• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODIFIKASI TEPUNG DARI UMBI GADUNG MENGGUNAKAN EKSTRAK RIMPANG JAHE SEBAGAI BAHAN MAKANAN FUNGSIONAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODIFIKASI TEPUNG DARI UMBI GADUNG MENGGUNAKAN EKSTRAK RIMPANG JAHE SEBAGAI BAHAN MAKANAN FUNGSIONAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MODIFIKASI TEPUNG DARI

Abstrak : Penelitian ini bertujuan un

menggunakan minyak jahe sebag fisikokimia standar tepung gandum. minyak jahe dengan tepung gadung dan 50oC) tehadap water solubility, tepung gadung dan minyak jahe dianalisis nilai swelling power dan suhu 30oC dan waktu 60 menit adal tepung gadung yang dimodifikasi m tepung gandum Amerika masing-ma termodifikasi salah satunya adalah a

Kata kunci : Cross-linking, tepung g

Abstract : This research aims to st

ginger oil as cross linking agent foll properties of wheat. In keeping of ginger oil with of gadung fl temperature (30, 40 and 50oC) on w flour. This research begins by mix appropriate to the variable, then the Ratio of Ginger oil : gadung flour (1 modification obtained from this stud solubility and swelling power proper respectively.The weakness of modifi

Key words: Cross-linking, gadung fl

Tanaman gadung (Dioscore di daerah beriklim tropis seperti Ind baik. Sampai saat ini, belum ada ga bagus. Selain itu, pemanfatan tepun karena sifat fisik dan kimia gadung luas. Pati gadung mengandung 39,3 pati tepung gadung (22,4 gram amilo pati uwi ungu (24,6 gram amilose/1 serta pati umbi gembili yang tumbuh Selain itu, umbi gadung mengandun Kawabata, 2004).

Jahe (Zingiber officianate Rimpangnya jahe mengandung rem

RI UMBI GADUNG MENGGUNAKAN EK

BAGAI BAHAN MAKANAN FUNGSIONAL

2C008105) dan Thamrin Manurung (L2C00810

nik Kimia , Fakultas Teknik, Universitas Diponego to, Tembalang, Semarang 50239, Telp/Fax: (024)74 embimbing : Ir. Catarina Sri Budiyati, MT

untuk mempelajari modifikasi tepung gadung (Dio agai agen cross – linking metode dispersi m. Sesuai dengan tujuan tersebut, akan diteliti g ( 1:2 dan 1:3). Waktu reaksi (30, 60, 90 dan 120 , dan swelling power. Penelitian ini diawali denga e pada kondisi sesuai variabel, kemudian produ an water solubilitynya. Rasio minyak jahe : tepung alah kondisi modifikasi terbaik yang diperoleh dar i memiliki water solubility dan swelling power yan

masing yaitu 7,28 (g/100g) dan 7,9 (g/g). Kelemah h adanya aroma jahe yang tersisa.

g gadung, minyak jahe, swelling power, water solub

study the modification of gadung (Dioscorea hisp ollowing dispersion methods to meet the standards g with that purpose, will be investigated the in

flour (1:2 and 1:3), reaction time (30, 60, 90 water solubility and swelling power properties o ixing the suspension of gadung flour and ginge he product was dried and analyzed the swelling pow (1:3) with a temperature at 30oC and 60 minutes tudy, where the modified gadung flour obtained h perties with American wheat flour, which were 7.28 dified gadung flour was only the presence of the rem

flour, ginger oil, swelling power, water solubility

PENDAHULUAN

orea hispida dennst.) merupakan tanaman meramb

ndonesia, yang menghasilkan umbi dengan kandun gadung siap konsumsi yang aman dengan kandu ung gadung dalam industri pangan dan nonpangan ung yang kurang universal untuk digunakan pada

,3 gram amilose/100 gram pati dan jauh lebih tingg ilose/100 gram pati), pati kentang (28,1 gram amil e/100 gram pati) yang tumbuh di Kanada (Gurana buh di China (20,74 to 25,94 g amilose/100 g starch

ung racun alami yang mematikan, yaitu sianogen ( 6

Roscoe), merupakan tanaman monokotil dari

Dioscorea hispida Dennst)

i untuk memenuhi sifat liti pengaruh rasio molar menit) dan suhu (30, 40 ngan mencampur suspensi oduknya dikeringkan dan ng gadung (1 : 3) dengan dari penelitian ini, dimana yang sangat mirip dengan ahan dari tepung gadung

lubility

ispida Dennst) flour using

ds of the physicochemical influence of molar ratio 90 and 120 minutes) and s of the modified gadung nger oil on the condition ower and water solubility. tes is the best condition of has a very similar water .28 (g/100g) and 7.9 (g/g), remaining ginger aroma.

