• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN. HASIL KARYA SISWA DAN GURU (Keterampilan Berkomunikasi Efektif Secara Tertulis) MAS BUNGA AL-QUR AN TAHUN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN. HASIL KARYA SISWA DAN GURU (Keterampilan Berkomunikasi Efektif Secara Tertulis) MAS BUNGA AL-QUR AN TAHUN 2021"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

HASIL KARYA SISWA DAN GURU (Keterampilan Berkomunikasi Efektif Secara

Tertulis)

MAS BUNGA AL-QUR’AN

TAHUN 2021

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah, penyusunan Laporan ini merupakan salah satu upaya mengimplementasikan segala sesuatunya tentang keterampilan berkomunikasi efektif secara tertilis di lingkungan MAS Bunga Al-Qur’an.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh warga sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk melaksanakan program, dan memberi saran dalam penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi untuk peningkatan minat dan bakat siswa yang telah dilaksanakan di MAS Bunga Al-Qur’an.

.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

Menulis belum menjadi tradisi bagi bangsa Indonesia, meskipun sudah sejak abad IV bangsa ini masuk ke zaman sejarah. Aktivitas berbicara lebih menonjol dilakukan oleh orang Indonesia, sehingga terkesan bangsa kita ini jago berbicara, tetapi jarang yang mendapat julukan jago menulis. Sebagai remaja, kita harus mulai merubah stigma tersebut sedikit demi sedikit sehingga ke depan tradisi dan aktivitas menulis dapat ditumbuh-kembangkan di tengah-tengah masyarakat kita.

Aktivitas menulis tidak bisa dipisahkan dengan tradisi membaca karena kita mendapat inspirasi dan ide untuk menuliskan sesuatu salah satunya dari membaca. Oleh karenanya bagi remaja, lebih baik dikembangkan aktivitas membaca terlebih dahulu, baru kemudian aktivitas menulis. Dengan banyak membaca (baik koran, majalah, atau buku) kita akan memiliki banyak pengetahuan yang pada gilirannya akan menumbuhkan ide, dan gagasan tentang sesuatu hal. Bila kita sudah mempunyai suatu gagasan, maka kita tinggal mengembangkan gagasan tersebut agar menjadi sebuah gagasan yang menarik, sistematis, didukung oleh teori yang kuat, dan akhirnya bermanfaat bagi khalayak.

Bagi siswa MAS menulis merupakan aktivitas yang dapat mendukung kesuksesan dalam belajar. Dengan mempunyai kemampuan ini, kita dapat ikut berpartisipasi dalam berbagai ajang lomba atau kejuaraan baik di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional.

Kita dapat mengharumkan nama kita sendiri, sekolah, bahkan nama negara apabila dapat memenangkan lomba-lomba tersebut. Menulis juga dapat dijadikan profesi yang dapat menghidupi kita. Siapa yang tidak mengenal Emha Ainun Najib, atau Habiburrahman El Shirazi. Oleh karena itu, marilah kita mulai untuk membiasakan menulis, sehingga kebiasaan ini dapat berkembang menjadi kemampuan yang bermanfaat.

A. Karya Tulis

Karya tulis mempunyai banyak ragam tergantung dari tujuan, manfaat, sumber penulisan, dan aspek-aspek lainnya. Berdasarkan sumbernya, secara umum karya tulis dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu karya fiksi (tidak ilmiah) dan non fiksi (ilmiah).

Karya fiksi merupakan karya tulis yang sumbernya semata-mata imajinasi, fantasi, atau rekaan dari si penulis. Tujuan orang menulis fiksi biasanya untuk menghibur atau bisa jadi untuk mengungkapkan isi hati penulis. Karya sastra merefleksikan situasi masyarakat tertentu. Contoh dari karya tulis jenis ini adalah karya sastra: novel, cerpen, puisi, dan lain-lain.

Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang

(4)

memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan tertentu. Jenis-jenis karya ilmiah antara lain: karangan ilmiah, laporan penelitian, makalah atau paper, artikel, dan lain-lain. Barangkali anda sering mendapat tugas dari guru untuk membuat karangan, makalah, atau paper sewaktu menempuh pelajaran tertentu. Ini artinya anda sudah pernah membuat karya ilmiah.

Di lembaga pendidikan baik perguruan tinggi, maupun sekolah menengah: SMP dan SMA, menulis karya ilmiah dilatihkan sejak awal. Hal ini merupakan upaya untuk menumbuhkan kebiasaan menulis karya ilmiah di kalangan pelajar atau mahasiswa.

