• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Alat Tes Inventori Psikologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Deskripsi Alat Tes Inventori Psikologi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Mardha Ramadhanu 1 EPPS (Edward Personal Preference Schedule)

EPPS merupakan singkatan dari Edward Personal Preference Schedule. Merupakan alat tes yang bersifat inventory dimana berdasar pada teori kepribadian H.A.Murray . Alat tes ini dikembangkan oleh Allen L. Edwards dari universitas Washington. Tujuan awal pembuatan alat tes ini adalah sebagai alat penelitian atau konseling untuk menyediakan pengukuran sesuai dengan berbagai variable indevenden kepribadian yang kemudian berkembang sebagai alat tes yang digunakan dalam merekrut karyawan.

EPPS mengukur 15 kebutuhan yaitu Achievement (ach), Deference (def), Order (ord), Exhibition (exh), Autonomy (aut), Affiliation (aff), Intraception (int), Succorance (suc), Dominance (dom), Abasement (aba), Nurturance (nur), Change (chg), Endurance (end), Heterosexuality (het), Aggression (agg).

 Achievement merupakan kebutuhan/ dorongan untuk mencapai hasil maksimal, melaksanakan tugas yang menuntut keterampilan dan usaha untuk dikenal otoritasnya, mengerjakan suatu pekerjaan yang dianggap sulit sebaik mungkin, menyelesaikan permasalahan-permasalahan rumit dan keinginan mengerjakan sesuatu lebih baik dari pada yang lain.

 Deference adalah kebutuhan untuk mendapat pengaruh dari orang lain, mengikuti harapan-harapan dari orang lain, memberi hadiah kepada orang lain, member pujian kepada orang lain, menerima kepemimpinan orang lain, menyenangi cerita-cerita tentang orang-orang besar, menyesuaikan diri dan mengikuti cara-cara yang pemecahan masalah yang umum dilakukan dan menyerahkan segala keputusan ditangan orang lain.

 Order adalah kebutuhan akan keteraturan dimana setiap pekerjaan ataupun penyelesaian masalah memiliki perencanaan yang matang sebelumnya, memelihara sesuatu agar tetap rapi dan teratur, dan kemampuan untuk memperinci sesuatu secara teratur.

 Exhibition merupakan keinginan untuk dapat diakui dilingkungan sosial, memiliki pengaruh sebagai pusat perhatian dilingkungan social.

 Autonomy adalah keinginan/ kebutuhan untuk mandiri, mendapat kebebasan untuk melakukan sesuatu, melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan orang kebanyakan, serta cenderung menghindari pengaruh orang lain terhadap dirinya.

 Affiliation merupakan kebutuhan untuk dapat bersosialisasi dengan orang lain sebanyak mungkin, kebutuhan akan pertemanan yang akrab dan hangat serta memiliki banyak teman.  Intraception adalah kebutuhan menganalisis motif dan perasaan sendiri, berempati terhadap

orang lain, berusaha memahami orang lain, dan kemapuan untuk dapat mengevaluasi diri sendiri.

 Succorance adalah kebutuhan ketergantungan dengan orang lain, harapan agar orang lain dapat selalu memberikan perhatian, dukungan, dan pertolongan ketika dihadapkan pada situasi yang sulit, harapan agar orang lain dapat memahami permasalahannya dan dapat selalu memberikan kasih sayang.

 Dominance merupakan kebutuhan untuk dapat memiliki pengaruh dilingkungan sosialnya, kebutuhan untuk selalu menjadi pemimpin, dan memiliki kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang-orang disekitarnya.

(2)

Mardha Ramadhanu 2  Abasement merupakan keinginan untuk tunduk secara pasif pada pimpinan, dan selalu merasa bersalah apabila keliru dalam melakukan suatu pekerjaan ataupun menyelesaikan suatu permasalahan baik permasalahan berat maupun ringan, dan perasaan rendah diri.

 Nurturance adalah keinginan untuk dapat memberikan pertolongan, memperlakukan orang lain dengan baik dan simpatik, memperlihatkan kasih sayang dan berusaha menyenangkan orang lain.

 Change merupakan kebutuhan untuk dapat membuat perubahan, menggarap hal-hal baru, dan mencari kondisi dan situasi yang baru.

 Endurance merupakan kebutuhan akan pertahanan diri dalam menyelesaikan suatu permasalahan ataupun pekerjaan sampai benar-benar selesai, memiliki kemauan untuk bekerja keras, dan memiliki ketekunan dan tanggung jawab yang tinggi akan pekerjaan.

