• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 1 RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU. Ayu Warmi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 1 RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU. Ayu Warmi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 1 RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU

Ayu Warmi

Dibawah bimbingan:Dr. Caska, M.Si dan Dr. Sri Kartikowati, MA,M.Buss Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Universitas Riau

Jl. Bina Widya KM 12.5 Pekanbaru Unri.ac.id

ABSTRAK

Kompensasi merupakan suatu bentuk motivasi yang diberikan pemerintah kepada guru yang dinyatakan dalam bentuk uang. Apabila para guru memandang bahwa kompensasi tidak memadai maka produktivitas, prestasi kerja, dan kepuasan kerja guru akan turun. Pemberian kompensasi yang tidak memadai akan meresahkan para guru, akan menurunkan gairah kerja, sehingga kinerja guru merosot. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kinerja ini sekolah selalu berusaha memberikan kompensasi yang layak bagi para guru sesuai dengan kemampuan sekolah sendiri. Selanjutnya rumusan masalah dari penelitian ini adalah Apakah Kompensasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Adapun maksud dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu pada tanggal 29 Oktober 2012 sampai dengan 7 November 2012 Penelitian ini dilakukan dengan sampel 42 orang guru yang ada di SMA Negeri 1 Rambah dan data dalam penelitian ini dianalisi dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS versi 16.0. Dari hasil penelitian menunjukkan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Guna meningkatkan kinerja guru di SMA Negeri 1Rambah, pihak sekolah dan pemerintah seharusnya dapat melakukan dengan memotivasi lewat kompensasi yang diberikan. Makin tinggi kompensasi yang diterima guru, makin tinggi pula kinerja guru. Hal ini bisa diterima karena dengan makin tinggi kompensasi, kebutuhan makin terpenuhi dan mendorong motivasi diri meningkatkan kinerjanya. Kompensasi yang tinggi membuat konsentrasi guru tidak terpecah dengan usaha pemenuhan kebutuhan sehingga upaya dan waktu tertuju pada tugas dan tanggung jawabnya.

(2)

2

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 1 RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU

Ayu Warmi

Dibawah bimbingan:Dr. Caska, M.Si dan Dr. Sri Kartikowati, MA,M.Buss Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Universitas Riau

Jl. Bina Widya KM 12.5 Pekanbaru Unri.ac.id

ABSTRACT

Compensation is a form of motivation is given by the Government to the teachers is expressed in terms of money. When the teachers saw that the compensation is inadequate then the productivity, work performance and job satisfaction of teachers will decline. Inadequate compensation would bother the teachers and lower morale, so the performance of teachers is low. Therefore, to improve performance, the school has always tried to provide compensation to teachers according to the ability of the school itself. Further research question of this study was how the influence of compensation on the performance of teachers in SMAN 1 Rambah Rokan Hulu. The purpose of this study was to determine the effect of compensation on the performance of teachers in SMAN 1 Rambah Rokan Hulu. This research was done in SMAN 1 Rambah Rokan hulu at 29th October 2012 until 7 november 2012. This research was done with a sample of 42 teachers from SMAN 1 Rambah and about data in this study were analyzed using simple linear regression with the help of SPSS software version 16.0 The results showed a significant effect on the performance of the compensation of teachers in high schools Rambah Rokan Hulu. To improve the performance of teachers in high schools 1Rambah, the school and the government should be doing to motivate through compensation. The higher the compensation received by the teacher, the higher the performance of teachers. This is acceptable because of the higher compensation, more unmet needs and encourage self-motivation to improve their performance. High compensation concentrate their teachers are not split by business needs so that the time and effort focused on their duties and responsibilities.

(3)

3 PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting untuk menciptakan sumber daya yang berkualitas, cerdas, damai, terbuka demokratis dan mampu bersaing serta dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia. Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Dari hasil kerja yang telah dilakukan guru tersebut maka guru berhak menerima penghasilan dan imbalan yang telah ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas prestasi dan mencerminkan martabat guru sebagai tenaga pendidik.