mbat yang mudah tumbuh ungan nutrisi yang sangat dungan nutrisi yang tetap gan masih sangat terbatas da pemanfatan yang lebih nggi dibandingkan dengan ilose/100 gram pati), dan natne dan Hoover, 2002), rch) (Shujun et al., 2006). ( 6 mg/kg) (Bhandari dan

(2)

minyak atsiri. Jahe memiliki kandu kompleks susunan kimianya. Oleore minyak atsiri.

Tingginya permintaan untu mendorong dilakukannya modifikas telah diubah lewat suatu reaksi ki dilakukan secara fisika, kimia dan k pati akan menghasilkan pati termod kuat, serta meningkatkan tekstur d dilakukan dengan meraksikan pati a yang dapat membentuk jaringan ete menguatkan ikatan hydrogen dalam molekul-molekul. Sebagai hasilnya, mengembang sehingga ikatan hidrog

MAT

Bahan baku utama dalam p diperoleh dari Reverse Osmosis Un Diponegoro, dan ekstrak oleoresin d Jawa Tengah dan Yogyakarta serta (CuSO4.5H2O), Glukosa Anhidrit, N

Na2SO4 anhidrit, H2SO4 pekat, serb

yang dibeli dari distributor resmi Sig Pada penelitian ini, dibagi m cross – linking, dan (3) tahap analisi

Tahap persiapan : analisa proks

protein, abu, air, dan HCN.

Tahap modifikasi cross – linking :

Selanjutnya, dispersi oleoresin jahe d dengan perbandingan tertentu. Reak pengadukan (100 putaran per menit mL. Reaksi dibiarkan berlangsung se dengan air suling, dan air suling in Tepung yang diperoleh selanjutnya d halus menjadi tepung gadung te gingerol/tepung 1 : 2 dan 1 : 3 (mol dan 120 menit).

Tahap analisis tepung termodifika

lemak , protein, kadar HCN, dan stru

dungan aktif yaitu oleoresin, yang merupakan sua oresin jahe mengandung komponen gingerol, shoga

ntuk diversifikasi produk pangan merupakan sa kasi terhadap pati. Pati termodifikasi adalah pati y kimia atau dengan menggangu struktur asalnya. n kombinasi keduanya (Kumoro et all., 2008). Met

odifikasi yang tahan terhadap suhu tinggi, pH yan r dan viskositas dari pati asalnya (Jyothi et al. ti asal dengan reagen yang mengandung dua atau eter atau ester dengan gugus hidroksil dalam mole am granula dengan ikatan kimia yang berperan seb a, ketika pati cross-linking dipanaskan dalam air, g rogennya akan melemah (Kumoro et al., 2009).

TERIAL DAN METODE PENELITIAN

penelitian ini adalah tepung gadung dengan kada Unit yang tersedia di Jurusan Teknik Kimia, Fakul n dari rimpang jahe akan dibeli dari Usaha Kecil d rta reagan kimia (CaCl2.2H2O, HCl 37% p.a., NaO

, Na2B4O7.10H2O, NH4OH 25% p.a., AgNO3 ,

erbuk Zn dan KNa-Tartrat (KNaC4H4O6.4H2O) d

Sigma-Aldrich Co. Inc. Di Semarang.

i menjadi 3 tahapan yaitu (1) tahap persiapan (2) ta lisis tepung termodifikasi.

oksimat tepung gadung yang mencakup kandung

g : Sejumlah tertentu oleoresin jahe didispersikan d

e dalam air ini dicampur dengan 200mL suspensi te aksi cross-linking ini dilakukan pada suhu operasi nit) secara terus menerus dengan magnetic stirrer g selama waktu tertentu. Suspensi tepung yang dipe ini kemudian dihilangkan dengan penyedotan me

a dipindahkan ke cawan petri, dikeringkan dalam o termodifikasi. Parameter percobaan yang akan ol/mol), suhu percobaan (30, 40, dan 50oC) dan w

ikasi : meliputi analisis swelling power, water solu

struktur mikro dengan SEM (Scanning Electrone Mi

182

uatu gugusan yang cukup gaol, zingerone, resin dan

salah satu factor yang i yang gugus hidroksilnya ya. Modifikasi pati dapat etode Cross-linking pada ang rendah, geseran yang al., 2005). Cross-linking au lebih gugus fungsional olekul pati. Cross-linking sebagai jembatan diantara r, granula-granulanya akan

adar HCN, Akuades yang kultas Teknik, Universitas l dan Menengah di sekitar aOH p.a., Copper sulfat , K2CrO4 5%, KI 5%, dengan kualitas analisis

