Materi Iktioplankton
Filogenetik ikan
FilogenetikSystematik Klasifikasi
Ontogenik vs filogenetik
• Ontogenik: mempelajari perkembangan organisme sejak aktivasi hingga berhenti berkembang (tumbuh + tambah) • Filogenetik: mempelajari perkembangan evolusi organisme,
menjelaskan dan merekonstruksi bentuk hubungan genetik seluruh anggota spesies atau taksa yang lebih tinggi.
• Evolusi prosesnya berlangsung tidak random, namun
teratur. Skala waktu evolusi dapat dihitung. Skala waktu embriologi dapat dihitung. Rekapitulasi dapat
diformulasikan.
• Recapitulasi: perkembangan embrionik yang berulang dari generasi ke generasi berikutnya.
Ontogeni dan filogeni
Ontogeni
Dimulai dengan angka 120, dibagi dengan 6, hasilnya dibagi dengan 6, diulang prosesnya 10 kali, kemudian akan diperoleh duabelas periode ontogeni.
Rekapitulasi Kuadrat waktu ontogenik = 288,000 waktu filogenik .
Filogeni
Dimulai dengan 120, dikalikan dengan 6,
hasilnya dikalikan dengan 6, diulang prosesnya 10 kali, kemudian akan diperoleh duabelas
filogeni
• Haeckel mengajukan teori “ontogeni
recapitulasi filogeni”, apabila filogeni dapat
dibagi 12 periode maka ontogeni juga dapat
dibagi dalam 12 periode.
• O
i2= 288.000 ÷ P
i• Kuadrat waktu ontogeni = 288.000 ÷ waktu
filogeni
ONTOGENI
• Perkembangan manusia dapat dibagi dalam enam periode, misalnya dari umur maksimum 120 dibagi 6. • Usia maksimum manusia tertua ≈ 120 th. Umur ini
kalau dibagi dalam 6 periode akan menghasilkan tabel seperti berikut. periode 120 ÷ 6= 20 120 tahun 20÷6= 3,3 20 tahun 3,3 ÷6= (3,3x12) ÷6 6,6 bulan 3,3 tahun 6,6÷6= 1,1 bulan 6,6 bulan 1,1 ÷6= (1,1x30) ÷6 5,5 hari 1,1 bulan 5,5÷6= (5,5x24) ÷6 22,2 jam 5,5 hari
Ontogeni dan filogeni
• Apabila diinginkan dalam 12 periode perkembangan, maka umur maksimum 120 dibagi √6, hasil nya seperti tabel berikut
Periode Umur Ontogeni Filogeni Tahun
120 tahun 20
12 49 tahun Profesor Fisika nuklir 120
11 20 tahun Universitas Sain 720
10 8,2 tahun Membaca dan menulis Tulisan pertama 4,320
9 3,3 tahun Menggambar Menggambar 25,920
8 16,2 bulan Berdoa Ritme
keagamaan
Ontogeni dan filogeni
Periode Umur Ontogeni Filogeni Tahun
7 6,6 bulan Lahir Homo erectus 933,120
6 2,7 bulan Janin Homo habilis 5,598,720
5 1,1 bulan Embryo Kera 33,592,820
4 13,6 hari Jantung 4 ruang Mamalia, burung 201,553,920 3 5,5 hari Blastocyst, coelom Hydra, coelenterata 1,209,323,520 2 54,4 jam Zygote, morula Protista, cell cluster 7,255,941,120 1 22,2 jam Ibu & ayah Langit & bumi 43,533,646,720
Tahapan kejadian pada evolusi
Hitungan waktu Arti Catatan waktu Bukti
1 43.535.646.720 Ruang dan masa 20.000.000.000 Bermula dari atom 2 7.255.941.120 Kehidupan 3.000.000.000 Fosil primitif sedikit 3 1.209.323.520 perkawinan 1.000.000.000 Seaweed
4 201.553.920 Keibuan /perawatan 180.000.000 Burung dan mamalia 5 33.592.320 Kekeluargaan 35.000.000 Fosil kera pertama 6 5.598.720 Manusia 3.500.000 Alat buatan tertua
Tahapan kejadian pada evolusi
Hitungan waktu Arti Catatan waktu
Bukti
7 933.120 Pondok 300.000 Pondok ...kapak tangan 8 155.520 Ritual agama 70.000 BC. Kuburan ....tombak
9 25.920 Perburuan 7.000 BC. Pertanian . Busur& panah 10 4.320 Kerajaan, pajax 2172 BC. Ketapel, kereta perang
11 120 x 6 = 720 Kebangkitan ilmu 1326 AD. Senjata api (cannon)
Sistematika ikan
Bagaimana sistematik bekerja??