Guru dalam proses pembelajaran bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan belajar guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diijinkan. Peran guru tidak hanya mentrasfer pengetahuan saja, tetapi juga membentuk pribadi anak untuk mencapai kedewasaannya. Karena itu guru tidak hanya berperan sebagai pengajar saja, tetapi juga sebagai pembimbing, pemimpin, dan lainnya. Selain itu guru juga dituntut berperan dalam administrasi sekolah yang meliputi administrasi kesiswaan, administrasi sarana dan prasarana, administrasi hubungan masyarakat dan layanan khusus. Tugas lain yang dibebankan oleh kepala sekolah dapat berupa piket sekolah.

Guru yang profesional adalah jika pekerjaannya itu dapat menjamin kehidupan guru. Pendapatan seorang guru yang profesional sangat ditentukan oleh prestasinya dalam bekerja. Guru akan memperoleh imbalan yang memadai jika mereka profesional, sebaliknya jika kinerja guru tidak memuaskan tidak sepantasnya memperoleh imbalan yang memadai.

Adapun penyebab kurang optimalnya kinerja guru tidak lepas dari beratnya tugas seorang guru. Dengan beban berat ini sudah sepantasnya guru mendapatkan banyak hal yang dapat membangkitkan semangatnya dalam bekerja antara lain dengan pemberian upah yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan pemberian penghargaan atas partisipasinya. (Sarijah, 2010).

Seseorang akan mengeluarkan upaya-upaya yang tinggi untuk mencapai kinerja apabila dengan tingkat kinerjanya yang tinggi diperoleh ganjaran (kompensasi) sesuai dengan pengharapannya, yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan tujuan-tujuan pribadi individu (Robbins, 2001)

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan kepala sekolah, diperoleh informasi bahwa guru enggan mengikuti pelatihan dan seminar apabila tidak disediakan tunjangan transportasi, penginapan, dan tunjangan makan selama mengikuti pelatihan. Disisi lain, kinerja guru di SMA Negeri 1 Rambah makin dituntut bekerja lebih profesional lagi, meskipun tidak dipungkiri masih ada beberapa orang guru yang semangat mengikuti pelatihan, semianar, bahkan untuk melanjutkan pendidikannya agar.

Selain itu, dalam melaksanakan pembelajaran banyak juga guru yang kurang maksimal seperti persiapan sebelum mengajar yaitu kurangnya penggunaan teknologi, informasi,dan komunikasi dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran sehingga peserta didik kurang bersemangat dan jenuh saat mengikuti pelajaran. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya peralatan teknologi

(4)

4

dan media yang dimiliki sekolah dan guru enggan menyediakan dengan dana pribadi sehingga guru hanya mengajar dengan cara manual.

Kemudian penguasaan akan isu-isu mutakhir dalam bidang yang diajarkan juga kurang di kuasai guru sehingga guru tidak mampu menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang diajarkan dengan konteks kehidupan.Hal ini berkaitan dengan jumlah kompensasi yang diberikan dan yang ditawarkan oleh pemerintah kurang memadai sehingga para guru kurang tergerak untuk mencapai kinerja yang maksimal.

Seorang yang termotivasi dalam bekerja akan berusaha memahami tugas dan kewajibannya sesuai dengan jabatan yang diemban, menyadari bahwa bekerja dengan baik adalah kebutuhannya, bersedia secara suka rela meningkatkan kemampuan dan kemauan dalam bekerja dan merasa senang dalam menjalankan pekerjaanya

Dengan memperhatikan fenomena yang terjadi di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu, diketahui fenomena tersebut mengarah pada permasalahan kompensasi yang disediakan dan yang diberikan oleh pihak sekolah dan pemerintah.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Kompensasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu”

METODE PENELITIAN

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada 29 Oktober s/d 07 November 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang mengajar di SMA Negeri 1 Rambah yaitu berjumlah 42 orang

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (a) Data Primer Adalah data yang diperoleh langsung dari responden penelitian yang berbentuk informasi tentang kinerja guru SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu. (b) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen yang sudah ada di sekolah seperti : jumlah kompensasi yang diterima oleh masing-masing guru, jumlah guru, profil sekolah, visi dan misi.

