KEMENTRIAN PERTANIAN
2012
X. 245
‘KAJIAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGEMAS PRIMER RAMAH
LINGKUNGAN UNTUK PANGAN DAN BENIH BERBAHAN DASAR
UMBI-UMBIAN LOKAL DIY’
Yeyen Prestyaning Wanita, STP
Retno Utami Hatmi, ST
Mahargono Kobarsih, STP
Sutardi, Sp., MSi
logo
lembaga
LATAR BELAKANG
PKIPP tahun
2011 (edible
film dan
coating
• Belum diketahui
masa simpan
• Pengaruh thd
produk
pengemasan
+
antimikrobia
• Sangat penting
dlm penanganan
pangan
• Memperpanjang
masa simpan
Benih ( seed
coating
• Meminimalkan
resiko tertular
penyakit/jamur
Sehingga:
Diperlukan paket teknologi pengembangan pengemasan primer
untuk pangan (edible coating dan film) serta seed coating
(formula terbaik PKIPP th 2012) dengan penambahan ekstrak
antimikrobia alami (lengkuas, daun sirih, dan kayu manis)
????
1.
Edible coating
memperpanjang masa pajang buah
(apel dan salak)
2.
Edible film
memperpanjang masa pajang dodol salak
3.
Seed coating
menekan pertumbuhan jamur
RUANG LINGKUP KEGIATAN
Identifkasi mutu dan masa simpan bahan pengemas dan produk yang dikemas
dengan menggunakan bahan pengemas primer berbahan dasar umbi-umbian local
DIY menggunakan formula terbaik hasil penelitian PIPKPP tahun 2011.
Identifkasi mutu dan masa simpan bahan pengemas dan produk yang dikemas
dengan menggunakan bahan pengemas primer berbahan dasar umbi-umbian local
DIY menggunakan formula terbaik hasil penelitian PIPKPP tahun 2011 dengan
penambahan zat antimikrobia alami berupa ekstrak daun sirih, lengkuas, dan kayu
manis
Identifikasi viabilitas benih kedelai dan jagung yang telah mengalami perlakuan
seed coating dengan penambahan 3 (tiga) jenis zat antimikrobia alami berupa
ekstrak lengkuas, daun sirih, dan kayu manis.
METODOLOGI
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4
• FOKUS KEGIATAN:
makanan minuman
• DESAIN PENELITIAN :
dilaksanakan di laboratorium pasca panen dan alsintan BPTP Yogyakarta
dengan metode eksperimental laboratorium
TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN:
•
Studi referensi
•
Penyiapan bahan dan alat bantu
•
Pembuatan ekstraksi antimikrobia
•
Pembuatan pengemas berupa edible film dan coating
•
Pengaplikasian pada produk (edible coating : apel dan ssalak, edible film: dodol
salak)
•
Pengamatan mutu dan masa simpan produk setelah dikemas dgn edible film dan
coating
•
Melakukan pelapisan pada benih jagung dan kedelai
•
Pengamatan daya berkecambahn dan vigor benih jagung dan kedelai setelah
mengalami perlakuan seed coating
•
Tabulasi dan analisa data
•
Pelaporan
PERKEMBANGAN HASIL KEGIATAN:
Edible Coating:
- perlakuan terbaik GDI, RK3, UK3
- + 3% kayu manis memberikan antivitas AM optimal (pH dan
tesktur masih stabil dlm 30 hr penyimpanan)
METODOLOGI
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 8
Edible Film
- bil. Peroksida stlh 45 hr penyimpanan dr semua perlakuan
dibawah ambang max.
- tanpa + AM total kapang lbh tinggi + AM
- terbaik EF + AM 3% kayu manis
Perlakuan
Kadar air
Daya
larut
Laju
transmisi
uap air
ketebalan Tensile
strength
Elongasi
EF. Lengkuas
1%
15,84 c
0,037 c
1,14 b
0,065 a
0,9021 d 98,63 bc
EF. Lengkuas
3%
14,55 b
0,072 d
1,19 c
0,500 d 0,612 abc 100,03
bc
EF. Daun sirih
1%
14,68 b
0,013 a
1,12 b
0,080 b
0,5608
ab
83,07 ab
EF. Daun sirih
3%
16,42 d
0,035 c
1,11 b
0,600 a
0,6922
bc
100,55 c
EF.
