• Tidak ada hasil yang ditemukan

index.php option=com docman&task=doc &gid=291&Itemid=115.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "index.php option=com docman&task=doc &gid=291&Itemid=115."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 |P a g e

Angka Partisipasi Kasar (APK)

Indikator yang lain yang sering digunakan untuk mengukur pencapaian kesetaraan gender pada bidang pendidikan adalah Angka Partisipasi Kasar (APK). APK menurut ”The UN Guidelines Indicators for Monitoring the Millenium Development Goals”, angka ini lebih baik daripada perbandingan jumlah absolute murid laki-laki dan perempuan. APK diperlukan karena adanya perbedaan yang relatif besar antara jumlah penduduk perempuan dan laki-laki, sehingga rasio jumlah siswa saja belum dapat menggambarkan kesetaraan dan keadilan gender. APK juga digunakan, mengingat masih tingginya siswa berusia lebih tua dari kelompok usia yang semestinya (overage), sehingga APM di tingkat SD, SLTP dan SMU lebih rendah dibandingkan dengan APK.

Pada tabel dibawah menunjukkan pencapaian APK menurut jenis kelamin dan provinsi, melihat angka-angka tersebut bahwa program wajib belajar 6 tahun telah tercapai, namun program wajib belajar 9 tahun belum tercapai di semua provinsi. Di beberapa provinsi seperti NAD, Sumatera Utara, dan D.I ypgyakarta telah mencapai 90 persen.

(2)

2 |P a g e Angka Partisipasi Kasar (APK) Nasional,

Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Tahun 2008

PROVINSI

Laki Perempuan

SD SMP SMU SD SMP SMU

N. Aceh Darussalam 113,63 90,00 76,16 114,60 87,88 76,29

Sumat era Ut ara 112,03 90,33 66,85 111,98 88,55 71,13

Sumat era Barat 109,65 76,83 65,52 109,15 83,57 73,49

Riau 111,78 88,22 66,59 110,45 84,93 68,11

Jam bi 111,09 77,56 58,23 109,69 80,88 57,82

Sumat era Selat an 111,71 80,53 53,27 111,43 84,94 54,17

Bengkulu 107,69 86,48 60,41 112,59 82,66 64,06

Lampung 106,66 79,79 51,80 110,77 85,09 52,59

Kep. Bangka Belit ung 111,72 69,39 46,27 113,19 69,47 56,34

Kep. Riau 113,45 87,33 65,62 113,12 88,29 66,81

DKI Jakart a 110,24 89,09 69,81 109,45 87,45 59,59

Jaw a Barat 105,69 80,21 47,83 106,17 80,05 46,44

Jaw a Tengah 109,56 80,99 57,29 109,53 84,61 57,33

DI Yogyakart a 113,56 91,88 79,32 110,55 98,71 71,10

Jaw a Timur 108,95 83,93 66,05 109,85 85,06 58,33

Bant en 107,49 79,64 53,88 106,76 73,73 50,38

Bali 111,50 77,92 74,37 109,19 77,89 68,01

Nusa Tenggara Barat 109,66 82,94 53,59 106,71 82,36 57,98

Nusa Tenggara Timur 109,35 61,84 49,67 107,23 64,44 51,02

Kalimant an Barat 115,55 71,98 49,67 115,52 68,19 54,36

Kalimant an Tengah 115,82 74,23 49,57 117,47 74,95 53,79

Kalimant an Selat an 116,62 74,16 40,48 111,61 76,27 43,97

Kalimant an Timur 110,90 91,30 71,25 111,13 89,82 66,78

Sulaw esi Ut ara 114,80 78,51 61,63 111,39 88,08 74,97

Sulaw esi Tengah 109,01 75,75 56,34 109,37 78,94 53,79

Sulaw esi Selat an 109,56 67,53 52,82 108,37 75,72 54,02

Sulaw esi Tenggara 112,02 78,45 60,70 111,13 86,06 61,14

Goront alo 107,05 65,47 46,85 115,68 62,61 50,49

Sulaw esi Barat 105,18 60,05 44,29 111,77 60,71 35,80

M aluku 111,29 88,91 81,39 117,02 83,16 69,39

M aluku Ut ara 113,84 85,05 60,30 111,73 82,13 72,01

Papua Barat 119,36 64,34 59,34 117,45 60,43 47,66

Papua 102,98 71,10 49,62 97,36 67,75 47,65

Indonesia 109,42 80,89 57,87 109,41 81,89 56,95

(3)

