ANALISA INTELIJEN
ANALISA INTELIJEN
(Pointers dan Skematis)
(Pointers dan Skematis)
Di rangkum oleh :
Di rangkum oleh :
Drs. Poerwono Sigit
Drs. Poerwono Sigit
Kombes Pol (Purn)
SISTIMATIKA
SISTIMATIKA
BAB
BAB I.
I.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
BAB
BAB II.
II.
PENGERTIAN
PENGERTIAN &
& HAKEKA
HAKEKAT
T ANALISA
ANALISA INTELIJEN
INTELIJEN
BAB
BAB III.
III. SISTIM
SISTIM DAN
DAN METHODOLOGI
METHODOLOGI
BA
BAB
B IV
IV..
PE
PENU
NULI
LISA
SAN
N A
ANA
NALI
LISA
SA IN
INTE
TELI
LIJE
JEN
N &
&
PENYAJIANNYA
PENYAJIANNYA
B
BA
AB
B V
V..
PR
PRA
AS
SY
YA
ARA
RAT
T &
& K
KEN
END
DA
ALA
LA-K
-KEN
END
DA
ALA
LA
PENGANALISAAN
PENGANALISAAN
BAB.
SISTIMATIKA
SISTIMATIKA
BAB
BAB I.
I.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
BAB
BAB II.
II.
PENGERTIAN
PENGERTIAN &
& HAKEKA
HAKEKAT
T ANALISA
ANALISA INTELIJEN
INTELIJEN
BAB
BAB III.
III. SISTIM
SISTIM DAN
DAN METHODOLOGI
METHODOLOGI
BA
BAB
B IV
IV..
PE
PENU
NULI
LISA
SAN
N A
ANA
NALI
LISA
SA IN
INTE
TELI
LIJE
JEN
N &
&
PENYAJIANNYA
PENYAJIANNYA
B
BA
AB
B V
V..
PR
PRA
AS
SY
YA
ARA
RAT
T &
& K
KEN
END
DA
ALA
LA-K
-KEN
END
DA
ALA
LA
PENGANALISAAN
PENGANALISAAN
BAB.
Pengantar
Pengantar
Analisa
Analisa Intelijen Intelijen adalah adalah suatu suatu pengetahuapengetahuan n tentang tentang Intelijen Intelijen yang yang mengkhumengkhususkan suskan diri diri padapada
pembahasan tentang aspek-aspek penganalisaan. Pada tulisan untuk kepentingan dinas ini
pembahasan tentang aspek-aspek penganalisaan. Pada tulisan untuk kepentingan dinas ini
materi disarikan dari berbagai buku kedinasan dilingkungan Intelijen dengan menyertakan
materi disarikan dari berbagai buku kedinasan dilingkungan Intelijen dengan menyertakan
persepsi interpertasi dan apresiasi penulis terhadap berbagai tulisan tentang analisa pada
persepsi interpertasi dan apresiasi penulis terhadap berbagai tulisan tentang analisa pada
berbagai re!rensi disiplin terkait seperti teori kesistiman logika statistik dan methode" riset
berbagai re!rensi disiplin terkait seperti teori kesistiman logika statistik dan methode" riset
sosial.
sosial.
#ingkup materi dimulai dari pengertian-pengertian dan hakekat analisa sistim dan
#ingkup materi dimulai dari pengertian-pengertian dan hakekat analisa sistim dan
methodologi analisa tehnik dan
methodologi analisa tehnik dan !ormat penulisan analisa dan !ormat penulisan analisa dan kendala-kendalkendala-kendala penganalisaan.a penganalisaan.
$akekat ataupun anatomi permasalahan (
$akekat ataupun anatomi permasalahan (issueissue) yang menjadi materi sasaran analisa atau) yang menjadi materi sasaran analisa atau
yang dikalangan militer disebut hakekat an%aman di!o%uskan kepada
yang dikalangan militer disebut hakekat an%aman di!o%uskan kepada
permasalahan-permasalahan Keamanan &egara dan disajikan pada
permasalahan Keamanan &egara dan disajikan pada tulisan tersendiri.tulisan tersendiri.
'ormat penyajian materi diperuntukan bagi kursus-kursus atau Diklat dengan alokasi aktu
'ormat penyajian materi diperuntukan bagi kursus-kursus atau Diklat dengan alokasi aktu
yang terbatas sehingga bersi!at pointers dan skematis. Diharapkan masing-masing peserta
yang terbatas sehingga bersi!at pointers dan skematis. Diharapkan masing-masing peserta
lebih mendalami untuk kebulatan penguasaannyadan dapat menarik man!aat dan releansi
lebih mendalami untuk kebulatan penguasaannyadan dapat menarik man!aat dan releansi
pengetahuan yang sederhan
pengetahuan yang sederhana ini sesuai tujuan dan a ini sesuai tujuan dan tema kursus.tema kursus.
*e
*erima krima kasih.asih.
Penulis
BAB I
Peran dan Permasalahan Analisa
Intelijen
Analisa dan peran+!ungsi intelijen
Analisa dan pelaksanaan tugas pokok
Analisa dan hakekat an%aman
Analisa dan ketersediaan in!ormasi+data intelijen
Analisa dan etika pro!esi
Analisa dan berbagai kendala dan kelemahannya
Analisa dan keper%ayaan pimpinan
KEAPUAN INTELIJEN ADA ! "DUA# ASPEK$
,. Kegiatan klandestine (trade %ra!t)
Akti!itas tertutup (kegiatan rahasia) melalui sistem dinamika agen
dan jaringannya.
". Analisa
Kemampuan menghasilkan intelijen (trans!er in!o
intelijen) dalam
prinsip prinsip ke%epatan (dini) ketepatan masalah yg dilaporkan
dan akurasi data unsur"nya serta aman+nirbaya dlm proses dan
penyajiannya ( !ast timely ell told and se%ure)
Keduanya:
- Komplementati!
- Sama penting (tidak satu lebih penting dari yang lain)
(/ertumpuk in!o tanpa dianalisakurang bermaknadan tidak akan ada analisa
yg baik tanpa tersedianya in!o yang %ukup)
- Kedua kemampuan tugas tsb masing" memerlukan sistim dan metoda
penyaringan re%ruitment dan pembinaan personil se%ara %h&s&s' berbeda
dan persyaratannya.
- Dalam mengantisipasi lahirnya 00 intelijen kemampuan" tsb perlu
diorientasikan kpd kesiapan menghadapi resiko tugas akibat dari diperolehnya
keenangan-keenangan tertentu bagi petugas intelijen (agen maupun
DETEKSI DINI
PE(IN)ATAN
DINI
K**(DINASI
DINI
AKSI'ANTISIPASI
DINI
+EPAT DAN TEPAT
DILAP(KAN KE USE( "+I)(A#
D*(*N)AN KESIAPAN ANTISIPASI - *PTIALISASI - KESETA(AAN - N*(ATI, - INIALISASI (ESIK*
- /ijak yang tepat
- 1egah+tindak e!ekti!
VELOX ET
EXATUS
ETIKA P(*,ESI - P(*,ESI
INTELIJEN JU(NALIS +ENDIKIA/AN KED*KTE(AN
●*rientasi %&at %e0ada interest
nasional "integritas 1 lo2alitas#.
●en3ari 0eme3ahan 2ang ter4ai% trhada0 0ro4lem nasional ●Ke3e0atan mer&0a%an %riteria 0o%o%5a%&rasi men2&s&l. ●Keamanan5 s4g hal &tama. ●,ore3asting "0redi%ti6-estimasi# ●Anonim5 td% mementing%an 6ormalitas 1 %ea%&an ●Tan0a 4atasan
0enga%&an "does not re3ogni7e 4o&nderies# Ke3e0atan se4agai %riteria 0o%o%5a%&rasi men2&s&l. Agresi6itas S0e%ta%&ler Dimensi 0angg&ng Keter4&%aan ' %e4e4asan. *rientasi %e0ada 0&4li% "massa#. *42e%ti8itas ' %e4enaran ha%i%i. E%s0erimental Hi0otesis A%&rasi Penalaran "logi%a# Ilmiah Keman&siaan "not 8iolen3e# Tida% rasialis A%&rasi
SEORANG INTELIJEN YANG IDEAL
(Menurut LADISLAS !ARAGO"
9. *(IL TIIN))I DAN EN+INTAI PEKE(JAANN:A
!. SEAN)AT TIN))I5 BE(ANI EN)ABIL (ESIK* DAN DEDIKASI TIN))I ;. DAPAT BE(,IKI( SE+A(A +EPAT DAN P(AKTIS
<. TENAN)5 DIA5 T*LE(AN5 SEHAT5 JI/ANN:A STABIL DAN TAHAN EN)HADAPI KESULITAN! SE(TA TEKANAN-TEKANAN.
