• Tidak ada hasil yang ditemukan

KULIAH PETROLOGI BATUAN SEDIMEN KARBONAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KULIAH PETROLOGI BATUAN SEDIMEN KARBONAT"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KULIAH PETROLOGI

BATUAN SEDIMEN KARBONAT

Sumber : ARIEF, LAB PETOLOGI

(2)

KONTROL AKUMULASI KARBONAT

 Eustacy

 Subsidence

 Produktivitas Karbonat

 Temperatur (air dangkal yang hangat, antara 30 derajat Utara dan Selatan Ekuator)

 Cahaya

 Oksigen

 Pemasukan klastic

 Pemangsa/penyakit

 Persediaan bahan gizi (nutrient)

SEDIMEN KARBONAT  Insitu production

• Pertumbuhan Organik • Pengendapan kimiawi

 Material terdistribusi dalam jarak dekat  Sistem Karbonat :

• Menyediakan sumbernya sendiri

• Model Pengendapan Karbonat ≠ Model Pengendapan Klastik

CARBONATE FACTORY

Lokasi di : Karakter :

- Break - High turbulence - Slope - Low turbidity

- Other elevation - Water depth relatively shallow

• ORGANIC PRODUCTIVITY – Reef communities – Shells

– Algae

– Most lime mud

• INORGANIC PRODUCTIVITY – Ooids

– Aggregates – Cements – Some lime mud

• IN GENERAL ORGANIC > INORGANIC PRODUCTIVITY

(3)

BATUAN KARBONAT

SEMUA BATUAN YANG TERDIRI DARI GARAM

KARBONAT, DALAM PRAKTEKNYA TERUTAMA

BERUPA BATUGAMPING DAN DOLOMIT.

KOMPONEN PEMBENTUK BATUAN KARBONAT :

(4)

1. Butiran karbonat (allochems) :

- Butiran skeletal : fragmen bagian yang keras dari

organisme yang kalkareous dan cangkang yang tidak

pecah seperti moluska, echinoid, ostrakoda, dan

foraminifera.

- Ooid : berbentuk speroidal, butiran berukuran pasir terdiri

dari korteks (kulit luar) aragonit atau kalsit yang dibentuk

oleh akresi kimia di sekitar inti partikel.

- Pellets : berbentuk speroidal atau elipsoid, berukuran

pasir, terdiri dari mikrit, tidak punya struktur dalam.

- Litoklas : fragmen batuan karbonat

- Intraklas : fragmen batuan karbonat yang terbentuk lebih

awal (berasal dari cekungan yang sama)

- Ekstraklas : fragmen batuan karbonat dari umur yang

berbeda atau berasal dari cekungan yang berbeda

- Butiran terigen : kuarsa, k-felspar, dll.

2. Matrik lumpur karbonat (mikrit) :

agregat

(kumpulan) kalsit mikrogranular.

3. Semen spar :

kalsit granular yang terekristalisasi

dalam ruang kosong dalam

endapan karbonat atau batugamping, terutama

dalam ruang kosong antar butir

(5)

KLASIFIKASI

- berdasarkan ukuran butir : kalsirudit (> 2mm), kalkarenit (62 m –2 mm), kalsilutit (< 62 m)

Klasifikasi R.I. Folk :

- berdasarkan komposisi : alochem, matriks dan semen - Bio (butiran skeletal), oo (ooid), pel (peloid), intra (intraklas) - macam-macam : Biosparit (komponen bioklas, dominan kalsit spar);

pelsparit, oosparit, intrasparit, biolithit (berasal dari terumbu)

Klasifikasi Dunham :

berdasarkan tekstur --proporsi dari butiran vs. matriks Grainstone : butiran tanpa matriks biosparit/oosparit)

Mudstone : matriks, butiran sedikit

Wackestone : matriks > butiran; butiran mengambang di dalam matriks

biomikrit

Packstone : butiran > matriks; butiran saling bersinggungan, hadir matriks biomikrit

Klasifikasi A.F. Embry & J.E. Klovan :

Floatstone & rudstone (butiran kasar)

Bafflestone, bindstone, framestone -boundstone (berdasarkan ikatan material organiknya)

(6)

Klasifikasi batugamping menurut Folk (1962)

(7)

Klasifikasi batugamping menurut Dunham (1962) dan Embry & Klovan (1971)

DIAGENESIS BATUAN KARBONAT

Diagenesis :

Proses ubahan temperatur rendah, pembentukan

batuan sedimen

Perubahan secara kimiawi, fisika dan biologi, sebagai

hasilnya tekstur & mineralogi berubah

6 Proses Utama Diagenesis :

sementasi

mikritisasi (microbal micritization)

neomorfisme

(8)

DIAGENESIS

lingkungan near-surface marine, meteoric environment, deep-burial environment proses-proses :

sementasi, mikritisasi (oleh organik), neomorfisme, disolusi, kompaksi, dolomitisasi

neomorfisme : proses penggantian mineral yang sejenis (polimorf); biasanya lebih kasar

mineralogi : aragonit, kalsit, dolomit (karbonat), lain-lain (kuarsa, felspar, mineral lempung, fosfat, oksida besi, sulfida, evaporit)

3 lingkungan diagenesis (utama):

- marine (dibawah lantai samudera/sea floor); shallow- & deep water & zone intertidal - supratidal

- near-surface meteoric : terjadi setelah deposisi, atau pada kedaan uplifted setelah burial

- lingkungan burial : 10-ratusan meter : rekristalisasi, metamorfosis

Sementasi

isopachous , gravity (stalactitic) & meniscus, fibrous, syntaxial (semen spar kalsit melingkupi butiran, dan optis kontinu), equent spar–drusty mosaic, poikilotopic (seperti syntaxial, tetapi tidak optis kontinu).

