Oleh: Tri Retiyanto
Kelompok Kerja REDD+ Kab. Musi Rawas
Bogor, 9 Februari 2012
Kegiatan
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
Palembang Bengkulu
Letak Wilayah
Letak Wilayah
Kabupaten Musi Rawas
Kabupaten Musi Rawas
Berada di :
Berada di :
PROVINSI
PROVINSI
PROVINSI
PROVINSI
PROVINSI
PROVINSI
PROVINSI
PROVINSI
SUMATERA SELATAN
SUMATERA SELATAN
SUMATERA SELATAN
SUMATERA SELATAN
SUMATERA SELATAN
SUMATERA SELATAN
SUMATERA SELATAN
SUMATERA SELATAN
Kabupaten Musi Rawas
Sebelah
Sebelah Utara Utara Berbatasan
Berbatasan dengandengan Provinsi
Provinsi JambiJambi Sebelah
Sebelah Selatan Selatan Berbatasan
Berbatasan dengandengan Kabupaten
Kabupaten LahatLahat dandan Empat
Empat LawangLawang Sebelah
Sebelah Barat Barat Berbatasan
Berbatasan dengandengan Kota
Kota LubuklinggauLubuklinggau dandan Provinsi
Provinsi BengkuluBengkulu Sebelah
Sebelah TimurTimur Berbatasan
Berbatasan dengandengan Kabupaten
Kabupaten MuaraMuara EnimEnim dan
dan KabupatenKabupaten MusiMusi Banyuasin
KABUPATEN MUSI RAWAS
Terdiri dari :
21
Kecamatan,
269
Desa
19
Kelurahan.
JML PENDUDUK
JML PENDUDUK
:
: 52
525
5.508 JIWA
JIWA
-- Laki
Laki –
– Laki
Laki
:
: 268.252 JIWA
JIWA
-- Perempua
Perempuan
n
:
: 257.256 JIWA
JIWA
Luas
Luas Wilayah : 1.236.582,66 Ha
Wilayah : 1.236.582,66 Ha
Karangdapo Rawas Ilir Rawas Ulu Nibung Rupit Muara Lakitan Megang Sakti Muara Kelingi BTS Ulu Terawas BTS Ulu Jayaloka Ma Beliti Tugumulyo Purwodadi Selangit Ulu Rawas Karang Jaya Sukakarya Sumber Harta TPK Tuah Negeri
TERWUJUDNYA BUMI AGROPOLITAN DAN
TERWUJUDNYA BUMI AGROPOLITAN DAN
KAWASAN PERTAMBANGAN
KAWASAN PERTAMBANGAN
MENUJU MUSI RAWAS DARUSSALAM
MENUJU MUSI RAWAS DARUSSALAM
1.
1.
Pembangunan Kultur Darussalam
Pembangunan Kultur Darussalam
2.
2.
Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Sosial
Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Sosial
3.
3.
Pengembangan Agropolitan
Pengembangan Agropolitan
4.
4.
Pengembangan Pertambangan dan Lingkungan
Pengembangan Pertambangan dan Lingkungan
5.
5.
Penguatan Investasi dan Daya Saing
Penguatan Investasi dan Daya Saing
6.
PENGEMBANGAN AGROPOLITAN
1.
Revitalisasi Pertanian
2.
Pengembangan Infrastruktur Agropolitan dan Kawasan Cepat Tumbuh
3.
Pengembangan Komoditas Unggulan dan Pasar
4.
Penguatan Kelembagaan Kemitraan Pertanian
5.
Pengembangan Industri Pertanian
6.
Peningkatan Ketahanan Pangan dan Swasembada Berkelanjutan
7.