=. DAPAT BE()AUL DEN)AN SIAPAPUN DAN DAPAT BEKE(JA SEBA)AI TI >. PANDAI BE(*()ANISASI5 ADINIST(ASI5 PENUH (ASA TAN))UN) JA/AB
SE(TA LEADE(SHIP.
?. DAPAT EE)AN) (AHASIA SEKE(AS-KE(ASN:A @. DAPAT E:AKINKAN *(AN) LAIN
. EILIKI KEBE(ANIAN :AN) TIN))I
9. PUN:A KEAPUAN *BSE(CASI :AN) TIN))I TE(HADAP SE)ALA ASALAH5 DPT EN)IN)AT-IN)AT DETAIL5 DAN AKU(AT5 SE(TA APU EBUAT
,AKT*( UTAA KEBE(HASILAN SUATU BADAN INTELIJEN
Penguasaan isi misi intelijen dibekali teknik taktik pro!esi yang
tinggi oleh para agen dan analisnya.
5aring
"
akses kepada sumber-sumber in!ormasi yang luas+
beragam
Kepemimpinan yang baik di dukung oleh sistem organisasi dan
manajemen intelijen yang sesuai dengan dinamika an%aman yang
di hadapi.
Konsistensi kebijakan pimpinan negara maupun kebijakan
pimpinan lembaga terhadap pro!esi intelijen (tidak selalu berubah
karena pimpinan yang berganti).
In take re%ruitment dan pembinaan kemampuan pro!esi serta
aplikasi sistem penugasan yang teren%ana dengan baik
(membangun integritasmentalitasdan loyalitas yang optimal).
Dukungan dan penguasaan teknologi in!ormasi intelijen sesuai
kebutuhan perkembangan an%aman.
Dukungan intelijen dei%es dan sarana mobilitas operational
se%ara %ukup dan berkelanjutan.
BAB II
PEN)E(TIAN
PEN)E(TIAN
4
Pada dasarnya dalam pengertian yang umum kedua istilah
tersebut (6analisa dan intelijen) sudah saling memberikan arti+makna
dari satu kepada yang lain.
4
Setiap orang se%ara naluriah hakikatnya adalah analis karena
orang selalu melakukan analisis untuk meme%ahkan masalah yang
dihadapinya. Ia akan selalu membutuhkan+men%ari in!ormasi+!akta
dan berusaha mena!sirkan se%ara %erdas (intelijen) dalam
men%apai+memperjuangkan kepentingannya.
4
7akin %ukup perbendaharaan pengetahuan (frame of reffrence)
seseorang makin tinggi kemampuan analisisnya lebih lagi bila
didorong oleh talenta dan kepekaannya terhadap
!enomena-!enomena yang sedang berkembang diulingkungannya.
ANALISA ADALAH PEN:ELIDIKAN SUATU PE(ISTI/A "KA(AN)AN5 PE(BUATAN# UNTUK EN)ETAHUI APA SEBABN:A5 BA)AIANA DUDUK PE(S*ALANN:AF.
(P038ADA37I&*A KA70S $A#. 9 12*AKA& ;II+,,)
ANALISA ADALAH PEISAHAN SE+A(A ABST(AK *B:EK PEN:ELIDIKAN KE DALA BA)IAN-BA)IAN UNSU( P*K*KN:A A)A( DAPAT DIKAJI SI,ATN:A DAN DITENTUKAN HUB. ATAU KAITAN DI ANTA(A BA)IAN!N:A DAN DEN)AN KESELU(UHANN:A.
(5A1K 1. P#A&<= DI1*I<&A3> <' P<#I*I1A# A&A#>SIS diterjemahkan oleh Drs. 2D> S. SIA?IA&)
ANALISA ADALAH BE(,IKI( K(EATI, TENTAN) SUATU PE(ASALAHANGGG.F "UNTUK EPE(*LEH )ABA(AN TENTAN) B*B*T "KUALITAS# ASALAH5 KE+ENDE(UN)AN DAN KEUN)KINAN PEE+AHAN PE(ASALAHANN:A#
(/3I?52& *&I Purn I3A8A& S<2KA3&< 8ID>AIS8A3A /I&6Dasar-dasar Intelstrat@)
6 Analyisis is the comprehensive examination of facts to distinguish”
(The constituents parts
The relation of such parts to each other
The relation of the single part to the whole
Resulting is systimatic description of interrelationships according to
formal and material classification)
>oseph. $. /unel 6Di%tionary o! so%iology@.
6 Analysis is that get from the fact. A fact means surprisingly litte unless it
is related to some other facts, or its significance is pointer out (fact
means nothing)”
Be4era0a nas%ah %edinasan di ling%&ngan Intelijen "BIN5
Intelstrat'BAIS5 P*L(I# mendi6inisi%an analisa dan intelijen se4agai
4eri%&t $
Kegiatan meneliti se3ara se%sama terhadap bahan" keterangan (in!ormasi)
yang sebelumnya telah dinilai ttg kebenaran dan sumbernya dlm rangka
keterkaitannya dengan masalah yg dibahas (untuk memperoleh %esim0&lan
berupa !akta yg bermakna tentang masalah tersebut atau produk intelijen).
Pemilihan dan 0en2aringan bahan" keterangan yang telah dinilai dan
dipisahkan dari bahan" keterangan yang lain sesuai kepentingan dan persoalan
atau sasaran tugas yang akan dihadapi.
7erupakan bagian aal dari proses 0ena6siran dgn meng&rai unsur" dari !akta
untuk
langkah
selanjutnya
yaitu
mengintegrasi%an
(sinthesa) guna
menem&%an %esim0&lan berupa keterkaitan yg bermakna kebenaran (yang
sebenarnya) melalui 4er6i%ir se3ara logis dan rasional.
#ebih jauh dijelaskan : dalam pelaksanaan analisa diperlukan pertimbangan
yang menyeluruh (komprehensi! integral) menyangkut bidang-bidang atau
aspek-aspek berpengaruh dan berkaitan dengan obyek atau masalah yang
dihadapi.
Intelijen $ Sebagai Kegiatan (akti!itas)
Adalah segala a%ti6itas (yang dilakukan oleh aparat berenang atau /adan khusus lainnya yang ditunjuk) baik aktiitas se%ara tert&t&0 maupun ter4&%a berlandaskan tuntutan tugas pokok (dan berpedoman kepada doktrin dan etika pro!esi) untuk mendete%si mengidenti6i%asi dan mengantisi0asi berbagai kemungkinan bentuk an3aman maupun %e3ender&ngan lainnya (yang dapat menganggu menghambat merusak atau menghan%urkan kepentingan nasional serta kelangsungan hidup bangsa dan negara) agar mampu meniadakan mengeliminasi men%egah menangkalnya se3ara dini.
Sebagai produk + pengetahuan
Adalah suatu hasil akhir kegiatan mendeteksi dan mengidenti!ikasi bahan keterangan (in!ormasi) melalui proses pengolahan yang meliputi tahap-tahap mulai dari pemilihan pen%atatan penilaian integrasi %on%l&si yang memuat pena!siran antisipati! untuk kemudian produk tersebut disaji%an kepada user.
Sebagai organisasi + lembaga
Adalah suatu badan yang mewadahi kegiatan dan pengolahan hasil-hasil kegiatan intelijen.
7emperhatikan pemahaman" diatas dpt di rangkum suatu konsep 6Analisa Intelijen@ sbb :
6Suatu proses ber!ikir kreati! dan terstruktur (sistimatis) thd input permasalahan yg ada (!akta+data situasi kondisi !enomena peristia) dlm suatu lingkungan yg saling berpengaruh dan selalu dlm perubahan utk mperoleh output berupa (produk) intelijen yg akan berman!aatmembantu client/user dlm menentukan kebijakan dan atau mengambil keputusan@. Proses 4er6i%ir %reati6 terstr&%t&r adl dialog (proses dialektika) antara nalar dan hati nurani
dihadapkan kepada !akta" dgn dorongan men%ari jaaban ataupun penjelasan kritis dan obyekti! ttg obyek+permasalahan.
Proses tsb bisa bersi!at hubungan sebab akibat (causative) yang hakekatnya adalah syillogistic (dedutif!indutif ) perbandingan (%omparatie) maupun hubungan pengaruh timbal balik (orelatif) antar !akta unsur-unsurnya. <utput-nya dpt bersi!at gambaran (dis%ription) kualitas masalah ke%enderungan" bersi!at arning ataupun adanya sim0&l-sim0&l makna sbg kemungkinan" peme%ahan masalah yg terbaik ("est answer atau "est solution)
Ber6i%ir %reati6 adlh 6ber!ikir mengikuti penjelajahan logika nalar (imajinasi) dan %ampur tangan hati nurani dengan memadukan kehendak men3i0ta%an ses&at& atau sebagai usaha se%ara sadar utk itu@. Dlm proses analisa merupakan upaya men3ari dan menem&%an hakekat permasalahan sebagai suatu kebenaran atau mungkin justru membantah atau meluruskan pra anggapan (hypothesa) tentang permasalahan tsb lebih jauh dpt merupakan sinthesa (%onstr&%si %esim0&lan) menuju 0eme3ahan 0ermasalahan.