Untuk Pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian ini,penulis menggunakan teknik sebagai berikut : (1) Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang sudah ada pada sekolah yaitu jumlah kompensasi yang diterima oleh masing-masing guru dan profil sekolah. (2) Quistioner (Angket) yaitu pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan tentang informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini yang kemudian disebarkan ke masing-masing responden (seluruh guru pegawai negeri sipil SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu). (3) Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara mewawancarai responden yang bersangkutan yaitu jumlah gaji yang diterima oleh guru yang telah sertifikasi

Operasional Variabel dalam penelitian ini yaitu Variabel Kompensasi (X) yaitu penghasilan perbulan yang diterima guru SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu dalam bentuk uang. Masing-masing guru PNS mendapatkan

(5)

5

kompensasi yang terdiri dari (a) Gaji pokok (b) Tunjangan-tunjangan, terdiri dari (1) Tunjangan istri/suami (2) Tunjangan anak (3) Tunjangan Fungsional (4) Tunjangan Beras (5) Tunjangan sertifikasi

Variabel Kinerja (Y) yaitu prestasi kerja guru selama satu tahun di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu yang dilihat dari aspek-aspek sebagai berikut : (a) Pedagogik indikator (1) Memahami peserta didik dengan baik (2) Mampu merencanakan pembelajaran (3) Mampu melaksanakan pembelajaran (4) Mampu melakukan penilaian hasil belajar (b) Profesional indikator (1) Menguasai materi pembelajaran (2) Mampu mengkaitkan topik yang diajarkan dengan aspek lain yang relevan. (3) Menguasai isu-isu mutakhir (c) Kepribadian indikator (1) Bertindak konsisten (2) Arif dan berwibawa (3)Menjadi tauladan (d) Sosial indikator (1) Mampu berkomunikasi dengan baik (2) Mudah bergaul.

Untuk menganalisis data yang diperoleh maka menggunakan analisis regresi linier sederhana dan memakai bantuan SPSS (Statistical Package for Sosial Science) versi 16.00. Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas (variabel yang mempengaruhi dengan variabel terikat (variabel yang dipengaruhi) maka penulis terlebih dahulu menggunakan uji normalitas, uji heterokedatisitas, uji linearitas, uji f, dan analisis koefisien determinasi. (Haryadi Sarjono dan Winda Julianti, 2011)

Kemuadian uji tersebut di analisis menggunakan analisis Linier Sederhana dengan rumus : Y = a+bX Dimana : Y = Kinerja X = Kompensasi a = Konstanta b = Koefisien Regresi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Normalitas Data

Uji Normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen dan variabel dependen dari suatu regresi memiliki distribusi data normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Adapun kriteria normalitas data sebagai berikut: (Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, 2011)

Berdasarkan uji normalitas data, diperoleh angka untuk kompensasi adalah 0,131. Ini berarti data tersebut berdistribusi normal karena nilainya 0,131 > 0,05. Angka signifikasi uji kolmogorov-smirnov.sig untuk kinerja adalah 0,802. Ini berarti data tersebut berdistribusi normal karena nilainya 0,802 > 0,05

Uji Heterokedatisitas

Uji heterokedatisitas digunakan untuk mengetahui apakaha terjadi perbedaan varian dari suatu model regresi linear sederhana. Jika varian berbeda disebut heterokedatisitas dan jika varian tidak berbeda disebut homokedatisitas. Heterokedatisitas dapat dilihat dari gambar scatterplot, jika hasilnya membentuk pola tertentu maka dapat dikatakan heterokedatisitas. Sedangkan hasilnya tidak

(6)

6

membentuk pola tertentu atau menyebar maka tidak heterokedatisitas. (Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, 2011)

Dari gambar scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, baik dibagian atas angka nol atau dibagaian bawah angka nol sumbu vertikal atau sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedatisitas dalam model regresi ini.

Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang kita miliki sesuai dengan garis linear atau tidak (apakah hubungan variabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak). Adapun dasar keputusan uji linearitas adalah sebagai berikut: (Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, 2011)

Berdasarkan uji linearitas diperoleh nilai signifikansi dari Deviation from Linearity sebesar 0,452. Artinya ini lebih besar dari 0,05 (0,452 > 0,05). Hal ini menunjukkan hubungan antara kompensasi dan kinerja adalah linear.

Uji F

Uji F yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun prosedurnya yaitu (a) Jika Fhitung< Ftabel maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen (X) secara bersama-sama terhadap variabel dependent (Y) (b) Jika Fhitung > Ftabel maka ada pengaruh yang signifikan antara variabel independent (X) terhadap variabel dependen (Y).

Berdasarkan uji f diperoleh nilai Fhitung yaitu 12,197 dan Ftabel diperoleh dari df1 (n-k-1) atau 42-1-1 = 40 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen) maka hasil yang diperroleh untuk Ftabel adalah sebesar 4,08. Kesimpulannya bahwa Fhitung > Ftabel (12,197 > 4,08) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan kompensasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu.

Analisis regresi linear sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas (kompensasi) terhadap variabel terikat (kinerja). Untuk mengetahui persamaan regresi hasil analisis variabel independen (kompensasi) terhadap variabel dependent (kinerja guru) maka dilakukan dengan analisis regresi linear sederhana dengan rumus Y = a + bX. Berdasarkan hasil persamaan regresi linear sederhana menghasilkan bentuk regresi dengan persamaan Y = 64,397 + 1,671X Konstanta (a = 64,397) pada pernyataan diatas menyatakan bahwa tanpa adanya kompensasi maka kinerja guru di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu sebesar 64,397. Arah hubungan terlihat tanda positif (+) yang menggambarkan hubungan positif. Nilai koefisien kompensasi sebesar b=1,671 menyatakan bahwa jika kompensasi naik sebesar satu maka kinerja yang diperoleh naik sebesar 1,671 satuan.

Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dari tabel summary, pada bagian ini diketahui nilai determinasi (R Square) sebesar 0,234. Hal ini berarti kompensasi berpengaruh sebanyak 23,4% terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1

(7)

7

Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Sedangkan sisanya sisanya 76,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

PEMBAHASAN

Menurut Riduwan dalam S. Eko Putro Widoyoko (2012) kinerja guru merupakan prestasi yang ditunjukkan oleh guru. Ia merupakan hasil yang dapat dicapai dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya berdasarkan kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu yang tersedia. Wujud dari kinerja guru direalisasikan oleh kompetensi.

Menurut Sastrohadiwiyo Kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang ditetapkaan. (Tjutju Yuniarsih dan Suwatno, 2008).

Kompensasi adalah semua balas jasa yang diterima pegawai/guru kepada sekolah akibat dari jasa/tenaga yang telah diberikan guru kepada sekolah tersebut. (Gouzali Syadam, 2000)

Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai sesuai denagn standar yang telah ditetapkan.. Pemerintah menempuh berbagai cara untuk mencapai kinerja guru yang baik misalnya meningkatkan kompensasi terhadap guru agar memiliki semangat dan kemampuan yang tingggi sehingga dapat bekerja dengan baik.