Study tentang keragaman ikan dan hubungan evolusi seluruh populasi, spesies dan taxa yang
Persentase komposisi tiap golongan
(vertebrata=54711; pisces=27977)
Pisces, 51,10% Ampibi, 19,50% Reptilia, 5,60% Aves, 13,60% Mamalia, 10,20%Sistematik
• Mengembangkan pengertian bentuk keragaman dalam konteks teori evolosi dan ekologi
– Kecenderungan sebaran spasial suatu spesies
– Kecenderungan timbulnya/kepunahan suatu group evolusi • Beberapa pertanyaan simpel:
• Apa yang menyebabkan keragaman ikan lebih tinggi pada ekosistem koral daripada waduk?
• Apa yang menyebabkan Cypriniforms, siluriforms melimpah?
• Faktor apa saja yang menyebabkan ikan purba di laut Monado (Latimeria monadoensis) masih hidup, ikan
purba di lembah sungai Mississipi (bowfin, gar, paddlefish, dsb.) masih banyak ditemukan?
• Apa hubungan evolusi (phylogenetik) antara lele dan gabus?
Subdisiplin dalam Sistematik
• Taxonomi - teori dan praktek dalam menjelaskan,
mengidentifikasi dan mengklasifikasi taksa
(group-group pada hubungan filogenetik organisma)
• Nomenklatur - penamaan pada group taksonomi
• Klasifikasi – pengorganisasian taksa kedalam
Fokus Sistematik pada Spesies
• Secara historis, penekanan lebih banyak pada
tingkat spesies suatu klasifikasi:
– Pengelompokan organisme yang dapat bereproduksi
dan menghasilkan anakan yang baik
• Sekarang, penekanan hingga level dibawah
spesies
– undang-undang perlindungan terhadap spesies
hampir punah (Endangered Species Act)
• Penerapan terhadap spesies yang merupakan bagian dari populasi yang dapat melakukan interbreeding ketika dewasa
Konsep Spesies
• Morfologis (Linnaeus): group terkecil dari individu yang dapat dibedakan secara jelas dan terpisah dari kelompok lainnya
– Seringkali terjadi misklasifikasi karena pengelompokan
berdasarkan perbedaan antar individu yang menjaga karakter antar dan inter group inbreeding
– Semata-mata tergantung perbedaan morfologis hasil pengamatan
• Biologis (Mayr): group populasi suatu individu yang memiliki kemiripan bentuk dan fungsi dan secara reproduksi terisolasi dengan populasi lain
– Definisi secara konvensional hingga akhir tahun 1980-an – Termasuk informasi genetis
– Mengesampingkan hibridisasi
Konsep Spesies
• Evolusioner: sebuah populasi atau group populasi yang memiliki kesamaan garis evolusi dan kecenderungan
historis
– Dikenali perbedaannya secara genetis dan morfologis – Sangat sulit menetapkan “garis evolusi”
– Seberapa besar keragaman yang ada dalam kesamaan garis evolusi?