Terstr&%t&r (sistimatis) dlm arti se%ara tertib mengikuti suatu tahapan+bangunan langkah" yg digunakan dalam proses bernalar+berlogika se%ara benar.
BAB III
Sistim dan
B 6Analisa Intelijen@ pd hakekatnya adl suatu sistim didalam proses ber!ikir intelijen sbgmn pengertian
pada kutipan berikut :
Sistim Analisa adalah suatu %ara pendekatan (approach analyisis) terhadap masalah pemilihan yang kompleks dan biasanya dalam situasi ketidakpastian (uncertainties) untuk membantu dalam pengambilan keputusan dengan melaksanakan :
- Pemeriksaan se%ara sistimatis dan berulang baik terhadap sasaran ataupun berbagai alternati! yang visi"le untuk men%apai sasaran tersebut.
- Pembobotan sedapat mungkin se%ara kuantitati! baik mengenai nilai resiko+an%aman man!aat maupun akibat-akibat pemakaian alternati! tersebut.
- Dalam konteks tersebut analisa adalah suatu proses sistimatis yaitu suatu siklus yang kontinyu yang terdiri dari langkah-langkah :
C #ormulasi (tahap konsepsi) C Riset (tahap pulbaket) C $valuasi (tahap penilaian) C %nterpretasi (tahap judgement) C &erifiasi (tahap pengujian)
(Ir. Pranoo Dosen S2SK<?A/6 Analisa 'ystem@).
Analisa sistim adalah suatu pendekatan sistimatis untuk membantu
para pengambil keputusan dalam memilih suatu tindakan dengan %ara
mempelajari persoalannya dengan seksama mengenali tujuan dan
alternati!" peme%ahannya membandingkan alternati!" tersebut menurut
konsekensi" yg mungkin ditimbulkannya dengan menggunakan
kerangka pemikiran analitis (model) yang tepat untuk dipertimbangkan
dan diputuskan oleh pengambil keputusan@
Ditekankan perlunya model yaitu suatu gambaran akurat mengenai
unsur" dan kaitannya dalam suatu sistim (bentuk+pola) untuk
memudahkan pen%arian alternati! peme%ahan masalah.
(D3. Ir. $arsono *arupratjeka Dosen S2SK<?A/ 6Pengetahuan Sistim@)
1atatan :- Analisa sistim adalah ber!ikir sistim atau berpikir dengan pendekatan sistim.
ST(UKTU( ANALIS:IS
"Sistim dalam 0roses analisa#
ST(UKTU( DL P(*SES BE(,IKI( K(EATI,
P(*SES IDENTI,IKASI ASL
HIP*TESA "0ra angga0an# P(*SES PEISAHAN
"EN)U(AI#
P(*SES PEN:IPULAN
P(*DUK "ANALISIS# INTEL P(*SES
PEN)INTE)(ASIAN
-Se%ian 0ertan2aan'0ersoalan dalam masalah "Kete0atan'0eneta0an masalah#
-Pern2ataan'as&msi sementara 2g diangga0 4enar "tentati65 0ra angga0an# 2ang har&s di4&%ti%an5 ata& 0erl& tam4ahan %eterangan.
- Tia0 0o%o% 0ersoalan. asalah dile0as &ns&r!n2a 0d tia0 as0e%!n2a "mor6hologi#
- Di3ermati'di%aji 6a%ta!n2a - Ditem&%an %eter%aitann2a
- DIHUBUN)!KAN "mat3hing#5 di4anding!%an"3om0orati6#5 DITIBAN)$ DL L*)IKA NALA('ENTAL.
- Dim&n3&l%an 0ertan2aan5 di3ari jawa4an5.
- Dim&n3&l%an a%i4at5 di3ari se4a4!5 dan 6a%ta!n2a "3a&sati6# "0roses dialog dg 6a%ta-6a%ta#
- DI,*(ULASIKAN ASUSI-ASUSI "ditent&%a n %e3ender&ngan#.
- Bent&% gam4aran &t&h ttg s&at& 2g ditem&%an "mo7ai% 2g tr4ent&% dr as&msi!#5 mngarah %0d 0em4&%tian "4antahan5 %ore%si# hi0otesa melal&i lang%ah &ji teori dan %on6irmasi 0a%ar.
- enem&%an 0en2im0&lan 2g 4ersi6at $ 0enjelasan 2g leng%a0 "h20otesa 2g telah diteliti %e4enarann2a# dan men&nj&% %0d s&at& dominasi %e3ender&ngan dan s%ala 0rioritas %em&ng%inan &t% s&at& $
Earl2 warning "0eringatan dini# Pro4lem sol8ing "4est answer#
SIKLUS INTELIJEN PUL OLAH SAJI REN PEN+ATATAN (re%ording) PENILAIAN (ealuasi) ANALISA (72&?03AI) INTE)(ASI (sintesa) PEN:IPULAN (konklusi) *idak /erdiri sendiri 'rame o! re!eren%e 'ile+do%+bdi "a%&m&lasi# -Konsentrasi+!o %us "in%&4asi#
I TIM ANALI A INTELIJEN ( UB I TIM PENGOLAHAN)
Kepekaan (Sense) Indra ke enam (insting) *alenta "Ill&mi-nasi#
-1ek re%ek %ross%ek -"8eri6i%asi#
Aplikasi model" analisa Dan tehnik" prediksi pada Proses ber!ikir Kegiatan sim<an dlm 0roses 4er6i%ir %reati6 1 tersetr&%t&r Peren%anaan penulisan Prinsip-prinsippenulisan Susunan penulisan (model)
PENULISAN A0li%asi Prod&% Intelijen 1epat *epat Akurat Aman
*he best anser+solution estimate e..s dan diskripsi utuh menunjuk kejelasan+kalitas
0kuran pro!esionalisme intel (kemampuan utama)
<ne %lient only
1epat tepat+akurat aman (!ast timely ell told se%ure)
PUL
(#ID PA7 ?A#)
*LAH
SAJI (dlm !ormat baku) (EN (?IA*+<PS)Proses
"si%l&s#
0rod&%si
intelijen
Arahan 0im0 $ (00K-*<) +atat
Nilai
Analisa
Integrasi
Kon%l&si
Proses Analisa *erstruktur (sistimatik) Ilmiah #ogika Intuisi PENGOLAHAN INTELIJEN (en5 P&l5 *lah5 Saji
Periodi%5 insidentil "tiga jal&r in6ormasi#
in intelijen "do%&mentasi#
Diatas permukaan (struktural)
Dibaah permukaan (jaringan+sarang laba") 'ungsi : #idik Pam ?al - Salah satu menjadi ujung tombak sesuai pola dan sasaran giat+ops yg ditetapkan. odel dinas (ahasia <perasi ?iat 3utin
I TIM PRODUK I INTELIJEN
( UB Y TEM dalam 3 dme!s "e!#er$a! INTELIJEN)
Doktrin+Sis. Intel.
<rg 5emen Dinas 3hs 2tika pro!esi
*ekno. In!ormasi intelijen
P(*DUKSI "INTELIJEN#
*()AN
AKTICITAS #andasan /in Pro!esi
AK(* DAN IK(*
ANALISA AK(* : -
Pembahasan multi dan lintas disiplin+sektor+!ungsi
(komprehensi!+integral) tentang suatu permasalahan atau
issue berskala nasional regional maupun global.
-
Penyimpulan bersi!at esensi (benang merah) dan
suatu ke%enderungan dalam garis besar kualitati! untuk
kepentingan kebijakan+ keputusan" pre-emptie bersi!at
strategis.
ANALISA IK(* :-
Analisa %epat suatu situasi+kondisi+kasus+peristia atau
permasalahan bersi!at sektoral (!ungsi tertentu) ataupun
berlingkup lokal (ilayah tertentu).
-
/anyak membutuhkan unsur" kantitati! terkait
kasus+peristia+permasalahan+situasi+kondisi.
-
7en%ari prioritas alternati! peme%ahan bersi!at+guna
kepentingan operasional dilapangan
-
Kesimpulan
lebih
konkrit
untuk
suatu saran
tindakan+sikap yang lebih nyata dan %epat baik utk
preenti! maupun re!resi! (1/)
1atatan :
/I& 7enghasilkan Analisa makro (utk Presiden) Posil 7enghasilkan Analisa 7ikro (utk KA /I&)
* Kuanti!ikasi adlh tehnik (alat bantu) utk menjelaskan kualitas se%ara lebih tepat+isual
* 7rp perluasan lebih logis dari
satu kpd yg lain (saling dukung dlm logika)
* Apa yg dikuanti!ikasikan selalu
suatu yg kualitati!.