Imbalan berupa uang yang diterima oleh seorang guru setiap bulan secara umum disebut kompensasi. Kompensasi dapat diberikan dalam bentuk upah dan gaji, dan menjadi cermin terhadap motivasi kerja karyawan. Oleh karena itu apabila kompensasi diberikan secara tepat, maka para karyawan akan termotivasi mencapai tujuan organisasi. Tetapi bila kompensasi yang diberikan tidak atau kurang memadai, motivasi kerja karyawan akan menurun. (Sedarmayanti, 2001)

Seseorang akan mengeluarkan upaya-upaya yang tinggi untuk mencapai kinerja apabila dengan tingkat kinerjanya yang tinggi diperoleh ganjaran (kompensasi) sesuai dengan pengharapannya, yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan tujuan-tujuan pribadi individu (Robbins, 2001)

Untuk meningkatkan semangat kerja dan kegairahan kerja guru maka sekolah dan pemerintah menyediakan berbagai bentuk kompensasi antara lain gaji pokok, tunjangan suami/istri, tunjangan anak, tunjangan fungsional, tunjangan beras, dan tunjangan sertifikasi.

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan dengan memakai bantuan SPSS (Statistical Package for Sosial Science) versi 16.00. Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas (variabel yang mempengaruhi dengan variabel terikat (variabel yang dipengaruhi) maka penulis terlebih dahulu menggunakan uji normalitas, uji heterokedatisitas, uji linearitas, uji f, dan analisis koefisien determinasi. (Haryadi Sarjono dan Winda Julianti, 2011)

Kemuadian uji tersebut di analisis menggunakan analisis Linier Sederhana dengan rumus : Y = a+bX

Dari data kompensasi diketahui mayoritas guru di SMA Negeri 1 Rambah adalah 38,1% masuk kategori mendapat kompensasi sedang, dan guru yang mendapat kompensasi sangat rendah adalah sebesar 35,7%, sedangkan guru yang

(8)

8

mendapat kompensasi yang sangat tinggi yaitu sebanyak 5 orang atau 11,9% , kategori tinggi yaitu sebanyak 5 orang atau 11,9% , rendah sebanyak 1 orang atau 2,4% Daftar frekuensi kinerja guru mayoritas kinerja guru di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu adalah 72,8% masuk kategori baik, sedangkan guru yang kurang melaksanakan kinerja dengan baik adalah 14,7%. Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas (kompensasi) terhadap variabel terikat (kinerja). Untuk mengetahui persamaan regresi hasil analisis variabel independen (kompensasi) terhadap variabel dependent (kinerja guru) maka dilakukan dengan analisis regresi linear sederhana dengan rumus Y = a + bX. Berdasarkan hasil persamaan regresi linear sederhana menghasilkan bentuk regresi dengan persamaan Y = 64,397 + 1,671X Konstanta (a = 64,397) pada pernyataan diatas menyatakan bahwa tanpa adanya kompensasi maka kinerja guru di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu sebesar 64,397. Arah hubungan terlihat tanda positif (+) yang menggambarkan hubungan positif. Nilai koefisien kompensasi sebesar b=1,671 menyatakan bahwa jika kompensasi naik sebesar satu maka kinerja yang diperoleh naik sebesar 1,671 satuan.

Berdasarkan uji F diperoleh nilai Fhitung yaitu 12,197 dan Ftabel diperoleh dari df1 (n-k-1) atau 42-1-1 = 40 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen) maka hasil yang diperroleh untuk Ftabel adalah sebesar 4,08. Kesimpulannya bahwa Fhitung > Ftabel (12,197 > 4,08) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel kompensasi dapat menjelaskan variabel kinerja guru.

Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dari tabel summary, pada bagian ini diketahui nilai determinasi (R Square) sebesar 0,234. Hal ini berarti kompensasi berpengaruh sebanyak 23,4% terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Sedangkan sisanya sisanya 76,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini diantaranya motivasi yaitu dorongan dari dalam diri seseorang yang diberikan oleh atasan kepada bawahannya untuk mengadakan perubahan tingkah laku, agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan mampu bersaing dengan teman-teman kerjanya secara lebih semangat sehingga akan memperoleh prestasi yang lebih baik.