) tahap modifikasi dengan

ngan karbohidrat, lemak,

n dalam 100 mL aquades. i tepung gadung dalam air i 30oC dengan kecepatan dalam gelas beaker 500 peroleh selanjutnya dicuci menggunakan alat suntik. oven dan digiling hingga kan dikaji adalah rasio waktu reaksi (30, 60, 90,

(3)

G

Gambar 1. Rangkaian alat cross-linking

(4)

1. Analisis Sifat Fungsional Tepung G

Hasil analisis terhadap sifat kimia d ini.

Tabel 2 Sifat Fungsional Tepun Jenis Tepung

Gadunga

Gandum Amerikab

Gandum Koreab

sumber : a) Penelitian ini, b) Chung et al (2010), c) Grant

Swelling power menunjukka

pati jika berada dalam jumlah air ya pati juga akan mempunyai kelaruta 1998). Tabel 2 menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan tepung gan

2. Pengaruh Waktu Operasi, Tempe Nilai Swelling Power dan Water So

Dalam proses modifikasi in temperature 30oC, 40oC dan 50oC; digunakan adalah rasio 2 : 1 (2), d dalam tabel 3 berikut ini.

Tabel 3 Nilai swelling power dan w dan rasio molar tepung/min

Rasio Suhu (oC) Waktu (m

HASIL DAN PEMBAHASAN

g Gadung

a dan fisika dari tepung gadung dicantumkan dalam

ungan nutrisi (g/100g) Gadung

Umbi gadung T

ung Gadung tanpa Modifikasi dan Tepung Gandum

Swelling Power (g/g) Water Solu

5.1

kkan informasi mengenai jumlah air yang dapat di yang berlebihan pada suhu tinggi. Dengan tingginy utan dalam air (water solubility) yang tinggi pula wa swelling power dan water solubility tepung gadu gandum.

perature dan Rasio Molar Tepung/Minyak Jah Solubility Tepung Gadung

i ini, waktu operasi yang digunakan adalah 30, 6 C; sedangkan rasio molar tepung dengan minya , dan rasio 3 : 1 (3). Pengaruh dari ketiga variabe

n water solubility tepung gadung termodifikasi pad inyak jahe (RMTM)

u (menit) Swelling Power (g/g) Wate

30 7.50

diserap oleh 1 gram butir inya swelling power, maka ula (Sasaki and Matsuki, adung sedikit lebih rendah

ahe (RMTM) Terhadap

, 60, 90 dan 120 menit; nyak jahe (RMTM) yang bel diatas dapat disajikan

adaberbagai suhu, waktu,

(5)

40 30

*)kondisi dimana nilai s.p dan w.s setara dengan tepung

3. Pengaruh waktu operasi terhadap kamar (30oC)

Data hasil penelitian, penga disajikan dalam tabel 4 berikut ini.

Table 4 Nilai swelling power dan molar tepung/minyak jahe (

Rasio Waktu (menit)

2 30 terhadap nilai swelling power tepung hydrogen dalam granula dengan ik (Jyothi et al., 1005). Sebagai hasilny akan mengembang sehingga ikatan h menunjukkan adanya peningkatan ni Pada rasio molar tepung/m tinggi dibandingkan RMTM 3 :1. Ha yang bereaksi dengan pati yang terk

swelling power-nya juga semakin b

untuk variabel rasio molar tepung / tersebut, kedua variabel memiliki ni 2 : 1 memiliki nilai swelling power 7.9 – 9.3, sedangkan pada variabel tepung gandum dari Amerika sebesa Berbanding terbalik dengan menyebabkan nilai water solubility disebabkan karena terjadinya jaringa menghambat masuknya air kedalam operasi optimum untuk variabel rasi Pada kondisi tersebut, kedua variab Pada variabel Rasio Molar Tepung g/100g yang setara dengan tepung g : 1 memiliki water solubility sebesa 6.3 – 7.3 g/100g (lihat tabel 4.2).

ap nilai swelling power dan water solubility tepu

ngaruh waktu operasi terhadap nilai swelling pow

n water solubility tepung gadung termodifikasi pa e (RMTM) dan waktu pada suhu kamar

Swelling Power (g/g) Water S

7.50

kkan bahwa, meningkatnya waktu operasi cross-li ung gadung hasil modifikasi. Proses cross-linking t ikatan kimia yang berperan sebagai jembatan dia ilnya, ketika pati cross-linking dipanaskan dalam ai

n hidrogennya akan melemah. Mengembangnya gra nilai swelling power dari tepung tersebut.

