• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi ekonomi 5 tahun terakhir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kondisi ekonomi 5 tahun terakhir"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KONDISI PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA 5 TAHUN TERAKHIR DIKAITKAN DENGAN PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN INDONESIA KONDISI PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA 5 TAHUN

(2)

LATAR BELAKANG

Kondisi perekonomian Indonesia dalam perkembangannya sampai dengan saat ini merupakan gambaran dari suatu proses panjang sebagai sebuah indikator efektivitas dari kinerja pemerintahan saat itu yang dipimpin oleh seorang presiden beserta kabinetnya. Dengan mengacu pada artikel jurnal ‘Survey on Recent

Development´ (Kuncoro & Resosudarmo, 2006) dan beberapa sumber serta artikel pendukung yang dimasukkan dalam referensi, maka diharapkan kajian ini dapat membahas tentang topik yang dipilih sebagai judul paper ini.

Terkait dengan kinerja dari tim ekonomi kabinet Susilo Bambang Yudhoyono setelah reshuffle pada awal Desember 2006 kemarin, publik cenderung

menunjukkan sentimen yang positif akan susunan yang baru. Pada artikel Kuncoro & Resosudarmo (2006 : 8) disebutkan bahwa kecenderungan pergantian ini

dilakukan adalah karena munculnya persepsi publik tentang kinerja sebelumnya yang kurang efektif dengan berbagai alasan / latar belakangnya. Bagaimanapun ada beberapa hal yang disebutkan menjadi penyebab persepsi ini, yaitu lambatnya pembayaran / pengeluaran pemerintah berdasarkan anggaran yang direncanakan (ditunjukkan dengan angka pertumbuhan konsumsi pemerintah yang tinggi pada semester awal 2005), kondisi ini menyebabkan departemen-departemen

(3)

Kedua adalah kecenderungan pertumbuhan ekonomi yang rendah dengan tren yang menurun, dimana perkembangan yang ada dan telah dicapai dinilai kecil bagi kebutuhan Indonesia akan perbaikan dan ekspansi infrastruktur. Ketiga adalah

keputusan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri yang tidak populer & keempat adalah adanya dugaan konflik kepentingan berhubungan dengan Aburizal Bakrie sebagai salah satu menteri anggota kabinet tim ekonomi.

(4)

IDENTIFIKASI MASALAH

Selama ini pola pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk bercirikan consumption driven growth dibandingkan investment led growth dan kondisi

perekonomian Indonesia sebenarnya masih jauh dari berkualitas (Kuncoro, 2007). Pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat mendorong peningkatan pendapatan per kapita dan distribusi pendapatan, dalam hal ini kebijakan & upaya pemerintah dalam pendapatan seperti yang digambarkan dalam GDP banyak terkontribusi melalui

peningkatan konsumsi pemerintah (lihat grafik 1, 2004 – 2007), dibandingkan hasil dari manfaat pembangunan & keberhasilan pertumbuhan ekonomi khususnya pada sektor-sektor lain yang masih rendah (lihat grafik 2) serta pembangunan seperti pada kawasan timur Indonesia yang masih tertinggal karena sebagian besar terpusat di kawasan barat khususnya di kepulauan Jawa. Disebutkan bahwa

pertumbuhan ekonomi ini masih jauh dari berkualitas adalah karena adanya indikasi trickle up effect dalam proses pembangunan di Indonesia dimana terjadi

ketimpangan distribusi pendapatan yang semakin lebar (Kuncoro, 2007).

Ketimpangan dapat diukur salah satunya dengan menggunakan Gini Index yang menunjukkan bahwa rasio Gini Indonesia meningkat dari 0,29 pada tahun 2002

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

I. Kondisi Perkembangan Perekonomian di Indonesia 5 Tahun Terakhir. Dalam lima tahun terakhir, perkembangan ekonomi dunia ditandai dengan

Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari rata-rata historisnya (di atas 4%), aliran FDI global yang terus meningkat dan melambungnya harga komoditas minyak serta non-minyak dunia, sehingga menyebabkan tekanan inflasi dunia Meningkat. Dalam periode yang sama perekonomian domestik juga ditandai dengan akselerasi

pertumbuhan ekonomi namun dengan tingkat yang moderat, rasio investasi terhadap PDB yang masih lebih rendah dibandingkan sebelum krisis walaupun aliran masuk FDI neto terus meningkat serta rata-rata inflasi yang sedikit lebih tinggi dibandingkan sebelum krisis, terutama karena kenaikan BBM pada 2005. Pertumbuhan

perekonomian dunia dan volume perdagangan dunia periode 2008-2012 diprakirakan akan tetap tinggi sementara harga komoditas migas dan non-migas masih berada pada level di atas rata-rata historis. Dari sisi domestik, diperkirakan stabilitas ekonomi makro tetap terkendali, kondisi fiskal Indonesia masih terjaga, dan aliran FDI ke

Indonesia terus meningkat. Dengan asumsi perekonomian dunia dan domestik seperti tersebut di atas, perekonomian Indonesia 2008-2012 diprakirakan akan semakin baik, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan

berkualitas serta inflasi yang menurun. Prospek perekonomian tersebut didasarkan pada optimisme terjadinya sinergi kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi makro serta terus membaiknya iklim investasi,

(6)

1.1. Perkembangan Ekonomi Dunia dan Indonesia

Dinamika perekonomian Indonesia tidak terlepas dari perkembangan ekonomi global dan kawasan serta berbagai kemajuan dalam perbaikan, iklim investasi, infrastruktur, produktivitas dan daya saing (sisi penawaran) dalam negeri. Ekonomi dunia telah mampu tumbuh diatas 4% dalam lima tahun terakhir, lebih tinggi dari rata-rata historisnya. Perkembangan ini terutama didorong oleh pesatnya

pertumbuhan ekonomi di negara berkembang (China dan India) serta kawasan Eropa. Tingginya pertumbuhan ekonomi dunia tersebut diiringi dengan volume perdagangan dunia yang juga tumbuh lebih tinggi dari tren jangka panjangnya. Sejalan dengan perkembangan ekonomi dunia tersebut, aliran Foreign Direct Investment (FDI) global juga meningkat pesat. Namun perkembangan ekonomi dunia yang impresif ini dibayangi dengan melambungnya harga minyak dan non-minyak dunia. Terus naiknya harga komoditas dan tetap tingginya pertumbuhan

ekonomi dunia menyebabkan tekanan inflasi dunia meningkat. Tekanan inflasi dunia yang meningkat seiring dengan harga komoditas yang masih tinggi direspons secara bervariasi oleh bank sentral di beberapa negara. Disamping tekanan inflasi,

beberapa bank sentral tampaknya juga mempertimbangkan kondisi stabilitas pasar keuangan dan prospek pertumbuhan ekonomi domestiknya. Bank sentral Amerika Serikat (The Fed) memberi bobot yang tinggi pada pemulihan krisis di pasar

keuangan dan stimulus perekonomian domestik, yang terlihat dari agresivitas

penurunan Fed Fund Rate menjadi 3% pada Januari 2008. Sebaliknya, bank sentral Uni Eropa (ECB) dan Jepang (BOJ) tampaknya lebih memprioritaskan tekanan

(7)

1.2. Prospek Ekonomi Indonesia 2007-2011

Secara umum, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi dunia dan volume

perdagangan dunia yang tetap tinggi, harga komoditas migas dan nonmigas yang masih pada level tinggi, kebijakan moneter dunia dan Indonesia yang relatif stabil, kondisi fiskal Indonesia yang masih mantap, serta aliran FDI ke Indonesia yang meningkat, perekonomian Indonesia 5 tahun ke depan diprakirakan akan semakin membaik dan berada dalam kisaran 7,4-8,0%. Sumber pertumbuhan ekonomi ini terutama adalah perbaikan iklim investasi yang akan mendorong masuknya aliran FDI secara signifikan hingga mencapai 1,5% PDB pada 2012, sehingga diharapkan pangsa investasi terus meningkat dan mencapai sekitar 30% PDB pada 2012.

