
pencarian file dan melakukan preview pada objek-objek dan item-item eksternal. ‘SQL Server Object Explorer’ baru Pada Visual Studio 2012 ini, Microsoft mencoba meningkatkan integrasi antara SQL Server dengan ‘SQL Server Object
Explorer’ yang baru, yang lebih seperti SQL Server Management Studio pada Server Explorer yang lama. Pada ‘SQL Server Object Explorer’ yang baru ini, ditunjukkan *** jenis data kolom serta primary dan foreign keys.
2.7. ERD
Model Entity Relationship Adalah suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship. (Widya, t.t)
Entity
1. Entity adalah obyek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata. 2. Entity set adalah kumpulan dari entity yang sejenis.
Entity set dapat berupa :
1. Obyek secara fisik : Rumah, Kendaraan, Peralatan.
Relationship
1. Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity. 2. Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis.
Gambar 2. 7 Relationship
ATRIBUT
1. Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.
2. Nilai Atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada
suatu atribut di dalam suatu entity atau relationship. Jenis-jenis atribut :
Atribut Simple Atribut yang bernilai tunggal.
Atribut Multivalue Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity.
Gambar 2. 8 Atribut Multivalue
Gambar 2. 9 Atribut Composite
Atribut Derivatif Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain.
Gambar 2. 10 Atribut Derivatif
Weak entity
1. Weak Entity adalah suatu Entity dimana keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain.
2. Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan relationshipnya disebut Identifying Relationship.
3. Weak Entity selalu mempunyai Total Participation constraint dengan Identifying Owner.
Simbol-simbol ER-Diagram
Gambar 2. 12 Simbol ERD
2.8. MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user,dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public
License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk
kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. (saluky, 2013)
pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomastis.
MySQL juga memiliki beberapa kelebihan, antara lain :
1. Portability
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti windows, Linux, FreeBSD, Solaris dan lain-lain.
2. Open Source
MySQL didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan cuma-Cuma.
3. Multi User
MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. Performance Tuning
MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Coloumn Types
MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti integer, double,
char, text, datedan lain-lain.
6. Command and Function
MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.
8. Scability and Limits
MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Connectivity
MySQL dapat melakukan koneksi dengan clients menggunakan protokol TCP/IP, Unix socket (UNIX) atau Named Pipes (NT).
10. Localisation
MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk didalamnya.
11. Interface
MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemograman dengan menggunakan fungsi API (Aplication Programming
Interface).
12. Clients and Tools
MySQL dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan untuk administrasi database dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online.
13. Struktur Tabel
MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya semacam PosgreeSQL ataupun Oracle.
Kelemahan MySQL dari dulu sampai saat ini adalah feature-creep artinya MySQL berusaha kompatibel dengan beberapa standar serta berusaha memenuhinya namun jika itu diungkapkan kenyataannya bahwa fitur-fitur tersebut belum lengkap dan belum berperilaku sesuai standar. Contoh fitur
SUB-SELECT (nesting SUB-SELECT dalam SUB-SELECT) yang tidak optimal dan sering
salah parsing query SQL dan jalan keluarnya dengan memecah menjadi beberapa query.
2.9. UML
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. (Albertus, t.t)
Tujuan dari pemodelan sistem ini yaitu sebagai dokumentasi dari sistem. Dokumentasi ini nantinya dapat berguna untuk menelaah perilaku sistem dan
2.9.1. Business Use Case Diagram
Businees Use Case Diagram dingunakan untuk menyajikan fungsi yang disediakan oleh keseluruhan oraganisasi. Diagram ini menjawab pertanyaan : “Apa yang bisnis dilakukan dan mengapa harus membangun sistem”. Diagram ini
digunakan selama pemodelan aktifitas bisnis berlangsung dan mengatur konteks sistem untuk membentuk pondasi dalam pembentuka use case diagram. Business
Use Case Diagram adalah penggambaran tujuan suatu oragaisasi. Diagram ini tidak membedakan antara proses manual atau proses komputerisasi. (Albertus, t.t)
1. Business aktor
Business aktor adalah seseorang atau sesuatu yang ada diluar organisasi dan berinteraksi dengan organisasi.
2. Business worker
Business worker adalah sesuatu peranan didalam organisasi, bukan posisi. Seseorang boleh memainkan banyak peranan tapi memegang hanya satu posisi.
