• Tidak ada hasil yang ditemukan

PESTA TAPAI SEBAGAI LOCAL BRAND (STUDI SOSIOLOGI TERHADAP KEARIFAN LOKAL PADA MASYARAKAT MELAYU DALAM OTONOMI DAERAH DI DESA DAHARI SELEBAR KECAMATAN TALAWI KABUPATEN BATUBARA).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PESTA TAPAI SEBAGAI LOCAL BRAND (STUDI SOSIOLOGI TERHADAP KEARIFAN LOKAL PADA MASYARAKAT MELAYU DALAM OTONOMI DAERAH DI DESA DAHARI SELEBAR KECAMATAN TALAWI KABUPATEN BATUBARA)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Anisa Rodia Harahap, NIM. 3101122203. Tahun 2014. Judul Skripsi: Pesta Tapai sebagai Local Brand (Studi Sosiologi terhadap Kearifan Lokal pada Masyarakat Melayu dalam Otonomi Daerah di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara). Skripsi ini terdiri dari 5 bab dan 129 halaman, 1 daftar tabel, dan 1 daftar gambar.

Penelitian ini mengenai Pesta Tapai sebagai Local Brand (Studi Sosiologi Kearifan Lokal pada Masyarakat Melayu dalam Otonomi Daerah di Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah pesta tapai pada masyarakat Melayu di Desa Dahari Selebar, fungsi pesta tapai sebagai local brand, peran masyarakat dan pemerintah untuk menjadikan pesta tapai sebagai local brand, serta persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan pesta tapai sebagai local brand Kabupaten Batubara.

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tekhnik pengumpulan data dengan observasi partisipasi, yakni peneliti terlibat langsung dalam setiap proses kegiatan pesta tapai. Data-data yang didapat dari hasil observasi partisipasi juga didukung dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada masyarakat yang sangat mengerti mengenai pesta tapai sebagai local brand ini.

Berdasarkan metode penelitian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut : (a) Sejarah tradisi pesta tapai bermula pada zaman kedatukan yakni Datuk Semuangsa sekitar tahun 1890-an. Kedatukan Pesisir yang terkenal taat beribadah dan selalu bergembira dalam menyambut bulan suci Ramadhan melakukan penyembelihan kerbau, sapi, kambing dan ayam, hal ini dilakukan juga untuk bersedekah makanan dan mengirimkan do’a (kenduri arwah). (b) Saat ini pesta tapai sudah memiliki beberapa pergeseran baik dalam fungsi pelaksanaannya maupun nilai-nilai yang terkandung pada tradisi ini. Pesta tapai kini dijadikan sebagai local brand Kabupatem Batubara yang berfungsi untuk melestarikan budaya Desa Dahari Selebar, meningkatkan perekonomian Kabupaten Batubara, membentuk kesadaran terhadap masyarakat agar lebih menghargai nilai budaya dan bahasa, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan dan cinta tanah air yang dirasakan semakin kuat. (c) peran masyarakat dan pemerintah yakni ikut serta dan berpartisipasi dalam pelaksanaan, sama-sama melestarikan budaya pesta tapai sehingga tetap memiliki nilai luhur (adiluhung) bahkan keindahan (edipeni), serta mempromosikan tradisi pesta tapai, (d) Persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan pesta tapai sebagai local brand Kabupaten Batubara selalu berbeda-beda. Ada masyarakat yang pro dan ada juga yang kontra terhadap kegiatan ini.

(5)

ii KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Segala Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat yang tidak terhingga. Shalawat berangkaikan salam juga tidak pernah lupa penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat, semoga kelak mendapatkan safaat beliau. Amiin.

Atas izin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pesta Tapai Sebagai Local Brand (Studi Sosiologi terhadap Kearifan Lokal Masyarakat Melayu dalam Otonomi Daerah di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara). Tulisan ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tulus atas perhatian dan peran serta kepada:

- Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si - Dekan Fakultas Ilmu Sosial Bapak Dr. H. Restu, MS dan segenap fungsionaris

Fakultas Ilmu Sosial-Universitas Negeri Medan.

(6)

iii - Ibu Sulian Ekomila, S.Sos.,M.SP sebagai dosen pembimbing skripsi sekaligus salah satu motivator penulis yang selalu mendoakan, dan memberi masukan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

- Bapak Drs. Waston Malau, M.SP sebagai dosen pembimbing akademik dan penguji I yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.

