• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Bimbingan dan Konseling Dalam Tuli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran Bimbingan dan Konseling Dalam Tuli"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Bimbingan dan Konseling Dalam

Mengatasi Masalah Kesulitan Pemilihan

Karir Siswa di Sekolah

Kategori

 Berita

 Feature

 Makalah

 Uncategorized

Arsip

 Mei 2017

 Mei 2016

 Mei 2014

 Mei 2013

 Desember 2012

 November 2012

 Juni 2012

 Mei 2012

 Mei 2010

 April 2010

 Februari 2010

(2)

 September 2009

 April 2009

 Februari 2009

 September 2008

 Juli 2008

Tulisan Terakhir

 AKREDITASI SMK NEGERI BANSARI 2017

 PENGUMUMAN KELULUSAN SMK NEGERI BANSARI TAHUN 2015/2016

 PENGUMUMAN KELULUSAN TH. 2015/2016

 HASIL NILAI AKHIR UJIAN NASIONAL SMK NEGERI BANSARI TP 2013/2014

 PENGUMUMAN HASIL UN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Komentar Terbaru

M Irfan Farizi di PENGUMUMAN HASIL UN TAHUN PELA…

Linda di Selamat Datang Guru dan Siswa…

Linda di Peletakan Batu Pertama Pembang…

smkn1bansari di Informasi Pendaftaran Peserta…

irfan farizi di Informasi Pendaftaran Peserta…

Tulisan Teratas

 Peran Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Masalah Kesulitan Pemilihan Karir Siswa di Sekolah

(3)

 Informasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2012/2013

 SISWA

 SMK Bansari Masuk 4 Besar Lomba Mapel SMK Kab. Temanggung

 Layanan Konseling Kelompok untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa

 Pembangunan Tahap 1 Selesai 100%

 Selamat Datang Guru dan Siswa (Baru) SMKN 1 Bansari

 SARPRAS

 GURU

Blog Stats

 86,450 hits

Blogroll

 ICT Temanggung

 Jardiknas Jateng

 SMK NEGERI 1 BANSARI

oleh : Machfud Herman S

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Banyak orang yang mengatakan bahwa bimbingan dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Pendapat tersebut dapat dikatakan benar jika ditinjau dari segi bahasa secara umum yaitu memberikan bantuan, namun memberikan bantuan bukanlah berarti bimbingan. Seperti salah satu contohnya adalah seorang guru membantu kesulitan anak dalam menjawab salah satu soal yang sedang dikerjakan siswa. Perlakuan guru tersebut dikatakan memberikan bantuan tetapi bukan merupakan bimbingan. Untuk lebih jelasnya dibawah ini beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli:

(4)

disekitarnya, mengambil keputusan untuk melangkah maju secara optimal dalam

perkembangannya dan dapat menolong dirinya sendiri menghadapi serta memecahkan masalah-masalahnya, semuanya demi tercapainya penyesuaian yang sehat dan demi kemajuan dan kesejahteraan mentalnya”

Sedangkan Konseling diartikan:

“Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya”.

B. Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Bimbingan dan konseling menempati bidang pelayanan siswa dalam keseluruhan, proses dan kegiatan pendidikan. Pemberian Layanan bimbingan dan konseling kepada siswa agar masing-masing siswa dapat berkembang menjadi pribadi yang mandiri secara optimal. Berikut ini dijekaslan maisng-masing fungsi layanan tersebut:

1. Fungsi Pencegahan

Bimbingan dan konseling dapat berfungsi sebagai pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam hal ini layanan yang diberikan berupa bantuan yang bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat

perkembangannya. Hal tersebut dapat ditempuh melalui program bimbingan yang sistematis sehingga hal-hal yang dapat menghambat seperti; kesulitan belajar, kekurangan informasi, masalah sosial, pemilihan karir dan lain sebagainya dapat dihindari oleh siswa.