Kemudian selain itu ada juga pendidikan yaitu suatu kegiatan untuk meningkatkan kemampuan umum seseorang termasuk didalamnya peningkatan penguasan teori dan keterampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan mencapai tujuan. Pelatihan yaitu sebuah proses dimana orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasional, karena proses ini berkaitan dengan berbagai tujuan organisasional. Kemudian ada lagi faktor lainnya yaitu seperti pengalaman mengajar, dan kemampuan.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Eeng Purwani (2010) dengan judul “Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Riau Graindo Pekanbaru”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi (x) terhadap variabel kinerja (y) pada PT. Riau Graindo Pekanbaru sebesar 36,5% sedangkan sisanya 63,5%

(9)

9

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti kemampuan dan motivasi. Hal ini dibuktikan dari uji signifikan menunjukkan bahwa level signifikan hitungnya (0,000) lebih kecil dari signifikan yang dijadikan dasar yaitu 0,05. Selain itu ada juga penelitian yang dilakukan oleh Rise Oktarizola (2010) dengan judul “Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri 1 Kecamatan Hulu Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi (X) terhadap kinerja (Y) pada SMP N 1 Kecamatan Hulu Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi sebesar 49% sedangkan sisanya 51% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Hal ini dibuktikan dengan uji signifikasi menunjukkan bahwa level signifikan hitungnya (0,000) lebih kecil dari signifikan yang dianjukan dasar yaitu 0,05. Kemudian Penelitian yang telah dilakukan oleh Tia (2006) dengan judul “Pengaruh Kompensasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan Baggian Produksi pada PT. Uniseraya Sawmill Wood Desa Bokor Kecamatan Ransang Barat Kabupaten Bengkalis” dengan menggunkan teknik persamaan regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan bagian produksi sebesar 55,10% sedangkan 44,90% dipengaruhi oleh faktor lain.

Dari hasil pembahasan terhadap masalah yang diteliti pada SMA Negeri Rambah Kabupaten Rokan Hulu, maka hendaknya SMA Negeri 1 Rambah dapat meningkatkan pemberian kompensasi kepada guru-guru agar tercapai tujuan atau sasaran yang diinginkan dengan kinerja yang lebih baik. Kinerja guru sebaiknya terus diperhatikan dan dikontrol serta dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru.

Oleh karena itu hasil penelitian ini dapat memperkuat teori harapan dari Vivtor Vroom yang pada dasarnya kekuatan kecenderungan untuk bertindak dalam suatu cara tertentu tergantung pada kekuatan suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu itu. Seseorang akan termotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi, bila ia meyakini upaya akan menhantar kesuatu penilaian kinerja yang baik. Penilaian kinerja yang baik akan mendorong diperolehnya ganjaran-ganjaran (kompensasi) sesuai dengan pengaharapan. Ganjaran (kompensasi)yang demikian itu akan dapat memuaskan tujuan-tujuan pribadi karyawan yang bersangkutan.

Seorang akan mengeluarkan upaya-upaya tingkat tinggi untuk mencapai kinerjanya, apabila dengan tingkat kinerjanya yang tinggi diperoleh ganjaran (kompensasi) sesuai pengharapannya. (Robbins, 2001). Makin tinggi kompensasi yang diterima guru, makin tinggi pula kinerja guru. Hal ini bisa diterima karena dengan makin tinggi kompensasi, kebutuhan makin terpenuhi dan mendorong motivasi diri meningkatkan kinerjanya.kompensasi yang tinggi membuat konsentrasi guru tidak terpecah dengan usaha pemenuhan kebutuhan sehingga upaya dan waktu tertuju pada tugas dan tanggung jawabnya.

Dengan demikian terlihat bahwa variabel Kompensasi (X) memberi pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja (Y) guru di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan.

