• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Tri Retiyanto. Kelompok Kerja REDD+ Kab. Musi Rawas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Tri Retiyanto. Kelompok Kerja REDD+ Kab. Musi Rawas"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh: Tri Retiyanto

Kelompok Kerja REDD+ Kab. Musi Rawas

Bogor, 9 Februari 2012

Kegiatan

(2)

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

Palembang Bengkulu

Letak Wilayah

Letak Wilayah

Kabupaten Musi Rawas

Kabupaten Musi Rawas

Berada di :

Berada di :

PROVINSI

PROVINSI

PROVINSI

PROVINSI

PROVINSI

PROVINSI

PROVINSI

PROVINSI

SUMATERA SELATAN

SUMATERA SELATAN

SUMATERA SELATAN

SUMATERA SELATAN

SUMATERA SELATAN

SUMATERA SELATAN

SUMATERA SELATAN

SUMATERA SELATAN

(3)

Kabupaten Musi Rawas

Sebelah

Sebelah Utara Utara Berbatasan

Berbatasan dengandengan Provinsi

Provinsi JambiJambi Sebelah

Sebelah Selatan Selatan Berbatasan

Berbatasan dengandengan Kabupaten

Kabupaten LahatLahat dandan Empat

Empat LawangLawang Sebelah

Sebelah Barat Barat Berbatasan

Berbatasan dengandengan Kota

Kota LubuklinggauLubuklinggau dandan Provinsi

Provinsi BengkuluBengkulu Sebelah

Sebelah TimurTimur Berbatasan

Berbatasan dengandengan Kabupaten

Kabupaten MuaraMuara EnimEnim dan

dan KabupatenKabupaten MusiMusi Banyuasin

(4)

KABUPATEN MUSI RAWAS

Terdiri dari :

21

Kecamatan,

269

Desa

19

Kelurahan.

JML PENDUDUK

JML PENDUDUK

:

: 52

525

5.508 JIWA

JIWA

-- Laki

Laki –

– Laki

Laki

:

: 268.252 JIWA

JIWA

-- Perempua

Perempuan

n

:

: 257.256 JIWA

JIWA

Luas

Luas Wilayah : 1.236.582,66 Ha

Wilayah : 1.236.582,66 Ha

Karangdapo Rawas Ilir Rawas Ulu Nibung Rupit Muara Lakitan Megang Sakti Muara Kelingi BTS Ulu Terawas BTS Ulu Jayaloka Ma Beliti Tugumulyo Purwodadi Selangit Ulu Rawas Karang Jaya Sukakarya Sumber Harta TPK Tuah Negeri

(5)

TERWUJUDNYA BUMI AGROPOLITAN DAN

TERWUJUDNYA BUMI AGROPOLITAN DAN

KAWASAN PERTAMBANGAN

KAWASAN PERTAMBANGAN

MENUJU MUSI RAWAS DARUSSALAM

MENUJU MUSI RAWAS DARUSSALAM

1.

1.

Pembangunan Kultur Darussalam

Pembangunan Kultur Darussalam

2.

2.

Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Sosial

Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Sosial

3.

3.

Pengembangan Agropolitan

Pengembangan Agropolitan

4.

4.

Pengembangan Pertambangan dan Lingkungan

Pengembangan Pertambangan dan Lingkungan

5.

5.

Penguatan Investasi dan Daya Saing

Penguatan Investasi dan Daya Saing

6.

(6)

PENGEMBANGAN AGROPOLITAN

1.

Revitalisasi Pertanian

2.

Pengembangan Infrastruktur Agropolitan dan Kawasan Cepat Tumbuh

3.

Pengembangan Komoditas Unggulan dan Pasar

4.

Penguatan Kelembagaan Kemitraan Pertanian

5.

Pengembangan Industri Pertanian

6.

Peningkatan Ketahanan Pangan dan Swasembada Berkelanjutan

7.