2. Fungsi Penyesuaian

Fungsi penyesuaian dalam layanan bimbingan dan konseling berfungsi membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya. Dengan demikian, adanya kesesuaian antara pribadi siswa dan sekolah sebagai penyesuaian lingkungan

3. Fungsi Perbaikan

Meskipun fungsi pencegahan dan penyesuaian telah dilaksanakan, namun siswa yang

bersangkutan masih mungkin mengalami masalah-masalah tertentu . Disinilah fungsi perbaikan dari layanan bimbingan dan konseling diperlukan. Bantuan yang diberikan tergantung pada masalah yang dihadapi, baik dalam jenisnya, sifatnya, maupun bentuknya. Pendekaan yang dilakukan dapat berbentuk layanan individual ataupun kelompok

4. Fungsi pengembangan

(5)

mantap. Dalam fungsi ini hal-hal yang sudah dipandang bersifat positif dijaga agar tetap baik dan dimantapkan. Dengan demikian dapat diharapkan siswa dapat berkembang secara optimal.

C. Sasaran Bimbingan dan konseling

Pada dasarnya sasaran layanan bimbingan dan konseling di sekolah ialah pribadi siswa secara perseorangan . Ini tidaklah berarti bahwa pelayanan bimbingan dan konseling bersifat

individualistis yang mengutamakan kepentingan individu diatas segala-galanya, akan tetapi bimbingan dan konseling memiliki sasaran mengembangkan apa yang terdapat dalam diri tiap-tiap individu secara optimal agar masing–masing individu dapat sebesar-besarnya berguna bagi dirinya sendiri, lingkungannya, dan masyarakat umum.

Lebih khusus lagi, sasaran pembinaan pribadi siswa melalui layanan bimbingan dan konseling meliputi tahap-tahap pengembangan kemampuan-kemampuan:

1. Pengungkapan, pengenalan dan penerimaan diri

Sering kali kemampuan pengungkapan diri tidak serta merta timbul pada diri seseorang, melainkan memerlukan bantuan orang lain, seseorang harus tahu batas-batas kemampuannya sendiri, bakat dan minat dan lain sebagainya. Hasil pengungkapan diri yang objektif merupakan dasar yang sehat untuk mengenal diri sendiri dan menerima kemampuan yang dimilikinya sendiri pula.

2. Pengenalan lingkungan

Manusia secara kodrati tidaklah mampu menjalankan hidup dengan sendirian melainkan membutuhkan interaksi dengan orang lain, dalam hal ini adalah lingkungan. Individu yang berada dalam lingkup lingkungan menerima keadaan lingkungan dengan apa adanya, tapi bukan juga harus menerima dan tunduk saja, melainkan mampu bersifat positif terhadap lingkungan itu 3. Pengambilan Keputusan

Setelah adanya pemahaman diri baik kemampuan yang dimiliki maupun tetang kelemahan yang ada dalam diri individu yang terpenting dalam menentukan keberhasilan layanan bimbingan dan konseling adalah kemampuan individu dalam mengambil keputusan

4.. Perwujudan Diri

Tujuan akhir dari bimbingan adalah perwujudan diri sendiri sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki individu yang dilakukan tanpa adanya paksaan dari pihak laindan sejalan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku didalam masyarakat.

D. Jenis-jenis bimbingan di Sekolah

(6)

a. Keperluan atau kebutuhan di sekolah

b. Program layanan yang sudah disusun di sekolah

Setiap jenis layanan yang disebutkan memerlukan waktu 2 jam untuk satu kali kegiatan layanan bimbingan. Jenis layanan tersebut antara lain:

1. Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa dan pihak lain yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap siswa (terutama orang tua siswa) memahami

lingkungan sekolah yang baru dimasukinya.

2. Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa dan pihak lain yang dapat memberikan pengaruh besar kepada siswa (orang tua) menerima dan memahami informasi pendidikan

3. Layanan penempatan dan penyuluhan yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh penempatan dan penyaluran secara tepat, misalnya; penempatan dan penyaluran di dalam kelas; kelompok belajar; jurusan atau program khusus.

