• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGEMBANGAN INDUSTRI PERDESAAN GEP OLEH. DRS. AGUS SUTANTO. M.SC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGEMBANGAN INDUSTRI PERDESAAN GEP OLEH. DRS. AGUS SUTANTO. M.SC"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN

PEMBELAJARAN SEMESTER

(RPKPS)

PENGEMBANGAN INDUSTRI PERDESAAN

GEP. 3104

OLEH.

DRS. AGUS SUTANTO. M.SC

JURUSAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH

FAKULTAS GEOGRAFI – UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

(2)

1. Nama Mata Kuliah : Pengembangan Industri Perdesaan 2. Kode / SKS : Gep 3104 / 2

3. Prasyarat : Pengantar Perencanaan

4. Status Mata Kuliah: Pilihan Untuk Minat Perenc. Pengembangan Wilayah Program 5. Deskripsi Singkat :

Mata kuliah ini diberikan pada semester 6 dan merupakan mata kuliah pilihan. Mata kuliah ini disarankan untuk diambil bagi mereka yang akan mengambil topik penelitian ekonomi perdesaan atau lebih khusus lagi industri dan industrialisasi perdesaan. Mata kuliah ini membahas tiga topic utama industri perdesaan yaitu konsep dan teori tentang industri, industrialisasi, industri perdesaan dan pendekatan pengembangan; struktur usaha dan produksi industry perdesaan serta penggunaannya untuk identifikasi potensi pengembangan; factor lokasi dan factor produksi industry dan penerapannya untuk pengembangan industry perpedesaan; konsep kewirausahaan dan pengembangan kewirausahaan perdesaan; serta keterkaitan dan kemitraan usaha untuk pengembangan industry perdesaan.

Mata kuliah ini akan lebih dapat dipahami dengan dukungan data dan pengamatan lapangan. Untuk itu dalam rangka pendalaman meteri kuliah juga akan didukung sejumlah tugas pilihan serta diskusi. Tugas itu berkisar dari analisis data industry perdesaan dari sumber skunder serta mengindentifikasi potensi pengembangannya, tugas kepada peserta mata kuliah ini untuk melakukan wawancara terstruktur dan mendalam terhadap seorang atau lebih pengusaha industry perpedesaan, serta menulis laporannya, atau tugas melakukan wawancara mendalam (indepth interview) dengan instansi tentang program dan proyek pengembangan industry perpedesaan. Oleh karena itu,diusulkan agar mata kuliah ini ditingkatkan bobot SKSnya dari 2 manjadi 3 SKS.

6. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa akan dapat mendiskripsikan potensi dan permasalahan pengembangan industry perdesaan, mampu menilai dan merumuskan indicator industry perdesaan yang prospektif untuk diprioritaskan dalam pengembangan; menyusun arahan dan rencana pengembangan industry perdesaan berbasis potensi internal serta permasalahannya, serta memberikan penjelasan kelayakan dari arahan pengembangan tersebut.

(3)

7. Materi Pembelajaran :

1. INDUSTRIALISASI DAN INDUSTRI PERDESAAN 1.1. Industrialisasi

1.2. Industrialisasi di Indonesia: Steps on Two Legs 1.3. Industri Perdesaan dalam Industrialisasi 1.4. Lingkungan Industri Perdesaan

2. LINGKUP DAN DEFINISI INDUSTRI PERDESAAN 2.1. Pengertian Umum Industri

2.2. Industri dan Manufaktur 2.3. Industri dan Sektor Ekonomi 2.4. Industri Pabrik dan Non-Pabrik

2.5. Industri Perdesaan dan Pekerjaan Non-Farm 2.6. Skala Usaha Industri Perdesaan

3. PROTO INDUSTRIALISASI : PROSPEK INDUSTRI PERDESAAN 3.1. Pendahuluan

3.2. Konsep Proto Industrialisasi

3.3. Perkembangan dan Kecenderungan 3.4. Kategorisasi Perkembangan

4. TIPOLOGI POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERDESAAN 4.1. Pendahuluan

4.2. Jenis, Pengelompokan dan Klasifikasi Potensi 4.3. Bahan Baku, Bahan Tambahan, dan Sumber Energi 4.4. TenagaKerja

4.5. Modal Usaha

4.6. Teknologi Produksi: Teknologi Terapan 4.7. Produksi: Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas

4.8. Pemasaran produksi: Jangkauan dan Cara Pemasaran

5. LOKASI DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI PERDESAAN 5.1. Lokasi Absolut dan Relatif

5.2. Faktor Lokasi dan Faktor Produksi

(4)

