• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEGEMBANGAN DAFTAR ARSIP INAKTIF UNTUK SIMPLIKASI MONITORING PENYUSUTAN ARSIP DEPARTEMEN MANAJ EMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEGEMBANGAN DAFTAR ARSIP INAKTIF UNTUK SIMPLIKASI MONITORING PENYUSUTAN ARSIP DEPARTEMEN MANAJ EMEN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEGEMBANGAN DAFTAR ARSIP INAKTIF

UNTUK SIMPLIKASI MONITORING PENYUSUTAN ARSIP DEPARTEMEN MANAJ EMEN

Departement of Management

Faculty of Economics and Management

Tim Peneliti

Farhah Faridah, S.E., M.M.

Ita Nuraita, A.Md Lina Fitriani, A.Md.

Webinar Nasional Hasil Penelitian Kearsipan

21 S eptember 2021

(2)

Latar belakang

• Tahun 2017-2018 Departemen Manajemen FEM mendapatkan pendampingan penataan arsip kacau dari LKPT IPB (Unit Arsip IPB)

Belum ada record center di fakultas Ekonomi & Manajemen

Hasil penataan :

• Tertatanya arsip inaktif di ruang arsip departemen dan tersedianya informasi arsip dari daftar arsip inaktif

• Daftar arsip inaktif yang tersedia sesuai dengan psl 44 PP 28/2012 dan telah membantu memenuhi temu balik arsip saat diperlukan

• Dalam daftar tersebut ada no.

arsip, kode klasifikasi, uraian informasi arsip yang berisi jenis arsip, kurun waktu, jumlah dan keterangan yang dapat diisi

dengan lokasi simpan arsip. Arsip mudah ditemukan

• Kelemahannya adalah tidak dapat memonitor penyusutan tahap berikutnya

•Pengembangan daftar arsip inaktif dengan penambahan beberapa kolom sesuai

kebutuhan bertujuan dapat memonitor tahapan penyusutan berikutnya yaitu pemusnahan dan penyerahan

•Lebih efektif & efisien, sebagai sarana temu balik sekaligus dapat memonitor penyusutan tahap berikutnya

•Prinsip arsip mengalir lebih mudah terlaksana

(3)

TUJUAN DAN METODE PENELITIAN

Tujuan Metode

Penelitian

1. Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada arsiparis/pengelola arsip Departemen Manajemen tentang kemudahan penelusuran arsip dan monitoring penyusutan arsip dengan menerapkan daftar arsip inaktif yang telah dikembangkan

2. Mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi penyusutan arsip dengan diterapkannya daftar arsip yang

dikembangkan sesuai kebutuhan

3. Mengidentifikasi penerapan dan pengembangan daftar arsip inaktif sudah sesuai kaidah/peraturan kearsipan yang berlaku

• Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan metode deskriptif, merupakan metode penelitian menggunakan data kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif

• Metode ini digunakan untuk mendapatkan data dan dapat menjawab permasalahan penelitian dengan observasi, wawancara, dan

dokumentasi

• Penelitian dilakukan 27 April – 27 Agustus 2020

(4)

PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS & KETERSEDIAAN SDM KEARSIPAN

s.d. 2015

1. Pengarsipan arsip aktif

berdasarkan surat masuk dan surat keluar (belum memberkas) 2. Arsip inaktif ditempatkan

bersama barang rusak di gudang

2016

1. 4 pilar pengelolaan arsip dinamis mulai diterapkan

2. Pemberkasan arsip aktif mulai diterapkan dari yang semula berdasarkan surat masuk/keluar

3. Arsip inaktif ditempatkan dalam boks arsip

2017-2020

1. Sudah mulai dibuat daftar arsip aktif

2. Mengubah fungsi Gudang menjadi ruang arsip 3. Mendapatkan pendampingan dari LKPT

menata arsip kacau

4. Arsip inaktif tertata dilengkapi daftar arsip inaktif

1. Penyusutan sebatas memindahkan tumpukan dokumen dari ruang kerja ke gudang, dilakukan 1 tahun sekali

2. Temu balik arsip lama dan arsip tidak utuh

3. Arsip penting rawan hilang

Belum ada SDM yang kompeten kearsipan

1. Penyusutan sudah menggunakan JRA

2. Penyusutan bertahap dengan pemilahan arsip di ruang kerja menggunakan klasifikasi

1. Memiliki SDM yg

kompeten kearsipan (rotasi dari unit kerja lain)

2. Pengelola arsip

mendapatkan simple learning session kearsipan 1. Penyusutan sudah mulai

dilakukan secara berkala

2. Mudah menyusutkan, arsip aktif sudah memberkas

3. Menjadi uji petik lomba LKPTN Nasional dan mengantarkan IPB juara 3 Nasional LKPTN th 2017

1. Memiliki 2 arsiparis (ahli madya dan mahir)

2. Pengelola arsip

mendapatkan learning session kearsipan berkala

(5)

PEMBERKASAN ARSIP AKTIF

PENATAAN ARSIP INAKTIF

Daftar Arsip Inaktif menurut PP Nomor 28 Tahun 2012 Pasal 44 sekurang-kurangnya memuat : a. Pencipta arsip;

b. Unit pengolah;

c. Nomor arsip;

d. Kode klasifikasi;

e. Uraian informasi arsip;

f. kurun waktu;

g. jumlah; dan

h. Keterangan

(6)

