• Tidak ada hasil yang ditemukan

02 SN DIKTI dan KPT Dr. Illah Sailah red

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "02 SN DIKTI dan KPT Dr. Illah Sailah red"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

(2)

PERMENDIKBUD 49/2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKTAN TINGGI

BAB III STANDAR NASIONAL PENELITIAN BAB II STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN BAB IV STANDAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BAB V KETENTUAN PERALIHAN BAB I KETENTUAN UMUM BAB VI KETENTUAN PENUTUP STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR ISI STANDAR PROSES STANDAR PENILAIAN STANDAR DOSEN & TENAGA KEPENDI STANDAR SARANA & PRASARANA STANDAR PENGELOLAAN STANDAR HASIL STANDAR ISI STANDAR PROSES STANDAR PENILAIAN STANDAR PENELITI STANDAR SARANA & PRASARANA STANDAR PENGELOLAAN STANDAR HASIL STANDAR ISI STANDAR PROSES STANDAR PENILAIAN STANDAR PELAKSANA STANDAR SARANA & PRASARANA STANDAR PENGELOLAAN DEFINISI KOMPONEN SN DIKTI TUJUAN SN DIKTI

KEWAJIBAN ATAS SN DIKTI

RUANG LINGKUP RUANG LINGKUP RUANG LINGKUP

Rumusan Pengetahuan &

Keterampilan Khusus yg belum

dikaji Pengelolaan & Penyelenggaraan PT Permen yang terbit sebelum permen ini Pendirian PT dan

Pembukaan Program Studi

(3)

STANDAR NASIONAL PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT

STANDAR NASIONAL PENELITIAN STANDAR

NASIONAL PENDIDIKAN

TUJUAN :

1. MENJAMIN TERCAPAINYA TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI

2. MENJAMIN MUTU PEMBELAJARAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

3. MENDORONG PT MELAMPAUI SN DIKTI

PERAN:

1. SEBAGAI DASAR PEMBERIAN IZIN PENDIRIAN PT DAN IZIN PEMBUKAAN PRODI

2. SEBAGAI DASAR PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 3. SEBAGAI DASAR PENYELENGGARAAN

DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

(4)

1

2

3

4

5

7

8

9

6

STANDAR DITENDIK

STANDAR SARPRAS

STANDAR PROSES STANDAR

ISI

STANDAR PENILAIAN

STANDAR

PENGELO-LAAN

STANDAR PEMBIAYA

AN

ACUAN ACUAN

dirumuskan sesuai jenis dan jenjang program studi, dicantumkan pada Lampiran SN DIKTI, dan dapat ditambahkan oleh Perguruan Tinggi

dirumuskan oleh forum prodi sejenis atau pengelola prodi (dlm hal tdk memiliki forum Prodi) dan ditetapkan

1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

(5)

PROGRAM TINGKAT KEDALAMAN DAN KELUASAN MATERI PEMBELAJARAN D-1 Meng acu pad a CP Lul usa n Memanf aa tk an has il pe ne li ti an & has il pen g abdi an k epad a mas yar ak a t

Menguasai konsep umum, pengetahuan, & keterampilan operasional lengkap.

D-2 Menguasai prinsip dasar pengetahuan & keterampilan pada bidang keahlian tertentu

D-3 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum

D-4 / S-1 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam

S-2 / Sp-1 menguasai teori dan teori aplikasi bidang pengetahuan tertentu

PROFESI Menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu

S-3/Sp-2 menguasai filosofi keilmuan bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu

(6)

BAHAN KAJIAN

KOPI SUSU

ATAU SUSU KOPI?

BAHAN:

• KOPI

• SUSU

• GULA

• AIR

 CANGKIR  PENGADUK

(7)

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENELITIAN SEMINAR PRAKTIKUM/

PRAKTIK KULIAH

RESPONSI DAN TUTORIAL

DISKUSI KELOMPOK, SIMULASI, STUDI KASUS, KOLABORATIF,

KOOPERATIF, PROYEK BASED, PROBLEM BASED, DAN LAINNYA

BENTUK PEMBELAJARAN

METODE

INTERAKSI DOSEN-MAHASISWA-SUMBER & LINGKUNGAN BELAJAR

PER

ENCANAAN P

EMBE

LA

JARAN :

R

PS

PEL

AK

S

ANAA

N P

EMB

EL

A

JARAN

KARAKTERISTIK: INTERAKTIF, HOLISTIK, INTEGRATIF, SAINTIFIK, KONTEKSTUAL, TEMATIK, EFEKTIF, KOLABORATIF, DAN BERPUSAT PADA MAHASISWA

BEB

AN

BELA

JAR

MAHASIS

W

A

(8)

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN (BEBAN BELAJAR MAHASISWA)

No Program

Beban Belajar

Minimum (sks)

Masa Studi (tahun)

Untuk memenuhi CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN program, mahasiswa wajib menempuh Beban Belajar Minimum dalam Masa Studi sbb.:

1 D1 36 1-2

2 D2 72 2-3

3 D3 108 3-4

4 D4/Sarjana 144 4-5

5 Profesi 36 1-2 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana)

6 Magister, Magister terapan, dan Sp-1

72 1,5-4 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana)

7 S-3, S-3 Terapan, & Sp-2 72 3 (Mininimum)

(9)

Rincian Waktu 1 sks Kegiatan Pembelajaran

Pengertian 1 sks dalam bentuk pembelajaran

a Kuliah, Responsi, Tutorial

Tatap Muka Penugasan Terstruktur Belajar Mandiri

50 menit/minggu/semester 50 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester

b Seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis Tatap muka Belajar mandiri

100 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester

c Praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara

160 menit/minggu/semester

(1) Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester (sks).

