• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian Pertama PENDAHULUAN UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bagian Pertama PENDAHULUAN UMUM"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Bagian Pertama PENDAHULUAN UMUM

Bioanalisis merupakan salah satu ilmu terapan yang bermanfaat dan memberikan dukungan yang cukup besar terhadap kemajuan berbagai aspek ilmu yang lain, diantaranya untuk pengembangan obat baru, studi bioavailabilitas dan bioekivalensi, studi dasar penelitian biomedik dan farmasetik, serta penyalahgunaan obat dan farmasi forensik. Perkembangan dan aplikasi dalam bioanalisis sendiri tidak lepas dan dukungan ilmu-ilmu terkait diantaranya mu farmakologi, mikrobiologi, farmakokinetika, toksikologi, kimia analisa dan rancangan obat (Quantitative Structure Activity Relationship/QSAR). Pengetahuan tentang sifat fisika-kimia suatu senyawa. berbagai metode ekstraksi, dan metode analisa misalnya kromatografi, spektroskopi, atau radiokimia sangat mendukung dalam penanganan awal sampel biologis serta penetapan kadar obatnya.

Hasil kerja seorang bioanalis dewasa ini menjadi sedemikian penting, karena akan menjadi landasan dalam menentukan langkah lanjut bagi banyak profesi yang lain, misalnya dokter, farmakokinetis, biokemis dan toksikologis. Dalam proses pengembangan obat, peran bioanalisis bisa dirasakan mulai sejak uji farmakologi dan toksikologi, uji metabolisme dan farmakokinetik, uji klinik fase I, uji klinik fase II dan Ill, uji farmakodinamik dan pengembangan formulasi obat. Berperan juga dalam pengawasan obat dan toksikologi forensik.

Secara garis besar ilmu ini dibagi dalam dua bagian penting yaitu bioassay atau analisis hayati (merupakan analisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif suatu bahan obat,sediaan obat maupun wadah obat dengan melibatkan sistem hayati) dan bioanalisis itu sendiri (merupakan analisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif suatu bahan obat maupun sediaan obat dalam sampel biologis). Sistem hayati yang digunakan bervariasi bisa berupa hewan utuh atau organ terisolasi (untuk uji hayati dengan hewan utuh), organisme atau bagian-bagian tertentu dan makhluk hidup misalnya enzim, protein atau DNA. Penelitian bisa dilakukan atau dikembangkan secara in-vivo maupun in-vitro.

Bioassay atau uji hayati diklasifikasikan dalam uji hayati kualitatif dan kuantitatif. Uji hayati kualitatif diantaranya meliputi uji pirogen, uji sterilitas, uji mikrobia, uji toksisitas dan penetapan angka antigen, sedangkan uji hayati kuantitatif mempelajari hubungan dosis respon, baik dan efek quantal maupun efek gradual.

(2)

lnteraksi antara obat dan organisme hidup akan dipelajari dalam dua bagian ilmu yaitu:

(a) farmakodinamika (mempelajari pengaruh obat terhadap tubuh organisme) (b) farmakokinetika (mempelajari pengaruh tubuh organisme terhadap obat)

Aksi obat bisa terjadi pada: 1. organisme utuh, 2. organ, 3. jaringan, 4. set, 5. struktur subseluler dan 6. molekul biologi. Berdasarkan adanya aksi reaksi tersebut bisa dipelajari banyak hal, antara lain:

a. Efek obat meliputi efek utama (khasiat) dan efek samping (efek toksik atau efek lain setain efek utama)

b. Tempataksi c. Mekanisme aksi

d. Kinetika obat meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi e. Penetapan kadar obat

f. Pengembangan obat baru

Perbedaan bioassay dan bioanatisis adalah:

1. Bioassay : analisa kuantitatif atau kualitatif suatu senyawa (obat), sediaan obat atau wadah obat dengan melibatkan sistem hayati

2. Bioanalisis: analisa kuantitatif atau kualitatif suatu senyawa (obat) dalam sampel biologis (penetapan kadar obat dalam cairan hayati)

(3)