Peningkatan Kemandirian dan Daya Beli Petani
PENGEMBANGAN PERTAMBANGAN
DAN LINGKUNGAN
1. Pengembangan Kelistrikan
2. Penataan Kegiatan Penambangan
3. Pengelolaan Berwawasan Lingkungan
4. Pengembangan Akses Khusus Pertambangan
5. Percepatan Kemandirian Energi
LUAS KAWASAN HUTAN DI MUSI RAWAS
KEHUTANAN :
•• Hutan
Hutan Konservasi
Konservasi ( TNKS )
( TNKS ) : 248.360 Ha
: 248.360 Ha
•• Hutan
Hutan Produksi
Produksi Tetap
Tetap
:
: 301.458
301.458
Ha
Ha
•• Hutan
Hutan Produksi
Produksi Terbatas
Terbatas
:
: 2
25.288 Ha
5.288 Ha
•• Hutan
Hutan Lindung
Lindung
: 1.842 Ha
: 1.842 Ha
•• Hutan
Hutan Produksi
Produksi Konversi
Konversi
: 22.507 Ha
: 22.507 Ha
Total
Total Luas
Luas Hutan
Hutan
: 599.455
: 599.455 Ha
Ha
LUAS KAWASAN HUTAN DI MUSI RAWAS 599.455 ha atau + 48,48% dari
luas wil administrasi + 1.236.582,66 ha
No
.
Nama Pemegang Izin
Tahu
n
Luas
(Ha)
Letak
1.
PT. Musi Hutan Persada
1996
+ 70.000 HP Benakat Semangus
2.
PT. Sumatera Prima
Fibreboard
2009
+ 7.055 HP Benakat Semangus
3.
PT. Paramitra Mulya
Langgeng
2009
+ 25.063 HP Lakitan Utara I
4.
PT.Bumi Sriwijaya
Sejahtera
2009
+ 29.010 HP Meranti Hulu S. Kapas
5.
PT. Persada Karya
Kahuripan
2009
+ 48.347 HP Rawas Lakitan, HP
Rawas Utara I & II
Total Luas HTI
179.475
Pada Hutan Produksi Tetap seluas + 301.458 Ha
terdapat 5 Unit HTI dengan rincian sbb :
Pembentukan 2 Unit KPHP
1.
KPHP Unit V Rawas seluas + 121.585 Ha
2.
KPHP Unit VI Lakitan (Model) seluas + 76.776
Ha
-
Kelembagaan KPHP sudah terbentuk berupa
UPTD
-
Akan ditingkatkan sebagai Lembaga Teknis
Daerah dengan terbitnya Permendagri Nomor
61 Tahun 2010
PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN
RAKYAT (HTR)
Diusulkan oleh Bupati dan telah dicadangkan areal kawasan hutan
untuk HTR seluas + 20.375 Ha
Dalam proses pengajuan izin HTR oleh Kelompok Masyarakat
(koperasi)
PEMBANGUNAN KEBUN BIBIT RAKYAT (KBR)
•
Tahun 2010 sebanyak 25 Unit dengan produksi 50.000 btg/unit sehingga
total produksi bibit sebanyak 1.250.000 btg jenis kayu-kayuan yang akan
ditanam oleh Kelompok Tani pada Tahun 2011
•
KBR Tahun 2011 sebanyak 72 Unit dg produksi @ 50.000 btg, shg total
produksi bibit + 3.600.000 btg, jenis tanamannya karet, bambang lanang,
mahoni, meranti, sengon, duku, petai, tanjung, gaharu, cempedak,
rambutan, medang, afrika, aren, a kandis. Nantinya juga akan ditanam
oleh KelomokTani
Kegiatan CER Indonesia
No Tahun
Kerjasama
Tema
1
2010
CER Indonesia, CCAP,
FORDA-Ministry of
Forestry and Musi
Rawas REDD Working
Group and District
Government
Establishing Integrated Forest
Policies to Reduce Greenhouse
Gas Emissions from
Deforestation and Forest
Degradation at the District Level
2
2011
CER Indonesia, CCAP,
FORDA-Ministry of
Forestry and Musi
Rawas REDD Working
Group and District
Government
Establishing Integrated Forest
Policies to Reduce Greenhouse
Gas Emissions from
Deforestation and Forest
Degradation at Musi Rawas
District
Hasil Studi di Musi Rawas
Deforestasi
areal HTI
7%
Degradasi Ht
sekunder
3%
Degradasi Ht
primer
24%
Deforestasi Ht
Primer