(2) Satu sks setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester.

(3) Setiap mata kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 (satu) sks.

(10)

Beban Belajar Normal Mahasiswa

Beban belajar normal mahasiswa: 8-9 jam/hari

1 sks = 160 menit

2,67 jam

8 jam/hari x 6 hari/mg = 48 jam/mg

2,67 jam/sks

18 sks/mg/smt

9 jam/hari x 6 hari/mg = 54 jam/mg

2,67 jam/sks

20 sks/mg/smt

No Progra m

Beban belajar 8 jam/hari Beban belajar 9 jam/hari

1 D1 2 smt x 18 sks/mg/smt = 36 sks (min) 2 smt x 20 sks/mg/smt = 40 sks

2 D2 4 smt x 18 sks/mg/smt = 72 sks (min) 4 smt x 20 sks/mg/smt = 80 sks

3 D3 6 smt x 18 sks/mg/smt = 108 sks (min) 6 smt x 20 sks/mg/smt = 120 sks

4 D4/S1 8 smt x 18 sks/mg/smt = 144 sks (min) 8 smt x 20 sks/mg/smt = 160 sks

5 Profesi 2 smt x 18 sks/mg/smt = 36 sks (min) 2 smt x 20 sks/mg/smt = 40 sks

(11)

Rincian Waktu 1 sks Kegiatan Pembelajaran S2

(Surat Edaran Dirjen DIKTI:526/E.E3/MI/2014)

Prodi Magister Beban Belajar Sebesar 72 sks dg rincian

a Perkuliahan: ± 32 sks

1 sks = Tatap Muka Penugasan Terstruktur Belajar Mandiri 50 menit/mg/smt 50 menit/mg/smt 60 menit/mg/smt

b Proposal Thesis: ± 5 sks

1sks = 160 menit/minggu/semester

c Penelitian & Penulisan Tesis: ± 20 sks 1sks = 160 menit/minggu/semester

d Seminar: ± 5 sks

1 sks = Tatap muka Belajar mandiri 100 menit/mg/smt 60 menit/mg/smt

e Karya Ilmiah: ± 10 sks

1sks = 160 menit/minggu/semester

Dasar CP Ketrampilan umum untuk program:

Program S2, kemampuan menulis karya ilmiah dalam jurnal nasional terakreditasi dan pengakuan bertaraf internasional;

(12)

Contoh Rincian Waktu 1 sks Kegiatan Pembelajaran S3

(Surat Edaran Dirjen DIKTI:526/E.E3/MI/2014)

Prodi Magister Beban Belajar Sebesar 72 sks dg rincian

a Perkuliahan: ± 12 sks

1 sks = Tatap Muka Penugasan Terstruktur Belajar Mandiri 50 menit/mg/smt 50 menit/mg/smt 60 menit/mg/smt

b Proposal Disertasi: ± 5 sks

1sks = 160 menit/minggu/semester

c Penelitian & Penulisan Disertasi: ± 30 sks 1sks = 160 menit/minggu/semester

d Seminar: ± 5 sks

1 sks = Tatap muka Belajar mandiri 100 menit/mg/smt 60 menit/mg/smt

e Karya Ilmiah Internasional: ± 20 sks 1sks = 160 menit/minggu/semester

Dasar CP Ketrampilan umum untuk program:

(13)

SE Dirjen No.526/E.E3/MI/2014

tentang

Penjelasan SN DIKTI Program Pascasarjana

• Untuk Doktor beban 72 SKS dg proporsi:

- Perkuliahan : ± 12 SKS - Proposal Tesis : ± 5 SKS - Penelitian & Penulisan Tesis : ± 30 SKS - Seminar : ± 5 SKS - Karya Ilmiah : ± 20 SKS

• Untuk Magister beban 72 SKS dg proporsi:

- Perkuliahan : ± 32 SKS - Proposal Tesis : ± 5 SKS - Penelitian & Penulisan Tesis : ± 20 SKS - Seminar : ± 5 SKS - Karya Ilmiah : ± 10 SKS

Jumlah SKS penelitian dapat mencapai lebih dari 40 SKS untuk

Magister, dan 60 SKS untuk Doktor yang dapat didistribusikan

sejak semester 1 (BILA SELARAS DENGAN PENELITIAN

MASTERNYA).

(14)

Peningkatan sks Pasca Sarjana

1. Ditujukan agar konsisten terhadap satu definisi SKS

2. Di tataran Global waktu belajar di perguruan tinggi 1200 jam (Australia) sd 1800 jam

(Jerman), Indonesia mengambil 1500 jam, sehingga defines 1 SKS 160 menit maka

rata-rata per semester emnjadi 18 SKS.

3. Di beberapa Negara menghitung sks dengan contact hours, sedangkan di Indonesia

Learning Hours/Working Load for student. Mahasiswa masih harus dipaksa untuk

belajar mandiri.

