BAB IV
ANALISIS PERANCANGAN
Analisis perancangan ini membahas berbagai macam gambaran ide rancangan (alternative design). Analisis perancangan dapat dijelaskan secara terperinci dan bertahap. Analisis tersebut menjelaskan analisis tapak, fungsi, pengguna, aktivitas pengguna, kebutuhan ruang, persyaratan ruang, organisasi ruang, dan dimensi ruang. Analisis ini bertujuan untuk membantu dalam proses penerapan konsep dan hasil desain.
4.1 Analisis Obyek perancangan terhadap Kondisi Eksisiting
Dalam analisis obyek perancanagan terhadap kondisi eksisting terdapat beberapa analisa yang harus benar-benar dipertimbangkan duntuk menananggapi kondisi dari site tersebut. Analisis tersebut terdiri dari analisis tapak, analisis fungsi, analisis pengguna, analisis aktivitas, analisis ruang, analisis utilitas, dan analisis struktur. Semua analisis tersebut disesuaikan dengan objek, tapak, dan tema yang dipakai.
4.1.1 Analisis Tapak
Analisa tapak berisi merupakan suatu kegiatan riset dalam merancang dan memusat pada kondisi-kondisi yang ada, dekat dengan potensial pada dan di sekitar sebuah tapak, serta merupakan suatu
penyelidikan atas seluruh gaya, tekanan dan situasi serta timbal baliknya pada lahan yang akan didirikan.
4.1.1.1 Dasar Pemilihan Site
Pemilihan lokasi tapak rancangan Taman Pintar, ditentukan oleh beberapa kriteria dan pertimbangan untuk menciptakan fasilitas yang sesuai dengan fungsi, pelaku dan aktivitas yang akan diwadahi dalam perancangan Taman Pintar. Beberapa kriteria tersebut adalah:
1. Potensi yang mendukung
Perancangan Taman Pintar terletak pada kawasan yang mendukung fungsi bangunan sebagai fasilitas umum serta membutuhkan ruang yang luas untuk mewadahi segala bentuk kegiatan atau aktivitas yang berhubungan dengan pengembangan bakat dan minat anak. Meskipun pada awalnya kawasan tersebut telah menjadi lokasi tempat rekreasi, namun karena kondisi kawasan yang semakin menurun sehingga perlu adanya penataan ulang kembali pada kawasan tersebut.
2. Pencapaian mudah
Tingkat kemacetan lalu lintasnya rendah sehingga pencapaian menuju kawasan tapak sangat mudah dan terletak di tengah-tengah kota.
3. Kenyamanan
Tersedianya infrastruktur (jaringan jalan, listrik, telpon, sarana dan prasarana transportasi) yang mewadahi guna kenyamanan kegiatan pengembangan bakat dan minat anak pada Taman Pintar ini.
Gambar 4.2 akses yang mudah padaTaman Senaputra
Sumber: dokumentasi pribadi 2011
Gambar 4.3 Infrastruktur Taman Senaputra
4.1.1.2 Kedudukan dan Batas Site
Senaputra ini terletak di daerah kecamatan klojen. Dengan letak geografis 7°57’32.73” LS dan 112°37’22.98” BT dengan ketinggian 467,19 m dari permukaan air laut . Temperatur maksimum 28 0 C dan
temperatur minimum 20 0 C. Maksimum curah hujan 2,71 mm dan
minimum yang pernah terjadi 2,31 mm. Luas daerah terhitung tahun 2006 adalah 909.783 ha. Lokasi tapak berada di Taman Senaputra, yang terletak di jalan kahuripan kota Malang dengan batas wilayah sebagai berikut:
· Batas Utara : RSUD Syaiful Anwar
Gambar 4.4 kedudukan site
Sumber: dokumentasi pribadi 2011
· Batas Barat : Permukiman dan sungai
Letak Taman Senaputra ini sangatlah strategis yakni berada di tengah kota Malang. beberapa keuntungan yang diperoleh dari posisi tapak adalah sebagai berikut:
1. Potensi yang mendukung 2. Pencapaian mudah 3. kenyamanan
Gambar 4.5 Keuntungan posisi tapak Gambar 4.5 Batas site
Berdasarkan kondisi eksisiting dari batas tapak, analisis yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Anak memiliki sifat egosentris yang tinggi, sehingga anak memerlukan ruang privasi untuk mengekspresikan diri. Memberikan batasan dengan partisi masif berupa pagar tembok antara tapak dengan RSUD dan masjid Ahmad Yani. Partisi tembok didesain dengan bentukan imajinatif, seolah-olah dinding itu bercerita dan edukatif, terdapat pola alphabet.
Kelebihan : alternatif ini dapat mengarahkan para pengunjung dengan satu arah yakni sebagai main entrance yang juga difungsikan sebagai pintu keluar.
Kekurangan : muncul kesan tertutup sehingga kurang mencerminkan sikap sosial bagi anak-anak terhadap lingkungannya.
2. Anak merupakan makhluk sosial, sehingga tidak membuat pembatas yang terlalu tinggi dan membuat anak merasa terkurung. Pembatas dibuat setengah pagar yang terbuat dari besi dengan bentukan yang imajinatif,permainan gradiasi warna sehingga anak dapat larut dalam fantasinya.
Kelebihan : alternatif ini dapat memberikan kesan tidak terlalu tertutup,sehingga anak dapat berkembang dan membuka diri terhadap lingkungan sekitar.
Kekurangan : keamanan Taman Pintar kurang terjaga, karena bisa jadi pengaruh yang buruk dari luar dapat mempengaruhi anak yang sedang belajar dan bermain di Taman Pintar.
Gambar 4.7 Alternatif batas tapak
3. Memberikan partisi berupa kombinasi antara partisi dinding dan pagar yang terbuat dari besi. Sehingga anak dapat berinteraksi dengan lingkungan dan tidak merasa asing dan terkurung. Bentukan partisi variatif dengan bentuka asimetris dan tidak monoton, tidak membuat anak merasa boasn.
Kelebihan : alternatif ini selain mempermudah pengunjung dengan satu main entrance juga dapat memberikan rasa aman karena masih dibatasi dengan kemungkinan buruk yang dapat masuk. Serta sikap terbuka dapat tercapai untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Kekurangan : estimasi dana lebih besar.
Gambar 4.7 Alternatif batas tapak
4. Memanfaatkan dan menaikkan level kontur yang ada sebagai pembatas dengan lingkungan sekitar, sehingga terdapat level atau tingkatan tanah yang berbeda dengan lingkungan sekitar tapak. Sehingga dapat mengurangi nilai kemubadziran dengan tersedianya kontur yang sudah ada.
Kelebihan : dengan adanya tingkatan atau level tanah bangunan yang ada di dalam tapak akan terlihat dari luar tapak. Dapat memunculkan rasa ingin tahu kepada anak akan bangunan Taman Pintar ini.
Kekurangan : keamanan untuk anak kurang, karena tingkatan kontur tanah dapat membuat anak kesulitan untuk mencapai dari satu bangunan ke bangunan yang lain.
Gambar 4.8 Alternatif batas tapak
Kesimpulan dari analisis batas tapak adalah sebagai berikut:
1. Batas tapak yang digunakan menggunakan kombinasi tembok dengan ukuran setengah dan pagar yang terbuat dari besi, sehingga rasa aman yng tercapai dan mengembangkan rasa sosial anak terhadap lingkungan sekitar. Bentukan desain yang digunakan imajinatif,edukatif,variatif,tidak monoton,colourfull sehingga selain dapat menarik perhatian anak dan rasa ingin tahu juga dapat membantu proses belajar anak.
2. Pemanfaatan kontur yang ada sebagai batas tapak, untuk menghindari kemubadziran. Tidak membuat level atau tingkatan kontur yang terlalu curam, sehingga tidak membahayakan anak ketika sedang bermain dan belajar di dalam Taman Pintar ini.
4.1.1.3 Aksesbilitas terhadap Site
Aksesbilitas ke tapak dapat dicapai melalui jalan raya yang terletak di sebelah timur. Tapak hanya dapat diakses dari satu arah saja, karena batas sebelah utara, selatan, dan barat tidak memungkinkan untuk dapat menjadi akses ke tapak. Sistem transportasi umum cukup memadai dengan tersedianay kendaraan umum yang melintasi wilayah tapak dan kendaraan pribadi pengunjung. Analisis aksesbilitas ini digunakan untuk mempermudah pengunjung dalam mengakses tapak. Transportasi yang
Gambar 4.9 kondisi eksisting aksesbilitas
Berdasarkan kondisi eksisisting mengenai transportasi dan fasilitas jalan yang ada di Taman Senaputra, dapat dilakuakan analisis sebagai berikut:
1. Membuat main entrance pada arah timur tapak yang langsung berbatasan dengan jalan raya dan memiliki tingkat pencapaian yang sangat baik. Memberikan emphasis dengan bentukan yang imajinatif seperti bentukan huruf “e” dan tidak monoton, untuk menarik daya perhatian anak.
Kelebihan : merancang main entrance di sebelah timur akan memudahkan bagi para pengunjung yang akan datang, karena pada sisi timur langsung berhadapan dengan jalan raya, dan sisi yang paling banyak diketahui oleh pengunjung.
