• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol.1 No.9 Februari PENGARUH ALUN-ALUN KOTA DEPOK TERHADAP PERKEMBANGAN PARIWISATA KOTA DEPOK. Oleh Sofiani 1) & Vivian Octariana 2) 1,2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vol.1 No.9 Februari PENGARUH ALUN-ALUN KOTA DEPOK TERHADAP PERKEMBANGAN PARIWISATA KOTA DEPOK. Oleh Sofiani 1) & Vivian Octariana 2) 1,2"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ALUN-ALUN KOTA DEPOK TERHADAP PERKEMBANGAN PARIWISATA KOTA DEPOK

Oleh

Sofiani1) & Vivian Octariana2)

1,2Jurusan Pariwisata, Universitas Bunda Mulia Universitas Bunda Mulia; Ancol, 6909090

Email: 1sofiani@bundamulia.ac.id & 2vivian@gmail.com Abstrak

Proses pembangunan di berbagai sektor pasti akan disertai dengan timbulnya dampak, baik berupa dampak positif maupun dampak negatif. Begitu pula dalam pembangunan pariwisata, setiap kegiatan pembangunan kepariwisataan yang dilakukan pasti menimbulkan dampak baik positif maupun negatif, Spillane berpendapat (1991). Kota Depok memiliki potensi wisata yang sangat baik untuk dikembangkan. Depok memiliki empat potensi wisata yaitu wisata alam, wisata buatan, wisata budaya dan wisata pendidikan. Pemerintah Kota Depok mulai mengembangkan potensi wisata buatan dengan membangun Alun-alun Kota Depok. Alun-alun Kota Depok yang baru diresmikan pada tahun 2019 yang berdampak sangat baik bagi perkembangan wisata di Kota Depok. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan penelitian mengenai analisis dampak pembangunan Alun-alun Kota Depok terhadap kepuasan masyarakat dan perkembangan wisata di Kota Depok. Pengaruh terhadap kemacetan lalu lintas. Peningkatan volume kendaraan seiring banyaknya wisatawan. Pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi pembangunan Alun-alun mendorong pemberdayaan masyarakat yang jika di mata rantai dari pembangunan alun-alun berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Pengaruh terhadap masyarakat (ruang publik) yang terkait dengan keberadaan Alun-alun, khususnya bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, di pinggiran kota sangatlah penting untuk dikembangkan, karena masyarakat bisa mengaktualisasikan diri dengan keberadaan Alun-alun tersebut.

Kata Kunci: Daya Tarik, Potensi Wisata & Perkembangan Pariwisata PENDAHULUAN

Kota Depok merupakan salah satu kota yang sedang berkembang dari beragam aspek. Terutama dari aspek pariwisata. Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, terus mengembangkan potensi pariwisata untuk menarik para wisatawan datang berkunjung ke tempat wisata tersebut.

Proses pembangunan di berbagai sektor pasti akan disertai dengan timbulnya dampak, dampak tersebut dapat berupa dampak positif dan negatif. Begitu pula dalam pembangunan pariwisata, setiap kegiatan pembangunan kepariwisataan yang dilakukan pasti menimbulkan dampak baik positif maupun negatif, Spillane berpendapat (1987).

Depok memiliki empat potensi wisata yaitu wisata alam, wisata buatan, wisata budaya dan wisata pendidikan. “Kami semakin serius mengembangkan empat potensi wisata tersebut," kata Kepala Bidang Kebudayaan dan Pengembangan Kepariwisataan pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok, Yelis Rosdiana di Depok. Keempat potensi tersebut masih dapat dikategorikan antara lain wisata alam dengan adanya 22 situ di Depok dan wisata Sungai Ciliwung. Sedangkan untuk wisata buatan di Depok ada di Kandang Amazing Farm, Godong Ijo, Masjid Kubah Emas, Taman Doa GPI Kamboja, Depok Fantasi Park (taman rekreasi air), dan batik khas Depok, serta masih banyak

(2)

lagi. Kota Depok juga memiliki wisata kebudayaan, seperti Sanggar Seni Ayodya Pala dan Sanggar Larasati. Tempat wisata lainnya yang berkaitan dengan kebudayaan, seperti Rumah Cimanggis, Old House yang ada di dalam Margo City. Kedepan juga akan dikembangkan wisata sejarah di Jalan Pemuda, dimana di jalan tersebut banyak rumah-rumah peninggalan yang bersejarah. Tak kalah penting adalah Kota Depok sebagai tujuan wisata pendidikan, yaitu dengan berdirinya Universitas Indonesia. Tentu diketahui bahwa Universitas Indonesia memiliki peringkat Perguruan Tinggi Negeri terbaik di Indonesia. Selain itu Depok juga terkenal dengan wisata kuliner yang berada di sepanjang Margonda.