4. Peningkatan menjadi 72 sks tidak dimaksudkan untuk membebani mahasiswa

dengan bayar menjadi mahal karena tariff utk disertasi/thesis/skripsi bias lebih

rendah dibandingkan dengan Mata Kuliah

5. Juga tidak diartikan sebagai beban membimbing semakin berat

6. Namun, dengan tuntutan harus ada publikasi karya ilmiah baik dari sebagian kecil

atau seluruh karya tugas akhirnya, maka strategi pembelajaran di Pasca Sarjana

harus mengalamai pergeseran.

7. Seleksi mahasiswa pasca sarjana dianjurkan untuk diawali dengan seleksi synopsis

penelitian yang aan dilakukan, lalu kita menghargai setiap upaya mahasiswa belajar

mulai dari menyusun proposal, menguji instrument, melakukan penelitian utama,

menulis, menghadiri seminar, dan ujian serta menulis karya ilmiah untuk bahan

(15)

CONTOH DISTRIBUSI WAKTU BELAJAR

(jika S2 perlu 27 sks utk Mata Kuliah)

SEM 1 SEM 2 SEM 3 SEM 4 SEM 5 SEM 6

MATA KULIAH 12 12 3 0

PROPOSAL 5 0 0 0

UJI INSTUMEN/PENEL PENDAHULUAN

0 5 0 0

PENELITIAN UTAMA & PENULISAN 0 0 10 10

SEMINAR/KOLOKIUM 1 1 1 1

UJIAN 0 0 0 1

JURNAL 5 5 (5)

(16)

menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran

melaksanakan proses penilaian

memberikan umpan balik dan konfirmasi hasil penilaian

mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa

1. Perencanaan Penilaian

3. Observasi kinerja dan pengembalian hasil observasi

2. P e mb e ri an tug as a tau so al 4. P e mb e ri an n ilai akhi r Pelaksana Penilaian: Dosen atau Tim Dosen Pengampu tanpa atau dengan menyertakan pihak lain.

Teknik Penilaian:

Observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes

tertulis, tes lisan, dan angket

Prinsip : Edukatif, Otentik, Obyektif, Akuntabel, transparan, dan terintegrasi

4. STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Kategori Nilai: A-E atau 4-0

Kelulusan: 1. Diploma &

(17)

PROGRAM KUALIFIKASI AKADEMIK DOSEN

D-1 / D-2

K ompet en si P en di di k Seh a t Jas man i dan R ohan i Mampu men yel eng g ar ak an pen di di kan

paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan prodi, dan dapat menggunakan instruktur yang berkualifikasi akademik paling rendah lulusan D-3 berpengalaman relevan dengan prodi dan paling rendah setara dengan jenjang 6 (enam) KKNI)

paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan prodi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi

yang relevan dengan prodi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI)

D-3 / D-4

Sarjana paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan prodi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan prodi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI)

(18)

PROGRAM KUALIFIKASI AKADEMIK DOSEN

Magister

K

ompet

en

si

P

en

di

di

k

Seh

a

t

Jas

man

i

dan

R

ohan

i

Mampu

men

yel

eng

g

ar

ak

an

pen

di

di

kan

lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan dengan program studi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (delapan) KKNI)

Spesialis lulusan spesialis dua, lulusan doktor atau lulusan doktor terapan yang relevan dengan program studi dan berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun

1. harus berkualifikasi akademik lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan dengan program studi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) KKNI; 2. yang menjadi pembimbing utama, harus sudah pernah

memublikasikan paling sedikit 2 karya ilmiah pada jurnal internasional terindeks yang diakui oleh Direktorat Jenderal

S-3

(19)

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEGIATAN POKOK :

1. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian Proses Pembelajaran

2. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Pembelajaran 3. Pembimbingan dan Pelatihan

4. Penelitian

5. Pengabdian Kepada Masyarakat

KEGIATAN TUGAS TAMBAHAN

KEGIATAN PENUNJANG

Bukan Pejabat

Strukutural: Minimal 12 sks beban belajar

mahasiswa

Pejabat Strukutural: Menyesuaikan beban tugas tambahan

Pembimbing Penelitian terstuktur: Paling banyak 10 Mahasiswa

(20)

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DOSEN, TERDIRI DARI : DOSEN TETAP DAN TIDAK TETAP DOSEN TETAP:

1. Pendidik tetap pada 1 PT dan tidak menjadi pegawai tetap di tempat lain. 2. Jumlahnya minimal 75% dari jumlah seluruh dosen

3. Yang penuh waktu, minimal 6 orang per prodi

4. Program Sp-2, doktor, dan doktor terapan, minimal 2 orang guru besar

TENAGA KEPENDIDIKAN,

1. Paling rendah lulusan program D-3, kecuali untuk tenaga administrasi, paling rendah SMA atau sederajat

(21)

7. STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

SARANA

PRASARANA

Sumber daya fisik yang digunakan langsung untuk mengeksekusi suatu kegiatan

Sumber daya fisik yang digunakan untuk menunjang penyelenggaraan suatu

kegiatan

Alat peraga, pustaka, alat laboratorium, dll.

