• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gerakan Lingkungan Dalam Isu Perubahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Gerakan Lingkungan Dalam Isu Perubahan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 UNIVERSITAS INDONESIA

Makalah Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Dinamika Politik:

Gerakan Lingkungan Dalam Isu Perubahan Iklim : Studi Kasus Gerakan The Big Ask Dalam Mendorong Climate Change Act Di Inggris Pada Tahun 2005-2008

Disusun oleh:

Aditya Fathurrahman Abdillah (1206250550)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM SARJANA ILMU POLITIK

(2)

2 PENDAHULUAN

Kejadian Revolusi Industri adalah bentuk kemajuan dengan mendorong negara-negara di daratan Eropa untuk melaksanakan pembangunan dengan industrialisasi secara besar-besaran. Perkembangan tersebut menjadikan Eropa sebagai benua paling maju diantara benua-benua lainnya. Selanjutnya, industrialisasi di Eropa berkembang menjadi industrialisasi yang dipicu oleh revolusi teknologi yang menghasilkan negara-negara industry yang menguasai perekonomian dunia.

Kemajuan industrialisasi tidak luput diperlukannya kebutuhan bahan baku dari

industri itu sendiri, yaitu bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil yang mendominasi sebagai bahan baku industri-industri di negara maju adalah minyak, gas, dan batubara.1 Proses industrialisasi secara besar-besaran akhirnya mengakibatkan produksi gas rumah kaca dengan skala besar. Yang termasuk kategori gas rumah kaca adalah carbon dioxide (CO2), methane (CH4), nitrous oxide (N2O), hydrofluorocarbons (HFCs), perfluorocarbons (PFCs), dan sulphur hexafluoride (SF6).2 Produksi gas rumah kaca dengan skala besar yang diakibatkan pembakaran bahan bakar fosil oleh industri-industri negara maju akan membuat pemanasan global (global warming) terjadi. Pemanasan global ini nantinya akan berdampak terjadinya fenomena perubahan iklim (climate change). Efek dari perubahan iklim bisa mengakibatkan naiknya permukaan air laut, harga pangan meningkat, terjadinya cuaca ekstrem, berkurangnya sumber air, dan meningkatnya penyakit pernapasan.3

Pada akhirnya isu perubahan iklim menjadi permasalahan global sehingga diburuhkan koordinasi internasional untuk mengatasinya. Bentuk koordinasi internasional tersebut dijewantahkan dengan berdirinya United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). UNFCCC didirikan pada tanggal 9 Mei 1992 dengan tujuan untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca sehingga tidak akan mengganggu sistem iklim global.4 UNFCCC telah menghasilkan sebuah perjanjian internasional yang sangat penting dalam penanganan perubahan iklim di dunia, yaitu Protokol Kyoto.

1 Anthony Giddens, The Politics Of Climate Change. (Cambridge : Polity Press, 2009) Hal. 35

2 IPCC, Climate Change 2007 : The Physical Science Basis, diakses dari

http://www.ipcc.ch/pdf/assessment-report/ar4/wg1/ar4-wg1-chapter1.pdf pada tanggal 22 Desember 2014 pukul 12.46. Hal. 100 3 Zika Zakiya, Enam Dampak Perubahan Iklim Pada Hidup Kita,

http://sains.kompas.com/read/2013/01/20/17502648/Enam.Dampak.Perubahan.Iklim.pada.Hidup.Kita diakses pada tanggal 22 Desember 2014 pukul 12.56.

4Dikutip dari United Nations Framework Convention on Climate Change ,

(3)

3 Protokol Kyoto adalah sebuah perjanjian internasional mengenai upaya penanggukangan perubahan iklim yang dibentuk pada bulan Desember 1997 dan mulai berlaku sejak tahun 2005. Negara-negara yang terlibat di dalam perjanjian Protokol Kyoto dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu negara Annex I dan negara non-Annex.5 Dimana negara Annex I terdiri atas negara-negara industri maju yang menjadi objek utama Protokol Kyoto untuk bersedia memotong emisi gas rumah kacanya. Namun, terdapat kendala bagi negara Annex I untuk mengurangi emisi gas rumah karcanya karena berbenturan dengan kepentingan-kepentingan ekonomi. Jika mengurangi emisi gas rumah kaca, maka harus ada

pengendalian terhadap industri-industri yang sudah menjadi garda terdepan dalam perekonomian negara industry maju.