Bagan'ta4el statisti% Time line5 "j&rnal# atri% +hart Diagram
A
N
A
L
I
S
A
PENDEKATAN KUANTITATI, A.L $
#ebih merupakan alat bantu sesuai kebutuhan
PENDEKATAN KUALITATI, A.L $ (pilihan tergantung si!at
permasalahan)
PENDEKATAN% MODEL DAN ATAU TEHNIK DALAM ANALI
*dk mutlak hrs menggunakan 7odel+tehnik
tertentu
Bla3% 4o anal2s s2stem +om0erati8e S/*T anal2sis Brainstorming Analogie Pro4a4ilit2 Logi%a "s2logisme# DLL Selera %lient Sesuai keb+. Karaterist ik permasal ahannya >g paling dikuasai oleh analis P(*BLEATIK "HAKEKAT AN+AAN#
A. AKUULASI
- S0A*0 DA>A 'IKI3 >A&? *23/2&*0K DA3I K2KA>AA& 32'32&SI+K<&S2P /23'IKI3 KA32&A /A#A5A3 DA3I P2&?A#A7A&-P2&?A#A7A&&>A.
B. INKUBASI
- K27A7P0A& 72&?K<&S2&*3ASIKA& ('<10S) 72*23I P27IKI3A& >A&? 32#2EA& D2&?A& P3</#27 >A&? DI*A&?A&I *23S0S0& DIDA#A7 SA*0 K<&S2P PIKI3A& **?. 7AK&A P237ASA#A$A&
+. ILUINASI
- S0A*0 DA>A P2&I#AIA& (K27A7P0A& P2&123A$A&) /A$8A S2S0A*0 AKA&+/ISA *235ADI A*A0 72&5ADI *23A&?+52#AS (I&D23A K2-F K2*A5A7A& A#A7IA$ K3& P2&?A#A7A&)
D. CE(I,IKASI
- K27A7P0A& 72&?K<&'I37ASI K2/2&A3A& 'AK*A D2&?A& 72#AK0KA& P2&?212KA&+P27/0K*IA&
$>P<*2SA (12K 3212K 13<SS121K DA& K<&S0#*ASI A$#I)
UNSU(-UNSU( PEIKI(AN K(EATI,
BEBE(APA TE*(I ANALISA PE(KI(AAN
+a&sati8e ,ore3asting "se4a4 a%i4at#
/ertolak dari asumsi baha peristia+!enomena adalah suatu a%i4at yang lahir dari suatu se4a4 yaitu situasi+kondisi tertentu sebelumnya dan akan menjadi sebab dari situasi+kondisi yang akan datang.
Atau suatu peristia + !enomena adalah juga merupakan suatu sebab timbulnya akibat (berupa situasi+kondisi atau perkembangan tertentu) basi%nya : dedukti! indukti! (sylogisme-argumentasi)
Analogie ,ore3asting "0ersamaan'%eham0irsamaan#
7endasarkan kepada unsur-unsur suatu peristia+!enomena yang relati! sam a+ hampir sama (tentu tidak sama) dengan yang sudah terjadi sebelumnya atau terjadi di tempat lain dan menyimpulkan se%ara analisis baha kedua !enomena tersebut dimungkinkan + %enderung sama (kesan sekilas tidak akurat).
Pro0a4ilit2 ,ore3asting "%em&ng%inan# dapat di kuanti!ikasikan + prosentase
*eori ini mendasarkan kepada teori %em&ng%inan yang kualitati! namun
dimungkinkan pula dilakukan se%ara kuantitati!. 'enomena sosial pada laimnya tida% selal& te0at mengikuti dalil-dalil matematis (kuantitati!). Kuanti!ikasi gejala sosial si!atnya hanya perluasan logika dengan m en%oba memprosentasikan+ menominalkan suatu kualitas kemampuan dan atau harapan.
Presistan3e ,ore3asting "0er%iraan atas dasar da2a tahan sasaran#
Perkiraan perkembangan situasi yang didasarkan kepada ketahanan (daya
tahan) sasaran terhadap !aktor-!aktor yang berpengaruh.
Dengan dasar itu suatu perkiraan menetapkan asumsi asumsinya pada
masa yang akan datang dengan lebih dahulu mengidenti!ikasi kelemahan
kelebihan daya dukung+sumber daya karateristik positi! dan negati!.
Traje3tor2
,ore3asting
"0er%iraan
atas
dassar
lintasan
ata&
0er%em4angan s&at& %egiatan'%ondisi &saha#
perkiraan tentang kondisi perkembangan tersebut dengan melihat tampilan
dinamika ke%epatan konsistensi kontinuitas suatu kegiatan+usaha
(menggambarkan suatu keberhasilan usaha+bisnis) tidak laim untuk
analisa intelijen.
+23li3 ,ore3asting "0er%iraan atas dasar da&r %ejadian#
Perkiraan yang didasarkan kepada keajegan (kepastian kejadiannya)
tentang berulangnya kejadian tertentu pada periode aktu tertentu (terlihat
pada kalender) yang merupakan !enomena-!enomena karakteristik (kondisi
yang akan datang diramalkan mengikuti daur keajegan tersebut)
K*P*NEN "INPUT# DASA( P(*SES ANALISIS INTELIJEN
4
BASI+ DIS+(IPTICE INTELLI)EN+E "BDI#
- The 0ast --- 4a3% word a00roa3h
4
DATA AKTUAL
10332&* I&*2##I?2&* $A3D 'A1*S
'I3S* $A&D I&'<37A*I<&S
4
,AKT*(-,AKT*( BE(PEN)A(UH
"1<&*3<#I&? 'A1K*<3S)
#I&?S*3A : ?#</A# 32?I<&A# &ASI<&A# (2&EI3<72&* I&P0*)● K2*2&*0A& P23-00-A& (I&S*3072&*A# I&P0* goerning !a%tors)
<0*P0*
*he present
Suatu produk intelijen tentang kondisi mendasar dari :
- 8ilayah ?ol+Kelompok <rganisasi massa Parpol dan tokoh prominen.
7enjadi re!rensi !undamental dalam analisis intelijen untuk memperoleh gambaran
obyekti! dan komprehensi! integral.
7engandung data !aktual menyeluruh alid dan bersi!at karateristik.
/DI menjadi landasan pokok kirka maupun produk intelijen lainnya dalam rangka
mengantisipasi an%aman+permasalahan se%ara tepatatau menjadi bahan penyusunan renstra+renops+rengiat intel.
p dating /DI se%ara berkala (konsisten) dan terpeliharanya aliditas dan akurasi data
merupakan keharusan untuk kebutuhan perkiraan jangka panjang (spe%ulatie ealuati!) karena dapat menunjukkan trend yang sulit dibantah kebenarannya.
Produk /DI (IDD) adalah 6the past@ yang melalui 6 powers of creative analysis” aan menghubungkan 6the now” yaitu current inteligent (the pressent), kepada the un nown (yaitu the future berupa A*$? dengan bentuk dan bobotnya masing-masing)
BA I& DI &RIPTI'E INTELLIGEN&E
(BDI)
#ing-Stra berpengaruh
(arning !ore %asting problem soling) (Ketentuan perundang-undangan+kebijakan berpengaruh) (data a%ktual !a%tual intelijen) &o!$o) *
Proses
Terstr&%t&r
Suatu model aplikasi analisis
/ersi!at mat%hing (proses keterpengaruhan adu langsung antara ra input dan ekternal input dlm suatu kendali ber!ikir analitis)
Bla3%4o anal2sis s2stem
1atatan :
- Dalam 6kotak hitam@ tersebut terjadi proses ber!ikir kreati! yg sistimatis thd berbagai input dlm kondisi lingstra yang saling keterpengaruhan. /erbagai !aktor input tak ubahnya diadu langsung (mat%hing) dlm pengaasan (drie %ontrol) poer o! %reatie analysis.
Kebijakan+ketentuan per-00-an adll aturan main mematuhinya sebagai landasan normati! adalah bentuk integritas analis
MODEL DAN TEHNIK ANALI
INPUT
OUTPUT
INPUT RA INPUT
B *eknik ini menghimpun (se%ara kuantitati!) data 0l&s dan min&s &ns&r-&ns&r d&a 0iha% dan memaknai dengan ta!siran kelebihan dan kekurangan tersebut dengan resiko+dampak yang bisa timbul dari hal-hal tersebut setelah memperhatikan !aktor-!aktor yang berpengaruh lainnya terhadap kedua pihak.