- Ibu Dra. Trisni Andayani, M.Si sebagai dosen penguji II yang telah memberi masukan, semangat dan arahan agar penulisan ini terselesaikan dengan baik. - Ibu Rosramadhana, M.Si sebagai dosen penguji III yang selalu memberi

masukan dan semangat kepada penulis untuk mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

- Seluruh dosen pengajar Program Studi Pendidikan Antropologi FIS Unimed yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

- Bapak Abdul Rozak selaku penghulu Desa Dahari Selebar yang telah membantu memberikan informasi dan telah memberikan izin penelitian kepada penulis. Bapak Ridwan selaku kepala Dusun Pesta Tapai yang telah menerima penulis tinggal di rumah Beliau.

- Bapak OK Arya Zulakrnaen, SH, MM selaku Bupati Batubara yang memberitahukan informasi tentang fungsi pesta tapai sebagai local brand pada masyarakat Batubara. Terimakasih pak telah meluangkan waktunya, pertemuan dan wawancara langsung di pulau salah nama suatu kebanggaan bagi penulis. - Bapak Erwin Syah, S.Sos, Bapak Basrah, S.Pd, M.Si, Bapak Witri, Bapak

(7)

iv sangat berguna bagi penulisan skripsi penulis. Orangtua dari adinda Aulia Batubara Mahasiswa Pendidikan Antropologi Stambuk 2012 Bapak Amiruddin Batubara dan Ibu Nurhamidah selaku orang tua angkat saya selama melakukan penelitian yang tulus mengizinkan penulis tinggal dirumahnya serta memudahkan penulis dalam melakukan penelitian, terima kasih atas doa dan bantuannya.

- Bapakku Alam Syah Harahap dan Ibuku Erna Wati Siregar, terima kasih yang tak terhingga atas ridho Bapak dan Ibu kepada ananda sehingga ananda dapat mencapai gelar sarjana. Tanpa ridho, doa, dan motivasi dari orang tuaku, ananda tidak mungkin sampai mencapai titik ini. semoga doa bapak dan ibu tetap mengantarkan ananda ke jalan kesuksesan dunia akhirat, dan dapat memberi kebahagiaan dalam keluarga kita. Semoga Allah senantiasa menjaga dan melindungi orangtuaku tercinta. Amin.

- Untuk kakakku Nur Laila Baiki Harahap, adikku Jumalin Harahap, Nurhapipah Harahap, Isma Warni Harahap, dan Ahmad Gadavi Harahap, yang selalu memberi senyum semangat dan membantu penulis menyelesaikan tulisan ini. Kalian adek – adek dan kakak yang luar biasa. Semoga kesuksesan selalu bersama kita. Amiin.

(8)

v yang mendukung setiap keputusan penulis. Semoga kesuksesan dan keridhoan-Nya selalu tertuju padamu.

- Keluarga besarku yang ada di Pasarmatanggor, Simaninggir, Sabalobu, Medan, Minas dan Jakarta terima kasih doanya. Karena berkat doa saudara-saudaraku semua, penulis dapat menyelesaikan dan mendapat gelar Sarjana.

- Muhammad Syahrianda teman satu PPLT penulis yang telah menemani free survey lokasi penelitian, panas dan hujan kami lewati.

- Teman dekatku dikampus, Agusman Telaumbanua dan Sonya Indri Sebayang yang telah banyak membantu dalam berbagai hal, dan memberi semangat penulis dari semester satu sampai dengan sekarang. Insya Allah pertemanan kita tetap berlanjut sampai anak-cucu nanti. Amiin.

- Teman-teman stambuk 2010, abangda dan kakanda 2008, 2009 dan adinda 2011,2012, dan 2013. Terima kasih doanya semua. Terkhusus kepada kakak Ayu Febryani, S.Pd yang selalu memotivasi penulis dan memberikan solusi dari berbagai masalah yang penulis alami. Stambuk 2012 Adinda Lestari Wulandari, Aulia Batubara, Surya Dirja, Nova, Mizka, Sri Nurjannah yang telah menemani peneliti ke pulau salah nama menjumpai Bupati Batubara. - Kepada abangda, kakanda dan adinda UKMI Ar-Rahman Komisariat FIS

Unimed yang telah memberikan ilmu bagi penulis tentang dunia dan akhirat, ketenangan batin serta keharmonisan keluarga.

