• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP KESETIMBANGAN KIMIA KTSP.doc (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RPP KESETIMBANGAN KIMIA KTSP.doc (1)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 14 Bandar Lampung Kelas/Semester : XI/Ganjil

Materi Pembelajaran : Kesetimbangan Kimia Alokasi Waktu: 8x45 menit

I. Standar Kompetensi

3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri

II. Kompetensi Dasar

3.4 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan

III. Indikator A. Kognitif

1. Produk

1) Menjelaskan pengertian tetapan kesetimbangan 2) Menjelaskan hukum kesetimbangan

3) Menentukan tetapan kesetimbangan dalam Kc 4) Menentukan tetapan kesetimbangan dalam Kp

5) Menjelaskan hubungan antara Kc dan Kp dengan persamaan gas ideal

6) Menentukan nilai Kp dari nilai Kc 7) Menentukan nilai Kc dari nilai Kp

8) Menentukan tetapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan yang melibatkan padatan dan cairan murni

9) Menentukan nilai K dari reaksi kesetimbangan yang berhubungan.

10) Menentukan nilai K dari gabungan beberapa reaksi kesetimbangan.

(2)

12) Meramalkan keadaan setimbang dari reaksi kesetimbangan berdasarkan perbandingan nilai Qc dan K.

13) Menjelaskan kesetimbangan disosiasi. 14) Menjelaskan derajat disosiasi.

15) Menghitung derajat disosiasi suatu reaksi kesetimbangan.

2. Proses

1) Mengamati tabel data hasil percobaan mengenai susunan kesetimbangan reaksi metanasi katalitik gas karbon monoksida pada suhu 1200 K

2) Mengidentifikasi susunan pereaksi dan hasil reaksi serta nilai tetapan kesetimbangan dari susunan kesetimbangan reaksi metanasi katalitik gas karbon monoksida pada suhu 1200 K

3) Merumuskan beberapa alternatif persamaan dari perbandingan antara konsentrasi produk dan reaktan untuk mencari nilai tetapan kesetimbangan yang konstan

4) Mencari nilai tetapan kesetimbangan dari alternatif persamaan yang yang telah dibuat

5) Menganalisis hasil perhitungan dari persamaan yang melibatkan konsentrasi produk dan reaktan pada keadaan setimbang

6) Menyimpulkan bahwa persamaan tetapan kesetimbangan yang menghasilkan nilai konstan dipengaruhi oleh koefisien reaksi yang digunakan sebagai pangkat

7) Menyimpulkan persamaan dari perbandingan antara konsentrasi produk dan reaktan yang menghasilkan nilai konstan sebagai persamaan tetapan kesetimbangan

8) Menyimpulkan nilai numerik yang dihasilkan dari persamaan tetapan kesetimbangan sebagai tetapan kesetimbangan

9) Menyimpulkan hukum kesetimbangan

10) Mengamati data susunan pereaksi dan hasil reaksi pada reaksi pembentukan amoniak dalam keadaan setimbang yang dilengkapi nilai Kc dan Kp

11) Mengidentifikasi adanya nilai Kp pada reaksi kesetimbangan pembentukan amoniak

12) Mengidentifikasi perbedaan nilai Kc dan Kp pada reaksi kesetimbangan pembentukan amoniak

(3)

14) Mengidentifikasi bahwa gas selain memiliki konsentrasi juga memiliki tekanan

15) Merumuskan persamaan tekanan parsial masing-masing gas (N2, H2, NH3)

16) Menganalisis data tekanan parsial gas yang diperoleh untuk menemukan persamaan tetapan kesetimbangan tekanan

17) Menyimpulkan Kp merupakan tetapan kesetimbangan yang dinyatakan dalam tekanan parsial

18) Menyimpulkan persamaan tetapan kesetimbangan tekanan (Kp) dari reaksi pembentukan amoniak

19) Mengamati gambar submikroskopis reaksi kesetimbangan metanasi katalitik gas karbon monoksida pada suhu 1200 K

20) Mengidentifikasi bahwa reaksi kesetimbangan metanasi katalitik gas karbon monoksida merupakan reaksi yang melibatkan fasa gas 21) Menyimpulkan bahwa reaksi kesetimbangan metanasi katalitik gas

karbon monoksida selain memiliki harga Kc juga memiliki harga Kp

22) Mengamati persamaan umum reaksi kesetimbangan

23) Merumuskan persamaan Kc dan Kp dari persamaan umum reaksi kesetimbangan

24) Merumuskan nilai tekanan dari reaktan dan tekanan dari produk dengan menggunakan persamaaan gas ideal

25) Mensubstitusikan nilai tekanan dari reaktan dan tekanan dari produk kedalam persamaan Kp

26) Menyimpulkan hubungan antara Kc dengan Kp melalui persamaan gas ideal

27) Mengamati tiga buah persamaan reaksi kesetimbangan yang melibatkan padatan dan cairan murni yang dilengkapi dengan persamaan tetapan kesetimbangannya

28) Mengidentifikasi bahwa fase padatan dan cairan murni tidak dimasukkan ke dalam persamaan tetapan kesetimbangan

29) Mengamati gambar submikroskopis reaksi dekomposisi CaCO3 30) Mengidentifikasi bahwa bertambahnya CaCO3 dan berkurangnya

CaO tidak mempengaruhi tekanan parsial CO2

(4)

32) Menganalisis penyebab zat yang berfasa padat tidak mempengaruhi kesetimbangan dengan analogi balok utuh dan balok yang sudah berkurang

33) Mencari konsentrasi dan kerapatan balok pada kondisi awal dan kondisi akhir

34) Mengidentifikasi bahwa konsentrasi dan kerapatan balok pada kondisi awal dan kondisi akhir adalah tetap

35) Menyimpulkan bahwa konsentrasi dan kerapatan zat padat tidak bergantung pada banyaknya zat

36) Menyimpulkan konsentrasi dan kerapatan zat cair juga tidak bergantung pada banyaknya zat

37) Menyimpulkan persamaan tetapan kesetimbangan yang sesuai untuk reaksi yang melibatkan padatan dan cairan murni

38) Mengamati beberapa persamaan reaksi kesetimbangan SO3(g) yang

saling berhubungan.

