• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU BLOK PEGANGAN MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU BLOK PEGANGAN MAHASISWA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

KELUHAN BERKAITAN DENGAN

SISTEM DIGESTI

BUKU BLOK PEGANGAN MAHASISWA

DIISUSUN OLEH:

TIM BLOK

EDITOR

dr. RAHMIATI, M.Kes, Sp.MK

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

MENGACU PADA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)

MEDICAL EDUCATION UNIT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

(2)

MENGACU PADA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL

INDONESIA (KKNI)

BUKU BLOK

KELUHAN BERKAITAN DENGAN

SISTEM DIGESTI

PEGANGAN MAHASISWA

DISUSUN OLEH

TIM BLOK

EDITOR

dr. Rahmiati, M.Kes, Sp.MK

MEDICAL EDUCATION UNIT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan YME, karena berkat rahmat-Nya buku Blok Keluhan Berkaitan dengan Sistem Digesti dapat diselesaikan.

Buku blok ini dibuat untuk memudahkan mahasiswa dan dosen/tutor Program Studi Pendidikan Dokter untuk berpikir secara ilmiah, sistematis, kritis dan menunjang kemampuan medis. Buku blok ini disusun untuk menjamin terlaksananya proses pembelajaran dan evaluasi yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Buku ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi institusi pendidikan, dosen yang berperan sebagai pengajar, tutor, dan instruktur, serta bagi mahasiswa sebagai pengguna dan staf administrasi akademik yang akan menyiapkan hal-hal yang diperlukan guna kelancaran kegiatan belajar mengajar.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama tim blok, tim kontributor, tim MEU dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya buku blok ini. Tim blok menyadari adanya keterbatasan literatur dan sumber informasi terkait kajian dalam skenario serta overview materi. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan buku blok ini.

Semoga buku blok ini dapat dipergunakan dan bermanfaat.

Banjarmasin, Januari 2020 Editor

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BLOK KELUHAN BERKAITAN DENGAN SISTEM DIGESTI ... 1

1. PENDAHULUAN ... 1

2. TUJUAN BLOK ... 1

3. TOPIK YANG RELEVAN ... 3

4. POHON TOPIK ... 6 5. METODE PEMBELAJARAN ... 6 6. SISTEM PENILAIAN ... 11 7. TIM BLOK ... 14 8. KONTRIBUTOR BLOK ... 14 9. NARASUMBER ... 15 10. TATA TERTIB ... 18 11. REFERENSI ... 20

12. JADWAL KEGIATAN MINGGUAN ... 21

13. EVALUASI BLOK ... 24

14. SKENARIO TUTORIAL ... 25

Skenario 1 – ANAKKU BERAK DARAH ... 25

Skenario 2 – MAAGKU PERIH… ... 25

Skenario 3 – KENCING ANAK SAYA KOK SEPERTI THE, DOK? ... 26

(5)

BLOK

KELUHAN BERKAITAN DENGAN SISTEM DIGESTI

1. PENDAHULUAN

Blok Keluhan Berkaitan dengan Sistem Digesti (MKK416, 6 SKS) dilaksanakan pada Fase II Semester IV yang diselesaikan dalam waktu 6 minggu, dengan 5 minggu masa aktif dan 1 minggu ujian. Pada blok ini mahasiswa akan belajar tentang keluhan yang berkaitan dengan penyakit saluran pencernaan pada anak maupun dewasa. Mahasiswa akan mempelajari etiologi, epidemiologi, patofisiologi, proses penegakkan diagnosis, penatalaksanaan, dan pencegahan penyakit saluran pencernaan. Penyakit yang dipelajari pada blok ini terutama merupakan penyakit yang banyak ditemukan pada lahan basah. Disiplin ilmu yang terlibat meliputi Mikobiologi, Parasitologi, Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Farmakologi, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Radiologi, Bedah, THT-KL, Ilmu Kedokteran Kehakiman (Forensik), Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Gizi.

Mahasiswa juga akan mempelajari perilaku profesional yang terkait dengan topik di atas. Oleh karena itu, blok ini akan menggunakan strategi pembelajaran berupa metode kuliah, temu pakar, praktikum, tutorial, study skill dan belajar mandiri.

2. TUJUAN BLOK

Pada akhir blok, mahasiswa Kedokteran diharapkan:

1. Mampu berkomunikasi dengan rekan sejawat, paramedis, apoteker, pasien serta anggota keluarganya mengenai keluhan yang berhubungan dengan sistem digesti. 2. Mampu melakukan prosedur klinik dan laboratorium sistem digesti.

3. Mampu menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan tingkat pelayanan kesehatan primer:

3.1. Menjelaskan definisi, etiologi, epidemiologi, patogenesis, gejala dan tanda, faktor-faktor terkait, dasar-dasar diagnosis, terapi, komplikasi dan prognosis dari keluhan dan penyakit sistem digesti yang banyak ditemukan pada lahan basah, yaitu: penyakit dengan keluhan diare (amubiasis, giardiasis, shigellosis dan kolera), demam tifoid, kecacingan (Fasciolopsis buski, Ascaris lumbricoides,

(6)

3.2. Menjelaskan definisi, etiologi, epidemiologi, patogenesis, gejala dan tanda, faktor-faktor terkait, dasar-dasar diagnosis, terapi, komplikasi dan prognosis dari keluhan dan penyakit sistem digesti berupa:

a. Gangguan pada esofagus. b. Gangguan pada gastroduodenal.

c. Gangguan pada hepatobiler dan pankreas. d. Gangguan pada usus halus dan usus besar.

3.3. Menggali riwayat penyakit sekarang, riwayat keluarga, atau riwayat kesehatan masa lalu yang berhubungan dengan sistem digesti serta menyimpulkan kembali masalah pasien, kekhawatiran, maupun harapannya (skills lab).

3.4. Menjelaskan dengan benar, jelas, lengkap, dan jujur tentang tujuan, keperluan, manfaat, risiko prosedur diagnostik dan tindakan medis (terapi, operasi, rujukan) yang berkaitan dengan keluhan sistem digesti sebelum dikerjakan.

3.5. Melakukan pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan keluhan sistem digesti dengan cara yang seminimal mungkin menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada pasien simulasi, dan membuat rekam medis dengan jelas dan benar (skills lab).

3.6. Menentukan dan menginterpretasi pemeriksaan laboratorium dasar dan penunjang yang berkaitan dengan keluhan sistem digesti.

3.7. Memperlakukan pasien simulasi sebagai mitra sejajar dan meminta persetujuannya dalam memutuskan suatu terapi dan tindakan dalam mengatasi keluhan sistem digesti (skills lab).

3.8. Menjelaskan penatalaksanaan masalah kesehatan/penyakit yang berkaitan dengan sistem digesti beserta rasional pemilihan penatalaksanaan tersebut. 3.9. Menulis resep obat untuk masalah kesehatan/penyakit yang berkaitan dengan

keluhan sistem digesti secara rasional, jelas, lengkap, dan dapat dibaca; serta menetapkan dosis, bentuk sediaan, cara dan waktu pemberian, sesuai kondisi pasien.

3.10. Melakukan tindakan terapeutik serta tindakan preventif yang berkaitan dengan masalah/penyakit sistem digesti sesuai dengan kewenangannya.