5.4. Pendekatan in-situ (in-site approach) 5.5. Pendekatan eks-situ (eks-site approach)

6. PENDEKATAN PENGEMBANGAN DAN KEMITRAAN 6.1. Pendekatan Utama Perencanaan Pengembangan 6.2. Pendekatan Pengembangan Industri Perdesaan 6.3. Kemitraan (Partnership) : Pola dan Masalah 6.4. Sub-Kontrak

7. PENDEKATAN ASPEK ENTERPRENEURSHIP 7.1. Pendahuluan

7.2. Entrepreneur dan Karakteristiknya 7.3. Entrepreneurship

7.4. Entrepreneur Perdesaan

8. Outcome Pembelajaran

1. Menjelaskan struktur perkuliahan, serta keterkaitan mata kuliah dengan rangkaian mata kuliah lain pada kurikulum Jurusan Perencanaan Pengembangan Wilayah. Menjelaskan pentingnya topik dalam konteks pembangunan ekonomi perdesaan dan permasalahan kurangnya perhatian pengembangan.

2. Menjelaskan konsep, lingkup, dan bentuk-bentuk indsutrialisasi. Mengaitkan konsep tersebut dengan pelaksanaanya di Indonesia keberhasilan dan permasalahan industrialisasinya. Membandingkan antara industri yang mempunyai keunggulan komparatif dengan industri tidak efisien serta tergantung luar negeri. Menganalisis faktor-faktor lingkungan perdesaan yang mendorong industri perdesaan dan industrialisasi perdesaan.

3. Menjelaskan pengertian industri dan penggunaanya yang luas dan sering mengaburkan arti. Menjelaskan dengan memberikan contoh hubungan dan perbedaan industri dengan konsep manufaktur, sektor ekonomi, pabrik, dan kegiatan non-pertanian. Menjelaskan pendekatan skala usaha untuk analisis potensi dan perkembangan industri.

4. Menjelaskan peluang dan prospek industri perdesaan untuk berkembang dengan membandingkan pengalaman sejarah negara Eropa. Menjelaskan elemen pokok untuk membandingkan ciri industri perdesaan sebagai transisi

(5)

antara 'peasant' dan industri formal modem. Menganalisis ciri-ciri perubahan industri berupa klusterisasi, spesialisasi, dan perubahan teknologi yang mengarahkan pada modernisasi industri.

5. Menjelaskan unsur-unsur struktur usaha industri dan karakter yang khas dari struktur tersebut pada industri perdesaan. Menggunakan variasi tiap unsur untuk menganalisis dan menyusun tipologi perkembangan industri perdesaan. 6. Menjelaskan pengertian lokasi; absolut dan relatif, danpilihan lokasi

berdasarkan jenis industri. Memberikan contoh-contoh pengelompokan faktor lokasi dan faktor produksi yang sering tidak tegas batasannya. Relevansi lokasi bagi pengembangan industri dan bentuk-bentuk pengembangan berdasar lokasi.

7. Menjelaskan konsep pengembangan secara umum dan pendekatan pengembangan industri perdesaan. Menjelaskan dan menganalisis pentingnya pengembangan melalui kemitraan. Memberikan contoh keberhasilan kemitraan melalui sub-kontrak.

8. Menjelaskan pentingnya keusahawananan sebagai sentral pengambilan keputusan dalam pengembangann industri perdesaan. Merincikan elemen-elemen utama ciri keusahawanan dan mengkaji relevansinya serta mengaitkannya dengan kondisi pengusaha industri perdesaan.

9. Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKBM)

Minggu Ke Topik (Pokok Bahasan) Metode Pembelajaran 1. Pandahuluan :

• Pentingnya subyek

• Subyek dalam subyek kurikulum • Struktur dan tugas perkulihan

• Ceramah

• Menggunakan media OHP, papan tulis

2. 1. Industrialisasi Dan Industri Perdesaan

1.1. Industrialisasi

1.2. Industrialisasi di Indonesia : Steps on Two Legs

1.3. Industri Perdesaan dalam Industrialisasi

1.4. Lingkungan Industri Perdesaan

• Ceramah

• Menggunakan media OHP, papan tulis

(6)