39) Mengidentifikasi perbedaan empat persamaan reaksi kesetimbangan SO3(g) yang berhubungan.

40) merumuskan persamaan K dari masing-masing reaksi kesetimbangan SO3(g) yang berhubungan.

41) Mengidentifikasi hubungan persamaan K reaksi kesetimbangan (I) dan (II).

42) Menentukan persamaan K2 berdasarkan persamaan K1.

43) Mengidentifikasi nilai K2 berdasarkan hubungan persamaan K1 dan

K2.

44) Menyimpulkan nilai K2 berdasarkan nilai K1.

45) Menentukan nilai K berdasarkan reaksi kesetimbangan yang dibalik.

46) Mengidentifikasi hubungan persamaan K reaksi kesetimbangan (I) dan (III).

47) Menentukan persamaan K3 berdasarkan persamaan K1.

48) Mengidentifikasi nilai K3 berdasarkan hubungan persamaan K1 dan

K3.

49) Menyimpulkan nilai K3 berdasarkan nilai K1.

50) Menentukan nilai K berdasarkan reaksi kesetimbangan yang dibagi suatu faktor n.

51) Mengidentifikasi hubungan persamaan K reaksi kesetimbangan (I) dan (IV).

(5)

53) Mengidentifikasi nilai K4 berdasarkan hubungan persamaan K1 dan

K4.

54) Menyimpulkan nilai K4 berdasarkan nilai K1.

55) Menentukan nilai K berdasarkan reaksi kesetimbangan yang dikalikan suatu faktor n.

56) Mengamati tiga persamaan reaksi kesetimbangan.

57) Mengidentifikasi hubungan persamaan reaksi kesetimbangan (3) dengan persamaan reaksi kesetimbangan (1) dan (2) .

58) Menentukan persamaan K dari reaksi kesetimbangan (1).

59) Menentukan persamaan K dari perubahan reaksi kesetimbangan (2).

60) Menjumlahkan persamaan reaksi kesetimbangan (1) dan (2). 61) Menentukan persamaan K dari reaksi kesetimbangan (3). 62) Mengidentifikasi hubungan persamaan K dari reaksi

kesetimbangan (3) terhadap reaksi kesetimbangan (1) dan (2). 63) Menyimpulkan hubungan persamaan K dari reaksi kesetimbangan

(3) terhadap reaksi kesetimbangan (1) dan (2).

64) Menentukan nilai K dari reaksi kesetimbangan (3) berdasarkan nilai K reaksi kesetimbangan (1) dan (2).

65) Menyimpulkan nilai K dari gabungan beberapa reaksi kesetimbangan.

66) Mengamati tiga persamaan reaksi kesetimbangan yang dilengkapi nilai K.

67) Mengidentifikasi kecenderungan nilai K dari ketiga reaksi kesetimbangan.

68) Menganalisis hubungan besarnya konsentrasi produk terhadap konsentrasi reaktan berdasarkan nilai K.

69) Menyimpulkan hubungan besarnya konsentrasi produk terhadap konsentrasi reaktan berdasarkan nilai K.

70) Menganalisis arah kesetimbangan masing-masing reaksi kesetimbangan berdasarkan nilai K.

71) Menyimpulkan arah kesetimbangan berdasarkan nilai K.

72) Mengamati dua persamaan reaksi kesetimbangan yang dilengkapi nilai K dan jumlah banyaknya zat dalam sistem.

73) Menentukan persamaan K dari reaksi kesetimbangan (I) dan (II). 74) Mengidentifikasi hubungan jumlah banyaknya zat dalam sistem

dengan kuotion reaksi (Qc)

75) Menentukan nilai Qc dari reaksi kesetimbangan (I) dan (II). 76) Mengidentifikasi perbedaan nilai Qc dan K dari reaksi

(6)

77) Menganalisis keadaan setimbang reaksi kesetimbangan (I) dan (II) berdasarkan perbandingan nilai Qc dan K masing-masing reaksi. 78) Menyimpulkan keadaan setimbang pada kedua sistem

kesetimbangan berdasarkan perbandingan nilai Qc dan K.

79) Mengamati representasi mikroskopis reaksi kesetimbangan N2O4(g)

dan PCl5(g) dalam sistem tertutup.

80) Mengidentifikasi perbedaan keadaan awal dan setimbang dari kedua reaksi kesetimbangan tersebut.

81) Menentukan hubungan perbedaan jumlah mol keadaan awal dan setimbang dari sistem tertutup dengan proses disosiasi.

82) Mengidentifikasi keadaan setimbang sistem tertutup dengan proses disosiasi

83) Menyimpulkan pengertian kesetimbangan disosiasi

84) Mengamati repesentasi mikroskopis dua reaksi kesetimbangan disosiasi yang dilengkapi dengan nilai derajat disosiasi.

85) Mengidentifikasi hubungan jumlah reaktan keadaan awal dan jumlah reaktan yang terdisosiasi pada keadaan setimbang dengan derajat disosiasi.

86) Menentukan hubungan jumlah reaktan yang terdisosiasi dalam sistem dengan derajat disosiasi.

87) Merumuskan nilai derajat disosiasi berdasarkan analogi dari derajat ionisasi.

88) Menyimpulkan pengertian derajat disosiasi.

(7)

g. Komunikatif

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah siswa mencari persamaan tetapan kesetimbangan, siswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian tetapan kesetimbangan, serta dapat menjelaskan hukum kesetimbangan dengan benar.

2. Setelah siswa diberikan data mengenai susunan reaksi pada kesetimbangan pada fasa gas, siswa diharapkan dapat menghitung nilai Kp berdasarkan harga tekanan parsial dengan tepat.

3. Setelah siswa mengetahui cara menentukan Kc dan Kp, siswa diharapkan dapat menemukan hubungan antara Kc dan Kp dengan persamaan gas ideal dengan cermat.

4. Setelah siswa diberikan persamaan reaksi kesetimbangan yang melibatkan padatan dan cairan murni beserta persamaan tetapan kesetimbangannya, siswa dapat mengidentifikasi bahwa fase padatan dan cairan murni tidak mempengaruhi tetapan kesetimbangan.