Sementasi

- zone vadose : semen meniscus, mikrostalaktit (diatas muka air) - zone phreatic : semen circumgranular (fig.4.6;4.7)

- zone marin dangkal : fibrous, fibrous –bladed, menjarum, botryoida (fig.5.2; 5.3)

POROSITAS SEKUNDER

Eogenetis stage : periode setelah pengendapan sampai berakhirnya aktifitas air meteorik dan air laut normal (normal marine waters)

porositas : dimodifikasi oleh proses-proses disolusi, sementasi, dolomitisasi

lingkungan meteoric phreatic, meteoric vadose, shalloe –deep marine, evaporite marine

Mesogenetic stage

fase burial ; burried at depth below the majoe influence of surficial diagenetic processes

modifikasi porositas lambat, didominasi oleh proses-proses yang berkaitan dengan kompaksi

interval waktu mesogenetic agak panjang (lama) --mengakibatkan modifikasi porositas cukup intensif; biasanya destruktif

Telogenetic stage

(9)

3 Lingkungan/rejim diagenesis batuan karbonat/sedimen karbonat : 1. The sea-floor and shallow marine subsurface regim

mikritisasi akibat boring organisme (algae, bakteri, fungi, moluska, dll)

sementasioleh aragonit & high- magnesian calcite, dolomit (khusus di batugamping modern/resen); macam-macam sementasi :

- berbentuk kristal mikrit (jenis magnesian calcite) sekitar butiran

- fibrous hingga bladed crystals

- fibrous rind & isopachous (identik fibrous rinds apabila ketebalannya sama)

- meniscus & pendant/gravitational cement umumnya di beachrock

- mesh of needle-like crystals - botryoidal

disolusi :terjadi diluar zone I (zone presipitasi &

sementasi); akibatnya semua sedimen karbonat pada kondisi air lebih dalam dan latitude tinggi berkomposisi dominan butiran skeletal

neomorfisme: kombinasi inversi dan rekristalisasi (Folk,1965)

- inversi dari aragonit menjadi kalsit(kalsitisasi) - rekristalisasi : perubahan menghasilkan kristal

berukuran lebih kasar; tanpa perubahan mineralogi - terjadi pada kondisi air lebih dalam d.p. zone I

2. Diagenesis pada lingkungan meteorik

Sedimen karbonat yang semula diendapkan di rejim marin dapat berinteraksi/dibawa ke lingkungan meteorik melalui beberapa cara a.l. :

- pengisian seluruh sedimen secara lengkap dari cekungan karbonat dangkal (shallow carbonate basin) ke/atau diatas muka laut; contoh shoaling upward

- turunnya muka laut batuan karbonat tersingkap - late-stage uplift & unroofing of older carbonates

proses yang terjadi mencakup :

- simple corrosion akibat air hujan, biojenik, - mixing corrosion akibat percampuran air laut - air

meteorik

- hydrostatic corrosion : akibat meningkatnya tekanan hidrostatis sesuai dengan kedalaman, dibawah water table - presipitasi kalsit low Mg lebih umum d.p. proses

disolusi unsur tsb

diagenesis di lingkungan zone vadose: - rongga diisi oleh udara dan air

- 2 bagian (Longman, 1980) : zone soil atau zone larutan, dan zone presipitasi

- disolusi :

alterasi kalsit Mg menjadi kalsit, neomorfisme aragonit kalsit

(10)

dilingkungan zone phreatik

- terletak dibawah zone vadose; dibawahnya zone campuran (mixing zone)

-rongga terisi penuh oleh air

- sementasi jenis isopachous dominan; semen syntaxial

dilingkungan zone campuran

- proses disolusi lebih dominan d.p. presipitasi - kalau terbentuk kalsit, akan terjadi dibagian bawah - semakin kebawah, semen kalsit akan lebih banyak Mg nya

diagenesis di lingkungan meteorik telogenetik - disolusi dominan :

karst terbentuk apabila cuaca humid

menghasilkan porositasjenis vugs, caves, cavern

3. Diagenesis di lingkungan deep burial environment

proses-proses yang terjadi : - kompaksi secara fisik :

grainpacking & reorientasi butiran

deformasi butiran pressure dissolution (chemical compaction) - hasilnya stylolitic texture

flattening grains/pellets butiran hancur, dll - sementasi :

- bladed-prismatic cement, - coarse mozaic calcispar - poikilotopic calcite - coarse dolomite - coarse anhydrite - neomorfisme,