2%
Deforestasi Ht
Sekunder
64%
Rata-rata Deforestasi & Degradasi Lahan
pada berbagai Tipe Penutupan Vegetasi
Periode 2003-2006 di Kab. Musi Rawas
Sumber: Hasil Studi CERIndonesia dengan JICA
Emisi Rata2 Periode 2003-2006 di Kab Mura
Emission f rom Def orestation of Plantation Forest; 27,969 tCO2/yEmission from
Degradation of
Secondary
Dryland Forest;
38,987 tCO2/y
Emission f rom Deforestation of Primary Dryland Forest; 411,803 tCO2/y Emission from Def orestation of Secondary Dryland Forest; 2,454,148 tCO2/y Emission f rom Degradation of Primary Dryland Forest; 2,949,026 tCO2/y Sumber: Hasil Studi CERIndonesia denganRata-rata Deforestasi & Degradasi di
TNKS Periode 2003 - 2006
Sumber: Hasil Studi CERIndonesia dengan JICA
Emisi Rata2 Periode 2003 - 2006 di
TNKS
Total emisi
2,160,587 tCO
2/y
Sumber: Hasil Studi CERIndonesia dengan JICA
Hasil Kegiatan Tahun 2010
1.
Terbentuknya Working Group (WG) REDD di
Mura.
2.
Diterbitkannya SK Bupati Musi Rawas Nomor
228/KPTS/BAPPEDA/2010 tentang
Pembentukan Tim Koordinasi Pelaksanaan
Program REDD Kabupaten Musi Rawas.
3.
Peningkatan Pemahaman tentang REDD di
Mura terutama oleh WG REDD
4.
Dibuatnya Dokumen Demonstration Activity
(DA) di 4 Lokasi
4 Lokasi Potensi DA di Mura
1.
Mengurangi Degradasi dan Deforestasi Melalui
Kegiatan Agroforestry Intensif & Microhydro Di
Sekitar TNKS (Mura)
2.
Mengurangi Degradasi dan Deforestasi Melalui
Pengolahan Kelapa Terpadu dan Wisata Di Wilayah
Penyangga Hutan Lindung Bukit Cogong (HLBC)
3.
Pengembangan Pemanfaatan Revitalisasi
Perkebunan dalam Peningkatan Penyerapan
Karbon pada Kegiatan Perkebunan Rakyat
4.
Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Salah
Satu Strategi Peningkatan Stock Karbon & Peluang
Masyarakat untuk Mengelola Hutan
SASARAN KHUSUS AKTIFITAS
Untuk menyediakan pelatihan untuk anggota WG REDD pada
[atas] MRV konsep dan mekanisme,
Untuk mengidentifikasi manusia potensial
resources/offices/divisions dengan Musi Rawas’s kantor
pemerintah lokal untuk dilibatkan MRV persiapan dan operasi
Untuk melakukan tempat kerja pelatihan pada proses untuk
pengembangan MRV pada proyek mengukur potensial
Aktivitas Demonstrasi REDD.
Identifikasi Perda dengan peraturan nasional diatasnya yang
diperlukan untuk mendukung implementasi Aktivitas
Capacity Building: Training on MRV Concepts
And Mechanism For REDD
1.
Kegiatan sudah dilakukan tanggal 30 – 31 Maret
2011
2.
Peserta Anggota WG REDD (Bappeda, Dinhut, Din
Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan &
Hortikultura, Badan Pelaksana Penyuluh,
Dintamben, Universitas Mura, dll)
3.
Materi : Hasil Studi tahun 2010, GIS, MRV,
Perhitungan Karbon Hutan & Hubungan KPH
dengan MRV
Kolaborasi antar Stakeholders
Kegiatan REDD di Mura merupakan kolaborasi
semua stakeholders
-
Pemda (Bappeda, dinas Kehutanan, Perkebunan,
BLHD, TNKS, dll)
-
NGO (Kelompok Penghijauan dan Konservasi
Alam)
-
Universitas Musi Rawas
-
Masyarakat
Peran Perempuan cukup menonjol terutama di
lapangan. Khusus di Bukit Cogong, keterlibatan
perempuan dominan.
