• Tidak ada hasil yang ditemukan

Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Focus Group Discussion

Model Smart City untuk Indonesia

Disusun oleh Kompartemen Model, Arsitektur & Teknologi

Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas

(2)

Tujuan Pertemuan

• Pada pertemuan ini akan disajikan konsep model yang bersumber pada

model yang sudah ada*.

• Model tersebut akan diadopsi dan dimodifikasi bersama dan selanjutnya

akan disepakati sebagai Model Referensi Smart City APIC versi 1.0

dengan tetap menyebutkan history pengembangannya

.

(3)

Agenda

1. Istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia

2. Definisi Smart City

3. Smart City dan e-Government

4. Model Smart City Indonesia

5. Perlunya Dewan Smart City

6. Pengukuran Smart City

(4)
(5)

Apakah istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia?

• Kota Cerdas?

• Kota Pintar?

• Kota Cerdik?

• Kota Cergas?

(6)

Pemahaman Istilah

Istilah Uraian KBBI Catatan

Cerdas cerdas/cer·das/ a 1 sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya); tajam pikiran: sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi orang yang -- lagi baik budi; 2 sempurna

pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat): biarpun kecil badannya, tidak kurang -- nya;-- cermat pertandingan adu ketajaman berpikir dan ketangkasan menjawab (pertanyaan, soal matematika, dan sebagainya) secara cepat dan tepat;

-- tangkas cerdas cermat;

Pintar pintar/pin·tar/ a 1 pandai; cakap: ia termasuk anak yang -- di kelasnya; 2 cerdik; banyak akal: rupanya pencuri itu lebih -- daripada polisi; 3 mahir (melakukan atau mengerjakan sesuatu): mereka sudah -- membuat baju sendiri;

Cerdik cerdik/cer·dik/ a 1 cepat mengerti (tentang situasi dan sebagainya) dan pandai mencari pemecahannya dan sebagainya; panjang akal: jika jadi pedagang, selain harus pandai berdagang, harus -- pula; 2 banyak akalnya (tipu muslihatnya); licik; licin: dia seorang penipu yang -- , lima kali berhasil lolos dari penangkapan polisi;-- buruk pandai menipu; suka mengakali orang;

-- busuk cerdik buruk;

-- cendekia cerdik lagi pandai; terpelajar; -- pandai terpelajar; cerdik cendekia;

Cergas cergas/cer·gas/ a tangkas dan giat; gesit; cekatan: dulu dia juga anggota partai yang --; kecergasan/ke·cer·gas·an/ n ketangkasan; kegesitan

(7)
(8)
(9)

Tantangan Kota

Kompleksitas permasalahan kota berkembang

sangat cepat.

Solusi-solusi konvensional sering kali tidak

dapat mengejar kecepatan pertumbuhan

masalah

Perlu solusi-solusi baru yang lebih inovatif

untuk menyelesaikan permasalahan kota (Kota

Cerdas)

TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)

merupakan salah satu teknologi yang memiliki

potensi inovatif yang tinggi untuk

menyelesaikan berbagai tantangan perkotaan

Namun demikian, Smart City tidak identik

dengan Kota TIK (Digital City), karena TIK bukan

satu satunya kunci penyelesaian masalah

perkotaan.

waktu

Kompleksitas

masalah

Masalah

Kota

Solusi

Konvensional

Solusi

Inovatif

(10)

Definisi Smart City (1)

Kota yang dapat mengelola berbagai

sumber dayanya secara efektif dan efisien

untuk menyelesaikan berbagai tantangan

kota menggunakan solusi inovatif,

terintegrasi, dan berkelanjutan untuk

menyediakan infrastruktur dan

memberikan layanan-layanan kota yang

dapat meningkatkan kualitas hidup

(11)

Ciri-Ciri Penting Kota Cerdas

Kota yang dapat mengelola berbagai

sumber dayanya secara efektif dan

efisien untuk menyelesaikan

berbagai tantangan kota

menggunakan solusi inovatif,

terintegrasi, dan berkelanjutan untuk

menyediakan infrastruktur dan

memberikan layanan-layanan kota

yang dapat meningkatkan kualitas

hidup warganya.