Keuntungan berbasiskan peranan dibandingkan berbasiskan posisi adalah bahwa posisi cenderung berubah, sementara peranan cenderung tetap.
3. Business use case
2.9.2.Use Case Diagram
Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun. (Albertus, t.t)
Sebuah use case merupakan sekumpulan urutan dari aksi atau langkah-langkah, termasuk variant-nya, yang dilakukan oleh sistem untuk memberikan
hasil yang dapat diamati dan diukur oleh user.
Sebuah use case hendaknya spesifik namun fungsionalitas yang dilakukan juga tidak boleh terlalu kecil. Untuk menamai sebuah use case dapat
menggunakan kata kerja aktif yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh use case tersebut.
Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:
1. Association, Menghubungkan elemen dengan proses pertukaran informasi. Dilambangkan dengan garis tegas tanpa panah
2. Generalization, Generalisasi disini berarti inheritance (pewarisan), dimana sebuah elemen (use case atau aktor) dapat merupakan spesialisasi dari elemen
lainnya. Dilambangkan dengan garis tegas yang memiliki panah tertutup. 3. Aggregation, bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya. 4. Dependency,merupakan ketergantungan elemen terhadap elemen lain,
1. <<include>>, yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case
lainnya. Atau dengan kata laen, use case yang harus dilakukan sebelum melakukan use case yang di include.
2. <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti
menggerakkan alarm. Jadi sifatnya kondisional, mungkin dilakukan dan mungkin tidak.
3. <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates association . Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use case.
2.9.3. Interaction Diagram 1. Sequence diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan urutan interaksi yang terjadi antar kelas yang ada tanpa memperhatikan pengorganisasiannya. Diagram
ini sangat erat kaitannya dengan use case diagram, karena interaksi berawal dari suatu actor tertentu dan kemudian dilanjutkan dengan user. (Albertus, t.t)
2. Collaboration diagram
Collaboration diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antar kelas dengan memperhatikan pengorganisasiannya. Fungsi dari collaboration
diagram ini sebenarnya sama mirip sekali dengan sequence diagram. Hanya saja untuk jumlah kelas yang cukup banyak, sangatlah sulit untuk membaca diagram
2.9.4.Activity Diagram
Fungsi diagram ini hampir sama dengan use case diagram, hanya saja diagram activity menggambarkan sistem secara keseluruhan. Adanya diagram activity dapat membantu kita untuk melihat bagaimana scenario suatu sistem akan berjalan. Dengan kata lain, activity diagram pada dasarnya menggambarkan scenario sistem secara grafis. Activity diagram sangatlah mirip dengan Flowchart, yang mana digunakan untuk bahasa pemrograman terstruktur. Berikut ini adalah gambar urutan pemodelan UML. (Albertus, t.t)
2.9.5.Class Diagram
Setelah membuat interaction diagram dari use case diagram, kita dapat
membuat class diagram untuk sistem. Class diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan hubungan kelas-kelas dalam sistem yang terbentuk setelah kita
membuat interaction diagram. Dari interaction diagram tersebut kita akan mendapatkan nama kelas serta atribut-atribut yang dapat diterapkan pada kelas/objek yang bersangkutan yang mana nantinya akan dapat dihubungkan
menjadi sebuah diagram. Dengan adanya diagram ini kita dapat memetakan aliran event (metoda/fungsi) antar kelas/objek. (Albertus, t.t)
2.10. Uji Validasi
dari satu situasi ke satu situasi yang lain validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument
dikatakan atau dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. (Thesis Rizky Parlika, 2014)
Pengujian menggunakan metode analisis korelasi pearson, dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara masing-masing nilai pada nomor
pertanyaan dengan nilai total dari nomor pertanyaan tersebut. Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh r masih harus diuji signifikasinya bisa menggunakan uji t atau membandingkannya dengan r tabel. Bila r dihitung > dari
r tabel, maka nomor pertanyaan tersebut valid. Adapun perhitungan ini selanjutnya dilakukan menggunakan software SPSS.
2.11. Penghitungan Pajak Untuk J ual Beli
Jika NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) yang tertulis si SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang) sebesar Rp. 150.000.000 (SPPT terbaru).