B /agaimana kelebihan dapat meminimal%an kelemahan bagaimana kelemahan diganti+dimaknai sebagai peluang yang ada bagaimana an%aman dijadikan 0el&ang bagaimanan peluang diman!aatkan maksimal oleh kelebihan yang ada. Kesemuanya terarah untuk ter%apainya kepentingan pihak sendiri (national interest).
B Analisa
komparati!
S8<*
diarahkan
sesuai
kepentingan
analisis
(deskripti!+identi!ikasi mendeteksi ke%enderungan (!ore %asting) 0ro4lem
sol8ing dan seterusnya.
B
Persandingan dibuat antara "(dua) negara "(dua) parpol+ormas "(dua) tokoh
nasional atau antara Pemerintah dengan kelompok radikal dan seterusnya.
+ontoh 2ang di0ahami se3ara &m&m $
Persandingan detail data " petinju yang akan bertanding.
+om0arati8e S/*T anal2sis
Adalah suatu teknik analisis yang mem0er4anding%an !aktor-!aktor atau unsur-unsur S8<* (strength,weaness, opportunity, threat) dua pihak dengan membandingkan se%ara langsung dengan penggelaran+penyandingannya sebanyak mungkin detail data unsur-unsur kedua pihak se%ara komparati! tersebut.
+ontoh $ Analisis S/*T dalam rang%a 0enangg&langan anar%hist ' teroris
As0e% Target " anar%hist # A0arat Keamanan
Strengths - 7ilitansi tinggi.
- Siap berkorban.
- 7emiliki eenang berdasarkan 00. - Sumber daya dan organisasi yang baik.
/ea%nesses
- *indakannya bertentangan
dengan 00.
- Ditentang oleh kelompok moderat
+ anti kekerasan.
- 3esiko didemo kelompok ekstrim= tanpa
dukungan politik yang kuat.
- Dukungan oposisi dari pengusaha hiburan
di%urigai sebagai uang haram
*00ort&nities
- Dukungan dari kelompok ekstrim
politisi dan kelompok kepentingan tertentu.
- Dukungan dari kelompok moderat korban anarki dan pendukung supremasi hukum serta anti kekerasan.
Threats
- *indakan hukum aparat. - Perlaanan !isik dari korban
anarkhi.
- *erbentuknya stigma negati! dari
masyarakat.
- Serangan !isik kelompok ekstrim.
- Pembentukan opini negati! se%ara politik dan
sosial.
Adalah
teknik
analisis
dengan
%ara
membandingkan
0ersamaan'
%eham0irsamaan " (dua) kondisi (permasalahan ilayah organisasi tokoh dll)
sebagai upaya mendapatkan penilaian+pengetahuan tentang kedua kondisi
tersebut. Persamaan'%eham0irsamaan kondisi" tersebut menjadi landasan
proses 0redi%si.
>ang dibandingkan + diamati adalah ariable-ariable (yang ditetapkan terlebih
dahulu) tentang situasi + kondisi tersebut.
Kesim0&lan analogi 4er0edoman %e0ada $
- Semakin banyak persamaan semakin memperkuat argument analogi dlm
memprediksi.
- Semakin banyak perbedaan atau salah menggunakan persamaan (miss
analogis semakin lemah argumen dlm prediksi.
ANAL*)I $
Ke&nt&ngan Analogi Ker&gian Analogi
,. Sangat alami dan tampak logis ,. Sangat rentan terhadap pengaruh
pengalaman prasangka dan sebagainya. ". Sangat persuasie melalui
penyesuaian-penyesuaian.
". Sering tidak obyekti! dalam pengujian keabsahan (tidak akurat).
9. Proses memperbandingkan (studi banding) se%ara relati! %epat (tanpa ukuran"+norma tertentu)
9. Analogi bersi!at kemungkinan (tidak pasti atau tidak akurat).
G. 7udah digunakan untuk pena!siran sekilas G. $asil analogi hanya merupakan konklusi
yang tidak terlalu menjamin kebenaran obyekti!.
H. Adanya resiko ketidak%o%okan.
Ke&nt&ngan dan Ker&gian Analogi
1atatan : *ehnik analogi tidak dianjurkan dalam analisis intelijen meskipun se%ara
tak sadar+spontansering digunakan oleh analis.
B 7enghadapi sesuatu yang tidak pasti (un%ertainly) dg membuat alternati6
%em&ng%inan melalui indikasi" (sbg parameter) pada masing" kemungkinan=
indikasi dipilih dari yang paling kuat (dominan).
B 0ntuk memperluat logika analis dapat mengkuanti!ikasikan parameter" tsb dgn
menetapkan derajat kemungkinan (nilai bobot) atau membuat prosentase
skala kemungkinan.
B Analis dapat menetapkan data in!ormasi baru (input) dan merobah nilai
kemungkinan (subyekti! bersyarat).
+atatan $
Ada 9 (tiga) hal yang diperhatikan bila gunakan teknik kuantitati! yaitu :
- Derajat kemungkinan tidak dapat digunakan untuk kemungkinan" yang
memiliki ariabel dengan independensi mutlak karena data input harus pasti
(tetap) artinya untuk setiap ariabel data inputnya tidak berobah (sekali terjadi
pada suatu saat) serta semua nilai kemungkinan (ariable) harus dihitung.
- Analis
harus
dibatasi
(dgn
persyaratan"
tertentu)
untuk
tidak
memperke%il+memperbesar nilai kemungkinan atau menambah data baru
(se%ara subyekti!) karena bisa terjadi bias.
- Penyajian dengan menyertakan derajat kemungkinan mengganggu prinsip
ke%epatan. 7engutamakan akurasi tidak dg mengabaikan ke%epatan ke%uali
untuk kepentingan tertentu.
P(*BABILIT: T(EE
"P*H*N KEUN)KINAN#
Terorisme di DN E0ansi Paham'aliran radi%al Transisi' re6ormasi di DN Kondisi KU'KA Kondisi sosial Pl&ralisti% Kondisi 0artisi0asi Politi% mas2. Ar&s in6ormasi glo4al "3eta% 1 ele%troni%# Kondisi igrasi an&sia'4arang Kondisi Ke4eragaman' Ke2a%inan.
ANALISA P*H*N KEUN)KINAN
"Pro0a4ilit2 Tree#
- In!iltrasi teroris+radikalis - #undup senpi+handak - ?eogra!i terbuka+posisi silang. - Imigrasi+%ustom +patroli perbatasan lemah - 7ayoritas+min oritas agama - 7asy. dgn idiologi terbuka+posisi silang - Kebebasan beragama dan benturan akti!itas+aliran keagamaan - Kelemahan Kum+?akkum - Kesadaran Kum+kam so%ial %ontrol lemah. - So%ial pathologis tinggi. - PA7 sakarsa lemah. - Pluralistik etnis agama budaya adat - Kesenjangan sosial+ ekonomi. - Pengangguran +kemiskinan tinggi. - Keterisolasian sosial+ilayah - #egislati! kurang merepresentasik an rakyat. - <rpol+ormas+ #S7 yg kurang diper%aya rakyat tidak terkontrol (miss orientasi). - Demokrasi yg terlalu longgar (euphoria) - <toda yg bermasalah. - Pers bebas - Ketimpangan arus in!o - Ketimpangan tingkat pendidikan+da ya serap ilpengtek - /adan+lembag a %ontrol pers a%um. 1atatan :SKALA KEUN)KINAN
(S0/>2K*I' - /23S>A3A*)
*2&*A&? K2/2&A3A& DA3I S0A*0 K2SI7P0#A& >A&? DI/0A* S2/2#07&>A
/aha sesuatu
akan terjadi
Probability
(p)
/erapa kali peristia akan terjadi 5ml kesempatan terjadinya peristia 9 ! ; < = > ? @
9 Peristia akan terjadi Ada peluang untuk terjadi
/anyak kemungkinan dari pada tidak
Kemungkinan terjadi peristia kemungkinan tdk terjadi peristia
Kurang kemungkinannya dari pada tidak
*entu Peristia tidak akan terjadi *idak ada peluang
1atatan : Dasar skala probability :- 'rekensi peristia pd masa lampau yg saling berhubungan - Perkiraan berdasarkan teori
B Data + !akta yang ada dideduksi atau disimpulkan
kepada satu sebab yang paling umum.
(7enarik satu sebab yang paling umum dari berbagai
!akta + !enomena yang ada) - generalisasi se%ara logis
yaitu argumen dedukti! : /ila pernyataan (premisnya
benar kesimpulan pasti benar).
L*)IKA DEDUKTI,
1atatan :
4 ?eneralisasi penyamarataann adalah ke%enderungan naluriah+alami setiap orang untuk menyimpulkan pengalamannya (obserasinya) ilmu empiris
4 ?eneralisasi yang logis menghapus ke%erobohan
+ontoh $ DEDUKSI
DIBEKASI T)L 9 JA : ; KE(ETA API TE()ELIN+I( DA(I (EL
DIDEP*K T)L 9 JA : < ADA KA
TE()ELIN+I(
DIPASA( IN))U T)L ! JA : !