Pemerintah Kota Depok mulai mengembangkan potensi wisata buatan dengan membangun Alun-alun Kota Depok. Alun-alun Kota Depok yang baru diresmikan pada tahun 2019 berdampak sangat baik bagi perkembangan wisata di Kota Depok. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian mengenai analisis dampak pembangunan Alun-alun Kota Depok terhadap kepuasan masyarakat dan perkembangan wisata di Kota Depok.

LANDASAN TEORI

Secara etimologis kata pariwisata berasal dari bahasa sansakerta yang terdiri atas dua suku kata yaitu “pari” yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, dan keliling. Sedangkan kata “wisata” yang berarti perjalanan atau bepergian. Dengan demikian pengertian dari kata pariwisata berarti suatu perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ketempat yang lain. Menurut definisi yang luas seperti yang dikatakan oleh Spillane (1987) pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkuangan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu. Pariwisata

menurut Peraturan Daerah Provinsi Lampung nomor 6 tahun 2011 tentang Kepariwisataan adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh Masyarakat, Pengusaha, dan Pemerintah Daerah.

Dampak Pembangunan Pariwisata

Dampak pembangunan pariwisata adalah dampak akibat adanya pembangunan pariwisata yang menimbulkan akibat positif maupun negatif, sebenarnya terdapat 3 (tiga) bidang pokok yang kuat dipengaruhi, yaitu ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan (Erawan, 1997).

Dampak Sosial Budaya Dalam Pembangunan Masyarakat

Dampak positif dan negatif pembangunan pariwisata pada aspek budaya menurut Inskeep (1991) adalah:

a. Conservation of Cultural Heritage b. Renewal of Cultural Pride

c. Cross Cultural exchange

d. Offer crowding and loss of amenities for

residents

e. Cultural Impacts f. Social Problems METODE PENELITIAN

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Secara singkat teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan sebagai teknik pengumpulan data utama, teknik yang dilakukan dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan narasumber atau informan. Wawancara dilakukan dengan cara mendalam guna mendapatkan informasi terkait dampak pembangunan Alun-alun Kota Depok terhadap kepuasan masyarakat dan perkembangan wisata di Kota Depok.

2. Observasi

Selain melakukan wawancara secara langsung kepada informan, untuk memperoleh

(3)

data tambahan serta mencocokkan data yang ada, maka peneliti melakukan observasi. Observasi atau pengamatan langsung terhadap obyek wisata ini dapat digunakan karena objek wisata yang diteliti merupakan program yang sedang berjalan, maka peneliti dapat memperoleh informasi tambahan dengan melihat atau merasakan langsung pelaksanaannya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode mencari data tentang hal atau variabel yang berupa catatan, majalah, agenda, dan lain sebagainya. Penggunaan metode dokumentasi ini diperuntukan untuk melengkapi dan memperkuat data dari hasil wawancara, sehingga diharapkan dapat diperoleh data yang lengkap, menyeluruh dan memuaskan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang program dan strategi pengembangan pariwisata dan data-data lain yang terkait.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pembangunan Alun-alun

Dari semua aktivitas wisata ada dampak yang menyertai dibelakangnya, dalam Soewarno (2013) secara umum dampak tersebut, antara lain:

1. Dampak positif

a. Meningkatkan investasi dan kegiatan ekonomi di suatu daerah

b. Membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat

c. Meningkatkan pembangunan secara ekonomi maupun infrastruktur

d. Membantu menyebarkan budaya dan kearifan lokal masyarakat

2. Dampak negatif a. Kenaikan harga tanah

b. Terjadinya urbanisasi

c. Padatnya arus lalu lintas

d. Meningkatkan resiko kerusakan alam Dengan bertambahnya jumlah pengunjung ada beberapa dampak yang lebih spesifik timbul, yakni dampak terhadap

kemacetan, dampak terhadap ekonomi, dan dampak terhadap jumlah sampah.