 Heterosexsuality adalah kebutuhan untuk bergaul dengan lawan jenis, kebutuhan akan keintiman dengan lawan jenis, dan berupaya untuk mendapatkan afeksi dari lawan jenis.

 Aggression adalah kebutuhan / dorongan untuk dapat menyerang orang lain yang tidak sejalan baik secara fisik maupun psikologis, berani menghadapi konflik secara langsung.

Tes ini memiliki 225 pasang pernyataan yang berisikan tentang 15 skala kebutuhan dan dipasangkan pada 14 skala yang lain ditambah dengan 15 pernyataan yang digunakan sebagai skala konsistensinya. Hasil tes dapat dikatakan valid apabila skala konsistensi yang didapatkan adalah 9-15. Dalam tes ini, subjek dipaksa untuk memilih salah satu pernyataan yang mengambarkan tentang kebutuhannya. Berdasar pada teori bahwa kepribadian dapat selalu berubah, maka hasil tes cenderung dapat berubah dari waktu ke waktu.

16 PF (Sixteen Personality Factor)

Sixteen Personality Factor (16PF ) meupakan tes kepribadian inventory yang diadaptasi dari sixteen personality factor quationaire yang dibuat oleh Raymond B. Cattel dari teori kepribadian factor analisisnya. Alat tes ini diterbitkan di institute Personality and Ability (IPAT) pada tahun 1972. Berikut table 16 faktor kepribadian (Wikipedia.com) :

Descriptors of Low Range Primary Factor Descriptors of High Range impersonal, distant, cool,

reserved, detached, formal, aloof (Schizothymia)

Warmth (A)

Warm, outgoing, attentive to others, kindly, easy-going, participating, likes people (Affectothymia)

Concrete thinking, lower general mental capacity, less intelligent, unable to handle abstract problems (Lower Scholastic Mental Capacity)

Reasoning (B)

Abstract-thinking, more intelligent, bright, higher general mental capacity, fast learner (Higher Scholastic Mental Capacity)

Reactive emotionally, changeable, affected by feelings, emotionally less stable, easily upset (Lower Ego Strength)

Emotional Stability (C)

Emotionally stable, adaptive, mature, faces reality calmly (Higher Ego Strength)

(3)

Mardha Ramadhanu 3 Deferential, cooperative, avoids

conflict, submissive, humble, obedient, easily led, docile, accommodating

(Submissiveness)

Dominance (E)

Dominant, forceful, assertive, aggressive, competitive, stubborn, bossy (Dominance)

Serious, restrained, prudent, taciturn, introspective, silent (Desurgency)

Liveliness (F)

Lively, animated, spontaneous, enthusiastic, happy go lucky, cheerful, expressive, impulsive (Surgency)

Expedient, nonconforming, disregards rules, self indulgent (Low Super Ego Strength)

Rule-Consciousness (G)

Rule-conscious, dutiful, conscientious, conforming, moralistic, staid, rule bound (High Super Ego Strength) Shy, threat-sensitive, timid,

hesitant, intimidated (Threctia)

Social Boldness (H)

Socially bold, venturesome, thick skinned, uninhibited (Parmia) Utilitarian, objective,

unsentimental, tough minded, self-reliant, no-nonsense, rough (Harria)

Sensitivity (I)

Sensitive, aesthetic, sentimental, tender minded, intuitive, refined (Premsia)

Trusting, unsuspecting, accepting, unconditional, easy (Alaxia)

Vigilance (L)

Vigilant, suspicious, skeptical, distrustful, oppositional (Protension)

Grounded, practical, prosaic, solution oriented, steady, conventional (Praxernia)

Abstractedness (M)

Abstract, imaginative, absent minded, impractical, absorbed in ideas (Autia)

Forthright, genuine, artless, open, guileless, naive, unpretentious, involved (Artlessness)

Privateness (N)

Private, discreet, nondisclosing, shrewd, polished, worldly, astute, diplomatic (Shrewdness) Self-Assured, unworried,

complacent, secure, free of guilt, confident, self satisfied (Untroubled)

Apprehension (O)

Apprehensive, self doubting, worried, guilt prone, insecure, worrying, self blaming (Guilt Proneness)

Traditional, attached to familiar, conservative, respecting traditional ideas (Conservatism)

Openness to Change (Q1)

Open to change, experimental, liberal, analytical, critical, free thinking, flexibility (Radicalism) Group-oriented, affiliative, a

joiner and follower dependent (Group Adherence)