Manfaat Kegiatan untuk Pembangunan
Berkelanjutan di Sumsel
1.
Diperolehnya informasi baru mengenai Karbon,
REDD dan MRV bagi Pemda dan masyarakat
2.
Adanya peningkatan kapasitas pemda mengenai isu
perubahan iklim melalui kegiatan training yang sudah
dan akan dilakukan
3.
Ada dokumen tentang potensi kegiatan penurunan
emisi dari deforestasi dan degradasi lahan di daerah
4.
Tersosialisasinya potensi berbagai kegiatan
Deforestasi dan degradasi lahan pada beberapa
lembaga/negara donor
24
Problematika Dalam Pelestarian Kawasan Hutan di
Problematika Dalam Pelestarian Kawasan Hutan di
wilayah Kabupaten Musi Rawas
wilayah Kabupaten Musi Rawas
Perambahan:Desa-desa yg berbatasan dg TNKS a.l:
Resort Ulu Rawas (Ds Napal Licin, Sosokan, Koto Tanjung), Resort Karang Jaya (Ds. Bukit Ulu, LubukKumbung, TJ.Agung) Resort Selangit (Napal Melintang, Batu Gane, Karang Panggung), Resort Terawas (Ds. Pasenan, Sukaraya)
Pertambangan:
Adanya 9 buah perusahaan pertambangan dengan luas konsesi 77,283.94 hektar yang telah siap untuk melaksanakan kegiatan operasi produksi
Illegal logging:
Resort Selangit (Ds.Napal Melintang ,Batu Gane) memanfaatkan aliran Sungai Lakitan
Resot Terawas (Ds. Pasenan) memanfaatkan aliran S. Bal
Ds. Lubuk Kumbung, Tanjung Agung memanfaatkan aliran S. Rupit Resort Air Rawas, (ds.Kuto Tanjung, Sosokan, Napal Licin, Muara Kuis) mamanfaatkan aliran S. Rawas
Pemukiman Dalam Kawasan:
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan
1. Keutuhan Kawasan Konservasi
Upaya-upaya mencegah dan membatasi kerusakan
hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, hama, serta penyakit
2. Penurunan laju deforestasi dari perambahan,
Dalam hal ini dilakukan agar supaya peranan dan fungsi hutan tidak berubah, oleh karena itu harus ada kesadaran dari semua pihak terutama pengelola hutan, masyarakat sekitar disekitar hutan agar selalu berupaya tidak menambah perambahan hutan.
Maksud
1. Melestarikan seluruh kawasan hutan sebagai lahan konservasi
2. Mengoptimalkan pengelolaan lahan agar dapat berfungsi
sebagai lahan konservasi
3. Mengoptimalkan fungsi hutan dan lahan untuk mencapai
3. Pencegahan kebakaran, illegal logging, illegal mining
Upaya-upaya penyadaran, pembinaan pada masyarakat berikut pengusaha pertambangan untuk dapat mengelola hutan dengan baik, tidak melakukan penebangan liar, dan ada upaya-upaya pengkayaan di kawasan yang perlu untuk ditanami.
4. Pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi
Upaya untuk mengembalikan fungsi kawasan dengan berbagai kegiatan seperti pelestarian kawasan, pemberdayaan masyarakat, penanaman dan pemeliharaan dan pengamanan kawasan
5. Pemanfaatan lahan yang optimal untuk dapat berfungsi sebagai
lahan konservasi
Upaya pengelolan lahan tidur untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana serta berkesinambungan
6. Memberikan kontribusi manfaat kepada lingkungan, sosial budaya dan ekonomi yang seimbang melalui optimalisasi pemanfaatan lahan dan hutan
Upaya mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lahan, sehingga terwujud fungsi lingkungan hidup yang seimbang, serta secara signifikan dapat meningkatkan keberadaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat yang lebih baik.
