• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN METODE DISKUSI MATERI BERIMAN PADA HARI AKHIR KELAS XII SMAN 2 KAHAYAN KUALA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN METODE DISKUSI MATERI BERIMAN PADA HARI AKHIR KELAS XII SMAN 2 KAHAYAN KUALA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

MENGGUNAKAN METODE DISKUSI MATERI BERIMAN PADA HARI AKHIR KELAS XII SMAN 2 KAHAYAN KUALA

TANIYAH

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan untuk perbaikan terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 2 Kahayan Kuala.

Pembelajaran didesain dengan metode diskusi. Pelaksanaan ini berlangsung dari tanggal 05 sampai 29 Desember 2022. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi. Observasi dilakukan untuk mengamati cara berfikir kritis dalam aktivitas diskusi peserta didik. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian metodologi yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Adapun yang menjadi sampel penelitian adalah peserta didik kelas XII SMA Negeri 2 Kahayan Kuala, yang terdiri dari 10 orang peserta didik.

. Penelitian tindakan kelas ini menerapkan pembelajaran metode Diskusi dengan tujuan: (1) Untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan metode Diskusi dapat meningkatkan cara berfikir kritis peserta didik (2) untuk mengetahui persentase Berfikikir Kritis peserta didik (3) untuk mengetahui aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil temuan penelitian yang diperoleh adalah: (1) Cara berfikir peserta didik dalam pembelajaran menunjukkan peningkatan dari siklus ke siklus. Pada siklus I cara berfikir peserta didik menunjukkan skor 68,21%, kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi 97,5%, (2). Berdasarkan temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode Diskusi dapat meningkatkan cara berfikir kritis peserta didik. Berpikir adalah suatu keaktipan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan terarah kepada suatu tujuan. Berpikir sebagai suatu kemampuan mental seseorang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Berpikir kritis adalah menggunakan akal budi secara tajam dalama menganalisis sesuatu atau informasi untuk memperoleh ide-ide baru guna memperbaiki keadaan menjadi lebih baik dari semula. Secara umum berpikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi. Untuk emahami informasi secara mendalam dapat membentuk sebuah keyakinan kebenaran informasi yang didapat atau pendapat yang disampaikan.

Kata Kunci : Berpikir kritis, Konsep, Beriman Kepada Hari Akhir

(2)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya PENDAHULUAN

Dalam mewujudkan tujuan Pendidikan nasional, Pendidikan agama islam di sekolah memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, Pendidikan agama islam di Indonesia dimasukkan kedalam kurikulum nasional yang wajib diikuti oleh semua anak didik mulai dari seklah dasar hingga sampai perguruan tinggi. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, selama ini dalam mengajar guru cenderung bersifat informative atau hanya transfer ilmu pengetahuan dari guru ke siswa sehingga siswa belum terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu siswa belum terangsang untuk berpikir kritis dalam preoses pembelajaran.

Sedangakan alasan peneliti memilih mata pelajaran Pendidkan Agama Islam digunakan sebagai materi penelitian, karena dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam dapat membantu siswa untuk 1) menjalani kehidupan sehati-hari secara efektif, 2) memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, fleksible, dan inovatif, 3) mengembangkan pengertian tentang konsep-konsep Pendidikan Agama Islam, 4) memberikan pemecahan pada dilemma moral sehubungan dengan isu-isu sains dan tekhnologi, 5) menyiapkan diri untuk studi pada tindakan lebih lanjut.

Untuk mengetahuai apakah peserta didik telah berhasil menguasai materi yang disampaikan oleh guru, peneliti akan menerapkan metode pembelajaran diskusi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yang diharapkan dapat membantu meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Peserta didik secara individu akan membangun kepercayaan diri terhadap kemampuannya dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran, sehingga secara berangsur-angsur akan mengurangi rasa cemasnya terhadap kesulitan berpikir kritis yang sebelumnya di alami. Maka dari itu, peneliti hendak melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Menggunakan Metode Diskusi Materi Beriman Pada Hari Akhir Kelas XII SMAN 2 Kahayan Kuala

Adapun penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Menggunakan Metode Diskusi Materi Beriman Pada Hari Akhir Kelas XII SMAN 2 Kahayan Kuala. Artinya tidak hanya terbatas pada meningkatkan pengetahuan melainkan juga mengembangkan kemampuan dan siswa dalam mengatasi pemecahan masalahan. Adapun hasil tes pada tiap siklus dan tingkat pemahaman siswa pada tiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut.