Daftar Arsip Inaktif Existing

No Arsip/

berkas

Kode klasifikasi

Uraian informasi arsip Kurun waktu

Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Daftar Arsip Inaktif

No Arsip/

berkas

Kode klasifikasi

Uraian informasi arsip Kurun waktu

Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

001 KM.10 Personal File Mahasiswa a.n.

Xxxxx Yyyyyyy, H2409xxxx

2009 1 berkas/

folder

004.003.047

002 KM.10 Personal File Mahasiswa a.n.

Xxxxx Yyyyyyy, H2409xxxx

2009 1 berkas/

folder

004.003.047

003 KM.10 Personal File Mahasiswa a.n.

Xxxxx Yyyyyyy, H2409xxxx

2009 1 berkas/

folder

004.003.047

Contoh Daftar Arsip Inaktif Departemen Manajemen FEM IPB

(7)

Pengembangan Daftar Arsip Inaktif

1. Tahun mulai inaktif 2. Tingkat perkembangan 3. Retensi inaktif

4. Rekomendasi (musnah/permanen)

5. SKKAA

6. Tahun usul musnah 7. Tahun usul serah

Daftar arsip inaktif existing digunakan di Departemen Manajemen, dimulai saat penataan arsip inaktif tahun 2017. Daftar tersebut sangat membantu temu balik arsip saat diperlukan. Kelemahan dari daftar ini adalah tidak dapat memonitoring penyusutan tahap berikutnya (usul musnah dan usul serah).

Untuk efisiensi dan efektifitas, kami mencoba mengembangkan daftar dengan

penambahan kolom sesuai kebutuhan agar dapat memonitor penyusutan tahap

selanjutnya

(8)

Daftar Arsip inaktif dengan penambahan kolom adalah sebagai berikut :

No Arsip/

berkas

Kode klasifikasi

Uraian informasi arsip

Kurun Waktu

Tahun mulai inaktif

Jumlah Tingkat Per

kembangan

Lokasi simpan

Retensi inaktif

Rekomendasi JRA

(musnah/

Permanen)

SKKAA Tahun Usul Musnah

Tahun Usul Serah

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1. Daftar arsip inaktif existing menjadi sarana temu balik arsip saat diperlukan, sedangkan pada daftar arsip inaktif yang dikembangkan dapat digunakan bukan saja sebagai sarana temu balik arsip tetapi juga sekaligus bisa memonitoring penyusutan arsip tahap berikutnya yaitu usul arsip musnah atau usul arsip serah

2. Arsiparis/pengelola arsip lebih efisien melaksanakan pekerjaan tidak perlu beberapa kali membuka JRA untuk memonitoring sampai kapan arsip disimpan sebagai arsip inaktif di ruang arsip/record center dan prinsip arsip mengalir akan berjalan

Hijau = kolom pada daftar arsip inaktif existing Biru = penambahan kolom pada daftar arsip inaktif

No.

(1)

(9)

Contoh :

Daftar Arsip Inaktif Departemen Manajemen FEM IPB

Sumber : daftar arsip inaktif Departemen Manajemen

(10)

Pengembangan daftar arsip inaktif mensupport implementasi Peraturan Rektor IPB Nomor 13/IT3/TU/2020 (3 in 1/KA, JRA dan SKKAA di Lingkungan IPB)

s.d. 2020

• JRA, TND, SKKAA belum 3 in 1

• JRA digunakan sebagai

pedoman dalam penyusutan arsip di Lingkungan IPB

• TND digunakan sebagai acuan unit kerja di Lingkungan IPB dalam penyusunan tata naskah dinas dan penciptaan arsip (termasuk di dalamnya tentang SKKAA dan KA)

Mulai 2021 3 IN 1

• Menjamin terwujudnya sistem pengelolaan arsip dinamis secara terintegrasi dari

penciptaan hingga penyusutan

• Efisien, saat diciptakan sesuai klasifikasi sudah tahu nasib akhir dokumen dan arsiparis dapat mengontrol hak akses arsip, misalnya (P/T, M/B, M/R)

• Lebih hati-hati menyimpan yang vital, rahasia dan permanen

Pengembangan daftar arsip inaktif melengkapi 3 in 1

• Saat arsip sudah menjadi inaktif, dapat memonitoring penyusutan tahap

berikutnya (pemusnahan dan penyerahan)

• Kolom tahun mulai inaktif, retensi inaktif, tahun usul musnah, tahun usul serah pada pengembangan daftar arsip inaktif dapat membantu arsiparis

mempersiapkan pemusnahan dan penyerahan

• Memudahkan arsiparis merencanakan kegiatan untuk menunjang SKP (usul

serah, memverifikasi arsip usul serah, usul musnah, verifikasi pertimbangan

pemusnahan)

• Mengontrol hak akses arsip

Contoh

(11)

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Daftar arsip inaktif yang dikembangkan bukan hanya sebagai sarana temu balik arsip, tetapi sekaligus dapat memonitoring penyusutan arsip tahap berikutnya (usul musnah dan usul serah)

2. Arsiparis/pengelola arsip lebih

efektif dan efisien untuk menyiapkan penyusutan arsip tahap berikutnya (pemusnahan dan penyerahan) 3. Pengembangan daftar arsip inaktif

sesuai kaidah/peraturan kearsipan psl 44 PP 28/2012 dengan

menambahkan kolom-kolom sesuai kebutuhan

1. Learning session berkala dari arsiparis kepada pengelola arsip Departemen Manajemen

2. Record center di fakultas bisa segera difungsikan agar prinsip arsip

mengalir dapat berjalan dengan baik.

Kesimpulan Saran

(12)

Ketua Tim Peneliti Farhah Faridah

Anggota Peneliti Lina Fitriani Anggota Peneliti

Ita Nuraita

Departement of Management

Faculty of Economics and Management

Referensi

Dokumen terkait