• Filogenetis: unit biologi terkecil yang sesuai untuk analisis filogenetis (proses-proses laju penurunan karakter sebagai karakter moyang atau turunan,
kemudian pengelompokan berdasarkan kesamaan sifat)
– Tidak menduga cara spesiasi – Tidak berubah-ubah
Konsep Spesies
• Kegunaan setiap konsep tergantung pada
penggunaan – untuk undang-undang
perlindungan spesies hampir punah,
menggunakan bukti sebanyak mungkin:
– Morfologi, fisiologi, tingkah laku
– Geografis
– Sejarah hidup dan perkembangan
– Habitat dan ekologi makanan
– Filogenetis
Pendekatan klasifikasi
• Secara filosofis ada 3 kelompok wilayah
sistematik : cladistik atau sistematik
filogenetik, fenetik atau taksonomi numerik,
dan sistimatik evolusioner
Menentukan hubungan antar Taksa
• Tradisional: grade primitive ke advanced, hubungan group
berdasarkan pada sejumlah karakter yang seringkali berubah-ubah, mengembangkan model berdasarkan jumlah data yang terbatas.
• Hubungan evolusi digambarkan dalam bentuk diagram pohon yang dinamakan filogram.
Contoh:
• Tradisional : memperlakukan fosil buaya dan burung modern memiliki garis evolusi yg terpisah berdasarkan temuan fosilnya terdapat gap waktu.
• Kladistik: memperlakukan buaya dan burung memiliki garis evolusi yg sama sehingga secara tegas memasukkan dalam monofiletik group Archosauria.
Menentukan hubungan antar Taksa
• Phenetics: pendekatan statistik multivariate :
– Memasang daftar karakter sebagai operational taxonomic unit (OUT). Menggunakan banyak karakter dan sampel. – Menetapkan derajat kesamaan seluruh group berdasarkan
jumlah kesamaan karakter
– Mengabaikan hubungan evolusi suatu group (convergen ) dapat diletakkan pada garis evolusi terpisah kedalam
takson tunggal
– fenetik disajikan dalam grafik yang disebut fenogram – Spesies yang OTU nya semakin dekat maka
Menentukan hubungan antar Taksa
• Filogenetik
(Kladistik):
– Memasang daftar karakter
– Mengklasifikasikan setiap group taksonomi
berdasarkan ada atau tidak adanya setiap karakter
– Menetapkan derajat kesamaan seluruh group
berdasarkan kesamaan karakter dan keunikan karakter
• Kesamaan karakter = karakter yang plesiomorpik (primitif) • Karakter unik = karakter apomorpik (modern)• Kesamaan karakter unik = karakter sinapomorpik
Kladogram
• Hubungan filogenetik dijelaskan dalam
kladogram – cabang merupakan representasi
hubungan evolusi seluruh anggota taksa
Spesiasi
• Bagaimana populasi menjadi spesies yang
terpisah?
- Proses dimana aliran gen antar saudara dalam
populasi berkurang sangat nyata yang
menyebabkan masing-masing menjadi berbeda
garis evolusinya.
– Allopatrik (terisolasi secara geografik)
– Non-allopatrik (tanpa isolasi geografik)
Spesiasi
• Spesiasi Alopatrik (isolasi geografik) :
– Vicariant - populasi yang sangat besar secara
geograpis terisolasi (kejadian inbreeding kecil) (United
States)
– Founder – populasi yang kecil secara geografis
terisolasi dan kemudian secara reproduksi terisolasi
malalui inbreeding, seleksi, aliran gen (Gilligan’s
Island)
– Reinforcement – semula terisolasi kemudian diikuti
simpatri, namun terjadi seleksi terhadap hibridnya.
Spesiasi
• Non-allopatrik (tanpa isolasi geograpik)
– Simpatrik –tiap spesies diantara sebaran geogafik
berevolusi , tetapi beradaptasi pada habitat yang
berbeda.
– Parapatrik- tiap spesies dalam habitat yang
terbatas berevolusi memotong zona kontak yang
sempit- kesempatan percampuran dengan spesies
lain sangat kecil
Pengertian “spesies”
• Kelompok makhluk hidup yang berbeda
terhadap lainnya, secara =
– morfologi, behavior, fisiologi, ekologi
• Secara reproduksi terisolasi
• Sistem perkawinan dan sistem pengenalan
pasangan sangat penting sebagai penggerak
isolasi.