2. Pembedaan jalur antara kendaraan bermotor dan pejalan kaki di sebelah timur. Dengan pemberian taman sebagai pemisah jalur dengan bentukan taman yang asimetris dan menghadirkan pola-pola baru, untuk memancing rasa ingin tahu anak yang besar. Pemberian selasar untuk pejalan kaki dengan bentukan yang mnyenangkan dan tidak monoton.
Kelebihan : antara kendaraan bermotor dan pejalan kaki tidak bercampur jadi satu, sehingga dapat mengurangi kemacetan di dalam tapak. Selain itu dapat mempermudah kendaraan bermotor untuk langsung menuju area parker dan pejalan kaki menuju bangunan.
Kekurangan : tingkat keamanan dan kenyamanan yang tinggi terutama bagi pejalan kaki.
3. Pemberian jalur lambat di depan tapak sebagai tempat pemberhentian bagi pengunjung yang menggunakan transportasi umum. Desain ini dilakukan untuk mengantisipasi tingkat kemacetan yang tinggi ketika hari libur. Dengan desain yang variatif dan tidak monoton sehingga anak yang memiliki daya kosentrasi pendek dapat tertarik dengan bentukan tersebut.
Kelebihan : dapat mengurangi kemacetan dan mempermudah
pengunjung yang menggunakan transportasi umum. Kekurangan : dapat memakan jlan raya itu sendiri bila tidak
diperhitungkan dengan tepat.
Gambar 4.12 Alternatif aksesbilitas tapak
4. Pembedaan jalur masuk dan keluar pada sebelah timur untuk memudahkan akses masuk dan keluar. Dengan mengolah kontur yang ada sebagai pemisah antara akses masuk dan keluar sebagai wujud menerapkan nilai kesetempatan dengan tidak merusak kondisi alam.
Kelebihan : Dapat mempermudah pengunjung ketika akan
masuk ke tapak dan ke luar tapak. Selain itu dengan pemanfaatan kontur dapat mengurangi nilai kemubadziran.
Kekurangan : perlu diperhatikan jarak anatara akses masuk dan keluar agar tidak terjadi tabarakan dan kemacetan pada akses masuk dan keluar.
Kesimpulan dari analisis aksesbilitas ke site adalah sebagai berikut: 1. Membuat main entrance di sebelah timur yang dekat dengan jalan raya, dengan pembedaan jalur antara kendaraan bermotor dan pejalan kaki. Pengolahan kontur sebagai pemisah antara akses masuk dan keluar. Taman sebagai pemisah jalur dan selasar disediakan untuk pejalan kaki. Desain taman dan selasar aman, nyaman, edukatif dan imajinatif sehingga dapat menarik perhatian pengunjung khusunya anak-anak serta dapat mengembangkan pola pikir anak dengan bentukan-bentukan yang variatif dan inovatif.
2. Membuat jalur lambat di depan tapak sebagai salah satu solusi untuk mengantisipasi kemacetan dengan memperhitungkan jarak antara jalan raya dengan jalur lambat itu sendiri.
4.1.1.4 Topografi Site
Pada tapak terdapat potensi alami yang dapat dimanfaatkan keberadaannya. Yakni terdapat beberapa vegetasi dan kontur. Vegetasi yang ada di tapak diantaranya pohon peneduh berupa pohon trembesi dan kiara payung yang umurnya sudah tua. Selain itu terdapat pula pohon sebagai pelengkap lansekap yakni pohon kelapa, bambu, dan papaya. Terdapat vegetasi dan kontur yang menjadi daya tarik tersendiri yang dapat dipergunakan untuk pengolahan rancangan Taman Pintar.
Berdasarkan kondisi eksisting topografi pada tapak dapat dilakukan analisis sebagai berikut:
1. Membiarkan vegetasi yang telah ada dengan membuat bengunan selaras dengan vegetasi yang ada di tapak. Sebagai perwujudan nilai kesetempatan tidak merusak lingkungan sekitar.
Kelebihan : tidak merusak alam, tetap mempertahankan apa yang ada di alam
Kekurangan : bangunan yang menyesuaikan dengan tapak butuh pengolahan yang sangat detail demi kesesuaiannya denga fungsi bangunan itu sendiri
Gambar 4.13 kondisi eksisting topografitapak Sumber: hasil analisis 2011
2. Membiarkan kontur yang ada dengan mengolah kembali dan memanfaatkan kontur sebagai perletakan bangunan, sehingga penataan massa variatif dan tidak monoton terdapat irama tinggi rendah. Selain itu juga merupakan perwujudan menjaga kelestarian alam setempat. Kelebihan : tidak merusak alam sekitar tapak.
Kekurangan : bila dibiarkan tanpa adanya pengolahan dikhawatirkan kurang memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pengguna bangunan itu sendiri.
Gambar 4.14 Alternatif topografi tapak
3. Membiarkan vegetasi yang sudah ada dengan menambahai vegetasi baru untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik lagi. Vegetasi yang ditambahkan adalah jenis tanaman hias seperti sansivierra, atrhium, dan pocerika. Ketiga jenis tanaman tersebut selain dapat mengurangi intensitas polusi juga memiliki bentuk daun yang menarik dan berwarna-warni, sehingga dapat menarik perhatian dan rasa ingin tahu anak yang besar akan hal-hal yang baru.
Kelebihan : memberikan rasa nyaman bagi pengguna tanpa
mersak apa yang ada di alam.
Gambar 4.15 Alternatif topografi tapak
Kekurangan : membutuhkan lahan tambahan untuk penanaman dan tumbuh kembang tanaman tersebut.
4. Menjadikan area vegetasi untuk taman sebagai lansekap. Sebagai wujud untuk pemenuhan kenyaman pada Taman Pintar sehingga anak dapat belajar dan bermain dengan nyaman. Memberikan elemen-elemen rancang taman dengan bentukan yang edukatif dan imajinatif. Kelebihan : sebagai nilai tambah estetik sehingga dapat
menarik perhatian anak, selain itu untuk pemenuhan kualitas alam yang lebih baik.
Gambar 4.16 Alternatif topografi tapak
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Membiarkan vegetasi yang sudah ada dengan menambahai vegetasi baru untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik lagi. Vegetasi yang ditambahkan adalah jenis tanaman hias seperti sansivierra, atrhium, dan pocerika. Ketiga jenis tanaman tersebut selain dapat mengurangi intensitas polusi juga memiliki bentuk daun yang menarik dan berwarna-warni, sehingga dapat menarik perhatian dan rasa ingin tahu anak yang besar akan hal-hal yang baru.
2. Pengolahan kontur yang ada di tapak demi keamanan dan kenyamanan pengguna bangunan.
Gambar 4.17 Alternatif topografi tapak
3. Menjadikan area vegetasi untuk taman sebagai lansekap. Memberikan elemen-elemen rancang taman dengan bentukan yang edukatif dan imajinatif.
4.1.1.5 Angin atau Penghawaan
Pada tapak angin berhembus sedang dari arah barat yakni area dekat sungai. Angin dengan intensitas sedang ini dapat dimanfaatkan untuk mengurangi tingkat suhu panas dalam bangunan.
Gambar 4.18 kondisi eksisting angin
Berdasarkan kondisi eksisiting yang ada dapat dilakukan analisis sebagai berikut:
1. Penataan vegetasi sebagai pengarah, pembiasan dan penyerapan angin. Diletakkan di sebelah barat karena arah datang angin berasal dari arah barat. Selain itu untuk kenyamanan di dalam bangunan sehingga anak dapat belajar dengan nyaman di dalam ruang.
Kelebihan : angin dapat terarah demi kenyamanan dalam bangunan
Gambar 4.19 Alternatif penghawaan
2. Membatasi potensi angin dari arah barat dengan pemberian dinding masif untuk pengarahan angin ke arah yang lain. Desain dinding tidak dibuat tinggi, karena anak bersifat sosial sehingga anak tidak merasa terkurung dan asing.
Kelebihan : memberikan rasa nyaman ke dalam bangunan Kekurangan : terkesan tertutup bila hanya diberi dinding massif
3. Mencegah hembusan angin yang kencang dengan penataan massa banyak. Pola penataan massa inovatif lain dari yang lain sesuai dengan keunikan anak, sehingga dapat menghadirkan pola-pola baru. Dapat memancing rasa ingin tahu anak.
Gambar 4.20 Alternatif penghawaan
Kekurangan : butuh pengolahan yang detail biar tidak berkesan terpecah-pecah dan tidak teratur penataan massa bangunannya
4. Menggunakan ventilasi silang untuk penghawaan alami di dalam bangunan dengan bentuk bukaan dan kisi-kisi yang variatif, edukatif dan tidak monoton sehingga anak juga dapat belajar dengan pola-pola baru yang dihadirkan.
Kelebihan : dapat memenuhi kenyamanan di dalam ruang.
Gambar 4.22 Alternatif penghawaan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penataan vegetasi sebagai pengarah, pembiasan dan penyerapan angin. 2. Penggunaan massa banyak sebagai pencegah hembusan angin yang
kencang dengan penataan dan pengolahan yang detail sehingga massa bangunan yang satu dengan yang lain terkesan menyatu dan teratur.
Gambar 4.23 Alternatif penghawaan
4.1.1.6 Kebisingan
Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa sumber kebisingan utama berasal dari jalan raya dan RSUD yang berada di sebelah utara dan barat tapak. Area sekitar sungai dan masjid Ahmad Yani yang terletak di sebalah selatan dan timur memiliki tingkat kebisingan yang rendah.