Misalnya nilai NJOPTKP didaerah tertentu sebesar Rp 60.000.000. Maksudnya nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di SPPT dibawah Rp 60.000.000 maka pihak
penjual saja yang terkena pajak penjualan yang harus dibayarkan tunai. Sementara itu, pihak pembeli tidak terkena pajak atau juga disebut nihil. Apabila Nilai Jual Beli Objek Pajan (NJOP) di Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) di atas
dirumuskan dalam sebuah rumus. Berikut ini rumus perhitungan pajak penjual dan pajak pembeli : (N.N, 2014)
a. Pajak Penjual (SPP) = NJOP atau harga jual x 5% Contoh : 150.000.000 x 5% = 7.500.000
b. Pajak Pembeli (BPHTB/SSPD) = (NJOP – NJOPTKP) x 5%
Contoh : 150.000.000 – 60.000.000 x 5% = 4.500.000
Jadi, pajak yang wajib dibayar untuk penjual sebesar Rp 7.500.000. Sementara itu,
untuk pajak pembeli sebesar Rp 4.500.000.
2.12. Notar is dan PPAT
Dasar Pengangkatan Notaris adalah Surat Keputusan Menteri Kehakiman
Republik Indonesia tertanggal 23 Nopember 1998 nomor C-537.HT.03.01-Th.1998 tentang Pengangkatan Notaris. (Ergun, 2008)
2.12.1. Notar is
Berdasarkan bunyi pasal 1 Peraturan Jabatan Notaris (Staatsblad 1860 Nomor 3) bahwa yang dimaksud dengan Notaris adalah pejabat umum yang
satu-satunya berwenang untuk membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau oleh yang berkepentingan dikehendaki untuk dinyatakan dalam suatu akta otentik,
menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktanya dan memberikan grosse, salinan dan kutipannya, semuanya sepanjang pembuatan akta itu oleh suatu
Sedangkan yang dimaksud dengan Akta Otentik sebagaimana yang diatur dalam pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata adalah suatu akta yang
sedemikian, yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh Undang-Undang oleh atau di hadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu, di tempat di mana akta itu dibuat.
Tugas dan pekerjaan dari Notaris pada umumnya meliputi: 1. membuat akta-akta otentik.
2. mengesahkan surat-surat di bawah tangan (legaliseren). 3. mendaftarkan surat-surat di bawah tangan (waarmerken).
4. memberikan nasihat hukum dan penjelasan mengenai Undang-Undang kepada
pihak-pihak yang bersangkutan.
Wewenang Notaris adalah bersifat umum (regel) dan meliputi empat hal, yakni:
1. sepanjang yang menyangkut akta yang dibuatnya itu.
2. sepanjang mengenai orang-orang, untuk kepentingan siapa akta itu dibuat. 3. sepanjang mengenai tempat, di mana akta itu dibuat.
4. sepanjang mengenai waktu pembuatan akta itu.
2.12.2.Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
Dasar pengangkatan sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah adalah Surat Keputusan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional tertanggal 2 Juni 1998 nomor 8-XI-1998 tentang Pengangkatan Pejabat Pembuat
Definisi Berdasarkan bunyi pasal 1 ayat 1 dari Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah
bahwa yang dimaksud dengan P.P.A.T. atau Pejabat Pembuat Akta Tanah adalah pejabat umum yang diberikan kewenangan untuk membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas
Satuan Rumah Susun.
Tugas Pokok Dan Kewenangan P.P.A.T. Pejabat Pembuat Akta Tanah bertugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan
membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, yang akan
dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum itu (pasal 2 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998).
Lebih lanjut yang dimaksud dengan PPAT Sementara adalah pejabat pemerintah yang ditunjuk karena jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT
dengan membuat akta PPAT di daerah yang belum cukup terdapat PPAT.
PPAT khusus yaitu pejabat BPN yang ditunjuk karena jabatannya untuk
melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT tertentu khusus dalam rangka pelaksanaan program dan tugas pemerintahan tertentu. PPAT disumpah oleh kepala Badan Pertanahan Nasional dan lingkup kerjanya
Perbuatan hukum yang dimaksudkan diatas adalah sebagai berikut (pasal 2 ayat 2 dari Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998):
1. Akta Jual Beli 2. Akta Hibah
3. Akta Pembagian Hak Bersama
4. Akta Pemberian Hak Tanggungan
5. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan
2.13. Akta Notar is dan PPAT
Akta Notaris sebagai akta otentik mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna, sehingga tidak perlu dibuktikan atau ditambah dengan alat bukti
lainnya, jika ada orang/pihak yang menilai atau menyatakan bahwa akta tersebut tidak benar, maka orang/pihak yang menilai atau menyatakan tidak benar tersebut
wajib membuktikan penilaian atau pernyataannya sesuai aturan hukum yang berlaku. (Dadang, t.t).
