• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKOMENDASI* SEMINAR KE-2 FORUM ENERGIZING INDONESIA (FEI) IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REKOMENDASI* SEMINAR KE-2 FORUM ENERGIZING INDONESIA (FEI) IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS INDONESIA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

REKOMENDASI*

SEMINAR KE-2 FORUM ENERGIZING INDONESIA (FEI) IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS INDONESIA

Hotel Raffles Jakarta, Senin 28 November 2016

(*) Disampaikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI melalui Kepala SKKMIGAS, Bapak Amien Sunaryadi

Harga Gas Industri pada dasarnya bisa dikurangi sebesar 2-3 USD/MMBTU untuk mencapai harga 5-6 USD/MMBTU di industri (plant gate) dengan catatan sbb :

- harus melibatkan semua stake holder dalam mata rantai gas, tanpa terkecuali - sebaiknya dilaksanakan sesegera mungkin mengingat kondisi beberapa industri

yang sedang ‘kritis’

- berlaku kepada semua industri yang membutuhkan gas baik sebagai bahan baku ataupun bahan bakar yang akan memberikan multiplier effect kepada perekonomian nasional

- dengan dasar hukum yang jelas

STRATEGI JANGKA PENDEK yang direkomendasikan adalah :

1. Renegosiasi atas kontrak-kontrak yang ada :

 Business to Business

 Penyesuaian masa kontrak

Renegosiasi dimaksudkan untuk megurangi harga gas dari kontraktor (K3S) disertai kompensasi penambahan waktu kontrak. Artinya, walaupun kontraktor menerima harga yg lebih kecil, tapi jangka waktunya lebih panjang, sehingga pada akhirnya akan mendapatkan jumlah yang relatif sama atau lebih besar.

2. Pengurangan bagian pemerintah seperti PNPB, dan Iuran. Penurunan ini sebaiknya diterapkan hanya dalam jangka waktu pendek (misalnya 2 tahun) karena sifatnya sebagai insentif.

3. Pemisahan yang tegas antara komoditas dan infrastuktur di pipa distibusi :

 Pemisahan bertahap (tahap awal dengan accounting unbundling)

 Penetapan Tariff oleh BPHMIGAS

 Dapat diimanfaatkan oleh Badan Usaha lain secara Third Party Acces

(2)

ILUNI DTGPK FTUI

4. Pengaturan kegiatan penjualan gas di hilir yang tegas oleh pemerintah :

 Penetapan tingkat pengembalian investasi (IRR) untuk infrastruktur pipa transmisi dan distribusi

 Penetapan tingkat keuntungan (margin) untuk para traders, misalnya 5% dari (Harga Hulu + Biaya Transportasi)

STRATEGI JANGKA PANJANG yang direkomendasikan adalah :

1. Efisiensi dan perbaikan tata kelola mata rantai gas bumi sebagai penggerak ekonomi (economic mover) nasional :

HULU

o Mempersingkat waktu proyek-proyek gas dari fase discovery sampai fase on-stream

o Pengadaan barang dan jasa yang terintegrasi o Cost sharing facilities / joint development o Inovasi teknologi

Penerapan perijinan satu atap baik di pusat maupun di daerah

Peningkatan daya saing usaha misalnya dengan penggabungan (merger)

2. Adalah keniscayaan jika harga gas di Indonesia bisa dikaitkan dengan komoditas lain seperti minyak bumi, yang pada umumnya berlaku di banyak negara di dunia berdasarkan tingkat kesetaraan energi, walau hal ini akan menyebabkan harga gas yang fluktuatif dan reaktif.

3. Percepatan Peningkatan pembangunan infrastruktur baru :

 Toll fee dari infrastruktur pipa transmisi dan distribusi yang baru sebaiknya dihitung berdasarkan dengan umur keekonomian pipa dengan maksimal volume gas yang bisa dialirkan, BUKAN didasarkan pada lamanya kontrak.

 Pipa sebaiknya dibangun dan dimiliki oleh pemerintah ATAU badan usaha yang ditunjuk pemerintah (regulated). Untuk mempermudah pembangunan, pendanaannya dijamin oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia

Jakarta, 28 Nov 2016 Forum Energizing Indonesia Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI DTGPK FTUI)

(3)

SEMINAR KE-2 FORUM ENERGIZING INDONESIA IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS INDONESIA

Hotel Raffles Jakarta, Senin 28 November 2016

LATAR BELAKANG KEGIATAN

Dalam Rapat Terbatas Penetapan Harga Gas untuk Industri di Kantor Presiden tanggal 4 Oktober yang lalu, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk menurunkan harga gas industri. Selain keduanya, Jokowi juga memberi tugas yang sama pada Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk finalisasi harga gas untuk industri menjadi 5-6 USD/MMBTU selambatnya 2 bulan sejak 4 Oktober 2016.

Disamping itu Presiden menekankan orientasi harga gas harus memberikan implikasi di sektor industri. Harga gas untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk diekspor harus dibuat sama.