Pengaruh Alun-alun Terhadap Kemacetan Banyaknya wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi mengakibatkan adanya lonjakan volume kendaraan. Para wisatawan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi karena beberapa faktor, yaitu:

a. Kurang terintergrasinya transportasi umum pada tempat-tempat wisata. Hanya beberapa tempat wisata yang bisa diakses dengan angkutan umum.

b. Jangkauan yang lebih mudah dan fleksibel. Karena tidak ada angkutan umum yang terintegrasi maka untuk mencapai tempat satu dan tempat lainnya akan lebih mudah menggunakan kendaraan pribadi.

c. Pembangunan infrastrukur, jalan tol, mendorong penggunaan kendaraan pribadi menjadi lebih tinggi karena dengan melalui jalan tol waktu tempuh perjalanan menjadi lebih singkat. Pengaruh Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan Alun-alun mendorong pemberdayaan masyarakat yang jika di mata rantai dari pembangunan alun-alun berdampak pada pertumbuhan ekonomi, kemudian berdampak pada besarnya pendapatan daerah. Adanya pembangunan infrastruktur di kawasan Alun-alun, pertumbuhan ekonomi sendiri berarti adanya peningkatan kegiatan ekonomi seiring dengan adanya pertumbuhan penduduk, modal dan teknologi (teori pertumbuhan ekonomi neoklasik). Dan di Kota Depok, terutama di kawasan Alun-alun, menjadi sentral pertumbuhan ekonomi selain desa dan obyek wisata lain dimana kegiatan ekonomi terus mengalami perkembangan. Hal tersebut diperkuat dengan data pada tabel sebelumnya mengenai banyaknya jumlah PKL. Pembangunan Alun-alun memang ditujukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Depok. Hal tersebut terlihat dari peraturan

(4)

yang ditetapkan pemerintah dalam perputaran roda ekonomi di kawasan Alun-alun.

Pengaruh Terhadap Masyarakat

Berdasarkan fungsinya secara umum dapat dibagi menjadi beberapa tipologi, yaitu:

1. Positive space

Ruang ini berupa ruang publik yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif dan biasanya dikelola oleh pemerintah. Bentuk dari ruang ini antara lain ruang alami / semi-alami, ruang publik, dan ruang terbuka publik.

2. Negative space

Ruang ini berupa ruang publik yang tidak dapat dimanfaatkan bagi kegiatan publik secara optimal karena memiliki fungsi yang tidak sesuai dengan kenyamanan dan keamanan aktivitas sosial serta kondisinya yang tidak dikelola dengan baik. Bentuk dari ruang ini antara lain ruang pergerakan, ruang servis, dan ruang-ruang yang ditinggalkan karena kurang baiknya proses perencanaan.

1. Ambiguous space

Ruang ini adalah ruang yang dipergunakan untuk aktivitas peralihan dari kegiatan utama warga yang biasanya berbentuk seperti ruang bersantai di pertokoan, café, rumah peribadahan, ruang rekreasi, dan lain sebagainya.

2. Private space

Ruang ini berupa ruang yang dimiliki secara privat oleh warga yang biasanya berbentuk ruang terbuka privat, halaman rumah, dan ruang di dalam bangunan.

Ruang publik yang terkait dengan keberadaan Alun-alun, khususnya bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, di pinggiran kota sangatlah penting untuk dikembangkan, karena masyarakat bisa mengaktualisasikan diri dengan adanya Alun-alun tersebut.

