• Tidak ada hasil yang ditemukan

KASUS 1_Praktikum Auditing_Analisis Atas Calon Klien Audit Potensial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KASUS 1_Praktikum Auditing_Analisis Atas Calon Klien Audit Potensial"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KASUS 1

ANALISIS ATAS CALON KLIEN AUDIT POTENSIAL PRAKTIKUM AUDITING

Oleh:

Nina Dayu Lutfiyanti 115020305111007

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(2)

Pertanyaan Diskusi

1. Pemilik perusahaan membutuhkan audit tahunan dari KAP yang independen karena untuk meningkatkan kualitas dan kredibilitas laporan keuangan agar dapat dipercaya oleh pemegang saham (stakeholder). PT Maju Makmur membutuhkan audit independen diantaranya, untuk:

a. Syarat pengajuan kredit kepada beberapa bank local.

b. Rencana Langgeng Santoso untuk mengubah jenis usaha perusahaan menjadi perusahaan terbuka dimana salah satu syaratnya adalah suatu perusahaan bisa go public, yaitu laporan keuangan telah diaudit oleh kantor akuntan publik.

Sedangkan, Bank membutuhkan laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit untuk mendapat keyakinan tentang kewajaran penyajian laporan keuangan, kredibilitas, dan kemampuan kauangan calon debitur.

2. Perikatan audit merupakan audit atas laporan keuangan, maka dari itu KAP Adi Susilo bisa melakukan perikatan audit dengan PT Maju Makmur, karena audit laporan keuangan dilaksanakan untuk menilai kewajaran penyajian laporan keuangan berdasarkan PSAK. Namun, apabila perikatan audit dilakukan untuk audit manajemen, maka KAP harus memiliki tenaga ahli yang memahami perusahaan yang bergerak dalam industri elektronik. Menurut PSPM No.02, perumusan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu, unsur pengendalian mutu, program untuk memenuhi kebutuhan KAP akan personel dengan keahlian dalam bidang industri khusus melalui:

a. Melaksanakan program KAP untuk mengembangkan dan mempertahankan keahlian dalam bidang dan industri khusus, seperti industri yang diatur oleh peraturan tertentu, auditing bantuan komputer, dan metode sampling statistik.

b. Mendorong partisipasi personel pada program pendidikan eksternal, pertemuan, dan konferensi untuk mendapatkan keahlian teknis atau industri khusus.

c. Mendorong keanggotaan dan partisipasi dalam organisasi yang berhubungan dengan bidang dan industri khusus.

d. Menyediakan literature teknis mengenai bidang dan industri khusus.

3. Sistem bonus atau intensif biasanya berdasarkan atas indikator kinerja seperti tingkat laba bersih. Hal ini memungkinkn terjadinya kecurangan oleh pihak manajemen dalam hal

(3)

manipulasi laba misalnya memanipulasi nilai penjualan kredit (fiktif) sehingga tersaji nilai piutang tinggi namun kolektibilitasnya rendah serta hilangnya persediaan untuk mengimbangi nilai penjualan kredit fiktif. Pemeriksaan yang dibutuhkan untuk mendeteksi kecurangan tersebut, yaitu:

a. Melakukan pemeriksaan atas histori debitur sebagaimana tercantum daftar piutang. b. Melakukan konfirmasi piutang.

c. Melakukan stok opname secara berkala ataupun incidental (surprise audit)

d. Membandingkan nilai penyajian penjualan di laporan laba rugi dengan laporan arus kas bagian operasi (penjualan) untuk mengetahui proporsi antara penjualan kredit dan tunai. Kredit lebih besar dari tunai, merekomendasikan untuk memperketat syarat penjualan kredit)

4. Menurut Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-20/PM/2002 tentang Independensi akuntan yang memberikan jasa audit di pasar modal, lampiran poin nomor 3, huruf d menjelaskan bahwa dalam memberikan jasa professional, khususnya dalam memberikan opini atau penilaian, akuntan wajib mempertahankan sikap independen. Akuntan tidak independen apabila selama periode audit dan selama periode audit dan selama periode penugasan profesionalnya, baik akuntan, kantor akuntan publik, maupun orang dalam kantor akuntan memberikan jasa-jasa non audit kepada klien seperti pembukuan atau jasa lain yang berhubungan dengan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan, desain sistem informasi keuangan dan implementasi, penilaian atau opini kewajaran (fairness opinion), akturia, audit internal, konsultasi manajemen, konsultasi sumber daya manusia, konsultasi perpajakan, penasehat investasi dan keuangan, dan jasa-jasa lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.

