45
Bab 5
Kesimpulan dan Saran
5.1
Kesimpulan
Dari hasil pengujian sistem cluster yang telah dilakukan
dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
Dilihat dari hasil pengujian throughput, nilai yang
didapatkan oleh cluster konvensional adalah 500,5943 KB/s
sedangkan nilai yang didapatkan oleh cluster virtual adalah
422,6656 KB/s. Sehingga dapat disimpulkan bahwa cluster
konvensional dapat menghasilkan throughput yang lebih besar
daripada cluster virtual.
Hasil pengujian connection rate menunjukkan bahwa cluster
konvensional dapat melayani lebih banyak permintaan dibandingkan
dengan cluster virtual. Nilai yang didapat cluster konvensional
adalah 51,72 conn/s dan nilai cluster virtual adalah 45,11 conn/s.
Pengujian request time juga didapatkan nilai lebih baik pada
cluster konvensional dengan nilai 0,0139 s/conn sedangkan cluster
virtual dengan nilai 0,0214 s/conn. Cluster konvensional dapat
melayani request dengan lebih cepat.
Nilai request error didapatkan nilai lebih baik pada cluster
virtual dengan nilai er ror sebanyak 0,66 % sedangkan cluster
konvensional sebanyak 40,90 %. Meskipun cluster virtual melayani
permintaan dari client dalam waktu yang r elative lebih lama
46
Penggunaan Network Load Balancer sebagai load ba lancer
sangatlah efektif, karena Network Load Balancer dapat membagi
beban secara rata pada tiap-tiap server. Perbandingan dari kedua
arsitektur server ini mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing.
5.2
Saran
Penggunaan perangkat keras dengan spesifikasi yang lebih
tinggi dipercaya dapat meningkatkan hasil yang didapat. Terutama
pada penambahan RAM untuk penambahan server virtual.
Load balancer dan algoritma pembagian kerja yang lain
dapat digunakan untuk pengembangan selanjutnya.
Perangkat lunak virtualisasi selain Hyper-V dapat digunakan