Karakter taksonomis
• Karakter yang diperlukan untuk membedakan
taksa dan keterkaitannya antar taksa
• Karakter merupakan variasi struktur homolog
yang digunakan sebagai penciri dari taksa
• Karakter dapat dikelompokkan dalam
beberapa jenis: karakter meristik, karakter
morfometrik dan karakter anatomik
Karakter meristik
• Semula menggunakan bagian tubuh tertentu, misalnya myomer (sekat tubuh), misalnya jumlah vertebra, jumlah duri keras dan lunak pada sirip
• Sekarang menggunakan semua bagian tubuh yang bisa dihitung, termasuk jumlah sisik, tapis insang,
barbel/sungut, lobang dikepala
• Karakter yang digunakan sangat penting, biasanya peneliti lain akan menghasilkan jumlah yang sama.
• Keadaan karakter: umumnya stabil, terjadi beberapa perubahan.
• Karakter meristik lebih mudah dilakukan uji statistik, bisa membandingkan dengan populasi lain dengan sedikit upaya
Karakater morfometrik
• Karakter yang dapat diukur, misalnya panjang
badan, panjang kepala, diameter mata dan
perbandingan antar karakter
• Beberapa karakter sangat variatif, berubah
sesuai perkembangan/umur
• Analisis perbedaan populasi lebih rumit
daripada karakter meristik
Karakter anatomis
• Karakter pada anatomi tubuh yang keras : tulang (osteology) , maupun lunak : organ dalam (usus, lambung), peredaran darah,
saraf.
• Membutuhkan sampel lebih sedikit
Karakter lain
• Karakter yang pasti sebagai pembeda dengan taksa lain:
warna, pola warna (bergaris, berbintik)
• Karakter fotopor, organ seks (gonopodium, clasper)
• Teknik molekular (analisis DNA inti atau mitokondria)
• Karakter tingkah laku dan fisiologis
Tahapan dalam klasifikasi
• Level alfa () : deskripsi tingkat spesies
• Level beta () : penyusunan spesies kedalam
sistem klasifikasi
• Level gama : analisis variasi infraspesifik dan
studi evolusi
Unit klasifikasi
• Sistematikmenggunakan banyak unit untuk menunjukkan hubungan antar level
• Klasifikasi merinci genera dari kelompok besar
semakin kecil hingga unit terkecil, mulai dari
kategori: Domain,
Kingdom, Phylum, Class, Order, Family, Genus, Species.
• Contoh untuk ikan tuna
Kode internasional penamaan hewan
(International Code of Zoological Nomenclature)
• Aturan tentang penamaan hewan , berkaitan dengan jenis publikasi, authorship, nama ilmiah baru, jenis taksa
• Berdasarkan prinsip prioritas, yang menyatakan lebih dulu adalah yang valid sebagai author
• ICZN mengatur interpretasi dan penamaan hewan, anggotanya para ahli dibidangnya.
• Identifikasi Spesies dan subspesies berdasarkan spesimen • Spesimen harus disimpan secara baik dan benar di musium
Kode internasional penamaan hewan
(International Code of Zoological Nomenclature)
• Spesimen utama (primary type) meliputi holotype (spesimen tunggal) yang digunakan untuk mendeskripsikan spesies baru, maupun lectotype yang merupakan spesimen berikutnya yang dipilih dari banyak spesimen (syntype).
• Spesimen neotype yaitu penggantian spesimen utama yang dibolehkan bila ada alasan kuat, misalnya primary type rusak, hilang atau faktor lain misalnya permasalahan penamaan
masih rumit yang hanya bisa diselesaikan oleh spesimen neotype
• Spesimen kedua (scondary type) meliputi paratype yaitu sp tambahan yang digunakan untuk mendeskripsikan sp baru , maupun paralectotype yaitu spesimen lainnya dari syntype. • Spesimen topotype , yang diambil dari tempat yang sama
dengan spesimen primary type , harus dikoleksi untuk melihat variabilitas