Gambar 4.24 kondisi eksisting kebisingan
Berdasarkan kondisi eksisting yang ada dapat dilakukan analisa sebagai berikut:
1. Perletakan zona tenang berupa ruang belajar. Dengan menjauhkan zona tenang dari pusat bising serta memberikan space pada area yang membutuhkan zona tenang.
Kelebihan : dapat mengurangi tingkat kebisingan pada ruang-ruang yang membutuhkan zona tenang.
Kekurangan : space yang diberikan perlu diperhitungkan agar tidak memakan lahan.
Gambar 4.25 Alternatif Kebisingan
2. Pemberian ruang perantara untuk meredam kebisingan. Seperti kolam, area bermain, dan taman dengan desain yang edukatif dan imajinatif. Anak selain bermain juga dapat belajar dan dapat larut dalam imajinasinya.
Kelebihan : dapat mengatasi kebisingan dengan ruang perantara, sehingga dapat membuat anak merasa nyaman dan aman.
Gambar 4.26 Alternatif Kebisingan
3. Menggunakan sistem akustik untuk meredam kebisingan pada interior bangunan.
Kelebihan : kebisingan dalam ruang dapat teredam dengan baik
4. Menggunakan material yang dapat meredam kebisingan, seperti serabut kelapa.
Kelebihan : dapat meredam kebisingan dengan baik Kekurangan : pengolahan lebih detai dan rumit.
Gambar 4.27 Alternatif Kebisingan
Dari analisis yang dibuat dapat disimpulkan analisis kebisingan sebagai berikut:
1. Perletakan zona tenang berupa ruang belajar.
2. Pemberian ruang perantara untuk meredam kebisingan.
3. Menggunakan sistem akustik untuk meredam kebisingan pada interior bangunan.
4. Menggunakan material yang dapat meredam kebisingan. Dengan menggunakan material yang tidak membahayakan anak.
Gambar 4.28 Alternatif Kebisingan
4.1.1.7 Matahari atau Pencahayaan
Sudut elevasi sinar matahari berubah-ubah yang berpengaruh pada bayangan yang masuk ke area tapak. Pada tapak karena pada sebelah barat tidak terdapat bangunan hanya sungai jadi cahaya pada pagi hari menguntungkan bagi tapak. Ketika pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB cahaya mulai silau dan sebaiknya diberi penghalang untuk menghindari silau cahaya.
Gambar 4.21 kondisi eksisting matahari
Dari kondisi eksisting tersebut di atas dapat dilakukan analisis sebagai berikut:
1. Bangunan di desain membujur arah dari arah timur ke barat, mendapat arah sinar matahari yang tidak terlalu silau. Hal ini dilakukan juga untuk menyesuaikan dengan bentukan tapak yang membujur. Pola tatanan yang dihadirkan selain meembujur juga variatif dan tidak monoton, sehingga bila terlihat dari arah site plan bentuk bangunan dapat terlihat menarik.
Kelebihan : sinar matahari yang tidak terlalu silau dapat merata ke seluruh bangunan.
Kekurangan : penataan lebih detail agar bentuk-bentuk bangunan tidak terpaksakan denga bentukan tapak.
2. Membatasi arah sinar matahari dari arah barat dengan pemberian bukaan serta kisi-kisi, selain itu dapat juga dengan pengolahan bentuk dan struktur. Bentuk yang digunakan edukatif, imajinatif dan variatif dapat menjadi daya tarik bagi anak dan membantu proses belajar anak akan pola-pola baru.
Kelebihan : dapat meminimalisir arah sinar matahari yang silau
Kekurangan : harus lebih teliti dalam penempatan
bukaan, kisi-kisi
3. Menyerap sinar matahari secara langsung dengan pemberian taman dan kolam. Baik di dalam bangunan maupun di luar bangunan. Desain
taman dan kolam dibuat menyenagkan dan menarik sehingga anak merasa betah dan nyaman ketika berada di dalam tapak.
Kelebihan : dapat menyerap sinar matahari dengan baik tanpa merusak lingkungan.
Kekurangan : untuk di dalam ruang perlu diperhatikan
perletakannya agar tidak terjadi kelembapan.
4. Penyerapan sinar matahari dengan bentukan fasad yang ditempeli rumput, sehingga selain berfungsi sebagai estetis juga dapat menyerap panas dengan langsung. Hal ini sebagai wujud nilai kemanfaatan, tidak hanya sebagai estetis namun juga bermanfaat bagi bangunan.
Kelebihan : dapat menyerap sinar matahari secara efektif Kekurangan : perlu adanya perawatan, dikhawatirkan rumput
akan mati atau kering
5. Perletakan zona yang membutuhkan sinar matahari langsung seperti ruang belajar dan peraga. Serta zona yang tidak membutuhkan sinar matahari langsung seperti studio musik dan auditorium.
Kelebihan : dapat secara efektif cahaya masuk ke dalam ruang dan tidak terlalu berlebihan.
Berdasarkan analisis yang telah dibuat dapat disimpulkan analisis matahari sebagai berikut:
2. Menyerap sinar matahari secara langsung dengan pemberian taman dan kolam. Selain itu dengan menempelkan rumput pada bentukan fasad. 3. Perletakan zona yang membutuhkan sinar matahari langsung seperti ruang
belajar dan peraga. Serta zona yang tidak membutuhkan sinar matahari langsung seperti studio musik dan auditorium.
4.1.1.8 Pandangan atau View
Pada sisi utara dan selatan tertutup dinding yang tinggi. View yang paling potensial kea rah barat dan timur. Arah barat dekat dengan sungai. Arah timur dekat dengan jalan raya.
Dari kondisi eksisting yang ada dapat dilakuakn analisis sebagai berikut:
View ke tapak:
1. Bangunan menghadap ke arah barat dan timur.
2. Membuat pusat perhatian dengan fasad bangunan, dibuat dengan bentukan yang menarik bentuk tampilan edukatif dan imajinatif.
3. Menyuguhkan tatanan lansekap yang variatif dan tidak monoton yang dapat terlihat langsung dari main entrance sehingga pengunjung terutama anak-anak dapat tertarik.
4. Membatasi pandangan ke tapak pada arah utara dan selatan dengan bentukan variataif dan imajinatif. Untuk menghindari pengaruh buruk dari luar bagi anak.
View dari tapak:
Gambar 4.24 kondisi eksisiting pandangan atau view
bentukan tau pola-pola yang disuguhkan, dengan menggunakan material kaca yang tidak membahyakan anak
2. Menghadirkan taman di sekeliling tapak untuk view estetika dari dalam. Bentukan taman yang menyenangkan dan tidak monoton agar anak tidak merasa bosan.
Dari analisa yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bangunan menghadap ke arah barat dan timur.
2. Membuat pusat perhatian dengan fasad bangunan, dibuat dengan bentukan yang menarik bentuk tampilan dinamis, inovatif, dan colourfull
3. Menyuguhkan tatanan lansekap yang dianamis dan colourfull yang dapat terlihat langsung dari main entrance sehingga pengunjung terutama anak-anak dapat tertarik.
4. Membingkai pandangan di dalam bangunan dengan bentuk bukaan dan kisi-kisi dinamis, colourfull dengan menggunakan material kaca yang tidak membahyakan anak
5. Menghadirkan taman di sekeliling tapak untuk view estetika dari dalam.
4.1.1.9 Bentuk dan Tampilan
Bentuk dan tampilan bangunan yang dihadirkan sesuai dengan karakteristik yang dimiliki anak dan karakteristik objek itu sendiri. Analisis yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar. Memunculkan bentukan-bentukan yang asimetris. Menghadirkan pola-pola baru sehingga dapat menarik antusiasme anak untuk mengetahui apa yang belum dimengerti.
2. Anak adalah makhluk sosial. Tidak menggunakan elemen-elemen rancang yang tinggi. Tidak membuat anak merasa terkurung dan asing. 3. Anak kaya akan fantasi. Memunculkan rancangan yang bersifat imajinatif. Dapat diaplikasikan dengan pergerakan suatu elemen rancangan, seolah-olah memunculkan cerita sehingga anak dapat larut dalam fantasinya.
4. Anak memiliki daya kosentrasi pendek. Menyuguhkan elemen rancang yang menyenangkan, karena daya perhatian anak masih pendek, sehingga selalu cepat mengalihkan perhatian. Elemen rancang yang variatif dan tidak monoton sehingga tidak membuat anak terpaku ditempat dalam jangka waktu yang lama.
5. Anak merupakan masa belajar yang paling potensial. Menggunakan elemen-elemen yang edukatif pada seluruh aspek rancangan.
dengan huruf-huruf tersebut secara tidak langsung juga menghafal huruf-huruf tersebut.
