• Tidak ada hasil yang ditemukan

perusahaan didenda oleh BAPEPAM (Winarno dalam Christiawan, 2003).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "perusahaan didenda oleh BAPEPAM (Winarno dalam Christiawan, 2003)."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Penelitian

laporan keuagan entitas berisi pengungkapan yang diperlukan untuk dijadikan perhatian terhadap kemungkinan bahwa laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi telah dipengaruhi oleh keberadaan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan oleh transaksi dan saldo, termasuk komitmen dengan pihak-pihak tersebut. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang mempuyai hubungan istimewa, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk (PSAK, 2015).

Seorang auditor dalam melaksanakan audit bukan hanya semata untuk kepentingan perusahaan (klien), tetapi pihak luar perusahaan memerlukan jasa pihak audit untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan dapat dipercaya sebagai dasar keputusan yang diambil oleh mereka, karena banyak sekali terjadi kasus keuangan tidak bisa terdeteksi oleh akuntan publik yang menyebabkan perusahaan didenda oleh BAPEPAM (Winarno dalam Christiawan, 2003).

Terjadinya kasus kegagalan audit dalam beberapa pekan yang lalu, menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat mengenai ketidakmampuan profesi akuntan dalam mengaudit laporan keuangan (fitriani dan Daljono, 2012). Munculnya krisis ini karena cukup banyak laporan keuangan perusahaan yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian justru mengalami

(2)

kebangkrutan setelah opini tersebut dikeluarkan, dan tercatat telah terjadi 51 kasus gagal audit besar, dari tahun 1986 sampai dengan tahun 2010 (fitriani dan Daljono, 2012). Seperti yang terungkap pada skandal yang menimpa Enron Corporation, dimana laporan keuangan Enron sebelumnya dinyatakan wajar tanpa pengecualian oleh KAP Arthur Anderson, namun secara mengejutkan pada tanggal 2 Desember 2001 Enron Corporation dinyatakan pailit. Selain kasus Enron, ada juga kasus yang dimuat di media online mengenaik “Kredit Macet Rp. 52 Miliar, Akuntan Publik Diduga Terlibat”, dimana seorang akuntan publik bernama Biasa Sitepu yang membuat laporan keuangan perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman modal senilai Rp. 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada tahun 2009, diduga terlibat dalam kasus korupsi kredit macet. Guna mencegah terjadinya kasus kegagalan audit, maka auditor harus dituntut untuk bersikap profesional.

Sikap profesionalisme telah menjadi isu yang kritis untuk profesi akuntan karena dapat menggambarkan kinerja akuntan tersebut. Sikap profesionalisme auditor dapat dicerminkan oleh ketepatan auditor dalam membuat audit judgment dalam penugasan auditnya (Idris, 2012).

Audit judgment adalah salah satu cara pandang auditor dalam menanggapi suatu informasi yang mempengaruhi bukti-bukti yang di informasikan serta pembuatan judgment yang diambiloleh auditor.Audit judgment diperlukan karena audit tidak semuanya dilakukan terhadap seluruh bukti. Akuntan publik mempunyai tiga sumber informasi yang potensial

(3)

dan teknik keahlian. Berdasarkan proses informasi dari ketiga sumber tersebut, akuntan mungkin akan melihat sumber yang pertama, bergantung pada keadaan perlu tidaknya diperluas dengan sumber informasi kedua, atau dengan sumber informasi yang ketiga, tetapi jarang memakai keduanya (Nadhiroh, 2010).

Seorang auditor dalam melakukan tugasnya membuat audit judgment dipengaruhi oleh banyak faktor. Aspek perilaku individu sebagai salah satu faktor yang banyak mempengaruhi pembuatan audit judgment, sekarang ini semakin banyak menerima perhatian dari para praktisi akuntansi ataupun dari akademisi. Namun demikian, meningkatnya perhatian tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan penelitian di bidang akuntansi perilaku dimana dalam banyak penilitian tidak menjadi fokus utama (Meyer, 2001).

Apabila seorang auditor mengungkapkan sebuah informasi tetapi informasi tersebut tidak dipublikasikan oleh klien, maka akan menimbulkan konflik antara auditor dan klien. Konflik tersebut akan menjadi permasalahan standar professional ketika auditor tersebut diharuskan untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan independensi dan integritasnya dengan imbalan ekonomis yang mungkin terjadi disisi lainnya (Windsor &

Askhanasy, 1995). Karena itu auditor seharusnya lebih bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya dari pada mengutamakan kepentingan pribadi, seringkali auditor dipermasalahkan pada standar profesional auditor dalam judgment yang diambilnya.