Berdasarkam Sarbanes-oxley act, melarang kantor akuntan publik dari tawaran jasa lainnya, seperti melakukan konsultasi pada saat melaksanakan audit pada perusahaan yang sama dan tahun buku yang sama. Hal ini untuk menghindari adanya benturan kepentingan (conflict of interest) yang mempengaruhi independensi dari auditor independen. Tidak terlalu berpengaruh bentuk perusahaan apakah terbuka atau tertutup, pelaksanaan jasa audit bersamaan dengan konsultasi akan mempengaruhi independensi auditor.

(4)

a. Surprise audit dengan bertindak sebagai calon pembeli untuk mengetahui pelayanan selama penjualan.

b. Persediaan dan gudang, melakuakan pemeriksaan atas prosedur penerimaan, pengamanan dan penyimpanan, pengeluaran, pengiriman barang, dan retur barang. c. Piutang dan penjualan, melakukan pemeriksaan atas histori pelanggan dan nilai

penjualan (kredit vs tunai) termasuk syarat penjualan yang mungkin ternyata berbeda dengan kantor pusat yang ada di Surabaya. Konfirmasi pelanggan, untuk meyakini kebenaran nilai penjualan.

6. Dalam hal KAP memiliki klien lain dalam industri sejenis, memungkinkan perusahaan memutuskan untuk tidak melaksanakan perikatan audit dengan pertimbangan menjaga rahasia dagang perusahaan, baik berupa harga beli bahan dari pemasok, strategi pemasaran, strategi manajemen, atau struktur permodalan yang meminimalkan cost of capital.

Latihan

1. Berdasarkan hasil diskusi dengan Langgeng Santoso:

a. Faktor risiko yang mungkin dihadapi KAP saat menerima perikatan audit dengan PT Maju Makmur berdasarkan PSA No.70 Pertimbangan atas Kecurangan dalam Audit Laporan Keuangan:

1) Inisiatif untuk memberikan sistem bonus atau insentif tunai selama tahun 2009 dan 2010.

2) Rencana pemilik perusahaan, Langgeng Santoso untuk mengubah jenis usaha perusahaan menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan di lantai bursa guna mendapatkan tambahan dana publik.

3) Langgeng Santoso merasa opini yang dikeluarkan oleh KAP Umar dan Rekan sebagai sesuatu yang menghambat rencana pengembangan perusahaan untuk menjadi perusahaan terbuka di masa yang kan datang.

4) Kepentingan perusahaan untuk mendapatkan pendanaan dari bank.

5) Dominasi manajemen oleh Langgeng Santoso sebagai pemegang saham terbesar dalam menjalankan kegiatan operasi bisnis sehari-hari. Tujuh grup investor

(5)

lainnya walaupun tinggal disekitar kota Surabaya tidak turut serta dalam pengambilan keputusan terkait operasional perusahaan.

6) Optimisme Langgeng Santoso akan pertumbuhan investasi finansial yang tidak terbatas di setiap took perusahaan melalui hubungan distributor dengan produsen alat elektronik berkualitas tinggi.

7) Ketidak puasan Langgeng Santoso atas hasil audit KAP Umar dan Rekan terhadap laporan keuangan tahun pembukuan 2008 dan 2009.

8) Tingginya tingkat kompetensi dengan merek internasional lainnya berdampak pada penurunan tren penjualan.

9) Menurunnya industri dengan kebangkrutan took yang berlokasi di Mojokerto pada semester pertama tahun 2009 serta kondisi penurunan penjualan yang tajam yang dialami oleh took cabang Sidoarjo.

10) Tekanan untuk mendapatkan suntikan sumber daya atau pendanaan untuk memacu pertumbuhan usaha perusahaan.

11) Tidak terdapat unit pengawas internal perusahaan. 12) Kas hasil penjualan barang elektronik cukup besar.

13) Karakteristik persediaan berupa barang elektronik dengan ukuran kecil, bernilai tinggi, mudah dijual, dan tidak adanya identifikasi kepemilikan.

14) Lokasi took penjualan jauh dari kantor pusat di Surabaya, yaitu Mojokerto, Gresik, dan Kediri.

b. Tindakan lanjutan untuk setiap masalah potensial pada setiap faktor risiko kecurangan:

1) Mempelajari laporan audit KAP Umar dan Rekan terutama tentang pengendalian intern.

2) Memodifikasi prosedur audit agar bukti yang didapat lebih andal dan mendapatkan informasi penguat tambahan dalam hal prosedur audit yang sebelumnya dianggap tidak memadai untuk menaggapi faktor risiko yang terdeteksi.