Lahan, Bangunan, jalan, jaringan, dll

HARUS SESUAI DENGAN DENGAN KEBUTUHAN ISI DAN PROSES PEMBELAJARAN DALAM RANGKA PEMENUHAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN

(22)

7. STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

1. melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran dalam setiap mata kuliah;

2. menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar isi, standar proses, standar penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai capaian pembelajaran lulusan;

3. melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan suasana akademik dan budaya mutu yang baik;

4. melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran; dan

5. melaporkan hasil program pembelajaran secara periodik sebagai sumber data dan informasi dalam pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan mutu pembelajaran

(23)

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

1. menyusun kebijakan, rencana strategis, dan operasional terkait dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, serta dapat dijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan program pembelajaran;

2. menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan program pendidikan yang selaras dengan capaian pembelajaran lulusan;

3. menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi dalam

melaksanakan program pembelajaran secara berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi;

4. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program studi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran;

5. memiliki panduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengawasan,

penjaminan mutu, dan pengembangan kegiatan pembelajaran dan dosen; 6. menyampaikan laporan kinerja program studi dalam menyelenggarakan

program pembelajaran paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi

(24)

8. STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN

BIAYA INVESTASI

BIAYA OPERASIONAL

pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan pendidikan tinggi

1. untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan operasional pembelajaran, dan biaya operasional tidak langsung

2. Ditetapkan per mahasiswa per tahun (Standar Satuan Biaya Operasional Dikti

3. Estándar Satuan Biaya Operasional Dikti ditetapkan oleh Menteri secara periodik dengan mempertimbangkan: jenis Prodi, tingkat akreditasi, dan indeks kemahalan wilayah

BIAYA PENDIDIKAN TINGGI

Perguruan tinggi wajib menyusun kebijakan, mekanisme, dan prosedur dalam menggalang sumber dana lain secara akuntabel dan transparan dalam rangka

peningkatan kualitas pendidikan

(25)

STANDA R HASIL

 memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan bu daya akademik

 Memenuh i capaian pemb elajaran lulusan

STANDA R ISI

Memuat prinsi p-prinsip kema nfaa tan , kemutahiran, dan

meng antis ipasi kebutuha n ma sa

menda ta ng

STANDA R PROSES

 Peren can aan, Pelaksanaan,dan Pelaporan Penelitian  Mempertimbangkan

stan dar mu tu, keselamatan kerja, kesehatan,

ken yaman an, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkun gan

STANDA R PENIL AIAN

 Minimal memenuhi prinsip edukatif,

ob yekt if, aku ntabel, dan transparan

 Memperh atikan kesesuaian d engan stan dar hasil, isi, dan proses penelitian  Men ggunakan metod e

dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran keter capaian kiner ja proses dan hasil.

STANDA R PENELITI

Menguasai metodologi penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, obyek, tingkat kerumitan, dan tingkat kedalaman penelitian

STANDA R SARPRAS

Fa silita s yang dima nfaa tka n untuk peneli tian memenuhi standa r mutu , keselamata n kerja, kesehata n, kenyamana n, dan keama nan peneliti, masya rka t, serta ling kunga n

ST AN DA R PE NG EL OL AA N Ke lem ba ga an p en ge lo la pe ne lit ia n ha ru s m ela ku ka n fu ng si pe re nc an aa n, pe lak sa na an , p en ge nd ali an , pe m an ta ua n, ev alu as i, da n pe lap or an ke gi at an p en eli tia n ST AN DA R P EN DA NA AN & PE M BIA YA AN PT w ajib m en ye dia kan da na ba ik u ntu k k eg iata n p em bia ya an ak tiv ita s p en elit ian m au pu n m an aje m en ke lem ba ga an pe ne litia n

(26)

STANDA R HASIL

 Penyelesaian Masalah di Masyarakat

 Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna

 Bahan P engembangan IPTEK

 Bahan P engayaan Sumber Belajar

STANDA R ISI

Kedalaman dan keluasa n ma teri bers umber da ri hasil

penelitian dan pengemba ngan IPTEK

STANDA R PROSES  Peren canaan,

Pelaksanaan,dan Pelaporan.  Mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan,

ken yamanan, serta

keamanan peneliti,

masyarakat, dan lingkungan

STANDA R PENIL AIAN  Minimal memenuhi

prinsip edukatif,

obyekt if, aku ntabel, dan

transparan

 Memperhatikan kesesuaian dengan

standar hasil, isi, dan

proses penelitian

 Tingkat kepuasan

masyarakat, terjadinya

perubahan sikap, pen getahuan, dan

keter ampilan,

teratasinya masalah,

terciptanya produk

STANDA R PELA KSANA

Menguasai metodologi penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, tingkat kerumitan, dan tingkat kedalaman sasaran kegiatan.

STANDA R SARPRAS

Fa silitas yang dimanfaatkan untuk pengabdi an kepada mas yarakat memenuhi standar mutu ,

ST AN DA R PE NG EL OL AA N Ke lem ba ga an p en ge lo la ha ru s m el ak uk an fu ng si pe re nc an aa n, pe lak sa na an , p en ge nd ali an , p em an ta ua n, ev alu as i, d an p el ap or an ke gi at an p en ga bd ia n ke pa da m as ya ra ka t ST AN DA R P EN DA NA AN & PE M BIA YA AN PT w ajib m en ye dia kan da na ba ik u ntu k k eg iata n p em bia ya an ak tiv ita

s m

au pu n m an aje m en ke lem ba ga an pe ng ab dia n k ep ad a m asy ara kat

(27)