4. Layanan bimbingan dan pembelajaran yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa mengembangkan siswa berkenaan dengan sikap kebiasaan belajar yang baik dan cocok.

5. Layanan konseling perorangan yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa dapat mendapatkan layanan langsung tatap muka dengan pembimbing dalam rangka pembahasan dan pemecahan masalah

6. Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan informasi

7. Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa

memperoleh kesempatan untuk membahas dan pemecahan maslaah melalui dinamika kelompok yang berbeda

E. Bimbingan Karir bagi siswa

Menurut Ruslan Abdul gani bimbingan karir adalah “uatu proses bantuan layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa atau remaja) agar individu yang bersangkutan dapat

mengenal dirinya dan dapat mengenal dunia kerja merencanakan masa depannya, dengan bentuk kehidupan yang diharapkan yang menentukan pilihannya dan mengambil suatu keputusan” Layanan bimbingan karir merupakan layanan yang diberikan pembimbing kepada klien dalam memecahkan masalah karir yang dihadapi klien. Dibawah ini akan diuaraikan beberapa pendapat tentang bimbingan karir yaitu sebagai berikut:

(7)

2. Bimbingan karir merupakan proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja diluar, mempertemukan gambaran tentang diri tersebut dengan dunia kerja itu. Dan pada akhirnya dapat :

a. Memilih bidang pekerjaan

b. Menyiapkan diri untuk bidang pekerjaan c. Membina karir dalam bidang tersebut

d. Bimbingan karir adalah program pendidikan yang merupakan layanan terhadap siswa agar siswa:

– Mengenal dirinya sendiri – Mengenal dunia kerja

– Dapat memutuskan apa yang diharapkan dari pekerjaan dan – Dapat memutuskan bagaimana bentuk kehidupan yang diharapkan disamping pekerjaan untuk mencari nafkah

3. Bimbingan karir membantu siswa dalam mengambil keputusan mengenai karir atau pekerjaan utama yang mempengaruhi hidupnya dimasa mendatang

Dari keempat pendapat tersebut diatas mengenai bimbingan karir ini terdapat perbedaan-perbedaan dalam penyampaiannya, namun terdapat persamaan-persamaan mengenai :

1. Bantuan, layanan, dan cara pendekatan 2. Individu, seseorang, siswa dan remaja

3. Masalah karir, penyesuaian diri, persiapan pemahaman diri, dan pengenalan dunia kerja, perencanaan masa depan, bentuk kehidupan yang diharapkan, serta pemilihan keputusan yang diambil oleh individu yang bersangkutan.

F. Pentingnya Pemilihan Karir bagi siswa

Karir bagi siswa bukan hal yang mudah untuk ditentukan dan menjadi pilihan yang sesuai dengan kemampuan yang miliki namun haruslah ditentukan. Untuk membentukan hal demikian harus didasarkan pada keputusan siswa itu sendiri yang didasarkan pada pemahaman tentang kemampuan dan minat serta pengenalan karir yang ada di masyarakat.

(8)

pokok-pokok pikirannya yang terdiri dari sepuluh butir yang kemudian dijadikan tulang punggung dari teorinya. 10 butir tersebut antara lain:

1. Pekerjaan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan atau untuk memenuhi kebutuhan 2. Pekerjaan, jabatan atau karir yang dipilih adalah jabatan yang diyakini bahwa jabatan

atau karir itu paling tidak memenuhi kebutuhannya

3. Pekerjaan, jabatan atau karir tertentu dipilih seseorang apabila untuk pertama kali dia menyadari bahwa jabatan itu dapat membantunya dalam memenuhi kebutuhannya 4. Kebutuhannya yang timbul, mungkin bisa diterima secara intelektual yang diarahkan

untuk tujuan tetentu

5. Pemilihan jabatan/karir akan menjadi lebih baik apabila seseorang mampu

memperkirakan bagaimana sebaiknya jabatan yang akan datang itu akan memenuhi kebutuhannya