Berpikir adalah suatu keaktipan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan terarah kepada suatu tujuan.1Berpikir sebagai suatu kemampuan mental seseorang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Berpikir kritis adalah menggunakan akal budi secara tajam dalama menganalisis sesuatu atau informasi untuk memperoleh ide-ide baru guna memperbaiki keadaan menjadi lebih baik dari semula. Secara umum berpikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi. Untuk emahami informasi secara mendalam dapat

(3)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya membentuk sebuah keyakinan kebenaran informasi yang didapat atau pendapat yang disampaikan. Proses aktif menunjukkan keinginan atau motivasi untuk menemukan jawaban dan pencapaian pemahaman. Dengan berpikir kritis, maka pemikir kritis menelaah proses berpikir orang lain untuk untuk mengetahui proses berpikir yang digunakan suah benar dan (masuk akal atau tidak).

Sederhananya, berpikir kritis adalah kemampuan berpikir dengan rasional dan melihat permasalahan secara objektif sehingga hasil yang akan diperoleh tidak bisa dan sesuai dengan kenyataan yang ada.

METODOLOGI PENELITIAN

Subjek yang akan diteliti atau sampel yang akan diteliti adalah peserta didik kelas XII SMA Negeri 2 Kahayan Kuala mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Materi Beriman Pada Hari Akhir. Kelas tersebut dirasa banyak peserta didik yang mengalami kesulitan berpikir kritis dan tidak sedikit yang kesulitan untuk mengemukakan pendapatnya ketika menjalani proses pembelajaran dikelas. Akibatnya peserta didik kurang dapat mengetahui dan memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru dan memperoleh prestasi belajar yang rendah. Sehingga proses pembelajaran pendidikan agama Islam menjadi tidak efektif dan efesien.

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini berlangsung. Penelitian ini dilaksanakan pada 04 sampai 19 Desember 2022-2023. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 2 Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau.

Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom action research), adalah penelitian Tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung, penelitian yang digunakan penulis yaitu mengenali adanya kesulitan dalam proses belajar mengajar, baik dari segi guru/pengajar, peserta didik, maupun interaksi komponen-komponen pembelajaran (bahan ajar, media, pendekatan, metode, strategi, seting kelas, penilaian), sehingga dapat mencari solusi yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi real kelas tersebut. Penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa belum optimal. Hal ini nampak pada aktivitas belajar siswa masih rendah dan hanya terfokus pada guru sebagai sumber belajar.

Adapun prosedur tindakan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan (perencanaan).

a) Membuat jadwal penelitian.

b) Melakukan diskusi dengan teman sejawat, guru mitra dan semua pihak yang membantu dalam pelaksanaan tindakan.

c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

d) Membuat lembar observasi yang digunakan dalam pengamatan proses belajar mengajar.

(4)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya e) Menetapkan alat bantu dan sumber belajar yang relevan dengan

materi pelajaran.

f) Mempersiapkan lembaran kerja untuk melihat penguasaan materi pembelajaran sekaligus keterampilan berpikir kritis siswa.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode diskusi.

3. Tahap Analisis dan Refleksi.

Melaksanakan analisis dan refleksi terhadap hasil penilaian dan pengamatan Jika pada siklus I belum memberikan hasil yang diharapkan maka dilanjutkan ke siklus II.

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian tindakan kelas adalah:

Metode Observasi

Pengamatan (observasi) ini digunakan untuk melihat kesesuaian RPP yang digunakan serta langkah-langkah pembelajaran pada metode diskusi Angket keterampilan berpikir kritis siswa. Penggunaan metode observasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi Beriman Kepada Hari Akhir.

observasi ini akan dilaksanakan dua kali yakni pada siklus I dan siklus II.

Pada penelitian tindakan kelas ini analisis data yang digunakan adalag data observasi. Data observasi menggambarkan persepsi dan kesan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis data observasi keterampilan berpikir kritis Melakukan penyekoran berpikir kritis yang dilanjutkan dengan penentuan nilai-nilai berpikir kritis dengan rumus:

Persentase = Jumlah skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal

Setelah mendapatkan Jumlah persentase hasil observasi keterampilan berpikir kritis peserta didik, dilakukan pemberian kategori skor untuk mengetahui peningkatan kategori aspek- aspek pernyataan tentang keterampilan berpikir kritis peserta didik.