4.1.2 Analisis Fungsi
Taman Pintar sebagai pusat pengembangan bakat dan minat anak memiliki beberapa fungsi. Fungsi-fungsi tersebut, seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, merupakan perluasan dari fungsi sebagai sarana untuk bermain. Pada sub bab ini akan dijelaskan kembali lebih singkat mengenai fungsi-fungsi yang didasarkan pada aktifitas yang diwadahi dalam sebuah Taman Pintar, yaitu Taman Pintar sebagai sarana bermain dan belajar. Fungsi selanjutnya, yaitu fungsi Taman Pintar sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan melalui bidang IPTEK dan seni. Untuk mewujudkan fungsi ini maka akan muncul ruang-ruang lain selain area bermain anak seperti: perpustakaan, theater room, exihibition, food court, workshop dan sebagainya. Apabila fungsi untuk menunjang pengembangan bakat dan minat anak melalui Taman Pintar tersebut maka dapat dikelompokkan menjadi, fungsi bermain dan belajar, fungsi menambah ilmu pengetahuan meliputi perpustakaan, dan room theater. Selain fungsi di atas, juga terdapat fungsi pengelolaan dan servis.
Pengelompokan fungsi berdasarkan aktivitas di atas kemudian dikelompokkan kembali berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing fungsi, yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi Primer
Fungsi primer merupakan fungsi utama dalam bangunan, maka fungsi utama bangunan Taman Pintar ini adalah sebagai sarana bermain dan belajar untuk pengembangan bakat dan minat anak.
2. Fungsi Sekunder
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa fungsi sekunder ini merupakan fungsi yang mendukung kegitan belajar anak, yakni untuk menambah ilmu pengetahuan anak dengan menyediakan perpustakaan dan meyediakan area untuk lebih mengeksplorasi kemampuan anak dengan menyediakan theater room.
3. Fungsi Penunjang
Fungsi penunjang merupakan kegiatan yang mendukung terlaksananya semua kegiatan baik primer maupun sekunder. Fungsi penunjang dalam Taman Pintar ini diwujudkan dengan adanya food court, took souvenir, mushola sertan pengelolaan dan servis, yang meliputi ruang pengelola dan ruang-ruang servis seperti kamar mandi, gudang, pos satman dan lain sebagainya.
4.1.3 Analisis Aktivitas
Analisis aktifitas dalam Taman Pintar ini diklasifikasikan berdasarkan jenis fungsi yang diwadahi. Fungsi tersebut meliputi fungsi bermain dan belajar, menambah ilmu penegtahuan. Bentuk analisis tersebut
Fungsi Bermain dan Belajar: 1. Peraga IPTEK Mendengarka n instruksi cara mempergunak an alat peraga Pengunjun
g, Pemandu Berdiri, Melihat,Mendengarkan,
Berbincang, Berjalan, Mencatat, Duduk,
20-30
menit Aktif danRutin
Memperagaka
n Alat Pengunjung, Pemandu Berdiri, Membaca,Melihat, Duduk,
Menggayuh sepeda, Menghitung,
Berjalan, Berbincang, Jongkok, Berlari,
2-3 jam Aktif dan
Rutin
Pembersihan Alat
Petugas Berdiri, Mengambil
alat, Membersihkan alat, Berjalan, Duduk, Berbincang, Mencatat, 2-3 jam Pasif, Rutin Pembersihan
Ruang Cleaningservis Berdiri, Menyapu,Mengepel, Berjalan, 2-3 jam Pasif,Rutin
Buang Air Semua
Orang Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,
Mengaca,
10-15
menit Aktif danRutin
2 . Peraga Seni Mendengarka n instruksi cara
memperagaka n seni
Pengunjun
g, Pemandu Berdiri, Melihat,Mendengarkan,
Berbincang, Berjalan, Mencatat, Duduk
20-30
menit Aktif danRutin
Fungsi Aktivitas Pelaku Perilaku
Beraktivitas RentangWaktu PenggunaSifat 2 . Peraga Seni Memperagaka
n Seni Pengunjung, Peraga Berdiri, Melihat,Duduk, Menari,
Berjalan, Berbincang, Memainkan alat musik, Melukis, Menggambar, Mewarnai, Memahat, Membuat keramik,
2-3 jam Aktif dan
Pembersihan
Alat Petugas Berdiri, Mengambilalat, Membersihkan
alat, Berjalan, Duduk, Berbincang, Mencatat, 2-3 jam Pasif, Rutin Pembersihan
Ruang Cleaningservis Berdiri, Menyapu,Mengepel, Berjalan, 2-3 jam Pasif,Rutin
Buang Air Semua
Orang Berdiri, Jongkok, Duduk, Membasuh, Mengaca, 10-15 menit Aktif dan Rutin 3. Peraga Minat dan Bakat Mendengarka n instruksi Pengunjun g, Pemandu Berdiri, Melihat, Mendengarkan, Berbincang, Berjalan, Mencatat, Duduk, 20-30 menit Aktif dan Rutin Bernyanyi Pengunjun
g Berdiri di Podium,Berbincang, Duduk,
Lompat, Berjalan
20-30
menit Aktif danRutin
Menari Pengunjun
g Berdiri di Podium,Berbincang, Duduk,
Lompat, Berjalan
20-30
menit Aktif danRutin
Berakting Pengunjun g Berdiri, Duduk, Lompat, Berbincang, Berjalan 20-30 menit Aktif dan Rutin Menyiar Pengunjun g Duduk, Berbincang, Berdiri 20-30 menit Aktif dan Rutin Bersidang Pengunjun
g Duduk, Berbincang,Berdiri, 20-30menit Aktif danRutin
Polisi Pengunjun
g Duduk, Berbincang,Berdiri, Berjalan 20-30menit Aktif danRutin
Fungsi Aktivitas Pelaku Perilaku
Beraktivitas RentangWaktu PenggunaSifat
Pemadam
Kebakaran Pengunjung Duduk,Memadamkan api,
Berbincang, Berdiri, Berjalan
20-30
menit Aktif danRutin
Dokter Pengunjun g Duduk, Berdiri, Memeriksa, Berjalan, Berbincang 20-30 menit Aktif dan Rutin
Pembersihan
Ruang Cleaningservis Berdiri, Menyapu,Mengepel, Berjalan, 2-3 jam Pasif,Rutin
Buang Air Semua
Orang Berdiri, Jongkok, Duduk, Membasuh, Mengaca, 10-15 menit Aktif dan Rutin 4. Exhibition Memamerkan IPTEK dan Seni Pengunjun
g Melihat, Mencatat,Membaca,
Berbincang, Berjalan, Menganalisis, Duduk,
1-2 jam Aktif dan
Rutin
Pembersihan Alat
Petugas Berdiri, Mengambil
alat, Membersihkan alat, Berjalan, Duduk, Berbincang, Mencatat, 2-3 jam Pasif, Rutin Pembersihan Ruang Cleaning servis Berdiri, Menyapu, Mengepel, Berjalan, 2-3 jam Pasif, Rutin
Buang Air Semua
Orang Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,
Mengaca,
10-15
menit Aktif danRutin
5. Kid Playground Bermain ayunan Pengunjun g Berdiri, Duduk, Berayun, Berlari, 10-15 menit Aktif dan Rutin Menyusun
Balok Pengunjung Berdiri, Duduk,Menyusun balok,
Berbicara,
10-15
menit Aktif danRutin
Bermain Spektrum Warna
Pengunjun
g Berdiri, Melihat,Berbicara,
Menganalisa,
Mengamati, Memutar Roda,
10-15
menit Aktif danRutin
Fungsi Aktivitas Pelaku Perilaku
Beraktivitas RentangWaktu PenggunaSifat
Dinding Berdendang Pengunjun g Berdiri, Memukul Gendang, Mendengar Musik,Bernyanyi,Ber bicara 10-15 menit Aktif dan Rutin Bermain Pipa
Berbisik Pengunjung Berdiri, Berbicara,Berbisik 10-15menit Aktif danRutin
Parabola
Bersuara Pengunjung Berdiri, Berbicara,Berbisik 10-15menit Aktif danRutin
Keramik Membentuk Lempung, Membakar Lempung, Mengecat Rumah Pohon dan Jembatan Goyang Pengunjun
g Berdiri, Memanjat,Berjalan,Duduk 10-15menit Aktif danRutin
Bermain
Labirin Pengunjung Berdiri, Berlari,Mencari Jalan Keluar 10-15menit Aktif danRutin
Bermain
Flying Fox Pengunjung Berdiri, Memanjat,Berjalan, Memakai Pengaman, Melayang
10-15
menit Aktif danRutin
Selasar Semua
Orang Berdiri, Berjalan,Berbicara, Melihat 10-15menit Aktif danRutin
Gazebo Semua
Orang
Berdiri, Duduk, Berbicara, Melihat
2-3 jam Aktif dan
Rutin
Buang Air Semua
Orang Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,
Mengaca
10-15
menit Aktif danRutin
6. Workshop Seminar Peserta, Narasum-ber
Duduk, Bersandar, Berbincang, Berdiskusi
2-3 jam Aktif dan
tidak rutin Perlombaan Peserta, Panitia Duduk, Bersandar, Berbincang, Berdiskusi
2-3 jam Aktif dan
tidak rutin
Pembersihan
Ruang Cleaningservis Berdiri, Menyapu,Mengepel, Berjalan, 2-3 jam Pasif,Rutin
Fungsi Aktivitas Pelaku Perilaku Beraktivitas
Rentang Waktu
Sifat Pengguna
Buang Air Semua
Orang Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,
Mengaca
10-15
menit Aktif danRutin
7. Water Works
Berenang Pengunjun
g, Berdiri, Berenang,Duduk, Berbincang 2-3 jam Aktif danRutin
Bermain labirin Pengunjun g Berjalan, Berbincang, Berdiri, Berlari
1-2 jam Aktif dan
Rutin Bermain Air
Duduk
Ganti Baju Pengunjun
g Berdiri, Mengaca,Berbicara, Mandi, 20-30menit Aktif danRutin
Menitipkan
Barang Pengunjung Berdiri, Memasukkanbarang ke loker,
Bebincang
10-15
menit Aktif danRutin
Buang Air Semua
Orang Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,
Mengaca
10-15
menit Aktif danRutin
Fungsi Menambah ilmu pengetahuan · Perpustakaa n Menitipkan
Barang Pengunjung, Petugas
penjaga
Berdiri, menaruh barang diloker, Berbincang
10-15
menit Aktif danRutin
Penerimaan Pengunjun
g, Petugas Berdiri, Berbincang, 10-15menit Aktif danRutin
Menyimpan
Koleksi Pengunjung, Petugas Berdiri, Jongkok,Berjalan,
Melihat-lihat, Membaca, Berbincang
1-2 jam Aktif dan
Rutin Membaca Pengunjun g Duduk, Bersandar, Berbincang, Berjalan, Membaca
2-3 jam Aktif dan
Rutin Pembersihan Ruang Cleaning servis Berdiri, Menyapu, Mengepel, Berjalan, 2-3 jam Pasif, Rutin
Fungsi Aktivitas Pelaku Perilaku Beraktivitas
Rentang Waktu
Sifat Pengguna
Buang Air Semua
Orang Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,
Mengaca
10-15
menit Aktif danRutin
1Menampilkan Pertunjukan
· Theater Room
Penerimaan Pengunjun
g, Petugas Berdiri, Berbincang 10-15menit Aktif danRutin
Menonton Pengunjun g, Petugas Duduk, Melihat, Berbincang 30 menit-1 jam Aktif dan Rutin Pembersihan
Ruang Cleaningservis Berdiri, Menyapu,Mengepel, Berjalan, 2-3 jam Pasif,Rutin
Buang Air Semua
Orang Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,
Mengaca
10-15
Penunjang 1.