Bagian Kedua BIOASSAY BAB I. PENDAHULUAN A. Definisi

Bioassay (analisis hayati) yaitu: analisa kuantitatif atau kualitatif suatu senyawa (obat), sediaan obat atau wadah obat dengan melibatkan sistem hayati Sistem hayati adalah: media hidup yang digunakan untuk analisis hayati

Media tersebut bisa berupa:

1. Hewan utuh (whole animal) atau organ terisolasi (isolated organ) pada analisis hayati dengan binatang

2. Mikroorganisme

3. Enzim atau antibodi pada reaksi antigen-antibodi 4. Kultur sel

B. Ruang Lingkup dan Arti Penting Bioassay a. Ruang Lingku Bioassay

1. Farmakologi dan Mikrobiologi - Menentukan potensi dan efi obat

- Menentukan nilai ED (effective dose) suatu obat - Keperluan diagnosa

2. Farmakokinetika

- Menetapkan nilai MEC, MTC suatu obat atau MIC (antibiotika)

- Menetapkan nilai parameter farmakokinetika (Vd, Kel, T1/2 Ka, dsbnya)

- Analisis obat di dalam material biologis, bila analisis Fisika Kimia tidak memadai

3. Toksikologi

- Mencari toksisitas obat (obat baru)

- Menetapkan Dosis Toksik (TD-50 atau LD-50, IC-50)

4. Rancangan Obat (QSAR = Quantitative Structure – Activity Relationship) Meneliti Hubungan Struktur Obat dengan Aktivitas Biologis (untuk menentukan potensi suatu obat)

b. Arti Penting Bioassay Latar Belakang

(4)

1. Fisikokimiawi (F-K) 2. Analisis hayati

Namun analisis secara fisikokimiawi tidak selalu menggambarkan potensi obat, sehingga analisis atau uji hayati lebih

beberapa alasan spesifik lain diantaranya:

1. Identitas zat aktif belum jelas (misalnya hormon paratiroid)

2. Struktur kimia diketahui, metode fisikokimia yang memadal belum ada (insulin). Gugus aktif fisikokimiawi belum tentu

biologi/farmakologi

3. Obat/sediaan merupakan campuran kompleks dengan berbagal struktur dan aktivitas (preparat digitalis)

K)

ra fisikokimiawi tidak selalu menggambarkan potensi obat, sehingga analisis atau uji hayati lebih menguntungkan. Juga karena adanya beberapa alasan spesifik lain diantaranya:

Identitas zat aktif belum jelas (misalnya hormon paratiroid)

Struktur kimia diketahui, metode fisikokimia yang memadal belum ada (insulin). Gugus aktif fisikokimiawi belum tentu merupakan gugus aktif biologi/farmakologi

Obat/sediaan merupakan campuran kompleks dengan berbagal struktur dan aktivitas (preparat digitalis)

ra fisikokimiawi tidak selalu menggambarkan potensi obat, menguntungkan. Juga karena adanya

Struktur kimia diketahui, metode fisikokimia yang memadal belum ada merupakan gugus aktif

(5)

4. Belum ada cara pemurnian yang memadai untuk suatu senyawa analisa fisikq kimia tidak memungkinkan

masih belum dapat dipisahkan secara murni bebas dan kontaminan)

5. Analisa F-K tak mampu membedakan isomer aktif dan tidak aktif sehingga yang ditetapkan merupakan kadar isomer total, jadi hash a

menggambarkan aktifitas biologis yang sebenarnya [contoh: kalsium pantotenat ada dua bentuk isomer dektro (D) dan levo (L) tetapi yang aktif Ca-D-Pantotenat sedangkan bentuk Ca

6. Untuk beberapa obat analisis hayati

dibandingkan dengan anahsa fisikokimiawi (contoh untuk INH)

7. Pada perkembangan QSAR

Metode F-K tidak selalu menggambarkan aktif K diganti dengan analisis hayati (bioassay)

Disamping memiliki kelebihan, analisis hayati memiliki kekurangan yaitu: 1. Presisi dan akurasinya lebih rendah dibanding ana

ini bisa dilihat dari harga ralat rawu dan ralat sistematiknya 2. Teknik pelaksanaan lebih rumit dan per