/minyak jahe (RMTM) 2 : 1, memiliki nilai swe Hal ini dikarenakan pada RMTM 2 :1 jumlah ging erkandung dalam tepung gadung lebih banyak, seh besar. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa w g /minyak jahe (RMTM) 2 : 1 dan 3 : 1 adalah 6 nilai swelling power yang setara dengan tepung ga

sebesar 8.50 g/g yang setara dengan tepung gand bel RMTM 3 : 1 memiliki swelling power 8.03 g esar 6.8 – 7.9 g/g.

an nilai swelling power, semakin lama waktu opera untuk setiap variabel mengalami penurunan. Pen ngan – jaringan atau network pada molekul pati ya am struktur pati gadung. Dari hasil penelitian ini asio molar tepung /minyak jahe (RMTM) 2 : 1 dan iabel memiliki nilai water solubility yang setara d ng/Minyak Jahe (RMTM) 2 : 1 memiliki water gandum dari korea sebesar 7.3 – 8.5 g/100g. sedan esar 7.28 g/100g yang setara dengan tepung gandum

185

pung gadung pada suhu

ower dan water solubility

i pada berbagai rasio

r Solubility (g/100g)

8.17

linking berbanding lurus

telah menguatkan ikatan diantara molekul-molekul air, granula – granulanya granula – granula tersebut

welling power yang lebih

ingerol dalam minyak jahe sehingga peningkatan nilai a waktu operasi optimum h 60 menit. Pada kondisi gandum. Variabel RMTM andum dari Korea sebesar 3 g/g yang setara dengan

erasi cross – linking telah enurunan water solubility yang berlebihan sehingga ni diketahui bahwa waktu dan 3 : 1 adalah 60 menit. a dengan tepung gandum.

ter solubility sebesar 7.92

(6)
(7)

4. Pengaruh temperatur terhadap n operasi pengadukan 30menit

Berdasarkan data hasil penel

solubility disajikan dalam tabel 5 ber

Tabel 5 Nilai swelling power dan w berbanding terbalik terhadap nilai s

linking air terimbibisi ke dalam gr

molekul pati sehingga air dapat m molekul pati sedikit melemah sehin reaksi cross-linking menyebabkan pe

Pada reaksi cross-linking d sedikit sehingga pembengkakan gra pada suhu 600C, terjadi gelatinisas mengembang membentuk pasta. gelatinisasi lebih besar dibandingkan

swelling power pada suhu 300C cend Pemanasan meningkatkan m Pada operasi cross-linking dengan su pada pati lebih lemah dibandingkan pati dengan skala yang lebih besar. hidrogen akan melemah sehingga setelah operasi cross-linking hingga operasi 400C lebih kecil daripada s lebih besar dibandingkan dengan op pada suhu 500C adalah yang terkecil

Tabel 4.6 juga menunjukka terhadap nilai water solubility tepun meningkatanya suhu operasi cros terkandung di dalam minyak jahe menyebabkan terbentuknya jaringan terhambatnya air untuk masuk ke da

Dari hasil penelitian diketa tepung/minyak jahe (RMTM) 3 : 1

power dan water solubility yang se

(RMTM) 3 : 1 memiliki swelling menunjukkan bahwa gadung termo RMTM 2 : 1 memiliki swelling menunjukkan bahwa gadung termod modifikasi tepung gadung dengan R memenuhi standar yang diinginkan.

5. Analisis Mikro Butir Tepung Gad

nilai swelling power dan water solubility tepun

nelitian, pengaruh waktu operasi terhadap nilai sw berikut ini.

n water solubility tepung gadung termodifikasi pad TM) dan suhu pada waktu operasi pengadukan 30 m

Swelling Power (g/g) Water Solu

7.50

njukkan bahwa, meningkatnya suhu operasi cr

swelling power tepung gadung hasil modifikasi.

granula pati. Energi kinetik molekul air lebih ku masuk ke dalam granula pati yang menyebabkan ingga terjadi pembengkakan granula dengan skala pembengkakan granula pati yang lebih besar (Fero dengan suhu operasi 300C air yang terimbisi ke granula pati relatif kecil. Ketika pati cross-linking sasi dimana ikatan hidrogen akan melemah sehing . Perubahan massa setelah operasi cross-linkin kan dengan operasi cross-linking pada suhu 400C da enderung terbesar.