KETENTUAN PERALIHAN

1. Rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus yang belum

dikaji dan ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

perguruan tinggi dapat menggunakan rumusan pengetahuan dan

keterampilan khusus yang disusun secara mandiri untuk proses

penjaminan mutu internal dan proses penjaminan mutu eksternal

melalui akreditasi;

2. Lahan perguruan tinggi yang digunakan melalui perjanjian sewa

menyewa paling lama 10 (sepuluh) tahun;

3. Pengelolaan dan penyelenggaraan perguruan tinggi wajib

menyesuaikan dengan ketentuan peraturan menteri ini paling

lambat 2 (dua) tahun;

4. Peraturan Menteri yang terbit sebelum peraturan ini dinyatakan

masih berlaku selama tidak bertentangan dan belum diganti

(28)

ASEAN QUALIFICATION

(29)

L

Knowledge and skills Application and Responsibility

Demonstration of knowledge and skills that:

The contexts in which knowledge and skills are demonstrated:

VIII  is at the most advanced and specialised level and at the frontier of a field

 involve independent and original thinking and research, resulting in the creation of new

knowledge or practice

 are highly specialised and complex involving the development and testing of new theories and new solutions to resolve complex,

abstract issues

 require authoritative and expert judgement with a sustained commitment to

management of research and significant responsibility for extending professional knowledge and practice and creation of new ideas and or processes.

 high levels of management and leadership VII  is at the forefront of a field and

show mastery of a body of knowledge

 involve critical and independent thinking as the basis for research to extend or redefine knowledge or practice

 are complex and unpredictable and involve the development and testing of innovative solutions to resolve issues

 require expert judgement and significant responsibility for professional knowledge, practice and management

(30)

L

Knowledge and skills Application and Responsibility

Demonstration of knowledge and skills that:

The contexts in which knowledge and skills are demonstrated:

VI  is specialisedtechnical and

theoretical within a specific field  involve critical and analytical

thinking

 are complex and changing

 require initiative and adaptability as well as strategies to improve activities and to solve complex and abstract issues

V  is detailedtechnical and theoretical knowledge of a general field

 involve analytical thinking

 are often subject to change

 involve independent evaluation of activities to resolve complex and sometimes abstract issues

IV  is technical and theoretical with general coverage of a field

 involve adapting processes

 are generally predictable but subject to change

 involve broad guidance requiring some self direction, and coordination to resolve

(31)

L

Knowledge and skills Application and Responsibility

Demonstration of knowledge and skills that:

The contexts in which knowledge and skills are demonstrated:

III  includes general principles and some conceptualaspects

 involve selecting and applying basic methods, tools, materials and information

 are stable with some aspects subject to change

 involve general guidance and require judgement and planning to resolve some issues independently.

II  is general and factual

 involve use of standard actions

 involve structured processes

 involve supervision and some discretion for judgement on resolving familiar issues

I  is basic general

 involve simple, straightforward and routine actions

 involve structured routine processes  involve close levels of support and

(32)

Proses

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

BSNP

Pergurua n Tinggi

BAN-PT

Tugas melakukan akreditasi berdasarkan PM SN Dikti

SN Dikti Tugas menyusun

SN Dikti

Tugas memenuhi PM SN Dikti

Pelaporan Status Akreditasi M a s y a r a k a t Permo honan Akredita si Status Akredita si Kerangka Kualifikasi Nasional Lembag a Akredita si Mandiri Lembag a Akredita si Mandiri Lembaga Akreditas i Mandiri Program Studi

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi

1 2 3 4 6 8 Kemristek dikti

5

SPMI

Luaran 7

SPME

9
(33)

AKRE DITAS

I

DEFINISI Kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan program studi dan perguruan tinggi

TUJUAN

a. Menentukan kelayakan Prodi dan PT

berdasarkan interaksi antarstandar dalam SN Dikti

b. Menjamin mutu Prodi dan PT baik akademik maupun non akademik

PRINSIP Independen, Akurat, Obyektif, Transparan, dan Akuntabel

AKREDITASI = SISTEM PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL

DASAR Standar Nasional Pendidikan Tinggi

SUMBER DATA/INFORMA

SI

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi

(34)

INTERAKSI ANTARSTANDA

R SN DIKTI

PROGRAM STUDI

PERGURUAN TINGGI

SN DIKTI INSTRUMEN AKREDITASI

JENIS PENDIDIKAN

PROGRAM PENDIDIKAN MODUS

PEMBELAJARAN HAL-HAL KHUSUS

LUARAN AKREDITASI

PTS

PTN

PTN-BLU

PTN-BH

TIDAK TERAKREDITAS

I

TERAKREDITAS I

BAIK

BAIK SEKALI

UNGGUL

Catatan:

a. Akreditasi PT dilakukan setelah semua Prodi terakreditasi

(35)

Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI)

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti)

Sistem Penjaminan Mutu Eksternal

(SPME)

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

(36)

Tim Pengembang Krikulum Pendidikan Tinggi

(37)

• Dengan diterbitkannya Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sebagai Peraturan Presiden no 8 tahun 2012, maka mendorong semua perguruan tinggi untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan di dalamnya.

• KKNI merupakan pernyataan kualitas SDM Indonesia, dimana tolok ukur kualifikasinya ditetapkan berdasarkan capaian pembelajaran (learning outcomes) yang dimilikinya.

• Jenjang kualifikasi merupakan kesepakatan nasional, khususnya untuk pendidikan tinggi, yaitu lulusan setiap program studi paling rendah harus setara dengan deskripsi capaian pembelajaran tertentu menurut jenjangnya.