5. Setelah siswa menganalisis data mengenai konsentrasi dan kerapatan zat yang berupa padatan dan cairan murni, siswa dapat menentukan persamaan tetapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan yang melibatkan padatan dan cairan murni dengan tepat.

6. Setelah siswa diberikan empat persamaan reaksi kesetimbangan SO3(g)

yang berhubungan, diharapkan siswa dapat menentukan nilai K dari reaksi kesetimbangan yang berhubungan dengan tepat.

7. Setelah siswa diberikan LKS yang berisi tiga persamaan reaksi kesetimbangan, diharapkan siswa dapat menentukan nilai K dari gabungan beberapa reaksi kesetimbangan dengan tepat.

8. Setelah siswa diberikan LKS yang berisi tiga persamaan reaksi kesetimbangan yang dilengkapi nilai K, diharapkan siswa dapat menjelaskan arah kesetimbangan berdasarkan nilai K secara komunikatif.

(8)

10. Setelah diberikan gambar representasi submikroskopis reaksi kesetimbangan N2O4(g) dan PCl5(g) dalam sistem tertutup, diharapkan siswa

dapat menjelaskan kesetimbangan disosiasi dengan komunikatif.

11. Setelah diberikan gambar representasi mikroskopis reaksi kesetimbangan disosiasi yang dilengkapi nilai derajat disosiasi dalam sistem tertutup, diharapkan siswa dapat menjelaskan derajat disosiasi dengan komunikatif. 12. Setelah diperoleh rumusan mengenai derajat disosiasi, diharapkan siswa

dapat menghitung nilai derajat disosiasi suatu reaksi kesetimbangan dengan tepat.

V. Materi Ajar

Hukum Kesetimbangan

Pada keadaan kesetimbangan, konsentrasi reaktan maupun produk tidak berubah dengan berjalannya wakru reaksi, Fakta ini dibuktikan oleh ahli kimia Norwegia, Cato Guldberg dan Peter Weage (1864) yang mengamati bahwa perubahan jumlah reaktan maupun produk pada reaksi bolak-balik akan menyebabkan pergeseran kesetimbangan. Ketika mereka menambahkan lebih banyak reaktan, kesetimbangan bergeser kearah pembentukan produk. Sebaliknya, ketika mereka menambahkan lebih banyak produk, kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan reaktan . Jadi, dapat dikatakan bahwa pada setiap reaksi bolak-balik selalu terjadi pergeseran kesetimbangan. Secara umum, reaksi bolak-balik berlangsung menurut persamaan berikut:

aA + bB cC + dD

dengan A dan B adalah reaktan, C dan D adalah Produk, sedangkan a, b, c, dan d adalah koefisien persamaan reaksi bolak-balik.

(9)

Kc =

Tetapan Kesetimbangan (Kc dan Kp)

Istilah kesetimbangan homogen berlaku untuk reaksi yang semua spesi bereaksinya berada pada fasa yang sama. Contoh dari kesetimbangan fasa gas homogen adalah penguraian N2O4. Konstanta kesetimbangannya adalah:

N2O4(g) 2NO2(g)

Perhatikan bahwa subskrip dalam Kc menyatakan bahwa konsentrasi spesi yang beraksi dinyatakan dalam mol per liter.

Tetapan kesetimbangan untuk sistem kesetimbangan gas juga dapat dinyatakan berdasarkan tekanan parsial gas, disamping tetapan kesetimbangan yang berdasarkan konsentrasi. Tetapan kesetimbangan yang didasarkan tekanan parsial disebut dengan tetapan kesetimbangan tekanan parsial dan dinyatakan dengan Kp.

Jadi, untuk proses kesetimbangan penguraian N2O4 N2O4(g) 2NO2(g)

(10)

Hubungan antara Kc dan Kp

Tekanan parsial gas bergantung pada konsentrasi gas dalam ruangan. Dari persamaan gas ideal, yaitu PV = nRT , maka tekanan gas:

P = ; Besaran = konsentrasi gas Untuk reaksi kesetimbangan homogen mA (g) + nB (g) pC (g) + qD (g) maka persamaan Kp

dengan menggunakan perhitungan matematis dari contoh persamaan reaksi kesetimbangan homogen di atas, maka diperoleh hubungan antara Kp

dengan Kc, yaitu: Kp =

dimana n = (p+q) – (m+n)

Kesetimbangan yang Melibatkan Padatan dan Cairan Murni

Sebagai contoh, ketika kalsium karbonat dipanaskan dalam wadah tertutup, kesetimbangan berikut akan tercapai:

CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)

Dua padatan dan satu gas ini membentuk tiga fasa yang terpisah. Pada kesetimbangan, kita dapat menuliskan konstanta kesetimbangan sebagai:

(11)

Informasi yang kita peroleh tentang padatan juga berlaku untuk cairan. Jadi, jika reaktan atau produknya berupa cairan, kita dapat memperlakukan konsentrasinya sebagai konstanta dan kita dapat menghilangkannya dari persamaan konstanta kesetimbangan.

Nilai K beberapa reaksi yang berhubungan

Mengubah arah reaksi kesetimbangan

2N2(g) + O2(g) 2N2O(g)Kc =

Jika arah kesetimbangan dibalik, maka persamaan tetapan kesetimbangannya akan berubah.

2N2O(g) 2N2(g) + O2(g) Kc` =

=

Mengalikan koefisien reaksi dengan suatu faktor

2N2(g) + O2(g) 2N2O(g)Kc =

Jika koefisien reaksi dikalikan suatu faktor n (bilangan bulat atau pecahan) maka pangkat konsentrasi zat-zat dalam persamaan Kc tersebut harus disesuaikan dengan faktor tersebut. Umpama n = 2, maka persamaan tetapan kesetimbangan yang baru berubah menjadi:

4N2(g) + 2O2(g) 4N2O(g)Kc =

=

Kc2

Menjumlahkan reaksi-reaksi kesetimbangan

Jika reaaksi-reaksi kesetimbangan dijumlahkan, maka tetapan

kesetimbangan untuk reaksi gabungannya sama dengan hasil kali tetapan-tetapan kesetimbangan dari reaksi-reaksi yang dijumlahkan.