mobilitas air yang terimbibisi ke dalam granula p n suhu 400C, air yang terserap lebih banyak, menye an cross-linking pada suhu 300C sehingga terjadi ar. Ketika pati cross-linking dipanaskan dalam air a granula-granulanya mengembang membentuk p gga gelatinisasi menjadi lebih kecil sehingga swe a suhu 300C. Operasi cross-linking pada suhu 50 operasi cross-linking pada suhu 300C dan 400C se cil.

kan bahwa, meningkatnya suhu operasi cross-link ung gadung hasil modifikasi. Nilai water solubility

ross linking. Meningkatnya suhu operasi menye

he akan semakin banyak yang bereaksi dengan gan atau network yang berlebihan. Jaringan – jari dalam struktur pati.

etahui bahwa kondisi suhu operasi 300C denga 1 merupakan kondisi dimana operasi mampu men setara dengan tepung gandum. Variabel rasio mo

ling power 7,40 g/g dan water solubility 7,63

modifikasi tersebut setara dengan gandum Amerik

ng power 7.50 g/g dan water solubility 8,17 g

odifikasi tersebut tidak setara dengan gandum amer

n RMTM 2 : 1, suhu 300C dan waktu operasi peng

adung Termodifikasi Dengan Scanning Electron

187

cross-linking cenderung

si. Pada saat reaksi kuat daripada daya tarik kan ikatan hidrogen pada la kecil. Peningkatan suhu eros dan abid, 2008).

ke dalam granula relatif

ing dipanaskan dalam air

ingga granula-granulanya

king suhu 300C hingga dan 500C. Oleh sebab itu,

a pati (Chang et al, 1995). yebabkan ikatan hidrogen di pembengkakan granula ir pada suhu 600C, ikatan

inking berbanding terbalik ility semakin turun dengan

yebabkan gingerol yang an pati gadung, sehingga jaringan ini menyebabkan

gan variabel rasio molar enghasilkan nilai swelling molar tepung/minyak jahe 3 g/100g. Nilai tersebut erika. Sedangkan variabel g/100g. Nilai tersebut erika dan korea sehingga engadukan 30 menit tidak

(8)

Proses modifikasi akan me gadung. Untuk mengetahui perub menggunakan Scanning Electron M pada gambar 4.2 dan 4.3 berikut ini.

(a)

Gambar 2. Hasil Analisis SEM pad Tepung Gandum (b) dan 100 kali.

Dari hasil analisis mengguna dapat dilihat pada Gambar 2 bahwa (banyak segi) (Seidman, 1964) deng data di pustaka yang melaporkan b gadung (c) mempunyai bentuk yang

(a)

Gambar 3. Hasil Analisis SEM pad Tepung Gandum (b) dan Dengan pembesaran 1000 kali, dapa utuh. Hanya sedikit terdapat lapisan dan pengeringan dalam oven selama (c) memiliki ukuran butir yang lebih menggambarkan keseluruhan butir. rongga-rongganya yang menunjukka

Dari hasil penelitian dapat gingerol yang terdapat pada oleores

power dan water solubility dari tep

tepung modifikasi yang setara den dengan rasio molar tepung/minyak j

mengubah struktur mikro dari senyawa yang terk rubahan struktur mikro tersebut, maka digunak

Microscopy (SEM). Hasil analisis dengan mengg

ni.

(b) (c)

ada Butir Tepung Gadung Asli (a), Tepung Gadu an Pati Gadung Dari Pustaka (Tattiyakul et al, 2006

unakan SEM (Scanning Electron Microscopy) deng wa butir tepung gadung asli (a) dan termodifikasi ( ngan ukuran sekitar 30 µm dan 45µm (Rao dan Be n bahwa tepung gadung India berukuran 35-40µm

ng sama, lebih halus dan berukuran sekitar 40µm (T

(b) (c)

ada Butir Tepung Gadung Asli (a), Tepung Gadu an (c) dengan pembesaran 1000 kali.

apat dilihat bahwa butir tepung gadung asli (a) be an amilosa bebas pada permukaan butir sebagai ak ma proses pembuatannya. Sedangkan, tepung gadun

bih besar, karena dengan pembesaran 1000 kali ma tir. Pada permukaan butir juga nampak adanya pe kkan terjadinya modifikasi.