3. 2. Lingkup Dan Definisi Industri Perdesaan

2.1. Pengertian Umum Industri 2.2. Industri

2.3. Industri dan Sektor Ekonomi 2.4. Industri Pabrik dan Non-Pabrik 2.5. Industri Perdesaan dan

Pekerjaan Non-Farm 2.6. Skala Usaha Industri

Perdesaan

• Ceramah

• Menggunakan media OHP, papan tulis

4. 3. Proto Industrial : Propspek Industri Perdesaan

3.1. Pandahuluan

3.2. Konsep Proto Industrialisasi 3.3. Perkembangan dan

Kecendrungan

3.4. Kategorisasi Perkembangan

• Ceramah

• Menggunakan media OHP, papan tulis

5. Studi Kasus Proto Industrialisasi • Ceramah

• Menggunakan media OHP, papan tulis 6. 4. Tipologi Dan Potensi

Pengembangan Industri Perdesaan

4.1. pendahuluan

4.2. Jenis, Pengelompokan dan Klasifikasi Potensi

4.3. Bahan Baku, Bahan Tambahan, dan Sumber Energi

4.4. Tenaga Kerja

• Ceramah

• Menggunakan media OHP, papan tulis

7. 4.5. Modal Kerja 4.6. Teknologi Produksi : Teknologi Terapan

4.7. Produksi : Kualitas, Kuantitas, dan Kontinutas

• Ceramah

• Menggunakan media OHP, papan tulis

(7)

4.8. Pemasaran produksi : Jangkauan dan Cara Pemasaran

8. 5. Lokasi Dalam pengembangan Industri Perdesaan

5.1. Lokasi Absolut dan Relatif 5.2. Faktor Lokasi dan Faktor

Produksi

• Ceramah

• Menggunakan media OHP, papan tulis

9. 5.3. Pendekatan Lokasi untuk Industri Perdesaan 5.4. Pendekatan in-situ (in-site

approach)

5.5. Pendekatan eks-situ (eks-site approach)

• Ceramah

• Menggunakan media OHP, papan tulis

10. 6. Pendekatan Pengembangan Dan Kemitraan

6.1. Pendekatan Utama

Perencanaan Pengembangan 6.2. Pendekatan Pengembangan

Industri perdesaan

6.3. Kemitraan (Partnership) : Pola dan Masalah

• Ceramah

• Menggunakan media OHP, papan tulis

11. 6.4. Sub-Kontrak • Ceramah

• Menggunakan media OHP, papan tulis 12. 7. Pengembangan Aspek Enterpreneurship 7.1. Pendahuluan 7.2. Enterpreneurship dan Karakteristiknya 7.3. Enterpreneurship • Ceramah • Menggunakan media OHP, papan tulis

13. 7.4. Enterpreneurship Perdesaan • Ceramah

• Menggunakan media OHP, papan tulis

(8)

14. Diskusi Kelompok Tugas • Ceramah

• Menggunakan media OHP, papan tulis

10. Penjabaran RKBM 1. Kuliah Minggu 1

Menjelaskan pentingnya subyek untuk dipelajari baik secara empiris maupun teoretis substansial, mengaitkan penjelasan dengan struktur kurikulum pendidikan. Jurusan Perencanaan Pengembangan Wilayah. Menjelaskan struktur perkuliahan dan tugas serta kegiatan diskusi untuk dipersiapkan.

2. Kuliah Minggu 2

Menjelaskan konsep, lingkup, dan bentuk-bentuk indsutrialisasi. Mengaitkan konsep tersebut dengan pelaksanaanya di Indonesia keberhasilan dan permasalahan industrialisasinya. Membandingkan antara industri yang mempunyai keunggulan komparatif dengan industri tidak efisien serta tergantung luar negeri. Menganalisis faktor-faktor lingkungan perdesaan yang mendorong industri perdesaan dan industrialisasi perdesaan.

3. Kuliah Minggu 3

Menjelaskan pengertian industri dan penggunaanya yang luas dan sering mengaburkan arti. Menjelaskan dengan memberikan contoh hubungan dan perbedaan industri dengan konsep manufaktur, sektor ekonomi, pabrik, dan kegiatan non-pertanian. Menjelaskan pendekatan skala usaha untuk analisis potensi dan perkembangan industri.