Selain itu, perdagangan intra-regional dalam kawasan ASEAN dan Asia Pasifik diperkirakan masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam jangka menengah. Dari sisi domestik, kebijakan moneter yang tetap disiplin dalam menjaga stabilitas ekonomi makro serta kebijakan fiskal yang masih bersifat

stimulasi akan berperan penting dalam mendukung prospekperekonomian Indonesia dalam jangka menengah. Prakiraan pertumbuhan ekonomi di atas jelas

(8)

1.3 Perkembangan Perekonomian Dunia dan Indonesia

Perkembangan ekonomi dunia dalam jangka panjang diharapkan tetap menunjukkan gambaran yang positif walaupun akhir-akhir ini penuh dinamika. Kondisi ini ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi dunia yang tinggi, yang diikuti peningkatan volume perdagangan dunia dan aliran modal antar negara yang terus meningkat. Namun demikian, perkembangan positif tersebut dibayangi oleh harga komoditas dunia (migas maupun non migas) yang tetap tinggi dan pasar keuangan dunia yang belum stabil. Di sisi domestik, perekonomian Indonesia terus

menunjukkan kemajuan, walaupun masih

dibayangi oleh rendahnya respon sisi penawaran, peran investasi yang relatif rendah, dan kualitas pertumbuhan ekonomi yang belum baik yang tercermin dari tingginya angka pengangguran dan kemiskinan.

II.Gambaran Perekonomian Dunia

(9)

III.Gambaran Perekonomian Indonesia

Dengan melihat perkembangan konstelasi perekonomian dunia dalam

perspektif jangka panjang, seperti pertumbuhan ekonomi dan volume perdagangan dunia yang masih tinggi, aliran FDI global yang cukup besar, dan harga komoditas yang tetap tinggi, dinamika

perekonomian Indonesia tetap akan dipengaruhi faktor-faktor dunia tersebut.

3.1 . Dampak terhadap Kondisi Ketenagakerjaan

Liberalisasi dalam perdagangan barang, jasa, investasi, dan mobilitas faktor produksi tenaga kerja akan berdampak pada kondisi

ketenagakerjaan. Dampak pada kondisi ketenagakerjaan ini biasanya menjadi isu yang paling sensitif dalam pembentukan suatu kawasan integrasi ekonomi, seperti yang misalnya dialami oleh Uni Eropa. Secara teoritis, liberalisasi dalam keempat faktor di atas akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja, karena akan

(10)

IV. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan 4.1. Pengertian Paradigma Pembangunan

Pengertian paradigma pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Kuhn untuk melihat perkembangan dan revolusi ilmu pengetahuan. Yang dimaksud paradigma dalam konteks ini adalah konstelasi teori, nilai, dan tema pemikiran untuk

memahami kondisi sejarah dan keadilan social bagi kerangka konsepsi makna

realitas sosial. Artinya, paradigm merupakan dasar berpikir kita dalam melihat suatu realitas sehingga mampu memperngaruhi apa yang dipilih, dilihat dan diketahui.

Beragamnya rumusan ataupun definisi dari pembangunan menimbulkan berbagai interpretasi berbeda dari para ahli. Bahkan pada masa-masa awal, istilah tentang pembangunan selalu dikaitkan dengan modernisasi, indistrilisasi, westernisasi, pertumbuhan, evolusi sosial budaya , termasuk reformasi sosial-politik-budaya. Berikut beberapa batasan dari para ahli yang dapat menggambarkan bahwa

(11)

4.2 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu

pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, Orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan.

Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan. Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai

kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan.

4.2.a Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi

Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada pancasila. Secara khusus, sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas

(12)

4.2.b Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik

Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau pelaku politik bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan

martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan

otoriter Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas kerakyatan (sila IV Pancasila).

Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik didasarkan pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena itu, secara berturut-turut

sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral ketuhanan, moral

(13)

4.2.c. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini

sebagaimana tertuang dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab.

Pembangunan sosial budaya yang menghasilkan manusia-manusia biadab, kejam, brutal dan bersifat anarkis jelas bertentangan dengan cita-cita menjadi manusia adil dan beradab. Manusia tidak cukup sebagai manusia secara fisik, tetapi harus mampu meningkatkan derajat kemanusiaannya. Manusia harus dapat

mengembangkan dirinya dari tingkat homo menjadi human.