KESIMPULAN

at diambil kesimpulan bahwa proses modifikasi resin minyak jahe secara cross-linking berpengaruh tepung hasil modifikasi. Kondisi yang paling ba

engan tepung gandum adalah pada suhu operasi k jahe (RMTM) 3 : 1. Pada kondisi yang sama, RM

188

terkandung di dalam pati nakan analisis mikrograf ggunakan SEM disajikan

dung Termodifikasi Setara 06) (c) dengan pembesaran

ngan pembesaran 100 kali i (b) berbentuk polihedral Beri, 1952), sesuai dengan m. Sedangkan butir pati (Tattiyakul et al, 2006).

dung Termodifikasi Setara

berukuran lebih kecil dan akibat proses pengukusan dung termodifikasi (b) dan masih belum cukup untuk perubahan kekasaran dan

(9)

nilai swelling power dan water sol sangat menyengat dibandingkan den Analisis mikrograf dengan m bahwa tepung hasil modifikasi meng

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kami sampaikan kepa ini, sehingga kami dapat menyelesai

Agbor-Egbe, T. and Lape Mbome, I.

Levels During The Produ

Analisys, 19 : 354–363. Alam, Feros, 2008, “Studies On

Escelenta) : Efect of pH

Technology : Univercity of K AOAC, 1984, “Official Methods o

DC.

Azian, M. N., Hasnah, M. S., Saza

Zingiber Officinale Roscoe

Congress of Science and Tec Bainbridge, Z., Harding, S., French,

Disruption In The Removal

: 291-297.

Balludin, D. A. and Headley, O. 19

Solar Dried West Indian Gi

: 125–130.

Balludin, D. A., Headley, O., Chang

Histology Of (I) Fresh, (II) Officinale Roscoe) Rhizom

Renewable Energy, 17 : 207 Bhandari, M. R. and Kawabata, J. 2

Calcium And Zinc In Wild

Bhandari, M. R. and Kawabata, J. 2

Nepal”, Plant Foods for Hum

Bradbudry, J. H. 1991. “Properties A : 123–128.

Chen, H. L., Hong, L. T., Kang L

Taiwanese Yam (Dioscorea Mice”, J. Sci. Food Agric., 8

Chukwuemeka, O. C. 2007. “Effe

Quality Of Fufu-Flour And

Cizova, A., Srokova, I., Sasinkova,

Octenylsuccinate: Microwa

389-397.

DepKes R.I., 1989, ”Materia Medik The Essentials Oil Association of Am FAO/WHO, 1991, “Joint FAO/WH Gomez, G., Valdivieso, M, De La C

Age On Cyanide Content O

Anim. Feed Sci. Technol., 1 Gunaratne A. and Hoover. 200

Physicochemical Properties

solubility setara dengan tepung gandum, namun a

engan RMTM 3 : 1.

n menggunakan SEM (Scanning Electron Microgr ngalami perubahan struktur mikro dari tepung terse

pada Ibu Ir. Catarina Sri Budiyati, MT selaku dos saikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

, I. 2006. “The Effects Of Processing Techniques I

duction Of Some Cameroonian Cassava Foods” n Swelling and Solubulity of Modified Starch pH and Temerature, Pakistan” , Departement

of Karachy.

s of Analysis.Association of Official Analytical C

azalina, M. S. and Haira Rizan, M. R. 2001. “G

scoe: Effect Of Sample Preparation Yield And

Technology Association of Malaysia (pp. 1–11). ch, L., Kapinga, R. and Westby, A. 1998. “A Study

val Of Cyanogens During Cassava Root Processin

1997. “Extraction And Evaluation Of The Main

Ginger (Zingiber Officinale Roscoe) Rhizome”. J.

ang-yen, I., Duncan, E. J., and McGaw, D. R. 1999

(II) Solar Dried And (III) Solar Dried/Steam Dis zome Tissue Prior To The Extraction Of Its P

07–211.

J. 2004. “Assessment Of Antinutritional Factors

ild Yam (Dioscorea Spp.) Tubers Of Nepal”. Food

. 2005. “Bitterness and Toxicity in Wild Yam (Dio uman Nutritn., 60 :129–135.

es And Analysis Of Antinutritional Factors In Foo

Lee, J. K., and Huang, C. J. 2008. “The

Bone-orea Alata L. Cv. Tainung No. 2) In Ovariectom

, 89 : 517–522.

ffect Of Process Modification On The Physio-C nd Dough”. African J. Biotechnol., 6 (16) : 1949-1

a, V., Malovikova, A. and ebringerova, A. 2008. ”

owave- and Ultrasound-assisted Synthesis and Pr dika Indonesia”, jilid V, Dirjen POM, Jakarta.