4. Kuliah Minggu 4

Menjelaskan peluang dan prospek industri perdesaan untuk berkembang dengan membandingkan pengalaman sejarah negara Eropa. Menjelaskan elemen pokok untuk membandingkan ciri industri perdesaan sebagai transisi antara 'peasant' dan industri formal modern. Menganalisis ciri-ciri perubahan industri berupa klusterisasi, spesialisasi, dan perubahan teknologi yang mengarahkan pada modernisasi industry

(9)

5. Kuliah Minggu 5

Menjelaskan pengalaman dan keberhasilan industrialisasi perdesan di negara-negara kawasan Asia Timur dalam kaitannya dengan proto-industrialisasi. Membandingkan kondisi-kondisi yang berbeda dan keunggulan masing-masing dalam trnsformasi industri perdesaan.

6. Kuliah Minggu 6

Menjelaskan bentuk-bentuk pengelompokan jenis usaha dan kaitannya dengan klasifikasi potensi pengembangan. Pengertian bahan, asal, dan cara pengadaan input industri dan penggunaannya untuk menilai kemajuan usaha industri. Konsep tenaga kerja keluarga dan non-keluarga dan pergeseran perannya dalam perkembangan industri.

7. Kuliah Minggu 7

Menjelaskan lingkup modal dan tingkat fonnalitas modal sebagai indikasi kemajuan industri. Menjelaskan konsep teknologi, klasifikasi modernitas industri atas dasar derajat otomasi dalam proses produksi. Menjelaskan teknologi terapan dan cirinya yang sesuai dengan lingkungan perdesaan. Menjelaskan klasifikasi industri atas dasar kualitas, kunatitas dan kontinuitas produk. Menjelaskan bentuk-bentuk pemasaran, jangkauan pemasaran, serta sistem pembayaran untukmidentifikasi perkembangan usaha.

8. Kuliah Minggu 8

Menjelaskan konsep lokasi secara umum, lokasi absolut dan relatif, aksesibilits dan dimensi jarak dalam hubungannya dengan kegiatan ekonomi produksi. Membandingkan faktor-faktor lokasi dan faktor produksi serta mengidentifikasi faktor-faktor yang umum dan penting bagi industri manufaktur.

9. Kuliah Minggu 9

Menjelaskan kesesuaian dan adaptasi konsep lokasi untuk industri perbedaan. Menjelaskan pendekatan in-situ berupa sentra industri dan pendekatan eks-situ berupa lingkungan industri dan permukiman industri untuk memfasilitasi pengembangan industri perdesaan.

(10)

10. Kuliah Minggu 10

Menjelaskan konsep pengembangan secara umum dan pendekatan pengembangan industri perdesaan. Menjelaskan dan menganalisis pentingnya pengembangan melalui kemitraan, prinsip fair, equality, dan mutualistis dalam kemitraan serta masalah-masalah yang muncul di sekitar kemitraan.

11. Kuliah Minggu 11

Menjelaskan konsep sub-kontrak dan motivasi sub-kontrak. Menjelaskan perluasan sub-kontrak dari vertikal ke horisontal dan manfaatnya bagi pengembangan industri perdesaan. Menjelaskan contoh-contoh sub-kontrak dan pengalaman sub-kotrak industrial di negara industri baru (NICS New Industrialised Countries)

12. Kuliah Minggu 12

Menjelaskan kedudukan sentral keusahawanan dalam pengembangan usaha industri perdesaan. Menjelaskan definisi entrepreneur dan karakteristik, serta elemen entrepreneurship. Merumuskan tipologi entrepreneur atas dasar skala elemen-elemen entrepreneurship.

13. Kuliah Minggu 13

Menjelaskan dengan mengaitkan konsep dan definisi entrepreneur dan entrepreneurship dengan keusahawan perdesaan. Menjelaskan dengan menganalisis lingkungan perdesaan yang berpengaruh terhadap entrepreneurship. Menjelaskan aspek-aspek yang memfasilitasi pengembangan entrepreneurship pengusaha industri perdesaan; lingkup politik, kultural, sosial, dan ekonomi.

14. Kuliah Minggu 14

Mendiskusikan tugas individu dalam kelompok bidang yang disusun atas dasar pilihan tugas; analisis data sekunder industri perdesaan, wawancara instirusional program dan proyek pengembangan industri perdesaan, atau wawancara pengusaha industri perdesaan.

(11)

11. Evaluasi

1. Pemahaman Struktur Usaha, Klasifikasi dan Tipologi Potensial 2. Pemahaman Faktor Lokasi dan Faktor Produksi

3. Pemahaman Proto hidustrialisasi

4. Pemahaman Keterkaitan Vertikal dan Horisontal 5. Pemahaman Kewirausahaan

Referensi

Dokumen terkait