3 |P a g e

Untuk kategori APK perguruan tinggi, Yogyakarta menempati urutan tertinggi baik untuk laki-laki dan perempuan yaitu 57,71 (laki-laki) dan 45,83 (perempuan) sedangkan peringkat terendah berada di provinsi Riau dengan APK untuk laki-laki sebesar 6,95 dan 5,78 untuk perempuan.

Di wilayah pulau Sumatera APK perguruan tinggi cenderung yang seimbang antara laki-laki dan perempuan dan bahkan dibeberapa provinsi perempuan lebih tinggi dari APK laki-laki.

Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi, Menurut Jenis Kelamin dan Provinsi, Tahun 2008

NO PROVINSI L P NO PROVINSI L P

1 N. Aceh Darussalam 20,28 25,37 18 NTB 18,51 16,05

2 Sumatera Utara 10,41 14,55 19 NTT 12,86 15,28

3 Sumatera Barat 18,05 26,52 20 Kalimantan Barat 10,12 9,85

4 Riau 11,13 14,80 21 Kalimantan Tengah 10,70 11,56

5 Jambi 10,56 15,83 22 Kalimantan Selatan 11,90 12,99 6 Sumatera Selatan 10,13 12,60 23 Kalimantan Timur 14,22 14,20 7 Bengkulu 16,35 18,73 24 Sulawesi Utara 13,09 15,14

8 Lampung 9,04 9,49 25 Sulawesi Tengah 16,01 18,12

9 Kep. Bangka Belitung 8,41 9,21 26 Sulawesi Selatan 16,39 23,23 10 Kep. Riau 6,95 5,78 27 Sulawesi Tenggara 17,66 19,49

11 DKI Jakarta 22,69 18,79 28 Gorontalo 9,54 17,05

12 Jawa Barat 13,52 12,72 29 Sulawesi Barat 13,59 12,99

13 Jawa Tengah 12,63 10,98 30 Maluku 17,68 24,15

14 DI Yogyakarta 57,71 45,83 31 Maluku Utara 15,99 14,60

15 Jawa Timur 12,21 12,59 32 Papua Barat 9,31 8,36

16 Banten 14,38 11,79 33 Papua 11,28 10,18

17 Bali 16,99 15,54 Indonesia 14,25 14,58

Referensi

Dokumen terkait

Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai cerita, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan.. harta karun, atau

Hasil penelitian menunjukkan nilai faktor Nernst yang baik (30,47 mV/decade) pada trayek pengukuran 10 -2 M –10 -6 M. ESI Fe 2+ dapat mengukur potensial dengan adanya gangguan

Pengaduan ditujukan kepada Balai Besar Karantina Per tanian Kelas II Gor on talo Jl.DR.Achmad Nadjamudin Kel.Dulalowo Kec.Kota Tengah Kota Gor ontaloc. Masa ber

Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan dapat diwakilkan dengan membawa surat tugas dari direktur utama/pimpinan perusahaan/kepala cabang dan kartu pengenal.. Seseorang

Berdasarkan Ketentuan Perpres Nomor : 54 Tahun 2010 dan Perpres Nomor : 70 Tahun 2012 beserta perubahannya dan Dokumen Pengadaan Prakualifikasi Nomor

Berdasarkan Ketentuan Perpres Nomor : 54 Tahun 2010 dan Perpres Nomor : 70 Tahun 2012 beserta perubahannya dan Dokumen Pemilihan Nomor : 027.52/SDP.Pem/POKJA-ULP/III/2015 Tanggal

842.183.100,- (Delapan ratus empat puluh dua juta seratus delapan puluh tiga ribu delapan seratus rupiah) 120 (Seratus dua puluh) Hari Kalender. Demikian disampaikan dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) kualitas dan kelayakan dari instrumen penilaian karakter dan LKS berbasis pendidikan karakter yang dikembangkan,