• Kurikulum pendidikan tinggi merupakan program untuk menghasilkan lulusan, sehingga program tersebut seharusnya menjamin agar lulusannya memiliki kualitas yang setara dengan kualifikasi yang disepakati dalam KKNI.

• Konsep yang dikembangkan DIKTI (Ditjen Belmawa) selama ini dalam menyusun kurikulum dimulai dengan menetapkan profil lulusan yang kemudian dirumuskan kemampuan/kompetensinya. Dengan adanya KKNI rumusan kompetensi lulusan perlu dikaji terhadap deskripsi dan jenjang kualifikasi yang ditetapkan di dalam KKNI.

• Dalam KKNI kemampuan dirumuskan ke dalam capaian pembelajaran , dimana kompetensi tercakup di dalamnya atau merupakan bagian dari capaian pembelajaran.

• Penggunaan istilah kompetensi yang digunakan DIKTI selama ini sebenarnya setara dengan capaian pembelajaran yang digunakan dalam KKNI, hanya karena didunia kerja penggunaan istilah kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang sifatnya lebih sempit, dan karena terkait dengan uji kompetensi dan sertifikat kompetensi, serta referensi tentang kerangka kualifikasi di dunia internasional digunakan istilah lear i g outco es yang diterjemahkan menjadi capaian pembelajaran maka selanjutnya dalam kurikulum pernyataan kemampuan lulusan digunakan istilah capaian pembelajaran.

• Di dalam KKNI deskripsi capaian pembelajaran dirumuskan ke dalam empat unsur, yaitu unsur sikap dan tatanilai, unsur kemampuan kerja, unsur penguasaan keilmuan, dan unsur hak/kewenangan dan tanggung jawab.

• Unsur sikap dan tatanilai dideskripsikan dalam deskripsi umum, sedang ketiga unsur yang lain harus dirumuskan tersendiri yang merupakan ciri lulusan prodi tersebut. Ketiga unsur tersebut ditetapkan oleh menteri atas usulan forum program studi sejenis dan telah diperiksa oleh tim pakar yang ditunjuk oleh menteri cq Dirjen DIKTI.

• Berdasarkan rumusan capaian pembelajaran tersebut kurikulum suatu program studi disusun. Oleh karena itu forum program studi sejenis perlu merumuskan capaian pembelajaran lulusannya menurut strata dan jenis pendidikannya agar lulusannya memiliki kualifikasi yang sesuai dengan jenjang kualifikasi dari KKNI.

(38)

Kurikulum

Nasional

KBI :

MKU

MKDK

MKK

MK Wajib 100-110 sks

Kurikulum inti

& Institusional

KBK :

Kompetensi Utama

Kompetensi Pendukung

Kompetensi Lainnya

Kompetensi Utama : kesepakatan

program studi sejenis

Kurikulum

Pendidikan Tinggi

KKNI dan SNPT :

Kompetensi lulusan =

capaian pembelajaran

minimum

Perumusan kompetensi

(39)

RANCANGAN TUGAS

Tgs 1 Studi kasus

RENCANA PEMBELAJARAN

Mng Pokok Bahasan Ref.

1 Lingkup

manajemen

2 Manajemen 3 Perkembangan

. UTS .

.

15 UAS

b.

PEMBELAJARAN

(ACTUAL CURRICULUM)

a. RENCANA

(CURRICULUM PLAN)

PROSES PEMBELAJARAN

PROSES EVALUASI

(Assessment)

PENCIPTAAN SUASANA AKADEMIK

DAFTAR MATA KULIAH

SEMESTER I sks

1 Manjemen I 4

2 Pengantar Ekonomi 3

3 Statistik 3

4 Bahasa Indonesia 2

5 Bahasa Inggris 2

6 Pancasila 2

7 Olah raga 2

(40)

New Entrepreneurial

Education

Focus

Expectations

Leadership Ownership

Old Industrial

Education

Content

Teacher

What

Expert

Passive

Feared

Programmed

Theory

Process

Student

Who & How

Learning tools

Generators

Facilitator

(41)

GBPP dan SAP

ACUANNYA

Kurikulum program studi yang sudah

ada atau yang baku

Rumusan tujuan Pendidikan

Dilakukan untuk evaluasi kurikulum lama

Dirumuskan oleh Senat dan Pimpinan PT

Tim

Pengembang Kurikulum

Program studi

Setiap dosen pengampu mata kuliah

Mata kuliah & sks

Struktur kurikulum

Bahan kajian setiap bidang ilmu

Tracer

Study

Analisis

(42)

GBPP dan SAP

Tujuan Pendidikan

Tracer Study Analisis

SWOT

&

Mata kuliah & sks

Struktur kurikulum

(43)

(capaian pembelajaran)

dirumuskan dalam

KONSEP LULUSAN

PROFIL LULUSAN

MUTU LULUSAN &

RELEVANSI

termuat dalam Visi dan Misi

dicapai dengan

PROGRAM AKADEMIK

utamanya dalam

dicapai dengan

Strategi Pembelajaran

(SCL)

hard skills soft skills

mendukung & melengkapi

KOMPETENSI LULUSAN

Pengaturan

Bahan Kajian

(44)