(9)

vi - Semua yang terlibat dalam penulisan ini yang tidak dapat dituliskan satu-satu.

Terima kasih bantuan semuanya. ^_^

Kiranya semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan yang telah diberikan. Dan semoga segala kerja keras dalam penyelesaian skripsi ini kelak dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi seluruh pihak. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini oleh karenanya segala kritik dan saran yang membangun, akan penulis terima sebagai perbaikan yang positif. Semoga Allah SWT meridhoi tulisan ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Amin ya Rabbalalamin.

Medan, 03 Juni 2014 Penulis

Anisa Rodia Harahap

(10)

vii DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

1.3Pembatasan Masalah ... 5

1.4perumusan Masalah ... 6

1.5Tujuan Penelitian ... 6

1.6Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Tinjauan Pustaka ... 8

2.2 Kerangka Teori... 9

2.2.1 Perubahan Sosial ... 10

2.2.2 Otonomi Daerah ... 12

2.2.3 Nilai ... 15

2.2.4 Fungsionalisme Struktural ... 17

2.3 Kerangka Konsep ... 20

2.3.1 Local Brand ... 20

2.3.2 Kearifan Lokal ... 21

(11)

viii

2.3.4 Masyarakat Melayu Pesisir di Desa Dahari Selebar ... 24

2.3.5 Pesta Tapai sebagai Pesta Kuliner Masyarakat Pantai ... 25

2.4 Kerangka Berfikir... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

3.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2 Setting Penelitian ... 30

3.3 Objek dan Subjek Penelitian ... 32

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data ... 34

3.5 Tekhnik analisis Data ... 37

3.6 Penarikan Kesimpulan ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 39

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Batubara ... 39

4.1.1 Sejarah Terbentuknya Batubara ... 39

4.1.2 Letak Wilayah dan Kondisi Geografis Kabupaten Batubara ... 42

4.1.3 Keadaan Penduduk Kabupaten Batubara ... 45

4.1.4 Bahasa, Sastra, dan Seni Budaya Melayu Batubara (BMB) ... 46

4.1.4.1 Bahasa ... 46

4.1.4.2 Seni Budaya ... 49

4.1.4.3 Perekonomian ... 51

4.1.4.4 Lambang Daerah ... 52

4.2 Gambaran Umum Desa Dahari Selebar ... 55

4.2.1 Sejarah Desa Dahari Selebar ... 55

(12)

ix

4.2.3 Keadaan Penduduk Desa Dahari Selebar ... 60

4.2.3.1 Pola Perkampungan dan Struktur Sosial ... 60

4.2.3.2 Visi dan Misi Desa Dahari Selebar ... 63

4.3 Sejarah Tradisi Pesta Tapai ... 71

4.3.1 Pesta Tapai Pasca Otonomi Daerah ... 77

4.3.2 Pesta tapai untuk Menyambut Bulan Suci Ramadhan ... 95

4.4 Fungsi Pesta Tapai Sebagai Local Brand ... 100

4.4.1 Pesta tapai sebagai Aset Budaya Batubara... 103

4.4.2 Menghilangkan Krisis Identitas dan Jati Diri... 106

4.5 Peran Masyarakat dan Pemerintah terhadap pelaksanaan pesta tapai sebagai local brand ... 109

4.5.1 Peran Masyarakat dalam menjadikan pesta tapai sebagai Local Brand Kabupaten Batubara ... 110

4.5.2 Peran Pemerintah dalam Menjadikan Pesta Tapai sebagai local brand Kabupaten Batubara ... 111

4.5.3 Peran Masyarakat (Generasi Muda) Desa Dahari Selebar Terhadap Pesta Tapai... 115

4.5.3.1 Memperkuat Akidah ... 113

4.5.3.2 Meningkatkan Intelektualitas ... 114

4.5.3.3 Generasi Muda sebagai Aset Masa Depan ... 115

4.6 Generasi Muda Melasanakan Pesta Tapai sebagai Kesadaran Melestarikan Kearifan Lokal ... 116

(13)

x

4.7 Persepsi Masyarakat terhadap penyelenggaraan pesta tapai

sebagai local brand di Kabupaten Barubara ... 120

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 124

5.1 Kesimpulan ... 124

5.2 Saran ... 127 DAFTAR PUSTAKA

(14)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Luas Wilayah dan Rasio terhadap luas Kabupaten Batubara ... 43