Memorabili a Souvenir
Souvenir g, Petugas 1 jam Rutin
Transaksi
Administrasi Pengunjung, Petugas Berdiri, Membayar,Berbincang, 10-15menit Aktif danRutin
2. Food Court Memesan Makan Semua Orang Berdiri, Berbincang 10-15 menit Aktif dan Rutin Makan dan
Minum SemuaOrang Duduk, makan,minum, Berbincang 1-2 jam Aktif danRutin
Transaksi Administrasi Semua Orang Berdiri, Membayar, Berbincang 10-15 menit Aktif dan Rutin Pembersihan Ruang Cleaning servis Berdiri, Menyapu, Mengepel, Berjalan,
2-3 jam Aktif dan
Rutin
Buang Air Semua
Orang Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,
Mengaca
10-15
menit Aktif danRutin
3. Unit administras i
Melayani
pembayaran Petugas
Adminis-trasi
Berdiri, Duduk,
Bersandar menit5-10 Aktif danRutin
Melayani
Informasi Petugas Berdiri, Duduk,Bersandar 10-15menit Aktif danRutin
Pembukuan Petugas Berdiri, Duduk,
Bersandar 20-30menit Aktif danRutin
Fungsi Aktivitas Pelaku Perilaku Beraktivitas Rentang Waktu Sifat Pengguna 4. Unit Pengelola Menerima
Tamu Pengelola Duduk, Berbincang 20-30menit Aktif danRutin
Meninjau
Kegiatan Pengelola Berdiri, berjalan,duduk 1-2 jam Aktif danRutin
Mengatur kesekretariata n
Pengelola Berdiri, berjalan,
duduk 1-2 jam Aktif danRutin
Mengatur Fasilitas yang ada di Taman pintar
Pengelola Berdiri, berjalan,
duduk
1-2 jam Aktif dan
Makan dan
Minum Pengelola Duduk, lesehan 30-60menit Aktif danRutin
Buang Air Semua
Orang Berdiri, Jongkok, Duduk, Membasuh, Mengaca 10-15 menit Aktif dan Rutin
5. Service MenjagaKeamanan Security Berdiri, duduk,berjalan 1-24 jam Aktif danRutin Mengatur
Mekanikal dan Elektrikal
Mekanik Berdiri, duduk,
berjalan, Mengecek 20-40menit Aktif danRutin
Bongkar Muat
Barang Pengelola Berdiri, duduk,berkeliling 1-2 jam Aktif danRutin
Menyimpan
peralatan Pengelola Duduk, berdiri,berkeliling 5-15menit Aktif danRutin
6. Mushola Berwudlu Semuaorang Berdiri,membungkuk, diam 10-20menit Aktif danRutin
Adzan Muadzin Berdiri, bersuara
lantang, menghadap kiblat
10-15
menit Aktif danRutin
Iqomah laki-laki Berdiri, bersuara
lantang, menghadap kiblat 5-10 menit Aktif dan Rutin
Fungsi Aktivitas Pelaku Perilaku
Beraktivitas RentangWaktu PenggunaSifat
Sholat Imam dan
makmum Imam : berada di depan, mengahadap kiblat, memimpin jama’ah Makmum : berada di belakang imam, menghadap kiblat. 20-30 menit Aktif dan Rutin
Baca Al-quran Semua
orang Duduk, membaca,mendengarkan,
bersandar
20-30
menit Aktif dantidak rutin
Memakirkan
kendaraan Pengelola,pengunjung Berdiri, duduk,berjalan, turun
kendaraan
10-15
menit Aktif danRutin
Tabel 4.1 Analisis Fungsi
4.1.4Analisis Aktivitas Pengguna
Pengguna dalam objek Taman Pintar sebagai sarana untuk pengembangan bakat dan minat anak di kota Malang ini meliputi pengelola dan pengunjung .Lebih detail akan diuraikan beberapa aktivitas pengguna sebagai berikut:
Aliran Sirkulasi Pengguna
1. Sirkulasi Pengunjung anak-anak
Diagram 4.1 Sirkulasipengunjung
2. Sirkulasi Pengunjung dewasa
Aliran Sirkulasi Pengelola 1. Sirkulasi Pemandu
Diagram 4.3 Sirkulasi pegelola
Sumber: hasil analisis 2011
Diagram 4.2 Sirkulasipengunjung
2. Sirkulasi Penjaga Exhibition, Kid Playground dan Water works
3. Sirkulasi Administrasi
Diagram 4.4 Sirkulasi penjaga
4. Sirkulasi Petugas Perpustakaan
5. Sirkulasi Pengelola
Diagram 4.6 Sirkulasi petugas perpustakaan
Sumber: hasil analisis 2011
Diagram 4.7 Sirkulasi pengelola
6. Sirkulasi Petugas Foodcourt
7. Sirkulasi Penjaga Memorabilia Souvenir
Diagram 4.8 Sirkulasi petugas
Sumber: hasil analisis 2011
Diagram 4.9 Sirkulasi penjaga
8. Sirkulasi Petugas pembersih alat
9. Sirkulasi cleaning servis
Diagram 4.10 Sirkulasi petugas
Sumber: hasil analisis 2011
Diagram 4.11 Sirkulas petugas
10. Sirkulasi keamanan
4.1.5 Analisis Ruang 4.1.5.1 Kebutuhan Ruang
Dari hasil analisis fungsi dan studi literatur, maka ruang-ruang yang dibutuhkan dalam objek Taman Pintar ini adalah:
1. Kelompok Primer, merupakan kelompok ruang yang mewadahi fungsi Bermain dan belajar, yaitu sebagai berikut:
a. Exihibition
b. Kid Playground
c. Water Works
d. Workshop
Diagram 4.12 Sirkulasi keamanan
2. Kelompok Sekunder, merupakan ruang yang mewadahi aktivitas menambah ilmu pengetahuan serta membantu anak untuk dapat lebih mengeksplor kemampuan anak , sebagai berikut:
a. Perpustakaan
b. Theather Room
3. Kelompok Penunjang, merupakan ruang yang mewadahi fungsi servis, yaitu sebagai berikut: a. Food Court b. Toko Souvenir c. Ruang Administrasi d. Ruang Pengelola
e. Ruang Cleaning Service
f. Security
g. Mecanical Elektric
h. Bongkar Muat Barang
i. Penyimpanan Barang(gudang)
j. Musholla
k. Parkir
Di sisi lain, setelah dilakukan analisis fungsi dan aktivitas dan pengguna, maka kesimpulan akan jenis kebutuhan ruang pada objek
Taman Pintar sebagai sarana untuk pengembangan bakat dan minat anak adalah sebagai berikut:
Fungsi Jenis Ruang Jumlah
Ruang
Kapasitas Dimensi Bermain dan Belajar
Peraga IPTEK R. Penerima 1 4 orang (0.7x1)x4 =
2.8m
R. Memamerkan Alat IPTEK 1 20 orang (14x9) =126m
Toilet 2 2 orang ((1x1.5)x3x2
=9m
Peraga Seni R. Penerimaan 1 4 orang (0.7x1)x4 =
2.8m
R. Memamerkan Alat seni 1 20 orang (16x10) =160m
R. Menampilkan Seni 1 20 orang ((0.5x0.9)x15)+(
3x6)=24.75m
Toilet 2 2 orang ((1x1.5)x3x2
=9m Peraga Minat &
Bakat R.Penerima 1 4 orang (0.7x1)x4 =2.8m
R. Menari 1 10 orang 6x8 =48m R. Bernyanyi 1 10 orang ((0.6x0.8)x10)+( 0.6x0.6) =5.16m R. Berakting 1 10 orang 6x8 =48m R. Penyiar 1 10 orang (3x2)+6 =12m R. Sidang 1 10 orang ((0.8x1)x3)+((0. 6x0.6)x7) =4.92m R. Polisi 1 10 orang 6x4 =16m