Self-Reliance (Q2)

Self-reliant, solitary, resourceful, individualistic, self sufficient (Self-Sufficiency)

Tolerates disorder, unexacting, flexible, undisciplined, lax, self-conflict, impulsive, careless of social rules, uncontrolled (Low Integration)

Perfectionism (Q3)

Perfectionistic, organized, compulsive, self-disciplined, socially precise, exacting will power, control, self-sentimental (High Self-Concept Control) Relaxed, placid, tranquil, torpid,

patient, composed low drive (Low Ergic Tension)

Tension (Q4)

Tense, high energy, impatient, driven, frustrated, over wrought, time driven. (High Ergic Tension)

(4)

Mardha Ramadhanu 4 Primary Factors and Descriptors in Cattell's 16 Personality Factor Model (Adapted From Conn & Rieke, 1994).

Alat tes ini terdiri dari 185 butir soal yang kebanyakan diseleksi dari bentuk-bentuk kuesioner berdasar pada ciri-ciri dan isi psikometris. Dalam perkembangannya, alat tes ini dinormalkan kembali pada kurang lebih 2.500 individu yang mewakili penduduk AS pada tahun 1990 dalam kaitannya dengan gender, ras, usia dan pendidikan.

Alat tes ini dirancang untuk usia 16 tahun keatas, adapun tes kepribadian yang serumpun dengan alat tes ini adalah “UR-SR HIGH SCHOOL PERSONALITY QUESTIONAIRE (HSPQ)”, yaitu untuk usia 12- 16 tahun “ CHILDREN`S PERSONALITY QUESTIONAIRE (CPQ)”, yaitu untuk usia 8-12 tahun “ EARIY SCHOOL PERSONALITY QUESTIONAIRE (ESPQ)”, yaitu untuk usia 6-8 tahun.

MMPI, MMPI-2, & MMPI-2 RF

Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) dibuat oleh Starke R. Hathaway, PhD. seorang psikolog dan J. C. McKinley, MD. Seorang psikiater dengan University of Minnesota sebagai penerbitnya. Alat tes ini disusun menggunakan sampel yang luas baik jumlah item dan pengetesan kepada sejumlah orang normal pada tahun 1940-1943. Terdapat 1000 item pertanyaan yang disajikan dengan menggunakan criterion keying test construction dengan jawaban “ya”, ”tidak”, dan “tidak tahu”. Alat tes ini bersifat self-report dimana testee atau subyek menggambarkan dirinya sendiri. Penggunaan alat tes ini adalah untuk tujuan klinis dimana untuk mengidentifikasi struktur kepribadian dan psikopatologis, namun alat tes ini juga dapat digunakan sebagai alat seleksi karena alat ini dapat melihat aspek kesehatan jiwa secara umum.

Dalam perkembangannya, Butcher dan Dahlstrom melakukan revisi yang melahirkan MMPI-2 pada tahun pada tahun 1972 dan penelitian terus berlanjut sampai awal era 1990-an. Selama beberapa decade dalam penelitian tentang MMPI-2 (termasuk MMPI-2 RF atau MMPI-3), penggunaan MMPI bervariasi dalam mendiagnosa kesehatan mental dalam berbagai setting termasuk konteks diluar kesehatan mental secara umum seperti proses seleksi karyawan, dan program mendeteksi penggunaan alcohol atau obat terlarang.

Adapun beberapa skala yang terdapat dalam alat tes ini adalah sebagai berikut : 1. Skala klinis

Berikut tabel skala klinis(Wikipedia.com):

Number Abbreviation Description What is measured No. of items

1 Hs Hypochondriasis Concern with bodily

symptoms

32

2 D Depression Depressive Symptoms 57

3 Hy Hysteria Awareness of problems

and vulnerabilities

60 4 Pd Psychopathic Deviate Conflict, struggle, anger,

respect for society's rules 50

(5)