Tabel 2. Daftar Kecamatan ... 44

Tabel 3. Sejarah Pemerintahan Desa nama-nama Demang/Lurah/Kepala Desa Sebelum dan Sesudah berdirinyaDesa Dahari Selebar ... 58

Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Dahari Selebar Februari 2014 ... 61

Tabel 5. Sarana dan prasarana Desa Dahari Selebar... 69

(15)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berfikir ... 27

Gambar 2. Peta Kabupaten Batubara ... 31

Gambar 3. Bagan Bahasa-bahasa di Batubara ... 48

Gambar 4. Logo/Lambang Daerah Batubara ... 52

Gambar 5. Pembukaan Acara Pesta Tapai dengan menggunting pita oleh Bupati Batubara ... 80

Gambar 6. Bambu yang digunakan untuk memasak lemang ... 83

Gambar 7. Peneliti mengisi bambu dengan ketan bersama Ibu Soleha (Istri Kades) dan Ibu Ijah (Istri Kadus) ... 83

Gambar 8. Proses memasak lemang (lamang) di Desa Dahari Selebar ... 83

Gambar 9. Tapai yang Sudah dicampur lamang dan santan ... 85

Gambar 10. Tapai yang sudah difermentasi, siap saji ... 85

Gambar 11. Panganan dan Kue Khas Batubara ... 87

Gambar 12. Bapak Bupati Batubara H. OK Arya Zulkarnaen, SH, MM Sedang mencicipi tapai ... 90

Gambar 13. VCD Pesta tapai sebagai local brand ... 91

Gambar 14. Situasi dan kondisi tempat berjualan tapai masyarakat ... 93

Gambar 19. Tari Persembahan untuk menyambut kedatanngan Bupati Batubara ... 100

Gambar 20. Brosur pesta tapai yang dibuat oleh Pemerintah Batubara ... 104

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia menjadi sebuah daya tarik tersendiri yang berbeda dengan bangsa lain. Budaya pada umumnya di wariskan secara turun-temurun dari para leluhur ke generasi berikutnya. Budaya ini hadir dari banyaknya etnis yang mendiami wilayah Indonesia.

Budaya merupakan suatu ciri khas yang dapat digunakan sebagai suatu cara untuk membedakan kehidupan antara satu kelompok masyarakat dengan masyarakat lain sebagai jati dirinya. Salah satu faktor yang ikut mempengaruhi ciri khas itu adalah tingkat perubahan. Setidaknya dua komponen yang tidak terlepas dari sasaran perubahan yaitu masyarakat dan kebudayaan, dua hal ini merupakan suatu sifat yang dinamis.

(17)

2

Belakangan ini budaya mempunyai kedudukan yang sangat penting sebagai akibat dari kombinasi beragam fenomena seperti otonomi daerah, modernisasi, globalisasi, serta proses integrasi wilayah. Hal ini terjadi dalam konteks industri budaya yang semakin mengambil alih bentuk-bentuk kreasi dan penyebaran budaya tradisional serta menimbulkan perubahan-perubahan dalam praktek budaya. Pengertian industri budaya umumnya meliputi percetakan, penerbitan, dan produksi multimedia, audio visual, fonografi (rekaman suara), kerajinan dan desain.

Adanya industri budaya, baik barang dan jasa biasanya bertujuan untuk menyampaikan dan membentuk nilai-nilai budaya, menghasilkan dan menggandakan identitas budaya serta memperkuat ikatan sosial. Barang dan jasa budaya merupakan faktor utama dari produksi dalam ekonomi. Tidak ada sebuah industri yang menimbulkan masalah tentang batas-batas politik, ekonomi, dan kelembagaan dari proses integrasi dan globalisasi akan tetapi selalu ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

(18)

3

Kearifan lokal juga dapat diartikan sebagai pola kehidupan yang ada dalam suatu daerah dan sudah ada sejak dulu dan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan lagi dari masyarakat. Salah satu kearifan lokal yang ada di Kabupaten Batubara adalah pesta tapai, pesta tapai ini dijadikan sebagai local brand di kabupaten Batubara. Hal tersebut mulai terlihat ketika adanya Otonomi daerah.