4.2.d. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Hukum

Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja, tetapi juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Atas dasar tersebut, sistem pertahanan dan keamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem

(14)

4.2.e. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Umat Beragama

Bangsa Indonesia sejak dulu dikenal sebagai bangsa yang ramah dan santun, bahkan predikat ini menjadi cermin kepribadian bangsa kita di mata dunia

internasional. Indonesia adalah Negara yang majemuk, bhinneka dan plural.

(15)

4.2.f Pancasila sebagai Paradigma Kehidupam Kampus

Menurut saya, implementasi pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus adalah seperti contoh-contoh paradigma pancasila diatas kehidupan kampus tidak jauh berbeda dengan kehidupan tatanan Negara. Jadi kampus juga harus memerlukan tatanan pumbangunan seperti tatanan Negara yaitu politik, ekonomi, budaya, hukum dan antar umat beragama.

Untuk mencapai tujuan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara maka sebagai makhluk pribadi sendiri dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreativitas rohani manusia. Unsur jiwa manusia meliputi aspek akal, rasa,dan

(16)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa kondisi perekonomian 5 Tahun terakhir ini sudah mulai membaik, walaupun masih jauh dibandingkan dengan target yang sudah ditetapkan tetapi setidaknya perekonomian Indonesia sudah mulai membaik

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dan telah dijelaskan Pula dalam hai ini pula Pancasila sebagai Paradigma Indonesia memiliki arti penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia.

3.2 Saran

Semoga dengan dibuat nya makalah ini kita dapat lebih memahami tentang keadaan perekonomian Indonesia 5 tahun terakhir ini.

Harapan kami adalah semoga perekonomian kita di Indonesia akan lebih membaik untuk kedepannya, dan segala masalah perekonomian yang ada di Indonesia

(17)

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Adelman, M., dan U. Morris, 1973, Economic Growth and Social Equity in Developing Countries, Stanford:Stanford University Press.

Aguilar, C., 2006, Trade Analysis of Spesific Agri-food Commodities Using a Gravity Model, Departmentof Agricultural Economics.

Anderson, J., 1979, a Theoretical Foundation for the Gravity Equation, American Economic Review 69,106-116.

ASEAN Secretariat, 2007, www.aseansec.org.

Atkinson, A.B., 1999, Is Rising Income Inequality Evitable? A Critique of the Transatlantic Consensus,UNU/WIDER.

Bank Indonesia, 2006, Outlook Ekonomi Indonesia 2006-2010, edisi Juli 2006, Bank

Indonesia._____, 2007, Outlook Ekonomi Indonesia 2007-2011, edisi Januari 2007, Bank Indonesia._____, 2007, Outlook Ekonomi Indonesia 2007-2011 ≈Inflasi, Kemiskinan dan Penawaran Agregat diPerekonomian IndonesiaΔ, edisi Juli 2007, Bank Indonesia.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini meneliti tentang bagaimana bentuk jaringan komunikasi pada pecinta korea khususnya fandom Triple S Indonesia, guna memberi pemahaman kepada masyarakat

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a di atas dan sesuai dengan pasal 10 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2001

Dari penelitian yang telah dilakukan tentang karakteristik onggok aren (arenga pinnata) dengan penambahan serbuk kunyit dapat disimpulkan bahwa nilai kuat tarik dipengaruhi

Pada bagian ini pertama pencipta menggunakan sound efek yang ada pada keyboard seperti bunyi tiupan angin, suara hujan dan bunyi petir sebagai gejala alam yang biasa

Berdasarkan tabel dapat dijelaskan bahwa dari 20 narasumber yang mengkonsumsi sepeda motor sesuai dengan kebutuhan dalam Islam sebanyak 4 orang, pada point kedua

Jika akan menggunakan tipe data yang sama untuk beberapa identifier maka dapata dituliskan dengan menggunakan tanda koma, contoh :.. int a,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variasi kemiringan sudut kemiringan lereng dan lebar pondasi yang paling optimum untuk daya dukung

Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta khususnya Jurusan Manajemen yang rela membimbing dan menyalurkan