Kata-kata kunci

– Peningkatan kualitas hidup

– Penyediaan Infrastruktur

– Layanan Kota

– Solusi inovatif, terintegrasi, dan

berkelanjutan untuk

mengantisipasi kecepatan

pertumbuhan masalah perkotaan

– Efektif dan efisien

– Mengelola (penerapan

manajemen)

(12)

Ciri Solusi Kota Cerdas

Ber-

kelanjutan

Ter-integrasi

Inovatif

Solusi-solusi dengan pemikiran baru,

menggunakan sumber daya

secara efektif dan efisien

dan memberikan kapasitas yang

mencukupi kebutuhan

Solusi-solusi harus

dirancang untuk dijaga

keberlanjutannya, tidak

hanya menjadi solusi

sesaat

Solusi-solusi harus

terintegrasi antar

lembaga/kementrian/

dinas, terintegrasi vertikal,

serta terintegrasi dengan

pihak-pihak non-pemerintah

Integrasi mencakup:

Proses Bisnis,

Data, Aplikasi,

Infrastruktur TIK dan non-TIK

(13)

Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Keamanan Rumah

(contoh kasus sangat sederhana)

Solusi Konvensional

Menambah petugas keamanan yang

berkonsekuensi ke biaya

Smart Solution

Memperkenalkan solusi efektif dan

efisien (murah) untuk keamanan

(14)

Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Kesehatan

(contoh solusi yang kompleks, tapi memungkinkan dilakukan)

Solusi Konvensional

Membangun sebanyak mungkin

Rumah Sakit baru

Menyiapkan Dokter dan Tenaga Medis

lainnya

Memerlukan waktu, biaya, dan effort

yang besar

Smart Solution

Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kapasitas

PUSKESMAS dengan memanfaatkan TIK

sehingga dapat terhubung ke Dokter Ahli di RS

Memanfaatkan e-KTP dan standar rekam

medis yang memungkinkan pelayanan

terintegrasi antara PUSKESMAS, laboratorium,

dan RS

Integrasi e-KTP, status social, BPJS untuk

pembayaran di PUSKESMAS, RS (pemerintah

maupun swasta), laboratorium, serta apotik

Dengan integrasi ke e-KTP (asumsi alamat

selalu uptodate), sehingga dapat dilakukan:

Analisis potensi wabah

(15)

Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Kesehatan

(contoh solusi yang kompleks, tapi memungkinkan dilakukan)

Kelurahan

Update Tempat Tinggal Update Online

Puskesmas

Layanan Kesehatan

Cukup Membawa e-KTP Database

Kependudukan Database Transaksi

Layanan Kesehatan & Rekam Medis

Rumah Sakit

Pemerintah

Asuransi Bank

Rumah Sakit

Swasta

Apotik

Laboratorium

Analitic

Center

* Ilustrasi gambaran system yang disederhanakan

• Analisis Potensi Wabah • Analisis Kondisi Lingkungan

(16)
(17)
(18)

SMART CITY & e-GOVERNMENT

E-Government

Main Objective: Better public services,

Better Internal Management in

Government Institution

Coverage: Government institution

Span of control: fully controlled

Customer: Citizen

Initiatives & Implementation:

Government

Smart City

Main Objective: Better City

Coverage: The whole City

Span of control: not fully controlled by

Government

Customer: Citizen

Initiatives & Implementation:

(19)

Smart City dan E-Gov

NON-

GOV

NON-

GOV

NON-

GOV

CITY

GOV

Gov-

Services

Gov-Services

REGULATE

SMART CITY

E-Government

DINAS

or

Sector

DINAS

or

Sector

DINAS

or

Sector

Face to face

Services

IT-Services

Online

Services

Institusi

Pemerintah Kota

E-GOVERNMENT

DISKOM

INFO

(20)
(21)
(22)

Model Kota Cerdas

Smart

People

Smart

Infrastructure

& Technology

Smart

Governance

SMART ECONOMY

SMART SOCIETY

SMART ENVIRONMENT

RESOURCES

• Smart Health

• Smart Education

• Smart Government

(Public Services)

• Safe & Secure

• Smart Generation

Garuda Smart City Model 2.0

• Smart Industry

• Smart Small Business

• Smart & Creative Startup

• Smart Tourism

• Layanan 1

• Layanan 2

• Smart Maritime

• Smart Transport

• Smart Payment & Banking

• Smart Energy

• Smart Water/Air/Land

• Smart Waste Management

• Smart Region Management

Enabler

Process

Domain

Cluster

(23)