R. Pemadam Kebakaran 1 10 orang (7x7.5) =52.5m
R. Dokter 1 10 orang 4+(1.8x2)
=9m
Exhibition R. Penerima 1 4 orang (0.7x1)x4 =
2.8m
R. Pameran 1 20 orang (16x10) =160m
Toilet 2 2 orang ((1x1.5)x2)x2
=6m
Fungsi Bermain
dan Belajar Jenis Ruang JumlahRuang Kapasitas Dimensi
Kid Playground RT. Ayunan 1 5 orang
RT. Menyusun Balok 1 5 orang
RT. Spectrum Warna 1 5 orang
RT. Dinding Berdendang 1 5 orang
RT. Pipa Berbisik 1 5 orang
RT. Parabola Bersuara 1 5 orang
RT. Membuat Keramik 1 5 orang
RT. Rumah pohon 1 5 orang
RT. Labirin 1 5 orang
RT. Flying fox 1 5 orang
Toilet 2 2 orang ((1x1.5)x3)x2
=9m
Workshop R. Seminar 1 20 orang 2.5x20 =50m
R. Diskusi 1 20 orang (0.7x1)x20x30%
=14m
R. Perlombaan 1 30 orang 2.5x20 =50m
Toilet 2 2 orang ((1x1.5)x2)x2
=6m
Water works Kolam Renang 30 orang
RT. Labirin Air 1 5 orang
Kolam Bermain 1 10 orang
R. ganti baju 8 2 0rang
Fungsi Menambah Pengetahuan
Perpustakaan R. Penerima 1 2 orang (0.7x1)x2 =
1.4m R. Koleksi 1 20 orang ((1.5x1.3)xx30 % = R. Baca 1 20 orang ((0.7x1)x20)x30 R. Perawatan 1 2 orang 6x7 =42m R. Informasi 1 2 orang Toilet 2 ((1x1.5)x2)x= 6m Fungsi Menambah Ilmu Pengetahuan
Jenis Ruang Jumlah
Ruang Kapasitas Dimensi
Theater R. Penerima 1 2 orang (0.7x1)x2 =
1.4m R. Pertunjukan 1 30 orang ((0.5x0.9)x20 )+(1/3xpanjang ruang) R. Diskusi 1 20 orang (0.7x1)x20 = 14m Toilet 2 2 0rang ((1x1.5)x3)x2 =9m Fungsi Penunjang
Toko Souvenir R. Koleksi 1 15 orang 5x6 =30m
R. Transaksi Pembayaran 1 5 orang 0.7x1 =0.7m
Foodcourt R. Masak 1 5 orang (3x3)x5 =45m
R. Sajian 1 10 orang (1.5x3)x5 =22.5m R. Makan 1 20 orang (1.25x0.8)x13 =13m R. Pembayaran 1 5 orang (0.7x1)x2 =1.4m Toilet 2 2 orang ((1x1.5)x3)x2 =9m
R. Kerja 1 20 orang (1.5x1.6)x10 =24m R. Rapat 1 20 orang (0.7x1)x10 =70m Toilet 2 2 orang ((1x1.5)x3)x2 =9m
Cleaning servis Pantry 1 5 orang (7x8)+((0.8x0.6)
x10) =60.8m
Security Pos satpam 2 2 orang 10x9 =90m
Mekanikal Elektrikal
R. Penjaga 1 4 orang
R. Mekanikal Elektrikal 1 5 orang
Bongkar Muat
Barang Loading dock 1 3 orang
Fungsi
Penunjang Jenis Ruang JumlahRuang Kapasitas Dimensi
Menyimpan Barang
Gudang 1 3 orang 10x12 =120m
Mushola R. Wudlu 2 5 orang (0.8x0.8)x5x2
=6.4m
R. Imam 1 1 orang 0.8x1.2 =0.92m
R. Sholat 1 20 orang (0.8x1.2)x20
=19.2m
Parkir Mobil 2 15 mobil (3x5)x30%x15x2
= 135m2
Motor 2 30 motor (2x1)x30%x30x2
= 36m2
4.1.5.2 Tuntutan dan Persyaratan Ruang
Analisa persyaratan ruang pada Taman Pintar sebagai pengembangan bakat dan minat anak mengacu pada beberapa tinjauan teori dan studi banding yang telah dilakukan. Analisa dilakukan untuk mendapatkan kenyamanan dan kepuasan pemakai ruang yang sesuai dengan tuntutan aktifitas yang telah diwadahinya. Lebih lanjut dapat
Tabel 4.2 Analisis Besaran Ruang
dianalisa mengenai persyaratan ruang yaitu perlu atau tidaknya pencahayaan alami dan buatan, penghawaan alami dan buatan serta untuk mendukung suasana yang ada di dalam ruang. Ruang-ruang pada Taman Pintar memiliki tuntutan ruang berdasarkan karakteristik masing-masing ruang yang berlangsung didalamnya. Untuk memenuhi tuntutan ruang tersebut diperlukan persyaratan ruang yang berhubungan dengan suasana dalam ruang. Persyaratan ruang tersebut akan mendukung pembuatan suasana dan kesan yang ditimbulkan oleh tiap ruangan yang sesuai dengan fungsi Taman Pintar sebagai pengembangan bakat dan minat anak. Analisa dilakukan berdasarkan studi komparasi objek sejenis dan disesuaikan dengan objek perancangan.
Fungsi Bermain dan Belajar
Jenis Ruang Pencahayaa
n Penghawaan Akusti k Kete nang an Sifat Ruang Ala
mi Buatan Alami Buatan Peraga IPTEK R. Penerima √ √ _ √ _ Tertutup R. Memamerkan Alat IPTEK √ √ _ √ _ Tertutup Toilet √ √ _ √ _ Tertutup
Peraga Seni R. Penerimaan √ √ _ √ _ Tertutup
R. Memamerkan Alat seni √ √ _ √ _ Tertutup R. Menampilkan Seni √ √ _ √ _ Tertutup Toilet √ √ _ √ _ Tertutup Peraga Minat & Bakat R.Penerima √ √ _ √ _ Tertutup
R. Polisi _ √ _ √ _ Tertutup R. Pemadam Kebakaran _ √ _ √ _ Tertutup R. Dokter _ √ _ √ _ Tertutup R. Fotografi _ √ _ √ _ Tertutup Toilet √ √ _ √ _ Tertutup
Exhibition R. Penerima √ √ _ √ _ Tertutup
R. Pameran √ √ _ √ _ Tertutup
Toilet √ √ _ √ _ Tertutup
Kid
Playground RT. Ayunan √ √ √ _ _ Terbuka
RT. Menyusun Balok √ √ √ _ _ Terbuka RT. Spectrum Warna √ √ √ _ _ Terbuka RT. Dinding Berdendang √ √ √ _ _ Terbuka RT. Pipa Berbisik √ √ √ _ _ Terbuka RT. Parabola Bersuara √ √ √ _ _ Terbuka RT. Membuat
Keramik √ √ √ _ _ TerbukaSemi
RT. Rumah
pohon √ √ √ _ _ Terbuka
RT. Labirin √ √ √ _ _ Terbuka
RT. Flying fox √ √ √ _ _ Terbuka
Toilet √ √ √ _ _ Tertutup
Workshop R. Seminar _ √ _ √ √ Tertutup
R. Diskusi _ √ _ √ _ Tertutup R. Perlombaan _ √ _ √ Tertutup Toilet √ √ _ √ _ Tertutup Water works Kolam Renang √ √ √ _ _ Terbuka RT. Labirin Air √ √ √ _ _ Terbuka Kolam Bermain √ √ √ _ _ Terbuka
R. ganti baju √ √ √ _ _ Tertutup
Kamar Mandi √ √ √ _ _ Tertutup
Fungsi Menambah Pengetahua n Perpustaka an R. Penerima √ √ _ √ _ Tertutup R. Koleksi √ √ _ √ _ Tertutup R. Baca √ √ _ √ _ Tertutup R. Perawatan _ √ _ √ _ Tertutup R. Informasi √ √ _ √ _ Tertutup Toilet √ √ _ √ _ Tertutup
Theater R. Penerima _ √ _ √ _ Tertutup
R. Pertunjukan _ √ _ √ √ Tertutup
Fungsi Penunjang Toko Souvenir R. Koleksi √ √ _ √ _ Tertutup R. Transaksi Pembayaran √ √ _ √ _ Tertutup
Foodcourt R. Masak √ √ √ _ _ Tertutup
R. Sajian √ √ √ _ _ Tertutup
R. Makan √ √ √ _ _ Semi
Terbuka R.