Masukan

Asosiasi & Stake holders

Kebijakan

Universitas & Program Studi

Tugas Tim Kurikulum Prodi

Kelompok Studi/ Bidang studi /

Laboratorium

Keterlibatan

semua dosen prodi

Ketetapan

Program studi dan Universitas

Tugas

(45)

Konsep & Strategi pembelajaran Pemilihan bahan kajian : Tingkat keluasan, Tingkat kedalaman, Tingkat kemampuan yang ingin dicapai

Konsep mata kuliah terintegrasi

Matriks bhn kajian - capaian pembelajaran

Konsep mata kuliah dan besarnya sks

Struktur kurikulum & Rancangan pembelajaran

DOKUMEN KURIKULUM BARU

Kebijakan Universitas & Program Studi Peta keilmuan Program Studi Kelompok Studi/ Bidang studi /

Laboratorium

Keterlibatan

semua dosen

Tugas Tim Pengembang Kurikulum Prodi Masukan Asosiasi & Stake holders Ketetapan Program studi Konsep kurikulum 4 pilar pendidikan

UNESCO

Tugas Tim Pengembang Kurikulum Prodi

Analisis SWOT

(University values) (Scientific vision Prodi)

(46)

PROFIL LULUSAN S1

CAPAIAN PEMBELAJARAN MINIMUM

CAPAIAN PEMBELAJARAN TAMBAHAN SESUAI VISI-MISI PT SENDIRI

1 Manajer /

Administrator

Mampu mengelola bagian dari industri pertanian berdasarkan prinsip

manajemen

Memiliki leadership

2 Peneliti

Mampu melakukan penelitian sesuai kaidah keilmuan dan mampu

mengkomunikasikan hasilnya.

Memiliki kepekaan terhadap masalah pertanian

3 Pendidik

Menguasai prinsip-prinsip

Memiliki kemampuan untuk belajar sepanjang hayat

Mampu berkomunikasi dalam forum ilmiah bidang pertanian

4 Penyuluh Mampu merencanakn dan melaksanakan program penyuluhan bidang pertanian

Dikaji apakah kemampuan lulusannya sudah

(47)

(4) PENILAIAN/ASSES. tingkat ketercapaian (1) CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning outcomes) (Kopetensi Lulusan) (2) BAHAN KAJIAN/ materi ajar yang

harus dikuasai

(3)

DICAPAI LEWAT strategi

pembelajaran

Penilaian proses sama pentingnya dengan penilaian produk/hasil belajar. Penggunaan instrumen rubrik dan porto folio Sesuai dengan

deskripsi KKNI baik kelengkapan unsur deskripsinya maupun level kualifikasinya

Merupakan hasil kesepakatan prodi sejenis

Tetapi setiap Prodi tetap bisa menambah kemampuan

lulusannya sesuai dengan visi dan misi PT nya

masing-masing.

Sesuai dengan rumpun ilmunya

Dipilih yang diperlukan untuk memenuhi capaian pembelajaran

tersebut

Berdasarkan bidang keilmuan yang akan dikembangkan

Ditambah dengan keilmuan yang dibutuhkan lulusan untuk masa depan

(48)

Paragraf 2 UUPT Tahun 2012

RUMPUN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Pasal 10

1) Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan

kumpulan sejumlah pohon, cabang, dan ranting Ilmu

Pengetahuan yang disusun secara sistematis

2) Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

terdiri atas :

a.

rumpun ilmu agama

b. rumpun ilmu humaniora

c.

rumpun ilmu sosial

d. rumpun ilmu alam

e.

rumpun ilmu formal

, dan

(49)
(50)

ISYU

ISYU

STUDI LAHAN DAN

LINGKUNGAN

KO

NSE

P

TA

N

A

M

PROSES

PA

NEN

HA

SIL

PE

NE

LIT

IAN &

PE

NG

EM

BA

NG

AN

TEKNIK PERAWATAN PENDEKATAN

BARU

KRITERIA MUTU STUDI /

ANALISIS OBYEK PERTANIAN

PEMBIBITAN &

PROSES TANAM PEMASARAN PROSES

KEBIJAKAN PERTANIAN

(KETAHANAN PANGAN)

(51)

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

Pembentukan mata kuliah

BAHAN KAJIAN

MATA KULIAH

PROFIL

LULUSAN

1

2

3

(52)

MATRIKS UNTUK PEMBENTUKAN MATA

KULIAH

RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

BIDANG KEILMUAN PRODI

Bidang

kajian Bidang kajian Bidang kajian Bidang kajian Bidangkajian

1 Kemampuan merancang arsitektur

2 Kemampuan mengkomunikasikan ide.

3 Kemampuan bekerjasama

4 Memiliki kepekaan masalah nyata

5 Kemampuan membaca gambar

6 Memiliki kemampuan managerial & leadership

7 Mempunyai kemampuan dasar praktek

8 Kemampuan belajar sepanjang hayat

9 Berfikir & berkomunikasi secara akademik& etis.

10 kemampuan mengembangkan arsitektur

(53)