3. Biaya biasanya lebih mahal 4. Waktu pelaksanaan lebih lama

Usaha untuk meningkatkan presisi dan akurasi bisa dilakukan dengan cara:

1. Pengendalian variabel pada sis kesalahan acak

2. Penggunaan baku hayati (standard pembanding)

3. Penggunaan rancangan uji yang sesuai misalnya menurut: a. USP

b. Remington’s

c. Farmakope Indonesia

Belum ada cara pemurnian yang memadai untuk suatu senyawa analisa fisikq kimia tidak memungkinkan (contoh: vitamin D dan mi

um dapat dipisahkan secara murni sehingga belum benar bebas dan kontaminan)

K tak mampu membedakan isomer aktif dan tidak aktif sehingga yang ditetapkan merupakan kadar isomer total, jadi hash analisis F

menggambarkan aktifitas biologis yang sebenarnya [contoh: kalsium pantotenat ada dua bentuk isomer dektro (D) dan levo (L) tetapi yang aktif

Pantotenat sedangkan bentuk Ca-L-Pantotenat tidak aktif]

Untuk beberapa obat analisis hayati Iebih spesifik, sensitive dan praktis dibandingkan dengan anahsa fisikokimiawi (contoh untuk vitamin B12 dan Pada perkembangan QSAR

K tidak selalu menggambarkan aktifitas biologis sehingga metode F K diganti dengan analisis hayati (bioassay).

Disamping memiliki kelebihan, analisis hayati memiliki kekurangan yaitu: Presisi dan akurasinya lebih rendah dibanding analisis secara fisika kimia, hal

harga ralat rawu dan ralat sistematiknya Teknik pelaksanaan lebih rumit dan perlu keahlian tertentu Biaya biasanya lebih mahal

Waktu pelaksanaan lebih lama

Usaha untuk meningkatkan presisi dan akurasi bisa dilakukan dengan iabel pada sistem hayati untuk menurunkan ralat rawu atau

ayati (standard pembanding)

Penggunaan rancangan uji yang sesuai misalnya menurut:

c. Farmakope Indonesia

Belum ada cara pemurnian yang memadai untuk suatu senyawa sehingga dan minyak ikan sehingga belum benar-benar

K tak mampu membedakan isomer aktif dan tidak aktif sehingga nalisis F-K tidak menggambarkan aktifitas biologis yang sebenarnya [contoh: kalsium pantotenat ada dua bentuk isomer dektro (D) dan levo (L) tetapi yang aktif Iebih spesifik, sensitive dan praktis vitamin B12 dan

itas biologis sehingga metode F Disamping memiliki kelebihan, analisis hayati memiliki kekurangan yaitu:

lisis secara fisika kimia, hal

Usaha untuk meningkatkan presisi dan akurasi bisa dilakukan dengan tem hayati untuk menurunkan ralat rawu atau

Referensi

Dokumen terkait

Petani yang tidak mengontrakkan bunga cengkehnya melaksanakan panen dan pasca panen menggunakan tenaga kerja dengan baik sesuai dengan aturan-aturan yang dikehendaki

Dalam makalah ini, penulis tidak meninjau semua kota yang ada di Pulau Papua, tetapi hanya 7 kota besar di Papua, yaitu Jayapura, Sorong, Wamena, Timika, Nabire, Manokwari

Mesin inferensi adalah sebuah program yang berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan pada basis pengetahuan yang ada, memanipulasi dan

Maka sistem informasi tersebut dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung

Lokus penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan tempat dilakukannya penelitian yang berjudul “Mengatasi Prestasi Belajar Siswa yang Rendah Melalui

Getaran selaput melingkar diuraikan melalui persamaan gelombang dua dimensi yang diekspresikan dalam koordinat polar, karena dengan sistem koordinat polar ini

• Mengikuti do’a sebelum dan sesudah kegiatan • Turut menyanyi dan bergerak mengikuti irama • Mau menjawab sapaan guru. • Mampu menggambar manusia lengkap dari bentuk

Karena potensi (daya) terbesar yang dilepaskan oleh energi ionisasi 6 sangat besar, unsur tersebut terletak pada golongan VIA, artinya bermuatan -2... 3  MATERI: