KAJIAN MODEL FORMULASI STRATEGI YANG DITERAPKAN(EXISTING
STRATEGY)INDUSTRI GALANGAN KAPAL NASIONAL
(STUDI KASUS : PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA) Afriantoni*1), Aditya DHANA1)Romadhoni2)
1)Post Graduate Student (S2) in Marine Technology, ITS - Surabaya. *E-mail :[email protected]
2)Pre-Post Graduate Student (S2) in Physics Science ITS - Surabaya.
Abstract
In Strategic Management Science, strategy were determined as an incremental continous action in market acquire viewpoint and also to fulfill consumer satisfactory in the future (Hamel and Prahalad in Gibson, 1997). BUMN Masterplan 2010-2012 told that the strategic sector remains low on its capacity and productivity, an one of that was National Shipbuilding that leads on its lower competiveness condition. This paper elaborate their operations problematic and also existing strategy to analyze its weakness and tobe used as a development material to facing the domestic and regional intense competition
Kata kunci: formulasi strategi, daya saing, existing strategy
1. Pendahuluan
Industri galangan kapal adalah industri yang menyerap banyak tenaga kerja dan investor lintas Negara, akan tetapi fakta menunjukan banyak galangan di Indonesia khususnya galangan berstatus BUMN yang mengalami keterpurukan. Asas Cabotage belum bisa di nikmati oleh Industri pelayaran, dengan semakin bertambahnya armada berbendera Indonesia tidak membuat bisnis galangan membaik kondisinya. Pelaku perbankan pun masih enggan untuk mengucurkan dana dengan bunga kompetitif karena masih memandang usaha industri galangan kapal adalah bisnis yang sangat beresiko dengan laju pengembalian yang lambat. Namun dengan keterbatasan tersebut, beberapa galangan swasta sudah memiliki kinerja yang lebih baik. Proses manajemen memegang peranan penting dalam mengatasi segala masalah yang terjadi pada industri galangan kapal secara keseluruhan.Sistem keorganisasian,attitude dan culture kerja adalah hal yang sangat dominan berpengaruh terhadap kinerja yang menurunkan citra perusahaan galangan BUMN tersebut diantara pesaingnya.
Dalam Masterplan BUMN 2010 2014, disebutkan salah satu isu strategis yang dihadapi oleh BUMN sektor Usaha Industri Strategis adalah skala usaha dan kapasitas produksi yang masih rendah, sehingga belum efisiensi yang berdampak pada lemahnya daya saing. Salah satunya yaitu sektor industri galangan kapal nasional yang masih berdaya saing rendah. Rendahnya daya saing tersebut dapat dianalisa dari bagaimana dan strategi apa yang telah diterapkan (existing strategy) oleh industri galangan kapal nasional yang berstatus BUMN. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis melakukan kajian atau analisa model strategi yang diterapkan industri galangan nasional khususnya PT. Dok dan Perkapalan Surabaya sebagai studi kasus. Pada makalah ini, akan diuraikan problematika operasional yang dihadapi galangan kapal nasional dan model formulasi strategi yang diterapkan atau dilakukan sebagai solusinya
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Manajemen Strategi Perusahaan
Manajemen strategik adalah seni dan ilmu pembuatan formulasi, implementasi dan evaluasi keputusancross-functionalyang memungkinkan sebuah organisasi mencapai/meraih tujuannya (David 2003). Definisi lainnya adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategik meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi serta pengendalian (Hunger & Wheelen, 1996).
2.2 Balanced Score Card
- Mengklarifikasi dan memprebaharui strategi
- Mengkomunikasikan strategi ke seluruh perusahaan
- Menyelaraskan tujuan departementas, perorangan dengan strategi peninjauan strategis - Mengidentifikasi dan menyelaraskan inisiatif-inisiatif strategis
- Mengaitkan tujuan strategis jangka panjang dengan anggaran tahunan - Memperoleh umpan balik untuk belajar dan meningkatkan strategi
Gambar 1.Konsep BSC (Kaplan dan Norton,1996)
Kolian (2010), mempublikasikan tesis mengenai metode evaluasi dan intepretasi variabel strategik yang disusun dari BSC kedalam variabel tindakan yang kemudian dicanangkan kedalam kerangka kerja sistem informasi. Adanya sebuah visi dan misi didalam perusahaan yang tergambar dalam KPI yang dibuat oleh tim BSC. Model tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Gambar 2.Implementasi Strategi (Kolian.2010, sumber diolah) 3. Analisa FormulasiExisting Strategy
3.1 Fungsi stratejik dan FormulasiExisting Strategy
Fungsi stratejik sudah mulai diterapkan oleh PT. DPS dengan adanya departemen SSK (Satuan Stratejik Korporasi). Departemen SSK bekerjasama dengan konsultan luar menggunakan Balanced Scorecard (BSC) untuk menterjemahkan alur pemikirian korporasi menjadi inisiative strategy yang diukur berdasarkan rasio-rasio target yang dibebankan kepada departemen terkait. Proses formulasi strategi dimulai dari problematika operasional di lapangan yang diselaraskan dengan visi dan misi perusahaan yang kemudian diresumekan, output dari resume tersebut akan tetap diawasi proses implementasinya oleh konsultan tersebut. Saat ini BSC yang diterapkan merupakan unsur sosio-manajemen dan belum mengarah kepada pemutakhiran teknologi seperti menggunakan sistem IT sebagai kontrol dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas, akan diulas aspek inisiatif strategi-nya sebagai existing strategy pada PT. DPS di departemen terkait dibawah ini:
- Dept. Pemasaran danEngineering - Dept. Koordinator Proyek
- Dept. Produksi (Hull, Construction, and Outfitting) - Dept. Utilitas
Agenda Strategik
Identifikasi ObjekStrategik
StrategikMapping IdentifikasiPengukur Kinerja Inisiatif Kerja
Model formulasi existing strategy di PT. DPS seperti terlihat pada gambar. 3 dibawah ini :
Gambar3.PerumusanExisting StrategyPT. DPS 3.2 Agenda Strategis Korporasi
Agenda strategik adalah langkah kerja korporasi untuk meningkatkan daya saing hasil dari pembahasan panjang yang melibatkan seluruh elemen perusahaan. PT.DPS dalam hal ini merumuskan agenda strategik berdasarkan tiga bahan penting yaitu RUPS, RJPP, dan RKAP. Setiap Visi dan Misi dari sebuah perusahaan sudah pasti memiliki langkah jangka panjang maupun pendek, Visi dan Misi PT. DPS tersebut seperti pada tabel 1 dibawah ini :
Visi dan Misi PT.DPS (Sumber:website resmi)
VISI : Menjadi perusahaan galangan kapal yang unggul di segmen pasar menengah dan siap bersaing di pasar global
MISI : 1. : 1. Diakui dan dikenal luas sebagai perusahaan yang handal dalam memenuhi harapan pelanggan 2.
3.
Diakui dan dikenal luas sebagai perusahaan yang handal dalam memenuhi harapan pelanggan.
Meningkatkan kemampulabaan untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkesinambungan.
Memberikan nilai tambah yang optimal kepada pemegang saham, karyawan, pelanggan dan mitra usaha.
PT.DPS dapat mengarahkan budaya dan etos kerja demi tercapainya visi dan misi perusahaan yaitu dengan sloganDPS THE BEST, yang diuraikan pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2.Slogan PT.DPS (Sumber:website resmi)
Delivery : Melaksanakan pekerjaan sesuai order yang diberikan pelanggan sehingga dapat diserahterimakan secara tepat waktu dan tepat kualitas
Proffesional : Menerapkan standar yang tinggi dalam menjalankan aktivitas usahan dan selalu berusaha mengembangkan potensi yang ada sesuai perkembangan kebutuhan dan teknologi.
Safety : Menjalankan aktivitas usaha dengan tanpa mengabaikan azas kesehatan an keselamatan kerja
Team Work : Mempunyai semangat yang tinggi menciptakan suasana kebersamaan dalam bekerja demi mewujudkan tujuan perusahaan
Harmony : Melakukan komunikasi yang baik dengan stakeholders sehingga tercipta hubungan yang berkualitas
Ethical : Dalam bersikap dan bertindak selalu memperhatikan nilai kesusilaan yang berlaku
Believable : Menjaga citra perusahaan sebagai lembaga yang dapat dipercaya Environment
Care : Memiliki kepedulian daam menjaga kelestarian dan kebersihanlingkungan hidup Satisfaction : Mengutamakan kualitas produksi dan layanan untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan
Totality : Mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan dan stakeholders
3.3Existing Strategy
(1) Existing StrategyDepartemen Pemasaran danEngineering
Pada PT. DPS Departemen Pemasaran dan Engineering dipimpin oleh seorang Senior Manager (SM) yang menitik beratkan fungsi kerja dan concern di bagian pemasaran dan pengembangan usaha dalam rangka mengejar target profitabilitas, dengan dibantu seorang supervisor. Untuk bagian Engineering diposisikan sebagai supporting device untuk bagian
Visi dan Misi Feedback --> SM
Perspektif dalam BSC Problematika
operasional di lapangan Konsultan manajemen
strategik
Sasaran Strategik
(a)Probematika DepartemenEngineering
Berdasarkan hasil observasi dilapangan problem operasional utama yang dihadapi dan diusahakan solusinya adalah sebagai berikut :
1) Spek owner tidak jelas Stategi yang diusulkan adalah
- MRP diusulkan dengan data seadanya
- Pengajuan pembuatan sistem estimasi angaran dengan mengunakan data historis 2) Kurangnya penguna TRIBON
Stategi yang diusulkan adalah
- Penilaian kemampuan daya serap pegawai - Pengadaan (mengikuti) training professional - Transfer knowledge antar departemen
- Menempatkan agentEngineeringdi dept. Lain 3) Problem Approval Class
Stategi yang diusulkan adalah
- Mensegmentasidesign officesberdasarkan portofolio
- Mensegmentasidesign officesberdasarkan kedekatan bisnis/rekanan/rekomendasi dari classitu sendiri
4) Problem Design Offices Stategi yang diusulkan adalah
- Segmentasi kunsultan design office
- Melakukan korespondensi awal saat akan mengikuti tender
- Mengikutsertakandesign officesdari awal kontrak dibuat sampaidelivery 5) Kurang SDM
Stategi yang diusulkan adalah
- Penambahan personil sesuai dengan beban kerja - Pemecahan fungsi kerja desain dibawah dept.Produksi
Secara lengkap problematika operasional dan inisiatif strategi yang dilakukan seperti telihat pada tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3.Existing Strategybagian Engineering Pada Industri Galangan Kapal
No. Problem operasional Existing / inisiative strategy 1 Spek owner tidak jelas 1.1
1.2 MRP dengan data seadanyaPembuatan sistem estimasi anggaran 2 Kurangnya karyawan yang 2.1 Penilaian kemampuan daya serap pegawai
mengerti TRIBON 2.2 Pengadaan (mengikuti) training profesional 2.3 Rotasi pegawai yang sudah mengerti TRIBON 2.4 Transfer knowledge antar departemen
2.5 Menempatkan agentEngineeringdi dept. Lain
3 Approval class 3.1
. Mensegmentasiportofolio design offices berdasarkan 3.2
. Mensegmentasikedekatan bisnis/rekanan/rekomendasi daridesign offices berdasarkanclass itu sendiri
4 Design offices 4.1
4.2 Korespondensi lebih intensif sejak awal ikut tenderMengajukan standby personil dari design offices sebagai representatif
4.3 Mengikutsertakandesign officesdari awal kontrak dibuat sampaidelivery
5 Sumber daya manusia 5.1
5.2 Penambahan personil sesuai dengan beban kerjaPemecahan fungsi kerja desain dibawah dept.Produksi
(b)Strategi Bagian Pemasaran
1) Pendapatan Perusahaan Berkurang dan jumlah order kapal menurun 2) Citra perusahaan menurun
- Konsep pengembangan bisnis franchise.
- Mengakuisisi galangan swasta memiliki yang infrastruktur cukup dan nasional lain atau menjadikan PT.DPS sebagaiNational Shipbuilding Holding
Secara lengkap problematika operasional dan inisiatif strategi yang dilakukan seperti telihat pada tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 4.Existing Strategybagian Pemasaran Pada Industri galangan kapal
Kriteria/ Variabel Induk Ref Existing / inisiative strategy
1. Peningkatan Pendapatan dan jumlah order reparasi kapal
1.1 Marketing mix : product, price, promotion and place
1.2 STP : segmentation, targeting & positioning 1.3 Penelusuran data historis untuk
implementasi strategi STP 2.Penelusuran data historis
terhadap pembayaran termin dan prioritas pembangunan
2.1 Segmentasi klien
3. Peningkatan Citra perusahaan dan jumlah pelanggan potensial 3.13.2
3.3
Konsep pengembangan bisnis franchise. Mengakuisisi galangan swasta yang memiliki infrastruktur cukup baik yang berada dalam kondisi terpuruk
Mengakuisisi galangan nasional lain dan menjadikan PT.DPS sebagai National Shipbuilding Holding
(2) Existing StrategyDepartemen Kontrol Proyek (Project Officer)
Departemen Kontrol Proyek berfungsi memonitoring dan mengontrol proyek yang ada di lapangan baik unit bangunan baru maupun reparasi agar proyek berjalan sesuai schedule. Adapun problem operasional utama yang dihadapi dan diusahakan solusinya sebagai berikut : 1. Penurunan s-curve
Strategi yang diusulkan adalah sebagai berikut : - Crash program penambahan jam lembur - Crash program penambahan tenaga kerja - Crash program penambahan waktu kerja bengkel 2. Miss Kontrol, peningkatan laju monitoring dan kinerja Strategi yang diusulkan adalah sebagai berikut :
- Evaluasi pegawai - Penilaian kinerja 3600
- Penambahan pekerja
Secara lengkap problematika operasional dan inisiatif strategi yang dilakukan seperti telihat pada tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 5.Existing Strategydepartemen Kontrol Proyek Pada Industri Kapal
Kriteria / Variabel Induk Ref Existing strategy
1. Monitoring dan control proyek agar berjalan sesuaischedule
1.1 Peningkatan koordinasi saat penerimaan repair listorder/proyek reparasi
1.2 Aktualisasirepair listsebelum kontrak proyek 1.3 Permintaan ketersediaan resources untuk
antisipasi pekerjaan tambahan
2. Penurunan scurve 2.1
2.2 2.3
Crash program penambahan jam lembur Crash program penambahan tenaga kerja Crash program penambahan waktu kerja bengkel 3. Miss Kontrol, peningkatan laju
4. Software penunjang dan peningkatan kemampuan komputerisasi terhadap penggunaansoftwareterbaru
4.1 Pengalihan sistem monitoring dari Ms.Excel ke Ms.Project
4.2 Training internal untuk mengalih sistem monitoring dari MS.Excel ke MS. Project seluruh pegawai. 4.3 Penerapan sistem knowledge transver untuk
menghilangkangapantar pegawai lama dan baru (3)Existing Strategy Departemen Produksi (HCO Hull Const. & Outfitting)
Departemen Produksi adalah departemen yang bersinggungan langsung dengan aktifitas produksi baik bangunan baru maupun reparasi kapal. Berdasarkan hasil observasi dilapangan problem operasional utama yang dihadapi dan diusahakan solusinya adalah sebagai berikut : 1. Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan belum maksimal
2. Optimasi peralatan dan Pengadaan atau order yang terlambat 3. Kurangnya kinerja Pegawai
4. Proses kerja belum maksimal dan etos kerja menurun
Strategi Departemen Produksi (HCO) untuk tahun 2012:
1) Menyusun rencana kerja penyelesaian setiap order perusahaan secara sistematis.
2) Melakukan koordinasi dengan kordinator proyek untuk mengawasi dan mengevaluasi progress tiap-tiap order.
Secara lengkap problematika operasional dan inisiatif strategi yang dilakukan seperti telihat pada tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6.Existing Strategydepartemen Produksi Pada Unit Bisnis Industri Galangan Kapal
Kriteria/ Variabel Induk Ref. Existing strategy
1.Kelancaran pekerjaan kapal 1.1 Breakdown paralel activity1.2 Pemecahan blok sesuai kapasitas dok crane
2.Proses otomatisasi 2.1
2.2 Penggantian mesin SMAW menjadi FCAWpenggunaan oneside welding khusus untuk grand erection
3. Peningkatan kesiapan sebelum produksi
3.1.
3.2 Melakukan survey sebelum kapal masuk dockMelakukan pre-arrival meeting dengan pihak terkait (galangan &owner representative) 4.Ketepatan penyelesaian
pekerjaan (delivery on time) 4.1 4.2 4.3
Standarisasi time schedule dan scope kerja untukdocking days10 pada Barge
Standarisasi time schedule dan scope kerja untukdocking days12 pada kapal FPP Membuat value chain & job order reparasi 5. Peningkatan kelancaran proses
kerja & etos kerja penyelesaian kerja lambat
5.1 5.2
Koordinasi secara intensif dengan bagian pengadaan material dan utilitas
Peningkatan koordinasi dengan SDM/pekerja melalui meeting mingguan
6.Peningkatan kelancaran proses
kerja & etos kerja 6.1 Menempatkan planner yang bertugasmemonitor perubahansoft drawing sequences yang dikerjakan bag.Engineering (TRIBON) 7. Peningkatan efisiensi biaya
dengan rasio dan efesiensi waste sesuai KPI
7.1.
7.2. Pembuatan program efisiensi waste materialPencatatan penggunaan raw material dan waste produknya
8. Pembenahan sistem
pengadaan/supply chain dan pengadaan mesin, interior, dan
Konsentrasi bebanschedulingpada aftside Menempatkan planner yang bertugas Memonitor perubahan scheduling dan memberikan masukan terkait pengadaan Konsentrasi beban scheduling pada deckhouse
9. Sumber daya Manusia dan
9.2 Rotasi pegawai yang dianggap mampu melakukan transfer knowledge
10. Mempertahankan pelanggan
dan kepuasan pelanggan 10.110.2 Membuat dokumentasi setiap order reparasiMembuat evaluasi realisasi order reparasi 12. Peralatan yang tidak siap pakai
dan optimalisasi utilitas dan kapasitas peralatan
11.1 Program perawatan, perbaikan, dan peremajaan peralatan produksi
11.2 Pengadaan peralatan baru/ pengganti 13. Menjaga kepercayaan klien,
mempertahankan sertifikasi mutu korporasi dan membuat budaya aman dan sehat
12.1 Mempertahankan sertifikat ISO 9001
12.2 Mempertahankan sertifikat OHSAS 14001 denganzero accident
14. Optimalisasi pemanfaatan SD IT 13.1 Meningkatkan utilitas penggunaan sistem IT 15. Menciptakan budaya produktif 14.1 Menjalankan prinsip 5R turunan dari KAIZEN (4)Existing Strategy Departemen Utilitas
Departemen Utilitas adalah departemen yang berhubungan langsung dengan departemen Produksi (HCO) memiliki tanggung jawab untuk menyediakan alat kerja yang siap pakai. Berdasarkan hasil observasi dilapangan problem operasional utama yang dihadapi dan diusahakan solusinya adalah sebagai berikut :
1. Peralatan rusak silih berganti dan tidak sebanding dengan teknisi Strategi yang diusulkan adalah sebagai berikut :
- Pengoptimalan kinerja unit FASHAR untuk perawatan dan perbaikan peralatan - Pengadaan investasi peralatan baru
2. Dok apung tidak siap pakai
Strategi yang diusulkan adalah sebagai berikut :
- MelakukanUTuntuk memetakan an melakukan perbaikan sesuai kerusakan 3. Kurangnya Pemanfaatan Suberdaya IT