Model

Kota Cerdas

Smart

People

Smart

Infrastructure

& Technology

Smart

Governance

SMART ECONOMY

SMART SOCIETY

SMART

ENVIRONMENT

RESOURCES

• Smart Industry

• Smart Small Business

• Smart & Creative Startup

• Smart Tourism

• Layanan 1

• Layanan 2

• Smart Maritime

• Smart Transport

• Smart Payment & Banking

Enabler

Process

Domain

Cluster

Service

Domain

Cluster

Service

Process Hierarchy

Plan Build Operate Monitor

Service

Life Cycle

(24)

Deksripsi Model Kota Cerdas

Resources

Enabler:

- Smart People

- Smart Governance

- Smart Infrastructure, Information

& Information Related Technology

Process:

- Smart Social (domain)

- Smart Economy (domain)

- Smart Environment (domain)

Layer

Deskripsi

Resources

Sesuatu yang tersedia, dapat

digunakan sebagai sumber

Enabler

Suatu sumber daya, teknik,

metoda, perangkat, teknologi,

infrastruktur atau apapun yang

dapat digunakan sebagai

pemungkin untuk membantu

melakukan suatu aktivitas

Process

Inisiatif atau kegiatan-kegiatan

yang dilakukan dengan

dukungan enabler

(25)

Model Integrasi Untuk Layanan ICT:

Adopsi Model Enterprise Architecture

Business

Data

Application

Infrastructure

Ada konsep Enterprise Architecture yang memodelkan

system sebagai lapisan-lapisan Business, Data,

Application,and Infrastructure secara terintegrasi.

Konsep tersebut dapat diterapkan dalam SmartCity.

Sebuah Smart City dapat dianggap sebagai

Mega-Enterprise dengan banyak komponen pembentuknya

yang akan menjaga integrasinya.

Dengan demikian, Arsitektur Enterprise dari sebuah

SmartCity harus didefinisikan dan disepakati bersama

untuk menjadi referensi bersama sejak awal, sehingga

integrasi data, aplikasi, dan infrstruktur dapat terjaga.

(26)
(27)
(28)

Mengapa Perlu Dewan Smart City

• E-Government

relatif mudah dilakukan

karena

lingkupnya adalah institusi

pemerintah kota

yang

semua kendali ada di tangan walikota

• Namun, untuk

mengintegrasikan semua komponen kota

, seorang

walikota

tidak memiliki kewenangan penuh

terhadap seluruh komponen kota dalam

rangka integrasi: proses bisnis, data, aplikasi, infrastruktur

• Integrasi dilakukan dalam bentuk “koordinasi”

atau kesepakatan yang

mengutamakan kepentingan semua pihak (seluruh komponen kota,

termasuk masyarakat), agar dicapai sinergi.

• Koordinasi dilakukan melalui suatu forum komunikasi atau Dewan Smart

City. Dewan

sebaiknya dipimpin oleh walikota secara aktif

, karena

kunci

(29)

Lingkup Pekerjaan DSC

• Koordinasi antara semua komponen kota (pemerintah, institusi non-pemerintah,

dan masyarakat)

• Menyusun Enterprise Architecture Smart City (sebagai acuan bersama untuk

integrasi sistem: proses bisnis, data, aplikasi, infrastruktur)

• Menyusun Program Kerja Smart City (bukan RPJx, tapi sejalan dengan RPJx)

• Mengevaluasi Pencapaian Program Kerja Smart City

• Catatan

– DSC tidak meng-eksekusi proyek

– Eksekusi proyek dan pembiayaan dilakukan oleh semua pihak (komponen kota), baik

pemerintah, swasta, maupun masyarakat

– Pemerintah dan setiap pihak lainnya masing-masing menyusun rencana kerja yang

disesuaikan dengan Program Kerja Smart City

(30)

Hubungan Berbagai Rencana

RPJx

Rencana

Perusahaan

(Misal: Telkomsel,

Rumah Sakit Swasta, dll)

Rencana

Pihak-Pihak Lain nya

(komunitas)

Rencana Smart City

disepakati bersama,

Eksekusinya dilakukan

masing-masing pelaku

sinergi

sinergi

sinergi

Eksekusi RPJx

oleh Pemerintah

Eksekusi oleh setiap

perusahaan

Eksekusi oleh setiap

pihak

(31)

Dewan

Smart City

NON-

GOV

NON-

GOV

NON-

GOV

GOV

Gov-Services

Gov-Services

Dewan Smart City:

Bagaimana men-sinergi-kan

semua komponen kota.