Tujuan menulis karya ilmiah (http://id.wikipedia.org/wiki/Karya ilmiah) antara lain:

1) Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.

2) Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.

3) Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

4) Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki siswa

B. Jenis Karya Ilmiah

Karya ilmiah terdiri dari beberapa jenis antara lain: paper, laporan penelitian, artikel, dan lain-lain. Dalam tulisan ini akan saya sampaikan masing- masing jenis karya ilmiah secara sekilas sebagai berikut:

1. Makalah atau paper merupakan rumusan atau simpulan pemikiran sebagai hasil telaah atau pengkajian sederhana dari sebuah referensi bacaan, pemikiran tokoh, ilmuwan atau penulis sebelumnya. Karya ilmiah jenis ini biasa diberikan oleh dosen atau guru kepada mahasiswa atau siswanya. Tujuannya biasa untuk memberikan ruang bagi peserta didik dalam menuangkan gagasan ilmiahnya untuk mengasah kemampuan intelektualnya dalam menanggapi permasalahan yang berkembang. Makalah biasanya disajikan dalam forum seminar, lokakarya, workshop dan sejenisnya.

2. Laporan praktikum biasanya merupakan laporan tertulis dari serangkaian kegiatan praktikum yang telah dilakukan oleh seorang atau sekelompok siswa. Dalam menuliskan laporan unsur kronologis menjadi sangat penting karena praktik kerja

(5)

baik di lapangan maupun di laboratorium terdiri dari tahapan-tahapan yang sistematis yang harus dilaporkan secara sistematis juga. Dengan demikian penulisan laporan praktikum dituntut untuk menyampaikan sebuah kegiatan secara sistematis, runtut dan terperinci.

3. Artikel merupakan gagasan tertulis dari penulis tentang suatu permasalahan yang didasarkan pada kajian pustaka atau hasil penelitian. Artikel merupakan diseminasi pemikiran dari ahli atau seseorang yang secara intens mengamati permasalahan tertentu (pengamat). Artikel hampir mirip dengan makalah, yang membedakan adalah ruang publikasinya. Apabila makalah disampaikan dalam forum seminar atau workshop, artikel dipublikasikan di media massa baik jurnal ilmiah atau media massa (koran atau majalah, yang biasa disebut artikel ilmiah populer). Artikel dapat ditulis dalam berbagai bentuk yaitu opini, essay atau feature. Opini merupakan gagasan pribadi penulis, sedangkan essay merupakan karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang penulisnya (Kamus Besar Bagasa

(6)

Indonesia, 2005: 308). Sedangkan feature merupakan bentuk penulisan artikel yang berupa berita.

C. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

Karya ilmiah memiliki sistematika yang berbeda-beda tergantung tujuan penulisan karya tersebut dan sesuai dengan gaya selingkung masing-masing. Secara ringkas biasanya sistematika karya ilmiah terdiri dari tiga bagian yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup.

Pada bagian pendahuluan biasanya penulis berusaha untuk memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, serta manfaat dari tulisan tersebut. Bagian ini dimaksudkan sebagai prolog sehingga pembaca memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai permasalahan yang akan dibahas pada bagian selanjutnya. Bagian ini juga dimaksudkan sebagai latar belakang bagi pembaca untuk memahami permasalahan yang akan dikemukakan. Untuk paper atau essai, pada bagian pertama biasanya juga disampaikan landasan teori yang dipergunakan untuk mengelaborasi fenomena atau memecahkan permasalahan, sesuai dengan tujuan penulisan.

Bagian berikutnya adalah bagian isi yang merupakan bagian yang terpenting dari tulisan. Bagian ini merupakan gagasan, argumentasi dan uraian yang merupakan detail yang mendukung gagasan penulis. Bagian ini juga elaborasi dari rumusan masalah yang telah disampaikan pada bagian pendahuluan atau prolog. Bagian isi merupakan porsi terbesar dari tulisan, bila dibuat prosentase, bagian isi berisi kira-kira 60%-70% dari seluruh tulisan.

Bagian terakhir dari sebuah tulisan disebut ending atau penutup dimana pada bagian ini penulis menyampaikan kalimat-kalimat yang merupakan kesimpulan penulis tentang gagasan atau elaborasi yang telah disampaikan. Bagian ini memberikan epilog dengan kalimat yang jelas, singkat atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengundang pembaca untuk berfikir kritis atau mengkritisi lebih lanjut.