3.11. Menjelaskan strategi pencegahan primer, sekunder dan tertier yang berkaitan dengan masalah/penyakit sistem digesti.

(7)

3.12. Mampu mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat.

4. Menjelaskan sebab kematian, gejala, tanda dan pemeriksaan penunjang pada kematian akibat penyakit digesti termasuk trauma abdomen dan aspek medikolegal yang berkaitan dengannya.

5. Menjelaskan etika dan hukum perundang-undangan hubungan pasien-dokter dan apoteker.

6. Menerapkan evidence-based medicine dalam penatalaksanaan penyakit-penyakit sstem digesti.

7. Mawas diri dan mampu mengembangkan diri.

8. Penerapan Evidence Based Medicine dalam penatalaksanaan penyakit-penyakit sistem digesti:

8.1. Memahami dan melakukan penelusuran, pelacakan sumber-sumber informasi secara efisien (critical appraisal).

8.2. Mampu melaporkan hasil penelusuran, pelacakan sumber-sumber informasi tersebut di atas.

8.3. Menerapkan hasil penelusuran sumber informasi secara Evidence Based Medicine dalam penatalaksanaan kasus-kasus penyakit sistem digesti.

9. Mampu menjelaskan proses dan prosedur otopsi dan menuliskannya dalam bentuk

visum et repertum.

3. TOPIK YANG RELEVAN 1. Mikrobiologi

- Enterobacteriaceae, Salmonella, Shigella dan Vibrionaceae - Candida, Campylobacter dan Helycobacter

- Bakteri penyebab keracunan makanan - Virus Hepatitis

- Rotavirus dan virus penyebab diare lainnya 2. Parasitologi

- Protozoa usus - Nematoda usus - Cestoda usus - Trematoda usus

(8)

3. Patologi Klinik (PK)

- Patofisiologi dengan kelainan pemeriksaan laboratorium penyakit hati dan saluran empedu

- Patofisiologi penyakit saluran cerna dan parameter pemeriksaannya - Parameter pemeriksaan dan menghubungkan hasil pemeriksaan 4. Patologi Anatomi (PA)

- Patologi gangguan pada rongga mulut

- Patologi gangguan pada saluran cerna bagian atas (esofagus, lambung peritoneum, usus halus)

- Patologi gangguan pada saluran cerna bagian bawah (appendik, colon, rectum) - Patologi gangguan kelenjar pencernaan (hati, kandung empedu dan pancreas) 5. Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM)

- Pengertian, ruang lingkup dan peranan kesehatan lingkungan (khusus sanitasi makanan dan lingkungan)

- Efek pencemaran lingkungan (khusus air) dan pengendalian pencemaran lingkungan (air)

- Sanitasi pembuangan limbah cair, padat dan limbah manusia - Pengendalian dan pemberantasan vektor (khusus lalat) - Pengelolaan keracunan makanan

6. Farmakologi

- Farmakoterapi gangguan saluran cerna

- Terapi defisiensi vitamin dan mineral (vitamin A, B, C, D, E, K, kalsium, fosfor, magnesium, kalium, natrium, klorida, sulfur, fluor, seng, selenium, yodium, kromium, mangan, dan molibdenum)

- Farmakoterapi penyakit infeksi (anthelmintik dan amebisid) 7. Ilmu Gizi

- Nutrisi enteral dan parenteral

- Nutrisi pada gangguan saluran cerna 8. Ilmu Bedah

- Patofisiologi penyakit infeksi pada saluran cerna - Patofisiologi neoplasma pada saluran cerna - Patofisiologi kelainan bedah hepatobilier

(9)

- Invaginasi dan obstruksi usus pada neonatus dan anak - Kelainan kongenital (malformasi anorektal, atresia ani) - Trauma abdomen

9. Ilmu Kesehatan Anak (IKA)

- Gangguan perut pada bayi dan anak (muntah, konstipasi dan distensi abdominal) - Diare dan dehidrasi

- Worm (ankilosis, askariasis) - Jaundice pada bayi dan anak 10. Ilmu Penyakit Dalam (IPD)

- Gangguan penyakit pada mulut (aphthous, candidiasis) dan esofagus (reflux, GERD)

- Gangguan penyakit yang mengenai hepatobilier: hepatitis, sirosis, keganasan hepar, fatty liver

- Gangguan penyakit yang mengenai gastroduodenal (gastritis, dispepsia, ulkus peptik)

- Gangguan penyakit pada pankreas (pankreatitis akut dan kronis)

- Gangguan penyakit pada enteral (disentri, kolera, kolitis dan demam tifoid) 11. Ilmu Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan-Kepala Leher (THT-KL)

- Gangguan dan kelainan pada tenggorokan dan esofagus 12. Radiologi

- Pemeriksaan radiologis untuk kasus: gastritis, ulkus gastrik/duodenal

- Pemeriksaan radiologis untuk kasus: ileus obstruktif/paralitik, kolitis dan tumor kolon

13. Ilmu Kedokteran Kehakiman (IKK-Forensik) - Tata cara otopsi

(10)

4. POHON TOPIK

Gambar 1. Pohon topik Blok Keluhan Berkaitan dengan Sistem Digesti 5. METODE PEMBELAJARAN

1. Kuliah

Kuliah akan diberikan oleh masing-masing dosen yang berkompeten dengan waktu maksimal 3x50 menit/kali pertemuan. Kuliah merupakan pengantar dari materi-materi yang ada di dalam blok. Pada saat kuliah diharapkan terjadi komunikasi dan interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen. Dosen diharapkan menggunakan metode-metode perkuliahan efektif yang telah diperoleh pada waktu pelatihan, sehingga dosen tidak mendominasi kelas. Pendalaman materi akan diperoleh mahasiswa melalui tutorial dan belajar mandiri. Adapun materi kuliah yang akan diberikan meliputi:

1. Mikrobiologi

- Enterobacteriaceae, Salmonella, Shigella dan Vibrionaceae (2x50 menit) - Candida, Campylobacter dan Helycobacter (2x50 menit)

- Bakteri penyebab keracunan makanan (2x50 menit) - Virus Hepatitis (3 x 50 menit)

- Rotavirus dan virus penyebab diare lainnya (2x50 menit) 2. Parasitologi

- Protozoa usus (2x50 menit) - Nematoda usus (2x50 menit) - Cestoda usus (2x50 menit)

- Trematoda usus dan hepar (2x50 menit)

Gangguan SISTEM DIGESTI Gangguan kelenjar pencernaan Infeksi Kinetik Trauma Neoplasma Alergi Gangguan saluran pencernaan

(11)

3. Patologi Klinik (PK)

- Patofisiologi dengan kelainan pemeriksaan laboratorium penyakit hati dan saluran empedu (3x50 menit)

- Patofisiologi penyakit saluran cerna dan parameter pemeriksaannya (2x50 menit) - Parameter pemeriksaan dan menghubungkan hasil pemeriksaan (2x50 menit) 4. Patologi Anatomi (PA)

- Patologi gangguan pada rongga mulut (2x50 menit)

- Patologi gangguan pada saluran cerna bagian atas (esofagus, lambung peritoneum, usus halus) (2x50 menit)

- Patologi gangguan pada saluran cerna bagian bawah (appendik, colon, rectum) (2x50 menit)