Peningkatan Kemandirian dan Daya Beli Petani

(7)

PENGEMBANGAN PERTAMBANGAN

DAN LINGKUNGAN

1. Pengembangan Kelistrikan

2. Penataan Kegiatan Penambangan

3. Pengelolaan Berwawasan Lingkungan

4. Pengembangan Akses Khusus Pertambangan

5. Percepatan Kemandirian Energi

(8)

LUAS KAWASAN HUTAN DI MUSI RAWAS

KEHUTANAN :

•• Hutan

Hutan Konservasi

Konservasi ( TNKS )

( TNKS ) : 248.360 Ha

: 248.360 Ha

•• Hutan

Hutan Produksi

Produksi Tetap

Tetap

:

: 301.458

301.458

Ha

Ha

•• Hutan

Hutan Produksi

Produksi Terbatas

Terbatas

:

: 2

25.288 Ha

5.288 Ha

•• Hutan

Hutan Lindung

Lindung

: 1.842 Ha

: 1.842 Ha

•• Hutan

Hutan Produksi

Produksi Konversi

Konversi

: 22.507 Ha

: 22.507 Ha

Total

Total Luas

Luas Hutan

Hutan

: 599.455

: 599.455 Ha

Ha

LUAS KAWASAN HUTAN DI MUSI RAWAS 599.455 ha atau + 48,48% dari

luas wil administrasi + 1.236.582,66 ha

(9)
(10)

No

.

Nama Pemegang Izin

Tahu

n

Luas

(Ha)

Letak

1.

PT. Musi Hutan Persada

1996

+ 70.000 HP Benakat Semangus

2.

PT. Sumatera Prima

Fibreboard

2009

+ 7.055 HP Benakat Semangus

3.

PT. Paramitra Mulya

Langgeng

2009

+ 25.063 HP Lakitan Utara I

4.

PT.Bumi Sriwijaya

Sejahtera

2009

+ 29.010 HP Meranti Hulu S. Kapas

5.

PT. Persada Karya

Kahuripan

2009

+ 48.347 HP Rawas Lakitan, HP

Rawas Utara I & II

Total Luas HTI

179.475

Pada Hutan Produksi Tetap seluas + 301.458 Ha

terdapat 5 Unit HTI dengan rincian sbb :

(11)

Pembentukan 2 Unit KPHP

1.

KPHP Unit V Rawas seluas + 121.585 Ha

2.

KPHP Unit VI Lakitan (Model) seluas + 76.776

Ha

-

Kelembagaan KPHP sudah terbentuk berupa

UPTD

-

Akan ditingkatkan sebagai Lembaga Teknis

Daerah dengan terbitnya Permendagri Nomor

61 Tahun 2010

(12)

PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN

RAKYAT (HTR)

Diusulkan oleh Bupati dan telah dicadangkan areal kawasan hutan

untuk HTR seluas + 20.375 Ha

Dalam proses pengajuan izin HTR oleh Kelompok Masyarakat

(koperasi)

PEMBANGUNAN KEBUN BIBIT RAKYAT (KBR)

Tahun 2010 sebanyak 25 Unit dengan produksi 50.000 btg/unit sehingga

total produksi bibit sebanyak 1.250.000 btg jenis kayu-kayuan yang akan

ditanam oleh Kelompok Tani pada Tahun 2011

KBR Tahun 2011 sebanyak 72 Unit dg produksi @ 50.000 btg, shg total

produksi bibit + 3.600.000 btg, jenis tanamannya karet, bambang lanang,

mahoni, meranti, sengon, duku, petai, tanjung, gaharu, cempedak,

rambutan, medang, afrika, aren, a kandis. Nantinya juga akan ditanam

oleh KelomokTani

(13)

Kegiatan CER Indonesia

No Tahun

Kerjasama

Tema

1

2010

CER Indonesia, CCAP,

FORDA-Ministry of

Forestry and Musi

Rawas REDD Working

Group and District

Government

Establishing Integrated Forest

Policies to Reduce Greenhouse

Gas Emissions from

Deforestation and Forest

Degradation at the District Level

2

2011

CER Indonesia, CCAP,

FORDA-Ministry of

Forestry and Musi

Rawas REDD Working

Group and District

Government

Establishing Integrated Forest

Policies to Reduce Greenhouse

Gas Emissions from

Deforestation and Forest

Degradation at Musi Rawas

District

(14)

Hasil Studi di Musi Rawas

Deforestasi

areal HTI

7%

Degradasi Ht

sekunder

3%

Degradasi Ht

primer

24%

Deforestasi Ht

Primer

2%

Deforestasi Ht

Sekunder

64%

Rata-rata Deforestasi & Degradasi Lahan

pada berbagai Tipe Penutupan Vegetasi

Periode 2003-2006 di Kab. Musi Rawas

Sumber: Hasil Studi CERIndonesia dengan JICA

(15)