MATRIKS UNTUK PEMBENTUKAN MATA

KULIAH

RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

BIDANG KEILMUAN PRODI

Inti keilmuan pendukung IPTEKS pelengk IPTEKS dikemb Yang ms dpn Untuk Ciri PT

1 Kemampuan merancang arsitektur

2 Kemampuan mengkomunikasikan ide.

3 Kemampuan bekerjasama

4 Memiliki kepekaan masalah nyata

5 Kemampuan membaca gambar

6 Memiliki kemampuan managerial & leadership

7 Mempunyai kemampuan dasar praktek

8 Kemampuan belajar sepanjang hayat

9 Berfikir & berkomunikasi secara akademik& etis.

10 kemampuan mengembangkan arsitektur

11 Menjunjung tinggi norma akademik

Te or i, m e tod e De sa in a rs . Str u ktu r b a n g . Se n i Sa in s a rs -t e k P e rk. A rs. P e re n ca n a a n La n sek a p a rs P e rm u ki m a n In te ri or A rs n u sa n ta ra CA D Str a te g i p e m b Li n g k & I T Mata kuliah

A

Mk

B

m k
(54)

KOMPETENSI (CP)

BAHAN KAJIAN

1 2 3 N

1 MK1 MK2

2 MK3

3

4 MK4

5 MK6

6

7 MK5

8

9

10

MK1 & MK2

beda jenis bahan kajian dalam satu

capaian pembelajaran

MK3

tiga bahan kajian dgn capaian pembelajaran yang sama.

MATA KULIAH ADALAH BUNGKUS

DARI BAHAN KAJIAN

MK5 & MK6 satu bahan kajian

(55)

Semester

MATA KULIAH ALTERNATIF sks

1 2 3 4 5 6 7 A B C

Sem 12

Sem 11

Sem 10

Sem 9

Sem 8 18 12 10

Sem 7 18 18 18

Sem 6 18 19 19

Sem 5 18 19 19

Sem 4 18 19 19

Sem 3 18 19 19

Sem 2 18 19 20

Sem 1 18 19 20

Program

Pendidikan

(56)

MEMBANGUN STRUKTUR KURIKULUM

(ada dua model struktur kurikulum)

• Berdasar strategi pembelajaran

• Prasyarat dieliminir dalam proses pembelajaran

• Integrasi lebih awal.

Ma the ma tic & Basic Sci e n ce Basic Engin e e ri n g (En gin e e ri n g Prin cipa l) Engine e ri n g De sign Engin e e ri n g D isp li n e Sp e cial iz a ti on Hu minity , Soc ial sc ie n ce, p rof e sio n al p ractic e & E thi c Engineering Disipline Specialization Engineering Design Basic Engineering (Engineering Principle)

Mathematic & Basic

Science Hu

mani stic ,s o ci al sci e n ce , p rof e sio n al p ractic e & ethic

• Berdasar logika keilmuan.

• Asumsi dasar, ada prasyarat.

(57)
(58)

SEM Jml sks MATA KULIAH DAN BESARNYA sks

VIII 14 Peng Technp (2) Proyek akhir (8) Pnd Agama (2) Pnd Kwrngr (2)

VII 18 Etika profesi (2) Seminar Ars (4) Peranc Ars 7 (6) Pilihan (3) A2 Pilihan (3) B2

VI 18 Praktek prof (3) Penelt. Ars (3) Peranc.Ars 6 (6) Pilihan (3) A1 Pilihan (3) B1

V 18 Lansekap Ars (3) Teori Ars (3) Peranc Ars 5 (6) Strkt Ars 2 (3) Prnc Interior (3)

IV 20 Ars Nus (2) Dsr PArs 2 (3) Peranc Ars 4 (6) Strkt Ars 1 (3) CAAD 2 (3) Sain AT. (3)

III 20 Ars Barat-As (2) Dsr PArs 1 (3) Peranc Ars 3 (6) Kons bang II (3) CAAD 1 (3) Utilitas (3)

II 18 Peng I Lingk (2) Peng. Ars (3) Peranc Ars 2 (6) Kons bang I (3) B.Inggris (2) Fisika Bang (2)

I 18 Peng TI Kom (2) Estetika Rupa (3) Peranc. Ars 1 (6) Mek Tek (3) B.Indonesia (2) Mtmtk ars(2)

CONTOH KONSEP KURIKULUM

(59)

Laboratorium (B ida ng Studi) DENT AL CARE DENTAL M EDICA L SCIE NCE ANA TOM I & RADIO LO GI

Laboratorium (Bida

ng

Studi)

Laboratorium (Bida

(60)
(61)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

email:

isailah@yahoo.com

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Proses pemberian layanan pada dasarnya bertujuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan karakter masing-masing, untuk itu guru pembimbing perlu mengikuti

[C2, P2, A2] Memahami berbagai bentuk pengalamatan, set instruksi dan opcode standar mikroprosesor, dan mampu menganalisis proses kerja yang terjadi 4,5 Mahasiswa mampu..

al- Ma’arij (70) ayat 19-35 adalah sebagai berikut: mengerjakan shalat pada setiap waktu yang ditetapkan, menunaikan zakat dan mengeluarkan sedekah, beriman kepada adanya

• Dosen program spesialis satu dan spesialis dua harus berkualifikasi lulusan spesialis dua, lulusan doktor atau lulusan doktor terapan yang relevan dengan program studi

informasi potensi pemanfaatan dan teknik perbanyakan yang telah dilakukan di Kebun Raya Cibodas dapat diaplikasikan dalam masyarakat untuk pemanfaatan berkelanjutan

20 juli 2018, saya mulai memasuki jajaran isi semua Polres yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya, dari situ saya menganalisis dan mengganti semua konten dengan data yang seharusnya

paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan prodi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan prodi dan berkualifikasi