BANDUNG EKSPRES
o
Selasa
eRabu
o
Kamis
0
Jumat
dcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
o
Sabtu
o
Minggu
4
5
20
6 7
21
22
8
SRQPONMLKJIHGFEDCBA
2 3
9
10
11
24
25
26
12
6 )
27
28
14
15
29
30
31
o
Mar
eJun
OJul
OAgs
OSep
OOkt
ONov
ODes
B e la s a n
K a u m D ifa b e l A s a l B a n d u n g
Ik u ti
SNM~TN
2 0 1 2
Tetap Yakin Lulus Meski Bersaing
dengan
4 0
Ri u Peserta
OApr
OMel
H a r a p a n d a n clta-cita u n t u k m a s u k k e p e r g u r u a n t in g g i n e g e r i d i d e p a n m a t a . M e n a n t i m e r e k a , c a lo n m a h a s is w a y a n g t e r s e le k s i:
T a k h a n y a b a g i m e r e k a y a n g m e m ilik i f is ik m u m p u n i, n a m u n . k a u m d if a b e l p u n t e n t u n y a p u n y a h a k y a n g s a m a m e n ja d i p in t a r d i p e r g u r u a n t in g g i n e g e r i.
J a t n ik a S a d e li, B a n d u n g
BUKAN
berarti perguruan tinggi sw asta tak layak dipilih. N arnun, para sisw a lulusan SM A dan se-derajat tentunya m em iliki harapan lain untuk lebih sekedar gengsi: lebih m urah atau m endapatkan ilm u dari ban yak praktisi.D an cita-cita m asuk ke pergu-runan tinggi itupun ditunjukkan oleh sem bilan orang-berkebu-tuhan khusus atau biasa disebut difabel- dari sekitar 13 orangyang diperlakukan khusus dalam m
e-ngikuti Seleksi N asional M asuk Perguruan T inggi N ergeri (SN M PT N ) 2012.
K e-13 orang sisw a yang berke-butuhan khusus tersebut di an-taranya lim a orang tuna netra, tiga orang tuna rungu, satu orang tuna daksa (pakai kursi roda, R ed) serta em pat orang sisanya tengah sa kit karena kecelakaan (dua di anta-ranya terpaksa m engerjakan dalam A m bulan).
K egigihan itu, diperlihatakan
sisw a asal SL B C iteurep C im ahi, M eutia D ara (20). G adis berke-rudung ini m erupakan segelintir peserta berkebutuhan khusus lain-nya (tuna netra), yang bersaing dengan 40 ribu peserta ujian SN -. M PT N lainnya-.
A nak pertam a dari tiga
bersau-dara ini, bercita-cita ingin m enjadi guru, dan ia dengan m an tap m e-m ilih jurusan Pendidikan L uar B iasa (PL B ) dan Ilm u P engetahuan Sosial (IPS) dan sem uanya di U ni-versitas Pendidikan Indonesia (U P!). "D eg-degan saja. B aru pertam a m ungkin, untuk m engikuti ujian SN M PT N ini lebih pad a persiapan pem antapan belajar, dengan ta-nya-tanya ke yang sudah berpe-ngalam an," ujar M eutia dengan penuh sem angat kepada w arta-w an saat m enunggu w aktu pe-laksanaan ujian. .
T aI< aaagam oaran untuk m un-dur, takada kata patah sem angat saat gugur, D ara yakin dia bias lulus dalam ujian tersebut. M eski m em ang, orangtunya sudah m e-m iliki rencana cadangan jika anak-nya itu tak lulus, disekolahkan ke perguruan tinggi sw asta. "T etep m au berusaha dulu," singkatnya.
O rang tua M eutia, D idin Su-hendar (48) m engaku, cukup berdebar saat anaknya berkei-nginan untuk ikut S M PT N . T api dengan keyakinan yang diper-lihatkan oleh anaknya, diapun m engaku, sangat m endukung keinginan anaknya. Salah sa-tunya dengan m engantar anak-nya hingga pintu m asuk ruang ujian.
"M eutia m au jadi guru, dan insya A llah siap m engikuti ujian u n tuk rnasuk jurusan pendi-dikan L uar biasa atau IPS di U PI" harapnya
R asa yakin dalam hati D idin jika anaknya akan lulus karena anaknya m em punyai kelebihan dalam daya ingat. "C ontohnya kalau sesuatu yang dikatakan orang tua, dia pasti ingat. D i sisi lain, anak saya juga pernah juara M T Q SL B juara 3 tingkat pro-vinsi" ungkap.n a.
A 8 1 A N T 0 A 0 1 3 A I'O ..N G E K S P R E S
K H U S U S : S e ju m la h p e s e r t a d a n p e n d a m p in g t e r lih a t b e r a d a d i r u a n g a n k h u s u s p e s e r t a d if a b e l ( b e r k e b u t u h a n k h u s u s ) , k e m a r in . M e r e k a b e r s a in g b e r s a m a 4 0 r ib u p e s e r t a n o r m a l.
K llp ln e H u m a s U n p a d 2 0 1 2
i ruangan lain, N urul H ijja (17) lihat terbaring dalam am bulan. N urul H ijja yang m engala.m i sakit m aag kronis sudah sejak enarn hari lalu diraw at di R S Santo Y usuf. la adalah sisw i asal SM U Pribadi B oarding School B andung .
T am pak terIihat raut w ajah yang yang lesu dan m enahan sakit saat ia satu dem i satu m enjaw ab pertannyaan dari soal yang di-bacakan pengaw as, N urul m e-m aksakan m engikuti SN M PT N tahun ini guna m engejar cita-cita m enjadi seorang dokter di salah sa tu perguruan tinggi negeri.
D alam A m bulan N opol B 8975 C T yang diparkir tidak jauh dari ternpat pelaksanaan SN M PT N K am pus IT B . la ditem ani kedua orangtuanya R ahudin (54) dan H alim ah (49), yang setia m e-nunggu di luar am bulan dan ser-ta satu orang peraw at. Sebuah harapan terpancar di sorot m ata sang ibu yang tam pak berkaca-kaca dan sesekali tersenyum m e-lihat anaknya.
R ahudin m engatakan pure-rinya m em ilih program pendi-dikan dokter di kam pus U npad dan pendidikan dokter gigi di U niversitas B raw ijaya. N urul m e-rupakan puteri ke 3 dari 6 ber-saudara asal R iau. "K alau saya larang, sebenarnya engga boleh ikut, tapi dia m alah lebih dow n karena dilarang. D ia pengen (SN -M PT N )," terang R ahudin, di sela pelaksanaan SN M PT N di K am
-pus IT B , kell1arin.
M ~~uru( Sekretaris E ksel$:~tifJ Panitia lokal B andung A sep G a-na, m ereka yang berkebutuhan khusus dalarn m engerjakan soal akan ditem ani dua pengaw as dan satu orang saksi, D an para peserta berkebutuhan khusus itu ditell1patkan seluruhnya di gedung L abtek V U K all1pus IT B yang terbagi beberapa sekat.