Emisi Rata2 Periode 2003-2006 di Kab Mura

Emission f rom Def orestation of Plantation Forest; 27,969 tCO2/y

Emission from

Degradation of

Secondary

Dryland Forest;

38,987 tCO2/y

Emission f rom Deforestation of Primary Dryland Forest; 411,803 tCO2/y Emission from Def orestation of Secondary Dryland Forest; 2,454,148 tCO2/y Emission f rom Degradation of Primary Dryland Forest; 2,949,026 tCO2/y Sumber: Hasil Studi CERIndonesia dengan

(16)

Rata-rata Deforestasi & Degradasi di

TNKS Periode 2003 - 2006

Sumber: Hasil Studi CERIndonesia dengan JICA

(17)

Emisi Rata2 Periode 2003 - 2006 di

TNKS

Total emisi

2,160,587 tCO

2

/y

Sumber: Hasil Studi CERIndonesia dengan JICA

(18)

Hasil Kegiatan Tahun 2010

1.

Terbentuknya Working Group (WG) REDD di

Mura.

2.

Diterbitkannya SK Bupati Musi Rawas Nomor

228/KPTS/BAPPEDA/2010 tentang

Pembentukan Tim Koordinasi Pelaksanaan

Program REDD Kabupaten Musi Rawas.

3.

Peningkatan Pemahaman tentang REDD di

Mura terutama oleh WG REDD

4.

Dibuatnya Dokumen Demonstration Activity

(DA) di 4 Lokasi

(19)

4 Lokasi Potensi DA di Mura

1.

Mengurangi Degradasi dan Deforestasi Melalui

Kegiatan Agroforestry Intensif & Microhydro Di

Sekitar TNKS (Mura)

2.

Mengurangi Degradasi dan Deforestasi Melalui

Pengolahan Kelapa Terpadu dan Wisata Di Wilayah

Penyangga Hutan Lindung Bukit Cogong (HLBC)

3.

Pengembangan Pemanfaatan Revitalisasi

Perkebunan dalam Peningkatan Penyerapan

Karbon pada Kegiatan Perkebunan Rakyat

4.

Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Salah

Satu Strategi Peningkatan Stock Karbon & Peluang

Masyarakat untuk Mengelola Hutan

(20)

SASARAN KHUSUS AKTIFITAS

Untuk menyediakan pelatihan untuk anggota WG REDD pada

[atas] MRV konsep dan mekanisme,

Untuk mengidentifikasi manusia potensial

resources/offices/divisions dengan Musi Rawas’s kantor

pemerintah lokal untuk dilibatkan MRV persiapan dan operasi

Untuk melakukan tempat kerja pelatihan pada proses untuk

pengembangan MRV pada proyek mengukur potensial

Aktivitas Demonstrasi REDD.

Identifikasi Perda dengan peraturan nasional diatasnya yang

diperlukan untuk mendukung implementasi Aktivitas

(21)

Capacity Building: Training on MRV Concepts

And Mechanism For REDD

1.

Kegiatan sudah dilakukan tanggal 30 – 31 Maret

2011

2.

Peserta Anggota WG REDD (Bappeda, Dinhut, Din

Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan &

Hortikultura, Badan Pelaksana Penyuluh,

Dintamben, Universitas Mura, dll)

3.

Materi : Hasil Studi tahun 2010, GIS, MRV,

Perhitungan Karbon Hutan & Hubungan KPH

dengan MRV

(22)

Kolaborasi antar Stakeholders

Kegiatan REDD di Mura merupakan kolaborasi

semua stakeholders

-

Pemda (Bappeda, dinas Kehutanan, Perkebunan,

BLHD, TNKS, dll)

-

NGO (Kelompok Penghijauan dan Konservasi

Alam)

-

Universitas Musi Rawas

-

Masyarakat

Peran Perempuan cukup menonjol terutama di

lapangan. Khusus di Bukit Cogong, keterlibatan

perempuan dominan.

(23)

Manfaat Kegiatan untuk Pembangunan

Berkelanjutan di Sumsel

1.

Diperolehnya informasi baru mengenai Karbon,

REDD dan MRV bagi Pemda dan masyarakat

2.