(12)

2N2O(g) + 3O2(g) 4NO2(g) Kc2 =

2N2(g) + 4O2(g) 4NO2(g)Kc3 =

Persamaan Kc3 merupakan hasil kali dari Kc1 dan Kc2 seperti ditunjukan

berikut ini:

Kc1 x Kc2 = x = = Kc3

Makna nilai K dalam menentukan arah kesetimbangan Di dalam memberikan informasi tentang posisi kesetimbangan,

berdasarkan nilai K, maka:

- Jika Kc atau Kp sangat besar, maka reaksi ke kanan hampir sempurna - Jika Kc atau Kp sangat kecil, maka raksi ke kanan berlangsung sangat

sedikit

Pada reaksi umum berikut:

aA + bB cC + dD

bila harga K sangat besar, maka reaksi hampir berlangsung sempurna ke arah pembentukan spesi C dan D. Bila harga K sangat kecil, maka reaksi hampir berlangsung sempurna ke arah pembentukan spesi A dan B.

Apabila ke dalam persamaan tetapan kesetimbangan, zat-zat hasil reaksi dan zat-zat pereaksi yang dimasukkan bukan merupakan keadaan setimbang, maka harga yang diperoleh disebut kuotion reaksi (Qc).

Kuotion reaksi merupakan perbandingan konsentrasi-konsentrasi yang bentuknya sama dengan persamaan Kc.

Di dalam menentukan arah reaksi berdasarkan perbandingan nilai Qc dan Kc, maka akan ada 3 kemungkinan, yaitu:

- Qc < Kc : perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan terlalu kecil. Untuk mencapai kesetimbangan, reaktan harus diubah menjadi produk. Sistem bergeser dari kiri ke kanan untuk mencapai kesetimbangan

(13)

- Qc > Kc : perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan terlalu besar. Untuk mencapai kesetimbangan, produk harus diubah menjadi reaktan. Sistem bergeser dari kanan ke kiri untuk mencapai kesetimbangan

Kesetimbangan Disosiasi

Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi zat lain yang lebih sederhana. Disosiasi yang terjadi akibat pemanasan disebut disosiasi termal. Disosiasi yang berlangsung dalam ruang tertutup akan berakhir dengan suatu kesetimbangan yang disebut kesetimbangan disosiasi. Beberapa cotoh kesetimbangan disosiasi gas :

2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)

N2O3(g) 2NO2(g)

Besarnya fraksi zat yang terdisosiasi dinyatakan dengan derajat disosiasi (a), yaitu perbandingan antara jumlah zat yang terdisosiasi dengan jumlah zat mula-mula.

Secara umum reaksi disosiasi dapat dinyatakan sebagai berikut:

P nQ

Dengan n= perbangdingan antara jumlah koefisien diruas kanan dengan jumlah koefisien ruas kiri. Missal jumlah P mula-mulai= a mol dan derajat disosiasi a, maka jumlah P yang terdisosiasi = aa mol ,dan jumlah mol Q yang terbentuk = n.aamol. susunan kesetimbangan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Reaksi = P nQ

Mula-mula = a mol

-Reaksi = -a a mol +n. a a mol +

(14)

Jumlah mol zat sesudah reaksi = (a-a a)mol + n.a a mol = a(1+(n-1)a) mol

VI. Model dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific

Metode Pembelajaran : Diskusi, presentasi, dan latihan

VII. Proses Belajar Mengajar

Pertemuan ke-1: 2x45 menit (Wayan Gracias/1313023090)

Aktivitas Siswa/Guru Alokasi

Waktu a. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru melakukan apersepsi untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi pertemuan sebelumnya dengan memberikan pertanyaan.

Contoh:

“Pada pertemuan sebelumnya, kita sudah belajar mengenai reaksi kesetimbangan. Siapa yang dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan reaksi kesetimbangan? Hari ini kita akan mempelajari ketetapan kesetimbangan dari reaksi tersebut.”

2. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa. Contoh:

“Dalam kehidupan sehari-hari, pastinya kita mengonsumsi makanan seperti nasi, buah-buahan dan sayur-sayuran kan anak-anak? Semua makanan tersebut berasal dari sektor pertanian bukan? Nah, dalam prosesnya untuk mendapatkan bahan pangan tersebut, hampir semua petani menggunakan pupuk untuk mendapatkan hasil yang optimal dari bahan

(15)

pangan tersebut. Salah satu pupuk yang digunakan adalah pupuk urea. Adapun reaksi kesetimbangan yang terlibat dalam pembuatan pupuk urea ini adalah reaksi pembentukan NH3.

Jadi, apabila kalian mengetahui tetapan kesetimbangan dari reaksi pembentukan NH3, nantinya kalian dapat meramalkan

arah reaksi, arah reaksi dapat ke arah produk maupun reaktan. Sehingga, dengan mengetahui tetapan kesetimbangan kita dapat menentukan metode apa yang cocok digunakan untuk memproduksi bahan kimia industri yang penting bagi kehidupan.”

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4. Guru mengkondisikan tempat duduk siswa berdasarkan

kelompoknya masing-masing.

5. Guru membagikan lembar kerja peserta didik (LKPD) kepada siswa dalam setiap kelompok.

b. Kegiatan Inti

Penggalan 1: Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc)

Mengamati

Guru meminta siswa untuk mengamati tabel susunan kesetimbangan reaksi metanasi katalitik gas karbon monoksida pada suhu 1200 K dengan teliti.

Menanya

Setelah mengamati tabel, siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan. Adapun pertanyaan yang mungkin akan muncul dari siswa adalah:

 Mengapa nilai tetapan kesetimbangan tidak berubah signifikan dan cenderung konstan padahal konsentrasi zat pada saat setimbang berbeda-beda?

 Apakah yang dimaksud dengan tetapan kesetimbangan?

(16)

Mencoba

 Siswa merumuskan beberapa alternatif persamaan untuk mencari nilai tetapan kesetimbangan yang konstan dengan cara coba-coba.

 Siswa mencari nilai tetapan kesetimbangan yang konstan dari alternatif persamaan yang telah dibuat.