(4)

Faktor-faktor yang mempengaruhi judgment yang diambil oleh auditor dalam menanggapi dan mengevaluasi suatu informasi ini antara lain meliputi faktor tekanan ketaatan, tekanan anggaran waktu, pengalaman, dankeahlianauditor. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah faktor tekanan ketaatan, tekanan anggaran waktu, pengalaman, dan keahlian auditor mempengaruhi judgment yang diambil oleh auditor.

Telah banyak dilakukan penelitian mengenai audit judgment. Salah satu faktor teknis yang mempengaruhi audit judgment adalah tekanan ketaatan. Tekanan ketaatan adalah jenis tekanan pengaruh sosial yang dihasilkan ketika individu dengan perintah langsung dari perilaku individu lain (Reni dan Dheane, 2015). Tekanan ketaatan dapat diterima dari atasan maupun klien. Auditor akan merasa dalam tekanan ketaatan pada saat mendapat perintah dari atasan ataupun permintaan klien untuk melakukan apa yang mereka inginkan yang mungkin bertentangan dengan standar dan etika profesi auditor (Yustrianthe, 2012). Tekanan ketaatan yang diterima dapat memberikan pengaruh buruk bagi auditor. Auditor yang berada dibawah tekanan ketaatan perintah atasan maupun klien untuk berperilaku menyimpang, mempunyai Kecenderungan untuk melakukan perintah tersebut. Semakin tinggi tekanan yang dihadapi oleh auditor maka judgment yang diambil oleh auditor cenderung kurang tepat sehingga dapat mempengaruhi auditor dalam membuat suatu judgment (Reni dan Dheane, 2015:06).

(5)

Wijayatri (2010) menurut hasil penelitiannya tentang pengaruh tekanan ketaatan, kompleksitas tugas dan keahlian audit terhadap audit judgment yang menunjukkan bahwa tekanan ketaatan, dan keahlian audit berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Penelitian tersebut didukung oleh penelitian Jamilah dkk (2007) yang menunjukkan bahwa tekanan ketaatan berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment.

Selain tekanan ketaatan, faktor yang dapat mempengaruhi audit judgment yaitu tekanan anggaran waktu. Anggaran waktu yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik kepada auditor adalah untuk mengurangi biaya auditnya. Tekanan Anggaran waktu ini dapat menyebabkan perilaku menyimpang auditor, yang dapat memberikan implikasi yang serius bagi kualitas audit, etika dan kesejahteraan auditor. Auditor seringkali bekerja dalam keterbatasan waktu. Keterbatasan inilah yang menyebabkan tingkat persaingan yang semakin tinggi antar kantor akuntan publik. Hal ini juga dapat mempengaruhi audit judgment seorang auditor. Setiap KAP perlu untuk mengestimasi waktu yang dibutuhkan (membuat anggaran waktu) dalam kegiatan pengauditan. Beberapa penelitian sebelumnya manyatakan bahwa tekanan anggaran waktu berdampak negatif terhadap kinerja auditor. Karena terkadang waktu yang dianggarkan seorang auditor untuk menyelesaikan tugasnya sangat sedikit, tidak sebanding dengan tugas yang harus ditanganinya.

(6)

Menurut De Zoort dan Lord, (1997) Tekanan anggaran waktu adalah kendala waktu yang timbul dari keterbatasan sumber daya yang dialokasikan untuk melaksanakan tugasnya. Menurut Ahituv dan Igbaria (1998) mengemukakan bahwa adanya tekanan anggaran waktu dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Dalam hal ini, auditor mengurangi pekerjaan hanya pada prosedur audit tertentu, bergantung pada bukti kualitas yang lebih rendah, melakukan premature sign-off, bahkan menghilangkan sebagian prosedur audit yang seharusnya (Alderman dan Deitrick, 1982).

Faktor lain yang dapat mempengaruhi audit judgment yaitu pengalaman. Susetyo (2009) menemukan bukti bahwa berdasarkan pengalaman audit seorang auditor terhadap audit judgment memberikan hasil yang sangat beragam. Hal ini disebabkan karena auditor sering dihadapkan pada beberapa kasus yang berbeda, sehingga judgment yang dihasilkan berbeda tergantung keahlian dan pengalamannya. Semakin banyak pengalaman yang didapat oleh seorang auditor maka akan semakin menguasai cara yang tepat dalam melakukan suatu pertimbangan atau judgment yang diambilnya. Auditor yang berpengalaman dalam membuat suatu judgment tidak mudah dipengaruhi oleh kehadiran informasi yang tidak relevan (Praditaningrum dan Januarti, 2011). Hal ini disebabkan adanya ketidakpastian auditor saat membuat judgment yang diambilnya, auditor dituntut untuk bisa bekerja dengan teliti dan hati-hati dalam membuat judgment. Hal ini menunjukkan bahwa auditor yang tidak berpengalaman

(7)

akan mempunyai tingkat kesalahan yang lebih besar dibandingkan dengan auditor yang berpengalaman (Nugraha, 2015).