Adanya peningkatan kapasitas pemda mengenai isu

perubahan iklim melalui kegiatan training yang sudah

dan akan dilakukan

3.

Ada dokumen tentang potensi kegiatan penurunan

emisi dari deforestasi dan degradasi lahan di daerah

4.

Tersosialisasinya potensi berbagai kegiatan

Deforestasi dan degradasi lahan pada beberapa

lembaga/negara donor

(24)

24

Problematika Dalam Pelestarian Kawasan Hutan di

Problematika Dalam Pelestarian Kawasan Hutan di

wilayah Kabupaten Musi Rawas

wilayah Kabupaten Musi Rawas

Perambahan:

Desa-desa yg berbatasan dg TNKS a.l:

Resort Ulu Rawas (Ds Napal Licin, Sosokan, Koto Tanjung), Resort Karang Jaya (Ds. Bukit Ulu, LubukKumbung, TJ.Agung) Resort Selangit (Napal Melintang, Batu Gane, Karang Panggung), Resort Terawas (Ds. Pasenan, Sukaraya)

Pertambangan:

Adanya 9 buah perusahaan pertambangan dengan luas konsesi 77,283.94 hektar yang telah siap untuk melaksanakan kegiatan operasi produksi

Illegal logging:

Resort Selangit (Ds.Napal Melintang ,Batu Gane) memanfaatkan aliran Sungai Lakitan

Resot Terawas (Ds. Pasenan) memanfaatkan aliran S. Bal

Ds. Lubuk Kumbung, Tanjung Agung memanfaatkan aliran S. Rupit Resort Air Rawas, (ds.Kuto Tanjung, Sosokan, Napal Licin, Muara Kuis) mamanfaatkan aliran S. Rawas

Pemukiman Dalam Kawasan:

(25)

MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan

1. Keutuhan Kawasan Konservasi

Upaya-upaya mencegah dan membatasi kerusakan

hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, hama, serta penyakit

2. Penurunan laju deforestasi dari perambahan,

Dalam hal ini dilakukan agar supaya peranan dan fungsi hutan tidak berubah, oleh karena itu harus ada kesadaran dari semua pihak terutama pengelola hutan, masyarakat sekitar disekitar hutan agar selalu berupaya tidak menambah perambahan hutan.

Maksud

1. Melestarikan seluruh kawasan hutan sebagai lahan konservasi

2. Mengoptimalkan pengelolaan lahan agar dapat berfungsi

sebagai lahan konservasi

3. Mengoptimalkan fungsi hutan dan lahan untuk mencapai

(26)

3. Pencegahan kebakaran, illegal logging, illegal mining

Upaya-upaya penyadaran, pembinaan pada masyarakat berikut pengusaha pertambangan untuk dapat mengelola hutan dengan baik, tidak melakukan penebangan liar, dan ada upaya-upaya pengkayaan di kawasan yang perlu untuk ditanami.

4. Pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi

Upaya untuk mengembalikan fungsi kawasan dengan berbagai kegiatan seperti pelestarian kawasan, pemberdayaan masyarakat, penanaman dan pemeliharaan dan pengamanan kawasan

5. Pemanfaatan lahan yang optimal untuk dapat berfungsi sebagai

lahan konservasi

Upaya pengelolan lahan tidur untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana serta berkesinambungan

6. Memberikan kontribusi manfaat kepada lingkungan, sosial budaya dan ekonomi yang seimbang melalui optimalisasi pemanfaatan lahan dan hutan

Upaya mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lahan, sehingga terwujud fungsi lingkungan hidup yang seimbang, serta secara signifikan dapat meningkatkan keberadaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat yang lebih baik.

(27)

Pemantauan Kebakaran Secara Langsung

Patroli Rutin

Menara Api

(28)

Isu Strategis

1.Penciptaan lahan terbuka (penggundulan hutan)

mengurangi infiltrasi air ke dalam tanah dan

meningkatkan limpasan air, menghancurkan

habitat, memusnahkan spesies didlmnya,

mengakibatkan kekeringan di musim kemarau,

erosi dan banjir di musim hujan, meningkatkan

emisi karbon

2.Lahan tidur jika tidak dikelola akan berdampak

terhadap lingkungan, seyogyanya perlu

diantisipasi dalam pemanfaatannya untuk

perkebunan ataupun usaha lain dalam

(29)

3. Pengelolaan tambang jika tidak memperhatikan lingkungan

(khususnya pasca operasi produksi) dapat menyebabkan

menurunnya kualitas tanah, menurunnya fungsi

lahan/kawasan, berpengaruh terhadap emisi.