D. Langkah Penyusunan Karya Ilmiah

Memulai untuk menulis merupakan langkah yang paling berat dirasakan.

Biasanya orang bingung karena tidak puny ide atau gagasan, ada ide akan tetapi tidak didukung dengan teori yang memadai, dan lain-lain. Untuk memulai

(7)

menulis tentang suatu permasalahan, di bawah ini akan disampaikan beberapa langkah yaitu:

1. Menentukan tema yaitu pokok masalah yang akan diuraikan dalam sebuah tulisan. Tema harus ditentukan sebelum mulai mengarang. Tanpa tema, tidak akan dihasilkan tulisan yang baik. Tema dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti pengalaman, hasil penelitian, survei, pengamatan, wawancara, kreasi imajinatif dll. Karangan-karangan

(8)

narasi, deskripsi biasanya bersumber dari sumber-sumber tersebut. Akan tetapi tulisan argumentatif atau persuasi umumnya bersumber dari pendapat dan sikap penulis. Agar terhindar dari kesulitan memperoleh tema, beberapa hal harus diperhatikan, antara lain (Urip Santoso, 2012):

a) Selalu menambah pengalaman, banyak melihat, mendengarkan, membaca, berdiskusi, mengalami sendiri berbagai peristiwa.

b) Selalu rajinmengamati sesuatu yang terjadi di sekitar kita atau membaca buku, jurnal, majalah, koran yang merupakan hasil pengamat-an/penelitian orang lain.

c) Selalu mengembangkan imajinasi dan kreativitas.

d) Sering mengadakan diskusi dan tukar-menukar pendapat untuk melatih mengemukakan pendapat dan mempertahankannya dengan argumentasi dan contoh yang baik dan tepat serta memperluas cakrawala berpikir.

2. Membuat kerangka tulisan untuk memandu tahapan menulis agar tidak menyimpang dari tema. Kerangka tulisan ini selain sangat berguna bagi penulis pemula, juga berguna untuk menghindari kemungkinan terlupa dan bermanfaat untuk mengkaji sekali lagi point-point yang penting itu secara kritis. Ada beberapa macam tipe susunan kerangka tulisan antara lain (Urip Santoso, 2012) : a) Berdasarkan urutan kronologis. Susunan kerangka diatur menurut susunan

waktu kejadian peristiwa yang hendak diuraikan.

b) Berdasar urutan lokal. Susunan kerangka diatur menurut susunan lokal (ruang/tempat) dari obyek yang hendak diuraikan.

c) Berdasar urutan klimaks. Susunan kerangka diatur menurut jenjang kepentingannya.

d) Berdasar urutan familiaritas. Susunan kerangka diatur menurut dikenal- tidaknya bahan yang akan diuraikan.

e) Berdasar urutan akseptabilitas. Susunan kerangka diatur menurut diterima- tidaknya prinsip yang dikemukakan.

f) Berdasar urutan kausal. Susuanan kerangka diatur menurut hubungan sebab- akibat.

g) Berdasar urutan logis. Susunan kerangka diatur menurut aspek umum dan aspek khusus.

h) Berdasar urutan apresiatif. Susunan kerangka diatur menurut pemilikan buruk- baik, untung-rugi, berguna-tidak berguna, benar- salah, dst.

3. Mengembangkan kerangka tulisan menjadi ulasan atau elaborasi yang mendalam, tajam, dan sistematis sesuai dengan ide atau gagasan penulis. Dengan dukungan

(9)

dari teori, gagasan, fakta, dan fenomena penulis dapat mengelaborasi gagasanya sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dengan logis oleh pembacanya.

Faktor bahasa juga jangan diabaikan, karena penggunaan bahasa yang tidak pas akan menyebabkan pembaca kesulitan dalam memahami gagasan atau ide dari penulis. Terkait dengan hal tersebut, penulis wajib memperhatikan gaya selingkung dari instansi dimana tulisan tersebut dihasilkan. Namun yang pasti untuk lebih amannya, penulis wajib menggunakan bahasa Indonesia yang benar sesuai dengan EYD.

(10)

BAB II PEMBAHASAN

A. KEMAMPUAN MEMBUAT KALIMAT DAN PARAGRAF EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Menyusun kalimat dan paragraf tidak hanya dibuat dalam proses pembelajaran, namun dalam kegiatan ekstra kulikulerpun siswa dibiasakan untuk membuat paragraph dan kalimat efektif dalam bentuk tertulis. Dengan pembiasaan tersebut, akhirnya siswa berhasil meraih prstasi dalam lomba cipta baca puisi baik puisi itu sendiri maupun dalam balutan music (musikalisasi puisi).