3.1 Kategori Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik No Rentan Persentase Keterampilan

Berpikir Kritis (%)

Kategori

1. 4 Aktif Sekali

2. 3 Aktif

3. 2 Cukup Aktif

4. 1 Kurang Aktif

HASIL PENELITIAN

(5)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya Suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan dianggap tuntas secara klasikal jika siswa mengalami peningkatan berpikir kritis dengan persentase jumlah siswa yang lulus mencapai 70% dengan memperoleh nilai lebih dari 70.

Dalam penelitian awal ini menunjukkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas XII SMAN 2 Kahayan Kuala semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023 dalam pembelajaran PAI di bawah standar, hal ini ditunjukkan dengan peserta didik yang berada pada kategori di bawah standar yaitu persentase 68,21%.

Sebagaimana ditampilkan pada tabel hasil observasi berikut;

Tabel Hasil Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus No Interval Kategori Persen

I

1 1 Kurang Aktif 0

2 2 Cukup Aktif 0

3 3 Aktif 68,21

4 4 Sangat Aktif 0

Grafik Hasil Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XII Siklus 1.

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Data hasil keterampilan berpikir kritis siswa pada kegiatan siklus II yang diambil kepada siswa di akhir kegiatan Siklus II. Secara terperinci hasil keterampilan berpikir kritis siswa kelas XII SMAN 2 Kahayan kuala dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel Data Hasil Observasi Berpikir Kritis Siklus II

NO Nama Siswa Item Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 Jumlah

1. Banah 4 4 4 4 4 4 4 28

2. Hamlani 4 4 4 4 4 4 4 28

3. Maulana sidik 3 3 3 3 3 3 3 21

0 10 20 30 40 50 60 70 80

0 - 54,9 (Kurang)

55 - 64,9 (Cukup)

65 - 79,9 (Baik) 80 - 100 (sangat baik)

0 - 54,9 (Kurang) 55 - 64,9 (Cukup) 65 - 79,9 (Baik) 80 - 100 (sangat baik)

(6)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

4. M . Jimni 4 4 4 4 4 4 4 28

5. Noor Hilmiah 4 4 4 4 4 4 4 28

6. Radatunnisa 4 4 4 4 4 4 4 28

7. Rahimah 4 4 4 4 4 4 4 28

8. Sya’bani 4 4 4 4 4 4 4 28

9. Siti Maisyarah 4 4 4 4 4 4 4 28

10. Zainuri 4 4 4 4 4 4 4 28

Jumlah 273

Persepsi = Jumlah skor yang diperoleh × 100 % (Nilai maksimal x jlh soal x jlh siswa)

= 273 × 100 % 280 = 27.300 280 = 97,5 %

Hasil Analisis Kuisioner Motivasi Siswa

Siklus No Interval Kategori Persen

II

1 1 Kurang Aktif 0

2 2 Cukup Aktif 0

3 3 Aktif 0

4 4 Sangat Aktif 97,5

Jadi peningkatan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI materi iman kepada hari akhir kelas XII adalah 97,5 % dan dalam kategori baik dan melebihi persentase yang ditentukan yaitu 70 %.

Grafik Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XII Siklus II

Hasil penelitian pembelajaran pada siklus II, untuk peningkatan keterampilan berpikir kritis pelajaran PAI materi iman kepada hari akhir di kelas XII SMAN 2

0 20 40 60 80 100

0 - 54,9 (kurang)

55 - 64,9 (cukup)

65 - 79,9 (baik)

80 - 100 (sangat baik)

Grafik Siklus II

Grafik Siklus II

(7)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya Kahayan Kuala tahun pelajaran 2022/2023 Pada siklus II ini data yang diperoleh yaitu:

a. Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin meningkat, karena pembelajaran dengan Metode diskusi.

b. Interaksi antar guru dan siswa juga sering terjadi karena guru memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa.

c. Hasil akhir siklus pembelajaran ke II ini semakin meningkat dibanding siklus I, dari rata-rata 68,21% menjadi 97,5 %. Dengan demikian, secara klasikal keterampilan berpikir kritis siswa pada materi iman kepada hari akhir semakin meningkat. Adapun perbandingan antara kedua Siklus di atas, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel Perbandingan Hasil Motivasi Belajar Siklus I dan II No Pelaksanaan Siklus Hasil Persentase

1. Siklus I 68,21 %

2. Siklus II 97,5 %

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode diskusi mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi iman kepada Allah pada siswa kelas XII SMAN 2 Kahayan Kuala. Ditandai hasil keterampilan berpikirkritis peserta didik pada siklus I yaitu 68,21% pada kategori aktif, sedangkan pada siklus II hasil observasi keterampilan berpikir kritis peserta didik yaitu 97, 5 % pada kategori sangat aktif dengan skor konvensi 69 % - 100 %. Maka dapat disimpulkan bahwa siklus I ke siklus II keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi iman kepada hari akhir meningkat setelah menggunakan metode diskusi.