4. Perilaku masyarakat (yg tidak peduli lingkungan) yang

mementingkan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan

hidupnya antara lain dengan cara melakukan penebangan

hutan secara liar atau illegal loging, perambahan. Dalam hal

ini harus dicegah untuk mengembalikan fungsi lahan dan

hutan agar lestari dan berkesinambungan.

5. Pencegahan sedimentasi dan erosi disempadan sungai guna

mempertahankan sumber air dan pasokan air

6. Pemberdayaan masyarakat dengan strategi pendekatan,

penyuluhan, penguatan kelembagaan, pendampingan dapat

menunjang dalam memperbaiki fungsi kawasan konservasi dan

peningkatan ekomomi masyarakat.

(30)

30

Rencana

Rencana Tindak

Tindak Lanjut

Lanjut

Di

Di KawasanKawasan TNKS TNKS dandan HutanHutan, , dapatdapat didi kkemembangbangkan peluangkan peluang pemanfaatanpemanfaatan potensipotensi Potensi

Potensi hidrologishidrologis: PLTA (: PLTA (mikrohidromikrohidro), ), wwisataisata aalamlam Flora Fauna:

Flora Fauna: ppenangkaranenangkaran, , bbudidayaudidaya ttanamananaman oobatbat Fenomena

Fenomena AlamAlam: : wisatawisata alamalam/ / pengusahaan wpengusahaan wisataisata aalamlam Kembangkan upaya pemberdayaan dan partisipasi masy

Kembangkan upaya pemberdayaan dan partisipasi masyarakatarakat K

Kembangkan embangkan kerjasama (kerjasama (kolaborasikolaborasi)) pengelolaan dan pemanfaatan pengelolaan dan pemanfaatan jjasling asling Penguatan perlindungan hutan (pengamanan hutan, pengendalian kebakaran, Penguatan perlindungan hutan (pengamanan hutan, pengendalian kebakaran, penanganan perambahan, penanganan ilegal loging)

penanganan perambahan, penanganan ilegal loging) Penandaan batas Zonasi

Penandaan batas Zonasi

Tingkatkan Koordinasi Pam Hut dan penegakan hukum Tingkatkan Koordinasi Pam Hut dan penegakan hukum Pemanfaatan

Pemanfaatan lahanlahan tidurtidur untukuntuk usahausaha perkebunanperkebunan ((strategistrategi pemilihanpemilihan jenisjenis tanaman

tanaman disesuaikandisesuaikan minatminat dan dan pengetahuanpengetahuan masyarakatmasyarakat lokallokal Pemanfaatan

Pemanfaatan lahanlahan pekaranganpekarangan untukuntuk nupayanupaya peningkatanpeningkatan pendapatanpendapatan masyarakat

masyarakat. . Pada

Pada sektorsektor pertambanganpertambangan, , akanakan dilaksanakandilaksanakan reklamasireklamasi lahanlahan bekasbekas tambangtambang secara

secara simultansimultan dengandengan kegiatankegiatan penambanganpenambangan. . Tanaman

Tanaman yang yang akanakan digunakandigunakan untukuntuk reklamasireklamasi lahanlahan ekseks tambangtambang adalahadalah tanaman

tanaman yang yang bermanfaatbermanfaat untukuntuk penurunanpenurunan emisiemisi karbonkarbon dan dan mempunyaimempunyai nilainilai ekonomis

(31)

Mempertahankan dan menstabilkan pasokan air melalui

Mempertahankan dan menstabilkan pasokan air melalui

Penanggulangan sedimentasi dan erosi dengan konservasi

Penanggulangan sedimentasi dan erosi dengan konservasi

di sempadan sungai

di sempadan sungai

Melakukan pencegahan perusakan lingkungan

dengan konservasi tanah dan air serta

penyelamatan sumber dan mata air

Melakukan perbaikan lingkungan melalui rehabilitasi

hutan dan lahan serta pengelolaan kualitas air dan

pengendalian pencemaran air

Pendidikan masyarakat tentang konservasi air dan

tanah serta kelestarian lingkungan sejak usia dini

Penghijauan lingkungan

(32)