B. KETERAMPILAN MEMBUAT KARYA TULIS

Karya tulis adalah sebuah hasil karangan dalam bentuk tulisan. Yang merupakan hasil dari sebuha penelitian, pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu yang disusun secara sistematis.

Secara bahasa karya tulis disusun dari dua kata yang berbeda yaitu karya dan tulis. Kata karya dalam KBBI memiliki arti pekerjaan, buatan, ciptaan dan hasil perbuatan (terutama untuk hasil karangan). Sedangkan tulis berarti sebuah huruf atau angka yang dibuat dengan pena atau alat tulis lainnya.

Dari pengertian masing-masing kata diatas, maka kita dapat mengambil kesimpulan. Bahwa karya tulis adalah sebuah karangan yang kita tuliskan dalam suatu bidang. Atau sebuah karangan hasil dari sebuah pemikiran, pengamatan dalam bidang tertentu yang ditulis secara terarah.

Kegiatan ekstra kulikuler untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam membuat karya tulis telah membuahkan hasil yang memuaskan bagi sekolah, karena telah banyak karya-karya siswa yang dibuat baik untuk diperlombakan maupun sebagai bahan bacaan saja.

C. KETERAMPILAN MEMBUAT TULISAN DI MEDIA ELEKTONIK/CETAK

Pengertian media cetak bagi masyarakat masih dipahami secara sempit.

Banyak orang beranggapan bahwa media cetak sama dengan pengertian surat kabar atau majalah. Padahal, jika diurai maknanya secara mendalam, media cetak tidak terbatas pada dua jenis media itu saja.

(11)

Secara harfiah pengertian media cetak bisa diartikan sebagai sebuah media penyampai informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak, yang disampaikan secara tertulis. Dari pengertian ini, kita bisa melihat bahwa media cetak adalah sebuah media yang di dalamnya berisi informasi yang didalamnya terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok tertentu saja.

Media cetak ini merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat di samping media eletronik dan juga media digital. Dan di tengah dinamika masyarakat yang demikian pesat, media cetak dianggap sudah tertinggal dibandingkan dengan dua pesaingnya yakni media elektronik dan media digital. Meski demikian, bukan berarti media cetak sudah tidak mampu meraih konsumen yang menantikan informasi yang dibawanya.

Dari pengertian media cetak tersebut, nampak ada keunggulan media ini dibandingkan dua pesaingnya tersebut. Media cetak bisa menyampaikan sebuah informasi secara detail dan terperinci. Sementara untuk media elektronik dan digital, mereka lebih mengutamakan kecepatan informasi. Sehingga tak jarang informasi yang disampaikan lebih bersifat sepotong dan berulang-ulang.

(12)

Siswa MA. Al-Islamy Sedati Ngoro Mojokerto selalu aktif dalam berkomunikasi secara tulisan, baik dimedia elektorik maupun dimedia cetak.

Hal ini dibuktikan dengan berbagai macam dokumentasu yang sering di unggah oleh siswa di sosial media serta tulisan yang dimuat di surat kabar.

(13)

BAB III PENUTUP

Keterampilan berkomunikasi yang efektif secara tulisa dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyampaiakn gagasan secara tertulis baik di media elektronik maupun media cetak. Dengan membiasakan siswa untuk menus dapat mendorong keberaniasn siswa dalam mengekspresikan gagasannya dalam bentuk tulisan.

Sejalan dengan Motto sekolah yakni Madrasah Hebat Bermartabat, maka harapanya kegiatan-kegiatan sperti yang telah dilakukan tersebut mampu meujudkan motto sekolah tersebut.

Kami yakin dan percaya banyak kekurangan –kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan maupun pelaporannya ini, ntuk itu kami mohon maaf. Semoga kekurangan-kekurang tersebut dapat menjadi awal untuk lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Demikianlah laporan ini disusun, kritik dan saran sangat kami perlukan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan dan penulisan laporan ditahun berikutnya.

(14)

Lampiran Keterampilan Siswa dan Guru

Berkomunikasi Secara

Tertulis

(15)

http://man1acehbesar.sch.id/publikasi/SANG-GURU--Mengabdi-tanpa-batas

(16)

(17)

(18)
(19)

Referensi

Dokumen terkait