2.13.1.Akta J ual Beli
Akta Jual Beli (AJB) merupakan dokumen yang membuktikan adanya peralihan hak atas tanah dari pemilik sebagai penjual kepada pembeli sebagai
pemilik baru. Pada prinsipnya jual beli tanah bersifat terang dan tunai, yaitu dilakukan di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan harganya telah dibayar lunas. Jika harga jual beli tanah belum dibayar lunas, maka pembuatan
Dengan demikian maka langkah pertama sebelum anda membeli atau menjual tanah dan bangunan adalah dengan mendatangi PPAT. Secara hukum
peralihan hak atas tanah wajib dilakukan melalui PPAT dan tidak dapat dilakukan dibawah tangan. Sebelum transaksi jual beli dilakukan, PPAT akan memberikan penjelasan mengenai prosedur dan syarat-syarat yang perlu dilengkapi baik oleh
penjual maupun pembeli.
a. Pemeriksaan Sertifikat dan PBB
Umumnya langkah pertama yang dilakukan PPAT sebelum transaksi
dilakukan adalah melakukan pemeriksaan sertifikat hak atas tanah dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Untuk pemeriksaan tersebut PPAT akan meminta asli
sertifikat hak atas tanah dan Surat Tanda Terima Setoran (STTS) PBB dari Penjual. Pemeriksaan sertifikat hak atas tanah diperlukan untuk memastikan kesesuaian data teknis dan yuridis antara sertifikat tanah dengan Buku Tanah di
Kantor Pertanahan. Pemeriksaan sertifikat hak atas tanah juga dilakukan PPAT untuk memastikan bahwa tanah tersebut tidak sedang terlibat sengketa hukum,
tidak sedang dijaminkan, atau tidak sedang berada dalam penyitaan pihak berwenang. Pemeriksaan STTS PBB dilakukan PPAT untuk memastikan bahwa tanah tersebut tidak menunggak pembayaran PBB.
b. Persetujuan Suami/Istri
Hal lain yang perlu dipastikan sebelum menandatangani AJB adalah
masing-masing suami-istri, begitupun dengan hak atas tanah. Oleh karena hak atas tanah merupakan harta bersama dalam perkawinan, maka penjualannya
memerlukan persetujuan dari suami atau istri. Persetujuan tersebut dapat diberikan dengan cara penandatanganan Surat Persetujuan khusus, atau suami atau istri dari pihak penjual turut menandatangani AJB.
Dalam hal suami atau istri penjual telah meninggal, maka keadaan tersebut perlu dibuktikan dengan Surat Keterangan Kematian dari kantor Kelurahan.
Dengan meninggalnya suami atau istri, maka anak-anak yang lahir dari perkawinan mereka akan hadir sebagai ahli waris dari tanah yang akan dijual. Anak-anak tersebut juga wajib memberikan persetujuannya dalam AJB sebagai
ahli waris menggantikan persetujuan dari suami atau istri yang meninggal.
c. Komponen Biaya Dalam AJ B
Selain harga jual-beli tanah, komponen biaya lainnya yang perlu
dikeluarkan baik oleh penjual maupun pembeli adalah Pajak Penghasilan (PPh) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Pajak Penghasilan
wajib dibayar oleh Penjual sebesar 5% dari harga tanah, sedangkan Pembeli wajib membayar BPHTB sebesar 5% setelah dikurangi Nilai Jual Obyek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP). Selain pajak, biaya lainnya yang perlu dikeluarkan
adalah jasa PPAT yang umumnya ditanggung bersama oleh Penjual dan Pembeli.
d. Penandatanganan AJ B
transaksi, maka Penjual dan Pembeli menghadap ke PPAT untuk menandatangani AJB. Penandatanganan tersebut wajib dilakukan di hadapan PPAT dan biasanya
disaksikan oleh 2 orang saksi yang juga turut menandatangani AJB. Umumnya kedua orang saksi tersebut berasal dari kantor PPAT yang bersangkutan.