ADA KE(ETA API TAB(AKAN
DITAN)E(AN) T)L ; JA : 9 ADA KE(ETA API
TE()ELIN+I(
DIKLENDE( T)L <
JA : - ! ADA KE(ETA API
TE()ELIN+I(
DI TJ. P(I*K T)L 9 JA : ! ADA KE(ETA API
TAB(AKAN
U(NI
KE+ELAKAAN
S*ETHIN)
ASALAH
SAB*TASE
*TICASI 1 LT(.BLK) *TICASI 1 LT(.BLK) *TICASI 1 LT(.BLK) *TICASI 1 LT(.BLK) *TICASI 1 LT(.BLK) *TICASI 1 LT(.BLK)
ALTE(NATI,-9$
Kesim0&lan I
Arg&men ded&%ti6 se3ara logis $Ke3ela%an KA 4er&nt&n semata-mata %e3ela%aan 2ang
ALTE(NATI,-!$
Kesim0&lan alternati6
B
Dari suatu asumsi yang umum di%arikan !akta-!akta dan atau
!enomena yang mendukung. Kalau semua !akta-!akta dan
!enomena mendukung terhadap asumsi maka ada
penyimpulan indukti! (generalisasi se%ara sehat+terper%aya).
(Pendapat+premis benar kesimpulan bisa benar bisa salah)
4
?eneralisasi menjadi terper%aya karena (tergantung pada)
aplikasi proses indukti! terhadap !akta+!enomena %ukup dan
akurat+terper%aya atau bernilai
AKSI TE(*(ISE DI SEBABKAN *LEH TDK
TE(K*NT(*LN:A SE+A(A KETAT IP*(T DAN
PEILIKAN SENPI DAN HANDAK KS. B* BALI KASUS. B* )E(EJA! KASUS. B* KEDUBE S PHIL KASUS. AB*N P*S* KASUS. B* AT(IU KASUS. J/. A(I*T
+ontoh $ INDUKSI
Penyimpulan indukti! dgn pendekatan pengaasan terhadap alat+sarana teror (Alternati!-,)1atatan :
Konklusi indukti! lain adalah
- terorisme di D& disebabkan oleh berkembangnya paham radikal aspek keyakinan (alternati!-")
- terorisme di D& disebabkan oleh banyaknya orang" !rustasi terhadap sulit+tidak adilnya kehidupan aspek ekonomi (alt-9)
Kedua
proses
ber!ikir
tersebut
selalu
berlangsung se%ara timbal balik atau tidak
berdiri sendiri (dua arah). Proses ber!ikir timbal
balik tersebut saling menguatkan + mendukung
penyimpulan generalisasi se%ara terper%aya
dan logis.
DEDUKTICE AND INDUKTICE THIN)KIN)
"S:IL*)ISE#
1atatan :
4 7asing" dijelaskan tersendiri hanya dalam kerangka 6teori@ supaya masing-masing jelas pengertiannya dan hakekatnya.
4 Proses ber!ikir silogisme mengikuti dalil-dalil tertentu melalui unsur" : - Pernyataan (premis-premis+proposisi) yang alid
- Proses %on%lusi yang syah dan benar.
In6ormansi
(data laporan) hasil pengamatan Eisi paradigma (niai-nilai) prasangka metodologi dan norma + kaedah S&s&nan %ogniti6 (pengetahuan kesadaran konsep-konsep pemikiran pengertian+pemahaman )
Ha%e%at 4er6i%ir logi% "ded&%ti6 dan ind&%ti6#
Ded&%ti6
Akumulasi hasil proses
4elajar "0engalaman#
KESALAHAN DALA BE(L*)IKA
KESALAHAN DALA BE(L*)IKA
P3ASA&?KA (P3250DIS2)P3ASA&?KA (P3250DIS2)
-
- hanya hanya kesan kesan pertamapertama
-
- terpengaruh terpengaruh kondisi+suasana kondisi+suasana sekitar sekitar
-
- tak tak berniat berniat adil adil + + obyekti!.obyekti!.
SI7P#IS*IK (SIKAP SI7P#IS*IK (SIKAP 72&>2D23$A&AKA&)72&>2D23$A&AKA&)
-
- tidak tidak perpe%t+tidak perpe%t+tidak %ermat%ermat
P27/2#AA& P27/2#AA& K$0S0S+K2/23PI$AKAK$0S0S+K2/23PI$AKA&&
-
- !anatisme!anatisme
-
- jatuh jatuh %inta%inta
?2&23A#ISASI ?2&23A#ISASI &2?A*&2?A*I'I'
-
- prasangka+simplisitik+emosionalprasangka+simplisitik+emosional
K2K2#I30A& K2/<$<&?A& K2K2#I30A& K2/<$<&?A& K2PAK2PA#S0A& #S0A& ('A('A##A1>)##A1>)
- pikiran yang menyesatkan
- pikiran yang menyesatkan
-
- kebenaran kebenaran palsupalsu
-
- analogi analogi palsupalsu
-
- ketidak ketidak %ermatan %ermatan (mengenyampingkan+menghilangka(mengenyampingkan+menghilangkan n pendapat pendapat yang yang penting penting : : %ontoh %ontoh tidaktidak
tepat alasan keliru dilema yang salah.
tepat alasan keliru dilema yang salah.
SA#A$ 727I#I$ KA*A+IS*I#A$SA#A$ 727I#I$ KA*A+IS*I#A$
-
- tidak tidak obyektiobyekti
- tidak adil
- tidak adil
-
- tidak tidak %ermat%ermat
A3?072& *IDAK S> A3?072& *IDAK S>A$(tidak alid)+SA#A$A$(tidak alid)+SA#A$
-
- kesimpulan kesimpulan yang yang tidak tidak berpangkal berpangkal pada pada premispremis
Argumen
Argumen suatu suatu logika logika tidak tidak dipermasalahkan dipermasalahkan benar benar maupun maupun salahnya. salahnya. Premis Premis yang yang penting penting syah+alid syah+alid sehinggasehingga
suatu konklusi bisa benar+sah meskipun promisnya salah.
suatu konklusi bisa benar+sah meskipun promisnya salah.
SA#A$ 72&>IKAPI K<&DISI SA#A$ 72&>IKAPI K<&DISI DI##27A*DI##27A*ISIS
-
- tidak tidak tegas tegas memilihmemilih
-
- yang yang rasional rasional !ormal !ormal (bukan (bukan kepatutan)kepatutan)
DIE23SIDIE23SI
-
- mengalihkan mengalihkan persoalan J persoalan J dalam dalam proses proses logika logika lisanlisan
-
BE(,IKI( D)N SEBENA(-BENA(N:A BE(,IKI(
BE(,IKI( D)N SEBENA(-BENA(N:A BE(,IKI(
"DENKEN DES SEIN#
"DENKEN DES SEIN#
Analis selalu akan terdorong
Analis selalu akan terdorong
untuk :
untuk :
7enyingkap apa yang tersembunyi didalam !akta sampai
7enyingkap apa yang tersembunyi didalam !akta sampai
setuntasnya
dengan
:
bertanya
meminta
keterangan
setuntasnya
dengan
:
bertanya
meminta
keterangan
mendengarkan+melihat+merasakan dengan penuh rasa ingin tahu
mendengarkan+melihat+merasakan dengan penuh rasa ingin tahu
kepada+tentang realitas (sein atau !akta)
kepada+tentang realitas (sein atau !akta)
Atau
Atau
menanggapi
menanggapi
suara
suara
realitas
realitas
yang
yang
mengajak
mengajak
untuk
untuk
men%ari
men%ari
jaaban
jaaban
atau
atau
membiarkan
membiarkan
realitas+!akta
realitas+!akta
berbi%ara
berbi%ara
(berdialog
(berdialog
dengan !akta dialektis) !aktak tidak akan
dengan !akta dialektis) !aktak tidak akan
dibiarkan begitu saja.
dibiarkan begitu saja.
/ukan menguasai !akta tetapi menggembala+mengaal !akta (tidak
/ukan menguasai !akta tetapi menggembala+mengaal !akta (tidak
bi%ara tentang das solen apalagi harus memanipulasi !akta)
BEDA
BEDA
NILAI BED
NILAI BED
A
A
,IKI(
,IKI(
- BEDA
- BEDA
SIKAP
SIKAP
4
4
/er!ikir tidak dialektis disebabkan oleh :
/er!ikir tidak dialektis disebabkan oleh :
--
7enggunakan pandangan+
7enggunakan pandangan+
nilai-nilai
nilai-nilai
barat dalam mengealuasi
barat dalam mengealuasi
nilai-nilai tradisi timur.
nilai-nilai tradisi timur.