MENGURANGI DEGRADASI DAN DEFORESTASI

MELALUI PENGOLAHAN KELAPA TERPADU DAN WISATA

DI WILAYAH PENYANGGA HUTAN LINDUNG BUKIT COGONG

(HLBC)

PERMASALAHAN AWAL

-ADANYA PERAMBAH BATU

UPAYA PENCEGAHAN

-PEMBINAAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN

-MULTI PIHAK BERPERAN DAN BERUPAYA

POTENSI

-KEINDAHAN ALAM DI HUTAN LINDUNG

-BAHAN BAKU KELAPA MELIMPAH

(33)

Kondisi Hutan Lindung Bukit Cogong 10 Tahun

Terakhir

1.

illegal logging

2.

Perambahan lahan untuk areal pertanian dan

penanaman karet

3.

Penambangan Batu Ilegal

Mengurangi Degradasi Dan Deforestasi

Wisata Di Wilayah Penyangga Hutan Lindung

Bukit Cogong (HLBC)

(34)

Potensi Wisata Alam pada HLBC

Kegiatan yang telah dilaksanakan

1.

Outbond

2.

Jalur menuju puncak bukit

3.

Jalan setapak

4.

Kolam pemancingan

5.

Kolam Renang anak-anak alami

6.

Sarana parkir

Pembagian Pendapatan pada Wisata Alam pada HLBC

-

Melalui musyawarah dan mufakat antara pemerintah dan

masyarakat sekitar hutan lindung

-

Disepakati Pemda (20 %)

-

Pembagian 80 % untuk pemilik lahan, pekerja dan Kas

Desa (SPKP/

Sentra Penyuluh Kehutanan Perdesaan)

(35)

Pengembangan Wisata Alam BCL

Pendakian bukit

Penyusuran goa

Panjat tebing

Arboretum

Argowisata

Penataan lokasi Air terjun

Lokasi Camping

Kebun binatang mini dan penangkaran satwa

Kolam Renang

Fasilitas umum (mushola, toilet, sekretariat, ruang informasi dll)

Olah raga motor cros dll.

(36)

Hasil Wisata BCL saat ini

Menciptakan lapangan kerja

50 orang tenaga yg ada sebelumnya berasal dari para

perambah hutan

Menciptakan ekonomi masyarakat

warung dagang masyarakat setempat dan ada juga

dari keluarga perambah

Tempat rekreasi masyarakat

kunjungan mencapai 300-1000 orang perhari pada

saat libur.

kendaraan motor 300-600 setiap libur

Tempat belajar dan riset.

(37)

Pengelolaan Wisata Alam

Pembina Pemerinmtah Kabupaten Musi

Rawas, Dinas Kehutanan

Penanggungjawab kegiatan SPKP

Pelaksanaan kelompok pengelola WBCL

Manajemen hasil pendapat saat ini dengan

sistem bagi hasil antara pemilik lahan,

(38)

Pengurangan Degradasi & Deforestasi

Melalui Pengolahan Kelapa Terpadu

1. Kebutuhan Lapangan Kerja maka dapat

menarik perambah HLBC

2. Potensi Kelapa Musi Rawas

Luas kelapa Mura 2.759,90 Ha

Produksi 3.327,62 (ton)

Mengaktifkan usaha kelapa berarti

pemberdayaan masyarakat

3. Pemanfaatan Kelapa Belum Optimal

1. Kebutuhan Lapangan Kerja maka dapat

menarik perambah HLBC

2. Potensi Kelapa Musi Rawas

Luas kelapa Mura 2.759,90 Ha

Produksi 3.327,62 (ton)

Mengaktifkan usaha kelapa berarti

pemberdayaan masyarakat

(39)

1 KK = 10 Butir Kelapa

1 KK = 10 Butir Kelapa

1 KK = 10 Butir Kelapa

1 KK = 10 Butir Kelapa

1 Kelompok = 10 KK

1 Kelompok = 10 KK

1 Kelompok = 10 KK

1 Kelompok = 10 KK

1 Desa = 4 Kelompok

1 Desa = 4 Kelompok

1 Desa = 4 Kelompok

1 Desa = 4 Kelompok

1 Kecamatan = 10 Desa

1 Kecamatan = 10 Desa

1 Kecamatan = 10 Desa

1 Kecamatan = 10 Desa

1 Kecamatan = 4.000 Butir Kelapa

1 Kecamatan = 4.000 Butir Kelapa

1 Kecamatan = 4.000 Butir Kelapa

1 Kecamatan = 4.000 Butir Kelapa

(40)