Hal tersebut menyebabkan munculnya berbagai gerakan lingkungan hidup di negara-negara Annex I untuk mendorong pemotongan emisi gas rumah kaca, salah satunya terjadi di Inggris. Di Inggris terjadi gerakan lingkungan hidup yang dipelopori oleh NGO yang bernama Friends Of The Earth melalui kampanye “The Big Ask”. Gerakan lingkungan hidup ini bertujuan mendorong disahkannya Climate Change Act di Inggris supaya bisa mengurangi emisi gas rumah kaca yang telah dihasilkan oleh industri-industri di Inggris. Dalam makalah

ini penulis akan mencoba menjawab sebuah pertanyaan yaitu “bagaimana proses gerakan

“The Big Ask” bisa mendorong Pemerintahan Inggris dalam membuat kebijakan Climate

Change Act?”

KERANGKA TEORI

Teori Gerakan Sosial

Dalam makalah ini, penulis akan menggunakan teori gerakan sosial dari Eduardo

Canel dalam tulisannya “New Social Movement Theory and Resource Mobilization Theory : The Need For Integration ” untuk membedah gerakan The Big Ask dalam mendorong Pemeirntahan Inggris dalam membuat kebijakan Climate Change Act. Disini penulis akan menjabarkan dua teori besar mengenai gerakan sosial yaitu resource mobilization dan new social movement serta perbandingan dari kedua teori tersebut.

Pertama adalah teori resource mobilization. Dalam teori ini, gerakan sosial muncul akibat dari adanya ketersediaan sumber pendukung gerakan, tersedianya kelompok koalisi,

5Dikutip dari Kyoto Protocol To The United Nations Framework Convention On Climate Change ,

(4)

4 adanya dukungan dana, adanya tekanan, dan upaya pengorganisasian yang efektif. Salah satu sumber sumber daya penting dalam gerakan sosial ini adalah ideologi.

Kedua adalah teori new social movement yang menempatkan arah perjuangan gerakan salah satunya melawan kapitalisme industri. Dalam new social movement, perkembangan sistem kapitalisme justru mereka yang tidak terlibat secara langsung dalam sistem eksploitasi produksi semakin besar dan merasakan kekecewaan serta melahirkan posisi tawar kolektif terhadap negara. Oleh karena itu, new social movement tumbuh berkembang di zaman globalisasi neoliberal. Menurut Eduardo Canel, terdapat lima karakteristik dalam membedakan teori new social movement dan teori resource mobilization , yaitu6 :

Teori Resource Mobilization New Social Movement

1. Continuity Discontinuity

2. System Integration Social Integration

3. State Civil Society

4. Political Realm Cultural Realm

5. Instrumental Action Expressive Action

PEMBAHASAN

Kebijakan Inggris Dalam Penanggulangan Isu Perubahan Iklim Pra Climate Change Act

Dalam menanggulangi isu perubahan iklim global, Inggris meratifikasi UNFCCC pada bulan Desember 2013 dan Protokol Kyoto pada bulan Mei 2002 bersama dengan

anggota Uni Eropa lainnya. Uni Eropa sebagai sebuah badan regional memiliki target pereduksian sebesar 8 persen menurut Protokol Kyoto. Berdasarkan Perjanjian Pembagian Beban (Burden Sharing Agreement), Uni Eropa mengalokasikan target tersebut diantara anggota-anggotanya. Dalam perjanjian tersebut Inggris ditargetkan melakukan pereduksian

(5)

5 sebesar 12,5 % dibawah level tahun 1990 dan harus dipenuhi oleh Inggris dalam periode 2008 – 2012.7

Untuk memenuhi target tersebut, pada bulan November 2000, Inggris mengeluarkan Program Perubahan Iklim Inggris (UK’s Climate Change Programme). Di dalam program tersebut, Pemerintah Inggris memberikan target yang lebih jauh untuk pengurangan gas rumah kaca. Target yang ada di dalam UK’s Climate Change Programme melebihi komitmen Protokol Kyoto, yaitu pereduksian emisi CO2 sebesar 20% untuk tahun 2010. Di dalam program tersebut juga bertujuan untuk mereduksi gas rumah kaca sebesar 21,5% pada periode 2008-2012.8

Program ini dirancang untuk menunjukkan pengurangan emisi yang signifikan dapat dibuat tanpa merusak perekonomian. Terbukti dengan selama satu dekade terakhir, GDP Inggris telah meningkat sebesar 20% dan pertumbuhan ekonomi meningkat 25% sementara emisi gas rumah kaca telah menurun hingga 12,8%.9 Terdapat juga perubahan struktur ekonomi Inggris dalam menerapkan UK’s Climate Change Programme, yaitu dari industri manufaktur berat menjadi jasa dan manufaktur ringan. Inggris juga berhasil mengganti gas dan batubara yang tadinya menjadi sumber bahan bakar utama untuk pembangkit listrik dialiihkan menjadi pembangkit listrik tenaga nuklir.

Kronologis Gerakan The Big Ask Dalam Mendorong Terbentuknya Climate Change Act

Gerakan ini berawal dari sebuah NGO, yaitu Friends of the Earth yang melihat bahwa Inggris telah memenuhi target Protokol Kyoto, namun telah gagal dalam memenuhi target domestik yang ditentukan pada Climate Change Programme. Pada tahun 2000, dimana Climate Change Programme diluncurkan, emisi CO2 mencapai minus 7,5% di bawah tingkat tahun 1990. Namun, empat tahun berjalannya program tersebut, emisi CO2 masih stagnan di tingkat yang sama seperti tahun 2000. Pada akhir tahun 2005, pemerintahan Inggris merubah target yang tadinya pengurangan emisi CO2 sebesar 13,5% menjadi 8%. Pada bulan

7 Dikutip dari ec.europa.eu/clima/policies/g-gas/kyoto/index_en.htm diakses pada tanggal 22 Desember 2014 pukul 21.41

8 Gabrielle Edwards, The UK Climate Change Programme And Examples Of Best Practice,

https://unfccc.int/files/meetings/workshops/other_meetings/application/pdf/ukge.pdf diakses pada tanggal 22 Desember 2014 pukul 21.59

9 Lovely Christina Manafe, Peran NGO Dalam Penanggulangan Isu Perubahan Iklim : Studi Kasus Peran Friends

(6)

6 November 2004, pemerintahan Inggris mengakui hanya mungkin untuk memenuhi pengurangan emisi CO2 sebesar 14% pada tahun 2010.10

Melencengnya tujuan mereduksi emisi gas rumah kaca dari Climate Change Programme membuat Friends of The Earth memberikan redkomendasi kerangka kebijakan perubahan iklim yang baru. Menurut mereka, Inggris memerlukan kerangka yang memungkinkan pemerintah melakukan reduksi emisi sebesar 3% per tahun. Untuk dapat mencapai target tersebut, Friends of The Earth merekomendasikan agar Departemen Keuangan ditugaskan untuk mempersiapkan national carbon budget, melaporkan performa terhadap target dan menjelaskan posisi Inggris dalam terminologi finansial menggunakan

nilai pasar untuk emisi karbon yang diperbolehkan. Friends of the Earth juga merekomendasikan agar target sektoral ditentukan berdasarkan prinsip politik, lingkungan, dan sosial yang transparan.11Hal tersebut yang menjadi dasar dari gerakan “The Big Ask”.

Pada tanggal 7 April 2005, sebelum gerakan ini dimulai, Friends of The Earth melakukan diskusi dengan mantan Menteri Lingkungan Hidup Konservatif John Gummer, mantan Menteri Lingkungan Hidup Buruh Michael Meacher dan kemudian juru bicara Lingkungan Liberal Demokrat Norman Baker, mengusulkan RUU untuk memerangi perubahan iklim dengan menetapkan target tahunan reduksi emisi CO2 sebesar 3% yang berarti penurunan sebesar 80% pada tahun 2050.12 Setelah mengusulkan RUU, Friends of The Earth meluncurkan gerakan “The Big Ask” pada tanggal 25 Mei 2005 dengan bekerjasama dengan Thom Yorke yang merupakan vokalis dari kelompok musik Radiohead.

Peluncuran gerakan “The Big Ask” bersamaan dengan survei NOP yang menunjukkan bahwa 73% masyarakat Inggris tidak melihat bahwa pemerintahan sudah cukup bagus dalam menanggulangi isu perubahan iklim.13 Friends of The Earth juga melakukan konsolidasi dengan NGO-NGO lainnya untuk memperkuat gerakan “The Big Ask”. Friends of The Earth

10 Bryony Worthington, What the Government Should Do To Tackle Climate Change : Friends of The Earth

Response to The Climate Change Programme Review,

http://www.foe.co.uk/sites/default/files/downloads/ccpr_foe_submission.pdf diakses pada tanggal 22

13 Anonim, Archived Press Release : New Campaign For Climate Change Law -73% Say Government Not Doing

(7)

7 bersama beberapa NGO lainnya membentuk sebuah koalisi yang bernama Stop Climate Chaos yang turut meminta diadakannya target reduksi emisi per tahun.

Dalam gerakannya, Friends of The Earth mencoba menarik seluruh lapisan masyarakat di Inggris dengan mengadakan konser musik bernama The Big Ask Live yang diadakan pada bulan Mei 2006. Konser ini diadakan di London yang dibintangi oleh Radiohead dan turut dihadiri oleh David Miliband dan David Cameron. The Big Ask Live juga diikuti dengan berbagai even di berbagai daerah di Inggris.

Pada pertengahan September 2006, Friends of The Earth meluncurkan “a Big Push”

untuk mendorong sebanyak mungkin anggota parlemen untuk menandatangani EDM 178 dan untuk menulis kepada Perdana Menteri untuk meminta legislasi perubahan iklim baru. Selama beberapa minggu berikutnya, 620 dari total 646 anggota parlemen telah dilobi secara personal oleh konstituen yang mendukung kampanye The Big Ask.14 Para relawan-relawan seperti vokalis kelompok music Radiohead, Thom Yorke, juga ikut melobi anggota parlemennya di Oxford. Begitu juga beberapa pemuda di bawa umur 16 tahun mengunjungi Tony Blair di Downing Street untuk mendiskusikan perubahan iklim dan mendorong untuk RUU mengenai perubahan iklim untuk diperkenalkan.

Rancangan undang-undang perubahan iklim akhirnya dipublikasikan pada bulan Maret 2007.15 Friends of the Earth menyambut baik hal tersebut. Gerakan melalui media online pun mulai diluncurkan dengan didukung oleh selebriti seperti Jude Law, James Blunt, dan Johnny Borrel.16 Gerakan The Big Ask juga meminta agar pemerintahan Inggris memasukkan sektor aviasi dan perkapalan di dalam target pereduksian emisi. Pada akhirnya, tanggal 28 Oktober 2008, pemerintah Inggris mengeluarkan Climate Change Act yang akan mereduksi emisi CO2 Inggris sebesar 80% pada tahun 2050 dari semua sektor, termasuk aviasi dan perkapalan.

Analisis Gerakan The Big Ask Dalam Kerangka Teori Gerakan Sosial

Penulis melihat bahwa gerakan The Big Ask sebetulnya adalah sebuah new social movement. Terlihat dari tujuan utama perjuangan The Big Ask adalah untuk melawan

14 Lovely Christina Manafe, Op.Cit, Hal.55

15 Anonim, Climate Change Law, http://www.pcs.org.uk/en/resources/green_workplaces/climate_change.cfm diakses pada tanggal 23 Desember 2014 pukul 01.58

16 Anonim, The Climate Change Bill,

(8)

8 kapitalisme industri yang mengeksploitasi sumber produksi secara besar-besaran. Sumber produksi disini yaitu bahan bakar fosil. Eksploitasi tersebut berakibat pada meningkatnya emisi gas rumah kaca dan menyebabkan perubahan iklim terjadi. Climate Change Act yang direkomendasikan oleh Friends of The Earth melalui gerakan The Big Ask mempunyai fungsi laten sebagai penekan agar industri-industri tidak melakukan eksploitasi secara besar-besaran.

Penulis juga akan melakukan analisis menggunakan lima karakteristik yang membedakan antara resource mobility movement dan new social movement serta dikaitkan dengan gerakan The Big Ask. Karakteristik yang pertama yaitu gerakan The Big Ask termasuk karakteristik yang bersifat diskontinuitas dan bukan bersifat kontinuitas. Penulis berargumen

bahwa gerakan The Big Ask hanya mempunyai tujuan untuk mendorong disahkannya Climate Change Act agar pemerintahan Inggris bisa mereduksi gas CO2 secara berkala tiap tahunnya. Setelah tujuannya tercapai, gerakan The Big Ask pun berakhir.