--
7enyarankan perlakuan terhadap masyarakat sipil dengan
7enyarankan perlakuan terhadap masyarakat sipil dengan
eti%a
eti%a
kehidupan militer.
kehidupan militer.
--
Penerapan manajemen dengan
Penerapan manajemen dengan
0aradigma
0aradigma
AS ke dalam
AS ke dalam
0ra%sis
0ra%sis
manajemen Indonesia.
manajemen Indonesia.
*idak ada dialog dengan realitas karena nilai berbeda
*idak ada dialog dengan realitas karena nilai berbeda
sehingga :
sehingga :
- /untu nalar tdk jalan
- /untu nalar tdk jalan
- #ogik tidak berkembang
- #ogik tidak berkembang
*idak terjadi kesimpulan karena antara
*idak terjadi kesimpulan karena antara
premis dan kesimpulan tidak sambung
EN)UJI L*)IKA'NALA( ATAU JALAN ,IKI(AN
PE(N:ATAAN :
6DIA TIDAK BE(NA,AS LA)I5 DIA ATI@● Pokok pernyataan+kesimpulan : Dia mati ● Alasan (Premis) : Dia tak berna!as lagi
● $ubungan (jalan pikiranargumen) : karena dia tak berna!as lagi maka dia dikatakan sudah mati.
● *itik pangkal (landasan untuk menarik kesimpulan) : Dia Sudah mati
1oba teliti dengan pertanyaan" kritis menguji :
- Apakah kesimpulan tsb benar
- Apakah pasti kalau tidak mengapa
- Apakah titik pangkalnya tepat
- Apakah alasannya atau premisnya %ukup kuat
- Apakah jalan pikiran+argumen sudah logis
<rang mati pasti tidak berna!as lagi tentuL *etapi apakah tak berna!as lagi itu
sudah pasti berarti mati *ergantung berapa ia tidak berna!as lagi
7enggali+men%ari
tambahan
ide-ide+gagasan-gagasan+konsep-konsep pemikiran dari banyak orang atau ahli yang berbeda-beda
(diergent) dan men%ari simpul-simpul+titik temu untuk memperoleh
sekian alternati! prediksi peme%ahan masalah yang baik. 2mpunya
ide+penggagas didorong untuk mengapresiasi (memberikan
nilai-nilai) terhadap masing-masing alternati! tersebut. Analis dapat
memperoleh+menarik kesimpulan yang paling berman!aat dari
penilaian-penilaian atau pendapat-pendapat tersebut.
1atatan :
2!ekti! tidaknya brainstorming tergantung pada kapasitas para
peserta (!orum) tentang materi yang dibahas dan kendali dalam
mema%u gagasan+ide.
Adalah tabel peringkat kemungkinan atas dasar nilai
Adalah tabel peringkat kemungkinan atas dasar nilai
derajat (bobot) kemungkinan dari masing masing
derajat (bobot) kemungkinan dari masing masing
peringkat dimana nilai tersebut diperoleh dari
peringkat dimana nilai tersebut diperoleh dari
besaran angka (prosentase) sejumlah ukuran
besaran angka (prosentase) sejumlah ukuran
(parameter) yang ditetapkan.
(parameter) yang ditetapkan.
ALAT BANTU (TEKNIK) ANALI
LAT BANTU (TEKNIK) ANALI
KUANTITATI+
UANTITATI+
NO
NO DERAJATDERAJAT NILAINILAI PARAMETERPARAMETER
1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. Sangat mungkin Sangat mungkin Mungkin Mungkin Agak mungkin Agak mungkin Kuang mungkin Kuang mungkin K!"i# mungkin K!"i# mungkin 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 a.
a. Di$ukung %#!& $ata'$ata int!#i(!n )angDi$ukung %#!& $ata'$ata int!#i(!n )ang a$a!+!#umn)a
a$a!+!#umn)a +.
+. Di$ukung %#!& $ata'$ata ,akt% k%!#ati, )angDi$ukung %#!& $ata'$ata ,akt% k%!#ati, )ang u$a& a$a.
u$a& a$a. ".
". Di$ukung %#!& !n"ana -!m+angunan )ang akanDi$ukung %#!& !n"ana -!m+angunan )ang akan $i#akanakan.
$i#akanakan. a.
a. Di$ukung +!+!a-a $ata int!#i(!n )ang a$aDi$ukung +!+!a-a $ata int!#i(!n )ang a$a !+!#umn)a.
!+!#umn)a. +.
+. Di$ukung %#!& !n"ana -!m+angunan )ang akanDi$ukung %#!& !n"ana -!m+angunan )ang akan $i#akanakan.
$i#akanakan. a.
a. Di$ukung %#!& $ata int!#i(!n )ang angat minim.Di$ukung %#!& $ata int!#i(!n )ang angat minim. +.
+. Di$ukung %#!& +!+!a-a ,akt% k%!#ati,.Di$ukung %#!& +!+!a-a ,akt% k%!#ati,. ".
". K!mungkinan a$an)a -!ngau& $ai #ua.K!mungkinan a$an)a -!ngau& $ai #ua. a.
a. Ti$ak a$a $ata )ang m!n$ukung. Ti$ak a$a $ata )ang m!n$ukung. +.
+. akt% k%!#ati, ti$ak m!n$ukung.akt% k%!#ati, ti$ak m!n$ukung. ".
". K!mungkinan a$an)a -!ngau& $ai #ua.K!mungkinan a$an)a -!ngau& $ai #ua. a.
a. Ti$ak $i$ukung $ata. Ti$ak $i$ukung $ata. +.
+. Ti$ak $i$ukung %#!& ,akt% k%!#ati,. Ti$ak $i$ukung %#!& ,akt% k%!#ati,.
Adalah suatu methoda (alat bantu isual) analisis untuk
mengidenti!ikasi hubungan keterpengaruhan (korelasi)
antar ariable suatu data yang akan membantu prediksi
perkembangan suatu kondisi+
situasi akibat perubahan
salah
satu+beberapa
ariable
akibat
dalam
saling
keterpengaruhan tersebut.
Identi!ikasi tersebut dapat membantu analis !okus terhadap
in!ormasi
yang
diperlukan
menyangkut
perubahan-perubahan ariable tersebut yang akan memperkuat
asumsi serta dijadikan dasar penyusunan rekomendasi
peme%ahan
masalah
(Pengertian
basis
membuat
perkiraan pengumpulan in!ormasi yg e!isien+tepat).
DIA)(A KETE(PEN)A(UHAN
" In6l&en3e diagram#
1atatan :
Eariable selalu berubah (%ontoh : hubungan antara !aktor usia dan prestasi)
$asil tidak eksat bersi!at tren+indikator
Pen2alahg& naan Senpi / Handak Negara 2ang dilanda se0aratisme 'teror Sindi%at ' l&nd&0 ' 0erdagangan gela0 senpi / handak Penerti4an %e0emili%an' ting%at%an disi0lin 0engg&naan senpi/handa k Penega%%an h&%&m %e0emili%%an ' 0en2alahg&na an senpi/handak
+ontoh $ Inflen!e dia"#a$ 0en2alahg&naan Senpi / Handak
Keterangan :
( ) mendorong + menyebabkan
( )
meminimalisir + menanggulangi
( )
( )
( )
( )
"
M
#
"
M
#
"
M
#
"
M
#
Sit&asi Aman
Sit&asi Aman
Interaksi masyarakat masih asosiati!
Interaksi masyarakat masih asosiati!
An%aman masih latent ( belum tampak)
An%aman masih latent ( belum tampak)
/elum mengan%am rasa aman baru kepada tertib umum
/elum mengan%am rasa aman baru kepada tertib umum
(penyimpangan tertib sosial)
(penyimpangan tertib sosial)
Sit&asi (awan
Sit&asi (awan
Interaksi 7asyarakat dissosiati!
Interaksi 7asyarakat dissosiati!