Kabupaten Batubara terbentuk dari proses pemekaran wilayah Kabupaten Asahan. Secara hukum kabupaten baru ini disyahkan dengan terbitnya Undang-udang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Batubara dan telah dicatat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007, Nomor 7 tambahan lembaran negara Republik Idonesia Nomor 4681.

Selanjutnya setelah kabupaten Batubara terbentuk, pejabat Bupati pertama ialah Drs. H. Sofyan Nasution, M.M, yang dilantik sebagai Gubernur atas nama Menteri Dalam Negeri. Pelantikan ini sekaligus peresmian Kabupaten Batubara dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.12.225 tahun 2007. Kemudian sejak Juli 2008, Drs. H Sofyan Nasution, M.M, telah masuk dalam masa pensiun kemudian beliau digantikan oleh Drs. Syaiful Syafri, M.M. pada bulan Juli sebagai Pejabat Semenetara (Pjs.) Bupati Batubara. Tanggal 23 Desember 2008 ini, tugas dari Bupati Batubara akan segera berakhir. Ia akan digantikan oleh Orang Kaya OK Arya Zulkarnain yang memenangi pilihan raya bupati pada bulan Oktober 2008 dalam masa jabatan 2008-2011.

(19)

4

yang dilakukannya ialah melestarikan tradisi masyarakat Melayu pesisir di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi yakni pesta tapai. Tidak tanggung-tanggung untuk melestarikannya bupati ini juga berkeinginan menjadikan pesta tapai sebagai usaha jasa budaya.

Untuk menjadikan sebuah usaha jasa budaya tentunya harus memiliki brand atau merk yang mana merk yang dibutuhkan ialah merk dari kearifan lokal yang ada di daerah kabupaten Batubara. Brand atau merk ialah suatu nama, simbol, tanda, desain atau untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Local brand yang dimaksud dalam penelitian ini ialah merek lokal yang ada di daerah kabupaten Batubara yakni pesta tapai.

(20)

5

kepada sang pemberi keberkahan dalam menyambut bulan suci yakni bulan puasa Ramadhan.

Bertolak dari fenomena-fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai Pesta Tapai sebagai Local Brand (Studi Sosiologi terhadap Kearifan Lokal

Masyarakat Melayu dalam Otonomi Daerah di Desa Dahari Selebar

Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan ketertarikan peneliti, maka beberapa hal yang ingin diketahui dalam penelitian ini yakni:

1. Sejarah pesta tapai di Kabupaten Batubara

2. Cara yang dilakukan untuk menjadikan kearifan lokal sebagai local brand 3. Pihak-pihak yang terlibat untuk kearifan lokal sebagai local brand

4. Tujuan dijadikannya pesta tapai sebagai local brand

5. Persepsi masyarakat terhadap pesta tapai sebagai local brand

(21)

6

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dan terarah maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yakni Pesta Tapai sebagai Local Brand (Studi Sosiologi Kearifan Lokal Masyarakat Melayu dalam Otonomi Daerah

di Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara)

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah penelitian ini dirumuskan :

1. Bagaimana sejarah pesta tapai pada masyarakat Melayu di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara ?

2. Bagaimana fungsi pesta tapai sebagai local brand di Desa Dahari fc Selebar?

3. Bagaimana peran masyarakat dan pemerintah untuk menjadikan pesta tapai sebagai local brand otonomi daerah Kabupaten Batubara? 4. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan pesta tapai

sebagai local brand Kabupaten Batubara?

(22)

7

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejarah pesta tapai pada masyarakat Melayu di Desa Dahari Selebar

2. Untuk mengetahui fungsi pesta tapai sebagai local brand di Desa Dahari Selebar

3. Untuk mengetahui peran masyarakat dan pemerintah untuk menjadikan pesta tapai sebagai local brand otonomi daerah Kabupaten Batubara 4. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan pesta

tapai sebagai local brand Kabupaten Batubara.

1.6Manfaat Penelitian

Agar tercapai tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai :

1. Penambahan khasanah keilmuan di bidang Antropologi dan Sosiologi Khususnya yang membahas kelembagaan dan kearifan lokal .

2. Studi perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian pada permasalahan yang sama.

Gambar

Tabel 1. Luas Wilayah dan  Rasio terhadap luas Kabupaten Batubara ............... 43

Referensi

Dokumen terkait