Catatan:

Mensinergikan dengan cara

koordinasi dan kesepakatan,

karena pemerintah kota

tidak memiliki kewenangan

control secara penuh.

DEWAN

SMART

CITY

REGULATE

(incl. Smart City related)

SMART

CITY

(32)
(33)

Dua Indikator utama

• Terdapat dua indikator utama untuk mengukur Kota Cerdas

1. Indikator Kualitas Hidup.

Indikator ini mengukur hasil akhir dari berbagai upaya yang diharapkan

pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup.

2. Indikator Tingkat Kematangan Pengembangan Kota Cerdas.

Indikator ini mengukur sejauh mana tingkat kematangan kota

(pemerintah kota dan stakeholders lain nya) secara efektif, efisien,

terintegrasi, berkelanjutan, dan terukur untuk menghasilkan

layanan-layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga nya.

(34)

Model Pengukuran Kota Cerdas

Sumber

Daya

dan Enabler

Berapa banyak potensi sumber daya kota yang sudah dimanfaatkan oleh kota?

Pengembangan

dan Pengelolaan

Kota

Bagaimana pemerintah kota mengelola kota, menggerakan

semua potensi kota, dan mencari solusi inovatif untuk menyelesaikan masalah kota secara efektif dan efisien?

Layanan

Kota

Layanan (dan kualitas layanan) apa saja yang dapat diberikan

oleh pemerintah kota serta komponen kota lain nya untuk

meningkatkan kualitas hidup warga nya?

Tingkat Kualitas Hidup

Apakah layanan efektif & efisien meningkatkan

kualitas hidup Apakah Manajemen

efektif & efisien menciptakan layanan

yang berkualitas? Apakah seluruh sumber daya

dan enabler sudah dimanfaatkan secara efektif dan efisien?

(35)

Indikator Pengukuran Kota Cerdas

Sumber

Daya

dan Enabler

Berapa banyak potensi sumber daya kota yang sudah dimanfaatkan oleh kota?

Pengembangan

dan Pengelolaan

Kota

Bagaimana pemerintah kota mengelola kota, menggerakan

semua potensi kota, dan mencari solusi inovatif untuk menyelesaikan masalah kota secara efektif dan efisien?

Layanan

Kota

Layanan apa saja yang dapat diberikan oleh pemerintah kota serta komponen kota lain

nya untuk meningkatkan kualitas hidup warga nya?

Bagaimana persepsi masyarakat terhadapt layanan

kota?

1.

Daftar Sumber Daya Utama

2.

Utilisasi Sumber Daya

3.

Inisiatif Cerdas/Inovatif untuk

pemanfaatan Sumber Daya

1.

Manajemen, Integrasi,

dan Keberlanjutan

2.

E-Government

3.

Strategi dan

Rencana SmartCity

4.

Inisiatif Cerdas/Inovatif untuk

pemanfaatan Pengelolaan

1.

Layanan Pemerintah Kota

2.

Layanan Kota (non-Pemerintah)

3.

Layanan Cerdas & Inovatif

1.

Indeks Kualitas Hidup dan indeks

pendukung lain nya

2.

Persepsi Masyarakat

terhadap Layanan Kota

3.

Penilaian khusus untuk masalah

umum perkotaan di Indonesia

(36)

Penilaian Kota Cerdas

A. Sumber Daya

1.

Daftar Sumber Daya Utama

2.

Utilisasi Sumber Daya

B. Pengembangan dan

Pengelolaan Kota

1.

Manajemen (PDCA), Integrasi,

dan Keberlanjutan

2.

E-Government

3.

Strategi dan

Rencana SmartCity

C. Layanan Kota dan Kualitas Hidup

1.

Layanan Pemerintah Kota

2.

Layanan Kota (non-Pemerintah)

3.

Layanan Cerdas & Inovatif

D. Pengukuran Layanan &

Kualitas Hidup

1.