Ketegangan sosial
Ketegangan sosial
/entuk gangguan meningkat + kekerasan (kuantitas kualitas)
/entuk gangguan meningkat + kekerasan (kuantitas kualitas)
Intensitas tindak pidana terasa pengaruhnya
Intensitas tindak pidana terasa pengaruhnya
Ketertiban jauh berkurang + rasa kurang aman
Ketertiban jauh berkurang + rasa kurang aman
An%aman terhadap kamdagri + pemerintah masih bersi!at laten
An%aman terhadap kamdagri + pemerintah masih bersi!at laten
diduga sudah man!aatkan keadaan yang kurang stabil
diduga sudah man!aatkan keadaan yang kurang stabil
Sit&asi )awat
Sit&asi )awat
Ketegangan sosial----Kon!lik sosial
Ketegangan sosial----Kon!lik sosial
An%aman KA7&2?+Pemerintahan mulai terasa
An%aman KA7&2?+Pemerintahan mulai terasa
/erkembang kon!lik sosial aksi saling menyerang
/erkembang kon!lik sosial aksi saling menyerang
An%aman KA7&2? + Pemerintahan semakin nyata
An%aman KA7&2? + Pemerintahan semakin nyata
Sit&asi Baha2a
Sit&asi Baha2a
An%aman KA7&2? + Pemerintahan terjadi di berbagai
An%aman KA7&2? + Pemerintahan terjadi di berbagai
aspek kehidupan
aspek kehidupan
?ejala pertikaian bersenjata terlihat nyata
?ejala pertikaian bersenjata terlihat nyata
*erbentuk kekuatan yang besar untuk mengambil alih
*erbentuk kekuatan yang besar untuk mengambil alih
kekuasaan.
kekuasaan.
2ksistensi &egara
2ksistensi &egara
- ,M
- ,M
Kehidupan masyarakat yang potensial
Kehidupan masyarakat yang potensial
-
-
bahayakan eksistensi negara.
bahayakan eksistensi negara.
2konomi negara dan hilangnya keper%ayaan - N masyarakat
2konomi negara dan hilangnya keper%ayaan
- N masyarakat
generasi mudamedia subersi +
generasi mudamedia subersi +
gangguan keamanan lain.
gangguan keamanan lain.
7ata pen%aharian kelompok masyarakat +
7ata pen%aharian kelompok masyarakat +
- O
- O
sebagian arga sehingga timbulkan keresahan
sebagian arga sehingga timbulkan keresahan
masyarakat yang dapat diman!aatkan golongan
masyarakat yang dapat diman!aatkan golongan
ekstrim.
ekstrim.
ditim4&l%an dan 4er0engar&h terhada0 $
ditim4&l%an dan 4er0engar&h terhada0 $
&ONTOH * PEMBOBOTAN BENTUK2BENTUK
ONTOH * PEMBOBOTAN BENTUK2BENTUK
AN&AMAN
N&AMAN
Berdasar%an se4era0a 4esar ' seri&s 4aha2a 2ang
Berdasar%an se4era0a 4esar ' seri&s 4aha2a 2ang
Tim4&ln2a %elom0o% mas2ara%at anti sosial5 menggangg&
Tim4&ln2a %elom0o% mas2ara%at anti sosial5 menggangg&
%elom0o% mas2ara%at lain ' %ehormatan indi8id&.
%elom0o% mas2ara%at lain ' %ehormatan indi8id&.
Tim4&ln2a %egiatan indi8id& 2ang mem4aha2a%an mas2ara%at '
Tim4&ln2a %egiatan indi8id& 2ang mem4aha2a%an mas2ara%at '
mata
mata
0en3aharian '%e0entingan %el&arga.
0en3aharian '%e0entingan %el&arga.
Tim4&ln2a gangg&an ' %aresahan %ehid&0an
Tim4&ln2a gangg&an ' %aresahan %ehid&0an
%el&arga
%el&arga
tergangg&n2a %elom0o% mas2ara%at tertent&5
tergangg&n2a %elom0o% mas2ara%at tertent&5
tim4&l%an %ejahatan lain.
tim4&l%an %ejahatan lain.
Tim4&ln2a gangg&an indi8id& indi8id& warga.
Tim4&ln2a gangg&an indi8id& indi8id& warga.
Tim4&ln2a gangg&an %eterti4an 2ang men&nt&t m&s2awarah
Tim4&ln2a gangg&an %eterti4an 2ang men&nt&t m&s2awarah
warga &nt&% mengantisi0asin2a
warga &nt&% mengantisi0asin2a
" (T5 (/ #.
" (T5 (/ #.
Tim4&ln2a %er&sa%an sarana &m&m ling%&ngan.
Tim4&ln2a %er&sa%an sarana &m&m ling%&ngan.
- 9
- !
- ;
- <
- =
- >
La!,-$a! *
a!,-$a! *
B Adalah kronologis (horiontal atau ertikal)
Adalah kronologis (horiontal atau ertikal)
kegiatan atau kejadian yang dengan berbagai
kegiatan atau kejadian yang dengan berbagai
data unsur-unsurnya dapat memberikan banyak
data unsur-unsurnya dapat memberikan banyak
makna tentang masalah yang sedang terjadi.
makna tentang masalah yang sedang terjadi.
Keterangan :
Keterangan :
Analis akan dapat dibantu oleh urut urutan kejadian
Analis akan dapat dibantu oleh urut urutan kejadian
yang direkam + dilaporkan dengan baik karena akan
yang direkam + dilaporkan dengan baik karena akan
memperoleh gambaran jelas tentang motiasi strategi
memperoleh gambaran jelas tentang motiasi strategi
pelaku + penanggung jaab kegiatan + kejadian tersebut.
pelaku + penanggung jaab kegiatan + kejadian tersebut.
Tme L!e ( J-r!al)
me L!e ( J-r!al)
&<
&<
, 7aret
, 7aret
MN.MM
MN.MM
, 7aret
, 7aret
M.9M
M.9M
, 7aret
, 7aret
,9.MM
,9.MM
, 7aret
, 7aret
,H.MM
,H.MM
Kesimpulan
Kesimpulan
,.
,.
".
".
9.
9.
3ial
3ial
Anton
Anton
Ale
Ale
Kerja
Kerja
Di 3umah
Di 3umah
Kerja
Kerja
Kerja
Kerja
Kerja
Kerja
3apat
3apat
7akan
7akan
7akan
7akan
7akan
7akan
Di 3umah
Di 3umah
Kerja
Kerja
Diskusi
Diskusi
Ale
Ale
adalah
adalah
akti!is
akti!is
unjuk 3asa
unjuk 3asa
Petunjuk : Seorang diantaranya adalah aktiis yang pada tgl
dan jam jam tertentu melakukan rapat dan diskusi.
/ a % t &
g i a t N a m
a
&o!$o J-r!al Meml A.$/s U!,-. Rasa Da!$ara
o!$o J-r!al Meml A.$/s U!,-. Rasa Da!$ara
Adalah s&at& 0ola ' 4ent&% s&s&nan "%om0&lasi# sej&mlah
Adalah s&at& 0ola ' 4ent&% s&s&nan "%om0&lasi# sej&mlah
4esar data 2ang da0at menggam4ar%an %ondisi se3ara
4esar data 2ang da0at menggam4ar%an %ondisi se3ara
ring%as
ma&0&n
men2el&r&h
dan
mem4eri
ring%as
ma&0&n
men2el&r&h
dan
mem4eri
ma%na'0en2im0&lan 2ang m&dah dimengerti "dan m&dah
ma%na'0en2im0&lan 2ang m&dah dimengerti "dan m&dah
di%elola# terhada0 hal-hal 2ang 0enting dan mendasar5 se0erti
di%elola# terhada0 hal-hal 2ang 0enting dan mendasar5 se0erti
%e3ender&ngan5 %om0arasi ata& rata rata.
%e3ender&ngan5 %om0arasi ata& rata rata.
1atatan :
1atatan :
/erbagai bentuk bagan seperti distribusi !rekuensi=mengukur
/erbagai bentuk bagan seperti distribusi !rekuensi=mengukur
tendensi sentral ( mean median mode )= mengukur disersi
tendensi sentral ( mean median mode )= mengukur disersi
(sebaran)
presentase
range
arian
dan
standard
(sebaran)
presentase
range
arian
dan
standard
deiasi+perubahan= !luktuasi bisa menunjukkan kegunaan se%ara
deiasi+perubahan= !luktuasi bisa menunjukkan kegunaan se%ara
signi!i%ant mengatasi single number statisti% hilangnya in!ormasi
signi!i%ant mengatasi single number statisti% hilangnya in!ormasi
di samping adanya kelemahan kelemahan manipulati!
di samping adanya kelemahan kelemahan manipulati!
(membantu analis lebih mengerti+memperhatikan hal" yang lebih
(membantu analis lebih mengerti+memperhatikan hal" yang lebih
mendasar dan penting).
mendasar dan penting).
S&m4er $ PIKN Koserse ABES P*L(I
Ke3endr&ngan 2ang teramati dalam ta4el statisti% terse4&t di atas " j&mlah 0er tah&n # da0at di %em4ang%an 0engamatann2a dalam 4er4agai as0e% 2ang di0erl&%an &nt&% s&at& %edalaman dan %etajaman analisa se0erti $ asal &s&l sen0i ' 4ahan5 jenis sen0i ' 4ahan5 0e%erjaan 0ela%&5 mod&s o0erandi5 %e4enaran do%&men5 latar 4ela%ang5 moti6asi.