 Siswa menganalisis hasil perhitungan dari persamaan yang melibatkan konsentrasi produk dan reaktan pada keadaan setimbang

Menalar/Mengasosiasi

 Siswa menyimpulkan bahwa persamaan tetapan kesetimbangan

yang menghasilkan nilai konstan dipengaruhi oleh koefisien reaksi yang digunakan sebagai pangkat

 Siswa menyimpulkan persamaan dari perbandingan antara

konsentrasi produk dan reaktan yang menghasilkan nilai konstan sebagai persamaan tetapan kesetimbangan

 Siswa menyimpulkan nilai numerik yang dihasilkan dari

persamaan tetapan kesetimbangan sebagai tetapan kesetimbangan

 Siswa menyimpulkan hukum kesetimbangan

Mengkomunikasikan

 Pada tahap ini siswa (perwakilan dari suatu kelompok)

mengkomunikasikan hasil diskusi mereka mengenai persamaan tetapan kesetimbangan dan hukum kesetimbangan di depan kelas dengan tata bahasa yang benar dan komunikatif

 Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang mempresentasikan.

(17)

Mengamati

Siswa mengamati data susunan pereaksi dan hasil reaksi pada reaksi pembentukan amoniak dalam keadaan setimbang yang dilengkapi nilai Kc dan Kp pada suhu 400 K.

Menanya

Setelah mengamati data, siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan. Adapun pertanyaan yang mungkin akan muncul dari siswa adalah:

 Apa itu Kp?

 Apa perbedaan antara Kc dengan Kp?  Mengapa nilai Kc dan Kp berbeda?  Bagaimana cara menentukan nilai Kp?

Mencoba

 Siswa mengidentifikasi bahwa reaksi pembentukan amoniak merupakan reaksi yang melibatkan fasa gas

 Siswa mengidentifikasi bahwa gas selain memiliki konsentrasi juga memiliki tekanan

 Siswa merumuskan persamaan tekanan parsial masing-masing gas (N2, H2, NH3)

 Siswa merumuskan tetapan kesetimbangan dalam tekanan parsial

Menalar

 Siswa menyimpulkan bahwa pada reaksi kesetimbangan fasa gas tetapan kesetimbangannya dapat dinyatakan selain dalam Kc juga dapat dinyatakan dalam Kp

 Siswa menyimpulkan bahwa Kp merupakan tetapan kesetimbangan yang dinyatakan dalam tekanan parsial

 Siswa menyimpulkan persamaan tetapan kesetimbangan tekanan (Kp) dari reaksi pembentukan amoniak

Mengkomunikasikan

(18)

mengkomunikasikan hasil diskusi mereka mengenai persamaan tetapan kesetimbangan tekanan (Kp) di depan kelas secara komunikatif.

 Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya.

c. Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa menyimpulkan dan mengulas materi yang baru saja dipelajari.

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

Contoh:

Guru memberikan data berupa konsentrasi kesetimbangan dari reaksi I2(g) + H2(g) 2HI(g) adalah [I2]=2,84 ; [H2]=2,28 ; dan [HI]=17,15. Siswa diminta untuk menentukan nilai Kc dari reaksi kesetimbangan tersebut.

Guru melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk penugasan, baik tugas individual maupun kelompok.

Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya, yaitu mengenai hubungan antara Kc dan Kp serta mengenai kesetimbangan yang melibatkan padatan dan cairan murni.

10 menit

Pertemuan ke-2: 2x45 menit (Wayan Gracias/1313023090)

Aktivitas Siswa/Guru Alokasi

Waktu a. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru melakukan apersepsi untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi pertemuan sebelumnya dengan memberikan pertanyaan.

Contoh:

“Pada pertemuan sebelumnya, kita sudah mempelajari mengenai tetapan kesetimbangan yang dinyatakan dalam

(19)

konsentrasi (Kc) dan tetapan kesetimbangan yang dinyatakan dalam tekanan parsial gas (Kp). Siapa yang masih ingat apa itu Kc dan apa itu Kp? Hari ini kita akan belajar mengenai hubungan antara Kc dan Kp serta kesetimbangan yang melibatkan padatan dan cairan murni.”

2. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa. Contoh:

“Apabila kalian belajar dengan sungguh-sungguh kalian dapat mengetahui persamaan yang menghubungkan antara Kc dan Kp yang nantinya dapat digunakan untuk menghitung nilai Kp dari nilai Kc ataupun untuk menghitung nilai Kc dari nilai Kp. Hal ini nantinya akan sangat berguna dalam meramalkan kesetimbangan di industri yang memproduksi bahan-bahan yang berguna bagi kehidupan.”

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4. Guru mengkondisikan tempat duduk siswa berdasarkan

kelompoknya masing-masing.

5. Guru membagikan lembar kerja peserta didik (LKPD) kepada siswa dalam setiap kelompok

b. Kegiatan Inti

Penggalan 1: Hubungan antara Kc dan Kp

Mengamati

Siswa mengamati gambar submikroskopis reaksi kesetimbangan metanasi katalitik gas karbon monoksida pada suhu 1200 K. Menanya

Setelah mengamati, siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan. Adapun pertanyaan yang mungkin akan muncul dari siswa adalah:  Berapakah harga Kp dari reaksi reaksi kesetimbangan metanasi

katalitik gas karbon monoksida?

(20)

tekanan parsialnya?

Mencoba

 Siswa mengamati persamaan umum reaksi kesetimbangan yang melibatkan fasa gas

aA(g) + bB(g) cC(g) + dD(g)

 Siswa merumuskan persamaan Kc dan Kp dari persamaan umum reaksi kesetimbangan

 Siswa merumuskan tekanan parsial gas pada reaktan dan tekanan parsial gas produk dengan menurunkan persamaan gas ideal

Menalar

 Siswa mensubstitusikan persamaan tekanan gas reaktan dan tekanan gas produk ke dalam persamaan Kp

 Siswa menemukan persamaan yang menghubungkan antara Kc dan Kp melalui persamaan gas ideal

Mengkomunikasikan

 Pada tahap ini siswa (perwakilan dari suatu kelompok)

mengkomunikasikan hasil diskusi mereka mengenai persamaan yang menghubungkan antara Kc dan Kp di depan kelas secara komunikatif.

 Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang mempresentasikan.

(21)

Cairan Murni

Mengamati

Siswa mengamati tiga persamaan reaksi kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni yang dilengkapi dengan persamaan tetapan kesetimbangannya masing-masing.

Menanya

Setelah mengamati persamaan reaksi dan persamaan tetapan kesetimbangannya, siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan. Adapun pertanyaan yang kemungkinan muncul dari siswa adalah:  Mengapa fase padatan (s) dan cairan (l) tidak dimasukkan ke

dalam persamaan tetapan kesetimbangan?

Mencoba

 Siswa diberikan gambar submikroskopis dari reaksi dekomposisi kalsium karbonat pada suhu tetap, siswa diminta untuk mengamati keadaan zat-zat dalam reaksi tersebut.

 Siswa diberikan gambar balok yang masih utuh dan balok yang sudah berkurang sebagai analogi zat berfasa padat yang dilengkapi dengan data berupa massa, massa atom relatif dan volume. Dari gambar ini siswa diminta untuk menentukan konsentrasi dan kerapatan balok pada keadaan awal dan keadaan akhir.

Menalar

 Siswa mengidentifikasi bahwa bertambahnya CaCO3 dan berkurangnya CaO tidak mempuyai efek pada tekanan parsial CO2.

 Siswa mengidentifikasi bahwa padatan CaCO3 dan CaO tidak menimbulkan tekanan

(22)

 Siswa mengidentifikasi bahwa konsentrasi dan kerapatan balok pada kondisi awal dan kondisi akhir adalah tetap

 Siswa mengidentifikasi bahwa padatan dan cairan murni memiliki konsentrasi dan kerapatan yang tetap

 Siswa menyimpulkan bahwa zat yang berfasa padatan dan cairan murni tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan.

 Siswa menyimpulkan persamaan tetapan kesetimbangan yang sesuai untuk reaksi yang melibatkan padatan dan cairan murni

Mengkomunikasikan

 Pada tahap ini siswa (perwakilan dari suatu kelompok)

mengkomunikasikan hasil diskusi mereka mengenai cara penentuan tetapan kesetimbangan yang melibatkan padatan dan cairan murni di depan kelas secara komunikatif.

 Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya.

c. Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa menyimpulkan dan mengulas materi yang baru saja dipelajari.

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

Contoh:

Guru memberikan data berupa reaksi kesetimbangan:

2CO(g) + O2(g) 2CO2(g) dengan Kc= 2.24 x 1022 pada suhu 1273°C. Siswa diminta untuk menentukan nilai Kp dari reaksi kesetimbangan tersebut.

Guru melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk penugasan, baik tugas individual maupun kelompok

Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya, yaitu mengenai nilai tetapan kesetimbangan dari reaksi yang berhubungan.

10 menit

(23)

Aktivitas Siswa/Guru Alokasi Waktu a. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru melakukan apersepsi untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi pertemuan sebelumnya dengan memberikan pertanyaan.

Contoh:

Pada pertemuan sebelumnya kita sama-sama telah

mengetahui bagaimana cara untuk memperoleh suatu produk kimia yang melimpah, misalnya cara agar terbentuk amoniak dalam jumlah besar. Lalu bagaimana dengan nilai K ketika dalam proses tersebut diharuskan untuk memberi berbagai perlakuan pada reaksi kesetimbangan nya, seperti

menguraikan kembali produk yang terbentuk, menambahkan atau mengurangi komponen reaktan dan produknya?” 2. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa :

Apabila kalian belajar dengan sungguh-sungguh kalian dapat mengetahui cara menentukan nilai K ketika dalam proses produksi (amoniak) di industri, reaksi kesetimbangan nya diganggu dengan tujuan untuk memperoleh hasil produksi yang lebih melimpah.”

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4. Guru mengkondisikan tempat duduk siswa berdasarkan

kelompoknya masing-masing.

5. Guru membagikan lembar kerja peserta didik (LKPD) kepada siswa dalam setiap kelompok.

10 menit

b. Kegiatan Inti

Penggalan 1: Nilai tetapan kesetimbangan dari reaksi yang berhubungan

Mengamati

Guru meminta siswa untuk mengamati empat persamaan reaksi kesetimbangan SO yang berhubungan.

(24)

Menanya

Setelah mengamati persamaan reaksi kesetimbangan, siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan. Adapun pertanyaan yang mungkin akan muncul dari siswa adalah:

 Mengapa keempat reaksi kesetimbangan tersebut dikatakan memiliki hubungan?

 Bagaimana cara menentukan nilai K dari keempat reaksi kesetimbangan tersebut?

Mencoba

Setelah siswa mengajukan pertanyaan mengenai keempat reaksi kesetimbangan SO3(g) yang berhubungan, maka:

 Siswa diminta untuk mencariperbedaan keempat persamaan reaksi kesetimbangan SO3 yang telah diberikan.

 Siswa diminta untuk menuliskan persamaan K1, K2, K3, dan K4

dari keempat reaksi kesetimbangan SO3 yang telah diberikan.

Menalar/Mengasosiasi

 Siswa diminta untuk menentukan hubungan [SO3]2

berdasarkan persamaan K1 yang kemudian dinyatakan sebagai

persamaan I.

 Siswa diminta mensubtitusikan persamaan I kedalam

persamaan K2 untuk memperoleh hubungan nilai K1 dan K2.

 Siswa diminta menentukan nilai K2 berdasarkan nilai K1.

 Siswa diminta menentukan nilai K untuk persamaan reaksi

kesetimbangan yang dibalik

 Siswa diminta untuk menuliskan hasil kuadrat persamaan K3

 Siswa diminta untuk mengidentifikasi hubungan persamaan

(25)

 Siswa diminta untuk menentukan nilai K3 berdasarkan nilai K1.

 Siswa diminta menentukan nilai K untuk persamaan reaksi

kesetimbangan yang dibagi dengan faktor n.

 Siswa diminta untuk menuliskan hasil kuadrat dari persamaan

K1.