America (EOA)

HO Food Standards Programme”,Codex Aliment

a Cuesta, D. and Salcedo, T. S., 1984, “The Effect

nt Of Whole Roots Cassava Chips And Its Reduc

., 11 : 57-65.

002. “Effect Of Heat-Moisture Treatment On

ties Of Tuber And Root Starches”. Carbohydr. Poly

189

n aroma minyak jahe-nya

graph) juga menunjukkan rsebut.

osen pembimbing Skripsi

es In Reducing Cyanogen ods”. J. Food Compositn. ch from Taro (Colocasia

nt of Food Science and

l Chemist.”, Washington, “Ginger Oleoresin From d Quality”. Paper at the dy Of The Role Of Tissue ssing”. Food Chem., 62(3) in Pungent Principles Of

J. Renewable Energy, 12

99. “Comparison Of The

Distilled Ginger (Zingiber s Pungent Principles”. J. rs And Bioavailability Of od Chem., 85, 281–287. Dioscorea spp.) Tubers of

oods”. ASEAN Food J., 6 -Protective Effect Of A tomised Female BALB/C Chemical And Sensory

1953.

”Carboxymethyl Starch Properties”. Starch, 60 :

entarius.

fect Of Variety And Plant duction By Sun Drying”., On The Structure And

(10)

Hikino, H., Cono, C., Takahashi,

“Isolation and Hypoglycem japonica Rhizophors”, Plan

Huang, C. C., Mei-Chen Lin, M.C.

pasting properties of yam (D

531.

Jones, D. M., Trim, D. S., Bainbridg

On The Elimination Of Cya

Jyothi, A. N., Rajasekahran, K. N., M

of Succinate Derivatives of

Kumoro, A. C., Retnowati, D. S. A

Lambung Tikus Putih (Ratt

Liu, Z., Peng, L. and Kennedy, J. F.

Assisted by Microwaves as A

Luo, Z., He, X., Fu, X., Luo,

Physicochemical Properties

58 : 468-474.

Matondang, I., 2005, “Zingiber offic hal : 2-3.

Mazurs EG, Schoch TJ, Kite FE., 1

starches”, Cereal Chem. 34(

Mlingi, N. L. V., Bainbridge, Z. A.

Removal During Cassava P

Rao, P.S, and Beri, R.N., 1952, “Sci Rickard, J.E., Blanshard, J.M.V., an

gelatinization properties of

Sasaki, T., and Matsuki, J., 1998, “E 525 – 529.

Setyowati, F. M. Dan Siagian, M. H

Mamak di Taman Nasional

Shujun, W., Hongyan, L., Wen

“Characterization of new Thunb.) cultivars”, Food Ch

Sriroth, K., Piyachomkwan, K., S

Starch”. Proceeding of 10th

Stauffer Clyde E. 1990. “High mol Avi Book Van Nostrand Rei Tattiyakul, J., Naksriarporn, T., P

Hydrothermal Modification

Sunarsih, Endang Sri, 2007, “Peng

Terhadap Penurunan Kad Aloksan”, Fakultas Kedokte

Tew, O. O. and Iyayi, E. A., 198 Glycosides, Ed. Cheeke, P.R Triyono, A. 2008. “Potensi Sumber

Secara Hidrolisa Enzimatik

Rekayasa Kimia dan Proses

i, M., Murakami, M., Kato, Y., Karikura, M. a

emic Activity of Dioscorans A, B, C, D, E, and F;

lanta Medica, 3 : 168-171.

.C. and Wang, C. C. R, 2006. “Changes in morp

(Dioscorea alata) starch during growth”, Cabohy

idge. Z. A. and French, L. 1994. “Influence Of Sele

Cyanide From Cassava”. J. Sci. Fd Agric. 66 :

535-., Moorthy, S. N. and Sreekumar, J. 2005. “Microw

of Cassava Starch”, Starch, 57 : 556–563.

. And Budiyati, C. S. 2009.”Process Engineering

Food Material Using Gingerol from Ginger R

University, Semarang.

S. And Budiyati, C. S. 2010. “Microwave A

tate Derivative Cassava Starch”, Am. J. Food Techn n Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst) terha attus norveginus)”, Skripsi, Universitas Negeri Sem

F. 2005. “The Technology of Molecular Manipul

as Applied to Starch Granules”, Carbohydr. Polym.

, F. and Gao, Q., 2006, “Effect of Microwa

ties of Normal Maize, Waxy Maize and Amylomai fficinale L.”, Pusat Penelitian dan Pengembangan T

., 1957, ”Graphical analysis of the brabender visc 34(3) : 141 – 153.