6. Informasi mengenai jabatan/karir akan membantu dalam pemilihan jabatan/karir yang diinginkan

7. Informasi mengenai jabatan/ karir akan membantu dalam memilih jabatan/ karir karena informasi tersebut membantunya dalam menentukan apakah pekerjaan itu dapat

memenuhi kebutuhannya

8. Kepuasan dalam pekerjaan tergantung pada tercapai tidaknya pemenuhan kebutuhan seseorang

9. Kepuasan kerja dapat diperoleh dari suatu pekerjaan yang memenuhi kebutuhan sekarang/ masa yang akan dating

10. Pemilihan pekerjaan selalu dapat berubah apabila seseorang yakin bahwa perubahan tersebut lebih baik untuk pemenuhan kebutuhannya.

Dari dasar teori tersebut tidaklah mungkin siswa dapat menentukan karir tanpa bantuan dan bimbingan dari konselor, karena disadari atau tidak untuk dapat memahami kemampuan diri siswa tidaklah mungkin muncul dengan sendirinya, akan tetapi diperlukan bimbingan dan arahan dari konselor.

D. Faktor Yang mempengaruhi Pemilihan Karir

(9)

Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam pemilihan karir antara lain: 1. Faktor yang ada dalam diri siswa

Diantaranya adalah: tingkat intelegensi, sikap mental,Jenis kelamin, agamam dan minat terhadap suatu karir

2. Faktor di luar siswa

Diantaranya; tingkat ekonomi keluarga, minat orang tua dan kondisi sosial masyarakat

Dari kedua faktor tersebut diatas merupakan faktor yang mendasar, namun masih banyak lagi faktor yang menyertai kesulitan siswa dalam memilih karir, salah satu faktornya adalah faktor kebutuhan, seperti apa yang disampaikan oleh A.H. Maslow yang dikutip oleh Moh. Surya

menyatakan bahwa kebutuhan manusia terdapat lima macam yaitu:

1. Kebutuhan jasmani yaitu kebutuhan yang erat kaitannya dengan kebutuhan jasmani 2. Kebutuhan rasa aman yaitu memperoleh rasa aman, bebas dari rasa takut, ketegangan,

kelaparan dan kehilangan

3. Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan untuk memiliki dan butuh bantuan dari orang lain misalnya, bergaul, berorganisasi, berkelompok dan saling mengenal

4. Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan yaitu untuk mempertahankan harga dirinya dan kebutuhan untuk dihargai, misalnya memperoleh Penghormatan

5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu: untuk menampakkan dirinya sebagai seorang pribadi yang khas (berbeda dari orang lain)

E. Upaya Mengatasi Masalah Pemilihan Karir Siswa

Keberhasilan siswa dalam menentukan dan memilih karir amatlah ditentukan dari kemampuan guru pembimbing memberikan gambaran dan memberikan keyakinan kepada siswa tentang kemampuan dan potensi yang dimiliki serta mampu mengarahkan siswa menuju karir yang sesuai dengan kemampuannya tersebut.

Dalam memberikan keyakinan dan munculnya kepercayaan siswa terhadap guru pembimbing setidaknya guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Perlakuan terhadap siswa sebagai individu yang memiliki potensi untuk berkembang dan maju serta mampu mengarahkan dirinya sendiri untuk mandiri

2. Sikap positif dan wajar

(10)

4. Pemahaman siswa secara empatik

5. Penghargaan terhadap martabat siswa sebagai individu 6. Penampilan diri secara asli dihadapan siswa

7. Kekongkritan dalam menyatakan diri 8. Penerimaan siswa secara apa adanya

9. Perlakuan siswa secara premisive.Kepekaan terhadap parasaan yang dinyatakan oleh siswa dan membantu siswa menyadari dari perasaan itu

10. Penyesuaian diri terhadap keadaan khusus

Kesadaran bahwa tujuan pengajaran bukan terbatas pada penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran saja, melainkan menyangkut pengembangan siswa menjadi individu yang lebih dewasa. Jika hal tersebut sudah dilaksanakan oleh guru pembimbing maka tidak akan kesulitan bagi guru pembimbing untuk mengarahkan siswa ketempat yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa tersebut.