Nyoman Ari Surya dkk (2014) menyatakan bahwa keahlian audit juga mempengaruhi auditor untuk mengambil keputusan dalam membuat judgment. Auditor untuk menjalankan tugasnya dituntut untuk memiliki keahlian. Auditor yang ahli akan mampu memberikan informasi yang relevan dalam menyelesaikan tugas auditnya. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Praditaningrum (2012) yang memberi bukti bahwa keahlian audit memiliki pengaruh yang signifikan dan berpengaruh positif terhadap judgment yang diambil oleh auditor.

Tugas seorang auditor adalah melakukan penilaian atau judgment terhadap laporan keuangan perusahaan yang dibuatnya dan memberikan informasi yang relevan atas timbulnya berbagai kecurangan dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, seorang auditor dituntut untuk menyelesaikan perkerjaannya dengan teliti, sehingga mendapatkan kepercayaan daripublik.

Dalam menjalankan tugasnya seorang auditor dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: tekanan ketaatan, tekanan anggaran waktu,pengalaman, dan keahlian auditor dalam memberikan penilaian atau judgment yang diambilnya. keempat faktor tersebut baik secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi judgment seorang auditor.

Penelitian ini merupakan replikasi dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu yaitu Elisabeth Mariana Andita Tielman (2012). Alasan peneliti mereplika penelitian Elisabeth Mariana Andita Tielman (2012)

(8)

adalah untuk mengetahui apakah dengan sampel dan waktu yang berbeda akan memberikan hasil yang sama atau berbeda dengan penelitian terdahulu.

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terdapat pada variable, sampel, dan waktu penelitian, variable yang digunakan pada penelitian terdahulu adalah Tekanan Ketaatan, Tekanan Anggaran Waktu, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan Dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment, sedangkan sampel penelitian tersebut adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang berada diSemarang. Penelitian ini tidak menggunakan variable kompleksitas tugas, dan pengetahuan auditor dan menambahkan 1 variable yaitu keahlian auditor, sampel penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang berada diJakarta Selatan.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mengkaji penelitian dengan judul; “ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, PENGALAMAN, DAN KEAHLIAN AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGMENT (STUDI EMPIRIS PADA KAP JAKARTA SELATAN 2016)”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini apakah :

a. tekanan ketaatan berpengaruh terhadap audit judgment?

b. tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap audit judgment?

(9)

d. keahlian auditor berpengaruh terhadap audit judgment?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh:

a. tekanan ketaatan terhadap audit judgment.

b. tekanan anggaran waktu terhadap audit judgment.

c. Pengalaman auditor terhadap audit judgment.

d. Keahlian auditor terhadap audit judgment.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari adanya penelitian ini antara lain sebagaiberikut:

a. BagiPenulis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan penulis dapat memperoleh tambahan pengetahuan dan wawasan terutama yang berkaitan dengan tekanan ketaatan, tekanan anggaran waktu, pengalaman dan keahlian auditor terhadap audit judgment.

b. Bagi Auditor

Memberikan kontribusi positif bagi auditor untuk memberikan pertimbangan yang lebih baik dan tepat sehingga didapatkan informasi untuk kemajuan profesi dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap profesi auditor.

c. BagiPembaca

Dapat dijadikan sebagai salah satu bacaan dan ilmu pengetahuan yang berguna untuk semakin memajukan profesi auditor di Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 8 menunjukan server aplikasi yang berada pada kondisi hidup ( up ) ditandai dengan warna hijau sedangkan Gambar 9 menunjukan status server aplikasi mati ( down

membutuhkan sebuah pulsa. Menurut Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia atau yang disingkat BRTI pulsa adalah media penghubung untuk komunikasi,baik komunikasi

Orang baik pasti ber-Tuhan, bukan sekedar Tuhan yang dikhotbahkan, tetapi Tuhan yang menjadi sumber kebenaran, kebaikan, dan keindahan.. Kalau ada cinta maka pasti ada Sang Sumber

Para pihak yang menghadap kepada Notaris menyatakan setuju dan semufakat akan melakukan perjanjian pengakuan pengangkatan anak yang akan dituangkan ke dalam sebuah akta

• Penurunan tarif PPh Badan dapat disalahgunakan oleh korporasi besar dalam negeri untuk menghindari pajak melalui round tripping atau “modal lokal” yang diputar balik..

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) aspek diksi yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata; (2) nilai pendidikan karakter

Pada tugas akhir ini, hasil simulasi yang diperoleh dari sistem dasar atau sebelum dilakukan rekonfigurasi adalah rugi-rugi daya saluran dan nilai tegangan

[r]