Setelah melihat kondisi yang ada, serta berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, peneliti memberikan beberapa saran sebagai masukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai berikut:

1. Guru

a. Kualifikasi guru SMA yang telah baik dan profesional yang ada di SMAN 2 Kahayan Kuala, hendaknya lebih ditingkatkan profesionalitasnya baik melalui jalur akademik dengan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah dan pengembangan profesi lainnya seperti seminar, lokakarya, penataran/penelitian,diskusi- diskusi antar guru serumpun, dan aktif dalam MGMP yang ada;

b. Secara alami manusia memang diciptakan dalam keberagaman (Varibilitas). Masing-masing peserta didik memiliki keterbatasan,

(8)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya sehubungan dengan kemampuan yang dimiliki, termasuk kemampuan akademik, maupun minatnya. Karena itu guru smp khususnya guru kelas XII SMAN 2 Kahayan Kuala hendaknya memahami bahwa perbedaan dalam kemampuan tersebut memerlukan bentuk-bentuk perlakukan yang berbeda dalam belajar, selain perlakuan-perlakuan yang bersifat kolektif;

c. Jika guru menginginkan pembelajarannya berhasil dalam membawa peserta didiknya menuju ketuntasan pencapaian kompetensi secara optimal, maka seharusnya upaya memfasilitasi peserta didik dengan aneka ragam cara remidial, pengayaan, maupun percepatan merupakan suatu keniscayaan (necessarry being) dan mutlak harus dilakukan dalam pembelajaran.

2. Peserta Didik

a. Lebih rajin dalam belajar dan respon terhadap pembelajaran yang dilakukan;

b. Meningkatkan lagi kemampuan belajar dengan belajar melalui diskusi teman.

DAFTAR PUSTAKA

l-Abrasyi, Muhammad Athiyyah. Prinsip-prnsip Dasar Pendidikan Islam.

Bandung: Pustaka Setia, 2003.

Ali, Mohammad. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi.

Bandung: Angkasa, 1978.

Ali, Muhammad Daud. Pendidikan Agama Islam.

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997.

Al Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islami. Bandung:

Citapustaka Media Perintis, 2008.

Al Rasyidin, Percikan Pemikiran Pendidikan: dari Filsafat Hingga Praktik Pendidikan.

Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2009.

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:

Ciputat Pers, 2002.

Asy-Syalhub, Fu`ad bin Abdul Aziz. Begini Seharusnya Menjadi guru.

Jakarta: Darul Haq, 2008.

Arikunto, Suharismi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Bumi Aksar, 2006.

(9)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya B. Uno, Hamzah. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang

kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Depag RI. Al-Qur`an Terjemah dan terjemah Mufradat.

Jakarta: Mumtaaz Media Islami, 2007.

Fu`ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub. Begini Seharusnya Menjadi Guru.Jakarta: Darul Haq,

2008.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini ditinjau dari ciri-ciri guru yang profesional yang meliputi: (1) mampu menunjukan sikap dan pengetahuan yang berkualitas dalam menjalankan tugas-tugas

Senada dengan pernyataan tersebut, hasil wawancara dengan guru fisika SMA Negeri 9 Malang menyatakan bahwa media yang menyajikan materi secara langsung tidak cocok

Hasil temuan yang berbeda dari para peneliti - peneliti yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk menguji kembali pengaruh operating leverage dan

Manusia selalu terdorong untuk berhubungan satu dengan yang lain demi kelangsungan hidupnya (Jualiardi, 2014, hal.77). Hal ini dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial.

Jobdiscribtion : Pemilik saham terbesar, sebagai dewan Pengawasan dan Evaluasi seluruh rumah makan PTM. Serta menjadi atasan para pimpinan RM PTM setiap cabang

Untuk itu perlu dilakukan penelitian pengaruh pemberian ekstrak teh hijau (sebagai antioksidan) terhadap potensial membran sel telur ikan nila ( Oreochromis Niloticus ) yang

Praktik Pengalaman Lapangan meliputi semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sabagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

[r]