Pembayaran √ √ √ _ _ TerbukaSemi
Toilet √ √ √ _ _ Tertutup
Administra si
R. Loket √ √ _ √ _ Tertutup
R. Informasi √ √ _ √ _ Tertutup
Pengelola R. Tamu √ √ _ √ _ Tertutup
R. Kerja √ √ _ √ _ Tertutup R. Rapat √ √ _ √ _ Tertutup Toilet √ √ _ √ _ Tertutup Cleaning servis Pantry √ √ √ _ _ Tertutup
Security Pos satpam √ √ √ _ _ Semi
Terbuka Mekanikal
Elektrikal R. Penjaga √ √ √ _ _ Tertutup
R. Mekanikal Elektrikal √ √ √ _ _ Tertutup Bongkar Muat Barang
Loading dock √ √ √ _ _ Terbuka
Menyimpa
n Barang Gudang √ √ √ _ _ Tertutup
Mushola R. Wudlu √ √ √ _ _ Tertutup
R. Imam √ √ √ _ _ Tertutup
R. Sholat √ √ √ _ _ Tertutup
4.1.5.2 Hubungan Antar Ruang
Pola hubungan ruang berfungsi untuk menunjukkan kedakatan hubungan tiap-tiap ruang yang ada pada suatu kelompok kegiatan. Krteria penentuan sifat hubungan ruang dipengaruhi oleh karakter kegiatan yang dilakukan didalam ruangan satu dan lainnya. Hubungan ruang juga harus
Tabel 4.3 Analisis Persyaratan Ruang
Ruang Per aga IPTEK Pera ga Sen i Pe rag a Mi nat & Bak at Exhi biti on Kid Pla ygr ound Worksh op Wa ter wo rks Perp us taka an T he at er Toko Souv en ir Foodco ur t Ad mi nis tr asi Pe ng elo la Clea ning se rvis Secu rity Mek ani ka l E lek trikal Load ingDo ck Gudang Mushol a Pa rk ir Peraga IPTEK Peraga Seni Peraga Minat & Bakat Exhibition Kid Playground Workshop Waterworks Perpustakaan Theater Toko Souvenir Foodcourt Administrasi Pengelola Cleaning servis Security ME Loadingdock Gudang Musholla Parkir Keterangan :
Berhubungan tidak langsung Berhubungan langsung Tidak ada hubungan
Tabel 4.4 AnalisisHubungan Antar Ruang
Hubungan Ruang Peraga IPTEK Ruang Pener im a M em am erk an A lat IP T EK T oil et Penerima Memamerkan Alat IPTEK Toilet Keterangan :
Berhubungan tidak langsung Berhubungan langsung Tidak ada hubungan
Hubungan Ruang Peraga Seni Ruang Pener im a M em am erk an A lat Sen i M empr akt ik an seni Toil et Penerima Memamerkan Alat Seni Mempraktikan Seni Toilet Keterangan :
Berhubungan tidak langsung
Tabel 4.5 AnalisisHubungan Antar Ruang Peraga IPTEK
Hubungan Ruang Peraga Minat dan bakat Ruang Pener im a M enar i Berny anyi Berakti ng Peny iar Sidang Pol isi Pe m ad am K ebak ara n Dokter Fotogra fi T oil et Penerima Menari Bernyanyi Berakting Penyiar Sidang Polisi Pemadam Kebakaran Dokter Fotografi Toilet Keterangan :
Berhubungan tidak langsung Berhubungan langsung Tidak ada hubungan
Hubungan Ruang Exhibition Ruang R. P eneri ma R. P ameran T oil et R. Penerima R. Pameran Toilet Keterangan :
Berhubungan tidak langsung Berhubungan langsung Tidak ada hubungan
Tabel 4.7 AnalisisHubungan Antar Ruang Peraga Minat Bakat
Hubungan Ruang Kid Playground Ruang RT. Ayun an RT. Me nyusun Bal ok RT. Spe ctrum Warn a RT. Din ding Berd endang RT. Pip a B erb is ik RT. Par abo la Bersuara RT. M embu at K era mik RT. Ru mah p ohon RT. L ab irin RT. Fly ing fox T oil et RT. Ayunan RT. Menyusun Balok RT. Spectrum Warna RT. Dinding Berdendang RT. Pipa Berbisik RT. Parabola Bersuara RT. Membuat Keramik RT. Rumah pohon RT. Labirin RT. Flying fox Toilet Keterangan :
Berhubungan tidak langsung Berhubungan langsung Tidak ada hubungan
Hubungan Ruang Workshop Ruang R. S eminar R. D iskusi R. P erlo mb aan T oil et
Tabel 4.9 AnalisisHubungan Antar Ruang Playground
Keterangan :
Berhubungan tidak langsung Berhubungan langsung Tidak ada hubungan
Hubungan Ruang WaterWorks Ruang Kola m R en ang RT. L ab irin A ir Ko lam B er ma in R. gan ti baju Kam ar M andi Kolam Renang RT. Labirin Air Kolam Bermain R. ganti baju Kamar Mandi Keterangan :
Berhubungan tidak langsung Berhubungan langsung Tidak ada hubungan
Hubungan Ruang Perpustakaan Ruang R. P eneri ma R. Ko leksi R. Baca R. P eraw at an R. Informasi Toil et R. Penerima R. Koleksi R. Baca R. Perawatan
Tabel 4.10 AnalisisHubungan Antar Ruang Workshop
Sumber: hasil analisis 2011
Tabel 4.11 AnalisisHubungan Antar Ruang Water Works
Keterangan :
Berhubungan tidak langsung Berhubungan langsung Tidak ada hubungan
Hubungan Ruang Theater Ruang R. P eneri ma R. P ert unjuk an R. D iskusi T oil et R. Penerima R. Pertunjukan R. Diskusi Toilet Keterangan :
Berhubungan tidak langsung Berhubungan langsung Tidak ada hubungan
Hubungan Ruang Toko souvenir Ruang R. Ko leksi R. T ransaksi Pemb ayar an R. Koleksi
Tabel 4.12 AnalisisHubungan Antar Ruang Perpustakaan
Sumber: hasil analisis 2011
Tabel 4.13 AnalisisHubungan Antar Ruang Teater
Keterangan :
Berhubungan tidak langsung Berhubungan langsung Tidak ada hubungan
Hubungan Ruang Foodcourt Ruang R. M as ak R. S aj ian R. M ak an R. P emb ay aran T oil et R. Masak R. Sajian R. Makan R. Pembayaran Toilet Keterangan :
Berhubungan tidak langsung Berhubungan langsung Tidak ada hubungan
Hubungan Ruang Administrasi Ruang R. Lok et R. Informasi R. Loket R. Informasi
Tabel 4.14 AnalisisHubungan Antar Ruang Toko Souvenir
Sumber: hasil analisis 2011
Tabel 4.15 AnalisisHubungan Antar Ruang Food Court
Keterangan :
Berhubungan tidak langsung Berhubungan langsung Tidak ada hubungan
Hubungan Ruang Pengelola Ruang R. Ta mu R. K erja R. Rap at T oil et R. Tamu R. Kerja R. Rapat Toilet Keterangan :
Berhubungan tidak langsung Berhubungan langsung Tidak ada hubungan
Hubungan Ruang Servis Ruang tp am aga ek anik al ika l ing do ck
Tabel 4.16 AnalisisHubungan Antar Ruang Administrasi
Sumber: hasil analisis 2011
Tabel 4.17 AnalisisHubungan Antar Ruang Pengelola
R. Mekanikal Elektrikal Loading dock Gudang
Keterangan :
Berhubungan tidak langsung Berhubungan langsung Tidak ada hubungan
Hubungan Ruang Mushola Ruang R. W ud lu R. Imam R. Sh olat R. Wudlu R. Imam R. Sholat Keterangan :
Berhubungan tidak langsung Berhubungan langsung Tidak ada hubungan
Tabel 4.18 AnalisisHubungan Antar Ruang Servis
Sumber: hasil analisis 2011
Tabel 4.19 AnalisisHubungan Antar Ruang Musholla
4.1.6 Analisa Struktur
Sistem struktur yang digunakan adalah pertimbangan dari kondisi eksisting tapak, dan bentukan bangunan itu sendiri. Analisis sistem struktur pada bangunan Taman Pintar ini adalah sebagai berikut:
1.Jenis Pondasi
Dalam menentukan jenis pondasi yang akan digunakan untuk pembangunan bangunan bertingkat tinggi/bentang lebar akan dipengaruhi oleh:
1. Fungsi dan kegunaan bangunannya 2. Sistem struktur bangunannya 3. Jenis dan kondisi tanahnya 4. Lahan/tapak dan lingkungannya
Dengan dasar pertimbangan itu semua, maka jenis dan macam fondasi, antara lain:
1. Pondasi Tiang
Tiang pancang kayu
Penggunaan kayu sebagai tiang pancang dengan menggunakan cerucuk untuk bangunan rendah pada tanah lembek dan berlumpur.
Tiang pancang baja
Penggunaan jenis baja H dan baja bulat dengan ukuran bervariasi dengan panjang 12 meter sampai lebih (sesuai pemesanan). Lebih
bahan pelapis anti karat, dapat dengan mudah melakukan penyambungan.
Tiang pancang beton
Bahan yang digunakan berasal dari beton dengan pembesian untuk tiang pancang dengan bentuk bulat, segiempat, dan segidelapan.Pembuatan beton dapat dibuat setempat (cast in site) ada pula precast reinforced concrete yang dibuat oleh pabrik.