A., Poulter, N. H. and Rosling, H., 1995, “Critica

a Processing In Southern Tanzania”, Food Chem., Science and Culture” , India.

, and Asaoka, M. 1992. ” Effects of cultivar and

of cassava (Manihot esculenta) starch”, J. Sci. Foo “Efect of Wheat Starch Structure on Swelling Pow

. H. 2004. “Pemanfaatan Tumbuhan Pangan Ol

nal Bukit Tigapuluh, Jambi”. Biota , Vol. IX (1) ha

enyuan, G., Haixia, C., Jiugao, Y. And Xi

w starches separated from different Chinese yam

Chem., 99 (1) : 30-37.

Sangseethong, K .and Oates, C. G. 2002. “Mo International Starch Convention, 11-14 June 200

molecular weight additives. In Functional Additiv

Reinhold, New York.

, Pradipasena, P. And Miyawaki, O., 2006, “E

ion of Yam Dioscorea hispida Dennst Starch”, Star engaruh Pemberian Infusa Umbi Gadung (Diosc Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Dia

kteran, Universitas Diponegoro, Semarang.

989, “Cyanogenic Glycosides. In Toxicant of P P.R. CRS. Press.

ber Pati Dari Umbi-Umbian Dalam Proses Produ atik Sebagai Bahan Untuk Industri Pangan”. Pros

es 2008. ISSN : 1411-4216.

190

. and Hayashi, T., 1986.

F; Glycans of Dioscorea orphological, thermal and

hydr. Polym., 64(4) :

524-elected Process Variables

- 542.

rhadap Struktur Histolog

Semarang, Semarang.

pulation and Modification

m., 61 :374-378.

owave Radiation on the aize V Starches”, Starch,

n Tumbuhan Obat UNAS,

viscosity curves of various itical Stages In Cyanogen

yam (Dioscorea opposita Modification of Cassava

002, Cracow, Poland.

itives for Bakery Foods”. “Effect of Moisture on

tarke, 58 : 170-176.

ioscorea Hispida Dennst) Diabetes Yang Diinduksi f Plant Origins”, Vol. II, oduksi Pati Termodifikasi

(11)

Udensi, E.A., Oselebe, H.O., and I

Pungtional Properties of W

Jurnal of Nutrision, 7 : 342 Unung, J. E., Ajayi, O. A. and a

Cyanogens Content Of Cass

Webster, J., Beck, W. and Ternai, B

and Dioscorea hispida Denn

Yanping, Z., 2001, “Production and 98, 99.

Yonei, Y., Ohinata, H., Yoshida, R

with Liquid or Supercritical

Zarate, R. and Yeoman, M., 1994

Principle Of Ginger, Zing

d Iweala, O.O., 2008, ”The Investigation of Chem

f Water Yam (Dioscores Alata) : Efect of Varieta

2 – 344.

d and Bokanga, M., 2006, “Effect Of Local Pr

assava”, Trop. Sci., 46(1) : 20–22.

i, B. 1984. “Toxicity and bitterness in Australian

ennst. From Thailand”. J Agric Food Chem, 32 : 1 and Application of Modified Starch”, Chemical In

, R., Shimizu, Y and Yokoyama, C. 1995. ”Extrac

ical Carbon Dioxide”, J. Supercit. Fluids, 8, 156-16

94, “Studies Of The Cellular Localization Of T

ingiber Officinale Roscoe”, The New Phytolog

191 hemical Composition and ieta Diferences”, Pakistan Processing Methods On an Dioscorea bulbifera L.

: 1087–1090.

Industry Press, China, pp

traction of Ginger Flavor

161.

f The Phenolic Pungent

Gambar

Tabel 3 Nilai swelling power dan wdan rasio molar tepung/minn water solubility tepung gadung termodifikasi padinyak jahe (RMTM) adaberbagai suhu, waktu,
Table 4 Nilai swelling power dan molar tepung/minyak jahe (Rasio Waktu (menit) n water solubility tepung gadung termodifikasi pae (RMTM) dan waktu pada suhu kamar Swelling Power (g/g) Water Si pada berbagai rasio r Solubility (g/100g)
Tabel 5 Nilai swelling power dan wtepung/minyak jahe (RMTMRasio Suhu (0C) n water solubility tepung gadung termodifikasi padTM) dan suhu pada waktu operasi pengadukan 30 mSwelling Power (g/g) SWater Solupada berbagai rasio molar 0 menit olubility (g/100g)

Referensi

Dokumen terkait