F. Kesimpulan

1. Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan sesuai dengan program kerja yang telah direncanakan sebelumnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan pilihannya sendiri dan menanggung segala bentuk resiko yang akan dihadapi kelak. 2. Guru bimbingan dan konseling diharapkan memberikan arahan dan informasi tentang

karir yang akan diambil oleh siswa. Guru bimbingan dan konseling membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya

3. Pemberian layanan bimbingan dan konseling karir di sekolah yang efektif dan memiliki kontinuitas akan bermanfaat bagi siswa untuk memperoleh berbagai macam informasi karir, jabatan, pemahaman, diri, pengambilan keputusan sendiri, dan memecahkan masalah itu sendiri.

4. Kemampuan siswa terhadap pemahaman kemampuan dan potensi diri tersebut

merupakan indikasi keberhasilan layanan bimbingan dan konseling karir. Efektif tidaknya layanan bimbingan dan konseling karir yang dilaksanankan di sekolah tergantung pada kemampuan siswa untuk mengambil keputusan tentang karir dan menanggung segala bentuk resiko yang akan dihadapinya kelak

(11)

1. Disarankan kepada guru bimingan dan konseling dalam membantu siswa menentukan karir dilakukan secara berkesinambungan dan adanya ketuntasan, sehingga siswa yang mendapat bimbingan dapat memahami dengan pasti kemampuan yang dimilikinya 2. Guru bimbingan dan konseling mengambil langkah preventif kepada siswa yang

memiliki masalah dalam pemilihan karir

3. Menyediakan waktu yang seluas-luasnya kepada siswa baik yang memiliki maslaah ataupun yang tidak memiliki masalah

DAFTAR PUSTAKA

Bimo Walgito,Bimbingan dan Pentuluhan Di sekolah,1983, Fak. Psikologi UGM, Yogyakarta Dewa Ketut Sukardi, 1984, Bimbingan karir di sekolah, Ghalia Indonesia, Jakarta

……….., 1997,Pengantar Teori Konseling, Ghalia Indonesia, Jakarta

Djumhur I dan Moh. Surya, 1975, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, , CV. Ilmu, Bandung Moh. Surya,Pengantar Psikologi Pendidikan,1979,BP FIP IKIP, Bandung

Moh. Surya dan Rochman Natawidjaja, 1993, Pengantar bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta Universitas Terbuka

Prayitno H. Dan Eman Amti,1999, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,Rineka Cipta, Jakarta Rochmat Natawijaya, 1997,Penyuluhan di Sekolah, Firma Hasmer, Jakarta

Ruslan Abdul Gani, 1995, Bimbingan dan konseling, Pamator Pressindo, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor karakteristik pemerintah daerah yang mempengaruhi Belanja Operasi (Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja

v Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, maka perlu ditetapkan kebijakan dan prosedur pemulangan pasien dan tindak lanjut maupun rujukan yang perlu dilakukan pada saat

Hasil diidentifikasi beberapa variabel signifikan dalam prediksi kerja perilaku perencanaan pensiun individu, termasuk usia, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan

Berdasarkan pada hasil data diatas, menunjukkan bahwa profitabilitas dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu perputaran kas, perputaran persediaan, dan perputaran piutang

pembuatan sistem, peneliti telah melakukan komunikasi dengan ketua BUMDes, sekretaris dan bendahra yang akan menggunakan Sistem Informasi Administrasi Badan Usaha Milik

One-Group Pretest-Posttest Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi keterlaksanaan, lembar tes keterampilan proses sains, dan lembar angket

Sama dengan pengelolaan resiko operasional, lembaga keuangan dapat meminimalisir resiko kredit pada kontrak Musyarakah permanen dengan cara terlibat langsung dalam

Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Komputer pada Program Studi Pascasarjana Magister Teknik Informatika pada Fakultas Ilmu Komputer