- Patologi gangguan kelenjar pencernaan (hati, kandung empedu dan pancreas) (2x50 menit)

5. Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM)

- Pengertian, ruang lingkup dan peranan kesehatan lingkungan (khusus sanitasi makanan dan lingkungan) (2x50 menit)

- Efek pencemaran lingkungan (khusus air) dan pengendalian pencemaran lingkungan (air) (2x50 menit)

- Sanitasi pembuangan limbah cair, padat dan limbah manusia (2x50 menit) - Pengendalian dan pemberantasan vektor (khusus lalat) (2x50 menit) - Pengelolaan keracunan makanan (2x50 menit)

6. Farmakologi

- Farmakoterapi gangguan saluran cerna (2x50 menit)

- Terapi defisiensi vitamin dan mineral (vitamin A, B, C, D, E, K, kalsium, fosfor, magnesium, kalium, natrium, klorida, sulfur, fluor, seng, selenium, yodium, kromium, mangan, dan molibdenum) (2x50 menit)

- Farmakoterapi penyakit infeksi (anthelmintik dan amebisid) (2x50 menit) 7. Ilmu Gizi

- Nutrisi enteral dan parenteral (2x50 menit)

- Nutrisi pada gangguan saluran cerna (2x50 menit) 8. Ilmu Bedah

(12)

- Ulkus peptik, perforasi usus dan peritonitis (2x50 menit) - Patofisiologi neoplasma pada saluran cerna (2x50 menit) - Patofisiologi kelainan bedah hepatobilier (2x50 menit)

- Invaginasi dan obstruksi usus pada neonatus dan anak (2x50 menit) - Kelainan kongenital (malformasi anorektal, atresia ani) (2x50 menit) - Trauma abdomen (2x50 menit)

9. Ilmu Kesehatan Anak (IKA)

- Gangguan perut pada bayi dan anak (muntah, konstipasi dan distensi abdominal) (2x50 menit)

- Diare dan dehidrasi (2x50 menit)

- Worm (ankilosis, askariasis) (2x50 menit) - Jaundice pada bayi dan anak (2x50 menit) 10. Ilmu Penyakit Dalam (IPD)

- Gangguan penyakit pada mulut (aphthous, candidiasis) dan esofagus (reflux, GERD) (2x50 menit)

- Gangguan penyakit yang mengenai hepatobilier: hepatitis, sirosis, keganasan hepar, fatty liver (2x50 menit)

- Gangguan penyakit yang mengenai gastroduodenal (gastritis, dispepsia, ulkus peptik) (2x50 menit)

- Gangguan penyakit pada pancreas (pankreatitis akut dan kronis (2x50 menit) - Gangguan penyakit pada enteral (disentri, kolera, kolitis dan demam tifoid) (2x50

menit)

11. Ilmu Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan-Kepala Leher (THT-KL) - Gangguan dan kelainan pada tenggorokan dan esofagus (2x50 menit) 12. Radiologi

- Pemeriksaan radiologis untuk kasus: gastritis, ulcus gastric/duodenal (2x50 menit)

- Pemeriksaan radiologis untuk kasus: ileus obstruktif/paralitik, colitis dan tumor colon (2x50 menit)

13. Ilmu Kedokteran Kehakiman (IKK-Forensik) - Tata cara otopsi (2x50 menit)

(13)

2. Praktikum

Kegiatan praktikum pada blok ini bertujuan untuk: (1) memperkuat teori yang diberikan, dan/atau (2) melatih keterampilan untuk pemeriksaan parameter-parameter yang terkait dengan keluhan pada sistem digesti. Praktikum akan dilangsungkan di laboratorium terkait dengan waktu maksimal 3x50 menit/kali praktikum melalui praktik langsung maupun hanya demonstrasi. Materi praktikum yang harus diikuti mahasiswa meliputi:

1. Mikrobiologi (3x3x50 menit) dengan topik: - Isolasi dan identifikasi Enterobacteriaceae

- Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab keracunan makanan - Pengujian bakteri makanan dan minuman dengan MPN 2. Parasitologi (3x3x50 menit) dengan topik:

- Protozoa usus

- Nematoda usus dan cestoda usus - Trematoda usus dan trematoda hepar 3. Patologi Klinik (1x3x50 menit) dengan topik:

- SGOT, SGPT, bilirubin

4. Patologi Anatomi (2x3x50 menit) dengan topik:

- Patologi gangguan pada rongga mulut, saluran cerna bagian atas - Patologi gangguan pada saluran cerna bagian bawah dan hepatobilier 3. Tutorial Belajar Berdasarkan Masalah (BBM)

Tutorial ditujukan untuk melatih mahasiswa menganalisis permasalahan dan membahas permasalahan tersebut (critical thinking, problem solving, dan reflective

thinking) berdasarkan teori-teori yang dapat diperoleh dari kuliah, buku teks, dan

jurnal-jurnal ilmiah. Pada blok ini akan dilakukan tutorial setiap minggu untuk membahas satu skenario/minggu yang merupakan kelainan pada sistem digesti dengan kompetensi SKDI 3A, 3B, dan 4A. Mahasiswa akan dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan 1 orang tutor/kelompok. Satu skenario akan didiskusikan dalam 2 kali tutorial/minggu. Metode yang digunakan dalam tutorial adalah seven jumps yaitu tutorial pertama untuk langkah 1-5 dan tutorial kedua untuk langkah ke-7. Di antara tutorial 1 dengan 2 ada jeda waktu yang digunakan mahasiswa untuk belajar mandiri mencari penjelasan terkait sasaran belajar yang telah ditetapkan pada tutorial pertama.

(14)

Pada kegiatan tutorial, mahasiswa juga akan melaksanakan beberapa hal, yaitu: a. Membuat pertanyaan tertulis

Setiap kelompok turorial diharapkan membuat pertanyaan tertulis yang merupakan masalah yang belum terjawab secara tuntas selama proses tutorial sehingga memerlukan penjelasan lebih lanjut dari pakar. Pertanyaan tertulis ini wajib diserahkan oleh mahasiswa kepada MEU atau melalui email/WhatsApp koordinator blok, dr. Rahmiati, M.Kes, Sp.MK, email: dr.rahmiati@ulm.ac.id/085249483952, setiap akhir diskusi (tutorial ke-2) dan akan didiskusikan bersama pakar pada temu pakar (diskusi pleno) di minggu ke-6.

b. Post test tutorial

Post test akan dilaksanakan dua kali pada kasus yang terpilih setelah tutorial ke-2.

Nilai post test akan dimasukan sebagai bagian nilai tutorial. c. Laporan tutorial

Setiap kelompok tutorial wajib membuat laporan tutorial setiap selesai tutorial ke-2 untuk setiap skenario dalam bentuk file pdf. Pengumpulan laporan dikoordinasi oleh koordinator mahasiswa Blok Keluhan Berkaitan dengan Sistem Digesti. File laporan tutorial setiap kelompok dalam bentuk pdf dikumpulkan dan disatukan dalam satu file/folder zip/rar kemudian dikirimkan ke email koordinator blok (dr.rahmiati@ulm.ac.id) selambatnya 2 (dua) hari sebelum tutorial skenario berikutnya. Nilai makalah/laporan tutorial setiap kelompok dimasukan sebagai bagian dari nilai tutorial.