3) Konfirmasi lisan sebagai penguat jawaban atas konfirmasi tertulis. 4) Melakukan prosedur analitik substantif.

(6)

5) Wawancara dengan personel yang terkait dengan bidang yang didalamnya terdapat risiko salah saji material sebagai akibat tindak kecurangan.

6) Dalam hal salah saji material sebagai akibat kecurangan dan dari hasil pengujian audit menunjukkan risiko kecurangan yang signifikan, KAP dapat mempertimbangkan pengunduran diri dari perikatan.

2. .

3. Langkah-langkah yang harus diambil diambil oleh Perusahaan sebelum menerbitkan saham ke publik, yaitu:

a. Audit laporan keuangan dari KAP independen yang terdaftar.

b. RUPS untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham.

c. Melaporkan maksud dan niat go public kepada BAPEPAM.

d. Menunjuk penjamin emisi atau underwriter yang akan membantu perusahaan dalam proses emisi efek.

e. Setelah mendapat izin dari BAPEPAM, melakukan penawaran efek langsung kepada masyarakat dengan menyiapkan prospectus ringkas perusahaan.

Ketentuan yang diatur di dalam Sarbanes-Oxley act , yaitu:

a. Laporan keuangan harus disajikan secara wajar tentang keadaan bisnis (section 401) b. Chief Executive harus bertanggung jawab secara personal tentang akurasi dan

kelengkapan mengenai laporan keuangan perusahaan (section 302)

c. Jasa non-audit yang dilakukan oleh eksternal auditor harus dibatasi untuk menjaga adanya kemungkinan conflict of interest yang dapat menyangsikan kemungkinan integritas sebuah pelaksanaan audit (section 201, 202 dan 206)

d. Perusahaan harus memiliki sebuah Boards dan Komite Audit yang independen, yang menjunjung tinggi kepentingan pemegang saham dengan mengawasi isu-isu utama dan penting dari aktivitas manajemen dan auditor (section 301 dan 305)

e. Sebuah sistem pengendalian intern yang kuat dan memadai harus ditegakkan untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan fraud (section 404)

f. Perusahaan harus menjunjung tinggi dan menunjukkan budaya etis mulai dari pucuk pimpinan hingga ke bawah (section 406)

(7)

g. Full disclosure kepada para pemegang saham berkaitan dengan transaksi keuangan yang bersifat kompleks

h. Mensyaratkan CFO dan CEO perusahaan untuk melakukan sertifikasi tentang validitas pembuatan laporan keuangan perusahaannya.

4. Berdasarkan PSA No.70 Pertimbangan atas kecurangan dalam audit laporan keuangan, dapat dipahami bahwa perusahaan publik terutama calon perusahaan publik memiliki faktor risiko kecurangan yang berkaitan dengan salah saji yang diakibatkan kecurangan dalam laporan keuangan. Faktor risiko kecurangan terkait perusahaan publik, yaitu: a. Kepentingan berlebihan manajemen dalam mempertahankan atau meningkatkan

harga saham atau tren laba entitas melalui penggunaan praktik akuntansi agresif. Rencana PT Maju Makmur menuju go public dapat memperbesar risiko tersebut. b. Salah satu syarat go public, laporan keuangan telah tersaji secara wajar. Hal ini

penting bagi PT Maju Makmur. Jika opini laporan keuangan tidak menunjukkan laporan keuangan tersaji secara wajar maka rencana go public akan gagal.

Jika salah saji material adalah akibat dari kecurangan dan hasil dari pengujian audit menunjukkan risiko kecurangan yang signifikan, KAP dapat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari perikatan.

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimanakah penerapan model Think Talk Write berbatuan media komik stripe dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa tema cita-citaku muatan IPA dan

Kadangkala seorang orienteer melakukan kesalahan dengan melobangi atau menyetempel pada kotak yang salah pada kartu; jika hal ini terjadi, prosedur yang benar adalah melobangi

Berdasarkan hasil percobaan yang disajikan pada Gambar 4 dan 5, maka bagi ikan selais yang berukuran sama dengan ikan yang digunakan dalam percobaan ini direkomen-

[r]

Terkait perubahan nomenklatur SKPD berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Kepala BKPM Nomor 7 Tahun 2016 tentang Penetapan

"Penerapan Metode Problem Solving Dengan Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV Sekolah Dasar", JURNAL PENDIDIKAN DASAR NUSANTARA,

Tugas utama telephone operator adalah menerima telepon masuk dari dalam hotel, maupun dari luar hotel, dan menyambungkan telepon masuk sesuai permintaan, serta

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir yang berjudul