TANAH PEMPROV MULAI DISERTIFIKASI NILAINYA RP 5 TRILIUN
Pemprov dan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional(BPN) NTB,menandatangani nota kesepahaman program sertifikasi asset tanah milik pemerintah provinsi seluas 1.982 hektare dengan nilai Rp5,611 triliun.Sebanyak 40 bidang lainnya,akan menjalani balik nama,lantaran sertifikat masih atas nama peerintah pusat.
Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan diRuang Rapat Utama Kantor Gubernur,kemarin.Sekretaris Daerah NTB H Muhammad Nur selaku Pejabat Pengelola barang Milik Daerah bertindak mewakili Pemprov NTB.Sementara BPN diwakili Kepala Kanwil, Danu Ismadi.
Data Biro Umum Pemprov NTB menyebutkan,total pemprov masih memiliki 203 persil lahan yang belum memiliki sertifikat.Lahan-lahan yang belum memiliki sertifikat itu juga telah termuat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BPK terkait asset dan diserahkan ke pemprov pada Mei 2014.
Aset-aset tanah tanpa sertifikat itu berada pada penguasaan 14 SKPD, dengan nilai paling besar di Dinas Pekerjaan Umum.Di dinas yang menangani infrasruktur ini,terdapat 142 persil lahan dengan luas 1.818 hektare dengan nilai Rp5,579 triliun yang belum memiliki sertifikat.
Dari keseluruhan asset itu,paling besar di Dinas Pekerjaan Umum.Di dinas yang menangani infrasruktur ini,terdapat 142 persil lahan dengan luas 1.818 hektare dengan nilai Rp5,579 triliun yang belum memiliki sertifikat.
Dari keseluruhan asset itu,paling banyak terdapat di Kota Mataram mencapai 49 persil dengan nilai Rp2,803 triliun.Ada juga tanah NTB di Bali,sebanyak dua persil dengn nilai Rp2,060 miliar.
Kepala Biro Umum Pemprov NTB H Iswandi Ibrahim mengatakan,program sertifikasi asset itu adalah bagian dari penataan barang milik daerah dan telah menjadi rekomendasi BPK untuk mendapatkan legalisasi dari BPN.
Iswandi mengakui,selain ada tanah tanpa sertifikat,ada pula tanah milik Pemprov NTB yang berasal dari Pemerintah Pusat,namun sertifikatnya masih atas nama pemerintah pusat.BPK meminta agar sertifikat itu menjalani proses balik nama di BPN,sehingga menjadi.
Sumber berita :