4. Temu Pakar

Temu pakar atau kuliah pakar wajib dihadiri oleh semua mahasiswa. Pelaksanaan temu pakar dijadwalkan pada minggu ke-6 sebelum ujian blok selama 2x50 menit. Kuliah pakar akan diisi oleh pakar bidang terkait yang menerima pertanyaan dari tutorial yang belum terjawab. Pada kegiatan ini, perwakilan mahasiswa akan mempresentasikan makalahnya di depan kelas besar yang menghadirkan dosen pakar sebagai panelis. Kelompok yang presentasi dipilih secara acak dari skenario yang ada pada blok ini. Sebelum kuliah pakar, setiap kelompok tutorial diwajibkan membuat powerpoint (1 skenario per kelompok) untuk dikumpulkan selambatnya 2 hari sebelum kuliah pakar. Pemilihan skenario per kelompok akan ditentukan kemudian oleh koordinator blok. Pada temu pakar

(15)

mahasiswa diwajibkan memberi tanggapan dan pertanyaan terkait materi yang dipersentasikan. Dosen yang hadir juga berhak memberikan tanggapan dan pertanyaan kepada mahasiswa penyaji serta memberikan masukan atau jawaban terhadap permasalahan yang belum tuntas. Nilai presentasi merupakan bagian dari komponen nilai tutorial.

5. Study Skill

Materi study skill yang diberikan pada blok ini adalah penulisan resep rasional. Materi ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mampu menulis resep yang rasional terkait dengan penyakit atau gangguan sistem digesti. Adapun resep yang akan dibuat adalah berdasarkan kasus yang mahasiswa pelajari pada skenario yang merupakan pemicu untuk kegiatan tutorial. Study skills ini akan dilaksanakan di akhir minggu ke-6 sebelum mahasiswa mengikui ujian blok. Dasar-dasar penulisan resep telah diberikan di awal fase II (Blok Patomekanisme Penyakit dan Gangguan terkait Sistem Endokrin).

6. Belajar Mandiri

Strategi belajar penting lainnya yang digunakan pada blok ini adalah belajar mandiri. Tujuan dari belajar mandiri adalah memperdalam materi yang diberikan pada saat perkuliahan, mencari penjelasan untuk menjawab sasaran belajar yang ditetapkan pada saat tutorial, mempelajari materi-materi yang tidak diberikan pada saat perkuliahan namun terkait dengan tujuan blok serta mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Untuk belajar mandiri disediakan waktu 50-150 menit per kegiatan dan harus benar-benar digunakan oleh mahasiswa. Belajar mandiri dapat dilakukan di perpustakaan, di ruang internet, di rumah dan tempat lain baik secara perorangan maupun kelompok.

6. SISTEM PENILAIAN a. Bentuk ujian

Ujian teori dalam bentuk computer-based test (CBT) sedangkan praktek laboratorium dalam bentuk ujian praktikum. Apabila ada masalah, maka ujian blok dapat dilaksanakan pada hari Sabtu. Pada tahun ini, ujian blok CBT akan dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Maret 2020 dan remedial pada hari Sabtu, 14 Maret 2020.

(16)

b. Bentuk soal

Soal ujian teori dibuat dengan tipe Multiple Choice Question (MCQ). Soal dibuat berdasarkan cetak biru yang telah ditetapkan dengan mengacu pada standar pembuatan soal. Jumlah soal maksimal 150 butir dan dikerjakan dalam 150 menit. c. Penilaian

1. Formatif Prasyarat ujian:

- Kehadiran di perkuliahan : 80% (minimal) - Kehadiran di tutorial dan temu pakar : 100%

- Kehadiran di praktikum/study skill : 100%

- Keaktifan di tutorial dan temu pakar : sufficient (berbasis checklist) - Etika pada perkuliahan : sufficient (berbasis checklist) - Etika pada tutorial dan temu pakar : sufficient (berbasis checklist) - Etika pada praktikum/study skill : sufficient (berbasis checklist) 2. Sumatif

- Ujian blok CBT berupa soal MCQ (vignette dan nonvignette, pilihan ganda dengan satu jawaban benar): 60% (nilai batas lulus/NBL = 65)

- Tutorial + makalah + post test + temu pakar (nilai rerata): 20% - Praktikum: 15%

- Mandiri dan study skill: 5% 3. Standar Penilaian

Standar penilaian menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP)/criterion

evaluation-reference dengan nilai patokan berdasarkan aturan institusi.

Tabel 1. Standar penilaian yang digunakan pada Blok Keluhan Berkaitan dengan Sistem Digesti

Skor Nilai Bobot

80-100 A 4 77- <80 A- 3,75 75- <77 B+ 3,5 70-<75 B 3 60- <70 B- 2,75 65- <67 C+ 2,5 60- <65 C 2 50- <60 D+ 1,5 40- <50 D 1 00-<40 E 0

(17)

d. Remediasi

Jika nilai ujian blok CBT mahasiswa berada di bawah NBL, maka dilakukan satu kali remediasi pada akhir blok dengan ketentuan sebagai berikut:

- Remedial ujian blok hanya ditujukan bagi mahasiswa yang mendapat nilai di bawah ketentuan blok dan secara administratif tidak ada pelanggaran (kehadiran, etika)

- Nilai maksimal remedial ujian tulis blok adalah 65.

- Apabila setelah dilakukan remediasi namun nilai yang diperoleh masih berada di bawah NBL, maka nilai yang diambil adalah nilai yang tertinggi.

- Apabila mahasiswa tidak mengikuti ujian karena alasan sakit, musibah keluarga, atau tugas negara, berhak mengikuti ujian tulis blok susulan pada hari lain.

e. Cetak Biru Soal Ujian

Tabel 2. Cetak biru soal ujian Computer-Based Test (CBT) Blok Keluhan Berkaitan dengan Sistem Digesti

Learning Objective Departemen/Divisi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Mampu menjelaskan prinsip-prinsip ilmu biomedis yang berkaitan dengan etiologi, patofisiologi, gejala, tanda, dasar diagnosis dan komplikasi masalah-masalah

penyakit/kelainan digesti

10 8 5 5 5 6 4 2

Menjelaskan dengan benar, jelas, lengkap, dan jujur tentang tujuan, keperluan, manfaat, risiko prosedur diagnostik serta mampu merangkum dan menganalisis hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang dalam rangka penegakan diagnosis penyakit/ kelainan digesti

5 2 5 5 4 6 6 8

Mampu menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan dalam penanganan pasien atau tindakan medis (terapi, operasi, rujukan) serta memilih intervensi berdasarkan pertimbangan farmakologi dan gizi

5 8 6 10 10 2

Mampu menulis resep secara rasional, jelas, lengkap, dan dapat dibaca; serta menetapkan dosis, bentuk sediaan, cara dan waktu pemberian, sesuai kondisi pasien.terkait dengan pengobatan

(18)

pada kasus gangguan digesti Mampu memahami pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat. terkait program nasional dalam pencegahan penyakit diare serta menjelaskan strategi pencegahan primer, sekunder dan tertier yang berkaitan dengan

masalah/penyakit sistem digesti

12

Mampu menjelaskan proses dan prosedur otopsi dan pembuatan

visum et repertum

6

TOTAL =150 15 10 10 10 10 12 8 15 22 20 4 8 6

Keterangan:

1 = Mikrobiologi 8 = Ilmu Kesehatan Anak

2 = Parasitologi 9 = Bedah

3 = Farmakologi 10 = Ilmu Penyakit Dalam

4 = Patologi Klinik 11 = THT

5 = Patologi Anatomi 12 = Radiologi

6= IKM 13 = Ilmu Kedokteran Kehakiman

7= Gizi

7. TIM BLOK

Koordinator : dr. Rahmiati, M.Kes, Sp.MK Anggota : 1. Lisda Hayatie, S.Ked, M.Kes

2. Dr. dr. Ika Kustiyah Oktaviyanti, M.Kes, Sp.PA 8. KONTRIBUTOR BLOK

- Divisi Mikrobiologi : Dra. Lia Yulia Budiarti, M.Kes - Divisi Parasitologi : Dr. drh. Erida Widyamala, M.Kes - Departemen Patologi Klinik : dr. Azma Rosida, Sp.PK

- Departemen Patologi Anatomi : Dr. dr. Ika Kustiyah O, M.Kes, Sp.PA - Departemen Farmakologi : dr. Agung Biworo, M.Kes

- Departemen IKM : dr. Farida Heriyani, MPH

- Departemen Bedah : Dr. dr. Agung Ari Wibowo Sp.B(K) - Departemen Ilmu kesehatan Anak : Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A(K) - Departemen Ilmu Penyakit Dalam : dr. Nani Zaitun, Sp.PD - Departemen Radiologi : dr. Mashuri, M.Kes, Sp.Rad

- Departemen THT : dr. Nur Qamariah, M.Kes., Sp.THT-KL - Departemen Forensik : dr. Mursad Abdi, Sp.F

(19)

9. NARA SUMBER

Narasumber yang akan memberikan kuliah pada blok ini disajikan pada tabel 3. Tabel 3. Daftar nama dosen pemberi materi kuliah Blok Keluhan Berkaitan dengan

Sistem Digesti

No Departemen/

Divisi Materi Kuliah Dosen

Jumlah Soal

1 Parasitologi Protozoa usus dr. Istiana ,M.Kes 4

Nematoda usus Lisda Hayatie, S.Ked,

M.Kes 4

Cestoda usus Lisda Hayatie, S.Ked,

M.Kes 4

Trematoda usus dan hepar Dr. drh. Erida

Widyamala, M.Kes 4

2 Mikrobiologi Enterobacteriaceae,

Salmonella, Shigella dan Vibrionaceae

Dra. Lia Yulia

Budiarti, M.Kes 4

Candida, Campylobacter dan Helycobacter

Dra. Lia Yulia

Budiarti, M.Kes 4

Bakteri penyebab keracunan makanan

Dra. Lia Yulia

Budiarti, M.Kes 4

Virus Hepatitis dr. Rahmiati, M.Kes,

Sp MK 4

Rotavirus dan virus penyebab diare lainnya

dr. Rahmiati, M.Kes,

Sp MK 4

3 Patologi Anatomi

(PA)

Patologi gangguan pada rongga mulut dan kelenjar ludah

Dr. dr. Ika kustiyah,

M.Kes, Sp.PA 4

Patologi gangguan pada saluran cerna bagian atas (esofagus, lambung, peritoneum dan usus halus)

Dr. dr. Ika kustiyah, M.Kes, Sp.PA

4

Patologi gangguan pada saluran cerna bagian bawah (appendik, kolon, rektum dan anus)

Dr. dr. Ika kustiyah, M.Kes, Sp.PA

4 Patologi gangguan

kelenjar pencernaan (hati, kandung empedu dan pankreas) Dr. dr. Ika kustiyah, M.Kes, Sp.PA 4 4 Patologi Klinik (PK) Patofisiologi dengan kelainan pemeriksaan laboratorium penyakit hati dan saluran empedu

dr. Azma Rosida, Sp.PK

5 Patofisiologi penyakit

saluran cerna dan parameter pemeriksaannya

dr. Dewi Indah Noviana Pratiwi,

(20)

5 Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM)

Pengertian, ruang lingkup dan peranan kesehatan lingkungan (khusus sanitasi makanan dan lingkungan) dan Efek pencemaran lingkungan (khusus air) dan

pengendalian pencemaran lingkungan (air) dr. Farida Heriyani, MPH 4 Sanitasi pembuangan limbah cair, padat dan limbah manusia

dr. Farida Heriyani,

MPH 4

Pengendalian dan pemberantasan vektor (khusus lalat) serta pengelolaan keracunan makanan

dr. Farida Heriyani, MPH

4

6 Farmakologi Farmakoterapi gangguan

saluran cerna

dr. Alfi Yasmina, PhD

4 Terapi defisiensi Vitamin

& Mineral (Vitamin A, B, C, D, E, K, kalsium, fosfor, magnesium, kalium, natrium, klorida, sulfur, fluor, seng, selenium, yodium, kromium, mangan, dan molibdenum)

Dr. Isnaini, S.Si., M.Si., Apt.

4

Farmakoterapi Penyakit Infeksi (Anthelmintik dan amebisid)

dr. Agung Biworo,

M.Kes 4

7 Ilmu Gizi

(Gizi)

Nutrisi enteral dan parenteral

dr. Taufik Rahmadi,

Sp.GK 4

Nutrisi pada gangguan saluran cerna dr. Juhairina, Sp.GK 4 8 Ilmu Bedah (Bedah) Patofisiologi penyakit infeksi pada saluran cerna

Dr. dr. Agung Ari Wibowo Sp.B(K)

4 Ulkus peptik, perforasi

usus dan peritonitis

Dr. dr. Agung Ari

Wibowo Sp.B(K) 4

Patofisiologi Neoplasma Pada Saluran Cerna

Dr. dr. Agung Ari Wibowo Sp.B(K) 4 Patofisiologi Kelainan Bedah Hepatobilier Dr. dr. Agung Ari Wibowo Sp.B(K) 4

Invaginasi & Obstruksi usus pada neonatus dan anak Dr. dr. Hery Poerwosusanto, Sp.B(K) 4 Kelainan kongenital (malformasi anorektal, atresiani) Dr. dr. Hery Poerwosusanto, Sp.B(K) 4 9 Ilmu Kesehatan Anak (IKA)

Gangguan perut pada bayi dan anak (muntah,

konstipasi dan distensi

dr. Hasni Hasan Basri,

(21)

abdominal)

Diare dan dehidrasi dr. Meida E, Sp. A, M.