(10)

10 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari data kompensasi mayoritas guru di SMA Negeri 1 Rambah adalah 38,1% masuk kategori mendapat kompensasi sedang, dan guru yang mendapat kompensasi sangat rendah adalah sebesar 35,7%, sedangkan guru yang mendapat kompensasi yang sangat tinggi yaitu sebanyak 5 orang atau 11,9% , kategori tinggi yaitu sebanyak 5 orang atau 11,9% , rendah sebanyak 1 orang atau 2,4% Daftar frekuensi kinerja guru mayoritas kinerja guru di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu adalah 72,8% masuk kategori baik, sedangkan guru yang kurang melaksanakan kinerja dengan baik adalah 14,7%. Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,234 atau 23,4%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu kompensasi mampu menjelaskan dan memberikan sumbangan terhadap variabel kinerja sebesar 23,4%, sedangkan sisanya 76,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari hasil analisis regresi linear sederhana yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Y= 64,397 + 1,671X. Hal ini berarti bahwa tanpa adanya kompensasi maka kinerja guru SMA Negeri 2 Rambah Kabupaten Rokan Hulu sebesar 64,397 dan setiap kenaikan sebesar 1 maka kinerja yang diperoleh 1,671. Dari uji hipotesis secara simultan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMAN 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu hasil yang diperoleh yaitu Fhitung > Ftabel (12,197 > 4,08) berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

Saran

Setelah penulis melakukan penelitian dan pembahasan terhadap masalah yang diteliti pada SMA Negeri Rambah Kabupaten Rokan Hulu, maka penulis menyarankan hendaknya SMA Negeri 1 Rambah dapat meningkatkan pemberian kompensasi kepada guru-guru agar tercapai tujuan atau sasaran yang diinginkan dengan kinerja yang lebih baik. Kinerja guru sebaiknya terus diperhatikan dan dikontrol serta dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru.

DAFTAR PUSTAKA

Eko Putro Widoyoko, 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Gouzali Syadam, 2000. Mnajemen Sumber Daya Manusia, Djambatan, Jakarta.

Haryadi Sarjono dan Winda Julianti, 2011. SPSS vs LISREL, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Martinis Yamin dan Maisah, 2010. Standarisasi Kinerja Guru, Gaung Persada, Jakarta.

Sedarmayanti, 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Mandar Maju, Bandung.

Robbins Stephant, 2001. Perilaku Organisasi:Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Alih Bahasa Hadiono Pujaatmaka, PT Prenhallindo, Jakarta.

(11)

11

Sarjilah, 2010, Makna perkembangan Manusia Pada Pelatihan Guru, Widyaswara LPMD D.I Yogyakarta.http://www.Jurnal Pendidikan.com Tanggal download 23 Juli 2010

Tjuju Yuniarsih & Suwatno, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Alfabeta, Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak ± 7XMXDQ SHQHOLWLDQ LQL PHQJKXEXQJNDQ DQWDUD IUHNXHQVL GDQ GXUDVL PHQRQWRQ GHQJDQ VLNDS UHPDMD ODNL ODNL WHUKDGDS SHOHFHKDQ VHNVXDO 6XEMHN SHQHOLWLDQ LQL DGDODK VLVZD ODNL

Disarankan dalam menentukan waktu disesuaikan dengan jumlah peserta didik dan kartu yang digunakan agar seluruh peserta didik dapat terlibat langsung dalam proses

Pengopersian aplikasi dimulai dengan menampilkan halaman depan, selanjutnya tampilan menu utama yang akan menentukan apakah selanjutnya akan menuju bagian Update lokasi,

Dengan menggunakan program MatLab, tahapan proses yang dilakukan di dalam OFDM, mulai dari bagian transmitter sampai pada bagian receiver dapat disimulasikan dengan baik

Proses menemukan berbagai representasi lewat peristiwa fisika juga membuat mental berpikir siswa berkembang, khususnya pada berpikir kritis.Penelitian tentang

Wawancara khusus terhadap anak yang berhadapan dengan hukum dilakukan di ruangan khusus unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polda Jawa Barat dan dilakukan oleh anggota

4 1–7 Likert SEM Pozitív attitűd, pozitív befolyás a FF vásárlási szándékra (Positive attitude, positive effect on FF purchase intention) Megjegyzés (Notes) : FF

Pertama : Mengukuhkan Susunan Pengurus Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Cabang Kwartir Cabang 0314 Gerakan Pramuka Kota Payakumbuh masa