Pemantauan Kebakaran Secara Langsung
Patroli Rutin
Menara Api
Isu Strategis
1.Penciptaan lahan terbuka (penggundulan hutan)
mengurangi infiltrasi air ke dalam tanah dan
meningkatkan limpasan air, menghancurkan
habitat, memusnahkan spesies didlmnya,
mengakibatkan kekeringan di musim kemarau,
erosi dan banjir di musim hujan, meningkatkan
emisi karbon
2.Lahan tidur jika tidak dikelola akan berdampak
terhadap lingkungan, seyogyanya perlu
diantisipasi dalam pemanfaatannya untuk
perkebunan ataupun usaha lain dalam
3. Pengelolaan tambang jika tidak memperhatikan lingkungan
(khususnya pasca operasi produksi) dapat menyebabkan
menurunnya kualitas tanah, menurunnya fungsi
lahan/kawasan, berpengaruh terhadap emisi.
4. Perilaku masyarakat (yg tidak peduli lingkungan) yang
mementingkan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan
hidupnya antara lain dengan cara melakukan penebangan
hutan secara liar atau illegal loging, perambahan. Dalam hal
ini harus dicegah untuk mengembalikan fungsi lahan dan
hutan agar lestari dan berkesinambungan.
5. Pencegahan sedimentasi dan erosi disempadan sungai guna
mempertahankan sumber air dan pasokan air
6. Pemberdayaan masyarakat dengan strategi pendekatan,
penyuluhan, penguatan kelembagaan, pendampingan dapat
menunjang dalam memperbaiki fungsi kawasan konservasi dan
peningkatan ekomomi masyarakat.
30
Rencana
Rencana Tindak
Tindak Lanjut
Lanjut
Di
Di KawasanKawasan TNKS TNKS dandan HutanHutan, , dapatdapat didi kkemembangbangkan peluangkan peluang pemanfaatanpemanfaatan potensipotensi Potensi
Potensi hidrologishidrologis: PLTA (: PLTA (mikrohidromikrohidro), ), wwisataisata aalamlam Flora Fauna:
Flora Fauna: ppenangkaranenangkaran, , bbudidayaudidaya ttanamananaman oobatbat Fenomena
Fenomena AlamAlam: : wisatawisata alamalam/ / pengusahaan wpengusahaan wisataisata aalamlam Kembangkan upaya pemberdayaan dan partisipasi masy
Kembangkan upaya pemberdayaan dan partisipasi masyarakatarakat K
Kembangkan embangkan kerjasama (kerjasama (kolaborasikolaborasi)) pengelolaan dan pemanfaatan pengelolaan dan pemanfaatan jjasling asling Penguatan perlindungan hutan (pengamanan hutan, pengendalian kebakaran, Penguatan perlindungan hutan (pengamanan hutan, pengendalian kebakaran, penanganan perambahan, penanganan ilegal loging)
penanganan perambahan, penanganan ilegal loging) Penandaan batas Zonasi
Penandaan batas Zonasi
Tingkatkan Koordinasi Pam Hut dan penegakan hukum Tingkatkan Koordinasi Pam Hut dan penegakan hukum Pemanfaatan
Pemanfaatan lahanlahan tidurtidur untukuntuk usahausaha perkebunanperkebunan ((strategistrategi pemilihanpemilihan jenisjenis tanaman
tanaman disesuaikandisesuaikan minatminat dan dan pengetahuanpengetahuan masyarakatmasyarakat lokallokal Pemanfaatan
Pemanfaatan lahanlahan pekaranganpekarangan untukuntuk nupayanupaya peningkatanpeningkatan pendapatanpendapatan masyarakat
masyarakat. . Pada
Pada sektorsektor pertambanganpertambangan, , akanakan dilaksanakandilaksanakan reklamasireklamasi lahanlahan bekasbekas tambangtambang secara
secara simultansimultan dengandengan kegiatankegiatan penambanganpenambangan. . Tanaman
Tanaman yang yang akanakan digunakandigunakan untukuntuk reklamasireklamasi lahanlahan ekseks tambangtambang adalahadalah tanaman
tanaman yang yang bermanfaatbermanfaat untukuntuk penurunanpenurunan emisiemisi karbonkarbon dan dan mempunyaimempunyai nilainilai ekonomis