Indeks Kualitas Hidup dan indeks

pendukung lain nya

2.

Persepsi Masyarakat

terhadap Layanan Kota

3.

Penilaian khusus untuk masalah

umum perkotaan di Indonesia

Tingkat Kematangan Menuju Kota Cerdas

Kondisi Kota & Kualitas Hidup

(37)

Tingkat Kematangan Kota Cerdas (1)

Smart Integrated Scattered Initial Ad-hoc

Ad-hoc

Belum ada inisiatif formal SmartCity.

Initial

Sudah mulai ada inisiatif formal SmartCity yang tercantum dalam rencana formal kota, dilakukan oleh pemerintah kota.

Scattered

Pemerintah kota mengajak berbagai pihak di dalam kota untuk melakukan berbagai inisiatif SmartCity, tetapi inisiatif-inisiatif

tersebut tidak dijamin terintegrasi satu sama lain (mungkin belum ada forum resmi untuk koordinasi dan belum tentu ada

rencana formal Smart City)

Integrated

Pemerintah kota mengajak berbagai pihak di dalam kota untuk melakukan berbagai inisiatif SmartCity yang terintegrasi,

didukung oleh forum resmi (mis: Dewan Smart City) yang melibatkan seluruh komponen kota, dan menyepakati Rencana

(formal) pengembangan Smart City yang memperlihatkan rencana yang terintegrasi

Smart

Kota yang sudah mencapai kondisi "Integrated" dan melakukan pengukuran kinerja pencapaian target serta melakukan

improvement program-program SmartCity.

(38)

Tingkat Kematangan Kota Cerdas (2)

Perencana

Smart City

Pelaksana

Smart City

Dewan SmartCity

(mekanisme

kolaborasi)

Rencana Pemerintah

Kota (RPJxD)

Rencana

Smart City

Adhoc

Belum ada

Belum ada

Belum ada

Ada

Tidak ada

Initial

Pemerintah Kota

Pemerintah Kota

Belum ada

Ada

Tidak ada

Scattered

Stake holders lainnya

Pemerintah Kota +

Stake holders lainnya

Pemerintah Kota +

Mungkin sudah ada,

tapi belum berjalan

secara efektif

Ada, belum tentu sejalan

dengan Rencana

SmartCity

Ada, tidak dijamin

terintegrasi antar sektor

dan tidak dijamin

terintegrasi dengan RPJxD

Integrated

Stake holders lainnya

Pemerintah Kota +

Stake holders lainnya

Pemerintah Kota +

Sudah ada, hanya untuk

menyepakati rencana

Ada, sesuai (align)

dengan Rencana

SmartCity

Ada, terintegrasi antar

sektor dan sesuai (align)

dengan RPJxD

Smart

Stake holders lainnya

Pemerintah Kota +

Stake holders lainnya

Pemerintah Kota +

Sudah ada, berperan

bersama untuk monev

dan improvement

Ada, sesuai (align)

dengan Rencana

SmartCity

Ada, terintegrasi antar

sektor dan sesuai (align)

dengan RPJxD dan

mencantumkan target

(39)

Tingkat Kematangan Kota Cerdas (3)

Smart

Integrated

Scattered

Initial

Ad-hoc

Inisiatif formal

SmartCity

dari pemerintah

kota (saja)

Melibatkan

pihak-pihak

non pemerintah

sbg komponen

kota

Solusi yang

terintegrasi

lintas sektor,

Ada Dewan SmartCity,

Rencana SmartCity

yang align dengan

RJPxD

Monitoring,

Evaluasi,

(40)
(41)
(42)

Solusi

Solusi

Smart City

Solusi dapat berupa solusi konseptual (model, framework),

rekomendasi, standar, atau solusi praktis (layanan)

(43)

Key Players

Key Activities

Key Resources

Value Prepositions

Customer Relationships

Channels

Customer Segments

Cost & Structures

Revenue Streams

• Daftar pihak-pihak yang terkait dengan inisiatif tersebut

• Aktivitas-aktivitas utama dalam inisiatif tersebut

• Sumber daya utama (kunci) yang diperlukan agar inisiatif tersebut dapat berjalan