 Siswa diminta untuk mengidentifikasi hubungan persamaan

dengan persamaan K4.

 Siswa diminta untuk menentukan nilai K4 berdasarkan nilai K1.

 Siswa diminta menentukan nilai K untuk persamaan reaksi

yang dikali dengan faktor n.

Mengkomunikasikan

 Salah satu kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya mengenai nilai K dari reaksi yang berhubungan secara komunikatif.

 Guru dan kelompok lainnya menanggapi dan mengevaluasi

hasil diskusi kelompok tersebut.

Penggalan 2: Nilai K Berdasarkan Gabungan Beberapa Reaksi Kesetimbangan

Mengamati

Siswa diminta untuk mengamati tiga persamaan reaksi kesetimbangan.

Menanya

 Dari kegiatan mengamati kemungkinan akan timbul rasa ingin tahu siswa sehingga akan bertanya tentang :

 Bagaimana cara menentukan nilai K3 dari reaksi

(26)

Mencoba

 Siswa diminta mengidentifikasi hubungan persamaan reaksi

kesetimbangan (3) dengan persamaan reaksi kesetimbangan (1) dan (2).

 Siswa diminta untuk menentukan perubahan persamaan reaksi

kesetimbangan yang mungkin dari reaksi kesetimbanan (1) dan (2) agar dapat diperoleh persamaan reaksi kesetimbangan (3).

 Siswa diminta untuk menentukan persamaan K dari reaksi

kesetimbangan (1) dan (2).

 Siswa diminta untuk menuliskan hasil penjumlahan

persamaan reaksi kesetimbangan (1) dan (2) yang merupakan persamaan reaksi kesetimbangan (3).

 Siswa diminta untuk menuliskan persamaan K1, K2, dan K3.

Menalar

 Siswa diminta untuk mengidentifikasi hubungan nilai K3

terhadap nilai K1 dan K2 berdasarkan persamaan K

masing-masing reaksi kesetimbangan.

 Siswa diminta menentukan nilai K dari gabungan beberapa

reaksi kesetimbangan

Penggalan 3: Arah Kesetimbangan Berdasarkan Nilai K

Mengamati

Siswa diminta untuk mengamati tiga persamaan reaksi kesetimbangan yang dilengkapi dengan nilai K.

Menanya

(27)

 Apa pengaruh nilai K terhadap arah kesetimbangan pada kedua reaksi kesetimbangan tersebut?

Mencoba

 Siswa diminta untuk menuliskan kecenderungan nilai K

berdasarkan ketiga persamaan reaksi kesetimbangan yang disajikan dari nilai terkecil sampai terbesar.

Menalar/Mengasosiasi

 Siswa diminta untuk mengidentifikasi hubungan besarnya

konsentrasi produk terhadap konsentrasi reaktan berdasarkan nilai K masing-masing reaksi kesetimbangan yang disajikan.

 Setelah menentukan hubungan besarnya konsentrasi produk

terhadap konsentrasi reaktan berdasarkan nilai K. Siswa diminta untuk menentukan arah reaksi kesetimbangan dalam sistem tersebut dengan aturan arah kesetimbangan

berdasarkan nilai K yang diinformasikan oleh guru.

Penutup

a. Guru meminta siswa menyampaikan hal-hal apa saja yang diperoleh setelah pembelajaran hari ini.

b. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

Misal :

“Guru menyajikan dua reaksi kesetimbangan yang memiliki hubungan, yaitu reaksi kesetimbangan (2) merupakan kebalikan dari reaksi kesetimbangan (1). Siswa diminta untuk menentukan nilai K2 berdasarkan nilai K1 yang

diketahui!.”

“Guru menyajikan persamaan reaksi kesetimbangan yang merupakan hasil dari gabungan dua reaksi kesetimbangan. Siswa diminta untuk menyimpulkan rumusan Kn dari nilai K1

(28)

dan K2 yang diketahui.”

“Guru menyajikan sebuah reaksi kesetimbangan disertai nilai K. Siswa diminta untuk menentukan arah kesetimbangan berdasarkan nilai K”

c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok.

d. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Misal:

“Pada pembelajaran selanjutnya akan dipelajari menentukan kedaan setimbang berdasarkan perbandingan nilai Qc dan K suatu reaksi kesetimbangan. Kemudian akan dipelajari pula mengenai kesetimbangan disosiasi.”

e. Guru menutup pelajaran dengan salam

Pertemuan ke-4: 2x45 menit (Elsie Tiara Pramesti/1313023024)

Aktivitas Siswa/Guru Alokasi

Waktu a. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru melakukan apersepsi untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi pertemuan sebelumnya dengan memberikan pertanyaan.

Contoh:

Pada pertemuan sebelumnya kita telah mengetahui bagaimana menentukan nilai K dari reaksi kesetimbangan yang berkaitan dan gabungan beberapa reaksi kesetimbangan. Lalu mengetahui arah kesetimbangan berdasarkan nilai K. Sekarang apabila dalam suatu sistem kesetimbangan diketahui jumlah banyaknya zat dalam mol untuk setiap senyawa yang ada, bagaimana cara kita dapat menentukan sistem tersebut telah mencapai kesetimbangan atau belum?”

2. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa :

Apabila kalian belajar dengan sungguh-sungguh kalian dapat mengetahui cara menentukan keadaan setimbang dari

(29)

suatu sistem kesetimbangan, sehingga dapat membantu para pekerja bidang industri, misalnya industri amonia. Dalam menentukan perlakuan apa yang tepat untuk dilakukan agar proses produksi dapat maksimal”

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4. Guru mengkondisikan tempat duduk siswa berdasarkan

kelompoknya masing-masing.

5. Guru membagikan lembar kerja peserta didik (LKS) kepada siswa dalam setiap kelompok.

b. Kegiatan Inti

Penggalan 4: Keadaan Setimbang Berdasarkan Perbandingan Nilai Qc dan Kc

Mengamati

Guru meminta siswa untuk mengamati dua persamaan reaksi kesetimbangan yang disertai nilai K dan jumlah banyaknya zat untuk setiap sistem tertutup.

Menanya

 Mengapa keempat reaksi kesetimbangan tersebut dikatakan memiliki hubungan?

