SNI -SEMEN - PEMBERLAKUAN 2012
PERMENPERIN NO.18/M-IND/PER/2/2012; BN TH.2012/NO.214; LL KEMENPERIN: 12 HLM.
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR MASIONAL INDONESIA (SNI) SEMEN SECARA WAJIB
ABSTRAK : - Dalam rangka mengoptimalisasikan pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Semen secara wajib serta untuk kelancaran semen dalam perdagangan internasional terkait dengan perubahan Nomor Harmonize System (HS) tahun 2012, perlu mengatur kembali pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara wajib dengan menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional (SNI) Semen Secara Wajib.
- Dasar Hukum Peraturan Menteri ini adalah : UU No. 5 Tahun 1984, UU No. 7 Tahun 1994, UU No. 10 tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 17 Tahun 2006, UU No. 8 Tahun 1999, UU No. 32Tahun 2004, sebagaiman telah diubah dengan UU No. 12 Tahun 2008, PP No. 17 Tahun 1986, PP No. 102 Tahun 2000, PP No. 38 Tahun 2007, PERPRES No. 47 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PERPRES No. 91 Tahun 2011, PERPRES No. 24 Tahun 2010 sebagaiman telah diubah dengan PERPRES No. 92 Th 2011; KEPPRES No. 78 Tahun 2001; KEPPRES No. 84/P Tahun 2009 sebagaimana telah dirubah dengan KEPPRES No. 59/P Tahun 2011; PERMENDAG No. 62/M-DAG/PER/12/2009 sebagaimana telah diubah dengan PERMENDAG No. 22/M-DAG/PER/5/2010, PERMENPERIN No. 86/M-IND/PER/9/2009, PERMENPERIN No. 105/M-IND/PER/10/2010, PERATURAN KEPALA BSN No.1 Tahun 2011.
SPPT-SNI selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak penerbitan SPPT-SNI kepada Direktur Jenderal BIM dan Kepala BPKIMI, LSPro bertanggungjawab atas pelaksanaan surveilan penggunaan tanda SNI dari SPPT-SNI yang diterbitkan. Setiap semen yang diperdagangkan dalam negeri yang berasal dari hasil produksi dalam negeri atau impor wajib memenuhi persyaratan SNI . Produk semen yang berasal dari produksi dalam negeri atau berasal dari impor yang telah beredar di pasaran dan tidak memenuhi ketetntuan dan persyaratan harus ditarik dari peredaran dan dimusnahkan oleh Produsen. Pembinaan dan Pengawasan terhadap pelaksanaan dan penerapan SNI dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembina Industri (BIM) yang dilaksanakan oleh PPSP. Pengawasan terhadap produk mulai dari pra pasar sampai dengan peredaran produk di pasar sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun. BPKIMI dalam melaksanakan Pembinaan terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian dalam rangka penerapan SNI semen dapat memberikan teguran tertulis dan sanksi kepada LSPro yang tidak menyampaikan laporan. Pelaku Usaha, LSPro dan Laboratorium Penguji yang melanggar ketentuan Peraturan Menteri ini dikenakan sanksi.
CATATAN - Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, 20 Februari 2012, ditetapkan 14 Februari 2012.
- Petunjuk Teknis dan Petunjuk pengawasan Penerapan SNI Semen secara wajib ditetapkan oleh Direktur Jenderal BIM
-SPPT-SNI semen yang ditebitkan sebelum Peraturan Menteri ini diundangkan, dinyatakan masih tetap berlaku sesuai dengan masa berlaku SPPT-SNI bersangkutan.
Petunjuk Teknis yang diatur berdasarkan Permenperin No.35/M-IND/PER/4/2007 dinyatakan masih berlaku