Karakteristik yang kedua yaitu gerakan The Big Ask dalam kampanyenya mengandalkan integrasi sosial. Penulis bisa berargumen seperti itu dengan melihat dalam gerakan The Big Ask, Friends of The Earth mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut melobi atau mendorong Climate Change Bill kepada pemerintahan Inggris. Terlihat dengan relawan-relawan seperti vokalis kelompok music Radiohead, Thom Yorke, juga ikut melobi anggota parlemennya di Oxford. Begitu juga beberapa pemuda di bawa umur 16 tahun mengunjungi Tony Blair di Downing Street untuk mendiskusikan perubahan iklim dan mendorong untuk RUU mengenai perubahan iklim untuk diperkenalkan.

Karakteristik yang ketiga yaitu gerakan The Big Ask dalam kegiatan kampanyenyan melalui kekuatan masyarakat sipil. Argumen penulis ini dibuktikan dengan melakukan konsolidasi dengan NGO-NGO lainnya untuk memperkuat gerakan The Big Ask. Friends of The Earth bersama beberapa NGO lainnya membentuk sebuah koalisi yang bernama Stop Climate Chaos yang turut meminta diadakannya target reduksi emisi per tahun. Dalam gerakannya, juga, Friends of The Earth bekerja sama dengan politisi partai politik, seniman,

dan para pengusaha.

Karakteristik yang keempat dan kelima yaitu gerakan The Big Ask menggunakan

(9)

9 di Inggris. Tidak sampai disitu, gerakan The Big Ask juga melakukan kampanye lewat media online yang didukung seniman-seniman seperti Jude Law dan James Blunt.

KESIMPULAN

Penulis menyimpulkan bahwa gerakan The Big Ask berhasil dalam melawan kapitalisme industri yang melakukan eksploitasi sumber produksi secara besar-besaran dengan mendorong Climate Change Act segera disahkan. Dengan adanya aturan mereduksi gas CO2 sebanyak 3% tiap tahunnya akan membuat industri-industri di Inggris berpikir ulang untuk mengeksplotasi sumber produksi berupa bahan bakar fosil secara besar-besaran.

Kendala dalam pereduksian gas rumah kaca dikarenakan kepentingan ekonomi pun bisa diselesaikan melalui Climate Change Act ini.

(10)

10 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Canel, Eduardo, New Social Movement Theory and Resource Mobilization Theory : The Need for

Integration, dalam Michael Kaufman dan Haroldo Dilla Alfonso, 1997, Community Powe and Grassroots Democracy : The Transformation of Social Life, (London : Zed Books)

Giddens, Anthony, 2009, The Politics Of Climate Change. (Cambridge : Polity Press) Sumber Internet

Anonim, History The Big Ask Campaign,

http://www.foe.co.uk/sites/default/files/downloads/history_of_the_big_ask.pdf diakses pada

tanggal 22 Desember 2014 pukul 23.50

Anonim, Archived Press Release : New Campaign For Climate Change Law -73% Say Government Not Doing Enough

http://www.foe.co.uk/resource/press_releases/new_campaign_for_climate_c_24052005 diakses

pada tanggal 23 Desember 2014 pukul 00.02 Anonim, Climate Change Law,

http://www.pcs.org.uk/en/resources/green_workplaces/climate_change.cfm diakses pada tanggal

23 Desember 2014 pukul 01.58 Anonim, The Climate Change Bill,

http://www.foe.co.uk/sites/default/files/downloads/climate_change_bill.pdf diakses pada tanggal

23 Desember 2014 pukul 02.03

Edwards, Gabriel, The UK Climate Change Programme And Examples Of Best Practice,

https://unfccc.int/files/meetings/workshops/other_meetings/application/pdf/ukge.pdf diakses pada

tanggal 22 Desember 2014 pukul 21.59

IPCC, Climate Change 2007 : The Physical Science Basis, diakses dari

http://www.ipcc.ch/pdf/assessment-report/ar4/wg1/ar4-wg1-chapter1.pdf pada tanggal 22

Desember 2014 pukul 12.46

(11)

11

http://www.foe.co.uk/sites/default/files/downloads/ccpr_foe_submission.pdf diakses pada tanggal

22 Desember 2014 pukul 23.04

Zika Zakiya, Enam Dampak Perubahan Iklim Pada Hidup Kita,

http://sains.kompas.com/read/2013/01/20/17502648/Enam.Dampak.Perubahan.Iklim.pada.Hidup.K

ita diakses pada tanggal 22 Desember 2014 pukul 12.56.

Sumber Disertasi/Jurnal/Skripsi

Referensi

Dokumen terkait