Kes 4

Worm Dr. dr. Edy Hartoyo,

Sp.A(K) 4

Jaundice pada bayi dan anak

dr. Hasni Hasan Basri,

Sp.A 4

10 Ilmu Penyakit

Dalam (IPD)

Gangguan penyakit pada mulut (aphthous,

kandidiasis) dan esofagus (reflux, GERD)

dr. Nani Zaitun, Sp.PD 4 Gangguan penyakit yang

mengenai hepatobilier: Hepatitis, sirosis, keganasan hepar, fatty liver

dr. H. A. Soefyani, Sp. PD, K-GEH,

FINASIM 4

Gangguan penyakit yang mengenai gastroduodenal (Gastritis, Dispepsia, ulkus peptik) dan kolitis

dr. H. A. Soefyani, Sp. PD, K-GEH,

FINASIM 4

Gangguan penyakit pada pancreas (pankreatitis akut dan kronis

dr. H. A. Soefyani, Sp. PD, K-GEH,

FINASIM 4

Gangguan penyakit pada enteral (Disentri basiler, amuba, kolera dan dan typoid fever) dr. Nani Zaitun, Sp.PD 4 11 Ilmu Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Kepala Leher (THT-KL)

Gangguan dan kelainan pada tenggorokan esofagus

dr. Nur Qamariah, M.Kes., Sp.THT

6

12 Radiologi Pemeriksaan radiologis

untuk kasus: gastritis, ulkus gastrik/duodenal

dr. Mashuri, M.Kes,

Sp.Rad 4

Pemeriksaan radiologis untuk kasus: ileus

obstruktif/paralitik, colitis dan tumor colon

dr. Mashuri, M.Kes, Sp.Rad 4 13 Ilmu Kedokteran Kehakiman (Forensik)

Teknik Otopsi dr. Mursad Abdi, Sp.F 4

Tata cara penulisan visum et repertum

dr. Nila Nirmalasari,

(22)

10. TATA TERTIB

1. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh proses kegiatan tutorial, temu pakar, study

skill, dan praktikum.

2. Kehadiran pada saat perkuliahan kelas besar minimal 80%.

3. Ketidakhadiran kegiatan tutorial, temu pakar, study skill, dan praktikum hanya diperkenankan apabila:

a. Sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan sakit dari dokter (surat sakit maksimal 3 hari, terhitung sejak hari pertama sakit).

b. Mendapat musibah kematian keluarga inti dengan surat keterangan dari orangtua/wali.

c. Mendapat tugas dari fakultas/universitas dengan surat keterangan dari Ketua Program Studi/Wakil Dekan/Dekan/Rektor.

4. Apabila tidak hadir pada kegiatan tutorial dan temu pakar dengan alasan yang tercantum pada poin (3) di atas, maka mahasiswa tidak wajib mengganti hari tutorial yang ditinggalkan, dan nilai tutorial pada hari tersebut tidak menjadi pembagi pada nilai akhir tutorial

5. Apabila tidak hadir pada kegiatan tutorial dan temu pakar dengan alasan selain yang tercantum pada poin (3) di atas, maka nilai tutorial pada hari tersebut adalah NOL (0) dan akan menjadi pembagi pada nilai akhir tutorial.

6. Apabila tidak hadir pada kegiatan study skill dan praktikum dengan alasan seperti yang tercantum pada poin (3), mahasiswa dapat mengganti waktu study skill atau praktikum sesuai dengan ketentuan administrasi yang telah ditetapkan oleh departemen/divisi terkait.

7. Bagi mahasiswa yang tidak hadir pada kegiatan study skill dan praktikum dengan alasan selain yang tercantum pada poin (3), maka mahasiswa tidak berhak mendapatkan penggantian waktu dan nilai praktikum yang ditinggalkan tersebut adalah NOL (0). Mahasiswa tidak berhak untuk mengikuti ujian praktikum blok di depatemen/divisi terkait.

8. Bagi mahasiswa yang melanggar ketentuan administratif dan etika tingkat berat, yaitu: perbuatan asusila, penyalahgunaan narkoba, pemalsuan surat keterangan sakit dari dokter; melakukan pelanggaran tingkat sedang antara lain pemalsuan tanda

(23)

tangan absensi, sebanyak 3 (tiga) kali, maka dinyatakan tidak lulus blok dan wajib mengulang pada tahun-tahun berikutnya

9. Bagi mahasiswa yang terbukti melakukan kecurangan pada saat ujian (menyontek, memberi tahu atau meminta jawaban ke teman, membuka segala jenis

handphone/smartphone/gadget, melakukan pengambilan foto pada soal ujian,

menyimpan lembar soal ujian), maka tidak boleh melanjutkan ujian dan nilai blok dinyatakan E (nol). Mahasiswa wajib mengulang blok pada tahun-tahun berikutnya. 10. Pada saat ujian, mahasiswa harus hadir 15 menit sebelum ujian CBT dilaksanakan sesuai jadual. Mahasiswa masuk ruang karantina 30 menit setelah CBT untuk mengisi kuisioner.

11. Bagi mahasiswa yang datang terlambat lebih dari 10 menit setelah ujian dimulai (login), maka tidak diperkenankan mengikuti ujian.

12. Remedial ujian CBT hanya ditujukan bagi mahasiswa yang mendapat nilai di bawah ketentuan blok dan secara administratif tidak ada pelanggaran (kehadiran dan etika).

(24)

11. REFERENSI

1. Murray, P.R. Rosenthal, K.S. Pfaller MA. Medical Microbiology. 3rd ed. Philadelphia, PA: Elsevier Inc.; 2016.

2. Tille PM. Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. 14th ed. St. Louis, Missouri: Elsevier Inc.; 2016.

3. Carrol, K.C. Butel, J.S. Morse, S.A. Meitzner, T. Miller S. Jawetz Melnick & Adelbergs Medical Microbiology. 27th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2017.

4. Soedarto. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi Kedua. Jakarta: Sagung Seto; 2017.

5. Bennett, J.E. Dolin, R. Blaser MJ. Mandell, Douglas, And Bennett’s Principles and Practice of Infectious Diseases. Philadelphia, PA: Elsevier Inc.; 2017.

6. Bennett, J.E. Dolin, R. Blaser MJ. Mandell, Douglas, and Bennett’s Principles and Practice of Infectious Diseases: 2-Volume Set. 8th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Inc.; 2015.

7. Inns, S. Emmanuel A. Lecture Notes: Gastroenterology and Hepatology. 2nd ed.

Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Ltd; 2017.

8. Jameson, J.L. Fauci, A.S. Kasper, D.L. Hauser, S.L. Longo, D.L. Loscalzo J. Harrison’s

Principles of Internal Medicine, Twentieth Edition (Vol.1 & Vol.2). 20th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2018.

9. Farrar, J. Hotez, P.J. Junghanss, T. Kang, G. Lalloo, D. White NJ. Manson’s Tropical Diseases. 23rd ed. Philadelphia, PA: Elsevier Inc.; 2014.

10. Sulaiman A. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Jakarta: Sagung Seto; 2012.

11. Marcdante, K. Kliegman R. Nelson Essentials of Pediatrics. 8th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Inc.; 2018.

12. McPherson, R.A. Pincus MR. Henry’s Clinical Diagnosis and Management by

Laboratory Methods. 23rd ed. St. Louis, Missouri: Elsevier Inc.; 2017.

13. Kumar, V. Abbas, A.K. Aster JC. Robbins Basic Pathology. 10th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Inc.; 2018.

14. Kumar, V. Abbas, A.K. Aster JC. Robbins & Cotran Pathologic Basis of Disease (Robbins Pathology). 9th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Inc.; 2015.

15. Klatt EC. Robbins and Cotran Atlas of Pathology (Robbins Pathology). 3rd ed. Philadelphia, PA: Elsevier Inc.; 2015.

16. Bonita, R. Beaglehole, R. Kjellström T. Basic Epidemiology. 2nd ed. Geneva,

Switzerland: World Helath Organization; 2006.