Atas dasar itu, maka Forum Energizing Indonesia Ikatan Alumni Departemen Teknik Gas Petro- Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FEI ILUNI DTGPK FTUI) berkerja sama dengan dan Policy Center ILUNI FTUI dan ILUNI UI mengadakan Seminar ke-2 Forum Energizing Indonesia dengan tema dan sub tema : Penyesuaian Harga Gas Untuk Industri – Gas Bumi Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional

Melalui Seminar ini, FEI ingin ikut serta berkontribusi untuk pembangunan nasional melalui pemberian rekomendasi terkait dengan instruksi Bapak Presiden tentang penurunan harga gas untuk industri.

METODA PEMBAHASAN

Sebagai Pengantar, seminar dimulai dengan Keynote Speech dari Menteri ESDM RI yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala SKKMIGAS, kemudian dilanjutkan dengan Focus Group Discussion selama 3 jam yang dibagi menjadi 4 ruangan dengan narasumber dan fasilitator (Team FEI) sbb :

1. FGD Ruang-1 : Narasumber :

Bpk Sampe Purba (kadiv Gas SKKMIGAS – menggantikan Ka SKKMIGAS)

Bpk Gunung Sardjono (Presdir PT PHE)

Bpk Tenny Wibowo (Presdir Santos) Fasilitator :

Reddy Sunardi

Lukis B. Agung

Eko Hariadi

Syaiful Anwar

(4)

ILUNI DTGPK FTUI

2. FGD Ruang-2 Narasumber :

Bpk. Sri Wahyu Purwanto (Kasubdit Gas – menggantikan Ka BPHMIGAS RI)

Ibu Indra Setyawati (Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Pertagas – menggantikan Direktur Gas PT Pertamina Persero)

Bpk Danny Praditya (Direktur Komersial PT PGN)

Bpk Sabrun J. Amperawan (ketua INGTA)

Bpk. Harry Kayuliarto (Pengamat) Fasilitator :

Agus Susanto

Michael Siwu

3. FGD Ruang-3 Narasumber :

Bpk Satya Yudha (Komisi VII DPR RI)

Ibu Mariatur Aini (Direktur PNPB - menggantikan Dirjen Anggaran Kementrian Keuangan RI)

Ibu Setyorini Hutami (Direktur Hilir - menggantikan Dirjen MIGAS Kementrian ESDM RI)

Bpk Eko Prasetyo (ka ASPBGI)

Bpk. Ari Soemarno (Pengamat) Fasilitator :

Muliandi Nasution

Andi Krishna

Novi

4. FGD Ruang-4 Narasumber :

Bpk. Muh . Khayam (Direktur Industri Kimia Hulu – menggantikan Dirjen IKTA Kementrian Perindustrian RI)

Bpk Elisa Sinaga (Ketua ASAKI)

Bpk. Yustinus Gunawan (Ketua FIPGB - menggantikan Ketua Umum FIPGB)

Bpk. Eri Purnomohadi (Ketua HISWANA MIGAS)

Bpk. Faisal Basri (Pengamat) Fasilitator :

Judianto Hasan

Guananta Kusuma

Michael Baskoro

Pembahasan dilanjutkan dengan Diskusi Panel untuk menindaklanjuti pembahasan rekomendasi Rev-1 dari FGD masing-masing ruangan dan dibahas bersama semua Narasumber, sehingga menghasilkan Rekomendasi Rev-2. Untuk selanjutnya Tim FEI mengkompilasi dan memfinalisasi

(5)

Lampiran-2

PENYERAHAN REKOMENDASI FORUM ENERGIZING INDONESIA ILUNI FTUI

Selasa / 6 Desember 2016 / 18.00-19.00

Ruang Meeting SKKMIGAS – Wisma Mulia Lantai 36 Daftar Hadir :

SKKMIGAS : Pak Amien Sunaryadi Ka SKKMIGAS / Budi Agus / 2 staff

FEI : Mauren / Judianto / Agus / Eko Hariadi / Sri Wahyu / Muliandi / Hari Purwito

- Rekomendasi diserahkan langsung oleh Ketua FEI kepada Menteri ESDM cq Ka SKKMIGAS, Amien Sunaryadi.

Rekomendasi selanjutnya dijelaskan secara gamblang point per point oleh Team FGD bergatian antara Mauren, Sri Wahyu, Agus Susanto

- Ka SKKMIGAS menyambut gembira dan antusias akan rekomendasi yang dijelaskan terutama pada point rekomendasi perlunya audit dan efisiensi dalam tata kelola rantai supply gas bumi di Indonesia. Beliau berharap FEI tetap bisa mendukung program pemerintah dalam bidang energi untuk kepentingan bangsa.

- Ka SKKMIGAS berjanji akan menyerahkannya segera kepada bapak Menteri ESDM dan akan meminta waktu untuk dapat bertemu dengan team FEI untuk penjelasan lebih lanjut dari Rekomendasi yang diberikan. FEI juga bersedia untuk tetap menjadi mitra pemerintah dalam memberikan masukan akan permasalahan bangsa terkait dengan energi

- Ka SKKMIGAS menghimbau alumni UI (khususnya bidang Ilmu Sosial dan Politik) untuk juga memberikan solusi dalam tata kelola peran dan kinerja DPR dalam menjalankan fungsinya sebagai wakil Rakyat dalam system demokrasi di negara ini.

Referensi

Dokumen terkait