Mardha Ramadhanu 5 5 Mf Masculinity/Femininity Stereotypical masculine

or feminine

interests/behaviors

56

6 Pa Paranoia Level of trust,

suspiciousness, sensitivity 40

7 Pt Psychasthenia Worry, Anxiety, tension,

doubts, obsessiveness

48

8 Sc Schizophrenia Odd thinking and social

alienation

78

9 Ma Hypomania Level of excitability 46

0 Si Social Introversion People orientation 69

2. Skala validitas

Dalam mengukur validitas, MMPI-2 menggunakan 3 tipe pengukuran validitas, yaitu tipe yang pertama adalah mengukur ketidakkonsistenan subyek (CNS, VRIN, TRIN), tipe berikutnya adalah mendeteksi apakah subyek terlalu melebih-lebihkan (F, Fb, Fp, FBS), dan tipe yang terahir untuk mendeteksi apakah subyek sengaja mengurangi atau menyembunyikan (L, K). Pada MMPI-2 RF desain untuk mendeteksi apakah subyek berlebihan ditambahkan satu skala yaitu skala simtom somatic (Fs). Berikut table skala validitas (Wikipedia.com):

Abbreviation Description Assesses

CNS "Cannot Say" Questions not answered

L Lie Client "faking good"

F Infrequency Client "faking bad" (in first half of test)

K Defensiveness Denial/Evasiveness

Fb Back F Client "faking bad"

(in last half of test) VRIN Variable Response

Inconsistency

answering similar/opposite question pairs inconsistently TRIN True Response Inconsistency answering questions

all true/all false

F-K F minus K honesty of test

responses/not faking good or bad

S Superlative Self-Presentation improving upon K scale, "appearing excessively good"

Fp F-Psychopathology Frequency of

presentation in clinical setting Fs Infrequent Somatic Response Overreporting of

(6)

Mardha Ramadhanu 6

3. Skala content

Berikut beberapa sampel/ contoh dari skala content (Wikipedia.com): Abbreviation Description

ES Ego Strength Scale

OH Over-Controlled Hostility Scale MAC MacAndrews Alcoholism Scale

MAC-R MacAndrews Alcoholism Scale Revised

Do Dominance Scale

APS Addictions Potential Scale

AAS Addictions Acknowledgement Scale SOD Social Discomfort Scale

A Anxiety Scale

R Repression Scale

TPA Type A Scale

MDS Marital Distress Scale 4. PSY-5 Scales

Skala ini digunakan sebagai instrument untuk menghubungkan dengan teori psikologi kepribadian terbaru secara umum. Teori model 5 faktor kepribadian manusia telah memperoleh penerimaan yang besar dalam populasi non patologis dan skala ini yang terbagi menjadi 5 faktor,dimana 5 faktor tersebut dapat mengidentifikasi sejauh mana gangguan kepribadian dapat muncul dan diketahui dari populasi non patologis. Kelima factor atau komponen tersebut adalah Negative Emotionality (NEGE), Psychoticism (PSYC), Introversion (INTR), Disconstraint (DISC) dan Aggressiveness (AGGR).

Adapun kelebihan dari alat tes ini adalah dapat mengetahui struktur kepribadian secara menyeluruh, psikolog tidak perlu mengadministrasikan tes, pilihan jawaban hanya “ya” dan “tidak”, memiliki skala yang dapat mengukur validitas pelaksanaan tes dan dapat di administrasikan dalam bentuk short form ketika waktu terbatas atau tidak memungkinkan adanya kerjasama dengan subyek lagi. Sedangkan kekuranngannya adalah item yang disajikan terlalu banyak, isi berorientasi mendalam pada psikopatologis, dibutuhkan kemampuan baca dan pemahaman tinggi dari subyek, lembar jawaban terkadang sulit untuk digunakan dan skala content overlap.

CPI (California Personality Inventory)

Merupakan alat tes inventory yang bersifat self-report. Alat ini dibuat oleh Harrison Gough yang pertama kali dipublikasikan oleh Consulting Psychologists Press pada tahun 1956 dan hasil revisi alat tes ini dipublikasikan kembali pada tahun 1987. Alat ini dibuat dengan menggunakan 194 item yang sama dengan MMPI namun tidak seperti MMPI yang berfokus pada maladjustment atau diagnosa klinis, CPI dibuat untuk mengukur dan mengetahui konsep umum yang biasanya digunakan orang-orang untuk menggambarkan prilaku seseorang disekitarnya.

(7)

Mardha Ramadhanu 7 Alat tes ini terdiri dari 434 pertanyaan “salah-benar”, yang diambil dari 194 item dari tes MMPI. Dalam tes ini terdapat 18 skala dimana 3 skala validitas, 11 skala non-validitas yang digunakan untuk membandingkan respon dari berbagai masyarakat dan 4 sisanya adalah validitas content. Alat tes ini digunakan untuk usia 13 tahun keatas dan dalam proses pelaksanaanya membutuhkan waktu 45-60 menit.