• Value apa yang

ditawarkan dari inisiatif tersebut

• Bagaimana strategi berinteraksi dengan customer (lihat Customer Segment) • Daftar customer, misal:

warga kota, pendatang domestik, pendatang asing, pengusaha, dsb • Channel-channel yang digunakan untuk hubungan dengan customer (lihat Customer relationship) • Komponen-komponen biaya. Mungkin akan mencakup: (1) Biaya Survey Untuk Data Awal; (2) Biaya Pengembangan; (3) Biaya

Operasional; (4) Biaya Sosialisasi

• Iklan

Quality of Life Indicators

• Daftar indikator yang diharapkan akan diperbaiki, cara mengukurnya

SERVICES: APLIKASI INFO KOTA

CLUSTER: SMART PEOPLE

Sustainability Strategy

• Bagaimana strategi untuk menjamin bahwa inisiatif ini akan

berlanjut terus? SDM? Biaya operasional?

Investors

Government Roles

• Peran yang harus dijalankan oleh pemerintah, misalnya membuat peraturan, sosialisasi, dsb

Revenue Streams

• Sumber biaya. Pemerintah? Swasta?

• Jika ada keuntungan, jelaskan disini.

SMART CITY SERVICE CANVAS (SCSS)

Diagram ini mungkin perlu dilengkapi dengan:

1) Gambar sistem 2) Model Bisnis

3) Penjelasan tambahan dari tiap komponen diagram/canvas ini

Service Measurement

• Cara mengukur

layanan, dan batas atau kriteria layanan dapat dikatakan baik

(44)
(45)

Acknowledgement & Intelectual Property Right

Konsep-konsep awal yang disajikan dalam dokumen ini dikembangkan oleh SCCIC (Smart

City & Community Innovation Center, Institut Teknologi Bandung) berdasarkan hasil diskusi

internal yang berkelanjutan, serta berbagai masukan dari berbagai pihak lainnya, terutama

para pakar dari Kelompok Kelimuan Teknologi Informasi STEI ITB.

Konsep-konsep ini dapat “diadopsi secara penuh” atau “diadopsi dan dimodifikasi” dengan

tetap mencantumkan sumber awal dan proses perubahannya.

Konsep-konsep yang disajikan dalam dokumen ini tidak didaftarkan sebagai hak cipta,

sehingga setiap pihak dapat menggunakan dan mendapatkan manfaat dari konsep-konsep

tersebut.

Konsep-konsep yang disajikan dalam dokumen ini sedang dalam proses untuk dijadikan

publikasi ilmiah. Mohon untuk tidak menggunakan konsep-konsep tersebut sebagai karya

ilmiah atau bagian dari karya ilmiah tanpa koordinasi dengan sccic-itb.

(46)

Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas

Didukung oleh

Smart City & Community Innovation Center

Institut Teknologi Bandung

Gambar

Diagram ini mungkin perlu  dilengkapi dengan:

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat sasaran terlihat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan pembuatan VCO dengan metode tanpa pemanasan yang diberikan tim sehingga sesudah mengikuti pelatihan

Tutupan rendah dan radiasi matahari memiliki nilai korelasi -0,57 sedangkan untuk tutupan awan tinggi dan radiasi matahari memiliki nilai korelasi -0,3 yang artinya

Setelah melakukan observasi dan wawancara kepada berbagai pihak terhubung mengenai Bandung Smart City, faktanya masih minimnya media promosi yang digunakan oleh

Unsur kriteria kompusisi dan jumlah peserta pertemuan, dengan mempelajari data dalam tabel dibawah bahwa komposisi dan jumlah peserta pertemuan dapat dikatakan ideal,

Jika selama Perjalanan, Anda harus menghadiri pernikahan, pemakaman, konferensi atau acara olahraga yang sudah diatur sebelumnya dan tidak dapat ditunda karena

Data yang diukur meliputi data suhu dan kelembaban ruang pengasapan, berat ikan, berat bahan bakar awal dan akhir pengasapan, kadar air ikan awal dan akhir pengasapan.. Data

Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui yang diakui oleh instansi yang berwenang 2.Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan- bahan lainnya dibidang pelayanan keperawatan

Berdasarkan karakteristik penurunan muka air tanah akibat pemompaan sumur di bantaran sungai, imbuhan air tanah dominan berasal dari Sungai Cihideung dengan kurva muka