17. Raczynski, J.M. DiClemente RJ. Handbook of Health Promotion and Disease Prevention

(The Springer Series in Behavioral Psychophysiology and Medicine). New York: Kluwer Academic/Plenum Publishers; 1999.

18. Katzung BG. Basic and Clinical Pharmacology. 14th ed. New York: McGraw-Hill

Education; 2018.

19. Schlenker, E. Gilbert JA. Williams’ Essentials of Nutrition and Diet Therapy. 11th ed. St. Louis, Missouri: Elsevier Inc.; 2014.

20. Chan, Y. Goddard J., editor. KJ Lee’s Essential Otolaryngology, Head and Neck Surgery.

11th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2016.

21. Herring W. Learning Radiology : Recognizing The Basics. 3rd ed. Philadelphia, PA: Elsevier Inc.; 2016.

22. Saukko, P. Knight B. Knight’s Forensic Pathology. 4th ed. New York: CRC Press; 2016.

23. Payne-James, J. Jones, R. Karch, S.B. Manlove J. Simpson’s Forensic Medicine. 13th ed.

(25)

12. JADWAL KEGIATAN BLOK KELUHAN BERKAITAN DENGAN SISTEM DIGESTI

Minggu I (3 – 7 Februari 2020)

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

08.00-08.50 Kuliah Pengantar Blok Kuliah IKM Pengertian, ruang lingkup dan peranan kesehatan lingkungan, efek pencemaran lingkungan dan pengendalian pencemaran lingkungan (air) Kuliah Bedah Patofisiologi penyakit infeksi pada saluran cerna Kuliah IKA Diare dan dehidrasi Kuliah Mikrobiologi Virus Hepatitis 08.50-09.00 Kuliah Mikrobiologi Rotavirus dan virus penyebab diare lainnya 09.00-10.00 10.00-11.00 Kuliah PK Patofisiologi dan kelainan pemeriksaan laboratorium penyakit hati dan saluran empedu (1) Kuliah Parasitologi Protozoa usus Kuliah Mikrobiologi Enterobacteria-ceae, Salmonella, Shigella dan Vibrionaceae 11.00-11.30 Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Akademik Kuliah PK Kelainan pemeriksaan laboratorium penyakit hati 11.30-12.00 ISHOMA

12.00-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA

13.00-14.00 Kuliah THT-KL Gangguan dan kelainan pada tenggorokan dan esofagus Kuliah Farmakologi Farmakoterapi gangguan saluran cerna Praktikum Parasitologi Protozoa usus Praktikum Mikrobiologi Identifikasi Enterobacteria-ceae 14.00-15.00 Praktikum PK SGOT, SGPT, bilirubin 15.00-16.00 Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Akademik Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Akademik 16.00-17.00 Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Akademik Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Akademik Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Akademik Minggu II (10 – 14 Februari 2020)

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

08.00-08.30 Kuliah PA Patologi gangguan pada rongga mulut dan kelenjar ludah Kuliah Bedah Patofisiologi kelainan bedah hepatobilier Kuliah IKM Sanitasi pembuangan limbah cair, padat dan limbah

manusia 08.30-09.00 TUTORIAL I Skenario 1 TUTORIAL II Skenario 1 09.00-10.00 10.00-11.00 Kuliah Parasitologi Nematoda usus Kuliah Parasitologi Cestoda usus Kuliah IPD Penyakit pada gastroduodenal 11.00-11.30 11.30-12.00 ISHOMA

12.00-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA

13.00-14.00 Kuliah IPD Penyakit pada mulut dan esophagus, GERD SKILL LAB I (Pertemuan I) Praktikum Parasitologi Nematoda dan Cestoda usus SKILL LAB I (Pertemuan II) 14.00-15.00 Kuliah Bedah Ulkus peptik, perforasi usus dan peritonitis 15.00-16.00 16.00-17.00

(26)

Minggu III (17 – 21 Februari 2020)

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

08.00-08.30 Kuliah Bedah Kelainan kongenital (Malformasi anorektal, atresia ani) Kuliah Gizi Nutrisi enteral dan parenteral Kuliah IK Anak Gangguan perut pada bayi dan anak (muntah, konstipasi dan distensi abdominal) 08.30-09.00 TUTORIAL I Skenario 2 TUTORIAL II Skenario 2 09.00-10.00 10.00-11.00 Kuliah PA Patologi gangguan pada saluran cerna bagian atas Kuliah Mikrobiologi Candida, Campylobacter dan Helycobacter Kuliah IKM Pengendalian dan pemberantasan vektor (lalat) dan

pengelolaan keracunan makanan 11.00-11.30 11.30-12.00 ISHOMA

12.00-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA

13.00-14.00

Praktikum PA

Patologi rongga mulut & saluran cerna bagian atas SKILL LAB II (Pertemuan I) Praktikum Mikrobiologi Pengujian bakteri makanan dan minuman dengan MPN SKILL LAB II (Pertemuan II) 14.00-15.00 Kuliah IPD Penyakit pada enteral 15.00-16.00 16.00-17.00 Minggu IV (24 – 28 Februari 2020)

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

08.00-08.30 Kuliah Forensik

Tata cara otopsi

Kuliah Bedah Neoplasma pada sistem digesti Kuliah Mikrobiologi Bakteri penyebab keracunan makanan 08.30-09.00 TUTORIAL I (Skenario 3) TUTORIAL II (Skenario 30 09.00-10.00 10.00-11.00 Kuliah Parasitologi Trematoda usus dan hepar Kuliah PK Patofisiologi penyakit saluran cerna dan parameter pemeriksaan 11.00-11.30 Kuliah Farmakologi Terapi defisiensi vitamin dan mineral 11.30-12.00 ISHOMA

12.00-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA

13.00-14.00

Praktikum Parasitologi

Trematoda usus dan hepar

SKILL LAB III

(Pertemuan I)

Kuliah IK Anak

Jaundice pada bayi dan anak

SKILL LAB III

(Pertemuan II) 14.00-15.00 Praktikum Mikrobiologi Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab keracunan makanan 15.00-16.00 16.00-17.00

(27)

Minggu V (2 -6 Maret 2020)

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

08.00-08.30 Kuliah Farmakologi Anthelmintik & amebisid Kuliah IKA Worm Kuliah Radiologi Pemeriksaan radiologis untuk kasus: gastritis, ulcus gastrik/ duodenal 08.30-09.00 TUTORIAL I (Skenario 4) TUTORIAL II (Skenario 4) 09.00-10.00 10.00-11.00 Kuliah PK Parameter pemeriksaan dan menghubungkan hasil pemeriksaan Kuliah PA Patologi gangguan pada saluran cerna bagian bawah Kuliah PA Patologi gangguan kelenjar pencernaan 11.00-11.30 11.30-12.00 ISHOMA

12.00-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA

13.00-14.00 Kuliah IPD Penyakit pada hepatobilier SKILL LAB IV (Pertemuan I) Kuliah Gizi Nutrisi pada gangguan saluran cerna SKILL LAB IV (Pertemuan II) 14.00-15.00 Praktikum PA Patologi gangguan pada saluran cerna bagian bawah dan hepatobilier 15.00-16.00 16.00-17.00 Minggu VI (9 – 14 Maret 2020)