 Bagaimana cara menentukan nilai K dari keempat reaksi kesetimbangan tersebut?

Mencoba

Setelah siswa mengajukan pertanyaan mengenai keempat reaksi kesetimbangan SO3(g) yang berhubungan, maka:

 Siswa diminta untuk mencariperbedaan keempat persamaan reaksi kesetimbangan SO3 yang telah diberikan.

 Siswa diminta untuk menuliskan persamaan K1, K2, K3, dan K4

dari keempat reaksi kesetimbangan SO3 yang telah diberikan.

(30)

Menalar/Mengasosiasi

 Siswa diminta untuk menentukan hubungan [SO3]2

berdasarkan persamaan K1 yang kemudian dinyatakan sebagai

persamaan I.

 Siswa diminta mensubtitusikan persamaan I kedalam

persamaan K2 untuk memperoleh hubungan nilai K1 dan K2.

 Siswa diminta menentukan nilai K2 berdasarkan nilai K1.

 Siswa diminta menentukan nilai K untuk persamaan reaksi

kesetimbangan yang dibalik

 Siswa diminta untuk menuliskan hasil kuadrat persamaan K3

 Siswa diminta untuk mengidentifikasi hubungan persamaan

dengan persamaan K1.

 Siswa diminta untuk menentukan nilai K3 berdasarkan nilai K1.

 Siswa diminta menentukan nilai K untuk persamaan reaksi

kesetimbangan yang dibagi dengan faktor n.

 Siswa diminta untuk menuliskan hasil kuadrat dari persamaan

K1.

 Siswa diminta untuk mengidentifikasi hubungan persamaan

dengan persamaan K4.

 Siswa diminta untuk menentukan nilai K4 berdasarkan nilai K1.

 Siswa diminta menentukan nilai K untuk persamaan reaksi

yang dikali dengan faktor n.

Mengkomunikasikan

 Salah satu kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya mengenai K dari reaksi yang berhubungan secara komunikatif.

 Guru dan kelompok lainnya menanggapi dan mengevaluasi

(31)

Penggalan 2: Kesetimbangan Disosiasi

Mengamati

Siswa diminta untuk mengamati repesentasi mikroskopis reaksi kesetimbangan N2O4(g) dan PCl5(g) dalam sistem tertutup.

Menanya

 Dari kegiatan mengamati kemungkinan akan timbul rasa ingin tahu siswa sehingga akan bertanya tentang :

 Mengapa susunan zat keadaan awal dan setimbang berbeda?

Mencoba

 Siswa diminta mengidentifikasi perbedaan keadaan awal dan

setimbang dari kedua reaksi kesetimbangan dalam kedua sistem tertutup.

 Siswa diminta menentukan hubungan perbedaan dalam sistem

pada keadaan awal dan setimbang dengan proses disosiasi.

 Siswa diminta mengidentifikasi keadaan setimbang sistem

tertutup dengan proses disosiasi.

 Siswa diminta menyimpulkan pengertian kesetimbangan

disosiasi.

 Siswa diminta untuk menuliskan menuliskan jumlah reaktan

awal dan jumlah reaktan yang terdisosiasi pada keadaan setimbang

 .Siswa diminta untuk mengidentifikasi hubungan jumlah

reaktan keadaan awal dan jumlah reaktan yang terdisosiasi pada keadaan setimbang dengan derajat disosiasi.

 Siswa diminta untuk menentukan hubungan jumlah reaktan

yang terdisosiasi dalam sistem dengan derajat disosiasi.

(32)

 Siswa diminta untuk merumuskan nilai derajat disosiasi

berdasarkan analogi dari derajat ionisasi.

 Siswa diminta menyimpulkan pengertian derajat disosiasi.  Siswa diminta untuk menuliskan perhitungan nilai derajat

disosiasi dari kedua reaksi kesetimbangan disosiasi.

Penutup

f. Guru meminta siswa menyampaikan hal-hal apa saja yang diperoleh setelah pembelajaran hari ini.

g. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

Misal :

“Guru menyajikan beberapa reaksi kesetimbangan yang disertai nilai Qc dan K nya. Kemudian siswa diminta untuk meramalkan kadaan setimbang dari reaksi kesetimbangan tersebut!.”

“Guru menyajikan sebuah gambar dua sistem tertutup keadaan awal dan setimbang yang dilengkapi dengan

informasi jumlah mol zat reaktan mula-mula dan terdisosiasi. Siswa diminta untuk menghitung nilai derajat disosiasi dari reaksi tersebut”

h. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok.

i. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Misal:

“Pada pertemuan berikutnya kita akan mempelajari penerapan kesetimbangan kimia dalam industri.”

j. Guru menutup pelajaran dengan salam

10 menit

VIII. Media Pembelajaran

LKPD berbasis pendekatan scientific, LCD, dan laptop.

(33)

1. Penilaian kognitif (LP dan kunci terlampir) 2. Penilaian Afektif (LP terlampir)

3. Penilaian Psikomotor (LP terlampir).

X. Daftar Pustaka

Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Petrucci, Ralph H. - Suminar. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern (Edisi Keempat - Jilid 2). Erlangga. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan beberapa penelitian terdahulu seperti yang telah dijelaskan diatas, hasilnya menunjukkan bahwa terdapat ketidak konsistenan antara peneliti yang satu dengan peneliti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel harga, kualitas dan citra merek terhadapkeputusan pembelian Teh Siap Minum Dalam Kemasan merek Teh Botol Sosro

produk berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas pelanggan tanpa ada perantara, sedangkan pengaruh langsung berarti kualitas produk dapat mempengaruhi loyalitas

[r]

prohibited. Therefore dispensation is a special case.; c) Licence, is a permission given to a company in order to organize some activities; d) Concenssion, is a permission

Sumur resapan merupakan sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah ( Kusnaedi, 2011). Sumur

Desa Ngrancang menuju Kecamatan Tambakrejo adalah 4 Km yang dapat di tempuh dengan 15 menit. Sedangkan jarak tempuh menuju ke pusat Kabupaten Bojonegoro adalah 60 Km, yang dapat

[r]