MCMI (Millon Clinical Multiaxial Inventory)

Merupakan alat tes yang dapat menyajikan informasi tentang psikopatologis termasuk gangguan-gangguan sfesifik berdasarkan DSM-IV khususnya gangguan-gangguan kepribadian yang ditemukan di axis 2. Alat ini digunakan untuk usia 18 tahun keatas. Alat ini distandardisasi dan dikembangkan khusus untuk populasi klinis. Pembuatan norma pada alat tes ini diambil dari 998 laki-laki dan perempuan yang memiliki gangguan klinis.

Dalam alat tes ini terdapat 175 pertanyaan “benar-salah” dan dengan waktu pengerjaan selama 25-30 menit. Alat tes ini dibuat oleh Theodore Millon, Carrie Millon, Roger Davis dan Seth Grossman. Alat tes ini menggunakan 4 model skala yaitu 14 skala gangguan kepribadian, 10 skala clinical syndrome, 5 skala koreksi dan 42 skala facet personality Grossman yang didasarkan pada teori kepribadian dan psikopatologi Seth Grossman.

SSCT (Sack Sentence Completion Test)

Sack Sentence Completion Test merupakan alat tes yang dibuat dan dikembangkan oleh Joseph M. Sack merupakan tes inventory yang menggunakan bahasa dan bersifat asosiasi bebas. Tujuan awal alat tes ini untuk mengungkap kegagalan-kegagalan penyesuaian diri yang arahnya adalah untuk bimbingan dan penyuluhan. Alat tes ini dibuat berdasar pada teori kepribadian psikoanalisa.

Dalam tes ini terdapat kalimat-kalimat yang belum lengkap sebanyak 60 item dimana 12 item mengungkap sikap subyek terhadapa keluarga, 8 item mengungkap sikap subyek terhadap seks, 16 item mengungkap sikap subyek terhadap hubungan interpersonal, dan 24 item mengungkap sikap subyek terhadap konsep diri. Subyek diinstruksikan untuk melengkapi kalimat-kalimat atau item-item tersebut secara spontan dengan apa yang pertama kali muncul dipikiran subyek karena respon spontan tersebut merupakan respon yang muncul dari alam bawah sadar subyek.

Pemberian scoring dalam tes ini bersifat subyektif, dimana terdapat 3 nilai pada setia item yaitu 2,1,0 dengan criteria nilai 2 jika jawaban subyek menunjukkan ganguan berat dan subyek tidak mampu mengatasi, nilai 1 jika jawaban subyek menunjukkan gangguan ringan dan subyek dapat mengatasinya, dan nilai o jika tidak terdapat indikasi ketidaknormalan dalam jawaban subyek. Selain itu nilai “x” diberikan untuk jawaban-jawaban yang belum dapat dinilai karena masih belum jelas apakah akan diberikan nilai 2,1,atau 0 dimana untuk mengatasi hal ini psikolog atau tester harus melakukan pendalaman atau inquiry.

(8)

Mardha Ramadhanu 8 Kuder Preference Record Vocational

Alat tes ini merupakan alat tes inventory yang mengukur minat. Alat tes ini dibuat oleh G. Frederic Kuder, seorang professor universitas Duke dan editor dari Educational and Psychological Measurement. Perkembangan alat tes ini dimulai pada tahun 1934-1935 dibidang pendidikan.

Tes ini mengungkap 10 minat yaitu mekanik, komputerisasi, Sains, persuasive, artistic, literacy, music, social service, clerical ditambah 1 skala validitas yaitu verification scale (V). adapun jumlah item dalam tes ini adalah 168 item dimana tiap item berisi 3 pilihan. Tugas subyek hanya memilih satu pilihan yang disenangi dan satu pilihan yang tidak disenangi.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui empirik hubungan antara D ominance dan Influence pada hasil tes DISC dengan minat wirausaha pada mahasiswa fakultas

Penelitian ini ingin melihat berapa jumlah alternative jawaban untuk tes objektif bentuk pilihan ganda, sebagai alat ukur untuk mendapatkan informasi yang objektif dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perbedaan hasil tes pada mata pelajaran fiqh materi pokok puasa ramadhan antara alat tes completion test

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh jenis alat ukur tes baik dalam bentuk tes obyektif pilihan ganda maupun dalam bentuk tes uraian

Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana merancang dan membangun aplikasi tes psikologi dengan penerapan alat ukur SDS (Self-Directed Search) untuk mengukur minat studi