Strategi yang diusulkan adalah sebagai berikut :
- Mengajukan sistem informasi manajemen aset (AMS) terpadu - Mengajukan fitur pengukuran utilitas dan feedback kondisi terkini
Secara lengkap problematika operasional dan inisiatif strategi yang dilakukan seperti telihat pada tabel 7 sebagai berikut :
Tabel 7.Existing Strategydepartemen Utilitas
Sasaran /Target Ref. Existing strategy
1. Optimalisasi utilitas dan kapasitas peralatan galangan, peralatan yang rusak silih berganti, serta peralatan yang tidak sebanding dengan teknisi yang ada
1.1. Pengoptimalan kinerja unit FASHAR untuk perawatan dan perbaikan peralatan
1.2 Evaluasi dan studi kelayakan terhadap peralatan yang sudah habis nilai ekonomisnya untuk diadakan investasi peralatan baru
1.3 Membuka tender terbuka kepada subkon untuk melakukan perawatan dan perbaikan dengan sistem termin waktu
2. Peningkatan kinerja
pegawain dan sumber daya manusia
2.1 Evaluasi pegawai lama yang kurang produktif 2.2 Penambahan pegawai pengawas dan evaluator
kinerja subkon 3. Dok apung yang tidak siap
pakai 3.1 Melakukandan melakukan perbaikan sesuai kerusakanUT untuk memetakan kondisi aktual 4. Peningkatan kinerja pegawai
dan SDM 4.1 Mengajukan fitur feedback kondisi - sistemmanajemen aset terpadu 5. Pemanfaatan sumberdaya
IT
5.1 Mengajukan sistem informasi manajemen aset (AMS) terpadu
4. Kesimpulan dan Rekomendasi 4.1 Kesimpulan
Dari uraian kajian model formulasi strategi di PT. DPS di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1) Dengan belum adanya kerangka baku dari model formulasi strategi terutama di industri galangan kapal, maka existing strategy yang diterapkan dalam bentuk inisiative strategy dapat dijadikan sebagai acuan awal untuk perumusan strategi di industri galangan kapal. 2) Dengan hasil kajian modelexisting strategyini diharapkan industri galangan kapal nasional
dapat mengetahui kelemahan-kelemahan dan kekurangan strategi yang selama ini diterapkan dan dapat menggunakannya untuk segera melakukan pembenahan yang berkesinambungan agar dapat menghadapi ketatnya persaingan di industri galangan kapal, baik secara domestik maupun global.
4.2 Rekomendasi
- Pengembangan model formulasi strategi apabila disinergikan dengan penelitian sebelumnya dapat menjadi kesatuan formulasi yang tentunya dapat berkembang kearah lebih baik
5. Penghargaan
Ucapan terima kasih dan appresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Ir. Heri Supomo, M.Sc, yang telah membimbing penulis dalam melakukan penelitian ini, manajemen dan karyawan PT. Dok dan Perkapalan Surabaya yang telah bersedia memberi kesempatan untuk melakukan observasi data dan interview, dan Pusat Studi Bisnis Maritim ITS Surabaya. 6. Referensi
Khoiriansyah, A., Rahadi D. R., Luthfi, A. 2011.Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi FMIPA UNSRI Menuju Fakultas Yang Unggul Berbasis Riset Dalam Bidang Matematika, Sains, dan Kelautan Pada Tingkat Regional. Program Pascasarjana, Teknik Informatika Universitas Bina Darma, Palembang.
Kolian, R.A. 2010. Pembuatan Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Analisa SWOT dan BSC untuk Meningkatkan Daya Saing di PT.XYZ untuk tahun 2010-2015.Tesis Program Pascasarjana MMT-Bidang Keahlian Teknologi Informasi. ITS Surabaya.
Suroso, E. 2009.Model Integrasi Lingkungan Bisnis Strategi Operasi Kinerja Perusahaan, Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Menegah Besar di Tasikmalaya.Jurnal Siasat Bisnis pp.43-59.