Kayu
manis 1%
15,72 c
0,027 b
1,10 b
0,055 a
0,8147 cd
93,84
abc
EF.
Kayu
manis 3%
16,43 d
0,025 b
1,11 b
0,100 c
1,204 e
77,23 a
EF.
Tanpa
antimikrobia
10,31 a
0,027 b
0,30 a
0,80 e
0,42 a
144,50 d
Perlakuan
/analisa
Edible film
tanpa
antimikrobia
Edible film berbahan dasar pati ubikayu dengan penambahan
zat antimikrobia
Lengkuas
1%
Lengkuas
3%
Kayu
manis 1%
Kayu
manis
3%
Daun
sirih 1%
Daun
sirih 3%
Kadar air
20,56 d
19,89 b
19,64 a
19,92 b
24,18 e
19,66 a
20,33 c
Kadar abu
0,97 d
1,26 e
0,91 cd
0,64 b
0,50 a
0,94 d
0,87 c
Kadar
protein
1,29 b
1,29 b
1,27 b
1,11 a
1,43 c
1,40 c
1,44 c
Kadar lemak
3,43 d
2,76 c
2,33 a
3,70 e
3,86 e
2,55 b
2,29 a
Kadar serat 6,69 a
6,74 a
8,26 bc
8,39 c
8,27 bc
8,26 bc
8,15 b
Kadar
karobohidrat 67,05 c
68,05 e
67,60 de
66,24 b
63,01 a
67,20 cd 66,93 c
Energi
294,72 f
292,51 e
286,78 c
293,25 e
283,64 a 287,72 d 284,55 b
Bil.
Peroksida
8,28 f
7,17 e
6,72 a
6,81 b
6,91 c
6,96 d
8,27 c
TPC
84,67 d
58,00c
16,67 a
33,67 b
19,67 a
37,33 b
35,67 b
Seed coating
- + serbuk lengkuas ---- hasil terbaik sbg senyawa fungisida
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 12
Perlakuan pelapisan
Benih kedelai
Benih jagung
Jenis pati yang digunakan
Ubikayu
93,80 a
46,00 a
Garut
95,06 a
55,66 a
Ganyong
93,50 a
56,00 a
kontrol
60,00 b
51,00 a
Jenis antimikrobia yang digunakan
Perlakuan
Kedelai
Jagung
Kayu manis
90,53 a
57,60 a
Lengkuas
86,40 a
54, 80 a
Daun sirih
86,50 a
55,00 a
Control
86, 50 a
46,00 a
Perlakuan pelapisan
Benih kedelai
Benih jagung
Jenis pati yang digunakan
Ubikayu
84,40 c
50.61a
Garut
85,33 a
52.71a
Ganyong
83,00 d
50.44a
Control
84,67 b
53.00a
Jenis antimikrobia yang digunakan
Perlakuan
Kedelai
Jagung
Kayu manis
82,00 ab
56.41a
Lengkuas
83,00 b
57.00a
Daun sirih
87,00 a
55.31a
Control
84,00 b
46.00b
SINERGI KOORDINASI
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 14
• Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan
diskusi, sharing, pengambilan bahan utama dan bantu
• Nama lembaga yang diajak koordinasi
FTP dan FP UGM, Diperta propinsi dan kabupaten, Kelompok tani
Mekarsari (KP), Kelompok tani Duri Kencana (SLM), Alris
• Strategi pelaksanaan koordinasi
- koordinasi saat pertemuan kelompok, diskusi dan sharing dgn dosen di
UGM (FTP ), Diperta Provinsi dan Kabupaten
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
• Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan
desiminasi hasil kegiatan ke stakeholder (leaflet, brosur, dll)
• Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan
belum ada karena masih dalam skala laboratorium
• Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan
belum ada
• Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil
kegiatan
jika sudah ditranspormasikan ke industri dan diadopsi:
1. edible film dan coatiing: masa pajang/simpan lebih lama (aman, efisien)
2. seed coating : masa simpan benih lebih lama, tdk terinfeksi jamur dar
POTENSI PENGEMBANGAN
KE DEPAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 16