- aggrading- & deggrading- neomorphism - aggrading neomorpism :

perubahan kristal aragonit menjadi mikrit

lumpur karbonat  mikrospar

lumpur karbonat, fosil, dll kristal lebih kasar (pseudospar)

3 macam fabric hasil neomorfisme : - granular

- radial-fibrous - syntaxial rims

(11)
(12)
(13)

POROSITAS

PERBANDINGAN JUMLAH RONGGA TERHADAP VOLUME TOTAL (%)

MACAM-MACAM (BERDASARKAN WAKTU TERBENTUKNYA)

POROSITAS PRIMER DAN SEKUNDER

POROSITAS PRIMER : TERBENTUK PADA SAAT DIENDAPKAN – DIAGENESIS (DIAGENESIS AWAL)

POROSITAS SEKUNDER : TERBENTUK SELAMA DIAGENESIS LANJUT MESOGENESIS –TELOGENESIS (DEEP BURIAL –UPLIFTED)

POROSITAS PRIMER : INTERKRISTALIN, INTRAKRISTALIN, INTERGRANULAR, INTRAGRANULAR

POROSITAS SEKUNDER :

- akibat retakan/fracturing, - pengkerutan/ shrinkage

- pelarutan (dissolution) : butiran, semen, matriks, dll

(14)

Batugamping Boundstone, terlihat adanya coral, rekahan dan stylolit Lokasi : Gunung Hawu

Batugamping Boundstone, terlihat adanya branching coral, rekahan dan stylolit Lokasi : Gunung Hawu

Batugamping Boundstone, terlihat adanya masif head coral, dan porositas vuggy Lokasi : Pasir Lampegan

Batugamping Boundstone, terlihat adanya Bindstone coral dengan kenampakan encrusting algae, rekahan dan stylolit

(15)

Batugamping Boundstone kontak erosional dengan batugamping bioklastik Lokasi : Pasir Lampegan

Batugamping bioklastik dengan butiran kuarsa pada dasar bidang erosional Lokasi : Pasir Lampegan

A. Morfologi terjal Batugamping Berlapis

B. Perselingan Batugamping Packstone dengan Batulempung karbonatan (napal)

C. Batugamping Rudstone

Lokasi : Pasir Cikamuning A

B

(16)

Morfologi terjal Batugamping Boundstone

Lokasi : Gunung Pawon

Perselingan Batugamping Platy Coral Boundstone dengan Batugamping Branching Coral Bafflestone Lokasi : Gunung Pawon

(17)
(18)

neomorfisme

mikrit

Dolomitisasi (warna putih/tak berwarna) : d

d

(19)
(20)

No. Batuan

Warna : warna yang representatif

Tekstur : Ukuran Butiran, Pemilahan, Kebundaran Butiran, Kemas, Abrasi, Kontak Antar Butiran

Butiran : Jenis (butiran skeletal, ooid, pellets, litoklas, butiran terigen), Matrik : mikrit, Semen : Sparry Calcite; Prosentase

Struktur : Struktur Sedimen Fisika dan Biogenik; Perlapisan (Strike-dip, Tebal), Organic Tracks & Trails, Organic Burrow, Stylolite, dll.

Porositas : Baik (menyerap air), Sedang (diantara baik-buruk), Buruk (Tidak menyerap air); Jenis Porositas (vuggy, fracture, intercrystalline, mouldic, dll),

Prosentase; Kekompakan : getas, kompak, lunak, keras, dll.

Nama Batuan: Batugamping Bioklastik, Kalkarenit, Mudstone, Wackestone, Packstone, Grainstone, Boundstone, dll.

Diagenesis : Kompaksi, Dissolution, Dolomitisasi, Replacement, Neomorfisme, dll

PEMERIAN BATUAN –PRAKTIKUM PETROLOGI

Nama : Asep Kelompok : Senin 10.00-12.00

NIM : 12003001 Asisten : Kabayan

Batugamping Bioklastik Numulites (Numulites Packstone), abu-abu-putih kecoklatan, berukuran pasir sedang (0,3-0,45 mm), terpilah sedang, membundar-menyudut tanggung, kemas terbuka, grain supported, butiran terdiri dari fosil numulites, coral, matrik berupa mikrit, semen kalsit, struktur sedimen boring, porositas vuggy (sedang) , kompak.

Numulites (50%) 0,3-0,45 mm, putih, membundar-menyudut tanggung.

Coral (5%) 0,4 mm, putih-abu-abu, membundar-membundar tanggung.

Matrik (30%) <1 mm, putih kecoklatan-abu-abu, berupa mikrit.

Semen (10%) <1 mm, putih, kristalin, berupa kalsit.

Porositas (5%) berupa porositas vuggy. Gambar batuan 10 cm

15 cm

(21)

 The platform margin and slope

 Ramps

 Rimmed shelves Attached platforms

 Escrapment margins

 Detached platform (Isolated Platform)

(22)

THE PLATFORM MARGIN

Carbonate Ramp

Ramp and Rimmed

Isolated Platform

Rim

(23)

REEF

Gambar

Gambar batuan

Referensi

Dokumen terkait