Pengaruh Terhadap Pariwisata Kota Depok Dengan adanya pembangunan Alun-Alun Kota Depok, pariwisata di Kota Depok menjadi semakin beragam dan banyak pilihan. Tidak hanya untuk masyarakat lokal Kota

Depok, hal ini juga berpengaruh terhadap para wisatawan dari luar Kota Depok. Dimana pada awalnya Kota Depok cukup terkenal dengan wisata religi dan wisata pendidikan, tetapi dengan adanya pembanguna Alun-Alun Kota Depok, maka Kota Depok menjadi memiliki tambahan jenis wisata, yaitu wisata rekreasi ruang terbuka. Hal ini juga menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Depok baik dari kota-kota terdekat, seperti Bogor, Jakarta, dan Tangerang ataupun dari luar Kota Jawa.

PENUTUP Kesimpulan

1. Pembangunan kawasan Alun-alun berdampak pada kehidupan sosial dan lingkungan. Dampak yang diakibatkan antara lain, pertama dampak terhadap pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan merebaknya PKL dan berjamurnya ruko, hotel, restoran, dan penyedia layanan kebutuhan lainnya. 2. Pengaruh terhadap kemacetan lalu

lintas. Peningkatan volume kendaraan seiring banyaknya wisatawan.

3. Pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi pembangunan Alun-alun mendorong pemberdayaan masyarakat yang jika di mata rantai dari pembangunan Alun-alun berdampak pada pertumbuhan ekonomi, kemudian berdampak pada besarnya pendapatan daerah.

4. Pengaruh terhadap masyarakat (ruang publik) yang terkait dengan keberadaan Alun-alun, khususnya bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, di pinggiran kota sangatlah penting untuk dikembangkan, karena masyarakat bisa mengaktualisasikan diri dengan adanya Alun-alun tersebut.

5. Dengan adanya pembangunan Alun-Alun Kota Depok tersebut, pariwisata di Kota Depok menjadi semakin beragam dan banyak pilihan. Tidak hanya untuk

(5)

masyarakat lokal, hal ini juga berpengaruh terhadap para wisatawan dari luar Kota Depok. Dimana pada awalnya Kota Depok cukup terkenal dengan wisata religi dan wisata pendidikan. Tetapi dengan adanya pembangunan Alun-Alun Kota Depok, maka Kota Depok menjadi memiliki tambahan jenis wisata, yaitu wisata rekreasi ruang terbuka. Hal ini juga menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Depok, baik dari kota-kota terdekat seperti Bogor, Jakarta, dan Tangerang, ataupun dari luar Provinsi Jawa.

Saran

1. Melakukan pembangunan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dengan menilai dengan seksama dampak yang akan ditimbulkan dari sebuah pembangunan.

2. Menjadikan kawasan Alun-alun sebagai kawasan ruang terbuka hijau yang bebas dari limbah baik organik, anorganik maupun limbah hasil kendaraan bermotor serta menjadikan kawasan alun-alun sebagai kawasan yang ramah lingkungan dan ramah untuk pengunjung disabilitas.

3. Informasi mengenai pengunjung Alun-alun secara rigid, karena saat ini pengunjung Alun-alun tidak bisa di data secara rigid karena akses pintu masuk yang beragam dan tidak ada tiket masuk.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Erawan, N. 1997. Effek Pengganda Pengeluaran Wisatawan Di Bali. ”Desrtasi S3”. Fakultas Pascasarjana UGM. Yogayakarta

[2] Handayaningrat, Soewarno. 2013. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta : Haji Masagung [3] Inskeep, E. (1991). Tourism planning: An

integrated and suistainable development

31(4), 70-71.

https://doi.org/10.1177/004728759303100 459

[4] Spillane, J. J. (1987). Ekonomi pariwisata:

Sejarah dan prospeknya. Kanisus.

[5] Erawan, N. 1987. Effek Pengganda Pengeluaran Wisatawan Di Bali. ”Desrtasi S3”. Fakultas Pascasarjana UGM. Yogayakarta

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Pengambilan sampel wilayah penelitian (desa) dilakukan secara purposif pada empat kecamatan yang ada di Kota Denpasar, berdasarkan populasi babi dan keberadaan

Pengembangan jaringan jalan merupakan hal penting untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat untuk mencapai suatu tujuan dengan waktu yang diharapkan

Arahan Strategi Aktifitas Pedagang terhadap Pencemaran Kanal yang Berlokasi di Sekitar Kanal Panampu Pasar Terong Kota Makassar, yaitu Mensosialisasikan kepada masyarakat