2. Pondasi Bor
Fondasi yang menggunakan system pengeboran tanah dengan alat bor yang besarnya natra 50-120 cm dengan kedalaman mencapai tanah keras. Pengecoran beton dilaksanakan, setelah pembesian selesai.
3. Pondasi Angkur
Fondasi dalam posisi miring yang bekerja sebagai Fondasi yang menerima gaya tarik, diperlukan suatu Fondasi angkur. Dimana fondasi tersebut banyak terdapat pada bangunan dengan bentang lebar.
2. Struktur Atap
Salah satu alternatif menggunakan srtuktur baja ringan. Struktur baja ringan mempunyai kelebihan dalam hal umur, pakai dan kekuatan, memang mempunyai perilaku yang berbeda dibandingkan dengan struktur kuda-kuda kayu. Struktur kuda-kuda kayu mempunyai dimensi yang lebih besar dibandingkan struktur baja ringan, terutama dalam hal ketebalan profil. Struktur baja ringan mempunyai dimensi yang lebih tipis dibanding
kuda-kuda kayu, mulai dari ketebalan 0.75 mm hingga ketebalan 1 mm. Rangka baja misalnya dapat kita temukan pada atap baja ringan .
Dengan dimensi yang relatif lebih kecil, tentu saja sistem pemasangan struktur baja ringan berbeda dengan sistem pemasangan kuda-kuda kayu. Struktur baja ringan mempunyai kekuatan tarik yang tinggi tapi bersamaan dengan itu mempunyai kekakuan yang lemah. Oleh karena itu, salah satu faktor utama yang menentukan kekuatan struktur baja ringan adalah batang pengaku, dalam struktur baja ringan biasa disebut dengan istilah bracing.
Bracing atau pengaku inilah yang digunakan untuk mengantisipasi kekakuan baja ringan yang lemah. Banyak jenis bracing atau pengaku dalam struktur baja ringan, mulai dari pengaku batang bawah, pengaku batang atas, ikatan angin, ataupun pengaku web yang mempunyai fungsi dan penempatan yang berbeda-beda sesuai dengan perhitungan dan beban atap. Kurang atau tidak diperhitungkannya bracing atau pengaku dalam struktur baja ringan, dapat menimbulkan resiko yang tidak diinginkan, resiko terburuk yang dapat terjadi adalah kegagalan struktur baja ringan hingga mengakibatkan kerobohan atap.
Oleh karena itu, salah satu point yang harus diperhatikan dalam penggunaan struktur baja ringan, misalnya atap baja adalah pengaku atau bracing yang digunakan.Dengan perhitungan yang tepat, struktur baja
2. Kolom
a. Kolom Struktur (Utama)
Yang dimaksud dengan kolom struktur adalah kolom yang fungsi utamanya menyangga beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 m, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok 8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 – 10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm).
Gambar 4.25 Struktur Atap Baja Ringan
b. Kolom Praktis
Kolom praktis adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.
Gambar 4.27 Kolom praktis Sumber: www/struktur-bangunan-kolom.html
Gambar 4.26 Kolom utama Sumber: www/struktur-bangunan-kolom.html
Letak kolom dalam konstruksi. Kolom portal harus dibuat terus menerus dari lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom-kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk tiap-tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perubahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama. Prinsip penerusan gaya pada kolom pondasi adalah balok portal merangkai kolom-kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom-kolom pendukung. Hubungan balok dan kolom adalah jepit-jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk menambah kekakuan balok.
4.1.7 Analisa Utilitas
Sistem utilitas di dalam kawasan perencanaan terdiri dari rencana sistem drainase, sistem penyediaan air bersih, sistem pengolahan air kotor/limbah. Analisis yang dilakukan pada tapak perancangan Taman Pintar adalah sebagai berikut:
1. SISTEM DRAINASE
menampung aliran dari luar kawasan (drainase utama). Prinsip-prinsip penataan pada 2 jenis drainase tersebut antara lain:
Sistem Drainase di dalam kawasan:
- Merupakan jaringan yang menerus dan terintegrasi perencanaannya dengan jaringan jalan
- Ukuran dan besarannya disesuaikan dengan kebutuhan dan lokasi di dalam kawasan.
- Merupakan saluran tertutup dengan mainhole setiap 4 meter untuk pemeliharaan.
Drainase Utama untuk menampung aliran di luar kawasan: - Terintegrasi dengan jalan lingkungan di dalam kawasan
- Merupakan saluran untuk mengalirkan air hujan/air kotor yang berasal dari dalam sub-sub kawasan.
- Merupakan perencanaan yang merupakan bagian dari perencanaan sirkulasi pedestrian
2. SPAB (Sistem Penyediaan Air Bersih)
Terdapat beberapa alternatif penyediaan sistem penyediaan air bersih
• Sumber air bersih bisa didapat dari PDAM dimasukan ke dalam
• Air yang berada di raw water tank ditreatment di instalasi Water
Treatment Plant dan selanjutnya dialirkan ke bak air bersih / clear water tank.
• Air yang berada di dalam bak air bersih selanjutnya dialirkan ke bak air atas dengan Pompa Transfer.
• Distribusi air bersih pada dua lantai teratas menggunakan packaged
booster pump, sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara
gravitasi.
• Pada umumnya persediaan air bersih diperhitungkan untuk cadangan 1 (satu) hari pemakaian air.
3. SPAK (Sistem Pembuangan Air Kotor) a. SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Beberapa ketentuan untuk pembangunan sistem pengolahan air buangan adalah sebagai berikut:
- Tangki septik digunakan apabila ketinggian muka air tanah lebih kecil dari 10 meter.
- Untuk ketinggian muka air lebih besar dari 4 meter digunakan bidang resapan sebagai unit pengolahan lanjut, sedangkan untuk ketinggian muka air lebih kecil dari 4 meter digunakan upflow filter sebagai unit pengolahan
Gambar 4.27 Diagram sistem Distribusi Air Sumber: www/utilitas-plumbing-penyediaan air.com
- Jarak minimum lokasi tangki septik dengan sumber air bersih adalah 10 meter.
- Dibangun di lokasi yang mudah diakses oleh kendaraan karena unit tangki septik memerlukan pengurasan limbah tinja secara periodik.
- Terbuat dari bahan yang kedap air dan tahan lama serta cukup kuat menahan gaya yang timbul akibat tekanan tanah dan gaya lain.
- Tangki septik dilengkapi lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian.
b. SISTEM SUMUR RESAPAN
Setiap gedung harus memenuhi syarat-syarat teknik penyehatan terutama syarat yang menyangkut kesehatan lingkungan hidup dan pencegahan pengotoran alam lingkungan itu. Untuk itu gedung dilengkapi dengan fasilitas penyediaan air bersih untuk keperluan rumah tangga (makan, minum, mandi,CJCI, dan sebagainya). Untuk mencegah pengotoran
lingkungan gedung atau rumah harus dilengkapi dengan fasilitas sanitasi, seperti saluran tata riol, untuk pembuangan air hujan dan air limbah, untuk pemt uangan sampan.
Air hujan umumnya tidak begitu kotor dan tidak terlalu membahayakan lingkungan selama dialirkan dengan baik, karena itu pembuangan air hujan boleh dilakukan melalui saluran-saluran terbuka, dibuat dari pasangan batu, ke saluran pembuangan yang ada.
Kotoran air limbah dari WC harus dibuang melalui saluran tertutup dan dibuang melalui pipa ke suatu tempat pengendapan kotoran, tempat pengendapan ini bisa berupa septic tank atau berupa sumur kotoran.
Di dalam septic tank atau sumur kotoran, bahwa kotoran mengendap, sedang aimya dibuang ke dalam riol air limbah yang ada. Kalau tidak ada riol ini, air kotor dari septic tank atau sumur kotoran dialirkan ke suatu sumur peresapan melalui pipa yang berlubang-lubang, berdiameter kira-kira 10 cm. Isi sumur peresapan terdiri atas tiga lapis, tiap lapis 0,5 m tebalnya. Lapis terbawah adalah pasir, di atasnya adalah selapis kerikil halus dan lapis teratas adalah kerikil kasar, supaya tidak lekas menjadi rapat terisi butir-butir tanah. Dinding sumur peresapan dilapisi ijuk, juga pada nermukaan sumur peresapan dilapisi ijuk. Peresapan dibuat dengan jarak paling sedikit 2 meter dari septic tank. Air dari kamar mandi dan bak cuci boleh dialirkan masuk ke dalam sumur peresapan.
Persyaratan umum yang harus dipenuhi dalam pembuatan sumur resapan, antara lain sebagai berikut:
1. Sumur resapan air hujan ditempatkan pada lahan yang relatif datar; 2. Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan tidak tercemar; 3. Penetapan sumur resapan air hujan harus mempertimbangkan keamanan
bangunan sekitarnya;
4. Harus memperhatikan peraturan daerah setempat;
5. Hal-hal yang tidak memenuhi ketentuan ini harus disetujui Instansi yang berwenang.
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam pembuatan sumur resapan, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Ke dalam air tanah minimum 1,50 m pada musin hujan;
2. Struktur tanah yang dapat digunakan harus mempunyai nilai permebilitas tanah ≥ 2,0 cm/jam.
3. Jarak penempatan sumur resapan air hujan terhadap bangunan adalah: (a) terhadap sumur air bersih 10 meter, sumur resapan tangki septik 5 meter dan terhadap pondasi bangunan 1 meter.