e. Balik Nama
Setelah penandatanganan AJB dilakukan langkah berikutnya adalah melakukan balik nama sertifikat dari nama Penjual menjadi nama Pembeli. Proses balik nama dilakukan di Kantor Pertanahan oleh PPAT. Proses balik nama ini bisa
berlangsung kurang lebih satu sampai tiga bulan.
f. Dokumen Yang Per lu Disiapkan Oleh Penjual
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Penjual beserta suami/istri. 2. Fotokopi Kartu Keluarga.
3. Fotokopi Akta Nikah. 4. Asli Sertifikat Tanah.
5. Asli Surat Tanda Terima Setoran (STTS) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
6. Surat Persetujuan Suami/Istri
7. Asli Surat Keterangan Kematian jika suami/istri telah meninggal.
8. Asli Surat Keterangan Ahli Waris jika suami/istri telah meninggal dan ada anak yang dilahirkan dari perkawinan mereka.
2. Fotokopi Kartu Keluarga (KK).
3. Fotokopi Akta Nikah jika sudah menikah.
4. Fotokopi NPWP.
2.13.2.Akta Hibah
Akta Hibah dibuat oleh PPAT manakala terjadi perbuatan hukum dimana
Pihak Pertama memberikan suatu hak atas tanah kepada Pihak Kedua secara cuma-cuma. yang dimaksud cuma-cuma disini berarti tanpa adanya pembayaran,
sehingga dalam Akta Hibah tidak terdapat pencantuman harga seperti pada akta jual beli. Pada praktik sehari-hari seringnya ditemui bahwa akta hibah paling banyak dibuat atas permintaan orang tua yang ingin menghibahkan hak atas tanah
kepada anak atau cucunya, hibah kepada seseorang yang tidak mempunyai hubungan darah sama sekali jarang ditemui dalam praktik. Namun, dalam hibah
biasanya juga terdapat risiko, guna menghindari risiko tersebut atau setidaknya untuk mengecilkan kemungkinan tuntutan hokum dikemudian hari maka, biasanya dlam praktik pembuatan Akta PPAT sebaiknya meminta tambahan
persyaratan yaitu pernyataan dari calon ahli waris pemberi hibah yang menyatakan bahwa mereka mengetahui serta menyetujui hibah tersebut sehingga
berjanji tidak akan menuntut apapun dikemudian hari. Jenis hak atas tanah yang dapat dibuatkan Akta Hibah oleh PPAT sama seperti pada Akta Jual Beli. (Citra, 2013).
dalam akta yang dibuatkannya. PPAT harus tetap melakukan penghati-hatian dalam pembuatan Akta nya, misalnya PPAT harus minta ditunjukkan bukti
kepemilikan nya, misalnya sertipikat aslinya. Selain itu, PPAT juga harus meminta bukti tertulis berupa surat persetujuan yang menyebutkan bahwa pemberi hibah menerangkan bahwa calon ahli warisnya telah menyetujui hibah
tersebut. Para pihak dalam pembuatan Akta Hibah tetap dikenakan pajak masing-masing yaitu PPh dan BPHTB. Namun, ada pengecualian dalam hal hibah kepada
keluarga sedarah dalam garis keturunan satu derajat tidak dikenakan pajak PPh. Selain itu, untuk pajak BPHTB terdapat juga pengurangan pembayaran BPHTB yang apabila atas permohonan wajib pajak, dapat diberikan pengurangan BPHTB
dalam hal wajib pajak orang pribadi yang menerima hibah dari orang pribadi yang mempunyai hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat
ke atas atau satu derajat ke bawah. Atas pengurangan tersebut sebesar 50% dari yang seharusnya dibayar. Setelah pembayaran pajak dan atas pembayaran pajak tersebut telah di validasi oleh kantor pajak, maka blanko Akta Hibah dapat segera
diisi oleh PPAT dan ditandatangani oleh para pihak yaitu yang memberi hibah dan yang menerima hibah, disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi dan PPAT.
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengurus baliknama sertifikat dari Hibah adalah :
1. Fotocopy KTP penerima hibah
2. Fotocopy KTP pemberi hihah