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

08.00-08.30 Kuliah IPD Gangguan penyakit pada pancreas Kuliah Forensik Penulisan visum et repertum UJIAN BLOK CBT Ujian Praktikum Parasitologi REMEDIAL UJIAN BLOK CBT 08.30-09.00 STUDY SKILL Penulian Resep 09.00-10.00 10.00-11.00 Kuliah Radiologi Pemeriksaan radiologis untuk kasus: ileus obstruktif/ paralitik, colitis dan tumor colon

TEMU PAKAR

11.00-11.30 11.30-12.00

ISHOMA

12.00-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA

13.00-14.00 Kuliah Bedah Trauma abdomen Kuliah Bedah Invaginasi dan obstruksi usus pada neonatus dan anak Ujian Praktikum Mikrobiologi 14.00-15.00 15.00-16.00 16.00-17.00

(28)

13. EVALUASI BLOK

Blok dinyatakan berhasil apabila memenuhi kriteria seperti pada tabel 4. Tabel 4. Indikator keberhasilan blok

INDIKATOR ALAT UKUR TARGET

Kehadiran mahasiswa DHMD Kuliah > 80%

Tutorial, study skill, dan praktikum: 100% Kehadiran tutor dan

instruktur

Daftar hadir dosen 100%

Tingkat kelulusan DPNA 100%

(29)

14. SKENARIO TUTORIAL Skenario 1

ANAKKU BERAK DARAH

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dibawa keluarganya ke Instalasi Gawat Darurat RS Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin dengan keluhan BAB cair sebanyak ±5 kali sejak tadi pagi dengan konsistensi cair, warna kekuningan, lendir (+), darah (+) warna merah segar, ampas (-) dan setiap BAB sekitar 1/4 gelas. Selain itu pasien juga mengeluh nyeri perut seperti melilit disertai mules, mual dan muntah 5 kali dengan isi seperti makanan yang dimakan dan cairan, setiap muntah sekitar ¼ gelas. Pasien juga mengeluhkan demam, lemas, dan pusing seperti berputar. Saat ini pasien merasa haus, selalu ingin minum, dan kencingnya mulai berkurang. Pasien mempunyai kebiasaan berenang di sungai kecil dekat rumah yang juga menjadi sumber air penduduk yang tinggal di sekitarnya. Sebagian penduduk di sekitar sungai tersebut juga masih BAB dan membuang sampah di sungai.

Skenario 2

MAAGKU PERIH...

Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke Puskesmas Cempaka dengan keluhan nyeri pada ulu hati seperti tertusuk-tusuk sejak 2 hari yang lalu. Keluhan dirasakan bertambah berat dan disertai rasa terbakar terutama sesaat setelah makan. Pasien menyangkal sering terbangun di malam hari karena nyerinya. Sebelumnya pasien sering mengeluhkan rasa penuh di perut, merasa cepat kenyang, dan mengeluhkan napasnya berbau. Pasien telah minum obat sakit maag namun tidak membaik. Pasien mengatakan sering menkonsumsi obat pereda nyeri ketika nyeri lutut dan sakit gigi. Pasien mengakui pernah BAB berwarna hitam juga beberapa kali sebelumnya BAB cair setelah mengonsumsi makanan berlemak. Pasien tampak lemas dan pucat. Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis.

(30)

Skenario 3

KENCING ANAK SAYA KOK SEPERTI TEH, DOK?

Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dibawa ibunya ke dokter praktik umum karena mengeluhkan kencingnya berubah warna menjadi seperti teh pekat sejak 1 hari yang lalu. Satu minggu sebelumnya, pasien demam kemudian diikuti mata kuning yang kemudian menyebar ke badan. Demam yang dirasakan tidak tinggi, sekitar 37,5°C. Pasien juga mengeluhkan mual dan tidak nafsu makan. Pasien merasakan nyeri pada perut kanan atas. Pasien mengeluh gatal-gatal sejak mulai muncul kuning pada tubuhnya. Pasien belum BAB sejak 2 hari yang lalu, terakhir BAB berwarna kuning konsistensi lunak dan tidak ada lendir atau darah. Ibu pasien menyampaikan bahwa anaknya belum pernah diimunisai selain imunisasi wajib yang tercantum di KMS. Dokter menyarankan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui penyakit pasien.

Pasien sering mengonsumsi jajanan yang dijajakan di depan sekolahnya. Pada saat ini dilaporkan beberapa murid dari sekolah tersebut juga mengeluhkan gejala yang sama dan sebagian dirawat di rumah sakit. Pemerintah setempat menetapkan status wabah dan melakukan investigasi lebih lanjut.

Skenario 4

PERUT SAYA SANGAT SAKIT ...!

Seorang laki-laki usia 67 tahun datang ke IGD RSUD Ulin dengan keluhan sakit pada seluruh bagian perut. Nyeri mulai disakan 7 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri seperti ditusuk-tusuk, terus-menerus, dan semakin sakit apabila bergerak, perut terasa kaku pada saat sakit. Pada awalnya nyeri dirasakan pada ulu hati kemudian menjalar ke semua bagian perut. Tiga hari sebelumnya pasien mengalami demam tinggi sejak 3 hari yang lalu, demam dirasakan terus menerus. Pasien juga mengeluh perut kembung dan terasa penuh, mual dan muntah apabila diisi makanan, tidak BAB sejak 2 hari yang lalu, begitu juga dengan buang angin. BAK sedikit. Pasien mengaku sering mengonsumsi obat-obatan bebas dan jamu bila asam uratnya kambuh.

Gambar

Gambar 1. Pohon topik Blok Keluhan Berkaitan dengan Sistem Digesti  5.  METODE PEMBELAJARAN
Tabel 1. Standar penilaian yang digunakan pada Blok Keluhan Berkaitan      dengan Sistem Digesti
Tabel 2. Cetak biru soal ujian Computer-Based Test (CBT) Blok Keluhan Berkaitan  dengan Sistem Digesti
Tabel 3. Daftar nama dosen pemberi materi kuliah Blok Keluhan Berkaitan dengan           Sistem Digesti
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian tentang bagaimana karakteristik hardware, Network dan Brainware pada interoperabilitas peralatan komunikasi elektronika Lantamal V dalam mendukung

Judul yang penulis ajukan adalah analisis kadar flavonoid dan alkaloid mixing minuman herbal daun sirsak (Annona muricata l.) dan kunyit putih (Curcuma zedoaria rosc.)

Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa jumlah data pengujian untuk pasien yang diduga menderita diabetes 211 dimana 138 pasien (true-positive/TP) terdeteksi dengan benar menderita

7. Tarif Premi yang diatur dalam surat edaran ini adalah tarif premi untuk jaminan Asuransi Gempa Bumi yang berlaku untuk 12 bulan... KETENTUAN RISIKO KHUSUS GEMPA BUMI

memberikan petunjuk indikasi pemberian vaksin dan serum anti rabies , yang berhubungan dengan hewan tersangka rabies berdasarkan daerah gigitan atau jilatan

Penelitian deskriptif bertujuan deskripsi (pencandraan) secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu (Wirarta,

Ketiga, ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan fasilitas praktik dan minat siswa dengan hasil belajar mata pelajaran dasar listrik otomotif kelas X SMK

Selain itu dilihat dari analisis deskriptis return on assets yang semakin naik pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi menyebabkan nilai return