Pengembangan Produk Kelapa

Pengembangan Produk Kelapa

Buah Kelapa

Buah Kelapa

Buah Kelapa

Buah Kelapa

Minyak

Minyak

Minyak

Minyak

Jok Mobil

Jok Mobil

Kerajinan

Kerajinan

Jok Mobil

Jok Mobil

Kerajinan

Kerajinan

Sabut

Tempurung

Air

Daging

Serabut

Serbuk

ATK

Asap Cair

Nata de

Coco

Kecap

Blondo

Ampas

Media Tanam

Briket

Karbon Aktif

Pengawetan Ikan

Pengeras Karet

(41)

Hambatan/Kekurangan

Keterbatasan dana sehingga kegiatan tidak dapat berjalan secara

optimal.

Harapan

1.

Persamaan persepsi tentang Kawasan Hutan

2. Sinkronisasi program-program pembangunan sekitar TNKS

3. Tersosialisasikannya peluang-peluang pemanfaatan TNKS

4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelestarian dan

pemanfaatan Kawasan Hutan

5. Terselenggaranya pola-pola kerjasama (kolaborasi)

(42)

KEGIATAN SKPD YANG TERKAIT REDD +

1. PENURUNAN EMISI DARI DEFORESTASI :

Mengurangi / Mencegah Izin-izin Konversi Hutan Alam

Membatasi / Mencegah Pembukaan Lahan Gambut

Mencegah Perambahan dan Kebakaran Hutan/Lahan

Pemberantasan Illegal Logging

Penyelesaian Konflik Kawasan Hutan dan Percepatan

Pengukuhan Kawasan Hutan

2. PENURUNAN EMISI DARI DEGRADASI HUTAN :

Pemberantasn Illegal Logging

Pengendalian Jatah Tebang dan Peningkatan Pengawasan

Pencegahan Kebakaran dan Perambahan Kawasan Hutan

Restorasi Ekosistem Hutan

3. KONSERVASI KARBON HUTAN :

Pemberantasan Illegal Logging

Pencegahan Kebakaran

(43)

Lanjutan

:

4. PENURUNAN EMISI DARI PENGELOLAAN HUTAN LESTARI :

Pengendalian tertib pelaksanaan sistem PHL

Pemberantasan Illegal Logging

Pencegahan Kebakaran

5. PENAMBAHAN STOCK KARBON :

Mendorong peningkatan realisasi penanaman pada HTI,

Hutan Tanaman Rakyat dan Hutan Rakyat

Pengendalian Jatah Tebangan

Meningkatkan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, serta Gerakan

Penanaman Pohon Partisipatif

(44)

PENUTUP

Dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan

lembaga-lembaga terkait lainnya, sangat diperlukan

dalam melestarikan keanekaragaman jenis flora dan

fauna serta ekosistemnya dengan meningkatkan

pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar kawasan

dan mengembangkan daerah penyangga yang

(45)

Mimpi ?

* HIJAU BUMIKU

* LESTARI HUTANKU

* MAKMUR NEGERIKU

(46)

Referensi

Dokumen terkait

У циљу гасификације планираних површина потребно је извести: – прикључни гасовод притиска р=6/12 бара и пречника Ø168,3 mm и Ø114,3 mm од

Jika Kedua penelitian tersebut meneliti tentang proses pembuatan alat musik beserta teknik memainkannya, penelitian ini akan lebih difokuskan pada teknik membuat

Mempelajari dan membahas topik penelitian yang meliputi: teori regresi nonparametrik, ide dasar smoothing, estimator kernel, estimasi fungsi dalam regresi nonparametrik,

menunjukkan bahwa kekasaran permukaan dipengaruhi secara langsung oleh kecepatan spindel dan laju umpan. Hal ini diamati bahwa kekasaran permukaan meningkat dengan

reliability of the multiple attributes decision. The objective of this manuscript is to apply the statistical methods in the evaluation of reliability of the multi- ple